Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

MEMBUAT NARASI
“MENGENAI GANGGUAN PSIKOLOGI PADA MASA
MENOPAUSE”

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


Ningsih Saputri, S.Tr.Keb, M.KM
NIDN : 1029119501
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Intan Triana A 2001021010
Putri Salmia 2001021014
Shinta Okta Deski 2001021016
Singky Permana 2001021017
Siti Nuraini 2001021018
Tri Lestari 2001021021

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KASUS

Gejala pada vagina muncul akibat perubahan yang terjadi pada lapisan
dinding vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis. Ini disebabkan karena
penurunan kadar estrogen. Tidak hanya itu, juga muncul rasa gatal pada vagina.
Yang lebih parah lagi adalah rasa sakit saat berhubungan seksual, dikarenakan
perubahan pada vagina, maka wanita menopause biasanya rentan terhadap infeksi
vagina. Hubungan yang teratur akan menjaga kelembapan alat kelamin.
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir.
Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina
menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut,
keputihan, rasa sakit pada saat kencing.
NARASI

Pada suatu hari di pagi yang cerah, datanglah seorang pasien ke BPM
Bidan Alin untuk memeriksakan keadaannya. Berikut ini adalah dialognya.

Bidan : Selamat pagi ibu (sambil tersenyum)

Bu Tari : Pagi bu bidan

Bidan : Sebelumnya perkenalkan bu nama saya bidan Alin (sambil


berjabat tangan). Kalau boleh tau dengan ibu siapa ya bu?

Bu Tari : Saya ibu Tari bu.

Bidan : Ohh, baik bu Tari. Sebelum saya menanyakan keluhan ibu


saya ingin mencatat data ibu dulu, apakah ibu bersedia?

Bu Tari : Bersedia bu.

Bidan : Baiklah, umur ibu berapa ya?

Bu Tari : 49 tahun bu, sudah tua ya bu? (sambil tersenyum)

Bidan : Tapi wajah ibu masih terlihat muda loh bu (sambil


menatap ibu dan tersenyum), ibu tinggal dimana?

Bu Tari : Dekat kok bu, di simpang sitiung 5

Bidan : Wahh, kurang lebih 50 meter ya bu dari sini. Sering –


sering main kesini ya bu (sambil tersenyum)

Bu Tari : Iya bu, ahh nanti saya kesini mengganggu pekerjaan bu


Bidan pula.

Bidan : Ahh, ibu bisa saja. Ya tidak lah bu, justru saya senang
kalsu ibu main kesini jadinya nambah tetangga kan bu (sambil menyentuh pudak
ibu). Oh iya bu, ibu pendidikan terakhirnya apa?

Bu Tari : Ehmm, saya tamatan S1 bu.


Bidan : Baiklah bu, ngomong – ngomong ibu bersama siapa
kesininya?

Bu Tari : Bersama suami dan anak saya bu bidan.

Bidan : Sekarang dimana anak dan suami ibu?

Bu Tari : Saya suruh menunggu diluar bu(dengan nada ketus)

Bidan : Ehmm, kalau begitu boleh diajak masuk saja ibu karena
ini mengenai kesehatan ibu yang perlu di dengarkan oleh suami serta anak ibu
(sambil tersenyum)

Bu Tari : Baiklah kalau begitu bu, tolong panggilkan saya lagi


malas soalnya bu (masih dengan nada ketus)

Bidan : Baik bu, dek Mia bisa tolong panggilkan suaminya Bu


Tari dan anaknya di depan.

Ass.Bidan : Baik ibu, akan saya panggilkan. Saya permisi dulu ya bu.

Bidan : Iya dek (sambil tersenyum)

Asisten bidan pun keluar ruangan untuk menjemput suami serta anak dari
bu Tari yang menjadi pasien di pagi hari ini.

Ass.Bidan : Permisi bapak, apa benar bapak suaminya bu Tari yang


sedang konsultasi di ruangan bidan?

Pak Arga : Iya bu, benar sekali. Ada apa ya bu?

Ass.Bidan : Sebelumnya, perkenalkan pak nama saya Mia. Saya


asisten bidan Alin. Maksud kedatangan saya kesini, ingin mengajak bapak dan
anak bapak untuk masuk keruangan bidan Alin (sambil tersenyum).

Pak Arga : Maaf bu, apakah penyakit istri saya sangat parah sampai
saya harus diajak masuk?

Ass.Bidan : Bukan begitu pak (sambil tersenyum), ibu baik – baik saja
pak. Hanya saja ibu butuh bapak disampingnya, dan bidan Alin juga akan
menjelaskan masalah yang terjadi pada istri bapak. Makanya bapak diajak masuk
biar bisa sama – sama mendengarkan (sambil tersenyum)

Pak Arga : Ohh begitu bu, yasudah kalau begitubu (dengan nada
ketus)

Ass.Bidan : (sambil tersenyum) baik bapak kalau begitu mari saya


antar keruangan Bidan Alin.

Pak Arga : Baik bu, ayo nak kita ketempat ibumu

Anak : Siap pak bos (sambil nyengir)

Menuju ruangan bidan Alin, Mia sedikit menanyakan sekilas data suami
dan anaknya bu Tari.

Ass.Bidan : Maaf sebelumnya pak kalau saya boleh tau, nama bapak
siapa ya pak?

Pak Arga : Boleh bu, nama saya Arga bu

Ass.Bidan : Ohh, pak Arga nama yang bagus pak ( sambil tersenyum).
Kalau kakak siapa namanya?

Anak : Nama saya Desinta kak

Ass.Bidan : Salam kenal ya kak. Kak Desinta masih sekolah?

Anak : Enggak kak, saya baru lulus kuliah tahun ini dan sekarang
sedang mencari pekerjaan, tapi belum dapat kak. Jadinya saya dirumah dulu
(sambil ketawa kecil)

Ass.Bidan : Semangat untuk mencari kerjanya ya kak Desinta (sambil


tersenyum)

Anak : Terimakasih kak Mia (sambil tersenyum)

Ass.Bidan : Sama – sama kak, wah tidak terasa kita sudah sampai di
depan ruangan Bidan Alin. Bapak dan kak Desinta silahkan masuk (sambil
tersenyum)
Pak Arga : Terimakasih bu (sambil tersenyum ramah)

Anak : Terimakasih kak Mia (sambil tersenyum ramah)

Ass.Bidan : baik Bu apakah masih ada perlu bantuan saya lagi untuk
di ruangan Bu? (ass.mia bertanya kepada bidan Alin)

Bidan : Belum dek, nanti kalau saya panggil kamu standby di


depan aja yah (sambil menepuk pundak ass.mia dan tersenyum )

Ass.Bidan : siap Bu,Baik lah pak, kak Desinta . Saya tinggal dulu ya
pak , kalau ada perlu apa- apa saya ada di depan. Mari pak, kak Desinta (sambil
tersenyum)

Setelah kepergian Mia dari depan ruangan Bidan Alin, tiba – tiba suasana
terasa canggung. Pak arga awalnya enggan untuk masuk, namun Desinta anak
semata wayangnya terus mengajak beliau untuk masuk dan pada akhirnya pak
Arga mau masuk kedalam ruangan. Terkadang melihat kelakuan kedua orang
tuanya, desinta ingin tertawa karena sangat mirip dengan tingkah ia saat
berpacaran dulu sangat labil dan sering bertengkar walau hanya masalah kecil
saja. Mungkin ini yang disebut masa Menopause , masa dimana orang tua bisa
memiliki sifat kekanakan bahkan sangat sensitif. Tapi bagaimana lagi Desinta
yang akan selalu menjadi penengah disaat kedua orang tuanya bertengkar atau tak
saling tegur sapa.

Anak : Assalammualaikum bu bidan (sambil tersenyum)

Bidan : Waalaikumsalam, ayo masuk pak adek. Silahkan duduk


(sambil tersenyum)

Pak Arga : Baik bu bidan, terimakasih.

Anak : Baik bu, terimakasih (sambil tersenyum ramah)

Bidan : Maaf sebelumnya pak, kalau boleh tau dengan bapak


siapa?

Pak Arga : Saya Arga bu bidan , dan ini anak saya Desinta.
Bidan : Baiklah, kalau begitu berhubung suami dan anak ibu
sudah dalam ruangan dan saya sudah selesai mendata. Sekarang ibu boleh
sebutkan apa keluhan yang ibu rasakan?

Bu Tari : Begini bu, satu tahun terakhir ini saya tidak menstruasi
lagi dan sebelumnya sudah saya cek bahwasanya saya sudah memasuki masa
menopause bu. Jadi bu keluhan saya disini yang sangat terasa dan menurut saya
sangat mengganggu yaitu perubahan seksual saya bu, disini vagina saya menjadi
kering serta saya juga merasakan penurunan gairah seksual.

Bidan : Baik ibu, berarti kita menemukan permasalahannya disini


yah bu bapak. Jadi salah satu keluhan yang terjadi saat menopause adalah vagina
menjadi kering. Vagina kering biasanya diakibatkan oleh penurunan kadar
estrogen, kadar estrogen ini adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi
terutama sebagai hormon seks wanita bu dan kandungannya jauh lebih tinggi
dalam tubuh wanita usia subur. Jadi disaat kita sudah menopause, ibu akan
merasakan penurunan pada gairah seks ibu (sambil tersenyum)

Bu Tari : (ibu manggut – manggut menandakan ibu mengerti) Ohh


begitu ya bu bidan, tapi bu bidan saya sering merasakan sakit saat berhubungan
intim, kadang juga muncul rasa gatal bu, dan saat saya mau buang air kecil sakit
juga bu. Makanya bu, bapak marah sama saya karena saya jarang mau melayani
beliau (tersenyum malu)

Pak Arga : (tersenyum malu) Jadi bu bidan, solusinya bagaimana


supaya istri saya bisa melayani saya sepenuh hati dan juga istri saya tidak
kesakitan.

Bidan : Iya ibu, itu salah satu penyebab dari keringnya vagina ibu
(sambil tersenyum). Jadi begini pak, solusinya yang pertama istri bapak harus
sering membersihkan vagina dengan air hangat dan sabun dengan cara yang
lembut saja ya bu, yang kedua ibu harus banyak minum air putih agar tubuh ibu
terhindar dari dehidrasi yang bisa mengeringkan kulit di area vagina, nah untuk
menghilangkan rasa sakit saat berhubungan intim ibu bisa menggunakan pelumas
berbahan dasar air sebelum melakukannya ya ibu, bapak (sambil tersenyum) dan
yang terakhir ibu bisa juga menggunakan pelembab khusus vagina supaya vagina
ibu tidak kering lagi (sambil tersenyum)

Bu Tari : Ternyata seperti itu ya bu, terimakasih ya bu. Semoga


habis ini suami saya tidak marah lagi ya bu (sambil tersenyum)

Pak Arga : Ibu bisa saja (sambil menyenggol bahu istri dan
tersenyum)

Anak : Nahhh, gini kan enak Desinta jadinya ayah, ibu. Desinta
kan udah gak jadi kantor pos lagi dong (sambil nyengir)

Bidan : Baiklah ibu, bapak dan dek Desinta. Alhamdulillah kalau


sudah berbaikan ya bu, pak. Jadi untuk bapak dan Desinta harus sabar ya
menghadapi mood ibu yang suka berubah di masa menopause. Karena itu hal
yang sangat wajar, dan untuk ibu kalau ada keluhan lagi ibu boleh datang kesini
ya bu (sambil tersenyum)

Pak Arga & Anak : Siap bu (sambil tersenyum)

Bu Tari : Baik ibu, pasti saya bakalan sering main kesini untuk
gangguin bu bidan (sambil tertawa ringan)

Bidan : Ahhh, ibu bisa saja. Saya tidak akan merasa terganggu
kok bu, malah saya akan sangat senang (sambil tersenyum)

Keluarga Pak Arga : Kalau begitu, kami pamit dulu ya bu, terimakasih banyak
ya Bu (sambil tersenyum di depan pintu ruangan Bu bidan )

Bidan : Baik bu, bapak, dek Desinta. Hati – hati dijalannya

Ass.Bidan : Mari pak, bu, kak Des saya antar kedepan (sambil
menjulurkan tangan dan tersenyum)

Dan keluarga pak Arga pun keluar ruangan dengan senyuman, desinta
sangat bahagia melihat kedua orang tuanya sudah akur lagi.
Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif
mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka
dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan
positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa
menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para
wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa
diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai. Dengan demikian, masa menopause justru
merupakan awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri
hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.

Anda mungkin juga menyukai