Anda di halaman 1dari 13

BISNIS

INTERNASIONAL
Pertemuan 2
Foreign Direct Investment
(FDI)
Investasi Luar Negeri Langsung
Bagian Pertama

1. FDI dalam perekonomian Dunia


2. Teori FDI
3. Ideologi Politik dan FDI
1. FDI dalam perekonomian Dunia

FDI terjadi apabila perusahaan melakukan investasi pada fasilitas-


fasilitas baru dalam rangka memproduksi, atau memasarkan produk
di luar negeri.

Perusahaan yang melakukan FDI akan menjadi perusahaan


multinasional (multinational enterprise/MNE).

Berikan Contoh FDI?


Beberapa istilah:

• Host Country adalah negara yang menjadi tempat investasi


perusahaan dari luar negeri.
• Stock of FDI adalah total nilai aset yang diperoleh dari luar
negeri.
• Outflow of FDI adalah arus FDI yang keluar dari suatu
negara.
• Inflow of FDI adalah arus FDI yang masuk ke suatu negara.
Latar belakang munculnya FDI:

1. Adanya kebijakan proteksionisme di negara tujuan. Maka, FDI


merupakan suatu cara untuk menghindari hambatan-hambatan
perdagangan.
2. Untuk mengurangi ekspor.
3. Pegeseran politik dan kebijaksanaan negara, menjadi lebih
demokratis dan pasar bebas.
4. Privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara, memberikan
peluang masuknya investor asing.
5. Globalisasi Perekonomian dunia.
Di era globalisasi, perusahaan menciptakan sebuah jaringan
global operasi produksi terkait (a global web of linked
production operations), yaitu:

• Memproduksi berbagai macam komponen di berbagai negara


yang didasarkan pada perbandingan biaya relatif dari setiap
negara, kemudian....
• Merakit (assembling) produk akhir di negara dimana menjadi
pasar utama (prime market)
Contoh Kasus : Toyota dan ATPM-nya di Indonesia, yaitu ASTRA
International.
2. Teori FDI

Ekspor berarti memproduksi barang-barang dalam negeri


kemudian mengapalkannya ke negara penerima penjualan.

Lisensi berarti menjamin hak atas kepemilikan asing (lisensi)


untuk memproduksi dan menjual produk perusahaan
sebagai upaya memperoleh keuntungan perusahaan berupa
fee royalty dari setiap unit penjualan.
Tantangan FDI

1. FDI lebih mahal karena perusahaan harus membangun fasilitas


produksi di luar negeri atau mengakuisisi perusahaan-perusahaan
asing.
2. FDI lebih berisiko sebab masalah-masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan bisnis pada budaya yang berbeda yang mana aturan-
aturan permainan (rules of the game) berbeda-beda.

TAPI,

mengapa perusahaan memilih melakukan FDI yang relatif sulit,


ketimbang melakukan “ekspor” atau “licensing”?
Alasan FDI

1. Keterbatasan mengekspor
a. Beberapa negara menerapkan hambatan-hambatan
perdagangan, quota impor dan tarif impor. Amerika
membatasi impor mobil Jepang.
b. Jenis produk, yaitu tergolong ber-VWR (Value to
weight ratio) rasio berat dengan nilai yang rendah.
Sehingga apabila ekspor, biaya transportasi malah lebih
tinggi dari harga produknya sendiri. Misal : semen, air
mineral, dll.
Alasan FDI

2. Keterbatasan Melakukan Lisensi


a. Melakukan lisensi dapat memberikan perusahaan technological
know-how yang bernilai kepada pesaing di luar negeri yang
potensial. Contoh kasus perusahaan TV RCA yang memberikan
lisensi kepada Sony dan Matsushita. Pada perkembangan
selanjutnya, setelah SONY dan MATSUSHITA dapat memproduksi
sendiri, malah pasar RCA dikuasai oleh SONY.
b. Melakukan lisensi tidak memberikan pengendalian yang ketat
terhadap pabrikasi, pemasaran, dan strategi yang mungkin
dibutuhkan untuk memaksimumkan profitabilitasnya.
c. Dengan melisensi, keunggulan bersaing bukan kepada keunggulan
produk, tapi lebih kepada faktor kemampuan manajemen,
pemasaran, dan produksi.
Merger dan Akuisisi lintas
batas
3. Ideologi Politik dan FDI

Kebijakan pemerintah secara khusus dipengaruhi oleh


ideologi politik. Ideologi terhadap PDI bergeser dari
paham radikal yang berlawanan dengan prinsip tidak
adanya intervensi dari pasar bebas.
1. Paham radikasi
2. Paham pasar bebas
3. Nasionalisme Pragmatis
Metode Mengelola Risiko Politik

Anda mungkin juga menyukai