Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)

Volume 8, Nomor 1 Februari 2020


p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan Pasien Rawat


Inap Puskesmas Tapen Kabupaten Bondowoso

Mohammad Syarif Hidayatullah 1 Husnul Khotimah2, Setyo Adi Nugroho3


123Universitas Nurul Jadid, Email : dayatsyarif.1089@gmail.com

Abstract

Therapeutic communication is very important for the image of the nursing


profession and the image of the hospital. Communication that occurs at the
Tapen Puskesmas is still ineffective, so misunderstandings between
nurses and patients often occur. The purpose of this research is to find out.
The relationship between therapeutic communication with inpatient patient
satisfaction at Tapen Health Center in Bondowoso Regency and to find out
how big is the relationship between Therapeutic Communication and
Patient Satisfaction in the Inpatient Room at Tapen Health Center in
Bondowoso Regency. This research method is quantitative. This research
was conducted in May 2019 with a sample of 30 inpatients. The sampling
technique uses total sampling where the p-value has a significant
relationship and Ha is received between therapeutic communication and
patient satisfaction. The results of this study indicate that the relationship
between Therapeutic Communication Nurse with Inpatient Satisfaction in
Tapen Health Center, Bondowoso Regency, a significant relationship
between therapeutic communication with inpatient satisfaction. The level of
therapeutic communication relationship with patient satisfaction.

Keywords : Therapeutic Education, Patient Satisfaction

Abstrak

Komunikasi terapeutik sangat penting untuk citra profesi keperawatan


serta citra rumah sakit, Komunikasi yang terjadi di puskesmas tapen
masih kurang efektif, sehingga sering terjadi kesalah pahaman antara
perawat dan pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui.
Hubungan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pelayanan
pasien Rawat Inap di Puskesmas Tapen Kabupaten Bondowoso dan
untuk mengetahui seberapa besar hubungan Komunikasi Terapeutik
dengan Kepuasan Pasien di ruang Rawat Inap di Puskesmas Tapen
Kabupaten Bondowoso. Metode penelitian ini adalah Kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019 dengan sampel sebanyak
30 pasien rawat inap . Teknik sampling menggunakan Total sampling
dimana p-value ada hubungan dan Ha diterima yang signifikan antara
komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Hubungan antara Komunikasi Terapeutik Perawat
dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Tapen Kabupaten
Bondowoso, Hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

dengan kepuasan pasien rawat inap Tingkat Hubungan Komunikasi


Terapeutik dengan Kepuasan Pasien, Ada kekuatan hubungan yang
sangat besar.

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Kepuasan Pasien.

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

Pendahuluan dan kepuasan pasien.”1


Puskesmas sebagai ( Pohan,I.S.(2017).Jaminan
1

penyelenggara pelayanan Mutu Layanan


kesehatan, dikenal karena kesehatan:Dasar-Dasar
kompleksitasnya yang ada, Pengertian dan Penerapan.
baik segi pelayanan, Jakarta: EGC)
keuangan, kinerja serta
pemasarannya. Sebagai Pelayanan medis
pelayanan jasa para tenaga sebagian besar merupakan
kerja medis dituntut untuk pelayanan yang bersifat cure
memberikan pelayanan yang dan ditujukan kepada pasien
dapat membantu proses saja, tetapi pelayanan
kesembuhan pasien dengan keperawatan bersifat care
membina hubungan saling dan ditujukan kepada
percaya dengan cara individu, keluarga, serta
komunikasi. Salah satu hal masyarakat, baik yang sehat
yang dilakukan perawat maupun sakit.
dalam menjaga kerjasama Dari sebagian uraian
yang baik dengan pasien diatas maka dalam
dalam membantu memenuhi berkomunikasi
kebutuhan kesehatan pasien, hendakalah selalu
maupun dengan tenaga menggunakan kata yang
kesehatan lain dalam rangka sesuai dengan Firman
membantu mengatasi Allah :
masalah pasien adalah
dengan berkomunikasi. َ‫ِّ ٰ َه ًل ٰ َو ق ٰ ًَ ِّ ٰ َ ٰ ُٰ َّ ك ََ َ ٰ ُٰ َ ك َ َ َ ٰ َ ي ْ ْ َ أ ٰ َى ْش خي‬
ٰ َ ‫ا ٰل‬
‫ىشي‬
Agar Puskesmas bisa “maka berbicaralah kamu
bersaing dengan Puskesmas berdua kepadanya dengan
lainnya dalam hal kata-kata yang lemah
pelayanannya. ”Puskesmas lembut, mudah mudahan
dituntut untuk memberikan iaingat atau takut.”2 (2 QS
pelayanan jasa terbaik Thaha 4)
kepada pasien selaku
pengguna jasa. Pelayanan “Perawat merupakan
jasa Puskesmas selalu terkait profesi yang difokuskan pada
dengan profesionalisme, perawatan individu keluarga
teknologi dan hubungan dan masyarakat sehingga
pasien dengan pelaksana mereka dapat mencapai,
pelayanan medis, misalnya: mempertahankan atau
dokter, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya dengan
tujuan untuk kesembuhan

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

memulihkan kesehatan yang terjadinya masalah illegal,


optimal dan kualitas hidup memberikan kepuasan
dari lahir sampai mati. profesional dalam pelayanan
(Aripuddin I keperawatan dan
(2014)Ensiklopedia Mini: Asal meningkatkan citra profesi
Mula Profesi Perawat, keperawatan serta citra
Jakarta Angkasa.) Rumah Sakit. Komunikasi
Bahwa 80% sangat penting karena
kesembuhan dan kepuasan sebagai sarana untuk
pasien ditentukan dari koordinasi dan bekerjasama
keberhasilan perawat dalam dalam mencapai tujuan.
memberikan perawatan Komunikasi yang sering
secara medis, baik fisik terjadi di Puskesmas Tapen,
maupun Psikis. masih kurang efektif dan
(Musliha,S.Kep.,Ns.danSitiFa kurang terapeutik, sehingga
tmawati,S.Kep,Ns,2015, sering terjadi
Komunikasi Keperawatan, kesalahpahaman antara
Yogjakarta : Nuha Medika ). perawat dengan pasien
maupun keluarga pasien
Oleh karena itu, diPuskesmas Tapen.
puskesmas harus mampu Berusaha meningkatkan
memberikan pelayanan yang mutu pelayanan sehingga
bermutu kepada dapat meningkatkan derajat
pelanggannya(pasien). kesehatan masyarakat.
Puskesmas Tapen, Dalam
Dimana dalam memberikan pelayanan yang
penelitian sebelumnya memuaskan terhadap
disalah satu di Ruang masyarakat, perlu adanya
Internal Rawat Inap RSUD penelitian yang
Tahun 2017 terdapat (75 %) berkelanjutan, untuk
Pasien tidak puas atas meningkatkan kualitas
komunikasi terapeutiknya komunikasi terapeutik
contohnya perawat tidak khususnya di Puskesmas
pernah mengingatkan untuk Tapen.
meminum obat dan cara cara
meminum obat yang bener. Puskesmas Tapen
Perawat yang memiliki berusaha secara terus
ketrampilan berkomunikasi menerus memberikan
secara terapeutik motivasi setiap hari sebelum
(menyembuhkan) tidak saja dinas kepada perawat.
akan mudah menjalin Fenomena perawat
hubungan rasa percaya Puskesmas dalam
dengan pasien, mencegah berkomunikasi dengan

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

pasien, kadang-kadang pada tubuhnya atau menolak


menyebabkan pesan yang pemberian obat yang
disampaikan tidak mencapai dilakukan oleh tim medis.
hasil seperti yang diharapkan Pasien yang melakukan hal
oleh para pasien seperti ini biasanya setelah
berbicara kasar dan kurang mengetahui tentang
sabar dalammelayani. Tidak penyakitnya yang susah
jarang perawat dalam untuk disembuhkan atau
melakukan pengukuran pasien tua yang tidak ingin
tanda-tanda vital lupa untuk menambah beban keluarga
berkomunikasi terlebih dan selalu merepotkan.
dahulu, misalnya: tidak Sehingga pilihan untuk
menanyakan identitas pasien menghadapi kematian
terlebih dahulu, tetapi dianggapkan sebagai jalan
langsung menarik tangan yang terbaik.
pasien dan melakukan
pengukuran tekanan darah, Kecemasan adalah satu
mengukur suhu dan perasaan subjektif yang
menghitung nadi pasien, dan dialami seseorang terutama
perawat tidak memberikan oleh adanya pengalaman
penjelasan prosedur yang baru, termasuk pada pasien
akan dilakukan, sehingga yang akan mengalami
pasien merasa tidak tindakan invasif seperti
dimanusiakan dan pembedahan, pasien
mengatakan bahwa mengalami cemas karena
pelayananperawat kurang hospitalisasi, pemeriksaan
memuaskan pasien. Hal ini dan prosedur tindakan
akhirnya menimbulkan medik yang menyebabkan
komplin dari pasien yang perasaan tidak nyaman.(
Rawat Inap. Tujuan utama Rawling,2009 dalam
pasien masuk rumah sakit Setiawan dan Tanjung,
adalah mencapai 2010:17)
kesembuhan, namun
demikian terdapat beberapa Metode
pasien yang mempunyai Desain penelitian
motivasi sembuh yang yang digunakan dalam
rendah. Rendahnya motivasi penelitian ini adalah Survey
semuh oleh pasien tersebut Analitik dengan pendekatan
ditunjukkan dengan Kuantitatif. Rancangan
penolakan pasien dalam yang digunakan adalah
menerima pengobatan dari Cross Sectional yaitu
tim medis. Pasien melepas penelitian untuk
sendiri infus yang melekat mempelajari dinamika
korelasional antara faktor-

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

faktor atau resiko dengan wawancara atau komunikasi


efek, dengan cara dengan cara yang baik.
pendekatan, observasi atau Analisa kuisioner yang belum
pengumpulan data dilakukan dengan baik oleh
sekaligus pada satu saat. perawat adalah Perawat pada
saat berkomunikasi dengan
Hasil Penelitian anda menunjukkan ekspresi
wajah senyum yang wajar.
Deskripsi Komunikasi
Terapeutik Perawat Deskripsi Kepuasan Pasien

Tabel 5.1 Distribusi


Frekuensi Komunikasi Tabel 5.2 Distribusi
Terapeutik Perawat di ruang Kepuasan pelayanan pasien
Rawat Inap Puskesmas Rawat Inap Puskesmas
Tapen Tapen
Komunikasi
Persentase Persentase
Kepuasan (%)
Terapeutik Frekuensi
(%) Pelayanan Frekuensi
Perawat
Kurang Baik 7 23.3 Pasien
Baik 23 76.7 Kurang Puas 7 23.3
Total 30 100.0 Puas 23 76.7
Total 29 100.0
Berdasarkan table 5.1 dapat
diketahui bahwa dari 30 Berdasarkan table 5.2
responden sebagian besar dapat diketahui bahwa dari
perawat sudah melakukan 30 responden sebagian besar
komunikasi terapeutik responden puas terhadap
dengan baik sebanyak 76,7% pelayanan rawat inap di
(23 responden). Hasil analisa Puskesmas Tapen sebanyak
kuisioner dalam komunikasi 76,7% (23 responden).
terapeutik yang paling baik Analisa hasil kepuasan
dilakukan oleh perawat pasien menunjukkan bahwa
adalah Perawat pasien paling puas saat
menggunakan bahasa yang perawat menengok dan
mudah dimengerti dan memeriksa keadaan anda
bukan bahasa medis saat seperti mengukur tensi,
berkomunikasi, Perawat suhu, nadi, pernafasan, dan
menyampaikan pesan yang cairan infus dan perawat
ringkas dan tidak tergesa - memberi tahu dengan jelas
gesa saat berkomunikasi dan tentang hal-hal yang dilarang
Perawat mengakhiri dalam perawatan.

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

Hasil Karekteristik
Responden
Cor
Hubungan Antara Kepuasan
rel
Komunikasi Terapeutik Kurang
Puas
% Pu
as
% ati
P
Komunikasi Tot on
Dengan Kepuasan Perawat al
%
Co
val
ue
effi
Pelayanan Pasien Rawat cie
Inap di Puskesmas Tapen nt
Kurang Baik 6 20, 1 3 7 23,
Kabupaten Bondowoso. 0 , 3
3
Baik 1 3,3 22 7 23 76,
Tabel 5.3 Analisis 3 7
0.8 0.0
,
Hubungan komunikasi 4
14 00

terapeutik dengan kepuasan Total 7 23,


3
23 7
6
30 10
0
pelayanan pasien Rawat ,
7
Inap

Variabel N % Mean Sp Min - P PEMBAHASAN


D Max value
Komunikasi
23.
Hubungan Komunikasi
1,8
Kurang Baik 7
3 46,00
00
43-50 Terapeutik Dengan
76.
Baik 23
7
0,000
Kepuasan Pelayanan
Kepuasan
Puas 23.
Pasien Rawat Inap.
7 2,2
3 46,167 41-51
90
Kurang Puas
23
76.
Tabel 5.3 diketahui
7
46,00 dan kepuasan
*UJiKorelasi Spearman’s Rho
pasien 46, 167. Standart
deviasi komunikasi
Tingkat Hubungan
perawata adalah 1,800
Komunikasi Terapeutik
dan kepuasan pasien
dengan Kepuasan Pasien di
46,00. Nilai minimal
Ruang Rawat Inap di
komunikasi perawta
Puskesmas Tapen Kabupaten
adalah 43 dan maksimal
Bondowoso.
50. Sedangkan nilai
kepuasan pasien minimal
Tabel 5.4 Analisis tingkat
adalah 41 dan maksimal
Hububungan
51. Hasil analisa statistik
komunikasi
dengan uji korelasi
terapeutik dengan
Spearman diperoleh nilai
kepuasan
p-value 0,000 (p<0,05),
pelayananpasien
artinya ada hubungan
Rawat Inap
yang signifikan antara
*Uji Korelasi Spearman’s Rho
komunikasi terapeutik

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

perawat dengan kepuasan dan Poliklinik RSUD


pasien rawat inap. Jogja, hal ini didukung
Sehingga Ho ditolak yang dengan penelitian
berarti bahwa ada Sutrisno,dkk yang
perbedaan atau hipotesa menyatakan bahwa
peneliti diterima bahwa sebagian besar
hasil analisa statistik menyatakan bahwa
dengan uji korelasi semakin baik pelaksanaan
Spearman diperoleh nilai komunikasi terapeutik
p-value 0,000 (p<0,05), yang dilaksanakan maka
artinya ada hubungan semakin puas pasien.
yang signifikan antara Hasil ini sesuai
komunikasi terapeutik dengan teori yang
perawat dengan kepuasan dikemukakan oleh
pasien rawat inap. Hasil Dwidiyanti (2008) bahwa
penelitian ini sejalan salah satu faktor yang
dengan penelitian yang mempengaruhi kepuasan
dilakukan oleh Hajriani pasien adalah
(2013) hasil uji statistik memberikan pelayanan
dimana nilai fisher exact dengan komunikasi yang
test diperoleh nilai p = terapeutik. Perawat yang
0,001 dengan tingkat memiliki ketrampilan
berkomunikasi secara
yang berarti nilai p< terapeutik tidak saja akan
dengan demikian H0 menjalin hubungan rasa
ditolak dan Ha diterima percaya pada pasien,
atau ada pengaruh mencegah terjadinya
komunikasi perawa masalah legal,
terhadap tingkat memberikan kepuasan
kepuasan di RSUD Haji profesional dalam
Makassar. pelayanan keperawatan
Penelitian sejalan dan meningkatkan citra
dengan yang dilakukan profesi keperawatan serta
oleh Kusumo (2017) citra rumah sakit.
bersasarkan dari hasil Berdasarkan hal
penelitian dengan diatas peneliti berasumsi
menggunakan uji regresi bahwa komunikasi
menunjukkan terdapat terapeutik memegang
pengaruh yang signifikan peranan penting dalam
pelaksanaan Komunikasi memberikan layanan
Terapeutik Perawat keperwatan kepada pasien
terhadap Kepuasan Pasien tertama dalam melakukan
di Instalasi Gawat Darurat tindakan kepada pasien.

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

Komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat


meruapakan komunikasi kepuasan pasien dengan
yang di rencanakan nilai koefisien korelasi
dengan tujuan untuk sebesar 0,618 maka dapat
kesembuhan pasien. disimpulkan bahwa
Sehingga, apabila hubungan antara
perawatan dalam pelaksanaan komunikasi
memberikan pelayanan terapeutik perawat dengan
dan asuhan keperawtan tingkat kepuasan pasien
menggunakan komunikasi memiliki keeratan
terapeutik maka akan hubungan yang kuat. Hal
mempengaruhi tingkat ini sesuai dengan teori
kepuasan pasien selama yang menyatakan bahwa
menjalani masa perawat dalam melakukan
perawatan. komunikasi atau
memberikan informasi
a. Tingkat hubungan harus efektif dan
Komunikasi Terapeutik terapeutik sehingga
dengan Kepuasan Pasien tercipta hubungan yang
di ruang Rawat Inap di harmonis dan terhindar
Puskesmas Tapen dari komplain atau
Kabupaten Bondowoso ketidakpuasan. (Bolla,
Hasil penelitian pada Ibrahim N. 2013.
Tabel 5.5 diketahui bahwa Hubungan Pelaksanaan
hasil analisa statistik Komunikasi Terapeutik
dengan uji korelasi Perawat Dengan Tingkat
Spearman diperoleh nilai Kepuasan Pasien Di Ruang
Correlation Coefficient Rawat Inap Melati Rsud
atau nilai kekuatan Subang. Jurnal
hubungan dalam Kesehatan. Vo. 8 No. 1).
penelitian ini yaitu 0,814 Selain itu sesuai juga
yang artinya adanya dengan teori Achiryani
hubungan yang positif (2006) bahwa perawat
dengan kekuatan yang memiliki
hubungan yang sangat keterampilan
kuat. berkomunikasi secara
Hasil penelitian terapeutik, akan mudah
sejalan dengan Bolla menjalin hubungan, rasa
(2013) hasil uji statistik percaya dengan pasien,
diperoleh nilai p-value mencegah terjadinya
0,011 adanya hubungan masalah legal,
antara pelaksanaan memberikan kepuasan
komunikasi terapeutik dalam pelayanan

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

keperawatan dan sebagian besar responden


meningkatkan citra profesi menyatakan bahwa
keperawatan serta citra perawat telah menerapkan
rumah sakit. Ariyanthi, L. komunikasi terapeutik
(2007). Hubungan Faktor dengan baik dan sebagian
Pribadi Klien Dengan besar pasien menyatakan
Kepuasan Terhadap telah puas dengan
Kualitas Asuhan komunikasi yang
Keperawatan Perawat diberikan oleh perawat.
Pelaksana di Ruang Rawat Semakin baik komunikasi
Inap Dewasa Rumah Sakit terapeutik yang diberikan
Rajawali Bandung. Cimahi oleh perawat maka
: STIKES A. Yani semakin puas pasien
Hasil penenlitian ini dalam menerima
tidak sejalan dengan pelayanan yang diberikan.
penellitian yang dilakukan Sehingga dapat
Siti (2015) hasil uji r di disimpulkan, bahwa
peroleh nilai r=0,371 nilai komunikasi terapeutik
tersebut bisa disimpulkan berhubungan dengan
bahwa kekuatan tingkat kepuasan pasien.
hubungan tergolong
rendah, berada pada
SIMPULAN
rentang nilai antara 0,20-
Berdasarkan hasil
0,399(15). Rendahnya
penelitian yang dilakukan,
keeratan hubungan
hubungan antara
antara komunikasi
komunikasi terapeutik
teraupetik dengan
perawat dengan kepuasan
kepuasan pasien
pasien rawat inap di
dikarenakan kepuasan
puskesmas tapen kabupaten
tidak hanya dipengaruhi
Bondowoso, ada hubungan
oleh komunikasi. Menurut
yang signifikan antara
Nursalam (2010) ada, 11
komunikasi terapeutik
faktor yang
dengan kepuasan pasien
mempengaruhi tingkat
rawat inap dan Tingkat
kepuasan pasien yaitu:
Hubungan Komunikasi
kualitas produk atau jasa,
Terapeutik dengan Kepuasan
harga, kinerja, pelayanan,
Pasien, Ada kekuatan
estetika, komunikasi,
hubungan yang sangat besar
fasilitas, lokasi, suasana,
yaitu 0,814
desain visual, emosional,
karakteristik produk.
Hasil penelitian ini,
peneliti berasumsi bahwa

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

Kepuasan Pasien di
DAFTAR PUSTAKA Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bantul,
Aripuddin I (2014). Jurnal Kedokteran dan
Ensiklopedia Mini: Asal Kesehatan Indonesia.
Mula Profesi Perawat,
Jakarta Angkasa. Lestari,(2011). Analisa Faktor
Penentu Tingkat
Aripuddin I (2014) . Kepuasan Pasien di
Ensiklopedia Mini: Rumah Sakit PKU
Aslam Mula Profesi Muhammadiyah Bantul,
Perawat,Jakarta Jurnal Kedokteran dan
Angkasa. Kesehatan Indonesia
Jakarta.
As Homby (1974), Aplikasi
Komunikasi Terapeutik . Musliha, S. Kep,Ns & Siti
Jakarta. Fatmawati, S.Kep, Ns.
(2015). Komunikasi
Istifiyana R .(2013). Tingkat Keperawatan,
Kepuasan Klienakan Yogyakarta :Nuha
Pola Komunikasi Medika.
Terapeutik
Perawat di Rumah sakit Notoatmodjo, Soekidjo.
Bhayangkara Polda (2008). Pengantar
Kalimantan Barat. Pendidikan dan
Program Studi Ilmu Perilaku kesehatan.
Keperawatan Fakultas RinekaCipta. Jakarta.
Kedokteran Universitas
Dipenogoro. Nurjannnah, I. (2005).
Komunikasi
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keperawatan :Dasar –
Keller. (2007). Dasar Komunikasi Bagi
Manajemen Perawat, Moco Media :
Pemasaran.Edisi Kedua Yogyakarta.
Belas. Jakarta.
Purwaningsih, W dan
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Karlina,I.(2012).
Keller.(2007). Asuhan Keperawatan
Manajemen Pemasaran. Jiwa. Yogyakarta :
Nuha Medika. EdisiKedua Bela
Lestari, Sunarto, Kuntari
(2009) Analisa Faktor Purwanto, S.(2014) Kepuasan
Penentu Tingkat Pasien Terhadap

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 8, Nomor 1 Februari 2020
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

Pelayanan Rumah
Sakit. Artikel Psikologi
Klinis Perkembangan
dan Sosial, Jakarta.

Pohan,I.S. (2017). Jaminan


Mutu Layanan
kesehatan:Dasar-Dasar
Pengertian dan
Penerapan. Jakarta:
EGC.

Rawling,( 2009) dalam


Setiawan dan Tanjung,
2010:17

Wahyu, E,(2006). Hubungan


Pengetahuan
Komunikasi Terapeutik.
Jakarta.

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja

Anda mungkin juga menyukai