Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

PENDIDIKAN PANCASILA
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Hj.Ieke Sartika Iriany,Ms.

Prodi PGSD
Kelompok 4
1. Amalia Sopiyanti 24066121001
2. Dida Hartati 24066121005
3. Meli Maolina 24066121012
4. Nisa Lutvia Tulloh 24066121017

Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan


Negara,Dalam Bidang Ekonomi,Politik,Sosial Budaya
Dan Hankam

 IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG


POLITIK
Pembangunan dan pengembangan bidang politik
harus mendasarkan pada dasarontologis manusia.
Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa
manusia adalahs sebagai subjek Negara, oleh
karena itu kehidupan politik harus benar-benar
merealisasikantujuan demi harkat dan martabat
manusia.Pengembangan politik Negara terutama
dalam proses reformasi dewasa ini
harusmendasarkan pada moralitas sebagaimana
tertuang dalam sila-sila pancasila dam
esensinya,sehingga praktek-praktek politik yang
menghalalkan segala cara harus segera
diakhiri.Implementasi pancasila dalam pembuatan
kebijakan negara dalam bidang politikdituangkan
dalam pasal 26, 27 ayat (1), dan pasal 28
[2]Pasal-pasal tersebut adalahpenjabaran dari
pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan
kemanusiaan yang adil danberadap yang masing-
masing merupakan pancaran dari sila ke-4 dan ke-2
pancasila
[3]Keduapokok pikiran ini adalah landasan bagi
kehidupan nasional bidang politik di negara
Indonesia.
Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran
tersebut, maka pembuatan kebijakannegara dalam
bidang politik harus berdasar pada manusia yang
merupakan subyekpendukung pancasila, sebagai
mana dikatakan oleh Noto Nagoro (1975:23) bahwa
yangberketuhanan,berkemanusiaan,berpersatuan,
berkerakyatan, dan berkeadilan adalah
manusia.Manusia adalah subyek negara dan oleh
karena itu politik negara harus berdasar
danmerealisasikan harkat dan martabat manusia di
dalamnya. Hal ini dimaksudkan agar sistempolitik
negara dapat menjamin hak-hak asasi
manusia.Dengan kata lain, pembuatan
kebijakannegara dalam bidang politik di Indonesia
harus memperhatikan rakyat yang
merupakanpemegang kekuasaan atau kedaulatan
berada di tangan rakyat. Selain itu, sistem politik
yangdikembangkan adalah sistem yang
memperhatikan pancasila sebagai dasar-dasar
dasar moral politik

 IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG


EKONOMI
Negara, Pancasila dijadikan pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu
sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia juga
harus dijiwai oleh ideologi Pancasila.Sistem
ekonomi ini diharapkan tidak hanya
menguntungkan segelintir pihak pemilik modal,
tetapi juga masyarakat Indonesia secara
keseluruhan. Sistem ini memberikan kebebasan
berusaha kepada masyarakat, namun dengan batas
dan syarat tertentu. Usaha swasta dan negara
tumbuh berdampingan secara seimbang.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila:
Landasan operasional sistem ekonomi yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila ditegaskan dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
33, yaitu:
Sistem Perekonomian yang berdasarkan asas
kekeluargaan dan disusun sebagai bentuk usaha
bersama. Indonesia tidak menganut paham liberal
dalam sistem perekonomiannya. Oleh sebab itu
privatisasi kurang tepat diterapkan di Indonesia,
mengingat Indonesia adalah negara berkembang
yang sangat kuat semangat gotong royong dan
kekeluargaannya.
-Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
-Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk kemakmuran rakyat.
-Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
-Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal
ini diatur dalam undang-undang.

 IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG


SOSIAL BUDAYA
1.Nilai KetuhananYang Maha Esa
didalam negara Indonesia tidak ada dan tidak
boleh ada paham yang meniadakan atau
mengingkari akan adanaya Tuhan Yang Maha Esa
(ateisme) dan yang seharusnya ada yaituKetuhanan
Yang Maha Esa (monoteisme) dengan toleransi
kebebasan untuk memeluk agama dengan
keyakinannya dan untuk beribadat menurut agama
dan kepercayaanyamasing-masing.
2.Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai dalam sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab itu adalah nilai yang merupakan nilai
refleksi dari mart-abat serta harkat manusia yang
memiliki nilai cultural.Dalam sila ini tersimpul nilai
kemanusiaan yang lengkap,yang adil serta bermutu
tinggi, karena kemampuannya berbudaya.
3.Nilai Persatuan Indonesia
Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna
persatu-an dan kesatuan dalam arti ideologis,
pilotik social budaya dan keamanan.Nilai yang
menjunjung tinggi tradisi kejuangan dankerelaan
untuk berkorban dan membela kehormatan
bangsadan negara.
4.Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijak sanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan.
Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut
asas demokrasi yang bersumber kepada nilai
kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa
Indonesia. Perwujudan asas demokrasi itu
dipersepsi sebagai pahamkedaulatan rakyat, yang
bersumber kepada nilai kebersamaan, kekeluargaan
dan kegotong royongan
5.Nilai keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
Nilai yang terkandung dalam sila kelima ini meliputi
nilaikeselarasan, keseimbangan dan keserasian
yang menyangk-ut hak dan kewajiban yang dimiliki
oleh rakyat Indonesia,tanpa membedakan asal
suku, agama yang dianut,keyakinan politik, serta
tingkat ekonominya.

 IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG


HANKAM
Pertahanan dan Keamanan Negara Implementasi
pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
dalam bidang politik dituangkan dalam pasal 27
ayat (3) dan pasal 30 [7]. Pasal-pasal tersebut
merupakan penjabaran dari pokok pikiran persatuan
yang merupakan pancaran dari sila pertama
pancasila. Pokok pikiran ini adalah landasan bagi
pembangunan bidang pertahanan dan keamanan
nasional.Berdasarkan penjabaran diatas, maka
implementasi pancasila dalam pembuatan
kebijakan negara pada bidang pertahanan dan
keamanan harus diawali dengan kesadaran bahwa
indonesia adalah negara hukum. Pertahanan dan
keamanan negara di atur dan dikembangkan
menurut dasar kemanusiaan, bukan
kekuasaandengan kata lain, pertahanan dan
keamanan indonesia berbasis pada moralitas
keamanan sehingga kebijakan yang terkait
dengannya harus terhindar dari pelanggaran hak-
hak asasi manusia.
[7]PASAL 27 (3) : setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
PASAL 30 (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara Secara sistematis, pertahanan
keamanan negara harus berdasar pada tujuan
tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa
(sila pertama dan kedua), berdasar pada tujuan
untuk mewujudkan kepentingan seluruh warga
sebagai warga negara (sila ke tiga), harus mampu
menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta
kebebasan kemanusiaan (sila keempat), dan
ditujukan untuk mewujudkan keadilan dalam hidup
masyarakat (sila kelima). Semua ini dimaksudkan
agar pertahanan dan keamanan dapat ditempatkan
dalam konteks negara hukum, yang menghindari
kesewenang-wenangan negara dalam melindungi
dan membela wilayah negara dengan bangsa, serta
dalam mengayomi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai