Anda di halaman 1dari 9

KELUPAAN DAN MENGINGAT

(Chaper 4: Forgetting and Remembering)

Oleh

NISA NURANISA 7782210023

ENDAH UTAMININGTYAS 7782210025

Disampaikan sebagai bahan diskusi pertemuan ke 6

pada mata kuliah Psikologi Pendidikan Lanjut

Dosen Pengampu

Prof. Dr. SUDADIO, M.Pd.

Dr. EVI AFIATI, M.Pd.

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN 2021

Forgetting and Remembering 1|Page


KELUPAAN DAN MENGINGAT

PERSPEKTIF HISTORIS

Hermann Ebbinghaus (24 Januari 1850 — 26 Februari 1909) adalah sebuah psikolog
asal Jerman yang merupakan salah satu pelopor psikologi eksperimental dan studi
mengenai memori dan kemampuan mengingat. Ebbinghaus dilahirkan di Barmen
(sekarang merupakan bagian dari kota Wuppertal, Jerman).

Ebbinghaus adalah salah satu yang pertama secara ilmiah mempelajari melupakan.
Dalam eksperimen di mana dia menggunakan dirinya sebagai subjek, Ebbinghaus
menguji ingatannya menggunakan suku kata yang tidak bermakna (nonsense
syllables)- rangkaian kata tak bermakna yang terdiri dari tiga huruf, konsonan-vokal-
konsonan. “Kata-kata” seperti ZAT, BOX, dan QUJ tampaknya akan dilupakan dengan
mudah, dan memang demikian yang terjadi.

Untuk menguji informasi baru, Ebbinghaus


menguji ingatannya selama periode waktu
mulai dari 20 menit, 1 jam, 8-9 jam, 1 hari, 6
hari dan 31 hari. Dia kemudian menerbitkan
temuannya pada tahun 1885 di Memory: A
Contribution to Experimental Psychology.

TEORI-TEORI KELUPAAN

Mengapa kelupaan dapat terjadi? Hal pertama yang perlu diketahui dalam situasi
kelupaan adalah apakah suatu informasi sungguh-sungguh memasuki otak kita?
Apakah sistem sensorik kita tidak bekerja saat informasi dterima? Apakah atensi kita
tidak diarahkan pada stimuli? Jika informasi tidak memasuki otak kita melalui reseptor-
reseptor sensorik akibat pengaruh system atensi, akibatnya tidak ada informasi yang
dapat diingat disebut juga dengan kegagalan penyandian (failure to encode) dan
mengacu pada kegagalan memasukan materi dalam LTM. Hukum Yerkes-Dodson

Forgetting and Remembering 2|Page


(Yerrkes & Dodson, 1908) mendalilkan bahwa tingkat arousal yang sangat rendah atau
sangat tinggi menghambat kinerja memori dan proses-proses kognitif yang lain.

 Kegagalan konsolidasi (consolidation failure) adalah hilangnya memori akibat


gangguan organic yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace),
yang berakibat pada terbentuknya memori-memori yang tidak sempurna, yang bagi
individu yang bersangkutan dirasakan sebagai “kelupaan”. Dalam kegagalan
konsolidasi, STM bekerja dengan normal namun gangguan terjadi pada proses
perpindahan informasi dari STM ke LTM.
 Amnesia adalah sejenis kelupaan yang disebabkan oleh adanya problem di otak.
Amnesia tidak terjadi semudah akibat pukulan di kepala, dan sangat jarang
berakibat hilangnyya informasi mengenai diri dan identitas indiividu yang
bersangkutan. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit (seperti Alzheimer dan
sindroom Korsakoff) dan dapat pula diakibatkan oleh cedera traumatic di otak
(traumatic brain injury).
 Amnesia retrograde adalah hilangnya memori mengenai peristiwa-peristiwa
sebelum terjadinya cedera otak (“retro”=”lama; tempo dulu” -memori-memori
lama menghilang). Sebagian besar lenyapnya memori meliputi peristiwa lima
atau sepuluh menit sebelum kecelakaan (berupa benturan keras, missal
kecelakaan mobil, atau tackle yang keras pada permainan futbol).
 Gradien temporal adalah kehilangan memori tentang bulan-bulan atau tahun-
tahun masa lalunya. Hilangnya memori terjadi paling parah pada memori
mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sesaat sebelum cedera dan menurun
secara bertahap seiring mundurnya waktu.
 Amnesia anterograde adalah lenyapnya memori mengenai peristiwa-peristiwa
yang terjadi setelah cedera (“ante”=”setelah” -penderita anterograde tidak
mampu membentuk memori-memori baru).

Tidak mampu mengingat Amnesia Retrograde Dapat membentuk


Masa lalu memori baru

Dapat mengingat masa Amnesia Anterograde Tidak mampu membentuk


lalu memori baru
Forgetting and Remembering 3|Page
 Decay adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang
digunakannya memori tersebut. Decay dapat terjadi di STM dapat pula terjadi di
LTM, yakni saat informasi yang tidak diakses memudar secara alamiah. Masalah
lain dengan teori peluruhan adalah tidak menjelaskan mengapa beberapa ingatan
memudar dengan cepat sementara yang lain tetap ada. Kebaruan merupakan salah
satu faktor yang berperan. Misalnya, Anda lebih mungkin untuk mengingat hari
pertama kuliah Anda daripada semua hari-hari antara hari itu dan kelulusan. Hari
pertama itu baru dan mengasyikkan, tetapi semua hari berikutnya mungkin tampak
sangat mirip satu sama lain.
 Interferensi (Interference) adalah bercampur-baurnya memori-memori yang
serupa.
 Interferensi retroaktif terjadi Ketika memori-memori baru menghambat
pengambilan memori-memori lama. Misalnya, seorang guru yang
mempelajari nama-nama siswa kelas barunya di awal tahun ajaran mungkin
akan lebih sulit mengingat nama-nama siswa di kelasnya tahun lalu.
Informasi baru mengganggu informasi lama.
 Interferensi proaktif terjadi saat memori-memori lama menghambat
pengambilan memori-memori baru. Mempelajari nomor telepon baru atau
kombinasi loker mungkin lebih sulit, misalnya, karena ingatan Anda tentang
nomor telepon lama dan kombinasinya mengganggu informasi baru.

 Kegagalan pengambilan (Retrrieval Failure ) adalah ketidakmampuan


menemukan isyarat memori yang diperlukan bagi pengambilan memori tersebut.
Alasan umum mengapa kita tidak mengingat informasi adalah karena informasi itu
tidak pernah berhasil masuk ke memori jangka panjang.
Cobalah demonstrasi terkenal ini yang pertama kali digunakan oleh peneliti
Nickerson dan Adams.10 Dari ingatan, coba gambarkan sisi belakang sebuah sen.
Setelah selesai, bandingkan gambar Anda dengan satu sen yang sebenarnya.
Apakah Anda terkejut dengan betapa buruknya Anda mengingat seperti apa bagian
belakang uang receh? Meskipun Anda mungkin memiliki ide bagus tentang bentuk
dan warna keseluruhan, detail sebenarnya mungkin cukup kabur. Mengapa? Karena

Forgetting and Remembering 4|Page


Anda sebenarnya tidak perlu tahu seperti apa bagian belakang koin untuk
membedakannya dari koin lain, Anda hanya benar-benar fokus pada informasi yang
Anda perlukan—ukuran, bentuk, dan warna koin secara keseluruhan. Anda tidak
dapat mengingat seperti apa bagian belakang sen yang sebenarnya karena
informasi itu tidak pernah benar-benar dikodekan ke dalam memori sejak awal
 Kelupaan yang disengaja(Motivatted forgetting) adalah represi yang disadari
terhadap memori, yang pada umumnya dilakukan seseorang untuk menghindari
kenangan akan pengalaman-pengalaman yang traumatic.
 Represi (Repression) adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori-
memori, atau perasaan-perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran.

KEKELIRUAN-KEKELIRUAN MEMORI

 Memori palsu (False Memories)


Loftus dan Palmer (1974) menemukan bahwa memori palsu dapat dibentuk
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diarahkan untuk membentuk
memori tersebut.

MENGINGAT

Sebagian besar mengingat dan melupakan dikendalikan oleh proses-proses neural


yang mengatur seluruh proses tersebut (mengingat dan melupakan) tanpa upaya sadar.
Meskipun demikian, terkadang kita berada dalam situasi saat kita harus menghapalkan
hal-hal teretentu agar kita tidak melupakan hal-hal tersebut, dan dengan demikian
“mematikan” tendensi alamiah kita untuk membiarkan informasi memudar (decay)
seiring berlalunya waktu- artinya, dalam situasi-situasi tertentu, kita mengambil alih
proses-proses memori kita.

Faktor-faktor yang Meningkatkan Kinerja Memori

Forgetting and Remembering 5|Page


Teknik-teknik Mnemonik adalah suatu Teknik yang meningkatkan penyimpanan
dan pengambilan informasi dalam memori.
 Metode Loci (Method of Loci) adalah metode yang mengasosiasikan objek-
objek tertentu dengan tempat-tempat tertentu. Pada dasarnya, metode loci
merupakan cara peningkatan memori yang menggunakan visualisasi untuk
mengatur dan mengingat informasi. Metode loci memanfaatkan kemampuan otak
khususnya bagian hippocampus untuk menguatkan ingatan dengan konteks
spasial. Dengan kata lain, dengan metode ini, kita mengasosiasikan hal-hal yang
ingin kita ingat dengan gambaran satu atau lebih tempat/lokasi yang sudah kita
kenal dengan baik. Secara teori, otak lebih mudah mengingat hal-hal yang sudah
kita kenal. Otak juga lebih mudah mengingat gambar dibanding deretan kata.
Contoh, ketika orang lain mengucapkan kata 'bebek'. Yang terbayang pertama di
otak adalah gambaran hewan bebek bukan deretan huruf b-e-b-e-k.
 System Kata Bergantung (Peg Word System) ide dasarnya adalah seseorang
mempelajari serangkaian kata yang berfungsi sebagai “gantungan” untuk
“menggantungkan” item-item yang dihapalkan. Contohnya, anda dapat
mempelajari serangkaian pasangan kata yang berima seperti berikut:
One is a bun
Two is a shoe
Three is a tree
 Metode Kata Kunci (Key Word Method) menurut Atkinson (1975) berguna
dalam upaya mempelajari kosakata Bahasa asing. Dalam sebuah eksperimen
yang dilakukan Atkinson dan Raugh (1975), menunjukan bahwa kelompok
partisipan yang mendapatkan kata-kata kunci menunjukan hasil yang jauh lebih
baik dibandingkan kelompok control. Para peneliti juga menemukan bahwa,
secara umum, Tindakan menyediakan kata kunci akan memberikan hasil yang
lebih baikdaripada membiarkan partisipan membentuk kata kunci sendiri.
 Teknik-teknik Verbal (Verbal Techniques)
o Akronim, yakni kata yang dibentuk berdasarkan huruf-huruf pertama
dalam sebuah frase atau kumpulan kata-kata. Akronim berfungsi sebagai
suatu isyarat atau pemicu bagi kata-kata yang harus dihapalkan,

Forgetting and Remembering 6|Page


menyediakan informasi mengenai urutan kata atau nama, menyediakan
informasi mengenai jumlah item yang perlu dihapal, dan berfungsi sebagai
“kata pemicu” untuk mengingat kata-kata yang tidak diikutsertakan dalam
akronim tersebut.
o Akrostik yakni sebuah frase atau kalimat yang didalamnya huruf-huruf
pertama diasosiasikan dengan kata-kata yang harus diingat. Contoh
akrostik yang digunakan oleh mahasiswa biologi.
King Play Chess on Fine Grained Sand
Kingdom, pphylum, class, order, family, genus, species.
 Mengingat Nama (Recall of Names). Lorayne dan Lucas (1974) menemukan
bahwa proses mempelajari sebuah nama yang dihubungkan dengan memori
menggenai wajah melibatkan tiga tahap.
1) Mengingat nama itu sendiri dengan memperhatikan detail pelafalan nama
tersebut kemudian membentuk suatu nama attau frase pengganti bagi nama
tersebut.
2) Pencarian terhadap karakteriistik yang menonjol diwajah seseorang.
3) Menghubungkan kata pengganti dengan karakteristik yang menonjol tersebut.

Memori-memori Luar biasa

S:Luria (1960,1968)
Sebuah penelitian oleh A.R. Luria terhadap S (S.V. Shereshevskii) yang mampu
mengingat daftar berisi 30 kata tanpa kesalahan sedikitpun. S menggunakan
metode loci sebagai mnemonic. Kemampuan visualisasi S yang sangat kuat juga
cenderung menginterferensi pemahamannya terhadap prosa, puisi abstrak yang
menimbulkan kesulitan besar baginya. Tampaknya dalam kasus S kapasitas
memorinya amat besar, serta daya tahan memori tersebut berhubungan dengan
sejumlah hal seperti imagery (pencitraan;visualisasi), sinestesia, dan mnemonic.
V.P.: Hunt dan Love (1977)
Hunt dan love menguji V.P. dengan memintanya membaca sebuah cerita. Setelah 6
minggu, V.P. mampu menceritakan ulang kisah tersebut hamper-hampir persis kata

Forgetting and Remembering 7|Page


per kata, mengindikasikan LTM V.P. yang luar biasa. STM V.P. diuji menggunakan
Teknik brown-peterson.

E: Sebuah Kasus Memori Fotografik


Sebuah kasus memori fotografik dilaporkan oleh Stromeyer (1970). Elizabeth,
pengajar di Harvard, adalah seorang seniman yang sangat cerdas dan terampil, ia
mampu memproyeksikan suatu ingatan tentang suatu gambar menjadi lukisan yang
persis seperti aslinya. Para psikolog menyebut kemampuan tersebut sebagai
pencitraan eidetic (eidetic imagery)

Kesimpulan

Banyak teori menjelaskan bagaimana dan mengapa kita lupa. Dalam banyak situasi,
beberapa penjelasan ini mungkin menjelaskan mengapa kita tidak dapat mengingatnya.
Berjalannya waktu dapat membuat ingatan lebih sulit untuk diakses, sementara
banyaknya informasi yang bersaing untuk mendapatkan perhatian kita dapat
menciptakan persaingan antara ingatan lama dan baru. Namun, kita dapat bekerja
untuk menjadi lebih baik dalam mengingat informasi.

Kelupaan bisa terjadi karena kegagalan penyandian, kegagalan konsolidasi, amnesia,


decay atau karena bercampur-baurnya memori-memori yang serupa (Interference).
kegagalan dalam menemukan isyarat memori juga bisa menjadi penyebab kelupaan
terdapat juga kelupaan yang disengaja yaitu sengaja melupakan memori yang
traumatic.

Sebagian besar mengingat dan melupakan dikendalikan oleh proses-proses neural


yang mengatur seluruh proses tersebut (mengingat dan melupakan) tanpa upaya sadar.
Meskipun demikian, terkadang kita berada dalam situasi saat kita harus menghapalkan
hal-hal teretentu agar kita tidak melupakan hal-hal tersebut, dan dengan demikian
“mematikan” tendensi alamiah kita untuk membiarkan informasi memudar (decay)
seiring berlalunya waktu- artinya, dalam situasi-situasi tertentu, kita mengambil alih
proses-proses memori kita.

Forgetting and Remembering 8|Page


Terdapat beberapa Teknik dalam upaya meningkatkan kinerja memori diantaranya
Teknik mnemonic yang didalamnya terdapat metode loci, system kata bergantung,
metode kata kunci, terdapat pula Teknik-teknik verbal meliputi akronim dan akrostik.
Teknik yang terakhir adalah mengingat nama.

Referensi

Solso, Robert. Dkk. (2008). Psikologi Kognitif Edisi Delapan. Jakarta:


Erlangga.

Darby KP, Sloutsky VM. The cost of learning: Interference effects in memory
development. J Exp Psychol. 2015;144(2):410–431. doi:10.1037/xge0000051

Murre JM, Dros J. Replication and analysis of Ebbinghaus' forgetting curve. PLoS One.
2015;10(7):e0120644. doi:10.1371/journal.pone.0120644

Nickerson RS, Adams MJ. Long-term memory for a common object. Cog Psychol.
1979;11(3), 287–307. doi:10.1016/0010-0285(79)90013-6

Forgetting and Remembering 9|Page

Anda mungkin juga menyukai