Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Chintya Dwi Hendriana

NIM : 21043135

Tugas minggu 15 SIAM

1. Jelaskan contoh keputusan-keputusan yang dihasilkan dari keberadaan DSS & GDSS, serta
contoh keputusan-keputusan yang dihasilkan dari keberadaan ES. Apa kesimpulan yang bisa
saudara ambil ?
2. Jelaskan apa harus DSS dan GDSS menjadi satu paket dalam sebuah entitas bisnis (harus
dibangun dan diimplementasikan berbarengan).
3. Perusahaan seperti apa yang harus punya DSS serta GDSS, dan perusahaan seperti apa pula
yang cukup dengan DSS saja ? Jelaskan pula contoh DSS maupun GDSS pad sebuah entitas
bisnis

Jawaban :

1. Contoh keputusan yang dihasilkan dari keberadaan DSS ( Decision support system ) yaitu
DSS untuk kelayakan proposal kredit Bank Rakyat Indonesia. Sekarang ini karena
banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit ke Bank membuat bank
tersebut harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah.
Sebagai contoh : pemberian kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI memberikan kredit
kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran kredit yang berhasil akan
membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya BRI harus benar-benar hati-hati
dalam menyalurkan kreditnya. Sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon debitor,
BRI harus menilai dulu kelayakan proposal kreditnya.
Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi
dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision Support
Systems) SDSS yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan secara
interaktif. Rancangan SDSS (Specific Decision Support Systems) ini menggunakan
perangkat lunak Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya.
Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SDSS ini sangat
membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam tugasnya menilai kelayakan
proposal kredit.
Contoh keputusan yang dihasilkan dari keberadaan GDSS (Group decision support system)
Perusahaan IBM, begitu juga banyak perusahaan lain, memulai sistem pendukung keputusan
kelompok untuk memperbaiki pertemuan kelompok. Kasus khusus melibatkan manajer
pabrik karena tidak dapat mengidentifikasi penyebab masalah dengan shop floor control.
Setelah pertemuan selama dua jam dengan personil pabrik semua yang dihasilkan adalah
argumen dan perasaan buruk.
 Jadi setelah bertemu dengan fasilitator system pendukung keputusan kelompok
perusahaan, manajer memutuskan untuk memiliki sepuluh karyawan pabrik, dirinya
sendiri, dan dua analis junior untuk berpartisipasi dalam sistem pendukung keputusan
kelompok. Mereka akan menggunakan brainstorming dan voting elektronik untuk
menyelesaikan masalah shop floor control.
 Manajer dan fasilitator memutuskan topiknya adalah "Apa isu utama dalam
memperbaiki shop floor control?"
 Setelah melakukan brainstorming selama 35 menit dan mengumpulkan 645 baris saran,
gagasan dan komentar tentang bagaimana memperbaiki shop floor control, manajer
menemukan bahwa dia mendapatkan informasi bermanfaat tentang masalah ini untuk
pertama kalinya.
 Sebuah daftar disusun dari komentar dan kemudian anggota kelompok menentukannya
sesuai urutan kepentingannya. Hasilnya dipajang dan diskusi berlangsung selama sepuluh
menit. Manajer mengucapkan terimakasih kepada para peserta dan memberikan hardfile
dari semua diskusi dan hasil voting kelompok.
Kesimpulan yang bisa di ambil yaitu bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-
tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. Jadi fungsinya adalah
untuk membantu mengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat
untuk menganalisa informasi. Sistem inilah yang mendukung keputusan semiterstruktur dan tak
terstruktur, sedangkan GDSS digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan kelompok
di suatu organisasi. Sistem perangkat lunak, dan manusia.
2. Menurut saya sebaiknya untuk pengambilan keputusan DSS dan GDSS dapat menjadi satu
paket dalam sebuah entitas bisnis, karna DSS merupakan Sistem untuk membantu manajer
dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan di dalam perusahaan.
Contohnya seperti link elektronik, Sedangkan GDSS hampir sama dengan DSS, bedanya
GDSS mencari solusi permasalahan melalui pengumpulan pengetahuan dalam suatu
kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi dan skenario.
Contohnya seperti e-government. sehingga jika pengambilan keputusan dilakukan oleh DSS
dan GDSS menjadi satu entitias bisnis akan menjadi lebih baik dan lebih akurat lagi hasilnya.

3. Perusahaan seperti apa yang harus punya DSS dan GDSS yaitu Model DSS Ketika DSS
untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus dan berkala serta
output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respons terhadap permintaan ke
basis data. Setelah DSS diterapkan dengan baik, kemampuan yang memungkinkan para
pemecah masalah untuk bekerja sama dalam kelompok ditambahkan ke dalam model
tersebut. Penambahan peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut untuk
berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision
support system-GDSS). Yang terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah
ditambahkan beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP.
Konsep GDSS Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision
support systemGDSS) adalah “sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang
melakukan tugas (atau mencapai tujuan) yang sama dan memberikan antar muka untuk
digunakan bersama.” Istilah-istilah lain juga digunakan untuk menggambarkan aplikasi
teknologi informasi ke dalam situasi kelompok. Istilah ini antara lain sistem pendukung
kelompok (group support system-GSS), kerja sama berbantuan computer (computer-
supported cooperative work-CSCW), dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi
(computerized collaborative work support), dan sistem pertemuan elektronik (electronic
meeting system-EMS). Peranti lunak yang digunakan dalam situasi-situasi ini diberi nama
groupware.
Contoh DSS dan GDSS pada entitas bisnis ialah :
Pada level taktis ini pengumpulan data semua data-data dari level operasional dan di
olah dalam bentuk pengendalian manajemen sedetil-detilnya, yang pelaporan data-data
tersebut, yang informasi datanya akan di laporkan kepada level strategi untuk pengambilan
keputusan. dan tugasnya mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana sesuai
dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi. Tingkat ini di duduki oleh Manager-manager
cabang dari tiap-tiap fungsi dari level operasional.
Contoh pada entitas bisnis yaitu kasus aplikasi DSS pada perusahaan PT Telkom
membuat suatu apilikasi yang dipergunakan untuk mempermudah perusahaan dalam
pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang
berada dilapangan. Aplikasi yang menggunakan telkom e-service akan dapat membantu
evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan
PT Telkom, karena telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT Telkom dan
customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT Telkom dapat mengetahui saran-
saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya. Terutama saran
tentang Telkom speedy apakah itu melalui saluran wireless (flexi) atau wireline (direct line
cabel). Dengan adanya sistem DSS PT Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan
pelanggan dan pengambilan keputusan dalam perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Hal ini memberikan keuntungan bagi PT Telkom maupun customer.

TUGAS MINGGU 15 SIAM VIDEO

https://youtu.be/T2tbvpH25IE

Anda mungkin juga menyukai