Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER

KEYPAD

NAMA : ANGGUM ASHARI Z


NIM : 323 19 025

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021
A. Keypad

Keypad adalah bagian penting dari suatu perangkat elektronika yang

membutuhkan interaksi manusia. Keypad berfungsi sebagai interface antara

perangkat (mesin) elektronik dengan manusia atau dikenal dengan istilah HMI

(Human Machine Interface). Matrix keypad 4×4 pada artikel ini merupakan salah

satu contoh keypad yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara manusia

dengan mikrokontroler. Matrix keypad 4×4 memiliki konstruksi atau susunan

yang simple dan hemat dalam penggunaan port mikrokontroler. Konfigurasi

keypad dengan susunan bentuk matrix ini bertujuan untuk penghematan port

mikrokontroler karena jumlah key (tombol) yang dibutuhkan banyak pada suatu

sistem dengan mikrokontroler.

1. Konstruksi matrix keypad 4×4 untuk mikrokontroler dapat dibuat seperti

pada gambar berikut.

Gambar1. Konstruksi Matrix Keypad 4×4 Untuk Mikrokontroler


Konstruksi Matrix Keypad 4×4 Untuk Mikrokontroler Konstruksi matrix

keypad 4×4 diatas cukup sederhana, yaitu terdiri dari 4 baris dan 4 kolom dengan

keypad berupas saklar push buton yang diletakan disetiap persilangan kolom dan

barisnya. Rangkaian matrix keypad diatas terdiri dari 16 saklar push buton dengan

konfigurasi 4 baris dan 4 kolom. 8 line yang terdiri dari 4 baris dan 4 kolom

tersebut dihubungkan dengan port mikrokontroler 8 bit. Sisi baris dari matrix

keypad ditandai dengan nama Row1, Row2, Row3 dan Row4 kemudian sisi

kolom ditandai dengan nama Col1, Col2, Col3 dan Col4. Sisi input atau output

dari matrix keypad 4×4 ini tidak mengikat, dapat dikonfigurasikan kolom sebagi

input dan baris sebagai output atau sebaliknya tergantung programernya.

2. Proses Scaning Matrix Keypad 4×4 Untuk Mikrokontroler

Proses scaning untuk membaca penekanan tombol pada matrix keypad 4×4

untuk mikrokontroler diatas dilakukan secara bertahap kolom demi kolom dari

kolom pertama sampai kolom ke 4 dan baris pertama hingga baris ke 4. Program

untuk scaning matrix keypad 4×4 dapat bermacam-macam, tapi pada intinya

sama. Misal kita asumsikan keyapad aktif LOW (semua line kolom dan baris

dipasang resistor pull-up) dan dihubungkan ke port mikrokontrolr dengan jalur

kolom adalah jalur input dan jalur baris adalah jalur output maka proses scaning

matrix keypad 4×4 diatas dapat dituliskan sebagai berikut.

 Mengirimkan logika Low untuk kolom 1 (Col1) dan logika HIGH untuk kolom

yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data

baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111,
atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW

sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data

yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca

adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan

maka data pembacaan baris akan 1111.

 Mengirimkan logika Low untuk kolom 2 (Col2) dan logika HIGH untuk kolom

yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data

baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111,

atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW

sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data

yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca

adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan

maka data pembacaan baris akan 1111.

 Mengirimkan logika Low untuk kolom 3 (Col3) dan logika HIGH untuk kolom

yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data

baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111,

atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW

sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data

yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca

adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan

maka data pembacaan baris akan 1111.

 Mengirimkan logika Low untuk kolom 4 (Col4) dan logika HIGH untuk kolom

yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data
baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111,

atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW

sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data

yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca

adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan

maka data pembacaan baris akan 1111.

Kemudian data pembacaan baris ini diolah sebagai pembacaan data

penekanan tombol keypad. Sehingga tiap tombol pada matrix keypad 4×4 diatas

dengan teknik scaning tersebut akan menghasilkan data penekanan tiap-tiap

tombol sebagai berikut.

SW1 = 0111 0111        SW9 = 0111 1101

SW2 = 1011 0111        SW10 = 1011 1101

SW3 = 1101 0111        SW11 = 1101 1101

SW4 = 1110 0111        SW12 = 1110 1101

SW5 = 0111 1011        SW13 = 0111 1110

SW6 = 1011 1011        SW14 = 1011 1110

SW7 = 1101 1011        SW15 = 1101 1110

SW8 = 1110 1011        SW16 = 1110 1110

Data port mikrokontroler, misalkan pada SW2 = 1011 0111 tersebut terbagi

dalam nible atas dan nible bawah dimana data nible atas (1011) merupakan data
yang kita kirimkan sedangkan data nible bawah (0111) adalah data hasil

pembacaan penekanan tombol keypad SW2 pada proses scaning matrix keypad

4×4 diatas.

B. LCD (Liquid Crystal Display)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi


sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid
Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan
teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi
memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi
sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
a) Material LCD (Liquid Cristal Display)
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening
dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment
dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan
medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris
menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki
polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang
diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati
molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan
terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)


Gambar 2.1. LCD 16X2

b) Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display)


Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang
berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).
Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori
dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :

 DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori


tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

 CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan


memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari
karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

 CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori


untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut
merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh
pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna
tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah
karakter dasar yang ada dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.


 Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari
mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses
penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)
dapat dibaca pada saat pembacaan data.

 Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau
keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut
keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal
Display) diantaranya adalah :

 Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin
ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan
dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar
data 8 bit.

 Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan


jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan
yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

 Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis
data, sedangkan high baca data.

 Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

 Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini
dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke
ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

1. LCD I2C

I2C LCD adalah modul LCD yang dikendalikan secara serial sinkron
dengan protokol I2C/IIC (Inter Integrated Circuit) atau TWI (Two Wire
Interface). Normalnya, modul LCD dikendalikan secara parallel baik untuk jalur
data maupun kontrolnya. Namun, jalur parallel akan memakan banyak pin di sisi
kontroller (misal Arduino, Android, komputer, dll). Setidaknya Anda akan
membutuhkan 6 atau 7 pin untuk mengendalikan sebuah modul LCD. Dengan
demikian untuk sebuah kontroller yang ‘sibuk’ dan harus mengendalikan banyak
I/O, menggunakan jalur parallel adalah solusi yang kurang tepat.

Sebagai contoh, sebuah Arduino Uno memiliki pin digital sebanyak 13


buah. Jika Anda gunakan separuhnya untuk mengendalikan LCD berarti Anda
hanya punya alternatif sekitar 6 atau 7 pin untuk mengendalikan perangkat yang
lain, misalnya motor DC, sensor cahaya, keypad, dan I/O devices lainnya. Nah,
sekarang tergantung pada sistem Anda, cukup atau tidak jika harus menggunakan
6/7 pin khusus untuk bekerja dengan LCD saja. Jika tidak cukup, Anda dengan
mengubah jalur kendali LCD dari parallel ke serial (I2C) menggunakan modul
I2C converter, sehingga Anda hanya akan membutuhkan 2 jalur kabel saja (plus
satu kabel ground) untuk menghubungi sang LCD.

Arduino sendiri sudah mendukung protokol I2C/IIC. Di papan Arduino


Uno, port I2C terletak pada pin A4 untuk jalur SDA (Serial Data) dan pin A5
untuk jalur SCL (Serial Clock). Jangan lupa untuk menghubungkan jalur kabel
Ground antara Arduino dengan perangkat I2C client. Untuk sisi software, Arduino
sudah cukup membantu kita bekerja dengan protokol ini melalui library ‘Wire.h’.
Berikutnya, library ini akan dimanfaatkan untuk mengkonversi jalur parallel LCD
menjadi jalur serial I2C. Anda dapat secara manual melakukannya, tapi jika tidak
ingin repot, Anda dapat dengan mudah melakukannya menggunakan library
LiquidCrystal_I2C.h (bersama dengan library LCD.h). Anda dapat mengunduh
LiquidCrystal_I2C secara gratis di sini dan library LCD.h di sini Untuk
menambahkan library baru ke Arduino IDE dapat Anda baca caranya di sini.

Perlu saya sampaikan bahwa tidak ada (setidaknya belum saya temukan)
hardware modul LCD yang mendukung/memiliki port I2C. Dengan demikian, kita
akan tetap menggunakan modul LCD biasa (dengan komunikasi data secara
parallel), namun akan kita konversi menggunakan modul I2C converter seperti
tampak pada gambar di bawah.
Gambara 2.2. LCD I2C

Modul I2C converter ini menggunakan chip IC PCF8574 produk dari NXP
sebagai kontrollernya. IC ini adalah sebuah  8 bit I/O expander for I2C bus yang
pada dasarnya adalah sebuah shift register.

C. Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal


listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga
bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang
tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive
dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi
tegangan positive dan negative 3 - 12V.
Gambar 2.3 Buzzer

D. LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering
kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan
dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika.
Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen
sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu,
saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak
digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
1. Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)

Gambar 4.1. LED

2. Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang


terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang
memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya
akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari
Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga


menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity)
pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan
yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari
Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan
melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Gambar 4.2. Cara Kerja LED

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan
maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi
Listrik menjadi Energi Cahaya.

E. Gambar Percobaan
Gambar 1. Percobaan Keypad 1
Gambar 2. Perbocaan Keypad 2

F. Langkah Percobaan

Percobaan Keypad 1

1. Membuat listing program pada ArduinoIDE seperti Gambar 1.

2. Mengupload program ke trainer Mikrokontroler dengan USBasp.

3. Melakukan percobaan.

Percobaan Keypad 2

1. Membuat listing program pada ArduinoIDE seperti Gambar 2.

2. Mengupload program ke trainer Mikrokontroler dengan USBasp.

3. Melakukan percobaan.
G. Gambar Hasil Percobaan

Percobaan 1

Gambar 1. Tombol 1 Keypad ditekan

Gambar 2. Tombol 2 Keypad ditekan


Gambar 3. Tombol 3 Keypad ditekan

Gambar 4. Tombol 4 Keypad ditekan

Gambar 5. Tombol 5 Keypad ditekan


Gambar 6.Tombol 6 Keypad ditekan

Gambar 7. Tombol 7 Keypad ditekan

Gambar 8. Tombol 8 Keypad ditekan


Gambar 9. Tombol 9 Keypad ditekan

Gambar 10. Tombol 0 Keypad ditekan


Percobaan 2

Gambar 11. Tampilan awal

Gambar 12. Tampilan saat kode benar

Gambar 13. Tampilan saat kode salah

Anda mungkin juga menyukai