Level 3

 Paket 1
1. Bukalah mushaf, lalu cari sebuah contoh hukum ikhfa syafawiy. Lalu
jelaskan!
a. Kenapa disebut ikhfa syafawiy?
b. Apa yang dimaksud dengan ikhfa syafawiy? 
2. Jelaskan yang dimaksud dengan gunnah dan beri contoh bacaannya dalam
surat al Bayyinah ayat 6!
3. Apa yang antum ketahui tentang Idgham mutamatsilain? Lalu sebutkan satu
contohnya!
Kunci jawaban
No. 2: Apabila ada Mim tasydid dan Nun yang bertasydid maka di baca
dengan mendengung.
Contohnya : ‫ َجهَنَّ ًم‬- َ‫اِ َّن الَّ ِذ ْين‬
No. 3: Cara membacanya harus dimasukkan (ditasydidkan) kepada huruf
yang kedua, disebut dengan idgham ....
Contohnya seperti ‫ت تِ َجا َرة‬ ْ ‫فَ َما َربِّ َح‬

Paket 2
1. Bukalah mushaf, lalu cari sebuah contoh hukum Idgham Mimi. Lalu
jelaskan!
a. Kenapa disebut Idgham Mimi?
b. Apa yang dimaksud dengan Idgham Mimi? 
2. Jelaskan yang dimaksud dengan gunnah dan beri contoh bacaannya dalam
surat al ‘Adiyat ayat 6, 7 dan 8!
3. Bagaimana cara membaca ayat berikut?
ِ . ‫ آ ِمنُوا َو َع ِمل ُوا‬. ‫صابِرُوا‬
َ‫في يَوْ ِم َكان‬ َ ‫اِصْ بِرُوا َو‬
Jelaskan alasannya dengan jelas, baik dan benar!
Kunci jawaban
No. 2: Apabila ada Mim tasydid atau Nun yang bertasydid maka di baca
dengan mendengung.
Contohnya : ُ‫اِ َّن اِنَّه‬
No. 3: Hukumnya adalah tetap Idgham Mutamatsilain. Sebagai
pengecualian sehingga cara membacanya tidak perlu diidghamkan
(ditasydidkan), tetapi harus dibaca dengan panjang sebagaimana
mestinya.
 Paket 3
1. Bukalah mushaf, lalu cari sebuah contoh hukum ikhfa Syafawi. Lalu
jelaskan!
a. Kenapa disebut ikhfa Syafawi?
b. Apa yang dimaksud dengan ikhfa Syafawi? 
2. Jelaskan yang dimaksud dengan gunnah dan beri contoh bacaannya dalam
surat al Zalzalah ayat 5!
3. Perhatikan contoh berikut ‫ك ال َح َجر‬ َ ‫صا‬َ ‫اِضْ ِربْ بِ َع‬
a. Apa hukumnya ?
b. Kemukakan alasannya!
No. 2: Contohnya : ‫ك‬ َ ‫ك اَوْ َحاَل‬
َ َّ‫بِا َ َّن َري‬
No. 3: Idgham Mutamatsilain ( ‫إِ ْدغَا ُم ُمتَ َماثِلَيْن‬ ), alasannya ada dua huruf  yang
sama seperti disebutkan (  ‫ب‬ bertemu َ   ْ‫ب‬ ) sedang yang pertama
sukun ( mati ) dan harakat yang kedua berharakat.

Paket 4
1. Bukalah mushaf, lalu cari sebuah contoh hukum idgam mitslain. Lalu
jelaskan!
c. Kenapa disebut idgam mitslain?
d. Apa yang dimaksud dengan idgam mitslain? 
2. Jelaskan yang dimaksud dengan gunnah dan beri contoh bacaannya dalam
surat al Qodar ayat 5!
3. Buatlah contoh Idgham mutaqoribaini (‫اربَي ِْن‬ ِ َ‫ا ْد َغاُم ُمتَق‬  ) apabila ada huruf :
a. Tsaa ‘ sukun ( ‫ث‬ ) ْ bertemu dengan huruf Dzal ( ‫ذ‬ )
b. Baa’ sukun    (  ْ‫ب‬ ) bertemu dengan huruf Mim ( ‫م‬ )
c. Qaaf sukun   ( ‫ ْق‬ ) bertemu dengan huruf  kaaf ( ‫ك‬ )
No. 2: Contohnya : ‫انا انزلناه في ليلة القدر‬
No. 3: Contohnya:
 ‫ث َذلِك‬ ْ َ‫يَ ْله‬ dibaca ‫ك‬ َ ِ‫يَ ْلهَ َّذل‬
‫اِرْ كَبْ َم َعنَا‬ dibaca ‫اِرْ َك َّم َعنَا‬
‫أَلَ ْم ن َْخلُ ْق ُك ْم‬ dibaca  ‫أَل َم ْن َْخلُ ُّك ْم‬

Paket 5
1. Bukalah mushaf, lalu cari dua contoh hukum qalqalah. Lalu jelaskan!
a. Kenapa disebut demikian?
b. Dan apa perbedaannya? 
c. Bagaimana cara membacanya?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan lam ta’rif dan beri contoh bacaannya!
3. Perhatikan tanda waqaf berikut!
‫ ال‬jelaskan maksudnya!
Kunci jawaban :
No. 2: Laam Ta’arif adalah alif dan laam  ( ‫ال‬ ) yang disambungkan dengan
perkataan-perkataan ( nama benda ) dalam bahasa arab.
Laam Ta’arif di bagi beberapa macam:
ْ ِ‫إ‬ )
1. Izhar qomariah  ( ‫ظهَا ُر قَ َم ِريَ ِة‬
2. Idgham Syamsyah ( ‫إِ ْدغَا ُم َش ْم ِشيَّ ِة‬ )
No. 3: Tanda waqaf ‫ ال‬artinya larangan untuk berhenti jika berada di tengah
ayat. Namun jika diakhir ayat menunjukan berarti sebaliknya tidak
ada larangan berhenti dan sebagai isyarah akhir ayat tesebut.

Paket 6
1. Bukalah mushaf, lalu cari dua contoh hukum Laam Ta’rif, lalu jelaskan!
a. Kenapa disebut demikian?
b. Dan apa perbedaannya? 
c. Bagaimana cara membacanya?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan tanda waqaf dan beri contoh tanda waqaf!
3. Perhatikan ayat berikut!
‫ آ ِمنُوا َو َع ِمل ُوا‬Ada wawu mati ( ْ‫ ) و‬menghadapi hidup ( ‫ ) َو‬maka cara membaca
yang paling benar adalah..................... Jelaskan alasannya!
Kunci jawaban :
No. 2: Tanda waqaf berarti tanda berhenti. Contohnya َ‫ ال‬yang artinya tanda
waqaf terlarang berhenti. Dalam surat al Fatihah ayat 7 disebutkan
‫صراط الذين انعمت عليهم ال غيرالمغضوب عليهم وال الضالّين‬
No. 3: Wajib/harus dibaca dengan panjang sebagaimana mestinya. Karena
khawatir maknanya berubah sehingga salah faham bagi yang
mendengarnya.

Paket 7
1. Bukalah mushaf, lalu cari contoh hukum idgham mutaqaribain, lalu jelaskan!
a. Kenapa disebut demikian?
b. Bagaimana cara membacanya?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan ikhfa syafawi, lalu berikan contohnya!
3. Perhatikan tanda waqaf berikut!
‫واضرب لهم مثال اصحاب القرية م اذ جاءهاالمرسلون‬
Tanda ‫ م‬maksudnya adalah ....
Kunci jawaban :
 No. 2 : Ikhfa syafawi ( ‫إِ ْخفَا ُء َشفَ ِوى‬ ) adalah apabila mim sukun bertemu
dengan huruf ba’( ‫ب‬ )
Cara membacanya harus samar-samar di bibir dan didengungkan
ّ ِ‫ َوهُ ْم بِ ِه َدخ َْلتُ ْم ِب‬. ِ‫َص ْم بِا هلل‬
Contoh: ‫هن‬ ِ ‫إِ ْعت‬
No. 3: disebut tanda waqaf lazim artinya jika dalam sebuah ayat terdapat
tanda ersbut maka wajib berhenti. Contoh dalam surat Yasin ayat 13
‫واضرب لهم مثال اصحاب القرية م اذ جاءهاالمرسلون‬

Paket 8
1. Bukalah mushaf, lalu cari contoh hukum qolqolah kubra, lalu jelaskan!
a. Kenapa disebut demikian?
b. Bagaimana cara membacanya?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan izhar syafawi, lalu berikan contohnya!
3. Perhatikan tanda waqaf berikut!
َ‫ك صلى َوبِاْ الَ ِخ َر ِة هُ ْم يُوْ قِنُوْ ن‬ َ ‫َوالَّ ِذ ْينَ ي ُْؤ ِمنُوْ نَ بِ َمآ اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬
َ ِ‫ك َو َمآ اُ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْبل‬
Tanda ‫ صلى‬menunjukan bahwa ....
Kunci jawaban :
No. 2 : Izhar Syafawi ( ‫ظهَا ُر َشفَ ِوى‬ ْ ِ‫إ‬ ) adalah apabila Nun sukun dan tanwin
bertemu dengan salah satu dari huruf hijaiyah yang 26 selain Mim
( ‫م‬ ) dan ba’ ( ‫ب‬ ) cara membacanya yang terang di bibir dengan
mulut tertentu. Dan harus lebih dijelaskan lagu apabila bertemu
dengan haruf wau ( ‫و‬ ) dan fa’ ( ‫ف‬ )
Contohnya:  َ‫ َعلَ ْي ِه ْم َوالَ الضَّالِّ ْين‬. ‫ لَهُ ْم فِ ْيهَا‬. َ‫أَ ْن َع ْمت‬
No. 3: Dua pilihan antara boleh berhenti dengan tidak boleh. Namun
dilanjutkan lebih utama.