Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR ANALISI KIMIA

“ REAKSI TERHADAP KATION & ANION”

SALSA NOVIANTI
H1031201060

PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 REAKSI TERHADAP KATION DAN ANION


Kation dan Anion adalah ion-ion yang bermuatan positif dan negatif. Kation adalah
ion-ion yang bermuatan positif untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation
diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifatnya. Reagensia golongan
yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hydrogen
sulfida, ammonium sulfida dan ammonium karbonat. (Chang,2005). Sebagai
konsekuensinya, pergerakan kation yang terbawa oleh anion akan menjadi lebih besar
(Putra.2019)

Kation golongaan I adalah kation yang akan mengendap bila ditambahkan dengan
asam klorida (HCI), yaitu Ag+,Pb+, dan Hg+ yang akan mengendap sebagai campuran
AgCI. Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan
dengan hydrogen sulfida dalam suasana ama mineral encer.(Keenam.1984). Kation
golongan III membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniak. Kation golongan IV tidak bereaksi dengan asam klorida, hydrogen sulfida
ataupun ammonium sulfida, tetapi ammonium karbonat membentuk endapan-endapan
putih. Kation golongan V merupakan kation yang umum tidak bereaksi dengan reagensia
golongan sebelumnya. (Vogel.1985)

Amion adalah ion atau gugus yang memilikii muatan negative. Reaksi dalam amion
digunakan untuk memudahkan reaksi asam-asam organi. Anion dikelompokkan menjadi
beberapa termasuk lebih dari satu sub golongaan dan tak mempunyai dasar teoritis.
(Mulyono.2005).

1.2 TUJUAN PERCOBAAN


Dapat mengidentifikasi kation dan anion ke dalam golongan-golongan analisis
BAB II
PEMBAHASAN

Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur
kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu
cara untuk menentukan ion (kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif
dan spesifik.( Svehla.1985).Sifat kimia zeolit yang sangat penting adalah sebagai penukar
ion yang baik. Sifat penukar kation dimungkinkan karena komposisi kimia zeolit
diantaranya memiliki kation-kation Na, K, Ca, Mg yang karena kedudukannya di dalam
zeolit sewaktu-waktu dapat dipertukarkan dengan kation-kation
lainnya.(Darmayanti,2009). Amion adalah ion atau gugus yang memilikii muatan
negative.
Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya:
1. Golongan I: Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion golongan ini adalah Ag.
2. Golongan II A: Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion
golongan ini adalah Hg,Bi,Sn, dan Cu
3. Golongan III A dan B: Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida
encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation
ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal.
Kation golongan ini Al, Fe, Mn,Ni,Co,dan Zn
4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini
membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida,
dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba
5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-
regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation
golongan ini meliputi : Mg dan NH4+.
Sedangkan untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya:
a. Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.
b. Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO42-.
c. Anion polimer okso seperti silikat
d. Anion kompleks halide, seperti TaF6 dan kompleks anion yang mengandung
anion berbasa banyak seperti oksalad

2.1 Golongan I
pengujian kation Ag+ diawali dengan menyiapkan 4 tabung reaksi masing-masing
tabung reaksi diisi dengan larutan AgNO3 secara kualitatif tahap selanjutnya dilakukan
uji pada tabung pertama dengan larutan HCl secara kualitatif endapan yang terbentuk
Kemudian ditambahkan NH4OH secara kualitatif amati perubahan yang terjadi adalah
menghasilkan. Kemudian ditambahkan HNO3 secara kualitatif hasil yang diperoleh
adalah menghasilkan endapan putih menggumpal. Selanjutnya pada tabung kedua
ditambahkan larutan NaOH secara kualitatif endapan yang terbentuk Kemudian
ditambahkan NH4OH secara kualitatif. Adapun hasil yang terjadi yaitu menghasilkan
endapan coklat dibawah. pada tabung ke-3 ditambahkan larutan ki secara kualitatif
endapan yang terbentuk Kemudian ditambahkan NH4OH secara kualitatif perubahan
yang terjadi adalah endapan kuning tidak larut. pada tabung keempat ditambahkan larutan
K2CrO4 secara kualitatif yang terjadi adalah endapan merah.

AgNO3 + NaOH → AgOH(s) ↓ + NaNO3(aq)

Ag+ + HCl → AgCl + H+

Ag+ + KI → AgI + K+

Ag+ + 2NH4OH → Ag(NH3)2 + 2H2O

Ag+ + K2CrO4 → AgCrO4 + 2k

Ag+ + 2HNO3 → AgNO3 + NO2 + H2O

2.2 Golongan II A
2.2.1 Hg 2+
pengujian Hg2+ diawali dengan menyiapkan 7 tabung reaksi masing-masing tabung
reaksi diisi dengan larutan HgCl2 secara kualitatif. Pada tabung pertama larutan NaOH
secara kualitatif amati perubahan yang terjadi adalah endapan merah kecoklatan. Pada
tabung kedua ditambah larutan Na2CO3 secara kualitatif amati perubahan yang terjadi
adalah endapan merah tua kecoklatan. Pada tabung ke-3 ditambahkan sedikit SnCl2 amati
perubahan yang terjadi, Kemudian ditambahkan SnCl2 secara berlebih amati perubahan
yang terjadi adalah endapan hitam. Pada tabung keempat ditambahkan NH4OH secara
kualitatif amati perubahan yang terjadi Kemudian ditambahkan NH4CI secara kualitatif
amati perubahan yang terjadi adalah endapan putih terkoagulasi . pada tabung 5
ditambahkan sedikit Ki amati perubahan yang terjadi Kemudian ditambahkan Ki secara
berlebih amati perubahan yang terjadi adalah endapan terlarut adalah laruatan kuning.
Pada tabung keenam K2CrO4 secara kualitatif perubahan yang terjadi. pada tabung ke-7
ditambah logam Cu secara kualitatif amati perubahan yang terjadi adalah endapan abu-
abu.

- Hg2+ + 2NaOH → Hg(OH)2 + 2Na+


- Hg2+ + 2KI → HgI2 + 2K+

2.2.2 Bi3+
Pengujian Bi3+ di semua diawali dengan menyiapkan 7 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan Bi(NO3)3 secara kualitatif. pada tabung
pertama ditambahkan Na2CO3 secara kualitatif hasil yang diperoleh adalah
larutan bening . pada tabung kedua ditambah larutan NaOH secara kualitatif
perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut kemudian dilakukan pemanasan
hasil yang diperoleh adalah endapan putih mengendap. pada tabung ke-3
ditambahkan larutan SnCl2 secara kualitatif Kemudian ditambahkan NaOH
secara berlebih amati perubahan yang terjadi adalah endapan hitam . Pada tabung
keempat ditambah ki larutan secara berlebih amati perubahan yang terjadi adalah
endapan jingga. Pada tabung kelima ditambahkan larutan Na2HPO4 secara
kualitatif amati perubahan yang terjadiadalah endapan putih. pada tabung keenam
ditambahkan air secara kualitatif amati perubahan yang terjadi adalah endapan
putih .pada tabung ketujuh ditambah logam Zn secara kualitatif amati perubahan
yang terjadi adalah endapan abu-abu
Bi + 3NaOH → Bi(OH)3 + 3Na

2.2.3 Cu2+
pengujian Cu2+ di semua diawali dengan menyiapkan 4 tabung reaksi
masing-masing tabung reaksi diisi dengan larutan CuSO4 secara kualitatif. pada
tabung pertama ditambahkan naoh larutan secara kualitatif perubahan yang terjadi
adalah sebagai berikut, kemudian dilakukan pemanasan hasil yang diperoleh
adalah endapan biru terpisah. pada tabung kedua ditambahkan larutan NH4OH
secara kualitatif hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut Kemudian
ditambahkan lagi NH4OH secara berlebih yang diperoleh adalah endapan biru
muda. Pada tabung ketiga ditambahkan larutan K2Fe(CN)6 secara kualitatif
perubahan yang terjadi adalah endapan coklat kemerahan. pada tabung keempat
ditambahkan larutan Ki secara kualitatif kejadian diamati Kemudian ditambahkan
larutan Na2S2O3 secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah endapan putih.
Cu2+ + 2NaOH Cu(OH)2 + 2Na+

2.2.4 Sn2+
pengujian kajian Sn2+ diawali dengan menyiapkan 4 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan SnCl2 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan NaOH secara kualitatif Kemudian ditambahkan NaOH secara
berlebih perubahan yang terjadi adalah endapan larut. pada tabung kedua
ditambah larutan Na2CO3 secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah endapan
putih. pada tabung ke-3 ditambah larutan HgCl2 secara kualitatif Terjadi adalah
endapan putih kekuningan. Kemudian ditambahkan larutan SnCl2 secara kualitatif
perubahan yang terjadi adalah endapan hitam. Pada tabung keempat ditambah
larutan Zn secara kualitatif adalah tidak terjadi perubahan

Sn + 2NaOH → Na2SnO2 + H2

2.3 Golongan IIIA


2.3.1 Al3+
pengujian kajian Al3+ diawali dengan menyiapkan 4 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan AlCl3 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan Nh4oh secara kualitatif adalah tidak terjadi perubahan. pada
tabung kedua ditambah larutan naoh secara kualitatif perubahan yang terjadi
adalah sebagai berikut lalu ditambahkan naoh berlebihan kemudian ditambahkan
larutan nh4cl dan hcl secara kualitatif yang terjadi perubahan adalah slarutan tak
berwarna. pada tabung ke-3 ditambah larutan ch3coohna secara kualitatif Terjadi
adalah tidak terjadi perubahan. Pada tabung keempat ditambah larutan nh4oh
secara kualitatif adalah endapan putih.
2Al + 2NaOH + 2H2O → 2NaAlO2 + 3H2

2.3.2 Fe3+
pengujian kajian fe diawali dengan menyiapkan 6 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan fecl3 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan nh4oh secara kualitatif adalah hasil berwarna coklat kemerahan.
pada tabung kedua ditambah larutan ch3coohna secara kualitatif perubahan yang
terjadi adalah coklat kemerahan lebih muda. pada tabung ke-3 ditambah larutan
k4fe(cn)6 secara kualitatif Terjadi adalah endapan biru tua. Pada tabung keempat
ditambah larutan k3fe(cn)6 secara kualitatif adalah pewarnaan coklat. Pada tabung
kelima ditambah larutan kcns secara kualitatif adalah merah tua. Pada tabung
keenam larutan na2hpo4 secara kualitatif adalah endapan putih kekuningan

2Fe + 6NH4OH → 2Fe(OH)3 + 6NH3 + 3H2

2.4 Golongan IIIB


2.4.1 Mn
pengujian kajian Mn diawali dengan menyiapkan 5 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan MnCl2 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan Naoh secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah
kecoklatan. pada tabung kedua ditambah larutan nh4oh secara kualitatif
perubahan yang terjadi adalah coklat. pada tabung ke-3 ditambah larutan na2co3
secara kualitatif Terjadi adalah putih keruh, kemudian dipanaskan terjadi
perubahan adalah putih. Pada tabung keempat ditambah larutan perak amonical
secara kualitatif adalah sebagai berikut. Pada tabung kelima larutan na2hpo4
secara kualitatif lalu ditambahkan larutan hcl terjadi perubahan adalah larutan
tidak berwarna
Mn + 2NH4OH → H2 + 2NH3 + Mn(OH)2

2.4.2 Ni
pengujian kajian Ni diawali dengan menyiapkan 5 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan nicl2 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan NaOH secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah larutan
nh4oh secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut kemudian
ditambahkan nh4oh secara lebihan yang terjadi perubahan adalah sebagai berikut.
pada tabung ke-3 ditambah larutan k2cro4 secara kualitatif Terjadi adalah sebagai
berikut. Pada tabung keempat ditambah larutan k4fe(cn)6 secara kualitatif adalah
sebagai berikut. Pada tabung kelima ditambah larutan na2co3 secara kualitatif
adalah sebagai berikut.

Ni + 2NaOH → Ni(OH)2 + 2Na

2.4.3 CO
pengujian kajian co diawali dengan menyiapkan 5 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan cocl2 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan NaOH secara kualitatiflalu ditambahkan naoh secara lebihan
dan dipanaskan. pada tabung kedua ditambah larutan k2cro4 secara kualitatif
perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut. pada tabung ke-3 ditambah larutan
kcns secara kualitatif Terjadi adalah sebagai berikut. Pada tabung keempat
ditambah larutan k4fe(cn)6 secara kualitatif adalah sebagai berikut. Pada tabung
kelima ditambah larutan k3fe(cn)6 secara kualitatif adalah sebagai berikut.

Co + 2NaOH → Co(OH)2 + 2Na

2.4.5 Zn
pengujian kajian zn diawali dengan menyiapkan 4 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan nzso4 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan NaOH secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah larutan
nh4oh secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut kemudian
ditambahkan nh4oh secara lebihan yang terjadi perubahan adalah sebagai berikut.
pada tabung ke-3 ditambah larutan na2hpo4 secara kualitatif lalu ditambahkan
nh4clTerjadi adalah sebagai berikut. Pada tabung keempat ditambah larutan
k4fe(cn)6 secara kualitatif adalah sebagai berikut.

Zn + 2NaOH → Na2ZnO2 + H2

2.5 Golongan IV
pengujian kajian Ba diawali dengan menyiapkan 2 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan Bacl2 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan k2cro4 secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah larutan
na2hpo4 secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut

2Ba + K2CrO4 → 2K + Ba2CrO4

2.6 Golongan V
2.6.1 Mg
pengujian kajian Mg diawali dengan menyiapkan 2 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan mgso4 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan naoh secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah larutan
na2hpo secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut kemudian
ditambahkan nh4cl dan nh4oh yang terjadi perubahan adalah sebagai berikut.

2Mg + 2NaOH → 2MgO + 2Na + H2

2.6.2 NH
pengujian kajian nh diawali dengan menyiapkan 2 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan nh4cl secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan NaOH secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah larutan
asam tartrat secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut
kemudian ditambahkan ch3coona yang terjadi perubahan adalah sebagai berikut.

NH4+ + NaOH → NH4OH + Na+

2.7 Anion
2.7.1 Cl
pengujian kajian cl- diawali dengan menyiapkan 2 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan nacl secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan h2so4 encer secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah
larutan agno3 secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut.

Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ putih + NO3-

2.7.2 Br
pengujian kajian Br- diawali dengan menyiapkan 4 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan kbr secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan h2so4 encer secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah
larutan h2so4 pekat secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut.
Pada tabung ketiga larutan agno3 secara kualitatif yang terjadi perubahan adalah
sebagai berikut. Pada tabung keempat hno3 secara kualitatif yang terjadi
perubahan adalah sebagai berikut.

2Br + H2SO4 → 2HBr + SO4

2.7.3 I
pengujian kajian I- diawali dengan menyiapkan 4 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan KI secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan h2so4 pekat secara kualitatif lalu ditambahkan larutan kanji,
perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut. pada tabung kedua ditambah
larutan agno3 secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut.
I- + AgNO3 → AgI putih + NO3-

2.7.4 CNS
pengujian kajian CNS- diawali dengan menyiapkan 5 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan KSCN secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan h2so4 encer secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah
larutan h2so4 pekat secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut.
Pada tabung ketiga larutan agno3 secara kualitatif yang terjadi perubahan adalah
sebagai berikut. Pada tabung keempat larutan CuSO4 secara kualitatif yang terjadi
perubahan adalah sebagai berikut. Pada tabung kelima larutan fecl3 secara
kualitatif yang terjadi perubahan adalah sebagai berikut.

6CNS + FeCl3 → Fe(CNS)6 + 3Cl

2.7.5 NO2
pengujian kajian NO2- diawali dengan menyiapkan 3 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan KNO2 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan h2so4 encer secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah
larutan feso4 dan h2so4 encer secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah
sebagai berikut. Pada tabung ketiga larutan ki, h2so4, dan larutan kanji secara
kualitatif yang terjadi perubahan adalah sebagai berikut

2NO2 + H2SO4 → 2HNO3 + SO2

2.7.6 C2H302
pengujian kajian C2H3O2- diawali dengan menyiapkan 3 tabung reaksi
masing-masing tabung reaksi diisi dengan larutan CH3COONa secara kualitatif.
Pada tabung kepertama larutan ch3coona, h2so4 pekat, dan c2h5oh lalu
dipanaskan secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah larutan fecl3 lalu
dipanaskan secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut. Pada
tabung ketiga larutan bacl2 secara kualitatif yang terjadi perubahan adalah sebagai
berikut.

2.7.7 SO3
pengujian kajian so3 diawali dengan menyiapkan 4 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan na2so3 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan h2so encer secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah
larutan agno3 lalu ditambahkan na2so3 lalu dipanaskan secara kualitatif
perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut. Pada tabung ketiga larutan bacl2
secara kualitatif yang terjadi perubahan adalah sebagai berikut. Pada tabung
keempat larutan k2cr2o7 dan h2so4 secara kualitatif yang terjadi perubahan adalah
sebagai berikut.

SO32- + AgNO3 → Ag2SO3 putih + 2 NO3

2.7.8 CO3
pengujian kajian co3 diawali dengan menyiapkan 3 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan na2co3 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan h2so4 encer secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah
larutan agno3 secara kelebiahan secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah
sebagai berikut. Pada tabung ketiga larutan bacl2 secara kualitatif yang terjadi
perubahan adalah sebagai berikut
CO32- + AgNO3 → Ag2CO3 putih + 2NO3.
2.7.9 S2O3
pengujian kajian s2o3 diawali dengan menyiapkan 4 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan na2s2o3 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan h2so4 encer secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah
larutan agno3 secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut.
Pada tabung ketiga larutan cuso4 secara kualitatif yang terjadi perubahan adalah
sebagai berikut. Pada tabung keempat larutan fecl3 secara kualitatif yang terjadi
perubahan adalah sebagai berikut.

S2O32- + FeCl3 → Fe(S2O3 )3 Cl + 2Cl-

2.7.10 NO3
pengujian kajian NO3- diawali dengan menyiapkan 3 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan NaNO3 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan h2so4 pekat secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah
larutan h2so4 pekat didinginkan lalu ditambahkan feso4 jenuh secara kualitatif
perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut. Pada tabung ketiga larutan logam
zn secara kualitatif yang terjadi perubahan adalah sebagai berikut

Anion NO32- → ↓ coklat tipis + FeSO4 + H2SO4 P.

2.7.11 SO4
pengujian kajian so4- diawali dengan menyiapkan 2 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan Na2SO4 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan agno3 secara kualitatif. pada tabung kedua ditambah larutan
bacl2 secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut.

SO4 + AgNO3 → Ag(SO4) + NO3

2.7.12 BO3
pengujian kajian bo3 diawali dengan menyiapkan 3 tabung reaksi masing-
masing tabung reaksi diisi dengan larutan Na2B4O7 secara kualitatif. Pada tabung
kepertama larutan agno3 lalu dipanaskan secara kualitatif. pada tabung kedua
ditambah larutan bacl2 secara kualitatif perubahan yang terjadi adalah sebagai
berikut. Pada tabung ketiga larutan h2so4 pekat secara kualitatif yang terjadi
perubahan adalah sebagai berikut

Bo3 + 3BaCl2 → 3BoBa + 6Cl


BAB III
KESIMPULAN

Golongan I, yaitu kation golongan ini membentuk endapan asam klorida


encer. Golonagn II A, yaitu kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida,
tetapi membentuk endapan dengan hydrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Golongan III A dan B, yaitu kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam
klorida encer, ataupun dengan hydrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Namum kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam
suasana netral atau amoniakal. Golongan IV, yaitu kation golongan ini bereaksi
dengan golongan I,II,III. Kation ini membentuk endapan dengan ammonium
karbonat dengan adanya ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit
asam. Golongan V, yaitu kation yang umum yang tidak bereaksi dengan regensia
golongan sebelumnya merupakan golongan kation yang terakhir.

Analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk


mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu
sampel. Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi
kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion
berdasarka kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium dan
seng.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. (2005). kimia dasar konsep-konsep inti. edisi ketiga (jilid 2). jakarta:
erlangga.
Darmayanti, M. U. (2009). Adsorpsi Ion Bikromat pada Zeolit Alam Modifikasi
Surfaktan . Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 98-102.
Keenan, K. D. (1984). kimia untuk universitas edisi Keenam jilid 2. jakarta: pusat
bahasa.
L.Underwood, A. (1993). analisis kimia kualitatif. jakarta: erlangga.
Putra, G. S. (2019). Hubungan Katian-Anion dalam Pergerakan dan Pencucian Hara
pada Tanah . journal of Natural Resources and Environmental Management, vol
9(4) : 960-969.
vogel. (1990). buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro, edisi
kelima,bagian II. jakarta: PT. Kalman media pustaka.
No. Reaksi Hasil
Golangan I
1. Kation Ag+ (larutan AgNO3) Warna awal : tidak
berwarna
a. Ag+ + HCl Endapan putih
Ag+ + HCl + NH4OH Endapan putih
menggumpal di bawah
Ag+ + HCl + NH4OH + HNO3 Endapan menggumpal
berwarna putih
b. Ag+ + NaOH Endapan coklat
Ag+ + NaOH + NH4OH endapan coklat dibawah
d. Ag+ + KI Endapan kuning
Ag+ + KI + NH4OH Endapan kuning tidak
larut
e. Ag+ + K2CrO4 Endapan merah
Golongan IIA
2. Kation Hg2+ (larutan HgCl2) warna awal : tidak
berwarna
b. Hg2+ + NaOH Endapan merah
kecoklatan
c. Hg2+ + Na2CO3 Endapan merah tua-
kecoklatan
d. Hg2+ + SnCl2 sedikit Endapan putih sutera
Hg2+ + SnCl2 berlebih Endapan hitam
e. Hg2+ + NH4OH Endapan putih
Hg2+ + NH4OH + NH4Cl Endapan putih
terkoagulasi
f. Hg2+ + KI sedikit Endapan merah
Hg2+ + KI berlebih Endapan terlarut
g. Hg2+ + K2CrO4 Larutan kuning
h. Hg2+ + logam Cu Endapan abu-abu
3. Kation Bi3+ (larutan Bi(NO3)3) Warna awal : putih
b. Bi3+ + Na2CO3 Endapan putih, larutan
bening
c. Bi3+ + NaOH Endapan putih, larutan
keruh
Dipanaskan Endapan putih
mengendap
d. Bi3+ + SnCl2 Endapan kuning muda
Bi3+ + SnCl2 + NaOH berlebih Endapan hitam
e. Bi3+ + KI Endapan jingga (orange)
f. Bi3+ + Na2HPO4 Endapan putih
g. Bi3+ + air Endapan putih
h. Bi3+ + logam Zn Endapan abu-abu
4. Kation Cu2+ (larutan CuSO4) Warna awal : biru
b. Cu2+ + NaOH Endapan biru
Dipanaskan Endapan biru terpisah
c. Cu2+ + NH4OH Endapan biru
Cu2+ + NH4OH berlebih Endapan biru muda
d. Cu2+ + K4Fe(CN)6 Endapan coklat-
kemerahan
e. Cu2+ + KI Endapan coklat
Cu2+ + KI + Na2S2O3 Endapan putih
5. Kation Sn2+ (larutan SnCl2) Warna awal : putih
b. Sn2+ + NaOH Endapan putih
Sn2+ + NaOH berlebih Endapan larut
c. Sn2+ + Na2CO3 Endapan putih
d. Sn2+ + HgCl2 Endapan putih-
kekuningan
Sn2+ + HgCl2 + SnCl2 Endapan hitam
e. Sn2+ + Zn Tidak terjadi perubahan
Golongan IIIA
6. Kation Al3+ (larutan AlCl3) Warna awal: tidak
berwarna
a. Al3+ + NH4OH Tidak terjadi perubahan
(larutan tak berwarna)
b. Al3+ + NaOH Endapan putih, keruh
Al3+ + NaOH berlebih Endapan terlarut
kembali
Al3+ + NaOH berlebih + NH4Cl Larutan tak berwarna
(gas terbentuk)
Al3+ + NaOH berlebih + HCl sedikit Larutan tak berwarna
Al3+ + NaOH berlebih + HCl berlebih Larutan tak berwarna
c. Al3+ + CH3COONa Tidak terjadi perubahan
(larutan tak berwarna)
d. Al3+ + Na2HPO4 Endapan putih
7. Kation Fe3+ (larutan FeCl3) Warna awal : kuning
a. Fe3+ + NH4OH coklat kemerahan
(gelatin)
c. Fe3+ + CH3COONa Pewarnaan coklat
kemerahan lebih muda
d. Fe3+ + K4Fe(CN)6 Endapan biru tua
e. Fe3+ + K3Fe(CN)6 Pewarnaan coklat
f. Fe3+ + KCNS Pewarnaan merah tua
g. Fe3+ + Na2HPO4 Endapan putih
kekuningan
Golongan IIIB
8. Kation Mn2+ (larutan MnCl2) Warna awal : tidak
berwarna
a. Mn2+ + NaOH Mula-mula endapan
putih, lama-lama
menjadi kecoklatan
b. Mn2+ + NH4OH Semula endapan putih,
lama-lama menjadi
coklat
c. Mn2+ + Na2CO3 Putih keruh
Dipanaskan Endapan putih
e. Mn2+ + perak amonical (AgNO3 + NH4 + Endapan hitam
NaOH)
f. Mn2+ + Na2HPO4 Endapan putih
Mn2+ + Na2HPO4 + HCl Larutan tidak berwarna
(endapan terlarut)
9. Kation Ni2+ (larutan NiCl2) Warna awal : hijau
muda
a. Ni2+ + NaOH Endapan hijau muda
b. Ni2+ + NH4OH Larutan hijau muda
Ni2+ + NH4OH berlebih Endapan hijau muda
d. Ni2+ + K2CrO4 Larutan kuning
kehijauan
f. Ni2+ + K4Fe(CN)6 Endapan hijau toska
g. Ni2+ + Na2CO3 Endapan hijau kebiruan
10. Kation Co2+ (larutan CoCl2) Warna awal : merah
jambu
a. Co2+ + NaOH Endapan biru
Co2+ + NaOH berlebih dan dipanaskan Abu-abu kecoklatan
d. Co2+ + K2CrO4 Larutan merah
kecoklatan
e. Co2+ + KCNS Larutan merah jambu
f. Co2+ + K4Fe(CN)6 Endapan hijau
g. Co2+ + K3Fe(CN)6 Endapan merah bata
11. Kation Zn2+ (larutan ZnSO4) Warna awal : tidak
berwarna
a. Zn2+ + NaOH Endapan putih gelatin
Zn2+ + NaOH berlebih dan dipanaskan Tidak larut
b. Zn2+ + NH4OH Endapan putih
Zn2+ + NH4OH berlebih Tidak terjadi perubahan
(tetap endapan putih)
d. Zn2+ + Na2HPO4 Endapan putih, keruh
Zn2+ + Na2HPO4 + NH4Cl Endapan putih
mengendap
e. Zn2+ + K4Fe(CN)6 Endapan putih
Golongan IV
12. Kation Ba2+ (larutan BaCl2) Warna awal : tidak
berwarna
c. Ba2+ + K2CrO4 Endapan kuning
d. Ba2+ + Na2HPO4 Endapan putih
Golongan V
13. Kation Mg2+ (larutan MgSO4) Warna awal : tidak
berwarna
a. Mg2+ + NaOH Endapan putih
c. Mg2+ + Na2HPO4 Endapan putih
Mg2+ + Na2HPO4 + NH4Cl + NH4OH Endapan putih
+
14. Kation NH4 (larutan NH4Cl) Warna awal : tidak
berwarna
+
a. NH4 + NaOH Tidak berwarna,
terbentuk gas
c. NH4+ + asam tartrat Tidak berwarna
NH4+ + asam tartrat + CH 3COONa Sedikit endapan putih

No. Reaksi Hasil


1. Anion Cl- (larutan NaCl) warna awal : tidak
berwarna
a. Cl- + H2SO4 encer Terbentuk gas
c. Cl- + AgNO3 Endapan putih
2. Anion Br- (larutan KBr) Warna awal : tidak
berwarna
a. Br- + H2SO4 encer Terbentuk gas
b. Br- + H2SO4 pekat Terbentuk gas
c. Br- + AgNO3 Endapan kuning pucat
e. Br- + HNO3 Larutan tak berwarna
3. Anion I- (larutan KI) Warna awal : tidak
berwarna
a. I- + H2SO4 pekat Endapan coklat
kemerahan
I- + H2SO4 pekat + larutan kanji Terbentuk larutan
lembayung
b. I- + AgNO3 Endapan kuning pucat
4. Anion CNS- (larutan KSCN) Warna awal : tidak
berwarna
a. CNS- + H2SO4 encer Larutan merah muda,
jernih
b. CNS- + H2SO4 pekat Terbentuk gas merah
muda
c. CNS- + AgNO3 Endapan putih
d. CNS- + CuSO4 Larutan hijau
e. CNS- + FeCl3 Larutan merah tua
5. Anion NO2 (larutan KNO2) Warna awal : tidak
berwarna
a. KNO2 + H2SO4 encer Tidak berwarna,
terbentuk gas
c. KNO2 + FeSO4 + H2SO4 encer Endapan coklat muda
d. KNO2 + (KI + H2SO4) + larutan kanji Larutan hitam dan
terbentuk gelembung
6. Anion C2H3O2 (larutan CH3COONa) Warna awal: tidak
berwarna
a. CH3COONa + H2SO4 pekat + C2H5OH dan Larutan tidak berwarna,
dipanaskan dan bau pisang
b. CH3COONa + FeCl3 Warna merah
kekuningan
dipanaskan Pewarnaan merah
c. CH3COONa + BaCl2 Tidak terjadi perubahan
7. Anion SO32- (larutan Na2SO3) Warna awal : tidak
berwarna
a. Na2SO3 + H2SO4 encer tidak terjadi perubahan
b. Na2SO3 + AgNO3 Endapan putih
Na2SO3 + AgNO3 + Na2SO3 Endapan putih lebih
banyak terbentuk
Na2SO3 + AgNO3 + Na2SO3 dan dipanaskan Endapan abu-abu
c. Na2SO3 + BaCl2 Endapan putih
d. Na2SO3 + K2Cr2O7 + H2SO4 Larutan kuning
2-
8. Anion CO3 (larutan Na2CO3) Warna awal : tidak
berwarna
a. Na2CO3 + H2SO4 encer Terbentuk gelembung
b. Na2CO3 + AgNO3 berlebih Endapan putih
c. Na2CO3 + BaCl2 Endapan putih
2-
9. Anion S2O3 (larutan Na2S2O3) Warna awal : tidak
berwarna
a. Na2S2O3 + H2SO4 encer Endapan putih
b. Na2S2O3 + AgNO3 Mula-mula endapan
berwarna putih,
kemudian coklat dan
lama-lama menghitam
c. Na2S2O3 + CuSO4 Larutan hijau jernih
d. Na2S2O3 + FeCl3 Larutan lembayung tua
dan warna menghilang
dengan cepat
-
10. Anion NO3 (larutan NaNO3) Warna awal : tidak
berwarna
a. NaNO3 + H2SO4 pekat Terbentuk uap
b. NaNO3 + H2SO4 pekat didinginkan + FeSO4 Terbentuk cincin coklat
jenuh
c. NaNO3 + Logam Zn Gelembung gas
2-
11. Anion SO4 (larutan Na2SO4) Warna awal : tidak
berwarna
Na2SO4 + AgNO3 Endapan putih
Na2SO4 + BaCl2 Endapan putih
3-
12. Anion BO3 (larutan Na2B4O7) Warna awal : tidak
berwarna
a. Na2B4O7 + AgNO3 Endapan putih
Dipanaskan Endapan coklat
b. Na2B4O7 + BaCl2 Endapan putih
c. Na2B4O7 + H2SO4 pekat Tidak terjadi perubahan

1. Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah... (pipet tetes, tabung reaksi,
gelas ukur dan botol coklat)

2. Klasifikasi golongan pada kation didasarkan pada terbentuknya ...... bila kation
tersebut direaksikan dengan reagensia tertentu. (endapan)

3. Berikut ini merupakan klasifikasi golongan golongan kation, kecuali (golongan


IA)

4. Seorang praktikan mencampurkan garam nitrat dengan HCL encer, sehingga


terbentuk endapan putih. Garam nitrat yang dimaksud adalah (AgNO3)

5. Anion X jika direaksikan dengan AgNO3 akan membentuk endapan kuning


yang sukar larut dalam amonia encer, akan tetapi larut dalam amonia pekat dan
tak larut dalam asam nitrat encer. Anion X yang dimaksud adalah (Br-)

6. Berikut ini yang termasuk ke dalam golongan anion, kecuali (no)

7. Berikut ini yang merupakan kation golongan I adalah (ag+,Pb2+, Hg2+)


8. Percobaan ini menggunakan metode pengujian secara (kualitatif)

9. Anion golongan halida (F, Cl, Br dan 1) akan bereaksi dengan HCL atau H2SO4
membentuk (GAS ASAM HALIDA)

10. Ciri khas dari kation golongan I adalah (membentuk endapan dengan asam
encer)

Anda mungkin juga menyukai