Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FILSAFAT SENI

MENGANALISIS KARYA SENI DENGAN TEORI FILSAFAT

Dosen Pengampu :

Joko Lulut Amboro S.sn.,M.Sn.

Disusun Oleh:

Tegar Jaka Purnama (C0620046)

SENI RUPA MURNI

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2021
Lahir Saleh Sjarif Boestaman

1807[1][2] atau 1811[3]

Semarang

Meninggal 23 April 1880

Makam Bogor, Jawa Barat, Indonesia

Pekerjaan Pelukis

Tahun aktif 1829 - 1880

Suami/istri Raden Ayu Danudirdja

Orang tua Sayyid Husen bin Alwi bin Awal bin Yahya

Mas Adjeng Zarip Husen


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya,
keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari,
lukisan, ukiran. Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio,
atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keprigelan teknik pembuatnya,
untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya. Kegiatan-kegiatan tersebut pada
umumnya berupa penciptaan karya seni, kritik seni, kajian sejarah seni dan estetika seni. Seni
lukis merupakan cabang atau bagian dari seni rupa di mana wujud dari lukis itu merupakan karya
dua dimensi dwi matra, walau memiliki dasar pengertian yang sama dengan seni rupa, seni lukis
memiliki arti yang lebih karena seni lukis merupakan sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
sekadar menggambar. Lukisan ini dinilai unik karena melibatkan self-potrait di mana Saleh
melukiskan dirinya sendiri di atas kuda cokelat yang gagah. Karya ini merupakan salah satu
lukisan paling simbolis Raden Saleh yang menggambarkan perjuangan untuk bertahan hidup.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menganalisis Karya seni dengan teori ungkapan
2. Menganalisis Karya seni dengan teori Bentuk
3. Menganalisis Karya seni dengan teori Metafisika

1.3 Tujuan
Tujuan analisis karya berdasarkan teori filsafat untuk mengetahui bagaimana pandangan
menilai suatu karya,dan perspektif filsafat seni dengan menggunakan teori filsafat yang lebih
dasar.
PEMBAHASAN

1.1 Teori Ungkapan


Teori ungkapan atau ekspresi bertumpu pada teori bahwa seni adalah ungkapan perasaan
manusia (art is an expression of human feeling). Leo Tolstoy(1826-1910), novelis dan filosof
kelahiran Rusia, menganggap seni sebagai transmission of felling (penyaluran perasaan)
dengan maksud bahwa seni ialah membangun perasaan yang dialami, lalu dengan
perantaraan garis, warna, bunyi atau bentuk, mengungkapkan apa yang dirasakan sehingga
orang lain tergugah perasaanya secara sama. Teori ini juga dianut oleh filosof Italia
Benedetto Croce (1866-1952), yang beranggapan bahwa seni adalah pengungkapan kesan-
kesan (art is an expression of impressions). teori ekspresi atau ungkapan menyatakan bahwa
seni dapat dirumuskan sebagai kegiatan mengungkapkan perasaan dan kesan-kesan imajinatif
penciptaannya.Berdasarkan penjelasan tentang teori ungkapan diatas,Lukisan yang dibuat
oleh pelukis yang menggambarkan perjuangan untuk bertahan hidup dengan menggambarkan
dirinya menunggangi seekor kuda yang sedang berburu rusa dengan berusaha sekuat mungkin.

1.2 Teori Bentuk


Teori bentuk memiliki arti bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna (signiflcant
form), dan bentuk bermakna ini, tegas Roger Fry(1866-1934) menentukan hakekat seni.
Dalam seni rnisalnya, bentuk penting itu adalah penggabungan dari berbagai garis, warna,
volume, dan semua unsur lainnya yang membangkitkan suatu tanggapan khas berupa
perasaan estetis.Gambar Sosok Yangg menunggangi kuda yang gagah melambangkan
semangat yang membara dalam mencapai tujuan dan gambar sosok harimau yang
menggambarkan tantangan yang harus dilewati untuk menggapai tujuan yang disimbolkan
melalui sosok rusa.

1.3 Teori Metafisika


Teori metafisika berasal dari filsafat Plato tentang keindahan dan seni. Teori ini bertumpu
pada pendapat Plato tentang kenyataan Ilahi sebagai realita ideal yang paling sempurna dan
abadi. Seni menjadi imitasi atau realita tiruan dari yang Ilahi itu. Penganut utama aliran ini
adalah seorang filsuf Jerman Arthur Schopenhauer (1778-1860) yang berpendapat bahwa
dunia realita yang sejati adalah dunia kehendak dan idea Plato dengan filsafat ide
menganggap bahwa seniman itu meniru kenyataan tiruan. Teori metafisika menjelaskan seni
sebagi upaya menampilkan realita atau keindahan yang bersifat semu dan merupakan tiruan
atau imitasi dari realita absolut atau realita yang sesungguhnya.Lukisan tersebut yang
berjudul berburu rusa termasuk kedalam tori metafisika karena kejadian yang teradpat dalam
lukisan bisa terjadi dalam kehidupan realita sebenernya yang mana seorang yang berburu di
hutan dapat di serang oleh harimau disaat melakukan perburuan.
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa Seni rupa
memiliki beberapa teori yang patut dipahami oleh seorang yang ingin mempelajari
tentang seni, diantaranya yaituteori bentuk, teori ungkapan, teori organis dan teori
metafisika. Teori-teori tersebut berguna untuk mengarahkan dan mempermudah
seorang seniman dalam menciptakan suatu karya seni berdasarkan prinsip ilmunya.
Sehingga teori tersebut dapat digunakan sebagai suatu standarisasi atau pijakan
seorang seniman untuk berkarya.
1.2 Daftar Pustaka
https://jejakperupa.wordpress.com/2016/06/08/teori-teori-seni/comment-page-1/

https://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Saleh

Anda mungkin juga menyukai