Anda di halaman 1dari 33

PENAWARAN AGREGAT

DAN PERTUMBUHAN EKONOMI


Cakupan Materi

o Kurva penawaran agregat


o Kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS)
o Kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS)
o Keseimbangan makroekonomi
o Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
o Perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi
o Sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
o Teori-teori pertumbuhan ekonomi
Kurva Penawaran Agregat
o Kurva penawaran agregat (Aggregate Supply, AS) : kurva yang
menunjukkan hubungan antara jumlah total barang/jasa yang dihasilkan
dan dijual perusahaan pada tingkat harga tertentu.
o Penawaran agregat bergantung pada tingkat harga, kapasitas produksi dan
tingkat biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

LRAS SRAS “dalam jangka pendek, kurva


Tingkat Harga penawaran memiliki
kemiringan yang positif,
sementara dalam jangka
panjang, kurva penawaran
aggregat ini berbentuk
vertikal”.

Jumlah Output
Kurva Penawaran Agregat Jangka
Panjang (LRAS)

o Dalam jangka panjang, produksi barang/jasa dalam suatu perekonomian (atau PDB
riil suatu negara) akan tergantung dari ketersediaan tenaga kerja, sumber daya
modal, sumber daya alam, dan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan
barang/jasa.
LRAS
Tingkat harga “Karena tingkat harga tidak
mempengaruhi kemampuan
perekonomian untuk menghasilkan
barang/jasa dalam jangka panjang,
P1
maka kurva penawaran aggregat
P2 dalam jangka panjang akan
berbentuk vertikal.”

Q* Jumlah Output
Pergeseran Kurva LRAS
Faktor-faktor non harga dapat mempengaruhi pergeseran kurva penawaran agregat adalah:
1. Perubahan jumlah tenaga kerja: jika jumlah pekerja ditambah, maka jumlah output
yang dapat diproduksi pun akan bertambah, akibatnya kurva penawaran pun akan
mengalami pergeseran ke kanan
2. Perubahan modal : erjadinya peningkatan stok modal dalam perekonomian (modal
fisik dan modal manusia) ➔ tentu akan mampu meningkatkan produktivitas
perekonomian sehingga output perekonomian pun akan terdorong untuk meningkat➔
peningkatan ini ditandai oleh pergeseran kurva penawaran ke kanan.
3. Perubahan sumber daya alam ➔ ketika ketersediaan sumber daya alam yang menjadi
input produksi mengalami peningkatan karena ditemukannya ladang tambang yang
baru ➔ kurva penawaran aggregat akan mengalami pergeseran ke kanan sehingga
output perekonomian pun akan mengalami peningkatan.
4. Perubahan teknologi ➔ Peningkatan kemajuan teknologi suatu negara juga
merupakan faktor yang dapat menyebabkan peningkatan output potensial suatu negara
Pergeseran LRAS Jangka Pajang

LRAS′′ LRAS LRAS′


Tingkat harga

(1)
(2)

Q* Jumlah Output
Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek
(SRAS)

o Dalam jangka pendek, tingkat harga akan mempengaruhi


tingkat output perekonomian ➔ terjadinya peningkatan harga
dalam perekonomian akan mendorong terjadinya peningkatan
output barang/jasa yang diproduksi, sehingga dalam jangka
pendek bentuk kurva penawaran aggregat akan memiliki
kemiringan positif yang bergerak dari kiri bawah ke kanan
atas.
Teori SRAS

Terdapat tiga teori yang menjelaskan tentang kurva penawaran aggregat jangka pendek
yang memiliki kemiringan yang positif:
o Teori kekakuan upah ➔ teori ini mengungkapkan bahwa kemampuan penyesuaian
upah nominal terhadap perubahan perekonomian berlansung lambat, atau dengan kata
lain, tingkat upah bersifat ”kaku” dalam jangka pendek ➔ kekakuan upah inilah yang
membentuk hubungan positif antara tingkat harga dan produksi output dalam jangka
pendek.
o Teori kekakuan harga ➔ penyesuaian tingkat harga lah dikatakan bersifat kaku
terhadap perubahan perekonomian➔ kekakuan harga ini terjadi karena adanya biaya
menu untuk melakukan perubahan harga, yaitu biaya untuk menentukan harga baru,
yang dapat berupa biaya untuk mencetak katalog baru, biaya pengiriman katalog
kepada konsumen dan penyalur, serta biaya iklan dari harga yang baru.
o Teori kesalahpahaman➔ perubahan harga yang terjadi dalam suatu perekonomian
terkadang menimbulkan kesalahpahaman perusahaan terkait apa yang sebenarnya
terjadi dalam perekonomian.
Pergeseran Kurva SRAS

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran agregat jangka pendek:


Faktor Non-Harga Keterangan
1). Faktor Perubahan Tenaga terjadinya peningkatan jumlah tenaga kerja akan mendorong terjadinya peningkatan output
Kerja produksi. Hal ini ditandai dengan bergesernya kurva penawaran aggregat ke kanan. Sebaliknya,
ketika yang terjadi adalah penurunan jumlah tenaga kerja, maka output produksi pun akan
mengalami penurunan, yang ditandai dengan bergesernya kurva penawaran aggregat ke kiri

2) Perubahan Modal terjadi peningkatan modal, baik modal fisik maupun modal manusia, akan mendorong
meningkatnya produktifitas, yaitu perekonomian mampu menghasilkan output lebih banyak,
sehingga kurva penawaran pun akan bergeser ke kanan
3) Perubahan Sumber Daya ketika ketersediaan sumber daya alam yang menjadi input produksi mengalami peningkatan,
Alam peningkatan output produksi tentu akan semakin terdorong. Hal ini ditandai oleh pergeseran
kurva penawaran aggregat ke kanan sehingga output perekonomian teramati akan mengalami
peningkatan
4) Perubahan Teknologi terjadinya peningkatan teknologi yang digunakan dalam proses produksi tentu akan mendorong
terciptanya efisiensi dalam perusahaan, sehingga output produksi pun dapat didorong, seperti
yang ditandai oleh pergeseran ke kanan dari kurva penawaran aggregat
5) Ekspektasi Tingkat Harga Jika terjadi penurunan perkiraaan tingkat harga, maka kurva penawaran jangka pendek akan
bergeser ke kanan. Sementara itu, ketika terjadi peningkatan perkiraan tingkat harga, maka kurva
penawaran jangka pendek akan bergeser ke kiri.
Pergeseran Kurva SRAS

Tingkat harga SRAS'' SRAS


SRAS'

(2) “ ketika tingkat harga diperkirakan akan mengalami


(1) penurunan, maka kurva penawaran jangka pendek
akan bergeser ke kanan, sementara ketika tingkat
harga diperkirakan akan mengalami peningkatan,
maka kurva penawaran aggregat jangka pendek akan
mengalami pergeseran ke kiri”

Jumlah Output
Keseimbangan Makroekonomi
(Jangka Pendek)

• kurva AD yang menggambarkan


AS
keseluruhan entitas ekonomi, yaitu
Tingkat Harga

B
konsumen, pengusaha, warga negara
A
P0 asing dan pemerintah yang akan
membeli pada tingkat harga agregat
yang berbeda,
• kurva AS yang menggambarkan
E hubungan antara harga yang dipatok
Pe’ pengusaha dan banyaknya hasil
P1 produksi yang akan mereka hasilkan
C D dan jual.
AD
• Titik E ini mempunyai arti bahwa
permintaan agregat adalah sama
dengan penawaran agregat pada
0 pendapatan nasional riil sebanyak YE
Y3 Y YE Y2 Y1 dan pada tingkat harga Pe’.
Pendapatan Nasional Riil
Keseimbangan Makroekonomi
(Jangka Panjang)
• kurva AD yang menggambarkan
keseluruhan entitas ekonomi, yaitu
konsumen, pengusaha, warga negara
LRA
SRA asing dan pemerintah yang akan membeli
S AS
S
Tingkat Harga

A B pada tingkat harga agregat yang


P0
berbeda,
• kurva AS yang menggambarkan
hubungan antara harga yang dipatok
E pengusaha dan banyaknya hasil produksi
Pe’

P1 yang akan mereka hasilkan dan jual.


C D
AD • Terbentuknya titik keseimbangan di titik
E (perpotongan kurva permintaan
aggregat dan kurva penawaran aggregat
0 jangka pendek dan jangka panjang)
Y3 Y YE Y2 Y1
Pendapatan Nasional Riil menandakan bahwa keseimbangan
berada dalam jangka panjang.
Efek Pergeseran Kurva Permintaan dan
Penawaran Agregat

• Titik keseimbangan E sebenarnya dapat mengalami


LRAS SRAS0
Tingkat AD0 perubahan jika muncul kondisi yang mendorong
harga SRAS1 terjadinya pergeseran kurva permintaan dan
AD1
penawaran aggregat.
• Misalnya, ketika terjadi penurunan pengeluaran
dalam perekonomian yang disebabkan oleh
E0 berkurangnya pengeluaran konsumsi, pengaluaran
P0
investasi, pengeluaran pemerintah, serta
E1
P1 pengeluaran untuk membeli barang luar negeri,
akan memindahkan kurva permintaan dari AD0
menjadi AD1, sehingga kondisi keseimbangan pun
bergeser dari E0 ke E1.
• Di titik E1, tingkat harga turun menjadi P1 dan
Q1 Q0 Total Output
pendapatan nasional riil berkurang menjadi Y1.
Efek Pergeseran Kurva Permintaan dan
Penawaran Agregat

LRAS SRAS0
Tingkat AD0
harga SRAS1
AD1

E0 “proses keseimbangan jangka


P0 pendek bisa bergerak menuju
E1 keseimbangan jangka panjang”
P1

Q1 Q0 Total Output
Tahap Perubahan Keseimbangan
Jangka Panjang
Kondisi: terjadinya penurunan pengeluaran dalam perekonomian yang disebabkan oleh
berkurangnya pengeluaran konsumsi, pengaluaran investasi, pengeluaran pemerintah,
serta pengeluaran untuk membeli barang luar negeri
Kurva yang terpengaruh Kurva permintaan aggregat
Kemana arah pergerakan kurva Ke kiri (kenapa?)
Bagaimana kondisi titik Keseimbangan yang baru terbentuk pada tingkat harga
keseimbangan yang baru lebih rendah dan tingkat output di bawah tingkat output
optimalnya
Hubungkan dengan Karena tingkat harga yang terbentuk lebih rendah dari
keseimbangan jangka panjang tingkat harga ekspektasi, pembentukan ekspektasi harga
yang akan terbentuk selanjutnya akan mengalami penurunan sehingga
mendorong pergeseran kurva penawaran ke kanan.
Dengan bergesernya kurva penawaran aggregat jangka
pendek ke arah kanan, keseimbangan yang terbentuk
akan kembali ke tingkat keseimbangan output jangka
panjangnya, walaupun dengan tingkat harga yang lebih
rendah.
Efek Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran
Agregat ➔ Pergeseran Kurva Penawaran Aggregat

LRAS SRAS0
Tingkat
harga SRAS1

E3
E1 “perubahan keseimbangan
P1 E0 dalam kegiatan ekonomi
P0
sebagai efek dari
perubahan AS”

Total Output
Q1 Q0
Efek Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran
Agregat ➔ Pergeseran Kurva Penawaran Aggregat

AD1

LRAS SRAS0
Tingkat AD0 “pemerintah sering menggunakan
harga SRAS1 kemampuannya dalam
E2
P2 mempengaruhi kurva permintaan
aggregat, melalui berbagai
P1
E1 kebijakan fiskal dan moneter, untuk
P0
E0 mengembalikan perekonomian ke
tingkat output optimalnya”

Q1 Q0 Total Output
Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai ➔ perkembangan kegiatan


perekonomian yang menyebabkan bertambahnya barang dan jasa yang
diproduksi dalam masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas suatu negara dalam rangka
menyediakan berbagai barang ekonomi kepada para penduduknya dalam
jangka panjang.
Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi:
1. Tanah dan kekayaan alam
2. Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
3. Barang-barang modal dan tingkat teknologi
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Sumber- Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan populasi usia kerja Pertumbuhan


Perubahan rasio pekerja Pertumbuhan populasi
terhadap populasi jam kerja
Perubahan rata-rata jam kerja
Pertumbuhan

GDP Riil

Pertumbuhan modal fisik Pertumbuhan Pertumbuhan


Pertumbuhan modal manusia produktivitas GDP Riil per
Penguasaan teknologi tenaga kerja kapita
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Klasik

• Terdapat empat faktor yang menentukan dalam pertumbuhan ekonomi


yaitu, jumlah penduduk, jumlah stok barang, luas tanah dan kekayaan alam
yang dimiliki serta tingkat teknologi yang digunakan.
• Faktor yang lebih diutamakan adalah faktor pertambahan penduduk.
Menurut klasik “hukum hasil tambahan yang semakin berkurang” akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yang artinya pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi tidak akan berlangsung terus menerus.
• Keterkaitan antara pendapatan per kapita dengan jumlah penduduk yang
dinamakan Teori Penduduk Optimum➔ “ jika terdapat kekurangan
penduduk, produksi marjinal akan lebih tinggi, maka pertambahan
penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita, akan tetapi apabila
penduduk sudah semakin banyak, hukum hasil tambahan yang semakin
berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi ➔ ➔ produksi marjinal
akan mengalami penurunan ➔ ➔ pendapatan per kapita dan pendapatan
nasional menjadi semakin lambat pertumbuhannya.
Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Teori Schumpeter

• Menurut Schumpeter ➔ investasi dibagi dalam dua


golongan:
(i) penanaman modal otonomi yang ditimbulkan oleh
kegiatan ekonomi yang timbul sebagai akibat kegiatan
inovasi
(ii) penanaman modal terpengaruh
• Menurut Schumpeter ➔ makin tinggi tingkat kemajuan
suatu ekonomi semakin terbatas kemungkinan untuk
mengadakan inovasi, sehingga pertumbuhan ekonomi akan
semakin lambat. Pada akhirnya tercapai keadaan stationary
state.
• Teori ini menekankan pentingnya peranan pengusaha,
sebagai golongan yang akan terus-menerus membuat
pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.
• Inovasi ini meliputi : memperkenalkan barang-barang baru,
mempertinggi efisiensi produksi barang, memperluas
pasar, mengembangkan sumber bahan mentah baru dan
mengadakan perubahan dalam organisasi dalam rangka
mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan.
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Harrod-Domar

• Teori Harrod – Domar ➔ syarat yang harus dipenuhi agar


perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh dalam
jangka panjang.
• Asumsi:
(i) barang modal telah mencapai kapasitas penuh,
(ii)tabungan adalah proporsional dengan pendapatan,
(iii)rasio modal-produksi tetap nilainya, dan
(iv)perekonomian terdiri dari dua sektor.
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Harrod-Domar

• untuk memacu pertumbuhan ekonomi, setiap


perekonomian hendaknya menabung sebagian tertentu dari
pendapatan nasionalnya untuk menggantikan atau
menambah barang-barang modal yang sudah rusak karena
diasumsikan ada hubungan langsung antara stok modal (K)
dengan GNP total (Y).
• Hubungan antara stok modal dengan GNP total dikenal
sebagai rasio modal output (k) sedangkan rasio tabungan
nasional (s) merupakan bagian output nasional yang selalu
ditabung.
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Harrod-Domar

Model Harod Domar:


• Hubungan yang menyatakan bahwa tabungan (S) merupakan
bagian tertentu (s) dari pendapatan nasional (Y)

• Investasi neto (I) adalah perubahan modal (∆K)


• Jumlah stok modal (K) memiliki hubungan langsung dengan jumlah
pendapatan nasional (Y) ➔ dinyatakan dalam rasio modal output➔
atau maka

• Tabungan harus sama dengan investasi ➔ , diformulasikan sbb:


➔ ➔

Sehingga diperoleh :
(“ pertumbuhan PDB berbanding lurus dengan tingkat tabungan dan berbanding
terbalik dengan rasio modal-output” ➔ agar sebuah perekonomian bisa tumbuh
dengan pesat maka diperlukan tabungan dan investasi sebanyak mungkin dari bagian
GNP-nya ➔ ➔ Semakin banyak bagian GNP yang ditabung untuk kemudian
diinvestasikan akan berdampak pada semakin cepatnya laju pertumbuhan ekonomi)
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Neo Klasik

• Asumsi ➔ tidak ada pertumbuhan teknologi.


• Perekonomian mencapai tingkat output dan modal jangka panjang pada kondisi
steady-state ➔ ➔ pada saat perubahan PDB dan modal perkapitanya nol, ∆y = 0
. dan ∆k = 0
“Teori pertumbuhan neo-klasik
y=f(k)
y yang dikembangkan oleh
)
Abramovitz dan Solow terdiri dari
y*
tiga tahap: Pertama, melihat
bagaimana berbagai variabel
ekonomi menentukan terjadinya
kondisi steady-state. Kedua,
mempelajari transisi dari kondisi
perekonomian saat ini menjadi
steady-state.
Ketiga, menambahkan kemajuan
teknologi ke dalam model”
k* k rasio modal-tenaga kerja
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Neo Klasik

• Steady State ➔ perekonomian berada dalam kondisi steady-state ketika


pendapatan perkapita dan modalnya konstan ➔ Nilai steady-state dari
pendapatan dan modal per kapita ditunjukkan dengan y* dan k* ➔ ➔ nilai
dimana investasi diperlukan untuk menyediakan modal bagi tenaga kerja
baru dan untuk memperbaharui mesin yang telah terdepresiasi yang
jumlahnya sama dengan tabungan yang dihasilkan dalam perekonomian ➔
Nilai steady-state y* dan k* adalah tingkat output dan modal dimana jumlah
tabungan dan investasi yang dibutuhkan seimbang.
• Investasi dan Tabungan ➔ Investasi dibutuhkan untuk mempertahankan
tingkat modal per kapita tertentu, k, yang besarnya dipengaruhi oleh
pertumbuhan populasi dan tingkat penyusutan
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Neo Klasik

• Proses penyesuaian perekonomian dari posisi rasio modal-tenaga kerja


awal hingga mencapai kondisi steady state.
y

“kunci untuk memahami model


y* y=f(k)
D
) (n+d)k
pertumbuhan neoklasik adalah
y0 )
ketika tabungan, sy, melebihi
sy)
sy0 A C kebutuhan investasi maka modal per
) )
kapita akan meningkat dan selama
B itu pula perekonomian bergerak ke
) kanan”

k0 k* k
) ) )
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Endogen

• Model ini mengasumsikan constant marginal product of capital untuk


fungsi produksi

“ fungsi produksi pada model


f(k) pertumbuhan endogen berbentuk garis
sf(k) lurus”.
(n+d)k Selama kurva tabungan tidak lagi
mendatar maka jumlah tabungan selalu
lebih besar dari investasi yang
dibutuhkan. Semakin besar tingkat
Modal perkapita tabungan, semakin besar pula gap
antara tabungan dengan investasi yang
dibutuhkan sehingga pertumbuhannya
semakin cepat.
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Endogen

Secara matematis, model pertumbuhan endogen dapat diilustrasikan sebagai


berikut:
• Asumsi constant marginal product of capital dan kapital sebagai satu-satunya
faktor produksi ➔
(output berbanding lurus dengan stok kapital. Konstanta a adalah marginal product
of capital)
• Asumsikan bahwa tingkat tabungan adalah konstan yaitu sebesar s, tidak ada
pertumbuhan populasi ataupun penyusutan modal. Kemudian, semua tabungan
digunakan untuk meningkatkan stok modal➔ ➔
• Tingkat pertumbuhan modal berbanding lurus dengan tingkat tabungan. ➔ ketika
output berbanding lurus dengan modal maka tingkat pertumbuhan output

(semakin tinggi tingkat tabungan maka semakin tinggi tingkat pertumbuhan output)
Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Modern Menurut Kuznet

• Kenaikan kapasitas tersebut dipengaruhi oleh kemajuan-kemajuan teknologi,


institusional, dan ideologis terhadap tuntutan keadaan.
• Karakteristik atau ciri dari proses pertumbuhan ekonomi yang bisa ditemui pada
hampir semua negara maju :
– Tingkat pertumbuhan output perkapita dan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
– Tingkat kenaikan produktivitas faktor total yang tinggi
– Tingkat transformasi struktural ekonomi yang tinggi
– Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi
– Adanya kecenderungan negara-negara yang mulai atau yang sudah maju
perekonomiannya menjadikan negara lain sebagai daerah pemasaran dan sumber bahan
baku yang baru.
– Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai sepertiga bagian
penduduk dunia.
• Menurut Kuznet, pada tahap awal pertumbuhan, distribusi pendapatan akan
cenderung memburuk, dan pada tahap lanjutan distribusi pendapatan akan membaik
➔ perubahan struktural

Anda mungkin juga menyukai