Anda di halaman 1dari 22

1.

PENGERTIAN NLP

Merupakan pendekatan agar seseorang mampu memanajemen pikiran, perasaan, bahasa, dan perilaku

mereka agar memberikan hasil sesuai keinginannya. NLP menyediakan suatu metodologi untuk

mencapai tujuan akhir yang optimal dan gemilang pada akhirnya yang ingin dicapai seseorang dan suatu

organisasi atau institusi.

Selain itu NLP juga merupakan teknik supaya individu memiliki pengalaman baru dalam hidupnya

dengan cara mengubah roadmap mental -emosi. Atau secara Harfiah singkatan NLP berarti Neuro:

Setiap individu memiliki sistem penyaring mental yang unik untuk memroses jutaan data yang diperoleh

melalui panca indera. Hasil proses penyaringan neurologis ini disebut Peta Mental Pertama yang terdiri

dari gambar internal, suara, sensasi, dll Linguistic: Kita kemudian memaknai secara pribadi informasi

yang kita terima dari dunia luar tersebut. Kita menciptakan peta mental kedua dengan melekatkan

bahasa pada gambar, suara, sensasi, dll. Peta mental kedua ini biasa disebut Linguistic Map.

Programming: Respon dalam bentuk perilaku yang terjadi sebagai hasil dari bekerjanya kedua peta

mental tersebut.

2. SEJARAH NLP

NLP dimulai ketika pada awal tahun 1970an John Grinder yang merupakan Associate Professor

di Universitas California, Santa Cruz bekerja sama dengan seorang mahasiswa bernama Richard

Bandler. Kedua orang ini sangat tertarik dengan dunia Human Excellence sehingga mereka

mengamati, meniru dan memodel pola perilaku beberapa orang yang jenius di bidangnya.

Grinder dan Bandler memulai NLP dengan mempelajari tiga tokoh yaitu Fritz Perls, Virginia Satir,

dan Milton Erickson. Ketiga orang ini dikenal sangat hebat dalam perannya sebagai praktisi di

dunia terapi. Meski Grinder dan Bandler minim pengetahuan di bidang terapi, mereka berhasil

memodel kejeniusan tokoh-tokoh tersebut dalam memengaruhi orang, menciptakan


perubahan, dan mendorong orang mencapai ekselensinya. Hasil pemodelan itu mereka

tuangkan dalam berbagai tulisan / rumusan yang pada akhirnya akan disebut sebagai Neuro

Linguistic Programming (NLP). Dr. Richard Bandler (Gestalt Therapist) & Prof. John Grinder

(Linguistic Professor) mempelajari tentang orang-orang sukses yang terkenal (Fritz Perls, Virginia

Satir, Gregory Bateson, Milton Erickson) Merupakan studi tentang pengalaman subjektif. Studi

tentang bagaimana otak/pikiran bekerja, agar menjadi “boss”nya, bukan menjadi budaknya

Menjelaskan keunggulan manusia dalam bagian-bagian (parts) pengetahuan, ketrampilan dan

sikap yang dapat dipelajari untuk mencapai keunggulan yang sama Dipopulerkan dalam dunia

bisnis oleh Anthony Robbins  Neuro Associative Conditioning (NAC) Digunakan oleh tokoh-

tokoh kelas dunia seperti Andre Agassi, Lady Diana, Nelson Mandela, Ronald Reagan, Robert

Kiyosaki, etc.

3. Presuposisi NLP

NLP memiliki beberapa presuposisi dasar agar manusia dapat berfungsi secara optimal.

Presuposisi merupakan asumsi-asumi dasar yang dijadikan landasan dasar dalam perilaku

manusia sehari-hari, sehingga manusia dapat mencapai ekeselensinya dengan cepat.

Adapun Prepoisisi tersebut adalah :


PILAR NLP

Ketika NLP dikenalkan sebagai ilmu untuk pengembangan diri manusia, NLP meletakkan fondasi

dasarnya dalam 4 pilar penting yang menjadi Attitude bagi setiap praktisi.

NLP memiliki 4 pilar yang merupakan basis dasar dari sistem dalam NLP. Bagi Praktisi NLP, pilar-

pilar ini harus dipandang sebagai semangat dan fondasi yang merepresentasikan NLP secara

keseluruhan.

1. Outcome

Berpikir dan bertindak berorientasi pada hasil ; Praktisi dituntut untuk mengenali hasil

dari setiap tindakan yang sedang berlangsung, dengan mengenali outcome yang akan

terjadi membantu setiap praktisi berada pada jalur/ track yang tepat menuju target

yang diinginkan.

2. Sensory Acuity
Pemanfaatan seluruh fungsi indrawi secara maksimal dalam mengamati setiap stimulus

dan respons ; Setiap manusia memiliki Indra (Penglihatan, Pendengaran, Penciuman,

Perasa, Pengecapan) sebagai modal dasar dalam merekam informsi dari luar dan masuk

ke dalam otak manusia. Kepekaan indrawi menjadi penting dan dijadikan sebuah

attitude bagi praktisi karena dengan begitu manusia mampu mengenal dan merespon

lebih baik terhadap situasi yang terjadi.

3. Rapport

Kesadaran untuk membangun unconsciousconnectedness sebagai landasan dalam

kegiatan komunikasi interpersonal ; Rapport dalam NLP merupakan suatu kondisi

dimana terjadinya “Unconscious Responsiveness”, yaitu suatu kondisi terciptanya

kenyamanan/sinkronisasi pada tingkatan “Unconscious” baik pada diri sendiri atau

dengan orang lain. dengan kata lain Rapport bisa diartikan sebagai “connectedness”

(keterhubungan). Hal penting dalam Rapport : Melakukan pacing sehalus mungkin

sehingga lawan bicara tidak menyadari jika sedang dipacing.

Tidak melakukan pendekatan-pendekatan yang agresif, karena jika praktisi melakukan

hal yang agresif pada saat rapport belum terbentuk lawan bicara mungkin akan

menutup diri.

Menghargai persepsi dari lawan bicara, karena setiap manusia memiliki kecendrungan

menyukai orang / hal yang cocok dengan persepsinya.

Ketika melakukan building rapport, praktisi dituntut agar peka (sensory acuity)

terhadap perubahan apapun yang terjadi, baik itu perubahan macro muscle atau micro

muscle.

4. Behavioral Flexibility
Berperilaku fleksibel dalam upaya meraih outcome ; Mengacu pada fleksibilitas dalam

mencapai suatu tujuan, tidak terpaku pada satu hal, tetapi membuka berbagai macam

opsi/pilihan yang membuat pencapaian tujuan menjadi lebih mudah. Setiap kita

membutuhkan kreativitas dalam berpikir disetiap situasi yang berbeda, bisa jadi kadang

kita masuk dalam situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita, prinsip BEHAVIORAL

FLEXIBILITY mengajak kita agar lebih mampu beradaptasi dengan situasi apapun dalam

mewujudkan OUTCOME kita.

Jadi setiap kali kita masuk dalam situasi tertentu, gunakan langkah langkah 4 Pillar NLP

seperti ini : 1. Bertanyalah pada diri kita : ” Apa hal baik yang betul betul saya inginkan

terjadi saat ini?” (OUTCOME) 2. Bangun terus harmoni dengan diri sendiri, orang lain

dan Tuhan. (RAPORT) 3. Pekalah menyerap semua informasi dengan indrawi kita lalu

berpikirlah secara objektif ( SENSORY ACUITY) 4. Tentukan minimal 3 cara terbaik yang

berbeda untuk merespon situasi yang sedang terjadi

5. Belief Transformation ;Teknik merubah belief dengan cepat dan praktis. Bisa

membantu memberikan motivasi, mengatasi keraguan, kecemasan, dll. Teknik merubah

belief dengan cepat dan praktis. Bisa membantu memberikan motivasi, mengatasi

keraguan, kecemasan, dll. Belief adalah suatu Keyakinan atau Nilai yang kita anggap

benar. Keyakinan itu bukan merupakan bawaan lahir (orang jawa bilang “Gawan Bayi”)

karena ketika kita lahir, kita tidak membawa keyakinan dan nilai-nilai yang sudah tertata

rapi di pikiran kita. Dan kita baru mendapatkan dan mengembangkan keyakinan dan

nilai-nilai itu bersamaan dengan proses kita memahami dunia. Penciptaan Belief
Keyakinan dan nilai-nilai atau yang sering disebut sebagai Belief itu dipengaruhi oleh

beberapa hal yaitu :

1.Pengalaman yang tertanam dalam otak

2.Budaya atau kultur tempat kita berkembang

3.Modelling yang tanpa disengaja

4.Umpan balik dari orang lain

5.Pengalaman yang berulang-ulang

6.Kelompok sekitar yang sangat dekat

7.Pengalaman yang mendalam (referensial)

8.Role models

9.Budaya yang terorganisasi

10.Media, dll.

Penting ditekankan bahwa Jika Anda mengatakan bahwa Anda telah berusaha untuk

mengubah keyakinan yang membatasi diri Anda karena Anda telah berhasil melewati

rintangan dalam hidup, itu artinya Anda telah berhasil menghilangkan keyakinan yang

menghambat (limiting belief) Anda. Namun jika Anda memiliki semua gagasan hebat ini

tapi Anda ragu untuk menerapkannya, Karena Anda memiliki pemikiran atau pandangan

yang Anda yakini benar (walaupun sebenarnya tidak) bahwa Anda tidak akan mampu

untuk melakukan gagasan

6. New Behavior Generator ; Teknik untuk melakukan perubahan perilaku secara cepat

dan mudah, hanya dengan menggunakan pola sederhana dan sangat untuk memodel

perilaku positif orang sukses. Semua bentuk ciptaan terjadi di dunia ini selalu melalui

dua proses penciptaan. Mental Creation dan Physical creation. Proses pertama yang

terjadi di pikiran kita memiliki peran yang sangat penting dalam memudahkah kita
mewujudkan proses selanjutnya. Mari kita perhatikan lebih jauh bagaimana seorang

arsitek tentu membuat sketsa sebelum membangun sebuah rumah, seorang sutradara

akan membuat atau menyuruh orang lain menulis skenario sebelum membesut sebuah

film. Bahkan dalam keseharian kita, meski cuma sesaat kreasi mental akan selalu

mendahului kreasi fisik. Contoh ketika kita ingin makan sesuatu, tentu sudah terbayang

makanan apa yang ingin kita nikmati. Begitu pula ketika kita mengendarai mobil atau

motor. Di kepala kita tentu terbayang rute mana yang akan kita tempuh.

Kita mengenal kreasi mental ini sebagai imajinasi. Meski banyak orang yang sudah

mengakui kehebatan sebuah imajinasi dalam mendukung kesuksesan, namun masih saja

ada orang yang menafikannya. Sekali kita merencanakan dan mematrikan imajinasi

dalam pikiran kita, fisik kita pun mulai mencari jalan bagaimana merealisasikan apa yang

sudah kita pikirkan.

Teknik membentuk perilaku baru ini merupakan salah satu teknik yang memanipulasi

sub modalitas untuk menciptakan perilaku baru yang diinginkan. Ini adalah teknik NLP

yang menggunakan citra mental atau latihan imajinasi untuk mendapatkan hasil dalam

kurun waktu singkat.

New Behavior Generator ini diciptakan didasarkan pada sistim keyakinan yang kita

miliki:

1) Orang belajar perilaku baru dengan menciptakan peta mental baru dalam otak

mereka.

2) Semakin lengkap Anda membuat peta mental Anda, semakin besar

kemungkinan Anda akan mendapatkan perilaku baru yang Anda inginkan.

3) Fokus pada tujuan Anda (WFO) adalah cara tercepat untuk mencapai perilaku

baru.
4) Setiap orang memiliki sumber daya mental yang mereka butuhkan untuk

mencapai perilaku baru.

5) Sukses adalah fungsi dari mengakses dan mengatur sumberdaya yang sudah ada

Lagkah-langkah Teknik New Generator Behaviour:

1.Tentukan Outcome Anda, atau perilaku yang ingin Anda bentuk.(Sehat dan

Langsing)

2.Buat Self Talk atau Afirmasi yang mewakili Outcome Anda, “ Mulai saat ini dan

seterusnya saya rajin berolah raga dan makan makanan sehat…”

3.Buat gambaran jika Outcome Anda tercapai, misalkan Anda melihat diri Anda

berolahraga, makan makanan sehat dan bertubuh langsing.

4.Cari peristiwa masa lalu yang sama dengan Outcome Anda. Apakah ada

pengalaman masa lalu yang pernah Anda alami yang mirip dengan hal yang

Anda harapkan. Misalnya Anda ternyata dulu pernah berolahraga dan pernah

berhasil diet, tubuh Anda langsing.

5.Tentukan perasaan saat Outcome Anda tercapai, lalu cobalah untuk

mengkalibrasi kira-kira bagaimana rasanya.

6. Jika semuanya sudah siap,maka Anda bisa memulai teknik ini.

7. Arahkan bola mata Anda ke kiri bawah sembari mengucapkan Afirmasi Anda.

(Self talk)

8. Arahkan bola mata ke kanan atas sembari memunculkan gambaran Outcome

Anda selama 5-7 detik, atau hingga terasa sempurna. (Visual Create)

9. Arahkan bola mata Anda ke kiri Atas untuk menjadikan Outcome menjadi

satu kesatuan dengan ingatan Anda. (Visual Recall)


10. Arahkan bola mata Anda ke kanan bawah untuk memberi perasaan yang

kuat terhadap gambaran mental yang sudah terbentuk. (Feeling, Sensasi, Rasa)

11. Ulangi beberapa kali.

12. Rasakan perbedaan sebelum dan sesudah.

7. Phobia Cure Sebuah teknik yang membantu meminimalkan dan memusnahkan fobia,

trauma, dan berbagai ganjalan emosi negatif dengan sangat cepat. Bermanfaat untuk

merubah berbagai perasaan atau memori tidak bermanfaat secara cepat dan efektif.

SWISH PATTERN Sebuah teknik cepat untuk membantu mengatasi impuls, emosi

sesaat, keraguan, ketakutan, nafsu, dan lain-lain. Bisa membantu mengatasi ledakan

amarah, kecanduan makanan, rokok, kompulsi serta masalah psikis lainnya.

Fast Phobia Cure

1. Minta Client menyatakan phobianya (tidak perlu detail).

2. Bimbing Client untuk membayangkan duduk di kursi bioskop dengan layar putih di

depannya.

3. Bimbing Client berimajinasi melayang ke atas balkon / ruang proyektor sehingga

Client dapat melihat dirinya duduk di bangku bawah sedang melihat layar.

4. Bimbing Client untuk meletakkan gambaran “awal” sebelum ketakutannya terjadi di

layar dalam gambar berwarna.

5. Putar film secara cepat ke bagian akhir, dan tepat “setelah” akhir jadikan gambar

peristiwa tersebut menjadi “freeze” yang

hitam putih.

6. Masuk melayang ke screen secara associated (B/W). 7. Putar mundur film 3 kali

kecepatannya sambil diputar lagu lucu atau suara kaset mundur (“fwfwfwfwfwfw”). 8.

Tepat di “awal” film jadikan lagi layarnya “freeze”. 9. Keluar dari gambar, duduk lagi di
bangku. 10. Kosongkan layar jadi putih. 11. Ulang 3 - 6 kali. 12. Breaking state setiap kali

sebelum mengulang.

SWISH PATTERN Langkah-langkah Teknik Swish Pattern:

1.Temukan Video/Film negatif yang sering kita putar dalam benak yang itu cukup

menghambat performa kita. Jadikan video tersebut menjadi satu gambar foto yang

mewakili.

2.Temukan video/film positif yang ingin kita putar di dalam benak yang bisa membantu

performa kita. Jadikan video tersebut menjadi satu gambar foto yang mewakili.

3.Pejamkan Mata, Ulurkan kedua tangan Anda. Asosiasikan bahwa gambar negatif akan

menempel di telapak tangan kiri, sedangkan gambar positif akan menempel di telapak

tangan kanan. Anda bisa menutup mata agar lebih terasosiasi.

4.Angkat tangan kiri setinggi dagu dan berjarak 15 cm dari dagu. Masuk ke dalam

asosiatif dan bayangkan gambar negatif, akses perasaan terkait dengan gambar negatif

tersebut. Lakukan break state dengan melihat kanan dan kiri atau menarik nafas. Ulangi

hingg benar-benar terasosiasi.

Langkah-langkah Teknik Swish Pattern:

5. Angkat tangan kanan setinggi dagu dan berjarak 15 cm dari dagu. Masuk dalam

keadaan asosiatif dan bayangkan gambar positif, akses perasaan terkait gambar positif

tersebut. Lakukan break state dengan melihat kanan dan kiri atau menarik nafas. Ulangi

hingga benar-benar terasosiasi.

6. jika keduanya sudah terasosiasi maka akses tangan kiri beserta gambar dan perasaan

yang menyertai. Jika sudah begitu jelas gambar dan perasaannya, maka tempelkan

ujung jari tangan kanan ke ujung bawah telapak tangan kiri dan lihat bayangan gambar

positif yang masih kecil dan remang-remang.


7. Gosokkan tangan kanan dengan satu gerakan seolah-olah menghapus gambaran

negatif dan menggantinya dengan gambaran positif. Katakan kata “SWISH!!! saat Anda

menggosokkan tangan Anda. Biarkan gambaran positif mendominasi. Rasakan perasaan

positif yang dibawa. Nikmati 5-7 detik. Buka mata dan lakukan break state.

8. Ulangi beberapa kali atau lebih

9. Rasakan perbedaan sebelum dan sesudah.

8. Meta Program menilai pola motivasi dari pola bahasa dan perilaku seseorang. Bisa

dipakai dalam berbagai konteks komunikasi, hubungan interpersonal, seperti dalam

selling, training, coaching serta dalam konteks kepemimpinan, manajemen, assessment

bidang SDM.

Dalam NLP di sebut Eye Accessing Cues adalah pola gerakan mata yang dilakukan secara

bawah sadar pada saat orang mengakses informasi tertentu dalam pikirannya.

Maksudnya secara bawah sadar (unconscious) adalah bahwa proses ini berjalan secara

alami, tanpa disadari dan berjalan dengan sendirinya (otomatis,Cara tercepat

menemukan Lead System seseorang adalah dengan mengamati gerak bola matanya saat

ia menjawab pertanyaan Anda dengan spontan, biasa disebut sebagai Eye Accessing

Cues. Gerakan bola mata ini bersifat universal kecuali orang yang kidal akan bereaksi

berlawanan atau sebab lainnya. Perhatikan gambar di samping ini. Jika bola mata

mengarah ke atas kiri, berarti ia sedang mengingat sesuatu secara visual misalnya warna

baju yang ia kenakan saat wisuda. Jika bergerak ke kanan atas, ia sedang berusaha

membentuk gambar yang belum pernah ia lihat misalnya roda kendaraan berbentuk

segitiga berwarna emas.


Makna Pergerakan Mata

Mata naik ke pojok kiri atas – Sedang Lirikan mata mengakses Ingatan Visual berupa

gambaran (Visual Remembering).

Seperti ini menunjukkan bahwa orang sedang mengingat gambaran yang pernah/telah

ia lihat sebelumnya. Misal mengingat tempat yang pernah ia kunjungi, wajah seorang

teman yang sangat berarti menurut atau apa yang telah ia lakukan hari kemaren.

Mata naik ke pojok kanan atas – Sedang Membuat Gambaran (Visual Constructed)

Lirikan mata seperti ini menunjukkan bahwa orang sedang membuat gambaran yang tak

pernah ia alami sebelumnya. Coba tanyakan pada seseorang yang Anda yakin ia punya

angan-angan namun hal itu belum pernah ia lihat. Misal orang yang punya angan-angan

mendesain rumahnya sedemikian rupa sehingga kelihatan bagus. Atau punya angan-

angan ia dan seseorang berkunjung ke suatu tempat yang belum pernah ia kunjungi.

Mata kesamping kiri (Kiri orang tersebut) – Sedang mengingat suara(Auditory

Remembered)

Lirikan mata seperti ini menunjukkan bahwa orang sedang mengingat-ingat suara yang

pernah ia dengar sebelumnya. misal kata-kata terindah diucapkan oleh orang yang

spesial yang pernah ia dengar, lagu favorit dari Band tertentu, atau suara dari penyanyi

favoritnya

Mata Kesamping kanan (kanan orang tersebut) – Sedang membuat suara (Auditory

Constructed)

Lirikan mata seperti ini menunjukkan bahwa orang sedang membuat suatu suara-suara

tertentu yang belum pernah ia dengar sebelumnya. Coba dengarkan seandainya lagu

kesukaan yang menyanyikan adalah teman dekat anda ?


Mata turun ke pojok kiri bawah (kiri orang tersebut) – sedang berdialog batin/Self talk

(Auditory Digital) Lirikan mata seperti ini menunjukkan bahwa orang sedang berdialog

dengan dirinya sendiri, baik mempertimbangkan sesuatu maupun mengajukan

pertanyaan dalam diri. Mata turun ke pojok kanan bawah (kanan orang tersebut) –

Merasakan pengalaman (Kinesthetic ) Ketika orang mengalami beberapa pengalaman,

maka orang akan mengakses gerakan mata seperti ini. Bagaimana perasaanmu ketika

liburan bulan kemarin ?

Latih Eyes Accessing Cues Anda sendiri sebelum mengamati pola Eyes Accessing Cues

orang lain dengan cara menanyakan pertanyaan yang di sesuaikan dengan keterangan di

atas. Latihan ini akan sangat bermanfaat untuk memahami konsep Eyes Accessing Cues

dan akan sangat bermanfaat ketika kita melakukan Raport Building atau membangun

keakraban.

Untuk orang kidal biasanya polanya terbalik.

Namun, lebih baik dipastikan dengan menanyakan beberapa pertanyaan untuk

mengkalibrasi dan memastikan bahwa polanya adalah benar terbalik sebelum

mengambil suatu kesimpulan.

9. Building Rapport

Yes-Set Conditioning

Dalam proses komunikasi yang baik, pemberi informasi ada baiknya melakukan kalibrasi

terlebih dahulu sebelum memberikan informasi. Kalibrasi ( penyesuaian) dapat

dilakukan dengan Yes-Set Conditioning. Yest Set Conditioning : mengkondisikan agar

lawan bicara secara sadar atau tidak sadar menyetujui informasi yang akan diberikan.

Contoh : MT : “Apakah Tuhan Maha Kuasa?”

Audience : “ ya…”
MT : “ Apakah Tuhan itu Maha Kaya?”

Audience : “Iya…”

MT : “ Apakah jika Tuhan Berkehendak, Apapun doa Anda dikabulkan?”

Audience : “ Iya…”

MT : “ Lalu kenapa Anda berdoa untuk meminta hal yang kecil? Maka mintalah yang

besar, (dsb..)”

10. Tipe Kepribadian

Kasus 1 Tipe Visual lebih peduli pada apa yang mereka Lihat

Kasus 2 Tipe Auditori lebih peduli pada apa yang mereka Dengar

Kasus 1

Tipe Kinestetik lebih peduli pada apa yang mereka Rasakan

11. STATE

State pada NLP merujuk pada proses mental dan fisik yang kita alami setiap saat. State

dipengaruhi dari interaksi kita dengan lingkungan eksternal. State juga menjadi suatu

filter ketika kita memaknai suatu pengalaman, misalkan ketika kita sedang lelah atau

bad mood, kita cenderung merespon keadaan dengan buruk. Jika kita fokuskan

perhatian pada tubuh, kita dapat mengenali perubahan state berpengaruh pada fisik,

sinyal-sinyalnya antara lain : perubahan pola napas, detak jantung, postur tubuh, dan

sinyal-sinyal lainnya.

12. FRAMING and REFRAMING

FRAME adalah Sikap atau cara pandang seseorang dalam merespon dunia eksternal

berdasarkan peta internalnya sesuai dengan sistem keyakinan/Belief yang dimilikinya.

Strategi membingkai ulang serta bagaimana memberi makna positif pada setiap

masalah, menjadikan masalah sebagai kesempatan untuk maju sehingga bisa


memanajemen emosi, stress, pikiran dan perasaan serta membentuk mood yang lebih

baik di semua situasi.

Ada dua jenis Reframing, yakni:

1.Context Reframing Mengubah kontek satu peristiwa sehingga terjadi pergeseran

makna. Kalimat : Anak saya suka ngeyel Reframing : Nggak apa, pada saat menghadapi

penipu, maka kesukaannnya ngeyel akan berguna untuk menyelamatkan diri. 2. Content

Reframing Mengubah makna suatu peristiwa secara langsung, ditandai dengan kata

“artinya”. Kalimat : Anak saya kok suka ngeyel Reframing :Ngeyel artinya kemampuan

Verbalnya berkembang baik.

13. META PROGRAM

Alasan yang dimiliki oleh seseorang, untuk mengambil keputusan dalam berperilaku.

Bagaimana mengetahui pola motivasi dari pola bahasa dan perilaku seseorang. Bisa

dipakai dalam berbagai konteks komunikasi, hubungan interpersonal, seperti dalam

selling, training, coaching serta dalam konteks kepemimpinan, manajemen, assessment

bidang SDM. Meta Program bukanlah suatu sifat yang melekat pada manusia secara

terus menerus. Meta Program dalam konteks dunia kerja tidak sama pada konteks saat

di rumah.

cara atau langkah untuk melatih mengenali Meta Program:

1.Temukan Outcome

•Dalam konteks apa Anda ingin menyusun program?

•Apa meta program kunci yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam konteks

tersebut?

•Apa meta program yang dapat menghambatnya di dalam konteks tersebut?


2.Identifikasi Meta Program Kunci

•Apa meta program kunci yang dimiliki oleh orang tersebut? Bagaimana Anda tahu

kesemua itu adalah kunci?

•Apa meta program lain yang menonjol pada orang tersebut?

•Apa keyakinan yang mendasari meta program tersebut?

3.Identifikasi Hirarki Kriteria

•Apa kriteria yang dimiliki oleh orang tersebut?

•Manakah yang lebih penting baginya? Manakah yang kurang penting?

•Di manakah ia paling banyak menginvestasikan waktu, uang, dan energi?

4.Identifikasi Harapan

•Apa yang ia harapkan dari pekerjaan ini?

•Apa kriterianya berkaitan dengan status pekerjaan? (misalnya penghasilan, bonus,

jaminan kesehatan, dan fasilitas lain);

•Bagaimana ia mengatasi tekanan, konflik, tenggat waktu, dan lain sebagainya?

POLA META PROGRAM

1. Menjauhi - Mendekati ---Arah Motivasi

2. Persamaan - Perbedaan---Faktor Motivasi

3. Internal - Eksternal---Sumber Motivasi

4. Prosedural - Opsional---Dasar Motivasi

5. General – Spesifik---Sifat Motivasi

6. Proaktif-Reaktif---Tingkat Motivasi

contoh pola komunikasi NLP dari sekian banyak pola komunikasi NLP yang ada:
Mind Reading (membaca pikiran) Ini adalah seni berkomunikasi yang memposisikan

kita seakan-akan mampu membaca pikiran orang lain. Efeknya sudah pasti membuat

orang lain lebih tercengang dan menganggap jika kita adalah orang yang istimewa.

Berikut ini adalah contohnya :

Sepertinya bapak ini pemimpin yang sangat tegas dan disiplin ya..

Saya tahu jika Anda sangat penasaran dengan apa yang akan terjadi nanti..

Akan ada banyak pengalaman menarik yang akan Anda rasakan sejak sekarang..

Negative Command (untuk berkomunikasi pada orang yang mismatch). Ini adalah seni

berkomunikasi yang sangat cocok ketika kita berhadapan dengan orang-orang yang

mismatch. Artinya teknik ini sangat efektif jika digunakan untuk mempengaruhi orang-

orang yang sama sekali tidak setuju atau menolak ide kita. Namun ternyata sangat

manjur. Contohnya : Contoh lainnya adalah sebagai berikut:

Jangan pilih saya pada Pilpres besok sebelum Anda tahu jika saya sangat pro rakyat

Jangan beli barang ini sebelum saya terangkan untung ruginya bagi Anda & perusahaan

Jangan perhatikan presentasi saya jika Anda tidak yakin jika materinya sangat

bermanfaat.

Dalam pendekatan model komunikasi NLP, mengupas beberapa hal dasar yang penting

sekali dalam membangun komunikasi yang baik, yaitu : Rapport building, Sensory

Acuity, Framing & ReFraming.

1) Rapport building Merupakan suatu proses bagaimana membangun konektifitas

dengan lawan bicara.


2) Sensory Acuity, menegaskan pentingnya kepekaan indrawi dalam

berkomunikasi dengan memperhatikan reaksi verbal maupun nonverbal yang

muncul.

3) Framing Merupakan cara pandang seseorang terhadap sesuatu hal, dalam

komunikasi framing digunakan untuk membuat lawan bicara masuk pada sudut

pandang yang diinginkan oleh praktisi. Model komunikasi NLP yang bisa dipakai

selain Meta Model, Milton Model adalah Sleight of Mouth.

Mengenali strategi yang kita miliki dapat membantu kita dalam mencapai banyak hal.

Jika seseorang mengalami kesulitan dalam mencapai suatu outcome kemungkinan besar

bahwa ia tidak menggunakan strategi yang tepat. Sebaliknya, dengan mengubah strategi

atau meniru strategi efektif yang dimiliki orang lain, ia lebih muadah dapat mencapai

outcome

(Test - Operate - Test - Exit) : merupakan salah satu model yang ditawarkan NLP untuk

membantu kita dalam melakukan verifikasi serta kalibrasi terhadap proses perubahan

dari Present State ke Desire State. TOTE mewakili empat hal yang dianalisa dari sebuah

perilaku yang ingin diintervensi atau dimodifikasi : 1.TEST untuk mendapatkan beberapa

perwakilan dari ‘Problem State’ Masalah yang ingin di perbaiki. 2.OPERATION dalam

mengintervensi beberapa cara dengan mengakses data RANGKAIAN strategi yang

muncul dari adanya stimulus tersebut, menganalisa sebuah struktur dan rangkaian yang

benar-benar memicu lahirnya pola perilaku spesifik. 1.TEST ulang untuk melihat apakah

hasil yang diinginkan / Strategi telah tercapai. Jika belum, loop kembali untuk ber

OPERASI Di titik ini kita akan kembali melakukan pengujian di fase OPERATE untuk

memastikan respon baru yang muncul sudah sesuai tujuan (OUTCOME) yang ditetapkan.

2.EXIT ketika tersebut.


ANCHOR IN NLP ; Bagaimana mengelola situasi pikiran dan perasaan hingga dapat

memicu perilaku positif secara instan. Sangat bermanfaat untuk membuat Tombol

motivasi, percaya diri, dan berbagai perilaku positif lainnya. Misalnya Sliding Anchor

untuk menaikan intensitas perasaan positif dan Collapsing Anchor untuk mengatasi

kejadian masa lalu yang menganggu. “Setiap masuk kantor, langsung kepala saya

pusing”.

“Setiap pulang ke rumah saya langsung merasa lelah, sehingga tidak ada waktu untuk

bersama keluarga”.

“Setiap melihat …….. saya langsung panik / takut” . (Phobia). Anchor digunakan dalam

NLP sebagai suatu teknik untuk menjangkarkan suatu state of mind seseorang, sehingga

state of mind tersebut bisa distimulus kapan saja dan dimana saja.

Umumnya anchor terbentuk secara tidak sadar (unconsciously) dalam suatu proses

pembelajaran manusia. Contoh yang paling mudah untuk mengenal anchor, adalah

phobia. Phobia dapat terbentuk secara cepat dan tidak disadari, phobia dapat

digambarkan sebagai suatu program yang seperti ini, Jika ……….. Maka ……………… Jika

saya melihat tikus Maka saya Kaget. Jika saya mendengar suara keras maka saya marah.

Prinsip dalam melakukan Anchor, adalah P.U.R.I.T. :

•Pure : State of mind yang hendak untuk dianchor harus murni, tidak bercampur dengan

state of mind lainnya, contohnya : State of Mind Tenang, bahagia, rileks, dll

•Unique : Anchor yang digunakan haruslah unik

•Repetitive : anchor akan terbentuk karena proses pengulangan, yang terus menerus

secara intensive sehingga menjadi suatu program bagi pikiran manusia.

•Timing : Anchor akan menjadi efektif jika dilakukan pada waktu yang tepat ketika state

of mind mencapai tingkat yang maksimal.


•Intensive

Kalibrasi dalam mengenal puncak dari state of mind, menjadi suatu hal yang cukup

penting dalam melakukan anchor. Jika ingin melakukan anchoring pada orang lain,

praktisi harus memiliki kemampuan untuk menggunakan kepekaan indrawinya untuk

mendikteksi kondisi state of mind orang tersebut.

Anchor dapat dibentuk dengan stimulus V.A.K.O.G. , umumnya anchor Kinesthetic

merupakan stimulus yang paling mudah diakses oleh manusia.

Cara membuat Anchor untuk diri sendiri. (Self Anchoring) 1.Tentukan state of mind yang

anda inginkan, contoh : Perasaan bahagia, tenang, termotivasi, percaya diri. 2.Tentukan

stimulus-rangsangan yang hendak anda gunakan. Contohnya: Jika saya mengengam

tangan saya maka saya akan temotivasi. 3.Sekarang kembali mengingat suatu

pengalaman anda, dimana anda bisa merasakan state of mind tersebut.(Bahagia,

Tenang, Termotivasi, Percaya Diri) 4.Akses seluruh Modalitas anda (V.A.K.O.G) pada

pengalaman tersebut. pada tahapan ini rasakan seakan-akan anda mengalami kembali

pengalaman tersebut. 5.Kemudian di Amplify (diperkuat) State tersebut sampai puncak.

6.Kemudian di Anchor, dengan memberikan stimulus yang sudah ditentukan

sebelumnya. 7.Lakukan proses 3-6 selama 3 x. 8.Setelah anda melakukan anchor,

lakukan Break State *, kemudian setelah itu akseslah kembali anchor tersebut untuk

membuktikan bahwa anchor tersebut sudah terbentuk.

*Break State = melepaskan diri dari suatu state yang sedang terjadi, dapat dilakukan

dengan melakukan perubahan secara drastis pada fisiologis, napas, dsb. Contohnya :

dengan menarik napas panjang, atau berpindah posisi, jika sedang duduk langsung

berdiri atau sebaliknya. Berlatihlah untuk membuat beberapa anchor, dengan begitu

akan memudahkan anda ketika ingin mengunakan anchor pada orang lain. Anchor
merupakan suatu stimulus (informasi) yang diterima melalui sensor indrawi (VAKOG)

serta memiliki respon yang bersifat asosiatif sehingga mengakibatkan suatu State

tertentu.

Anchor dapat tercipta secara tidak sengaja maupun memang diprogram untuk tujuan

tertentu. Anchor dapat dalam bentuk Visual, Auditory, Kinesthetic. Agar Anchor dapat

bekerja secara lebih efektif dan maksimal maka dalam membentuk Anchor haruslah

memenuhi syarat sebagai berikut :

1) Associate

2) Unik / khas

3) Pengulangan

4) Intensitas emosi

5) Ketepatan / momentum

Teknik Circle of Excellence merupakan teknik yang memanfaatkan tombol emosi (anchor) guna

mendapatkan state dari berbagai resources atau sumber daya yang setiap orang miliki untuk mencapai

outcome. Teknik ini digunakan untuk membuat anchor yang kita butuhkan saat kita berada dalam suatu

kondisi yang membutuhkan emosi tersebut.

Misalkan kita hendak bertemu dengan pelanggan yang akan melakukan transaksi bernilai besar, namun

di saat itu kita belum siap dan merasa cemas. Di saat seperti inilah kita membutuhkan semangat dan

kepercayaan diri untuk menghadapi situasi.

Langkah-langkah Circle of Excellence : 1.Tentukan keadaan yang ingin Anda capai (Outcome) “Dalam

situasi seperti apa Anda membutuhkan sumber daya tersebut?. Apa yang ingin Anda harapkan dari diri

Anda atas situasi yang Anda hadapi? 2. Cari sumber daya dalam diri Anda (pengalaman yang bisa

memunculkan emosi positive) yang diperlukan untuk mencapai outcome “Apakah Anda pernah
mengalami pengalaman di masa lalu yang positive? Pengalaman Keberhasilan? Atau ada pengalaman

yang buruk namun Anda sudah melewatinya dengan baik”? 3. Jika pengalaman tersebut tidak Anda

miliki, maka Anda bisa mencari satu figure (orang lain) yang luar biasa dan memiliki hal yang menjadi

outcome Anda. Apakah itu adalah orang lain yang lebih berhasil dari Anda? Apakah orang tersebut

Motivator? Ataukah tokoh agama? Ataukah figure lain? 4. Buat lingkaran dan ciptakan gambaran mental

bahwa didalam lingkaran tersebut segala sumber daya yang diperlukan telah ada.

“Lihat lantai di depan Anda dan ciptakan gambaran lingkaran di sana. Buat warna yang sesuai dengan

kesan semangat atau perasaan berdaya lainnya. Anda bisa tambahkan cahaya di lingkaran tersebut

sebagai simbol bahwa didalam lingkaran itu memiliki sumber daya yang luar biasa. Anda juga bisa

menambahkan sensasi suara atau rasa (suhu, getaran, bau wangi atau sebagainya)”.

Anda mungkin juga menyukai