Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

PERTEMUAN KE 3
VARIABEL ACAK
Team Teaching: Ajimat, S.Si., M.M., Angga Rovita, S.Pd., M.Pd.

A. Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Memahami variabel acak serta distribusi probabilitasnya.


2. Menjelaskan arti probabilitas bersama.

B. Petunjuk Pembelajaran
Dalam mempelajari materi ini, ada beberapa yang perlu lakukan sebagai
berikut:
1. Pahamilah contoh-contoh soal yang telah disediakan di dalam modul ini,
2. Kerjakanlah soal latihan-latihan yang ada. Apabila dalam mengerjakan
soal anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari materi yang
terkait atau bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi ini.
Dengan membaca referensi lain, anda juga akan mendapatkan
pengetahuan tambahan. Dan apabila anda masih mempunyai kesulitan
yang tidak dapat anda pecahkan, catatlah, kemudian tanyakan kepada
dosen pada saat kegiatan tatap muka

C. Uraian Materi
Variabel Acak
Variabel acak biasanya menghubungkan nilai-niilai numerik dengan setiap
kemungkinan hasil percobaan. Karena nilai numerik bersifat hasil hitungan
(diskrit) dan bersifat hasil pengukuran (kontinu) maka variable acak dapat
dikelompokkan menjadi variable acak diskrit dan variable acak kontinu

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

Variabel Acak Diskrit

Variabel ini hanya dapat mengambil nilai-nilai yang terpisah, umumnya


dihasilkan dari perhitungan suatu objek. Jika ada 100 karyawan, maka
perhitungan orang yang tidak masuk kerja pada hari senin dapat
mengambil nilai-nilai 0,1,2,….., 100. Tabel di bawah ini memeprlihatakan
beberapa contoh variable diskrit :
Tabel 3.1. Contoh-contoh Variabel Diskrit
Percobaan Kemungkinan Nilai-nilai Variabel Acak
Variabel Acak
Pencatatan Banyak pengunjung 0,1,2,3,4,…
pengunjung
supermarket
pada suatu hari
Penelitian Banyak produk yang rusak 0,1,2,3,…,30
terhadap 30
produk baru
Penjualan mobil Jenis kelamin pembeli 0 jika laki-laki, 1
jika perempuan

Distribusi Probabilitas Variabel Acak Diskrit

Distribusi probabilitas variable acak menggambarkan bagaimana suatu


probabilitas didistribusikan terhadap nilai-nilai dari variable acak tersebut. Untuk
variable diskrit X, distribusi probabilitas didefinisikan dengan fungsi probabilitas
yang di notasikan sebagai berikut:

p(x) = P(X=x) = probabilitas bahawa variable X mengambil nilai x

Fungsi tersebut menyatakan bahwa probabilitas untuk setiap nilai variable


acak X.

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

Contoh 3.1 :

Perhatikan hasil pengamatan dari penjualan mobil selama 200 hari pada PT.
ABQARY MOTOR, Jakarta. Data yang dicatat adalah jumlah mobil terjual dalam
sehari. Hasil pengamatan dimuat dalam table berikut:

Jumlah Mobil Terjual dalam Sehari Jumlah Hari


0 50
1 100
2 30
3 17
4 2
5 1
Total 200

Penyelesainnya:
Jika X menyatakan jumlah mobil yang terjual dalam sehari, maka p(0) menyatakan
probabilitas 0 mobil terjual perhari, p(1) menyatakan 1 mobil terjual perhari dan
seterusnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari table di atas, bahwa 50 hari
50
dari 200 hari 0 mobil terjual, maka kita nyatakan = 0,25 sebagai probabilitas
200
100
bahwa 0 mobil terjual dalam sehari; = 0,5 sebagai probabilitas 1 mobil terjual
200

ddalam sehari dans eterunta . Secara ringkas nilai probabilitas dimuat dalam table
berikut:
X P(x)
0 0,25
1 0,5
2 0,15
3 0,085
4 0,01
5 0,005
Total 1

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

Grafik Fungsi Probabilitas

Jumlah mobil yang terjual dalam sehari


0.6

0.5

0.4

Probabilitas
0.3

0.2

0.1

0
0 1 2 3 4 5

Dari table dan grafik di atas terlihat bahwa kemungkinan terbesar jumlah mobil
terjual dalam sehari adalah 1 mobil dengan probabilitas 0,5. Apabila kita ingin
probabilitas 3 (tiga) atau lebih mobil terjual dalam sehari, maka kita hitung p(3) +
p(4) + p(5) = 0,085+0,01+0,005 = 0,1
Dalam membuat suatu fungsi probabilitas untuk variable acak diskrit,
kondisi berikut harus dipenuhi:
1) p(x)≥ 0 atau 0 ≤ p(x) ≤ 1
2) ∑ 𝑝(𝑥) = 1
Catatan : Fungsi distribusi probabilitas tidak boleh negative, dan 2 syarat yang
sudah disebutkan sebelumnya harus selalu terpenuhi.

Fungsi Probabilitas Kumulatif Variabel Acak Diskrit

Fungsi probabilitas kumulatif digunakan untuk menyatakan jumlah dari


seluruh nilai fungsi probabilitas yang lebih kecil atau sama dengan suatu nilai yang
ditetapkan. Dari contoh 3.1, misalkan kita ingin menghitung berapa probabilitas
bahwa mobil terjual dalam sehari kurang dari satu sama dengan 3. Oleh karena itu

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

kita dapat menjumlahkan probabilitas dari nila- nilai x =0, x=1, x=2, x= 3. Jadi
P(x≤3) = p(0) +p(1) +p(2) + p(3) = 0,25+0,5+0,15+0,085 =0,985.

Secara sistematis, fungsi probabilitas kumulatif dinyatakan sebagai berikut:


F(x) = P(X ≤ x)
Di mana:
F(x) = P(X ≤ x) menyatakan fungsi probabilitas kumulatif X = x yang merupakan
jumlah dari seluruh nilai fungsi probabilitas untuk nilai X dama atau kurang dari x.

Contoh 3.2:
Diketahui suatu variable X yang dapat mengambil nilai dari 0, 1,2,3,4 dengan
fungsi probabilitas p(x0 sebagai berikut:

4! 1 𝑥 1 4−𝑥
𝑝(𝑥) = ( ) ( )
𝑥! (4 − 𝑥)! 2 2

Carilah distribus probabiltas, dan distribusi probabilitas kumulatif untuk seluruh


nilai x !
Penyelesaian:
X p(x) F(x) = P(X ≤ x)
0 4! 1 0 1 4−0 F(0)= 0,0625
p(0) = (2) (2) = 0,0625
0!(4−0)!

1 4! 1 1 1 4−1 F(1) = F(0)+F(1) =


p(1) = (2) (2) = 0,25
1!(4−1)!
0,3125
2 4! 1 2 1 4−2 F(2) = F(1)+F(2)
p(2) = (2) (2) = 0,375
2!(4−2)!
=0,6875
3 4! 1 3 1 4−3 F(3) = F(2)+F(3)
p(3) = (2) (2) = 0,25
3!(4−3)!
=0,9375
4 4! 1 4 1 4−4 F(4) = F(3)+F(4) = 1
p(3) = (2) (2) = 0,0625
4!(4−3)!

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

Variabel Acak Kontinu


Apabila kita mengukur sesuatu seperti lebar ruangan, tinggi badan, atau
berat badan seseorang, maka variable yang dihasilkan adalah variable acak kontinu.
Hasil pengukuran tersebut mungkin akan berbea-beda tergantung siapa yang
melakukan pengukuran dan tingkat ketelitian yang digunakan. Tabel di bawah ini
memberikan beberpa contoh variable kontinu dari suatu percobaab:
Percobaan Variabel Acak Kemungkinan Nilai-
nilai variable Acak
Penimbangan 20 paket Berat sebuah paket 0≤x≤100
kemasan (maksimum = 2 kemasan (kg)
kg)
Isi botol minuman jadi ( Jumlah mililiter 0≤x≤600
maksimum = 600ml)

Distribusi Probabilitas Variabel Acak Kontinu


Distribusi probabilitas variable acak kontinu dinyatakan dengan fungsi f(x)
dan sering disebut fungsi kepadatan. Nilai f(x) lebih besar dari 1, syarat yang harus
dipenuhi oleh fungsi kepdatan probabilitas :
1) f(x) ≥ 0

2) ∫−∞ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 1 (integral seluruh fungsi kepadatan probabilkitas f(x) = 1
Catatan : f(x) dx = P{x≤X≤(x+dx)} yaitu probabilitas bahwa nila X terletak pada
interval x dan x+dx

Fungsi Probabilitas Kumulatif Variabel Acak Kontinu


Pada variable acak diskrit, fungsi probabilitas kumulatif dihitung dengan
cara penjumlahan. Pada variable acak kontinu, probabilitas kumulatif dicari dengan
integral. Rumusnya sebagai berikut:

F(x) = P (X≤ x) = ∫−∞ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
Nilai-nilai x dalam rumus ini harus kontinu atau dalam suatu interval.

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

Contoh 3.3.
Variabel X mempunyai fungsi kepadatan probabilitas f(x) sebagai berikut:
f(x) = 2e-2x, untuk x > 0
f(x) = 0, untuk x ≤ 0
Cari P(2<X<4) = P(2≤ 𝑋 ≤4) ; (berlaku untuk variable kontinu)!
Penyelesaian:
4
P(2<X<4) = ∫−2 2𝑒 −2𝑥 𝑑𝑥
= e-4- e-8
1 1
= 𝑒 4 − 𝑒 8 = 0,018

Fungsi Probabilitas Bersama


Bila X dan Y adalah dua variable acak diskrit, distribusi probabilitas
bersamanya dapat dinyhatakan sebagai fungsi f(x,y) bagi sembarang nilai (x,y)
yang dapat diambil oleh variable acak X dan Y. Sehingga dalam kasus variable acak
diskrit,
F(x,y) = P(X=x, Y=y)
Di mana nilai f(x,y) menyatakan peluang bahwa x dan y terjadi secara bersamaan.

Contoh 3.4:
Dua buah dadu dilemparkan secara Bersama-sama. Kemungkinan mata dadu yang
muncul dari lemparan pertama adalah X = 1,2,3,4,5,6 sedangkan kemungkinan hasil
dari pelemparan Y = 1,2,3,4,5,6. Variabel X dan Y terjadi Bersama-sama. Secara
keseluruhan, kemungkinan pasanagn (X,Y) pada setiap lemparan dapat dilihat dari
table berikut:
Hasil Lemparan Dadu Dua Kali
Y 1 2 3 4 5 6
X
1 11 12 13 14 15 16
2 21 22 23 24 24 26
3 31 32 33 34 35 36

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

4 41 42 43 44 45 46
5 51 52 53 54 55 56
6 61 62 63 64 65 66

Distribusi Probabilitas Bersama p(x,y)


Y 1 2 3 4 5 6
X
1 1 1 1 1 1 1
36 36 36 36 36 36
2 1 1 1 1 1 1
36 36 36 36 36 36
3 1 1 1 1 1 1
36 36 36 36 36 36
4 1 1 1 1 1 1
36 36 36 36 36 36
5 1 1 1 1 1 1
36 36 36 36 36 36
6 1 1 1 1 1 1
36 36 36 36 36 36

Karena ada 36 hasil maka tiap hasil mempunyai probabilitas yang sama yaitu
p(x,y) = P(X=x, Y=y) = 1/36, untuk semua nilai X dan Y

Misalkan X dan Y nilai diskrit di mana X : x1,x2,……,xn


Y = y1,y2,…….,yn
Jadi fungsi distribusi X dan y adalah F(x,y) = P(X≤x, Y≤y)
Sedakan distribusi probabilitas kumulatif Bersama (d.p.k.b) X dan Y terdiri dari
nilai (x,y) dan F(x,y) untuk semua (X,Y).
Contoh 3.5:
Suatu kotak berisi 4 kartu yang diberi nomor 1,2,3. Suatu permainan
dilakukan dengan cara menarik satu kartu dari kotak tersebut secara acak. Apabila
kartu terambil nomor 1 atau 4, maka kartu yang kedua diambil. Apabila hasilnya
tidak demikian, maka permainan akan dihentikan.

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

Misalkan X = nomor pada kartu dari pengambilan pertama ( X=1,2,3) dan Y =


nomor pada kartu dari pengambilan kedua, di mana Y = 0 jika tidak ada
pengambilan yang kedua sehingga (Y = 0,1,2,3). P(X=1)=P(X=2)=P(X=3)= 1/3,
karena kemungkinan masing-masing kartu mempunyau kemungkinan yang sama
atau terpilih. Carilah nilai p(x,y) dan F(x,y)!
Penyelesaian:
P(X=1, Y=2) = P(X=1) x P(Y=2/X=1)
1 1 1
= 3x 3 = 9 =p(1,2)

P(X=2, Y=0) = P(X=2)


1
= 3, kartu kedua tidak diambil dikarenakan hanya ada satu kejadian

P(X=1, Y=0) = 0=p(1,0) kemungkinan tidak akan terjadi karena apabila ada
pengambilan pertama didapat kartu nomor 1 maka akan dilakukan pengambilan
kedua.
F(2,2) = p(X≤2, Y≤2)
= p(1,0) + p(1,1) +p(2,0)+p(2,1)+p(2,2)
1 1 1 5
= 0 +9+9+3+0+0= 9

F(2,1) = p(X≤2, Y≤1)


= p(1,0) + p(1,1) +p(2,0)+p(2,1)
1 1 4
= 0 +9+3+0= 9

D. Latihan soal/Tugas
1. Diketahui fungsi probabilitas sebagai berikut:
𝑥
p(x) = 10, untuk x = 1,2,3, atau 4

a. Berapa probabilitas bahwa x =2


b. Berapa probabilitas bahwa x >2?
2. Distribusi variable acak x ditabelkan sebagai berikut
x p(x)
20 0,20

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

25 0,15
30 0,25
35 0,40
Total 1,00
a. Buktikan apakah distribusi probabilitas di atas memenuhi syarat yang
telah ditetapkan?
b. Berapa probabilitas bahwa x = 30?
c. Berapa probabilitas bahwa x kurang atau sama dengan 25?
3. Data berikut dikumpulkan dengan menghitung jumlah operasi yang
digunakan dalam sebuah rumah sakit dijakarta selama 20 hari. Data yang
diperoleh adalah sebagi berikut: sebanyak 3 hari dari 20 hari hanya terdapat
1 ruang operasi yang digunakan, 5 dari 20 hari 2 ruang operasi digunakan,
8 dari 20 hari 3 ruang operasi digunakan dan 4 dari 20 hari terdapat 4 ruang
operasi digunakan. Tunjukkan bahwa distribusi probabilitas yang anda buat
memenuhi kondisi yang telah ditetapkan?
4. Informasi dari 3731 pelanggan sebuah surat kabar mengenai jumlah anggota
rumah tanggda dapat dilihat sebagai berikut:
Jumlah Anggota Rumah Tangga Frekuensi
1 474
2 1664
3 627
4 522
5 444

Misalkan X adalah variable ack yang mentakan jumlah anggota rumah


tangga
a. Gunakan data tersebut untuk membentuk distribusi variable x!
b. Gambarlah grafik dari distribusi probabilitas yang anda buat!
c. Tunujkkan bahwa distribusi probabilitas yang anda buat memenuhi
persyaratan!
d. Probabiltas bahwa x sama dengan 3

STATISTIKA-2
UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

e. Probabilitas bahwa x lebih besar 3


f. Probabilitas bahwa x kurang dari atau sama dengan 2

E. Daftar Pustaka

Bain, L.J. dan Engelhardt, M. 1992. Introduction to Probability and


Mathematical Statistics. USA: Duxbury Press.
Bower, dkk. 1997. Actuarial Mathematics. 2nd edition. Schaumburg, Illinois:
The Society of Actuaries.
Freund & Miller.1992. Probability and Statistics for Engineers, 3rd Ed.,
Macmillan Publishing Company Singapore.
Herrhyanto, Nar&Tuti Gantini. 2009. Pengantar Statistika Matematis.
Bandung: Yrama Widya.
Murray R. Spiegel, John Schiller, & R Alu Srinivasan.2000. Probabilitas
dan Statistik. Edisi 2, Jakarta : Erlangga
Suyono, 2012. Diktat mata kuliah Statistika Matematika . UNJ. Tidak
Diterbitkan
Supranto,J.2015. Statistika Teori & Aplikasi, Edisi 8 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Widhiharih, Tatik. 2009. Buku Ajar Statistika Matematika II. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Ross, S.M. (2005). A First Course in Probability. Seventh Edition.

STATISTIKA-2

Anda mungkin juga menyukai