Anda di halaman 1dari 30

Penawaran Agregat

dan Pertumbuhan Ekonomi

Kompetensi Khusus

Setelah mempelajari modul ini, secara khusus mahasiswa dapat


menjelaskan:
1. Perbedaan antara kurva penawaran agregat jangka pendek dan
jangka panjang
2. Determinan perubahan penawaran agregat
3. Pergeseran kurva penawaran agregat
4. Keseimbangan makroekonomi, AD – AS
5. Konsep dasar pertumbuhan ekonomi
6. Perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi
Kurva Penawaran Agregat
Kurva penawaran agregat (Aggregate Supply, AS)  jumlah total barang/jasa yang
dihasilkan dan dijual perusahaan pada tingkat harga tertentu.
Penawaran agregat bergantung pada tingkat harga, kapasitas produksi dan tingkat
biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

LRAS SRAS

Tingkat Harga “dalam jangka pendek, kurva penawaran memiliki


kemiringan yang positif, sementara dalam jangka panjang,
kurva penawaran aggregat ini berbentuk vertikal”.

Jumlah Output
Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang (LRAS)

Dalam jangka panjang, produksi barang/jasa dalam suatu perekonomian (atau


PDB riil suatu negara) akan tergantung dari ketersediaan tenaga kerja, sumber
daya modal, sumber daya alam, dan teknologi yang digunakan untuk
menghasilkan barang/jasa.
LRAS
Tingkat harga
“Karena tingkat harga tidak mempengaruhi
kemampuan perekonomian untuk menghasilkan
barang/jasa dalam jangka panjang, maka kurva
P1
penawaran aggregat dalam jangka panjang akan
P2 berbentuk vertikal.”

Q* Jumlah Output
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat
Jangka Panjang (LRAS)

Faktor-faktor non harga dapat mempengaruhi pergeseran kurva penawaran agregat adalah:
1. Perubahan jumlah tenaga kerja  jika pekerja mengalami peningkatan, jumlah output
yang dapat diproduksi pun akan mengalami peningkatan  kurva penawaran pun akan
mengalami pergeseran ke kanan yang menandakan terjadinya peningkatan jumlah
penawaran output dalam perekonomian.
2. Perubahan modal  terjadinya peningkatan stok modal dalam perekonomian (modal fisik
dan modal manusia)  tentu akan mampu meningkatkan produktivitas perekonomian
sehingga output perekonomian pun akan terdorong untuk meningkat peningkatan ini
ditandai oleh pergeseran kurva penawaran ke kanan.
3. Perubahan sumber daya alam  ketika ketersediaan sumber daya alam yang menjadi
input produksi mengalami peningkatan karena ditemukannya ladang tambang yang baru 
kurva penawaran aggregat akan mengalami pergeseran ke kanan sehingga output
perekonomian pun akan mengalami peningkatan.
4. Perubahan teknologi  Peningkatan kemajuan teknologi suatu negara juga merupakan
faktor yang dapat menyebabkan peningkatan output potensial suatu negara
Pergeseran Kurva Penawaran
Agregat Jangka Panjang
LRAS′′ LRAS LRAS′
Tingkat harga
“dalam jangka pendek, kurva penawaran memiliki
kemiringan yang positif, sementara dalam jangka
panjang, kurva penawaran aggregat ini berbentuk
(1) vertikal”.
(2)

Q* Jumlah Output
Kurva Penawaran Agregat
Jangka Panjang (Lras)

LRAS
Tingkat harga
“Karena tingkat harga tidak mempengaruhi
kemampuan perekonomian untuk menghasilkan
barang/jasa dalam jangka panjang, maka kurva
penawaran aggregat dalam jangka panjang akan
berbentuk vertikal.”
P1

P2

Q* Jumlah Output
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat
Jangka Panjang (LRAS)

Faktor-faktor non harga dapat mempengaruhi pergeseran kurva penawaran agregat adalah:
1. Perubahan jumlah tenaga kerja  jika pekerja mengalami peningkatan, jumlah output yang
dapat diproduksi pun akan mengalami peningkatan  kurva penawaran pun akan mengalami
pergeseran ke kanan yang menandakan terjadinya peningkatan jumlah penawaran output dalam
perekonomian.
2. Perubahan modal  terjadinya peningkatan stok modal dalam perekonomian (modal fisik dan
modal manusia)  tentu akan mampu meningkatkan produktivitas perekonomian sehingga output
perekonomian pun akan terdorong untuk meningkat peningkatan ini ditandai oleh pergeseran
kurva penawaran ke kanan.
3. Perubahan sumber daya alam  ketika ketersediaan sumber daya alam yang menjadi input
produksi mengalami peningkatan karena ditemukannya ladang tambang yang baru  kurva
penawaran aggregat akan mengalami pergeseran ke kanan sehingga output perekonomian pun akan
mengalami peningkatan.
4. Perubahan teknologi  Peningkatan kemajuan teknologi suatu negara juga merupakan faktor yang
dapat menyebabkan peningkatan output potensial suatu negara
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka
Panjang (LRAS)

LRAS′′ LRAS LRAS′


Tingkat harga

(1)
(2)

Q* Jumlah Output
Kurva Penawaran Agregat
Jangka Pendek (SRAS)

Dalam jangka pendek, tingkat harga akan mempengaruhi tingkat output perekonomian  terjadinya
peningkatan harga dalam perekonomian akan mendorong terjadinya peningkatan output barang/jasa yang
diproduksi, sehingga dalam jangka pendek bentuk kurva penawaran aggregat akan memiliki kemiringan
positif yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.

Terdapat tiga teori yang menjelaskan tentang kurva penawaran aggregat jangka pendek yang memiliki
kemiringan yang positif:

(a)teori kekakuan upah  teori ini mengungkapkan bahwa kemampuan penyesuaian upah nominal
terhadap perubahan perekonomian berlansung lambat, atau dengan kata lain, tingkat upah bersifat ”kaku”
dalam jangka pendek  kekakuan upah inilah yang membentuk hubungan positif antara tingkat harga dan
produksi output dalam jangka pendek.
(b)teori kekakuan harga  penyesuaian tingkat harga lah dikatakan bersifat kaku terhadap perubahan
perekonomian kekakuan harga ini terjadi karena adanya biaya menu untuk melakukan perubahan harga,
yaitu biaya untuk menentukan harga baru, yang dapat berupa biaya untuk mencetak katalog baru, biaya
pengiriman katalog kepada konsumen dan penyalur, serta biaya iklan dari harga yang baru.
(c)teori kesalahpahaman perubahan harga yang terjadi dalam suatu perekonomian terkadang
menimbulkan kesalahpahaman perusahaan terkait apa yang sebenarnya terjadi dalam perekonomian.
PERGESERAN KURVA PENAWARAN
AGREGAT

• Faktor – faktor yang menggeser kurva :


1. Tenaga kerja
2. Sumber daya manusia dan modal fisik
3. Sumber daya alam
4. Teknologi
5. Tingkat harga yang diharapkan
• Peningkatan dan perkembangan faktor-faktor di atas
mengeser kurva ke kanan, penurunannya menggeser
kurva ke kiri
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat
Jangka Pendek(SRAS)

Tingkat harga SRAS'' SRAS


SRAS'

(2)
(1)
“ ketika tingkat harga diperkirakan akan mengalami penurunan,
maka kurva penawaran jangka pendek akan bergeser ke kanan,
sementara ketika tingkat harga diperkirakan akan mengalami
peningkatan, maka kurva penawaran aggregat jangka pendek
akan mengalami pergeseran ke kiri”

Jumlah Output
Keseimbangan Makroekonomi
(Jangka Pendek)

• Keseimbangan pendapatan nasional yang


dalam analisis AD-AS dinamakan jugasebagai
keseimbangan makroekonomi, dicapai apabila
kurva AD berpotongan dengan kurvaAS.
• Keseimbangan ini dapat menentukan tingkat
harga yang berlaku dalam perekonomiandan
pendapatan nasional riil yang akan
diwujudkan.
• Keseimbangan ini akan mengalami perubahan
dari waktu ke waktu. Secara analisis,
perubahan keseimbanga itu dapat disebabkan
oleh tiga factor, yaitu: perubahan AD saja,
perubahan AS saja, dan perubahanserentak
atau secara berturutan dalam AD dan AS
Keseimbangan Makroekonomi
(Jangka Panjang)

• kurva AD yang menggambarkan keseluruhan entitas


LRA SRA ekonomi, yaitu konsumen, pengusaha, warga negara
S AS
asing dan pemerintah yang akan membeli pada
Tingkat Harga

A B S
P0
tingkat harga agregat yang berbeda,
• kurva AS yang menggambarkan hubungan antara
harga yang dipatok pengusaha dan banyaknya hasil
E produksi yang akan mereka hasilkan dan jual.
Pe’
• Terbentuknya titik keseimbangan di titik E
P1
C D (perpotongan kurva permintaan aggregat dan kurva
AD
penawaran aggregat jangka pendek dan jangka
panjang) menandakan bahwa keseimbangan berada
dalam jangka panjang.
0
Y3 Y YE Y2 Y1
Pendapatan Nasional Riil
EFEK PERUBAHAN KURVA AD ATAU KURVA AS

Jika terjadi perubahan kurva AD da AS secara serentak,


maka dapat digambarkansebagai berikut
Pertumbuhan Ekonomi

• Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian


yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah.

• Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas suatu negara dalam rangka menyediakan
berbagai barang ekonomi kepada para penduduknya dalam jangka panjang.

Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi:


1. Tanah dan kekayaan alam
2. Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
3. Barang-barang modal dan tingkat teknologi
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Sumber- Sumber Pertumbuhan
Ekonomi

Pertumbuhan populasi usia kerja Pertumbuhan


Perubahan rasio pekerja Pertumbuhan populasi
terhadap populasi jam kerja
Perubahan rata-rata jam kerja
Pertumbuhan

GDP Riil

Pertumbuhan modal fisik Pertumbuhan Pertumbuhan


Pertumbuhan modal manusia produktivitas GDP Riil per
Penguasaan teknologi tenaga kerja kapita
Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Klasik

• Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor


yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1. Jumlah penduduk,
2.Jumlah stok barang-barang modal,
3.Luas tanah dan kekayaan alam,
4.Serta tingkat teknologi yang digunakan.
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Teori
Schumpeter

• Menurut Schumpeter  investasi dibagi dalam dua golongan:


(i) penanaman modal otonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi yang
timbul sebagai akibat kegiatan inovasi
(ii) penanaman modal terpengaruh
• Menurut Schumpeter  makin tinggi tingkat kemajuan suatu ekonomi semakin
terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi, sehingga pertumbuhan ekonomi
akan semakin lambat. Pada akhirnya tercapai keadaan stationary state.
• Teori ini menekankan pentingnya peranan pengusaha, sebagai golongan yang akan
terus-menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.
• Inovasi ini meliputi : memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggi
efisiensi produksi barang, memperluas pasar, mengembangkan sumber bahan
mentah baru dan mengadakan perubahan dalam organisasi dalam rangka
mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan.
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Teori Harrod – Domar

• Teori Harrod – Domar  syarat yang harus dipenuhi agar perekonomian dapat
mencapai pertumbuhan yang teguh dalam jangka panjang.
• Asumsi:
(i) barang modal telah mencapai kapasitas penuh,
(ii)tabungan adalah proporsional dengan pendapatan,
(iii)rasio modal-produksi tetap nilainya, dan
(iv)perekonomian terdiri dari dua sektor.
• untuk memacu pertumbuhan ekonomi, setiap perekonomian hendaknya menabung
sebagian tertentu dari pendapatan nasionalnya untuk menggantikan atau menambah
barang-barang modal yang sudah rusak karena diasumsikan ada hubungan langsung
antara stok modal (K) dengan GNP total (Y).
• Hubungan antara stok modal dengan GNP total dikenal sebagai rasio modal output (k)
sedangkan rasio tabungan nasional (s) merupakan bagian output nasional yang selalu
ditabung.
Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Teori Harrod – Domar
Model Harod Domar:
• Hubungan yang menyatakan bahwa tabungan (S) merupakan bagian tertentu (s)
dari pendapatan nasional (Y) 
• Investasi neto (I) adalah perubahan modal (∆K) 
• Jumlah stok modal (K) memiliki hubungan langsung dengan jumlah pendapatan
nasional (Y)  dinyatakan dalam rasio modal output
atau maka

• Tabungan harus sama dengan investasi  , diformulasikan sbb:


 

Sehingga diperoleh :
(“ pertumbuhan PDB berbanding lurus dengan tingkat tabungan dan
berbanding terbalik dengan rasio modal-output”  agar sebuah
perekonomian bisa tumbuh dengan pesat maka diperlukan tabungan dan
investasi sebanyak mungkin dari bagian GNP-nya   Semakin banyak bagian
GNP yang ditabung untuk kemudian diinvestasikan akan berdampak pada
semakin cepatnya laju pertumbuhan ekonomi)
Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Teori Harrod – Domar
Model Harod Domar:
• Hubungan yang menyatakan bahwa tabungan (S) merupakan bagian tertentu (s) dari
pendapatan nasional (Y) 
• Investasi neto (I) adalah perubahan modal (∆K) 
• Jumlah stok modal (K) memiliki hubungan langsung dengan jumlah pendapatan
nasional (Y)  dinyatakan dalam rasio modal output
atau maka

• Tabungan harus sama dengan investasi  , diformulasikan sbb:


 

Sehingga diperoleh :
(“ pertumbuhan PDB berbanding lurus dengan tingkat tabungan dan berbanding terbalik dengan
rasio modal-output”  agar sebuah perekonomian bisa tumbuh dengan pesat maka diperlukan
tabungan dan investasi sebanyak mungkin dari bagian GNP-nya   Semakin banyak
bagian GNP yang ditabung untuk kemudian diinvestasikan akan berdampak pada semakin
cepatnya laju pertumbuhan ekonomi)
Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Neo Klasik

• Asumsi  tidak ada pertumbuhan teknologi.


• Perekonomian mencapai tingkat output dan modal jangka panjang pada kondisi steady-state   pada saat
perubahan PDB dan modal perkapitanya nol, ∆y = 0 dan ∆k = 0

y=f(k) Teori pertumbuhan neo-klasik yang dikembangkan oleh


y
) Abramovitz dan Solow terdiri dari tiga tahap: Pertama,
y* melihat bagaimana berbagai variabel ekonomi menentukan
terjadinya kondisi steady-state. Kedua, mempelajari transisi
dari kondisi perekonomian saat ini menjadi steady-state.
Ketiga, menambahkan kemajuan teknologi ke dalam model

k* k rasio modal-tenaga kerja


Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Neo Klasik
• Steady State  perekonomian berada dalam kondisi steady-state ketika pendapatan
perkapita dan modalnya konstan  Nilai steady-state dari pendapatan dan modal per
kapita ditunjukkan dengan y* dan k*   nilai dimana investasi diperlukan untuk
menyediakan modal bagi tenaga kerja baru dan untuk memperbaharui mesin yang
telah terdepresiasi yang jumlahnya sama dengan tabungan yang dihasilkan dalam
perekonomian  Nilai steady-state y* dan k* adalah tingkat output dan modal
dimana jumlah tabungan dan investasi yang dibutuhkan seimbang.
• Investasi dan Tabungan  Investasi dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat
modal per kapita tertentu, k, yang besarnya dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi
dan tingkat penyusutan
Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Neo Klasik
• Proses penyesuaian perekonomian dari posisi rasio modal-tenaga kerja awal
y
hingga mencapai kondisi steady state.

y* D y=f(k)
y0 ) ) (n+d)k
)
sy
sy0 A C
) )
“kunci untuk memahami model
pertumbuhan neoklasik adalah ketika
B
tabungan, sy, melebihi kebutuhan
) investasi maka modal per kapita akan
meningkat dan selama itu pula
perekonomian bergerak ke kanan”

k0 k* k
) ) )
Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Endogen
• Model ini mengasumsikan constant marginal product of capital untuk
fungsi produksi
“ fungsi produksi pada model pertumbuhan
endogen berbentuk garis lurus”.
Selama kurva tabungan tidak lagi mendatar
f(k) maka jumlah tabungan selalu lebih besar
dari investasi yang dibutuhkan. Semakin
sf(k)
besar tingkat tabungan, semakin besar pula
(n+d)k
gap antara tabungan dengan investasi yang
dibutuhkan sehingga pertumbuhannya
semakin cepat.

Modal perkapita
Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Endogen
Secara matematis, model pertumbuhan endogen dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
• Asumsi constant marginal product of capital dan kapital sebagai satu-satunya
faktor produksi 
(output berbanding lurus dengan stok kapital. Konstanta a adalah marginal product
of capital)
• Asumsikan bahwa tingkat tabungan adalah konstan yaitu sebesar s, tidak ada
pertumbuhan populasi ataupun penyusutan modal. Kemudian, semua tabungan
digunakan untuk meningkatkan stok modal 
• Tingkat pertumbuhan modal berbanding lurus dengan tingkat tabungan.  ketika
output berbanding lurus dengan modal maka tingkat pertumbuhan output  

(semakin tinggi tingkat tabungan maka semakin tinggi tingkat pertumbuhan output)
Teori Pertumbuhan Ekonomi:
Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Modern Menurut Kuznet

• Kenaikan kapasitas tersebut dipengaruhi oleh kemajuan-kemajuan teknologi,


institusional, dan ideologis terhadap tuntutan keadaan.
• Karakteristik atau ciri dari proses pertumbuhan ekonomi yang bisa ditemui pada
hampir semua negara maju :
– Tingkat pertumbuhan output perkapita dan pertumbuhan penduduk yang
tinggi.
– Tingkat kenaikan produktivitas faktor total yang tinggi
– Tingkat transformasi struktural ekonomi yang tinggi
– Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi
– Adanya kecenderungan negara-negara yang mulai atau yang sudah maju
perekonomiannya menjadikan negara lain sebagai daerah pemasaran dan
sumber bahan baku yang baru.
– Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai
sepertiga bagian penduduk dunia.
• Menurut Kuznet, pada tahap awal pertumbuhan, distribusi pendapatan akan
cenderung memburuk, dan pada tahap lanjutan distribusi pendapatan akan
membaik  perubahan struktural
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai