Anda di halaman 1dari 34

Standar Audit

SA 330

Respons Auditor terhadap


Risiko yang Telah Dinilai

SA 330.indd 1 2/28/2013 8:49:33 AM


Standar Audit (SA 330)

Institut Akuntan publik Indonesia


Office Eight (8) Building Lantai 12 Unit 12I–12J
Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 28
Jln. Jend. Sudirman Kav. 52–53
Senopati Raya, Jakarta 12190, Indonesia
Telp. : (021) 29333151, 72795445, 70721651-52-53
Faks. : (021) 29333154, 29333155, 72795441
Website : http://www.iapi.or.id
E-mail : info@iapi.or.id
Hak Cipta © 2013 Institut Akuntan Publik Indonesia

Penerbit Salemba Empat


Jln. Raya Lenteng Agung No. 101
Jagakarsa, Jakarta Selatan 12610
Telp. : (021) 781 8616
Faks. : (021) 781 8486
Website : http://www.penerbitsalemba.com
E-mail : info@penerbitsalemba.com

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam,
atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan
Publik Indonesia dan Penerbit Salemba Empat.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA


1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Institut Akuntan Publik Indonesia

Standar Audit (SA 330)/Institut Akuntan Publik Indonesia


—Jakarta: Salemba Empat, 2013
1 jil., 34 hlm., 14 × 21 cm

ISBN 978-979-061-313-3

1. Audit 2. Akuntan Publik


I. Judul II. Institut Akuntan Publik Indonesia

SA 330.indd 2 2/28/2013 8:49:33 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA


DEWAN STANDAR PROFESI
2008–2012

Kusumaningsih Angkawidjaja Ketua


Handri Tjendra Wakil Ketua
Dedy Sukrisnadi Anggota
Fahmi Anggota
Godang Parulian Panjaitan Anggota
Johannes Emile Runtuwene Anggota
Lolita R. Siregar Anggota
Renie Feriana Anggota
Yusron Fauzan Anggota

iii

SA 330.indd 3 2/28/2013 8:49:33 AM


Standar Audit

STANDAR AUDIT 330


RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO
YANG TELAH DINILAI

(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten).  Penerapan dini
dianjurkan untuk entitas selain Emiten.)

DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup.................................................................... 1
Tanggal Efektif .................................................................... 2
Tujuan ...................................................................................... 3
Definisi .................................................................................... 4
Ketentuan
Respons Keseluruhan ........................................................ 5
Prosedur Audit sebagai Respons terhadap
Risiko Kesalahan Penyajian Material
yang Telah Dinilai pada Tingkat Asersi.......................... 6-23
Kecukupan Penyajian dan Pengungkapan . ...................... 24
Evaluasi terhadap Kecukupan dan Ketepatan Bukti Audit. 25–27
Dokumentasi ...................................................................... 28–30
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Respons Keseluruhan ........................................................ A1–A3
Prosedur Audit sebagai Respons terhadap
Risiko Kesalahan Penyajian Material
yang Telah Dinilai pada Tingkat Asersi.......................... A4–A58
Kecukupan Penyajian dan Pengungkapan......................... A59
Evaluasi terhadap Kecukupan dan Ketepatan Bukti Audit. A60–A62
Dokumentasi........................................................................ A63

Standar Audit (”SA”) 330, “Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah
Dinilai” sebaiknya dibaca bersamaan dengan SA 200, “Tujuan Keseluruhan
Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit.”

iv

SA 330.indd 4 2/28/2013 8:49:33 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4 1. Standar Audit (“SA”) ini berkaitan dengan tanggung jawab
5 auditor untuk merancang dan menerapkan respons terhadap
6 risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan
7 dinilai oleh auditor berdasarkan SA 3151 dalam suatu audit
8 atas laporan keuangan.
9
10 Tanggal Efektif
11 2. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
12 periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
13 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
14 selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain
15 Emiten.
16
17
18 Tujuan
19
20 3. Tujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti audit cukup
21 dan tepat yang berkaitan dengan penilaian risiko kesalahan
22 penyajian material, melalui pendesainan dan penerapan
23 respons yang tepat terhadap risiko tersebut.
24
25
26 Definisi
27
28 4. Untuk tujuan SA ini, istilah-istilah berikut mempunyai arti yang
29 dijelaskan seperti di bawah ini:
30 (a) Prosedur substantif: Suatu prosedur audit yang dirancang
31 untuk mendeteksi kesalahan penyajian material pada
32 tingkat asersi. Prosedur substantif terdiri dari:
33 (i) Pengujian rinci (dari setiap golongan transaksi, saldo
34 akun, dan pengungkapan); dan
35 (ii) Prosedur analitis substantif.
36 (b) Pengujian pengendalian: Suatu prosedur audit yang
37 dirancang untuk mengevaluasi efektivitas operasi
38 pengendalian dalam mencegah, atau mendeteksi dan
39
40
41 SA 315, “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan penyajian Material
1

42 Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya.”

SA 330.1

SA 330.indd 1 2/28/2013 8:49:33 AM


Standar Audit

1 mengoreksi, kesalahan penyajian material pada tingkat


2 asersi.
3
4
5 Ketentuan
6
7 Respons Keseluruhan
8 5. Auditor harus merancang dan mengimplementasikan respons
9 keseluruhan untuk menanggapi risiko kesalahan penyajian
10 material yang telah dinilai pada tingkat laporan keuangan.
11 (Ref: Para. A1–A3)
12
13 Prosedur Audit Sebagai Repons terhadap Risiko Kesalahan
14 Penyajian Material yang Telah Dinilai pada Tingkat Asersi
15 6. Auditor harus merancang dan mengimplementasikan prosedur
16 audit lebih lanjut yang sifat, saat, dan luasnya didasarkan pada
17 dan merupakan respons terhadap risiko kesalahan penyajian
18 material yang telah dinilai pada tingkat asersi. (Ref: Para. A4–
19 A8)
20
21 7. Dalam merancang prosedur audit lebih lanjut, auditor
22 harus:
23 (a) Mempertimbangkan dasar penilaian yang dilakukan
24 atas risiko kesalahan penyajian material pada tingkat
25 asersi untuk setiap golongan transaksi, saldo akun, dan
26 pengungkapan, termasuk:
27 (i) Kemungkinan kesalahan penyajian material yang
28 disebabkan oleh karakteristik tertentu yang relevan
29 dengan golongan transaksi, saldo akun, atau
30 pengungkapan (contoh, risiko bawaan); dan
31 (ii) Apakah penilaian risiko memperhitungkan
32 pengendalian yang relevan (contoh, risiko
33 pengendalian), dan dengan demikian menuntut
34 auditor untuk memperoleh bukti audit untuk
35 menentukan apakah pengendalian berjalan
36 secara efektif (contoh, auditor bermaksud untuk
37 mengandalkan efektivitas operasi pengendalian
38 dalam penentuan sifat, saat dan luas prosedur
39 substantif); dan (Ref: Para. A9–A18)
40 (b) Memperoleh bukti audit yang lebih meyakinkan ketika
41 auditor menilai risiko yang lebih tinggi. (Ref: Para. A19)
42

SA 330.2

SA 330.indd 2 2/28/2013 8:49:33 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 Pengujian Pengendalian
2 8. Auditor harus merancang dan melaksanakan pengujian
3 pengendalian untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan
4 tepat terhadap efektivitas operasi pengendalian yang relevan
5 jika:
6 (a) Penilaian auditor terhadap risiko kesalahan penyajian
7 material pada tingkat asersi mencakup suatu harapan
8 bahwa pengendalian beroperasi secara efektif (contoh,
9 auditor bermaksud untuk mengandalkan efektivitas
10 operasi pengendalian dalam penentuan sifat, saat, dan
11 luas prosedur substantif); atau
12 (b) Prosedur substantif tidak dapat memberikan bukti audit
13 yang cukup dan tepat pada tingkat asersi. (Ref: Para.
14 A20–A24)
15
16 9. Dalam merancang dan melaksanakan pengujian
17 pengendalian, auditor harus memperoleh bukti audit yang
18 lebih meyakinkan ketika auditor ingin lebih mengandalkan
19 efektivitas pengendalian. (Ref: Para. A25)
20
21 Sifat dan Luas Pengujian Pengendalian
22 10. Dalam merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian,
23 auditor harus:
24 (a) Melaksanakan prosedur audit lain yang dikombinasikan
25 dengan permintaan keterangan untuk memperoleh
26 bukti audit tentang efektivitas operasi pengendalian,
27 termasuk:
28 (i) Bagaimana pengendalian tersebut diterapkan pada
29 waktu yang relevan selama periode audit;
30 (ii) Konsistensi penerapannya;
31 (iii) Oleh siapa atau dengan cara apa pengendalian
32 tersebut diterapkan. (Ref: Para. A26–A29)
33 (b) Menentukan apakah pengendalian yang diuji bergantung
34 pada pengendalian lain (pengendalian tidak langsung)
35 dan, jika demikian, apakah perlu untuk memperoleh bukti
36 audit yang mendukung efektivitas operasi pengendalian
37 tidak langsung tersebut. (Ref: Para. A30–A31)
38
39 Saat Pengujian Pengendalian
40 11. Ketika auditor bermaksud untuk mengandalkan pada
41 pengendalian, auditor harus menguji pengendalian tersebut
42 untuk waktu tertentu, atau sepanjang periode yang diaudit,

SA 330.3

SA 330.indd 3 2/28/2013 8:49:33 AM


Standar Audit

1 tergantung pada paragraf 12 dan 15 berikut ini, untuk


2 memberikan dasar yang tepat bagi auditor. (Ref: Para. A32)
3
4 Penggunaan Bukti Audit yang Diperoleh Selama Periode Interim
5 12. Jika auditor memperoleh bukti audit tentang efektivitas operasi
6 pengendalian selama periode interim, auditor harus:
7 (a) Memperoleh bukti audit tentang perubahan signifikan
8 atas pengendalian tersebut setelah tanggal periode
9 interim tersebut; dan
10 (b) Menentukan bukti audit tambahan yang harus diperoleh
11 setelah periode interim sampai dengan tanggal laporan
12 posisi keuangan. (Ref: Para. A33–A34)
13
14 Penggunaan Bukti Audit yang Diperoleh dalam Audit Sebelumnya
15 13. Dalam menentukan tepat atau tidak tepatnya untuk
16 menggunakan bukti audit tentang efektivitas operasi
17 pengendalian yang diperoleh dalam audit sebelumnya, dan,
18 jika demikian, lamanya periode waktu yang mungkin telah
19 berlalu sebelum pengujian ulang suatu pengendalian, auditor
20 harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
21 (a) Efektivitas unsur lain pengendalian intern, termasuk
22 lingkungan pengendalian, pengawasan pengendalian
23 oleh entitas, dan proses penilaian risiko oleh entitas;
24 (b) Risiko yang timbul dari karakteristik pengendalian,
25 termasuk apakah pengendalian tersebut secara manual
26 atau otomatis;
27 (c) Efektivitas pengendalian umum atas teknologi
28 informasi;
29 (d) Efektivitas pengendalian dan penerapannya oleh
30 entitas, termasuk sifat dan luas penyimpangan dalam
31 penerapan pengendalian yang ditemukan dalam audit
32 sebelumnya, dan apakah terdapat perubahan karyawan
33 yang secara signifikan berdampak terhadap penerapan
34 pengendalian;
35 (e) Dalam hal terdapat perubahan kondisi, apakah tidak
36 adanya perubahan dalam suatu pengendalian tertentu
37 menimbulkan suatu risiko; dan
38 (f) Risiko kesalahan penyajian material dan tingkat
39 kepercayaan terhadap pengendalian. (Ref: Para. A35)
40
41 14. Jika auditor merencanakan untuk menggunakan bukti audit
42 dari audit sebelumnya yang berkaitan dengan efektivitas

SA 330.4

SA 330.indd 4 2/28/2013 8:49:33 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 operasi pengendalian spesifik, auditor harus membuat


2 hubungan yang berkelanjutan atas bukti tersebut dengan
3 memperoleh bukti audit tentang apakah terdapat perubahan
4 signifikan dalam pengendalian tersebut setelah audit periode
5 lalu. Auditor harus memperoleh bukti dengan meminta
6 keterangan yang dikombinasikan dengan pengamatan atau
7 inspeksi, untuk menegaskan pemahaman atas pengendalian
8 spesifik tersebut, dan:
9 (a) Jika terdapat perubahan yang berdampak pada hubungan
10 yang berkelanjutan atas bukti audit dari audit periode
11 lalu, auditor harus menguji pengendalian tersebut dalam
12 periode audit kini. (Ref: Para. A36)
13 (b) Jika tidak terjadi perubahan seperti tersebut di atas,
14 auditor harus menguji pengendalian tersebut paling tidak
15 sekali setiap tiga kali audit, dan harus menguji beberapa
16 pengendalian setiap kali audit untuk menghindari
17 kemungkinan pengujian atas semua pengendalian yang
18 auditor ingin andalkan dalam satu periode audit tertentu
19 tanpa menguji pengendalian tersebut di dua periode
20 audit kemudian. (Ref: Para. A37–A39)
21
22 Pengendalian atas Risiko Signifikan
23 15. Jika auditor merencanakan untuk mengandalkan pengendalian
24 terhadap suatu risiko yang auditor telah tentukan sebagai
25 risiko signifikan, auditor harus menguji pengendalian tersebut
26 dalam periode sekarang.
27
28 Penilaian atas Efektivitas Operasi Pengendalian
29 16. Ketika menilai efektivitas operasi pengendalian yang relevan,
30 auditor harus menilai apakah kesalahan penyajian yang telah
31 dideteksi oleh prosedur substantif menunjukkan bahwa
32 pengendalian tidak beroperasi secara efektif. Namun, tidak
33 adanya kesalahan penyajian yang dideteksi oleh prosedur
34 substantif, tidak memberikan bukti audit bahwa pengendalian
35 yang bersangkutan dengan asersi yang telah diuji adalah
36 efektif. (Ref: Para. A40)
37
38 17. Jika telah terdeteksi penyimpangan atas pengendalian yang
39 auditor ingin andalkan, auditor harusmeminta keterangan
40 secara khusus untuk memahami hal tersebut dan dampak
41 potensialnya, serta harus menentukan apakah: (Ref. Para.
42 A41)

SA 330.5

SA 330.indd 5 2/28/2013 8:49:33 AM


Standar Audit

1 (a) Pengujian pengendalian yang telah dilakukan memberikan


2 suatu dasar yang tepat bagi auditor untuk mengandalkan
3 pada pengendalian tersebut;
4 (b) Tambahan pengujian pengendalian diperlukan; atau
5 (c) Risiko potensial kesalahan penyajian perlu direspons
6 dengan menggunakan prosedur substantif.
7
8 Prosedur Substantif
9 18. Tanpa memperhatikan risiko yang telah dinilai atas
10 kesalahan penyajian material, auditor harus merancang dan
11 melaksanakan prosedur substantif untuk setiap golongan
12 transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang material. (Ref:
13 Para. A42–A47)
14
15 19. Auditor harus mempertimbangkan apakah prosedur
16 konfirmasi eksternal harus dilaksanakan sebagai prosedur
17 audit substantif. (Ref: Para. A48–A51)
18
19 Prosedur Substantif yang Berkaitan dengan Proses Tutup Buku
20 Laporan Keuangan
21 20. Prosedur substantif yang dilakukan auditor harus mencakup
22 prosedur audit berikut yang berkaitan dengan proses tutup
23 buku laporan keuangan:
24 (a) Mencocokkan atau merekonsiliasi laporan keuangan
25 dengan catatan akuntansi yang melandasinya; dan
26 (b) Memeriksa entri jurnal yang material dan penyesuaian
27 lainnya yang dibuat selama penyusunan laporan
28 keuangan. (Ref: Para. A52)
29
30 Prosedur Substantif Sebagai Respons terhadap Risiko Signifikan
31 21. Jika auditor telah menentukan bahwa risiko kesalahan
32 penyajian material yang telah ditentukan pada tingkat asersi
33 merupakan risiko signifikan, auditor harus melaksanakan
34 prosedur substantif yang secara khusus untuk merespons
35 risiko tersebut. Ketika pendekatan terhadap risiko signifikan
36 hanya terdiri dari prosedur substantif, prosedur tersebut harus
37 mencakup pengujian rinci. (Ref: Para. A53)
38
39 Saat Prosedur Substantif
40 22. Jika prosedur substantif dilaksanakan pada tanggal interim,
41 auditor harus mengecek setelah periode interim sampai dengan
42 tanggal laporan posisi keuangan dengan melaksanakan:

SA 330.6

SA 330.indd 6 2/28/2013 8:49:33 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 (a) Prosedur substantif yang dikombinasikan dengan


2 pengujian pengendalian dalam periode tersebut; atau
3 (b) Hanya prosedur substantif yang memberikan dasar
4 memadai untuk memperluas kesimpulan audit dari
5 tanggal interim sampai dengan tanggal laporan posisi
6 keuangan,
7 jika auditor menentukan bahwa hal tersebut sudah cukup.
8 (Ref: Para. A54–A57)
9
10 23. Jika kesalahan penyajian yang tidak diharapkan oleh auditor
11 pada waktu penilaian risiko kesalahan penyajian material
12 terdeteksi pada tanggal interim, auditor harus mengevaluasi
13 apakah penilaian risiko yang berkaitan dan sifat, saat, atau
14 luas prosedur substantif yang direncanakan yang mencakup
15 periode setelah interim sampai dengan tanggal laporan posisi
16 keuangan perlu untuk dimodifikasi. (Ref: Para. A58)
17
18 Kecukupan Penyajian dan Pengungkapan
19 24. Auditor harus melaksanakan prosedur audit untuk menilai
20 apakah penyajian menyeluruh laporan keuangan, termasuk
21 pengungkapan yang bersangkutan, adalah sesuai dengan
22 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. (Ref: Para.
23 A59)
24
25 Evaluasi terhadap Kecukupan dan Ketepatan Bukti Audit
26 25. Berdasarkan atas prosedur audit yang dilaksanakan dan bukti
27 audit yang diperoleh, auditor harus mengevaluasi sebelum
28 menyimpulkan suatu audit, apakah penilaian risiko kesalahan
29 penyajian material pada tingkat asersi tetap relevan. (Ref:
30 Para. A60–A61)
31
32 26. Auditor harus menyimpulkan apakah bukti audit yang cukup
33 dan tepat telah diperoleh. Dalam menyatakan suatu opini,
34 auditor harus mempertimbangkan semua bukti audit relevan,
35 tanpa memperhatikan apakah bukti tersebut mendukung atau
36 bertentangan dengan asersi dalam laporan keuangan. (Ref:
37 Para. A62)
38
39 27. Jika auditor tidak memperoleh bukti audit yang cukupdan
40 tepat untuk suatuasersi laporan keuangan yang material,
41 auditor harus berusaha untuk memperoleh bukti audit
42 lanjutan. Jika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit

SA 330.7

SA 330.indd 7 2/28/2013 8:49:34 AM


Standar Audit

1 yang cukup dan tepat, auditor harus menyatakan opini wajar


2 dengan pengecualian atau opini tidak menyatakan pendapat
3 terhadap laporan keuangan tersebut.
4
5 Dokumentasi
6 28. Auditor harus memasukkan dalam dokumentasi audit:2
7 (a) Respons keseluruhan untuk menanggapi risiko kesalahan
8 penyajian material yang telah dinilai pada tingkat laporan
9 keuangan, dan sifat, saat, dan luas prosedur audit lebih
10 lanjut yang dilaksanakan;
11 (b) Hubungan antara prosedur audit dengan risiko yang
12 telah dinilaipada tingkat asersi; dan
13 (c) Hasil prosedur audit, termasuk kesimpulan ketika
14 prosedur audit belum memberikan hasil yang jelas. (Ref:
15 Para. A63)
16
17 29. Jika auditor merencanakan untuk menggunakan bukti audit
18 yang berkaitan dengan efektivitas operasi pengendalian yang
19 diperoleh dari audit sebelumnya, auditor harus memasukkan
20 dalam dokumentasi audit kesimpulan yang dicapai tentang
21 peletakkan kepercayaan pada pengendalian tersebut yang
22 telah diuji dalam audit sebelumnya.
23
24 30. Dokumentasi auditor harus menunjukkan bahwa laporan
25 keuangan telah cocok atau telah direkonsiliasi dengan catatan
26 akuntansi yang mendasarinya.
27
28 ***
29
30 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
31
32 Respons Keseluruhan (Ref: Para. 5)
33 A1. Respons keseluruhan untuk menanggapi risiko kesalahan
34 penyajian material yang telah dinilai pada tingkat laporan
35 keuangan dapat mencakup:
36 • Penekanan kepada tim audit atas perlunya
37 mempertahankan skeptisisme profesional.
38 • Penugasan staf berpengalaman atau personel yang
39 mempunyai kemampuan khusus atau penggunaan pakar.
40
41
42 2
SA 230, “Dikumentasi Audit,” paragraf 8-11, dan paragraf A6.

SA 330.8

SA 330.indd 8 2/28/2013 8:49:34 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 • Penyediaan supervisi tambahan.


2 • Pemasukan tambahan prosedur audit yang tidak dapat
3 diprediksi dalam pemilihan prosedur lebih lanjut.
4 • Perubahan umum atas sifat, saat, atau luas prosedur
5 audit, Misalnya: pelaksanaan prosedur substantif pada
6 akhir periode bukan pada saat tanggal interim; atau
7 modifikasi sifat prosedur audit untuk memperoleh bukti
8 audit yang lebih meyakinkan.
9
10 A2. Penilaian risiko kesalahan penyajian material pada
11 tingkat laporan keuangan, dan dengan demikian respons
12 keseluruhan auditor, dipengaruhi oleh pemahaman auditor
13 atas lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian
14 yang efektif memungkinkan auditor untuk lebih yakin terhadap
15 pengendalian internal dan dapat diandalkannya bukti audit
16 yang dihasilkan secara internal olehentitas, dan oleh karena
17 itu, misalnya, memungkinkan auditor melakukan beberapa
18 prosedur audit pada tanggal interim dan bukan pada akhir
19 periode. Namun, defisiensi dalam lingkungan pengendalian,
20 mempunyai dampak sebaliknya,sebagai contoh, auditor
21 mungkin merespons lingkungan pengendalian yang tidak
22 efektif dengan:
23 • Melaksanakan prosedur audit tambahan pada akhir
24 periode dan bukan pada tanggal interim.
25 • Memperoleh bukti audit yang lebih luas dari prosedur
26 substantif.
27 • Meningkatkan jumlah lokasi yang dimasukkan dalam
28 ruang lingkup audit.
29
30 A3. Oleh karena itu, pertimbangan di atas tersebut memberikan
31 dampak signifikan terhadap pendekatan umum auditor,
32 misalnya, penekanan pada prosedur substantif (pendekatan
33 substantif), atau suatu pendekatan yang menggunakan
34 pengujian pengendalian dan prosedur substantif (pendekatan
35 gabungan).
36
37 Prosedur Audit sebagai Respons terhadap Risiko Kesalahan
38 Penyajian Material yang Telah Dinilai pada Tingkat Asersi
39 Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit Lebih Lanjut (Ref: Para. 6)
40 A4. Penilaian risiko yang telah diidentifikasi oleh auditor pada tingkat
41 asersi memberikan suatu dasaruntuk mempertimbangkan
42 pendekatan audit yang tepat untuk merancangdan

SA 330.9

SA 330.indd 9 2/28/2013 8:49:34 AM


Standar Audit

1 melaksanakan prosedur audit lebih lanjut. Misalnya, auditor


2 dapat menentukan bahwa:
3 (a) Dengan melakukan pengujian pengendalian saja,
4 auditor dapat mencapai respons yang efektif untuk risiko
5 kesalahan penyajian material yang telah dinilai untuk
6 asersi tertentu;
7 (b) Melaksanakan prosedur substantif saja adalah tepat untuk
8 asersi tertentu dan, oleh karena itu, auditor mengabaikan
9 dampak pengendalian dari penilaian risiko yang relevan.
10 Hal ini memungkinkan karena prosedur penilaian risiko
11 auditor tidak mengindentifikasi adanya pengendalian
12 relevan yang efektif atas asersi tersebut, atau karena
13 pengujian pengendalian akan tidak efisien dan oleh
14 karena itu auditor tidak bermaksud untuk mengandalkan
15 pada efektivitas operasi pengendalian dalam menentukan
16 sifat, saat, dan luas prosedur substantif; atau
17 (c) Kombinasi pendekatan dengan menggunakan pengujian
18 pengendalian dan prosedur substantif merupakan suatu
19 pendekatan yang efektif.
20 Namun, seperti yang disyaratkan dalam paragraf 18, tanpa
21 memperhatikan pendekatan yang dipilih, auditor merancang
22 dan melakukan prosedur substantif untuk setiap golongan
23 transaksi, saldo akun, dan pengungkapan.
24
25 A5. Sifat suatu prosedur audit mengacu kepada tujuan dilakukannya
26 prosedur tersebut (sebagai contoh, pengujian pengendalian
27 atau prosedur substantif) dan tipe prosedur audit tersebut
28 (sebagai contoh, inspeksi, observasi, permintaan keterangan,
29 konfirmasi, penghitungan ulang, pelaksanaan kembali, atau
30 prosedur analitis). Sifat prosedur audit tersebut merupakan
31 hal yang palingpenting dalam meresponsrisiko yang telah
32 dinilai.
33
34 A6. Saatprosedur audit mengacu kepada kapan prosedur tersebut
35 dilaksanakan, atau periode atau tanggal bukti audit tersebut
36 berlaku.
37
38 A7. Luas prosedur audit mengacu kepada kuantitas prosedur
39 yang dilaksanakan, misalnya ukuran sampel atau jumlah
40 observasi terhadap aktivitas pengendalian.
41
42

SA 330.10

SA 330.indd 10 2/28/2013 8:49:34 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 A8. Perancangan dan pelaksanaan prosedur audit lebih lanjut


2 yang sifat, saat, dan luasnya didasarkan pada dan merupakan
3 respons terhadap risiko kesalahan penyajian material yang
4 telah dinilai pada tingkat asersi memberikan kaitan yang jelas
5 antara prosedur audit lebih lanjut dan penilaian risiko yang
6 dilakukan oleh auditor.
7
8 Respons terhadap Risiko yang Telah Dinilai pada Tingkat Asersi
9 (Ref: Para. 7(a))
10 Sifat
11 A9. Risiko yang telah dinilai auditor mungkin dapat berdampak
12 terhadap pemilihan berbagai tipe prosedur audit yang akan
13 dilaksanakan maupun kombinasinya. Misalnya, ketika risiko
14 yang telah dinilai tinggi, auditor dapat melakukan konfirmasi
15 atas kelengkapan ketentuan kontrak dengan pihak ketiga,
16 sebagai tambahan atas inspeksi terhadap dokumen kontrak.
17 Lebih lanjut, prosedur audit tertentu mungkin lebih tepat
18 untuk beberapa asersi dibandingkan dengan prosedur
19 audit lainnya. Misalnya, dalam hubungannya dengan
20 pendapatan, pengujian pengendalian dapat lebih merespons
21 risiko kesalahan penyajian yang telah dinilai untuk asersi
22 kelengkapan, sementara prosedur substantif dapat lebih
23 merespons risiko kesalahan penyajian yang telah dinilai atas
24 asersi keterjadian.
25
26 A10. Alasan untuk penilaian risiko adalah relevan dalam
27 menentukan sifat prosedur audit. Misalnya, jika suatu risiko
28 yang telah dinilai lebih rendah karena karakteristik tertentu
29 golongan transaksi tanpa mempertimbangkan pengendalian
30 yang bersangkutan, maka auditor dapat menentukan bahwa
31 prosedur analitis substantif saja dapat memberikan bukti audit
32 yang cukup dan tepat. Dilain pihak, jika risiko yang telah dinilai
33 lebih rendah yang disebabkan oleh pengendalian internal,
34 dan auditor bermaksud untuk mendasarkan pada prosedur
35 substantif pada risiko yang telah dinilai lebih rendah, maka
36 auditor dapat melaksanakan pengujian atas pengendalian
37 tersebut, seperti yang disyaratkan dalam paragraf 8(a). Hal ini
38 dapat terjadi, misalnya, untuk suatu golongan transaksi yang
39 seragam, yang mempunyai karakteristik tidak kompleks yang
40 secara rutin diolah dan dikendalikan oleh sistem informasi
41 entitas.
42

SA 330.11

SA 330.indd 11 2/28/2013 8:49:34 AM


Standar Audit

1 Saat
2 A11. Auditor dapat melaksanakan pengujian pengendalian atau
3 prosedur substantif pada suatu tanggal interim atau pada akhir
4 periode. Untuk risiko kesalahan penyajian material yang lebih
5 tinggi, kemungkinan besar auditor memutuskan akan lebih
6 efektif untuk melaksanakan prosedur substantif pada saat
7 lebih mendekati, atau pada saat akhir periode dibandingkan
8 pada tanggal yang lebih awal, atau untuk melaksanakan
9 prosedur audit tanpa pemberitahuan atau pada waktu yang
10 tidak dapat diprediksi (misalnya, pelaksanaan prosedur audit
11 pada lokasi pilihan tanpa pemberitahuan sebelumnya). Hal
12 ini sangat relevan pada saat mempertimbangkan respons
13 terhadap risiko atas kecurangan. Misalnya, auditor dapat
14 menyimpulkan, pada saat risiko kesalahan penyajian yang
15 disengaja atau manipulasi teridentifikasi, prosedur audit untuk
16 memperluas kesimpulan audit dari tanggal interim sampai
17 dengan akhir periode tidak akan efektif.
18
19 A12. Di lain pihak, pelaksanaan prosedur audit sebelum akhir
20 periode dapat membantu auditor mengidentifikasi hal-hal
21 signifikan pada tahap awal audit, sehingga auditor dapat
22 memecahkan masalah tersebut dengan bantuan manajemen
23 atau mengembangkan suatu pendekatan audit yang efektif
24 untuk mengatasi hal tersebut.
25
26 A13. Lebih lanjut, prosedur audit tertentu dapat dilaksanakan hanya
27 pada saat atau setelah akhir periode, misalnya:
28 • Pencocokan laporan keuangan dengan catatan
29 akuntansi;
30 • Pemeriksaan penyesuaian yang dibuat selama
31 penyusunan laporan keuangan; dan
32 • Prosedur untuk merespons suatu risiko bahwa, pada
33 akhir periode, entitas mungkin telah menandatangani
34 kontrak penjualan yang tidak semestinya, atau transaksi
35 yang mungkin belum terselesaikan.
36
37 A14. Faktor relevan lebih lanjut yang berdampak terhadap
38 pertimbangan auditor ketika melaksanakan prosedur audit
39 mencakup hal-hal berikut ini:
40 • Lingkungan pengendalian.
41 • Ketika informasi relevan tersedia (misalnya, arsip elektronik
42 dapat dihapus melalui penumpukan tulisan setelah

SA 330.12

SA 330.indd 12 2/28/2013 8:49:34 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 tanggal laporan posisi keuangan, atau prosedur yang


2 diamati mungkin terjadi hanya pada saat tertentu).
3 • Sifat risiko (misalnya, jika terdapat risiko digelembung-
4 kannya pendapatan untuk mencapai laba yang diharapkan
5 dengan cara menciptakan perjanjian penjualan palsu
6 setelah tanggal laporan posisi keuangan, auditor mungkin
7 harus memeriksa kontrak yang tersedia pada tanggal di
8 akhir periode).
9 • Periode atau tanggal yang berhubungan dengan bukti
10 audit.
11
12 Luas prosedur audit
13 A15. Luas prosedur audit perlu ditentukan setelah mempertimbang-
14 kan materialitas, risiko yang telah dinilai, dan tingkat keyakinan
15 yang ingin diperoleh auditor. Ketika tujuan audit tercapai
16 dengan kombinasi berbagai prosedur, luas setiap prosedur
17 dipertimbangkan secara terpisah. Secara umum, prosedur
18 audit akan lebih luas sejalan dengan meningkatnya risiko
19 kesalahan penyajian material. Misalnya, dalam merespons
20 risiko kesalahan penyajian material yang telah dinilai yang
21 disebabkan oleh kecurangan, peningkatan ukuran sampel
22 atau pelaksanaan prosedur analitis substantif dengan tingkat
23 yang lebih rinci mungkin merupakan langkah yang tepat.
24 Namun, meningkatnya luas prosedur audit tersebut efektif
25 hanya jika prosedur audit tersebut relevan dengan risiko
26 kecurangan tersebut.
27
28 A16. Penggunaan teknik audit berbantuan komputer (computer-
29 assisted audit techniques atau CAATs)) memungkinkan
30 pengujian yang lebih luas terhadap transaksi elektronik dan
31 arsip akun, yang berguna ketika auditor memutuskan untuk
32 memodifikasi luas pengujian, misalnya, dalam merespons
33 risiko kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh
34 kecurangan. Teknik tersebut dapat digunakan untuk memilih
35 sampel transaksi dari arsipelektronik utama, untuk menyortasi
36 transaksi dengan karakteristik khusus, atau untuk menguji
37 keseluruhan populasi namun bukan terhadap sampel.
38
39 Pertimbangan spesifik atas entitas sektor publik
40 A17. Untuk audit entitas sektor publik, mandat audit dan
41 ketentuan audit khusus lainnya mungkin dapat memengaruhi
42

SA 330.13

SA 330.indd 13 2/28/2013 8:49:34 AM


Standar Audit

1 pertimbangan auditor terhadap sifat, saat, dan luas prosedur


2 audit lebih lanjut.
3
4 Pertimbangan spesifik bagi entitas yang lebih kecil
5 A18. Untuk audit entitas yang sangat kecil, tidak terdapat banyak
6 aktivitas pengendalian yang dapat diidentifikasi oleh
7 auditor, atau luas keberadaan atau operasinya yang telah
8 didokumentasikan oleh entitas mungkin terbatas. Dalam
9 beberapa kasus, akan lebih efisien bagi auditor untuk
10 melaksanakan prosedur audit lanjutan yang mengutamakan
11 prosedur substantif. Namun, dalam beberapa kasus yang
12 jarang terjadi, tidak adanya aktivitas pengendalian atau
13 komponen pengendalian lainnya dapat membuat auditor tidak
14 mungkin memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.
15
16 Penentuan Risiko Lebih Tinggi (Ref: Para. 7(b))
17 A19. Ketika memperoleh bukti audit yang lebih meyakinkan karena
18 penilaian risiko yang lebih tinggi, auditor dapat meningkatkan
19 kuantitas bukti, atau memperoleh bukti yang lebih relevan atau
20 andal, misalnya, dengan menekankan pada pemerolehan
21 bukti dari pihak ketiga atau dengan memperoleh bukti penguat
22 dari sejumlah sumber yang independen.
23
24 Pengujian Pengendalian
25 Perancangan dan Pelaksanaan Pengujian Pengendalian (Ref: Para. 8)
26 A20. Pengujian atas pengendalian dilaksanakan hanya untuk
27 pengendalian yang auditor yakini tepat dirancang untuk
28 mencegah, atau mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan
29 penyajian material atas suatu asersi. Jika terdapat
30 pengendalian yang sangat berbeda yang digunakan pada
31 waktu yang berbeda selama periode audit, maka setiap
32 pengendalian tersebut dianggap sebagai hal yang terpisah.
33
34 A21. Pengujian atas efektivitas operasi pengendalian berbeda
35 dengan pemerolehan pemahaman tentang dan pengevaluasian
36 terhadap rancangan dan implementasi pengendalian. Namun,
37 jenis prosedur audit yang sama dapat digunakan. Oleh karena
38 itu, auditor dapat memutuskan akankah efisien untuk menguji
39 efektivitas operasi pengendalian pada waktu yang sama
40 dengan pengevaluasian terhadap rancangan pengendalian
41
42

SA 330.14

SA 330.indd 14 2/28/2013 8:49:34 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 tersebut dan penentuan bahwa rancangan tersebut telah


2 diimplementasikan.
3
4 A22. Lebih lanjut, walaupun beberapa prosedur penilaian risiko
5 mungkin tidak dirancang secara spesifik sebagai pengujian
6 pengendalian, namun hal tersebut dapat memberikan bukti
7 audit tentang efektivitas operasi pengendalian tersebut dan,
8 sebagai akibatnya, berfungsi sebagai pengujian pengendalian.
9 Sebagai contoh, prosedur penilaian risiko oleh auditor
10 mencakup:
11 • Permintaan keterangan tentang penggunaan anggaran
12 oleh manajemen.
13 • Mengamati pembandingan anggaran beban bulanan
14 dengan realisasinya yang dilakukan manajemen.
15 • Memeriksa laporan yang berkaitan dengan investigasi
16 atas jumlah penyimpangan antara anggaran dengan
17 realisasinya.
18 Prosedur audit ini memberikan pengetahuan tentang rancangan
19 kebijakan anggaran entitas dan apakah kebijakan tersebut
20 telah diimplementasikan, tetapi dapat juga memberikan bukti
21 audit tentang efektivitas pengoperasian kebijakan anggaran
22 dalam mencegah atau mendeteksi kesalahan penyajian
23 material atas klasifikasi dalam penggolongan beban.
24
25 A23. Di samping itu, auditor dapat merancang pengujian
26 pengendalian untuk dilaksanakan secara bersamaan dengan
27 pengujian rinci atas transaksi yang sama. Walaupun tujuan
28 pengujian pengendalian berbeda dari tujuan pengujian rinci,
29 tujuan keduanya dapat dicapai secara bersamaan dengan
30 melakukan pengujian pengendalian dan pengujian rinci untuk
31 transaksi yang sama, yang juga dikenal sebagai pengujian
32 bertujuan ganda. Misalnya, auditor dapat merancang, dan
33 mengevaluasi hasil dari suatu pengujian untuk memeriksa
34 suatu faktur untuk menentukan apakah faktur tersebut
35 telah disetujui dan untuk memberikan bukti audit substantif
36 suatu transaksi. Pengujian bertujuan ganda dirancang dan
37 dievaluasi dengan mempertimbangkan setiap pengujian
38 secara terpisah.
39
40 A24. Dalam beberapa kasus, auditor mungkin sulit untuk merancang
41 prosedur substantif yang efektif yang dengan sendirinya dapat
42

SA 330.15

SA 330.indd 15 2/28/2013 8:49:34 AM


Standar Audit

1 memberikan bukti audit yang cukup dan tepat pada tingkat


2 asersi.3 Hal ini dapat terjadi pada saat entitas melakukan
3 bisnisnya dengan menggunakan teknologi informasi dan tidak
4 ada dokumentasi transaksi yang dihasilkan atau disimpan,
5 selain melalui sistem teknologi informasi. Dalam hal ini,
6 paragraf 8(b) mensyaratkan auditor untuk melaksanakan
7 pengujian pengendalian yang relevan.
8
9 Bukti Audit dan Keandalan yang Ingin Dituju (Ref: Para. 9)
10 A25. Suatu tingkat keyakinan yang lebih tinggi dapat dicapai
11 melalui efektivitas operasi pengendalian ketika pendekatan
12 yang diterapkan terutama terdiri dari pengujian pengendalian,
13 khususnya jika tidak mungkin atau tidak praktis untuk
14 memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat hanya dari
15 prosedur substantif.
16
17 Sifat dan Luas Pengujian Pengendalian
18 Prosedur audit lainnya yang dikombinasikan dengan permintaan
19 keterangan (Ref: Para. 10(a))
20 A26. Permintaan keterangan saja tidak cukup untuk menguji
21 efektivitas operasi pengendalian. Oleh karena itu prosedur
22 audit lain dilakukan dengan mengombinasikan dengan
23 permintaan keterangan. Oleh karena itu, permintaan
24 keteranganyang dikombinasikan dengan inspeksi atau
25 pengulangan prosedur pelaksanaan kembali (reperformance)
26 mungkin dapat menghasilkan tingkat keyakinan yang lebih
27 tinggi dibandingkan dengan permintaan keterangan dan
28 obervasi, karena observasi hanya relevan pada waktu tertentu
29 pada saat observasi tersebut dilakukan.
30
31 A27. Sifat pengendalian tertentu berdampak pada jenis prosedur
32 yang diperlukan untuk memperoleh bukti audit apakah
33 pengendalian tersebut sudah beroperasi secara efektif.
34 Misalnya, apabila efektivitas operasi dibuktikan dengan
35 adanya dokumentasi, auditor mungkin dapat memutuskan
36 untuk melakukan inspeksi untuk memperoleh bukti tentang
37 efektivitas operasi tersebut. Namun, untuk pengendalian
38 lainnya, kemungkinan dokumentasi tidak tersedia atau tidak
39 relevan. Misalnya, dokumentasi atas operasi mungkin tidak
40
41
42 3
SA 315, paragraf 30.

SA 330.16

SA 330.indd 16 2/28/2013 8:49:34 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 ada untuk beberapa faktor dalam lingkungan pengendalian


2 seperti penetapan wewenang dan tanggung jawab, atau
3 untuk beberapa jenis aktivitas pengendalian, seperti aktivitas
4 pengendalian yang dilakukan dengan komputer. Dalam situasi
5 tersebut, bukti audit yang menyatakan efektivitas operasi dapat
6 diperoleh melalui permitaan keterangan yang dikombinasikan
7 dengan prosedur audit lainnya seperti observasi atau
8 penggunaan teknik audit berbantuan komputer.
9
10 Luas Pengujian Pengendalian
11 A28. Ketika dibutuhkan bukti audit yang lebih meyakinkan berkaitan
12 dengan efektivitas pengendalian, adalah semestinya dilakukan
13 dengan menambah pengujian atas pengendalian. Untuk
14 meningkatkan keyakinan terhadap pengendalian, hal-hal yang
15 juga dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam menentukan
16 pengujian pengendalian mencakup berikut ini:
17 • Frekuensi dilakukannya pengendalian oleh entitas
18 selama periode tersebut.
19 • Lamanya waktu selama periode audit yang di dalamnya
20 auditor dapat mengandalkan efektivitas pengendalian
21 operasi.
22 • Tingkat penyimpangan yang diharapkan dari suatu
23 pengendalian.
24 • Relevansi dan keandalan bukti audit yang diperoleh
25 yang berkaitan dengan efektivitas operasi pengendalian
26 tersebut pada tingkat asersi.
27 • Luasnya bukti audit yang diperoleh dari pengujian atas
28 pengendalian lainnya terhadap asersi.
29 SA 5304 berisi panduan lebih lanjut tentang luas pengujian
30 tersebut.
31
32 A29. Oleh karena proses pengolahan teknologi informasi
33 mempunyai sifat konsistensi, auditor mungkin tidak perlu
34 untuk meningkatkan luas pengujian terhadap suatu
35 pengendalian otomatis. Suatu pengendalian otomatis dapat
36 diharapkan berfungsi secara konsisten, kecuali jika program
37 yang digunakan (termasuk tabel, arsip, atau data permanen
38 lainnya yang digunakan oleh program) berubah. Pada saat
39 auditor menentukan bahwa pengendalian otomatis tersebut
40
41
42 4
SA 530, “Sampling Audit.”

SA 330.17

SA 330.indd 17 2/28/2013 8:49:34 AM


Standar Audit

1 berfungsi seperti yang diharapkan (yang dapat dilakukan pada


2 saat pertama kali pengendalian tersebut diterapkan atau pada
3 tanggal lain), auditor dapat mempertimbangkan dilakukannya
4 pengujian untuk menentukan apakah pengendalian tersebut
5 berfungsi efektif secara berkelanjutan. Pengujian tersebut
6 mungkin termasuk menentukan:
7 • Perubahan terhadap program tidak dilakukan tanpa
8 didasarkan pada pengendalian tepat atas perubahan
9 program;
10 • Versi program yang telah diotorisasi digunakan untuk
11 memproses transaksi; dan
12 • Pengendalian umum lainnya yang relevan adalah efektif.
13 Pengujian tersebut mungkin juga mencakup penentuan bahwa
14 perubahan program tidak dilakukan, yang mungkin terjadi
15 ketika entitas menggunakan paket aplikasi perangkat lunak
16 tanpa adanya modifikasi atau pemeliharaan terhadap paket
17 aplikasi tersebut. Misalnya, auditor dapat melakukan inspeksi
18 atas catatan administrasi keamanan teknologi informasi untuk
19 memperoleh bukti audit bahwa akses yang tidak diotorisasi
20 tersebut tidak terjadi selama periode tersebut.
21
22 Pengujian atas pengendalian tidak langsung (Ref: Para. 10(b))
23 A30. Dalam kondisi tertentu, mungkin diperlukan untuk memperoleh
24 bukti audit yang mendukung efektivitas operasi pengendalian
25 tidak langsung. Misalnya, ketika auditor memutuskan untuk
26 menguji efektivitas laporan reviu atas penyimpangan yang
27 dibuat oleh pengguna yang merinci penjualan yang melebihi
28 batas kredit yang diotorisasi, penalaahan dan tindak lanjut
29 yang dilakukan oleh pengguna merupakan pengendalian
30 yang secara langsung relevan bagi auditor. Pengendalian
31 atas akurasi informasi dalam laporan tersebut (misalnya,
32 pengendalian umum teknologi informasi) dijelaskan sebagai
33 pengendalian “tidak langsung”.
34
35 A31. Oleh karena proses pengolahan teknologi informasi
36 mempunyai sifat konsistensi, bukti audit tentang implementasi
37 pengendalian aplikasi otomatis, pada saat dipertimbangkan
38 dalam kombinasi dengan bukti audit tentang efektivitas operasi
39 pengendalian umum entitas (secara khusus, perubahan
40
41
42

SA 330.18

SA 330.indd 18 2/28/2013 8:49:34 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 pengendalian), dapat juga memberikan bukti audit penting


2 tentang efektivitas operasi.
3
4 Saat Pengujian Pengendalian
5 Periode kepercayaan yang dituju (Ref: Para. 11)
6 A32. Bukti audit yang relevan hanya pada waktu tertentu mungkin
7 cukup untuk tujuan auditor, misalnya, pada saat pengujian
8 pengendalian atas penghitungan fisik persediaan milik entitas
9 pada akhir periode. Jika, di lain pihak, auditor bermaksud
10 untuk mengandalkan pada suatu pengendalian dalam satu
11 periode, maka adalah tepat jika auditor melakukan pengujian
12 yang mampu memberikan bukti audit bahwa pengendalian
13 beroperasi secara efektif pada waktu yang relevan dalam
14 periode tersebut. Pengujian seperti itu mungkin mencakup
15 pengujian atas pemantauan entitas terhadap pengendalian.
16
17 Penggunaan bukti audit yang diperoleh selama periode interim
18 (Ref: Para. 12(b))
19 A33. Faktor relevan dalam menentukan bukti audit tambahan apa
20 yang diperoleh tentang pengendalian yang dioperasikan
21 selama periode sisa setelah suatu periode interim
22 mencakup:
23 • Signifkansi risiko yang ditentukan atas kesalahan
24 penyajian material pada tingkat asersi.
25 • Pengendalian khusus yang telah diuji selama periode
26 interim, dan perubahan penting atas pengendalian
27 tersebut sejak pengendalian tersebut diuji, termasuk
28 perubahan dalam sistem informasi, proses, dan
29 karyawan.
30 • Tingkat bukti audit atas efektivitas operasi pengendalian
31 tersebut diperoleh.
32 • Lamanya sisa periode.
33 • Luas prosedur substantif lebih lanjut yang auditor
34 ingin kurangi berdasarkan keyakinan auditor atas
35 pengendalian.
36 • Lingkungan pengendalian.
37
38 A34. Bukti audit tambahan dapat diperoleh, misalnya, dengan
39 menambah pengujian pengendalian atas sisa periode atau
40 menguji pemantauan oleh entitas terhadap pengendalian.
41
42

SA 330.19

SA 330.indd 19 2/28/2013 8:49:34 AM


Standar Audit

1 Penggunaan bukti audit yang diperoleh dari audit sebelumnya (Ref:


2 Para. 13)
3 A35. Dalam kondisi tertentu, bukti audit yang diperoleh dari audit
4 periode lalu dapat memberikan bukti audit ketika auditor
5 melakukan prosedur audit untuk membuat pengacuan untuk
6 audit periode kini. Misalnya, dalam melaksanakan audit periode
7 lalu, auditor mungkin telah menentukan bahwa pengendalian
8 otomatis berfungsi sesuai dengan tujuannya. Auditor dapat
9 memperoleh bukti audit untuk menentukan apakah perubahan
10 yang telah terjadi pada pengendalian otomatis di periode
11 kini memengaruhi fungsi efektivitas pengendalian tersebut
12 sampai audit periode kini melalui, misalnya, permintaan
13 keterangan dari manajemen dan melakukan inspeksi atas
14 catatan perubahan untuk mengindikasikan pengendalian
15 apa yang telah berubah. Pertimbangan terhadap bukti audit
16 tentang perubahan ini dapat mendukung peningkatan atau
17 pengurangan bukti audit yang harus diperoleh pada periode
18 kini berkaitan dengan efektivitas operasi pengendalian.
19
20 Pengendalian yang telah berubah dari audit sebelumnya (Ref: Para.
21 14(a))
22 A36. Perubahan dapat memengaruhi relevansi bukti audit yang
23 diperoleh dalam audit sebelumnya seperti kemungkinan tidak
24 lagi sebagai dasar untuk diandalkan secara berkelanjutan.
25 Misalnya, perubahan dalam suatu sistem yang memungkinkan
26 entitas untuk menerima suatu laporan baru dari dari sistem
27 yang kemungkinan tidak memengaruhi relevansi bukti audit
28 yang diperoleh dalam audit sebelumnya; namun, perubahan
29 yang menyebabkan data yang dikumpulkan atau dihitung
30 dengan cara yang berbeda mempunyai pengaruh atas
31 relevansi bukti audit.
32
33 Pengendalian yang tidak berubah dari audit periode lalu (Ref: Para.
34 14(b))
35 A37. Keputusan auditor mengenai apakah akan mengandalkan
36 pada bukti audit yang diperoleh dari audit periode lalu
37 untuk:
38 (a) Pengendalian yang belum berubah sejak terakhir kali
39 diuji; dan
40 (b) Pengendalian yang bukan merupakan pengendalian
41 yang menurunkan suatu risiko signifikan,
42

SA 330.20

SA 330.indd 20 2/28/2013 8:49:35 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 merupakan suatu pertimbangan profesional. Di samping itu,


2 jeda waktu untuk pengujian kembali pengendalian tersebut
3 juga merupakan pertimbangan profesional, tetapi hal tersebut
4 disyaratkan oleh paragraf 14(b) untuk dilakukan sekurang-
5 kurangnya sekali setiap tiga kali audit.
6
7 A38. Secara umum, makin tinggi risiko kesalahan penyajian
8 material, atau makin besar kepercayaan yang diandalkan
9 pada pengendalian, maka makin pendek jeda waktu untuk
10 pengujian kembali. Faktor yang dapat mengurangi periode
11 pengujian kembali pengendalian, atau mengakibatkan tidak
12 diandalkannya bukti audit yang diperoleh dalam audit periode
13 lalu, mencakup hal berikut ini:
14 • Suatu defisiensi dalam lingkungan pengendalian.
15 • Defisiensi dalam pemantauan pengendalian.
16 • Adanya unsur proses manual yang signifikan dalam
17 pengendalian relevan tersebut.
18 • Pergantian karyawan yang berdampak signifikan terhadap
19 aplikasi pengendalian.
20 • Perubahan kondisi yang menunjukkan perlunya
21 perubahan dalam pengendalian.
22 • Defisiensi dalam pengendalian umum teknologi
23 informasi.
24
25 A39. Ketika terdapat beberapa pengendalian yang diperoleh dari
26 audit periode lalu, yang auditor ingin andalkan sebagai bukti
27 audit, maka pengujian terhadap beberapa pengendalian dalam
28 setiap audit memberikan informasi yang mendukung tentang
29 efektivitas lingkungan pengendalian hingga audit periode kini.
30 Hal ini berpengaruh pada keputusan auditor mengenai tepat
31 atau tidak tepatnya auditor untuk mengandalkan pada bukti
32 audit yang diperoleh dari audit periode lalu.
33
34 Penilaian terhadap Efektivitas Operasi Pengendalian (Ref: Para.
35 16-17)
36 A40. Kesalahan penyajian material yang diidentifikasi oleh prosedur
37 audit merupakan indikator yang kuat akan adanya defisiensi
38 signifikan dalam pengendalian internal.
39
40 A41. Konsep efektivitas operasi pengendalian mengakui bahwa
41 penyimpangan dapat terjadi dalam berbagai cara yang
42 diterapkan oleh entitas tersebut. Penyimpangan dari

SA 330.21

SA 330.indd 21 2/28/2013 8:49:35 AM


Standar Audit

1 pengendalian yang telah ditentukan dapat disebabkan oleh


2 beberapa faktor seperti pergantian karyawan utama, fluktuasi
3 musiman signifikan dalam jumlah transaksi, dan kesalahan
4 manusia. Tingkat penyimpangan yang terdeteksi, khususnya
5 ketika dibandingkan dengan tingkat penyimpangan yang
6 diharapkan, dapat mengindikasikan bahwa pengendalian
7 tidak dapat diandalkan untuk menurunkan risiko pada tingkat
8 asersi sebagaimana yang telah dinilai oleh auditor.
9
10 Prosedur Substantif (Ref: Para. 18)
11 A42. Paragraf 18 mensyaratkan auditor untuk merancang
12 dan melaksanakan prosedur substantif untuk setiap
13 golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan, tanpa
14 memperhatikan risiko yang telah dinilai atas kesalahan
15 penyajian material. Ketentuan ini mencerminkan fakta
16 bahwa: (a) penilaian risiko oleh auditor merupakan suatu
17 pertimbangan dan mungkin tidak dapat mengidentifikasi
18 semua risiko kesalahan penyajian material; dan (b) terdapat
19 keterbatasan bawaan dalam pengendalian internal, termasuk
20 di dalamnya pengabaian pengendalian oleh manajemen.
21
22 Sifat dan Luas Prosedur Substantif
23 A43. Sesuai dengan kondisi, auditor dapat menentukan bahwa:
24 • Hanya melaksanakan prosedur analitis substantif saja
25 sudah cukup untuk menurunkan risiko audit ke tingkat
26 rendah yang dapat diterima. Misalnya, ketika penentuan
27 risiko auditor didukung oleh bukti audit yang diperoleh
28 dari pengujian pengendalian.
29 • Hanya pengujian rinci yang sudah memadai.
30 • Kombinasi prosedur analitis substantif dan pengujian
31 rinci merupakan prosedur yang paling responsif terhadap
32 risiko yang telah dinilai.
33
34 A44. Prosedur analitis substantif secara umum lebih dapat
35 diterapkan untuk transaksi dalam jumlah yang besar
36 yang cenderung dapat diperkirakan setiap waktu. SA5205
37 menetapkan ketentuan dan panduan tentang penerapan
38 prosedur analitis selama audit.
39
40
41
42 5
SA 520, “Prosedur Analitis.”

SA 330.22

SA 330.indd 22 2/28/2013 8:49:35 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 A45. Sifat risiko dan asersi merupakan hal yang relevan untuk
2 merancang pengujian rinci. Misalnya, pengujian rinci yang
3 terkait dengan asersi keberadaan atau keterjadian dapat
4 melibatkan pemilihan dari pos yang terdapat dalam laporan
5 keuangan dan memperoleh bukti audit yang relevan. Di lain
6 pihak, pengujian rinci yang terkait dengan asersi kelengkapan
7 dapat melibatkan pemilihan dari pos yang diharapkan ada
8 di dalam laporan keuangan yang relevan dan melakukan
9 investigasi apakah pos tersebut telah dimasukkan.
10
11 A46. Oleh karena penilaian risiko kesalahan penyajian material
12 mempertimbangkan pengendalian internal, luas prosedur
13 substantif mungkin perlu ditingkatkan pada saat hasil pengujian
14 pengendalian tidak memuaskan. Namun, penambahan luas
15 prosedur audit hanya tepat dilakukan jika prosedur audit
16 tersebut relevan dengan risiko spesifik.
17
18 A47. Dalam merancang pengujian rinci, luas pengujian secara
19 umum biasanya mempertimbangkan ukuran sampel. Namun,
20 masalah lainnya juga relevan untuk diperhatikan, termasuk
21 di dalamnya apakah lebih efektif untuk melakukan pengujian
22 dengan cara lain. Lihat SA 500.6
23
24 Pertimbangan Apakah Prosedur Konfirmasi Eksternal Dilaksanakan
25 (Ref: Para. 19)
26 A48. Prosedur konfirmasi eksternal sering kali relevan ketika
27 ditujukan ke asersi yang berkaitan dengan saldo akun dan
28 unsurnya, tetapi tidak terbatas pada saldo akun dan unsurnya
29 tersebut. Misalnya, auditor dapat meminta konfirmasi eksternal
30 tentang syarat-syarat perjanjian, kontrak, atau transaksi antara
31 entitas dengan pihak lain. Prosedur konfirmasi eksternal juga
32 dapat dilakukan untuk mendapatkan bukti audit tentang
33 tidak adanya beberapa kondisi. Misalnya, suatu permintaan
34 mungkin khusus untuk mendapatkan penegasan tidak adanya
35 “perjanjian tambahan (side agreement)” yang mungkin relevan
36 untuk asersi pisah batas pendapatan entitas. Situasi lainnya
37 di mana prosedur konfirmasi eksternal mungkin merupakan
38 bukti audit yang relevan dalam merespons risiko yang telah
39 dinilai atas kesalahan penyajian material mencakup:
40
41
42 6
SA 500, “Bukti Audit,” paragraf 10.

SA 330.23

SA 330.indd 23 2/28/2013 8:49:35 AM


Standar Audit

1 • Saldo bank dan informasi lain yang relevan dengan


2 hubungan perbankan.
3 • Saldo piutang usaha dan syarat-syaratnya.
4 • Sediaan yang berada di tangan pihak ketiga dalam
5 gudang kawasan berikat untuk diproses lebih lanjut atau
6 dalam kondisi konsinyasi.
7 • Akta kepemilikan properti yang dipegang oleh pengacara
8 atau konsultan keuangan untuk penyimpanan yang aman
9 atau sebagai jaminan.
10 • Investasi yang dipegang oleh pihak ketiga untuk
11 keamanan penyimpanan, atau dibeli dari pialang saham
12 namun belum diterima pada tanggal laporan posisi
13 keuangan.
14 • Jumlah yang terutang kepada kreditur, termasuk
15 ketentuan yang relevan untuk pembayaran dan ketentuan
16 pembatasannya (covenants).
17 • Saldo utang usaha dan ketentuannya.
18
19 A49. Meskipun konfirmasi eksternal dapat memberikan bukti
20 audit relevan atas asersi-asersi tertentu, namun terdapat
21 beberapa asersi yang diperoleh dari konfirmasi eksternal
22 kurang memberikan bukti audit relevan. Misalnya, konfirmasi
23 eksternal kurang memberikan bukti audit atas ketertagihan
24 saldo piutang usaha, apabila dibandingkan bukti yang
25 diberikan oleh konfirmasi tersebut atas keberadaannya.
26
27 A50. Auditor dapat menentukan bahwa prosedur konfirmasi
28 eksternal untuk tujuan tertentu dapat memberikan suatu
29 peluang untuk memperoleh bukti audit tentang hal lainnya.
30 Misalnya, permintaan konfirmasi untuk saldo bank sering kali
31 juga memasukkan permintaan untuk memberikan informasi
32 relevan untuk asersi laporan keuangan lainnya. Pertimbangan
33 tersebut dapat memengaruhi keputusan auditor untuk
34 melakukan prosedur konfirmasi eksternal.
35
36 A51. Faktor yang dapat membantu auditor dalam menentukan
37 apakah prosedur konfirmasi eksternal perlu dilakukan sebagai
38 prosedur audit substantif mencakup:
39 • Pengetahuan pihak yang akan dikonfirmasi tentang hal
40 pokok: hasil konfirmasi dapat lebih andal jika diberikan
41 oleh pihak yang memiliki pengetahuan memadai tentang
42 informasi yang dikonfirmasi.

SA 330.24

SA 330.indd 24 2/28/2013 8:49:35 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 • Kemampuan atau kesediaan pihak yang dikonfirmasi


2 untuk memberikan respons: misalnya, pihak yang
3 dikonfirmasi:
4 o Mungkin tidak menerima tanggung jawab untuk
5 memberikan jawaban atas permintaan konfirmasi;
6 o Mungkin mempertimbangkan bahwa pemberian
7 respons terlalu mengonsumsi biaya atau waktu;
8 o Mungkin mempunyai kekhawatiran tentang potensi
9 timbulnya kewajiban hukum sebagai akibat
10 pemberian respons;
11 o Mungkin mempertanggungjawabkan transaksi
12 dalam mata uang yang berbeda; atau
13 o Mungkin beroperasi di suatu lingkungan yang di
14 dalamnya pemberian respons terhadap permintaan
15 konfirmasi bukan merupakan aspek siginfikan dalam
16 operasi sehari-hari.
17 Dalam situasi tersebut, pihak yang dikonfirmasi dapat
18 tidak memberikan respons, memberikan respons
19 secara tidak resmi, atau mungkin berusaha membatasi
20 pengandalan terhadap respons tersebut.
21 • Objektivitas pihak yang dikonfirmasi: jika pihak yang
22 dikonfirmasi adalah pihak yang mempunyai hubungan
23 istimewa dengan entitas, respons atas permintaan
24 konfirmasi mungkin menjadi kurang andal.
25
26 Prosedur Substantif Terkait dengan Proses Tutup Buku Laporan
27 Keuangan (Ref: Para. 20 (b))
28 A52. Sifat, dan juga luas, pemeriksaan auditor atas entri jurnal dan
29 penyesuaian lainnya tergantung pada sifat dan kompleksitas
30 proses pelaporan keuangan entitas dan risiko kesalahan
31 penyajian material yang terkait.
32
33 Prosedur Substantif yang Responsif terhadap Risiko Signifikan (Ref:
34 Para. 21)
35 A53. Paragraf 21 SA ini mensyaratkan auditor untuk melakukan
36 prosedur substantif yang secara khusus memberikan
37 respons atas risiko yang telah ditetapkan auditor sebagai
38 risiko yang signifikan. Bukti audit dalam bentuk konfirmasi
39 eksternal yang diterima langsung oleh auditor dari pihak yang
40 dikonfirmasi dapat membantu auditor untuk memperoleh
41 bukti audit dengan tingkat keandalan tinggi yang diperlukan
42 auditor untuk merespons risiko signifikan atas kesalahan

SA 330.25

SA 330.indd 25 2/28/2013 8:49:35 AM


Standar Audit

1 penyajian material, yang disebabkan karena kecurangan


2 atau kesalahan. Misalnya, jika auditor mengidentifikasi
3 bahwa pihak manajemen berada di dalam tekanan untuk
4 memenuhi target laba, kemungkinan akan timbul risiko
5 bahwa pihak manajemen menggelembungkan pendapatan
6 dengan mengakui pendapatan yang tidak semestinya terkait
7 dengan perjanjian penjualan yang tidak memuat ketentuan
8 pengakuan pendapatan atau membuat faktur sebelum
9 pengiriman barang. Dalam kondisi ini, auditor dapat, misalnya,
10 merancang prosedur konfirmasi eksternal tidak hanya untuk
11 melakukan konfirmasi atas jumlah saldo piutang, namun juga
12 untuk melakukan konfirmasi atas rincian perjanjian penjualan,
13 termasuk tanggal, hak melakukan retur, dan ketentuan
14 pengiriman barang. Selain itu, untuk mendukung konfirmasi
15 eksternal, auditor dapat mengidentifikasi bahwa mungkin
16 lebih efektif untuk menambahkan prosedur permintaan
17 keterangan kepada personel dalam entitas yang bukan bagian
18 keuangan mengenai perubahan dalam perjanjian penjualan
19 dan ketentuan pengiriman barang.
20
21 Saat Prosedur Substantif (Ref: Para. 22-23)
22 A54. Dalam hampir semua situasi, bukti audit dari prosedur
23 audit substantif periode lalu memberikan sedikit atau tidak
24 memberikan sama sekali bukti audit untuk periode kini.
25 Namun, ada beberapa pengecualian, misalnya, opini hukum
26 yang diperoleh dalam audit periode lalu yang berkaitan
27 dengan struktur perubahan aset menjadi sekuritas yang tidak
28 ada perubahan yang terjadi, yang mungkin masih relevan
29 untuk periode audit kini. Dalam hal ini, merupakan hal yang
30 tepat untuk menggunakan bukti audit dari prosedur substantif
31 audit periode lalu jika bukti tersebut dan hal pokok yang terkait
32 di dalamnya tidak berubah secara fundamental, dan prosedur
33 audit telah dilakukan untuk membuat pengacuan untuk audit
34 periode kini.
35
36 Penggunaan Bukti Audit yang Diperoleh Selama Suatu Periode
37 Interim (Ref: Para. 22)
38 A55. Dalam kondisi tertentu, auditor dapat menentukan bahwa
39 merupakan hal efektif untuk melakukan prosedur substantif
40 pada suatu tanggal interim, dan untuk membandingkan dan
41 merekonsiliasi informasi tentang saldo pada akhir periode
42

SA 330.26

SA 330.indd 26 2/28/2013 8:49:35 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 dengan informasi yang dapat dibandingkan pada saat tanggal


2 interim tersebut untuk:
3 (a) Mengidentifikasi jumlah yang tampak tidak biasa;
4 (b) Menginvestigasi jumlah yang tidak biasa tersebut; dan
5 (c) Melakukan prosedur analitik substantif atau pengujian
6 rinci untuk menguji periode antara periode interim sampai
7 dengan tanggal laporan posisi keuangan.
8
9 A56. Pelaksanaan prosedur substantif pada suatu tanggal interim
10 tanpa melakukan prosedur tambahan di tanggal kemudian
11 meningkatkan risiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi
12 kesalahan penyajian material yang mungkin ada pada saat
13 tanggal laporan posisi keuangan. Risiko ini meningkat seiring
14 bertambahnya periode antara interim dengan tanggal laporan
15 posisi keuangan. Faktor berikut ini dapat memengaruhi
16 apakah perlu untuk melakukan prosedur substantif pada
17 suatu tanggal interim:
18 • Lingkungan pengendalian dan pengendalian lain yang
19 relevan.
20 • Ketersediaan informasi yang dibutuhkan pada tanggal
21 kemudian untuk dilakukannya prosedur oleh auditor.
22 • Tujuan prosedur substantif.
23 • Risiko kesalahan penyajian material yang ditentukan.
24 • Sifat golongan transaksi atau saldo akun dan asersi yang
25 terkait.
26 • Kemampuan auditor untuk melakukan prosedur
27 substantif yang tepat atau kombinasi prosedur substantif
28 dan pengujian pengendalian untuk mencakup periode
29 antara interim sampai dengan tanggal laporan posisi
30 keuangan dalam rangka menurunkan risiko bahwa
31 kesalahan penyajian yang mungkin ada pada tanggal
32 laporan posisi keuangan akan tidak terdeteksi.
33
34 A57. Faktor-faktor seperti di bawah ini mungkin dapat memengaruhi
35 dilakukannya prosedur analitik substantif pada periode di antara
36 tanggal interim dan tanggal laporan posisi keuangan:
37 • Apakah saldo golongan transaksi atau saldo akun tertentu
38 per tanggal laporan posisi keuangan dapat secara wajar
39 diperkirakan jumlahnya, tingkat signifikansinya, dan
40 komposisinya.
41 • Apakah prosedur entitas untuk menganalisis dan
42 menyesuaikan golongan transaksi atau saldo akun

SA 330.27

SA 330.indd 27 2/28/2013 8:49:35 AM


Standar Audit

1 tersebut pada tanggal interim dan prosedur untuk


2 menetapkan pisah batas akuntansi sudah tepat.
3 • Apakah sistem informasi yang relevan dengan pelaporan
4 keuangan akan memberikan informasi yang cukup
5 tentang saldo pada tanggal laporan posisi keuangan
6 dan transaksi dalam periode di antara tanggal interim
7 dan tanggal laporan posisi keuangan cukup untuk
8 memungkinkan dilakukannya investigasi atas:
9 (a) Transaksi atau entri yang tidak wajar dan signifikan
10 (termasuk yang terjadi pada tanggal laporan posisi
11 keuangan);
12 (b) Penyebab lain fluktuasi signifikan, atau fluktuasi
13 yang diharapkan namun tidak terjadi; dan
14 (c) Perubahan dalam komposisi golongan transaksi
15 atau saldo akun.
16
17 Kesalahan penyajian yang diketahui pada suatu tanggal interim (Ref:
18 Para. 23)
19 A58. Jika auditor menyimpulkan bahwa sifat, saat, dan luas
20 prosedur substantif yang direncanakan yang mencakup
21 periode di antara tanggal interim dan tanggal laporan posisi
22 keuangan perlu dimodifikasi sebagai akibat dari kesalahan
23 penyajian yang tidak diperkirakan terjadi pada tanggal
24 interim, modifikasi tersebut mungkin berupa perluasan atau
25 pengulangan prosedur yang telah dilakukan pada tanggal
26 interim tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan.
27
28 Kecukupan Penyajian dan Pengungkapan (Ref: Para. 24)
29 A59. Penilaian terhadap penyajian keseluruhan laporan keuangan,
30 termasuk pengungkapan terkait, berkaitan dengan apakah
31 laporan keuangan tersebut telah disajikan sedemikian rupa
32 dengan cara menyajikan penggolongan dan penjelasan
33 informasi keuangan, serta bentuk, pengaturan, dan isi laporan
34 keuangan serta catatan yang ditambahkandengan tepat. Hal
35 ini mencakup, misalnya, istilah yang digunakan, jumlah rincian
36 yang diberikan, klasifikasi pos dalam laporan keuangan, serta
37 dasar jumlah yang ditetapkan.
38
39 Evaluasi terhadap Kecukupan dan Ketepatan Bukti Audit (Ref:
40 Para. 25–27)
41 A60. Audit atas laporan keuangan adalah suatu proses kumulatif
42 dan berulang. Selama auditor melakukan prosedur audit yang

SA 330.28

SA 330.indd 28 2/28/2013 8:49:35 AM


Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1 direncanakan, bukti audit yang diperoleh dapat menyebabkan


2 auditor untuk melakukan modifikasi sifat, saat, serta luas
3 prosedur lain yang direncanakan. Suatu informasi dapat
4 menjadi perhatian auditor karena berbeda secara signifikan
5 dengan informasi yang menjadi dasar penilaian risiko.
6 Misalnya,
7 • Luas kesalahan penyajian yang dideteksi oleh auditor
8 dengan melakukan prosedur substantif dapat mengubah
9 pertimbangan auditor tentang penilaian risiko dan dapat
10 menunjukkan adanya kekurangan signifikan dalam
11 pengendalian intern.
12 • Auditor mungkin menyadari kekurangan dalam catatan
13 akuntansi, atau bukti yang bertentangan atau hilang.
14 • Prosedur analitis yang dilakukan pada tahap penelaahan
15 secara menyeluruh terhadap audit dapat menunjukkan
16 risiko kesalahan penyajian material yang belum diketahui
17 sebelumnya.
18 Dalam kondisi demikian, auditor mungkin perlu untuk mengkaji
19 ulang prosedur audit yang telah direncanakan, berdasarkan
20 atas pertimbangan yang telah diubah atas risiko yang telah
21 ditetapkan untuk seluruh atau sebagian golongan transaksi,
22 saldo akun, atau pengungkapan dan asersi terkait. SA315
23 memberikan panduan lebih lanjut dalam merevisi penilaian
24 risiko auditor.7
25
26 A61. Auditor tidak dapat menganggap bahwa kecurangan atau
27 kesalahan merupakan kejadian yang terisolasi. Oleh karena itu,
28 pertimbangan mengenai bagaimana mendeteksi kesalahan
29 penyajian dapat memengaruhi risiko kesalahan penyajian
30 material yang telah dinilai adalah penting dalam menentukan
31 apakah penilaian risiko kesalahan penyajian masih tepat.
32
33 A62. Pertimbangan auditor untuk menentukan bukti audit cukup
34 dan layak dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:
35 • Signikansi potensi kesalahan penyajian dalam asersi dan
36 kemungkinan kesalahan penyajian tersebut berdampak
37 material, baik secara individu maupun gabungan dengan
38 potensi kesalahan penyajian lainnya, terhadap laporan
39 keuangan.
40
41
42 7
SA 315, paragraf 31.

SA 330.29

SA 330.indd 29 2/28/2013 8:49:35 AM


Standar Audit

1 • Efektivitas respons dan pengendalian manajemen untuk


2 menangani risiko tersebut.
3 • Pengalaman yang diperoleh selama audit sebelumnya
4 yang berkaitan dengan kesalahan penyajian potensial
5 yang sama.
6 • Hasil prosedur audit yang dilaksanakan, termasuk apakah
7 prosedur audit tersebut mengidentifikasi contoh spesifik
8 tentang kecurangan atau kekeliruan.
9 • Sumber dan keandalan informasi yang tersedia.
10 • Kepersuasifan bukti audit.
11 • Pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk
12 pengendalian internal entitas.
13
14 Dokumentasi (Ref: Para. 28)
15 A63. Bentuk dan luasnya dokumentasi audit merupakan masalah
16 pertimbangan profesional, dan dipengaruhi oleh sifat, ukuran,
17 dan kompleksitas entitas serta pengendalian internalnya,
18 ketersediaan informasi dari entitas dan metodologi audit serta
19 teknologi yang digunakan dalam audit.
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 330.30

SA 330.indd 30 2/28/2013 8:49:35 AM

Anda mungkin juga menyukai