Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Chintya Dwi Hendriana

NIM : 21043135

Tugas Minggu 13 SPM

Tugas Pertemuan 13

1. Jelaskan hubungan dari kompensasi manajemen dan hubungannya dengan pengendalian


manajemen

2. Apa yang dimaksud dengan insentif jangka panjang dan insentif jangka pendek.

3. Jelaskan hubungan teori agensi dengan kompensasi manajemen

Jawab :

1. Kompensasi merupakan komponen penting dalam penciptaan suatu manajemen yang efektif
dan kondusif. Kompensasi adalah bagian dari manajemen. Sistem kompensasi yang baik dapat
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Kompensasi merupakan
sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
Kompensasi juga merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam
bisnis.

Tujuan manajemen Kompensasi secara umum tujuan kompensasi adalah untuk membantu
perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan
internal dan eksternal.

Tujuan manajemen Kompensasi;

a. Memperoleh SDM yang berkualitas


b. Mempertahankan Karyawan yang ada
c. Menjamin Keadilan
d. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan
e. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan
f. Mengendalikan Biaya
g. Mengikuti aturan hokum
h. Memfasilitasi Pengertian
i. Meningkatkan Efisiensi Administrasi

Pengendalian manajemen termasuk dalam kategori bagian dari pengetahuan perilaku terapan.
Pada prinsipnya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu sistem yang berisi tuntutan
kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk menjalankan dan mengendalikan
perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini, perusahaan yang baik
tersebut bisa diartikan sebagai:

1. Tolak ukur performa perusahaan yang mencerminkan perusahaan berjalan secara efektif,
efisien dan juga produktif.

2. Penentuan dalam menentukan tolak ukur di atas.

3. Mengapresiasi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk karyawan di


dalamnya.

Setiap perusahaan tentunya mempunyai tingkat kompleksitas yang berbeda-beda dalam


pengendalian manajemennya, semakin besar skala perusahaan tersebut tentunya akan semakin
kompleks. Sistem ini lebih bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih fokus dalam berbagai
upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen agar tujuan perusahaan bisa tercapai.

2. Rencana kompensasi insentif jangka pendek didasarkan pada kinerja dalam tahun berjalan.
Sedangkan, rencana kompensasi insentif jangka panjang akan menghubungkan antara
pencapaian jangka panjang dengan harga saham suatu perusahaan. Seorang manajer dapat
memperoleh bonus dalam kedua rencana kompensasi insentif tersebut. Biasanya, bonus dalam
rencana jangka pendek akan dibayarkan secara tunai, sedangkan bonus rencana jangka panjang
diberikan dalam bentuk opsi untuk membeli saham organisasi.

 Rencana Kompensasi Insentif Jangka Pendek

Bentuk-bentuk rencana kompensasi insentif jangka pendek, antara lain sebagai berikut:

a. Total Kantong Bonus“Kantong bonus”merupakan jumlah total dari bonus yang akan
dibayarkan ke sekelompok karyawan yang memiliki kualifikasi dalam satu tahun tertentu. Dalam
suatu rencana kompensasi insentif jangka pendek, pemegang saham memberikan suara atas
rumus yang akan digunakan untuk menghitung jumlah tersebut. Biasanya, rumus ini berkaitan
dengan profitabilitas organisasi secara keseluruhan di tahun berjalan. Dalam memutuskan
besarnya kantong bonus ini, masalah yang penting adalah memastikan bahwa kompensasi total
yang dibayarkan kepada para eksekutif adalah kompetitif.

b.Kompensasi Ditunda

Meskipun jumlah bonus dihitung secara tahunan, pembayaran ke penerima akan disebar ke suatu
periode (bianyanya lima tahun). Dalam sistem ini, para eksekutif hanya menerima seperlima dari
bonus mereka di tahun dimana bonus tersebut diperoleh. Empat per lima sisanya dibayar merata
selama empat tahun ke depan. Dengan demikian, setelah para eksekutif tersebut bekerja selama
lima tahun, maka bonusnya akan terdiri dari seperlima bonus tahun berjalan plus (ditambah)
seperlima bonus yang diterima di masing-masing tahun dari empat tahun sebelumnya.
Dibeberapa perusahaan, periode penundaan adalah tiga tahun.

 Rencana Kompensasi Insentif Jangka Panjang

Suatu asumsi mendasar dari rencana kompensasi insentif jangka panjang adalah bahwa
pertumbuhan nilai dari saham organisasi mencerminkan kinerja jangka panjang organisasi
tersebut. Rencana kompensasi insentif jangka panjang dipengaruhi oleh perubahan dalam
undang-undang pajak penghasilan, perubahandalam perlakukan akuntansi, kondisi pasar saham,
dan berbagai faktor lainnya. Konsekuensinya. Rencana kompensasi insentif dari waktu ke waktu
akan berbeda.

a.Opsi Saham

Opsi saham adalah hak untuk membeli sejumlah lembar saham pada atau setelah tanggal tertentu
di masa depan (tanggal pelaksanaan) pada harga yang telah disetujui pada tanggal pemberian
opsi (biasanya harga pasar sekarang atau 95 persen dari harga pasar sekarang). Manfaat
motivasional dari rencana opsi saham adalah rencana tersebut akan mengarahkan energi manajer
ke arah kinerja jangka panjang maupun jangka pendik dari organisasi.Hak untuk membeli saham
dalan rencana opsi saham memberikan kepada manajer sejumlah ekuitas (modal saham) yang
dapat manajer simpan, bahkan jika manajer meninggalkan organisasi,dan keuntungan yang dapat
manajer peroleh adalah kapanpun manajer dapat memutuskan untuk menjual saham tersebut.
Manajer hanya akan memperoleh keuntungan jika kemudian ia menjual saham tersebut pada
harga yang melebihi yang dibayarkan untuk saham tersebut. Namun demikian, kebanyakan opsi
saham adalah untuk saham terbatas. Manajer tidak diperbolehkan menjual saham ini selama
periode waktu tertentu setelah saham tersebut diperoleh.

b.Saham Fantom

Saham fantom adalah memberikan sejumlah saham kepada manajer untuk tujuan pembukuan
saja. Di akhir periode yang telah ditentukan (misalkan lima tahun eksekutif/manajer tersebut
berhak untuk menerima penghargaan yang setara dengan apresiasi pada nilai pasar dari saham
tersebut sejak tanggal penghargaan. Penghargaan tersebut dapat berbentuk uang tunai, lembar
saham, atau keduanya. Saham fantom tidak memiliki biaya transaksi. Dalam opsi saham
mengharuskan manajer untuk menyimpan saham tersebut selama periode waktu tertentu setelah
dibeli. Hak ini akan mengakibatkan risiko penurunan harga pasar serta biaya bunga yang terkait
dengan penyimpanan saham. Risiko dan biaya-biaya ini tidak ada dalam saham fantom.

c.Hak Apresiasi Saham

Hak apresiasi saham adalah hak untuk menerima pembayaranuang tunai berdasarkan
peningkatan dalam nilai saham dari saat pemberian penghargaan sampai tanggal tertentu di masa
depan. Hak apresiasi saham dan saham fantom merupakan jenis bonus tunai ditunda dimana
jumlah bonus merupakan suatu fungsi dari harga pasar saham organisasi.

3. Teori Keagenan atau agency theory merupakan gambaran hubungan antara pihak yang
memiliki wewenang yakni investor yang juga biasa disebut dengan principal dengan para
manajer yang merupakan agent yang diberikan wewenang.

Dalam teori keagenan menjelaskan tentang dua pelaku ekonomi yang saling bertentangan yaitu
prinsipal dan agen. Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang
(prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta
memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal (Ichsan, 2013).
Jika prinsipal dan agen memiliki tujuan yang sama maka agen akan mendukung dan
melaksanakan semua yang diperintahkan oleh prinsipal.
Pertentangan terjadi apabila agen tidak menjalankan perintah prinsipal untuk kepentingannya
sendiri. Dalam penelitian ini, pemerintah adalah prinsipal sedangkan perusahaan adalah agen.
Pemerintah yang bertindak sebagai prinsipal memerintahkan kepada perusahaan untuk
membayar pajak sesuai dengan perundang-undangan pajak. Hal yang terjadi adalah perusahaan
sebagai agen lebih mengutamakan kepentingannya dalam mengoptimalkan laba perusahaan
sehingga meminimalisir beban, termasuk beban pajak dengan melakukan penghindaran pajak.
Manajer perusahaan yang berkuasa dalam perusahaan untuk pengambilan keputusan sebagai
agen memiliki kepentingan untuk memaksimalkan labanya dengan kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan. Karakter manajer perusahaan tentunya mempengaruhi keputusan manajer untuk
memutuskan kebijakannya untuk meminimalkan beban termasuk beban pajak dengan
mempertimbangkan berbagai macam hal seperti sales growth atau leverage.

Sales growth yang semakin meningkat tentunya menggambarkan laba yang semakin meningkat
pula sehingga manajer akan berfikir untuk memaksimalkan labanya dengan cara apapun. Begitu
juga dengan leverage, kebijakan leverage yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh
pendanaan dari eksternal demi kelangsungan operasional akan meningkatkan bunga namun
memperkecil beban pajak karena semakin besar perlindungan pajak. Kedua hal tersebut menjadi
pertimbangan manajer dalam memutuskan kebijakan untuk memaksimalkan labanya.

Anda mungkin juga menyukai