Anda di halaman 1dari 12

1

Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tercapainya


Kesembuhan Pasien
Tuti Alawiah, 1806140395, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia
Email: tutialawiah936@gmail.com

Abstrak

Komunikasi merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki perawat pada saat melakukan praktik
keperawatan. Komunikasi digunakan perawat agar bisa mengumpulkan data, mengidentifikasi, mengolah dan
menarik kesimpulan, serta dapat memberikan edukasi kesehatan kepada pasien sehingga dapat memberikian
kesembuhan pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik
perawat dengan tercapainya kesembuhan pasien. Metode penulisan yang dilakukan penulis untuk dapat
mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tercapainya kesembuhan pasien adalah dengan
melakukan peninjauan pustaka dari berbagai sumber dan referensi. Dari hasil peninjauan pustaka yang
tersebut didapat keterkaitan antara pentingnya komunikasi dengan tercapainya kesembuhan pasien. Yaitu
bahwa tujuan dari komunikasi terapeutik yang diakukan perawat adalah untuk mencapai kesembuhan pasien.
Komunikasi terapeutik dilakukan perawat untuk memberikan pertolongan dan edukasi dimana perawat
memberikan perhatian penuh kepada pasien.

Kata kunci: kesembuhan pasien, komunikasi, komunikasi terapeutik

Abstract
Communication is an important skill that nurses must have when practicing nursing. Communication used by
nurses to be able to collect data, organize, process and draw conclusions, and provide health education for
patients so as to make family members heal in patients. The purpose of this study was to study the
relationship between therapeutic communication of nurses and the recovery of patients. The renewal method
carried out by the author to be able to communicate the therapeutic relationship of nurses with healing
patients is carried out by conducting a literature review from various sources and references. From the results
of the literature review, the linkages between communication are needed and the recovery of patients is
needed. That is the purpose of therapeutic communication that is managed by nurses is to achieve patient
recovery. Therapeutic communication is done by nurses to provide help and education where nurses give full
attention to patients.
Keywords: patient recovery, communication, therapeutic communication.

Perkembangan teknologi yang semakin


Pendahuluan maju membawa dampak besar bagi
proses komunikasi antar individu. Tidak
dapat dipungkiri lagi, komunikasi
2

merupakan salah satu keterampilan yang bagi pasien. Penerapan atas bentuk dan
harus dimiliki oleh seorang perawat metode komunikasi berbeda pada setiap
(Potter & Perry, 2013). Walaupun pasien, akan tetapi haruslah disesuaikan
teknologi terus maju dan terdapat banyak dengan kondisi dan kebutuhan pasien
tutuntutan kebutuhan bagi perawat, sehingga fungsi dan peran komunikasi
hubungan komunikasi merupakan faktor tersebut benar-benar mampu membantu
yang mempengaruhi kualitas pelayanan menyembuhkan penyakit pasien (Pieter,
keperawatan dan sangat berarti bagi 2017).
kesembuhan pasien. Komunikasi
Perawat membutuhkan komunikasi
merupakan proses belajar seumur hidup
terapetik dalam memberikan asuhan
bagi seorang perawat karena perawat
keperawatan kepada pasien. Komunikasi
terus berhubungan dengan pasien dan
terapeutik adalah komunikasi yang
keluarganya (Potter & Perry, 2013).
mendorong proses penyembuhan pasien.
Bahkan komunikasi dianggap sebagai
Komunikasi ini berpusat pada pasien.
critical skill yang harus dimiliki perawat,
Pada saat melakukan proses keperawatan
karena melalui komunikasi perawat bisa
yang terutama pada saat proses
mengumpulkan data, mengidentifikas,
pengkajian, perawat harus memiliki data-
mengkaji, mengolah, dan menarik
data mengenai kondisi pasien. Dalam
kesimpulan, serta dapat memberikan
tahap pengkajianlah komunikasi
edukasi kesehatan yang berdampak pada
terapeutik sangat
kesehatan dan kesembuhan pasien
diperlukan. Komunikasi terapeutik terma
(Pieter, 2017). Oleh karena itu
suk komunikasi interpersonal dengan titik
dibutuhkan komunikasi terapeutik untuk
tolak saling memberikan pengertian
dapat berkomunikasi dengan pasien,
antara perawat dengan pasien. Persoalan
keluarga pasien, dan profesi kesehatan
yang mendasar dari komunikasi ini
lain. Proses komunikasi terapeutik yang
adalah adanya saling membutuhkan
dibangun perawat dan pasien haruslah
antara perawat dan pasien, sehingga
berdasarkan hubungan saling percaya
dapat dikategorikan kedalam komunikasi
dengan pasien dan keluarganya.
pribadi di antara perawat dan pasien,
Selain itu, perawat juga diharapkan dapat perawat membantu dan pasien
memilih, menentukan, dan memutuskan menerima bantuan.
bentuk, serta metode mana yang tepat
3

Komunikasi terapeutik merupakan salah Penelitian mengenai hubungan


satu faktor yang mempengaruhi kepuasan komunikasi terapeutik perawat dengan
pasien. Kepuasan pasien ialah suatu kepuasan pasien yang dilakukan oleh
tingkat perasaan pasien yang timbul Putra (2013) di Rumah Sakit dr. Zeanal
sebagai akibat dari kinerja pelayanan Abidin Banda Aceh menunjukan bahwa
kesehatan yang diperoleh setelah pasien penggunaan komunikasi terapeutik yang
membandingkannya dengan apa yang dilakukan oleh perawat terhadap
diharapkannya. Pasien baru akan merasa kepuasan pelayanan kesehatan bahwa
puas apabila kinerja pelayanan kesehatan secara presentase 41 orang (52,6%) yang
yang diperolehnya sama atau melebihi menyatakan komunikasi terapeutik
dari apa yang menjadi harapannya dan berada pada kategori baik, sebanyak 23
sebaliknya, ketidakpuasan akan timbul orang (56,1%) mengaku puas, sedangkan
atau perasaan kecewa pasien akan terjadi 18 orang (43,9%) menyatakan tidak puas,
apabila kinerja pelayanan kesehatan yang sedangkan persentase dari 37 orang
diperolehnya itu tidak sesuai dengan (47,4%) yang menyatakan komunikasi
harapannya (Pohan, 2003). Kepuasan terapeutik berada pada kategori kurang,
pasien terhadap kinerja perawat dalam sebanyak 5 orang (13,5%) mengaku puas
memberikan asuhan keperawatan dapat sedangkan 32 orang (86,5%) menyatakan
mempercepat kesembuhan pasien. tidak puas.
Kualitas asuhan keperawatan yang
Berdasarkan tinjauan fenomena diatas,
diberikan kepada klien sangat
maka penulis tertarik menulis “Hubungan
dipengaruhi oleh hubungan perawat-
Komunikasi Terapeutik Perawat dengan
pasien. Bila perawat tidak
Tercapainya Kesembuhan Pasien”.
memperhatikan kualitas dari asuhan
Adapun tujuan penulisan ini untuk
keperawatan yang diberikan, maka
mengetahui hubungan komunikasi
hubungan perawat-
terapeutik perawat dengan tercapainya
pasien tersebut bukanlah hubungan yang 
kesembuhan pasien.
memberikan dampak terapeutik yang
akhirnya mempercepat Peninjauan Pustaka

proses kesembuhan tetapi lebih Istilah komunikasi berasal dari bahasa


kepada hubungan sosial. Latin, communis, yang berarti sama.
Menurut Roger dalam Pieter (2017),
4

komunikasi merupakan proses dimana prilaku pasien yang berkaitan erat denga
suatu ide dialihkan dari sember pada satu kesehatan dan tindakan asuhan
penerima atau lebih dengan maksud keperawatan penyakit pasien yang
untuk mengubah tingkah laku mereka. menggunakan prinsip-prinsip komunikasi
Dalam pengertian lain menyatakan (Pieter, 2017). Proses mempengaruhi
bahwa komunikasi adalah salah satu prilaku ini bersifat terapetik, yakni usaha
kegiatan sehari-hari yang saling berkaitan pertolongan, perawatan, penyembuhan,
dengan kehidupan sehari-hari manusia dan mengedukasi pasien. Proses
yang begitu lengkap sehingga kadang- komunikasi dalam keperawatan akan
kadang kita mengabaikan pentingnya berjalan dengan baik jika pasien dan
komunikasi dan sifatnya yang luas perawat memiliki tujuan yang sama
(Littlejohn & Foss, 2011). Dutdt-Betty tentang treatment keperawatan. Adanya
dikutip Ariani (2018) juga tujuan yang sama memungkinkan pasien
mendefinisikan komunikasi adalah suatu lebih mudah memahami setiap treatment
proses dimana dua orang atau lebih keperawatan yang akan diberikan
membentuk atau melakukan pertukaran kepadanya, sehingga diharapkan
informasi dengan satu sama lainnya yang memberikan respon positif.
pada gilirannya akan tiba saling
Suatu proses komunikasi dalam praktik
pengertian yang mendalam (Ariani, 2018)
keperawatan dikatakan efektif apabila:
Ditinjau dari sisi psikolog, komunikasi (1) ada kepercayaan penuh dari pasien
ialah proses penyampaian pesan yang terhadap isi pesan keperawatan yang
bertujuan untuk mempengaruhi antara disampaikan perawat; (2) pesan
seseorang dan orang lain yang meibatkan komunikasi keperawatan tersebut
unsur-unsur psikolog manusia seperti memiliki daya Tarik tertentu bagi pasien;
pemikiran, persepsi, opini, sikap, alat-alat (3) pesan komunikasi sesuai dengan
pendengaran, dan otak (Pieter,2017). kebutuhan perawatan dan penyembuhan
Komunikasi dikatakan efektif jika pesan- pasien; (4) pesan-pesan komunikasi
pesan yang dipersepsikan penerima sama keperawatan haruslah dimengerti dan
dengan pengirim pesan. mudah dipahami.

Komunikasi dalam peraktik keperawatan Pentingnya komunikasi dalam praktik


ialah upaya yang sistematis untuk keperawatan tidak sekedar berguna bagi
mempengaruhi secara positif terhadap perawat yang bersangkutan dalam
5

membantu kinerja dan produktivitas bila pasien mengalami gangguan


perawat, tetapi berguna bagi pasiend dan perasaan.
teman-teman sejawat. Tujuan umun 3. Mengubah sikap umum
komunikasi dalam peraktik keperawatan (attitude change) pasien,
yaitu: Dalam hal ini, tujuan komunikasi
dalam praktik keperawatan ialah
1. Mengenal dan memahami
untuk membanti perawat dalam
pasien.
mengenal, membentuk, dan
Dalam hal ini, tujuan komunikasi
mengubah sikap (attitude
dalam praktik keperawatan ialah
change) yang berkenaan dengan
untuk membantu perawat untuk
informasi, tindakan keperawatan,
mengenal lebih dalam tentang
atau penyembuhan penyakit
kondisi pribadi dan karakteristik
pasien. Misalnya perawat
(to be know identity) pasien,
memberikan edukasi
karena tanpa melakukan proses
keperawatan, seperti mengajarkan
komunikasi mustahil perawat
pasien tentang cara-cara
dapat mengungkapkan lebih
mengurangi perasaan takut
dalam atas diri pasien.
dengan mempertahankan
2. Mengubah opini dan cara
kekuatan egonya, selalu percaya
berpikir pasien.
diri, dan tidak mudah terpengaruh
Dalam hal ini, tujuan komunikasi
oleh orang lain atau lingkungan.
dalam peraktik keperawatan ialah
4. Mengubah perilaku (behavior
membantu perawat mengenal,
change) pasien.
membentuk, dan mengubah pola
Dalam hal ini, tujuan komunikasi
pikir, opini, pandangan, gagasan
dalam praktik keperawatan adalah
atau ide-ide yang berkenaan
untuk membantu perawat dalam
dengan informasi, tindakan
mengubah atau mempertahankan
keperawatan (penyembuhan)
prilaku yang berkenaan dengan
penyakit pasien. Misalnya
informasi, tindakan medic
perawat menjelaskan cara-cara
keperawatan, dan penyembuhan
mengurangi beban peerasaan dan
pasien. Misalnya memberikan
pikiran serta tindakan antisipasi
beberapa instruksi kerja
6

keperawatan, dan penyembuhan terapeutik dalam hal ini pertolongan,


pasien yang mengalami gangguan memberikan ruang pada pasien untuk
hubungan pasien seperti dapat beradaptasi dengan penyakitnya
membentu pasien untuk mau dan lebih mudah bagi perawat
bersikap terbuka , dan menerima mendapatkan informasi mengenai
orang lain. penyakit pasien sehingga perawat dapat
5. Mengubah sikap sosial (social mengetahui apa saja yang akan perawat
change) pasien. lakukan demi mencapai kesembuhan
Dalam hal ini, tujuan dari pasien. Selanjutnya walaupun
komunikasi dalam praktik perkembangan alat komunikasi
keperawatan ialah untuk elektonika berkembang dengan pesat
membantu perawat untuk diwaktu yang singkat, akantetapi tujuan
mengetahui seberapa besar dari komunikasi pada hakekatnya tidak
perubahan sosial (social change) berubah (Ariani, 2018). Meskipun
yang berkaitan erat dengan hebatnya revolusi elektronika diwaktu
informasi atau tindakan mendatang.
keperawatan dan upaya
Perawat sebagai komunikator harus
penyembuhan penyakit pasien.
memiliki kompetisi-kompetinsi
Misal, mendorong pasien yang
komunikasi yang baik pada saat
mengalami gangguan paranoid
melakukan praktik keperawatan. Menurut
untuk dapat menghilangkan
Pieter (2017) kompetinsi-kompetinsi
pikiran-pikiran negatifnya pada
yang harus dimiliki oleh perwata yaitu:
seseorang dengan sikap positif
dan membina hubungan personal a. Kemampuan perawat dalam

yang lebih baik pada seseorang. menguasai masalah


keperawatan.
Dari penjelasan-penjelasan diatas
Penguasaan masalah bagi seorang
mengenai tujuan komunikasi dalam
perawat selaku komunikastor
praktik keperawatan memberikan
pada komunikasi praktik
pengertian lebih bahwa tujuan utama
keperawatan adalah persyaratan
komunikasi dalam melaukuan praktik
mutlak sehingga dia mampu
keperawatan adalah untuk penyembuhan
menyampaikan pesan komunikasi
pasien. Dengan adanya komunikasi
keperawatan dengan benar, jujur,
7

tepat , tegas, percaya diri, dan membantu dan memudahkan


mantap. Fungsi penguasaan perawat untuk menentukan danm
masalah keperawatan tidak hanya menetapkan strategi dan metode
dalam hal pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan.
keperawatan dan penyembuhan Kemampuan ini meliputi
pasien, tetapi juga menumbuhkan pemahaman atas kondisi fisik,
percaya diri perawat secara psikis, dan sosial pasien.
personal, mampu menghilangkan d. Kemampuan perawat mengenal
keraguan pasien dan konsep diri pasien.
meningkatkan kepercayaan pasien Dalam menjalankan tugas-tugas
bahwa dirinya benar-benar keperawatannya, perawat
memiliki kompetinsi keperawatan diharapkan mampu mengenal
yang tidak diragukan lagi. konsep diri pasien. Berdasarkan
b. Kemampuan perawat dalam konsep diri yang diperkenalkan
pengausaan bahasa. oleh Weaver (dalam Cangara,
Minimnya kosakata 2012), konsep diri yang berkaitan
mengakibatkan perawat kesulitan dengan komunikasi praktik
dalam penyampaian pesan kepada keperawatan dikelompokan atas
pasien. Hal yang harus disadari empat bagian yaitu:
oleh perawat bahwa 1) Self-awareness, yakni proses
sesungguhnya kemampuan dalam menyadarkan diri sendiri
penggunaan bahasa tidak hnya tentang siapakan aku, dan
untuk kepentingan percakapan bagaimana orang lain
sehari-hari, melainkan untuk memandang diriku. Konsep
keperluan yang berhubungan ini memudahkan orang untuk
dengan tindakan keperawatan dan berkomunikasi dan lebih
penyembuhan pasien. terbuka untuk melakukan
c. Kemampuan perawat komunikasi. Perawat lebih
memahami kondisi pasien. mudah untuk berkomunikasi,
Kemampuan perawat memahami beradaptasi, dan membentuk
kondisi pasien merupakan suatu hubungan personal dengan
kewajiban. Kemampuan ini dapat pasien.
8

2) Self-acceptance, yaitu proses Kemapuan ini akan menentukan


dimana seseorang menyadari kedekatan dirinya berkomunikasi
siapa dirinya, dan apa yang nonverbal dengan pasien.
terjadi pada dirinya sebagai f. Kemampuan personal perawat
suatu kenyataan. Perawat akan selaku komunikator.
mengetahui bahwa pasien Adapun kemampuan personal
yang memiliki self- personal yang harus dimiliki
acceptance yang tinggi seorang perawat selaku
cenderung lebih dapat komunikator komunikasi praktik
mengerti atas dirinya sendiri keperawatan diantaranya: (a)
sehingga memudahkannya perawat memiliki sikap terpuji,
untuk berkomunikasi, sopan, jujur, adil, dan
beradaptasi, dan membentuk menghargai; (b) perawat
hubungan personal dengan hendaknya mempunyai sikap
perawat. terbuka dan rendah hati, tidak
3) Self-actualization, yaitu angkuh dan mudah tersenyum; (c)
proses menyadari atas perawat tidak memaksakan
kenyataan potensi yang pasien agar mau mengikuti
sebenarnya kemudian keinginannya; (d) perawat
mengembangkannya kedalam sebaiknya selalu penuh semangat;
bentuk yang lebih baik. (e) perawat hendaknya bekerja
4) Self-disclose, yaitu proses penuh kreatif dan dan inisiatif,
pemberian atas potensi dan tanpa mengabaikan prosedur dan
kemampuan dirinya kepada etika keperawatan yang berlaku.
orang lain agar orang lain
Komunikasi Terapeutik Membangun
dapat mengetahui potensi
Hubungan Antara Perawat dan Pasien.
dirinya.
e. Kemampuan perawat mengenal Dengan pengetahuan dan keterampilan

wilayah zona kedekatan komunikasi yang terapeutik, maka akan

personal pasien. mudah bagi perawat mencapai tujuan


komunikasi, yaitu tercapainya
kesembuhan pasien. Hubungan terapeutik
antara perawat dan pasien adalah
9

hubungan kerja sama yang ditandai penghargaan merupakan faktor penting.


dengan tukar-menukar perilaku, perasaan, Kehangatan tidak hanya mempengaruhi
pikiran, dan pengalaman ketika membina sikap dan perilaku psikomotor, tetapi
hubungan intim yang terapeutik. juga seseorang kepada orang lainnya
Komunikasi terapeutik merupakan (Ariani, 2018). Kehangatan seperti ini
komunikasi interpersonal dengan fokus adalah cara memperlihatkan perhatian
adanya saling pengertian antar perawat kepada pasien ataupun rekan kita (Riley,
dengan pasien. Komunikasi ini adalah 2012).
adanya saling membutuhkan antara
Karakteristik Komunikasi Terapeutik
perawat dan pasien sehingga dapat
dikategorikan dalam komunikasi pribadi Menurut Rahman (2019) ada tiga hala

antara perawat dan pasien, perawat mendasar yang menjadi karakteristik

membantu dan pasien menerima bantuan komunikasi terapeutik yaitu:

(Anjaswari, 2016). Menurut Ariani a. Ikhlas (Genuiness)


(2011), perawat harus berusaha Semua perasaan negatif yang
mendapatkan umpan balik secara optimal dimiliki oleh pasien barus bisa
tentang pengaruh pesan yang diterima
disampaikan perawat kepada pasien. dan pendekatan individu dengan v
Cara untuk membangun hubungan erbal maupun non verbal akan me
terapeutik antara perawat dan pasien mberikan bantuan kepada pasien
meliputi: kehangatan, keaslian, respek, untuk mengkomunikasikan
humor, pernyataan yang tidak kondisinya secara tepat. 
menghakimi. Harapan, hubungan, b. Empati (Empathy)
kepercayaan, rasa kasih sayang, dan Merupakan sikap jujur dalam
keberanian perawat mengambil resiko menerima kondisi pasien.
(Ariani, 2018). Obyektif dalammemberikan

Ekspresi kehangatan seorang perawat penilaian terhadap kondisi pasien

kepada pasiennya sering kali membuat dan tidak berlebihan.

pasien tersebut merasa diterima dan tidak c. Hangat (Warmth)

dihakimi (Ariani, 2018). Sebuah studi Kehangatan dan sikap permisif

yang dilakukan oleh Carruth (1996) yang diberikan diharapkan pasien

menemukan bahwa kehangatan dan dapatmemberikan dan


10

mewujudkan ide-idenya tanpa apa yang akan dilakukan pada


rasa takut, sehingga pasien bisa fase selanjutnya. Pada fase ini,
mengekspresikan perasaannya perawat dapat: 1) memulai
lebih mendalam. hubungan dan membina hubungan
saling percaya. Kegiatan ini
Tahapan (Fase) Hubungan dan
mengindikasi kesiapan perawat
Komunikasi Terapeutik Perawat-
untuk membantu klien; 2)
Pasien
memperjelas keluhan, masalah,
Tahapan komunikasi terapeutik atau kebutuhan klien dengan
merupakan langkah-langkah yang harus mengajukan pertanyaan tentang
dilakukan perawat saat akan melakukan perasaan klien; serta 3)
komunikasi. Menurut Ariani (2016) merencanakan
terdapan empat tahapan atau fase kontrak/kesepakatan yang
komunikasi terapeutik diantaranya: meliputi lokasi, kapan, dan lama

a. Fase prainteraksi pertemuan; bahan/materi yang

Fase ini merupakan fase persiapan akan diperbincangkan; dan

yang dapat dilakukan perawat mengakhir hubungan sementara.

sebelum berinteraksi dan c. Fase kerja

berkomunikasi dengan klien. Pada Fase ini adalah fase terpenting

fase ini, perawat mengeksplorasi karena menyangkut kualitas

perasaan, fantasi dan ketakutan hubungan perawatklien dalam

sendiri, serta menganalisis asuhan keperawatan. Selama


kekuatan dan kelemahan berlangsungnya fase kerja ini,

profesional diri. Perawat juga perawat tidak hanya mencapai

mendapatkan data tentang klien tujuan yang telah diinginkan

dan jika memungkinkan bersama, tetapi yang lebih

merencanakan pertemuan pertama bermakna adalah bertujuan untuk

dengan pasien. memandirikan klien. Pada fase

b. Fase orientasi/introduksi ini, perawat menggunakan teknik-

Fase ini adalah fase awal interaksi teknik komunikasi dalam

antara perawat dan klien yang berkomunikasi dengan klien

bertujuan untuk merencanakan


11

sesuai dengan tujuan yang telah merasa cemas dan tertekan. Hal tersebut
ditetapkan (sesuai kontrak). bisa mempercepat proses kesembuhan
d. Fase terminasi pasien. Persoalan yang mendasar dari
Pada fase ini, perawat memberi komunikasi ini adalah adanya saling
kesempatan kepada klien untuk membutuhkan antara perawat dan pasien,
mengungkapkan keberhasilan sehingga dapat dikategorikan kedalam
dirinya dalam mencapai tujuan komunikasi pribadi di antara perawat dan
terapi dan ungkapan perasaannya. pasien, perawat membantu dan pasien
Selanjutnya perawat menerima bantuan. Sebaiknya, dalam
merencanakan tindak lanjut melakukan praktik keperawatan, seorang
pertemuan dan membuat kontrak perawat harus mengasah kemampuan
pertemuan selanjutnya bersama komunikasi terapeutiknya agar dalam
klien. memberikan asuhan keperawatan pasien
dapat dengan nyaman dan merasa puas
akan kinerja perawat.hal ini dapat
Kesimpulan mengankat citra perawat dimata

Perawat merupakan profesi kesehatan masyarakat.

yang setiap saat berhubungan dengan Ucapan Terimakasih


pasien. Pada saat melakukan praktik
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
keperawatan, penting bagi seorang
kakak saya pribadi dan teman-teman saya
perawat memiliki keterampilan
yang telah memberikan masukan dan
berkomunikasi yang baik. Hubungan
tanggapan pada saat proses pembuatan
komunikasi merupakan faktor yang
manuskrip ini.
mempengaruhi kualitas pelayanan
keperawatan dan sangat berarti bagi Referensi
kesembuhan pasien. Hubungan
Anjaswari, T. (2016). Komunikasi dalam
komunikasi terapeutik perawat dapat
Keperawatan. Jakarta: Kementrian
menyembuhkan pasien. Komunikasi
Kesehatan RI.
terapeutik merupakan komunikasi yang
memusatkan perhatian kepada pasien
Ariani, T. A. (2018). Komunikasi
sehingga pasien dapat lebih nyaman
Keperawatan. Malang: Universitas
beradaptasi denga penyakitnya tanpa
Muhammadiyah Malang.
12

Littlejohn, S. W., & Foss, A. K. (2011). Rahman, I. T. (2019). Komunikasi


Theories of Human Communication Terapeutik. Retrieved from
(10th ed.). United States: Wavelend https://www.academia.edu/8425510/
Press, Inc. Komunikasi_Terapeutik

Pieter, Z. H. (2017). Dasar-Dasar Walansendow, V. L., Pinontoaan, O. R.,


Komunikasi Bagi Perawat (1st ed.). & Rompas, S. S. (2017). Hubungan
Jakarta: Kencana Prenamedia Grup. antara sikap dan teknik komunikasi
terapeutik perawat dengan kepuasan
Pohan. (2007). Jaminan Mutu Layanan
pasien rawat inap di ruang eunike
Kesehatan; Dasar-dasar,
RSU GMIM kalooran amurang.
Pengertian dan Penerapan. Jakarta :
Journal Keperawatan, 5. Retrieved
EGC.
from
https://media.neliti.com/media/publi
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2013).
cations/106937-ID-hubungan-
Fundamentas of Nursing (8th ed.).
antara-sikap-dan-teknik-
Canada: Mosby Elsevier Inc.
komunik.pdf
Putra, A. (2013). Correlation between
therapeutic communication of nurse
with patient satisfaction in ward of
dr. zainoel abidin general hospital.
Journal Nursing.

Anda mungkin juga menyukai