Anda di halaman 1dari 2

Shergio Rizkyputra – 13419061 TI3002 – Rekayasa Sistem Kerja

Dosen Pengampu : Bapak Dr. Ir. Hardianto Iridiastadi, M.SIE.


Batas Pengumpulan : Minggu, 3 Oktober 2021

Pertanyaan 1: Setelah menonton video FastCap dan beberapa video lainnya, apa yang Anda
pelajari dari video-video tersebut?

Video Referensi: Kanban FastCap Style


Dalam video tersebut, FastCap menggunakan metode Kanban yang termodifikasi. Metode
Kanban dirancang sebagai alat bantu (tools) dalam memecahkan masalah dengan efektif dan
efisien. Umumnya, metode Kanban berupa papan dan kartu berukuran A3 (29,7 cm x 42,0 cm)
yang terdiri dari tiga kolom yang bertuliskan “Requested”, “In Progress”, dan “Done”. FastCap
memodifikasi model Kanban menjadi entitas aktivitas produksi yang lebih spesifik berupa kartu
berukuran A5 (14,8 cm x 21,0 cm) berwarna dan dilengkapi sinyal visual yang terintegrasi
dengan sistem basis data (database) perusahaan disebut Andon. Kartu tersebut terdiri dari
enam warna sesuai aktivitas produksinya seperti Gambar 1.

Gambar 1 Kartu Kanban FastCap

Gambar 2 Sistem Kanban-Andon


Dengan memanfaatkan sinyal visual, FastCap mengintegrasikan perpindahan kartu
Kanban ditandai dengan lampu yang mati atau menyala pada slot. Sinyal visual tersebut dapat
dijalankan dengan rancangan ekonomis berupa stopkontak standar (110 volt) atau baterai lithium-
ion yang dapat diisi ulang, serta microswitch. Metode Kanban-Andon ini memungkinkan pekerja
mengetahui prioritas langkah selanjutnya dan kapan kartu Kanban perlu ditempatkan pada

Pekerjaan Rumah RSK 2 – K02 1


Shergio Rizkyputra – 13419061 TI3002 – Rekayasa Sistem Kerja

slot Andon seperti Gambar 2. Dengan memasukkan kartu Kanban ke Andon, data aktivitas
perpindahan produk langsung tercatat pada database perusahaan. Metode ini turut meminimasi
gerakan pekerja yang tidak memberikan nilai tambah selama proses produksi, seperti
kesalahan mencari barang, penggunaan mesin yang salah, dan lainnya. Pada akhir video, Lukas,
selaku operational manager FastCap, menyampaikan point unik berkaitan dengan perbaikan
sistem yang mereka lakukan bahwa:
“Every systems gonna burry for everybody, you can not copy our exact system and have it work
for you but this works perfectly for us. If you look at why, you will be able to come up the
system works perfectly for you”
Video Referensi: FastCap 2020 Best Improvements
Dalam video tersebut, FastCap terlihat selalu berusaha untuk mengembangkan metode
kerjanya, baik dari segi peralatan, pemesinan, sistem kerja, penyusunan data, dan lainnya. Video
tersebut membuka pandangan penulis sebagai Industrial Engineer bahwa peningkatan
berkelanjutan dimulai dari mencari kesalahan-kesalahan kecil dan memperbaikinya (the
devil is in the detail) sehingga peningkatan tersebut berimplikasi positif terhadap tiap elemen pada
lingkungan kerja terkait, seperti peningkatan produktivitas produksi. FastCap berambisi dengan
adanya peningkatan tersebut berakibat terhadap tidak adanya ruang kesalahan. Namun,
peningkatan tersebut juga diiringi dengan biaya investasi yang perlu dikeluarkan perusahaan.

Pertanyaan 2: Apa yang telah Anda pelajari dan pahami tentang bagian pertama perkuliahan
mengenai perbaikan kerja, studi gerakan, dan lain-lain?

Naluri Frederick Winslow Taylor (1856-1915), Bapak Teknik Industri, menjadi inisiasi
konsep perbaikan kerja melalui Prinsip Scientific Management. Penelitian yang pertama kali
dilakukannya adalah penyekopan bijih besi dan dilanjutkan dengan penelitian pemotongan logam.
Sebagai bentuk perbaikan kerja, Taylor memisahkan elemen aktivitas bersifat keharusan dan
pendukung. Dengan hadirnya penelitian tersebut, terciptalah studi gerakan (motion study) dan
studi waktu (time study). Selanjutnya, studi ini dikembangkan oleh Frank dan Lilian Gilberth
yang menghasilkan 17 gerakan dasar Therblig dan menggunakan Therblig Analysis Checklist.
Perbaikan gerakan kerja berimplikasi positif terhadap produktivitas kerja dan linear dengan
peningkatan profit. Tidak hanya gerakan, alat bantu memudahkan pekerja selama aktivitas kerja.
Selanjutnya, terdapat tools yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah pada
sistem kerja, seperti OPC, FPC, Network Diagram, Pareto Chart, Cause-Effect Diagram, dan
lainnya. Dengan mengidentifikasi masalah, analis mulai mengembangkan solusi yang dibutuhkan.
Jika solusi yang diterapkan adalah perubahan desain lingkungan kerja, analis dapat menggunakan
prinsip-prinsip Motion Economy. Prinsip ini merupakan segala upaya dalam meminimasi beban
pekerja, mulai dari waktu istirahat, memanfaatkan gravitasi dan momentum, penggunaan dua
tangan secara simetris dan berlawanan, dan lainnya. Perbaikan kerja tidak sesempit berupa
desain fisik, tetapi juga biaya produksi menurun, pekerja termotivasi, waktu produksi yang
menurun, produktivitas meningkat, profit perusahaan meningkat, dan implikasi positif lainnya.

Pekerjaan Rumah RSK 2 – K02 2

Anda mungkin juga menyukai