Anda di halaman 1dari 9

FISIOLOGI

“SISTEM ENDOKRIN”

Dosen Pengamu:
Sugirah Nour Rahman S.Gz,.M.Kes

Penyusun:
Andi Ariani Nurjannah Gau
(210305501063)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021

1
DAFTAR ISI
Sampul………………………………………………………………………………….......….1
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….2
Bab 1……………………………………………………………………………………….…..3
Bab 2…………………………………………………………………………………...………4
Bab 3……………………………………………………………………………………..…….8
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………...….9

2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu fisiologi adalah mengkaji tentang mekanisme yang menggerakkan proses
kehidupan, berhubungan dengan pengendalian dan proses terjadinya tatanan
molekuler seperti sistem kerja tubuh. Fisiologi adalah cabang ilmu yang tidak bisa
berdiri sendiri.
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi
hormon. Kelenjar pada sistem endokrin disebut juga sebagai kelenjar endokrin.
Kelenjar ini akan mengeluarkan hormon langsung menuju aliran darah untuk
mempengaruhi kerja organ atau jaringan lain di tubuh kita.
Banyaknya organ dan juga jaringan yang kerjanya dipengaruhi oleh sistem
endokrin menyebabkan fungsi dari sistem endokrin juga beragam. Hormon sendiri
merupakan senyawa organik di dalam aliran darah yang bergerak membawa pesan
kimiawi menuju sel-sel atau jaringan tubuh.
B. Rumusan Masalah
1) Apa fungsi utama sistem endokrin
2) Apa karakteristik dari sistem endokrin
3) Apa saja kelenjar sistem endokrin serta hormon yg dihasilkan
C. Tujuan
1) Mengetahui fungsi dari sistem endokrin
2) Mengetahui karekteristik pada sistem endokrin
3) Mengetahui kelenjar-kelenjar endokrin serta hormon yang dihasilkannya

3
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Fungsi sistem endokrin
Pada manusia sistem endokrin memiliki bebrapa fungsi, diantara lain sebagai berikut :
● Mengontrol dan merangsang aktivitas kelenjar tubuh
● Merangsang pertumbuhan jaringan
● Mengatur sistem metabolisme tubuh
● Memelihara lingkungan internal yang optimal
● Melakukan respon ketika terjadi situasi darurat
● Mengatur laju reaksi kimia dalam berbagai sel
● Mempengaruhi kemampuan zat untuk mengangkut diri melalui membran sel.
2. Karakteristik kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin memiliki beberapa karakteristik, antara lain :
● Merupakan kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran (duktus) dan
menyekresikan hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel-sel.
● Menyekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid.
● Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan
ditopang oleh jaringan ikat.
● Masa aktif dalam menghasilkan hormon berbeda-beda, ada yang seumur hidup
(contohnya hormon metabolisme), ada yang dimulai pada masa tertentu
(contohnya hormon kelamin), ada juga yang bekerja sampai masa tertentu
(contohnya hormon pertumbuhan).
● Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh kadar hormon lainnya,
senyawa non-hormon dalam darah, serta impuls saraf.
3. Kelenjar endokrin
1) Hipofisis (Pituitari)
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar endokrin yang terbesar. Kelenjar
ini disebut master of gland karena mempengaruhi aktivitas kelenjar yang lain.
Hipofisis terbagi menjadi tiga lobus, masing-masing lobus mengeluarkan
beberapa hormon yang berbeda.
Lobus Hormon Hormon
Kelenjar
Hipofisis
Lobus Thyroid-Stimulating Merangsang kelenjar tiroid
Anterior Hormone (TSH) untuk memproduksi tiroksin
Adrenocorticotropic Merangsang korteks adrenal
Hormone (ACTH) untuk memproduksi
kortikosteroid
Follicle-Stimulating Hormone Mendorong pembentukan
(FSH) dan pematangan gamet
Luteinizing Hormone (LH) Mendorong sekresi hormon
reproduksi di ovarium dan
testis
Prolactin Menstimulasi sekresi air
susu oleh kelenjar susu

4
Growth Hormone (GH) Merangsang pertumbuhan
tulang
Melanocyte-Stimulating Mengatur penyuburan
Hormone (MSH) pigmen pada sel-sel
melanofor kulit sehingga
mempengaruhi perubahan
warna kulit
Lobus Oksitosin Membantu merangsang
Posterior kontraksi otot pada uterus
Vasopresin/Antidiuretic Menjaga kadar air dalam
Hormone (ADH) tubuh
Manusia dapat mengalami kelainan pada kelenjar endokrin, termasuk kelenjar
hipofisis yang dapat menyebabkan terjadinya hiposekresi atau hipersekresi
hormon yang diproduksinya. Hipersekresi adalah sekresi hormon yang
berlebihan. Sebaliknya, hiposekresi merupakan sekresi hormon yang terlalu
sedikit.

Kelainan pada kelenjar hipofisis salah satunya yaitu gigantisme (tubuh


raksasa). Gigantisme disebabkan oleh hipersekresi Growth Hormone (GH).
Selain itu, ada juga dwarfisme (kekerdilan) yang disebabkan oleh hiposekresi
Growth Hormone (GH).
2) Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon yaitu tiroksin, triidotironin,
dan kalsitonin.
Hormon Fungsi
Tiroksin & Triiodotironin Berperan dalam:
 Proses metabolism
 Pertumbuhan fisik • Perkembangan
mental
 Kematangan seks
 Distribusi air dan garam dalam tubuh
Kalsitonin Menjaga keseimbangan kalsium dalam darah
Kelainan pada kelenjar tiroid salah satunya yaitu morbus basedowi (grave
disease). Morbus basedowi merupakan penyakit gangguan imunitas yang
menyebabkan hipersekresi hormon tiroid.
Selain itu, ada juga kretinisme (kekerdilan dengan kemunduran mental), yang
merupakan kelainan akibat hiposekresi hormon tiroid.
3) Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
Kelenjar paratiroid hanya menyekresi satu hormon saja, yaitu
parathormon. Parathormon berfungsi mengendalikan kadar kalsium dalam
darah.
Kelainan pada kelenjar paratiroid salah satunya yaitu hipersekresi
parathormon. Hipersekresi parathormon memicu pelepasan kalsium dari
tulang ke darah, sehingga kadar kalsium darah menjadi tinggi namun tulang
menjadi rapuh.

5
Selain itu, ada pula hiposekresi parathormon yang dapat mengakibatkan
kadar kalsium dalam darah menurun, sehingga menyebabkan sensitivitas sel
saraf semakin meningkat dan memicu kejang.
4) Adrenal (Suprarenalis / Kelenjar Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian, yaitu bagian kulit (korteks) dan
bagian dalam (medula).
Bagian Kelenjar Hormon Fungsi
Adrenal
Korteks Korteks Mineral  Menyerap natrium
darah
 Mengatur
reabsorpsi air pada
ginjal
Glukokortikoid  Mengubah protein
menjadi glikogen
dalam hati
 Mengubah glikogen
menjadi glukosa
Androgen Membentuk sifat kelamin
sekunder pria
Medula Adrenalin / Epinefrin  Mengubah glikogen
dalam otot menjadi
glukosadalam darah
 Meningkatkan kerja
saraf simpatik,
salah satunya saraf
yang
mempengaruhi
kerja jantung
Nor-adrenalin (Nor- Bekerja sama dengan
epinefrin) hormon kortisol dan
adrenalin dalam mengatur
reaksi tubuh terhadap
kondisi stres
Kelainan pada kelenjar adrenal salah satunya yaitu virilisme. Virilisme
ditandai dengan tumbuhnya rambut wajah (kumis/jenggot) pada wanita.
Kelainan ini disebabkan oleh hipersekresi hormon androgen.
Selain itu, ada juga penyakit addison, yang disebabkan oleh hiposekresi
hormon adrenalin.
5) Pankreas (Pulau-Pulau Langerhans)
Pada organ pankreas, tersebar kelompok kecil sel-sel yang kaya akan
pembuluh darah. Kelompok kecil sel-sel inilah yang disebut sebagai kelenjar
pankreas atau pulau-pulau Langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan dua
hormon yaitu insulin dan glukogen.
Hormon Fungsi
Insulin Mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot
(glikogen) di hati, sehingga kadar gula darah

6
menurun.
Glukogen Mengubah glikogen menjadi glukosa, sehingga kadar
gula darah meningkat.
Kelainan pada kelenjar pankreas dapat mengakibatkan penyakit diabetes
mellitus atau biasa disebut kencing manis. Diabetes mellitus ini bisa timbul
karena hiposekresi hormon insulin yang menyebabkan kadar gula dalam darah
yang terlalu tinggi.
6) Gonad (Kelenjar Kelamin)
Kelenjar gonad dibedakan menjadi kelenjar gonad pada wanita dan kelenjar
gonad pada pria. Kelenjar gonad pada wanita yaitu ovarium, sedangkan
kelenjar gonad pada pria yaitu testis.
Kelenjar Hormon Fungsi
Ovarium Estrogen Menentukan ciri
(kelenjar gonad pertumbuhan kelamin
pada wanita) sekunder perempuan
Progesteron Penebalan dan perbaikan
dinding uterus (rahim)
Testis (kelenjar Testosteron Menentukan ciri
gonad pada pria) pertumbuhan kelamin
sekunder laki-laki dan
memicu pembentukan
sperma
Kelainan pada kelenjar gonad salah satunya yaitu hipogonadisme. Kelainan ini
disebabkan oleh hiposekresi hormon yang diproduksi kelenjar gonad.

Hipogonadisme pada pria terjadi jika hormon testosteronnya terlalu rendah,


sedangkan pada wanita terjadi jika hormon estrogen dan progesteronnya
terlalu rendah.
7) Timus (Kacangan)
Kelenjar timus terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan. Pada
bayi yang baru lahir, bentuk kelenjar timus sangat kecil, beratnya hanya
sekitar 10 gram. Kemudian, ukurannya akan bertambah besar pada masa
remaja/pubertas, menjadi sekitar 30-40 gram. Namun, setelah dewasa kelenjar
timus akan berangsur-angsur menyusut.
Hormon Fungsi
Timopoietin dan Kedua hormon ini berperan dalam proses
Timulin perubahan sel T menjadi
Timosin sel-sel spesifik Menguatkan respons imun dengan
menstimulasi pembentukan sel T
Kelenjar timus dapat mengalami kelainan seperti halnya kelenjar
endokrin yang lain. Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada kelenjar timus
yaitu hipoplasia timus, hiperplasia timus, kista timus, dan timoma.

7
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon.
Kelenjar pada sistem endokrin disebut juga sebagai kelenjar endokrin. Kelenjar ini akan
mengeluarkan hormon langsung menuju aliran darah untuk mempengaruhi kerja organ atau
jaringan lain di tubuh kita.
sistem endokrin memiliki bebrapa fungsi, diantara lain sebagai berikut :
● Mengontrol dan merangsang aktivitas kelenjar tubuh
● Merangsang pertumbuhan jaringan
● Mengatur sistem metabolisme tubuh
● Memelihara lingkungan internal yang optimal
● Melakukan respon ketika terjadi situasi darurat
● Mengatur laju reaksi kimia dalam berbagai sel
● Mempengaruhi kemampuan zat untuk mengangkut diri melalui membran sel.

Saran
Setiap hasil karya tidak ada yang sempurna dan pasti mempunyai beberapa
kekurangan. Adapun saran-saran untuk kemajuan makalah yang telah dibuat oleh penyusun
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat, sebaiknya penulis
menambah daftar pustaka dari buku-buku tentang fisiologi manusia.
2. Untuk menghindari banyak kesalahan dalam menulis, sebaiknya penulis mengurangi
informasi dari internet yang belum tentu sepenuhnya benar

8
DAFTAR PUSTAKA
Swawikanti, Kenya. 2021. “Macam-Macam Kelenjar Endokrin dan Hormon yang
Dihasilkan”. https://www.ruangguru.com/blog/sistem-endokrin diakses 18 november 2021
pukul 21:35
Tysara, Laudia.2021. “Fisiologi adalah Cabang Biologi yang Pelajari Sistem Kerja Tubuh,
Begini Sejarahnya” https://hot.liputan6.com/read/4698829/fisiologi-adalah-cabang-biologi-
yang-pelajari-sistem-kerja-tubuh-begini-sejarahnya diakses 18 november 2021 pukul 21:15
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin diakses 18 november 2021 pukul 20:38

Anda mungkin juga menyukai