Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIANDALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Jl. Ir. Soekarno Km. 20 Telp. (022) 7798252-7798253
Fax. (022) 7798256 Jawa Barat 45363 JATINANGOR – SUMEDANG 45363
Jl. Ampera Raya Cilandak Timur Telp. (021) 7806944-7805088-7806602 Fax. (022) 7824157 Jakarta
Selatan 12560

Nama : MUHAMMAD RIZKY DWIPUTRA PANGGATO


NPP : 29.1465
Kelas : D5
No Urut Absen : 23
Mata Kuliah : EVALUASI KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH
Dosen : Dr. M. Irawan., SE., M.Si
Tanggal Ujian : 07 Desember 2021

JAWABAN

1. Pendekatan Sikap merupakan Pendekatan yang menyangkut penilaian terhadap


sifat atau karakteristik individu. Pada umumnya, sifat dapat diukur dalam bentuk
inisiatif, kecepatan membuat keputusan, dan ketergantungan. Pendekatan sifat
dipertimbangkan oleh para ahli sebagai yang paling rendah. Penilaian sifat
merupakan pendekatan yang kurang sempurna karena relatif bermuka ganda
terhadap kinerja aktual. Contohnya dalam penilaian seseorang yang mempunyai
inisiatif rendah tidak memberikan sesuatu tentang bagaimana memperbaiki
prestasi kerja. Hal tersebut terjadi juga pada pekerja yang cenderung bereaksi
defensif terhadap umpan balik tentang keperibadiannya, terutama apabila
dirasakan kurang menguntungkan dirinya. Contohnya pada seseorang yang
mempunyai sikap baik, menunjukan tingkat kepercayaan diri tinggi, menjadi
bergantung, kelihatan sibuk atau kaya pengalaman, namun tidak ada korelasinya
dengan hasil pekerjaan.

2. Penetapan kinerja merupakan suatu janji dan tekat rencana kerja tahunan yang
akan dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima amanah dan tanggung
jawab di satuan kerja pemerintah daerah adalah pengertian dari sasaran evaluasi.
Contoh real dilapangan yaitu dalam Sasaran Evaluasi, dipergunakan untuk
kepentingan yang lebih luas lagi, seperti evaluasi terhadap tujuan dan sasaran,
terhadap rencana, lingkungan, proses kerja, pengukuran kinerja dan evaluasi
terhadap hasil.

3. Tujuan penetapan kinerja :


1) Meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Aparatur
2) Mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan amanah yang
diterimanya dan terus meningkatkan kinerjanya
3) Sebagai alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi amanah
4) Untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward)/ sanksi
(punishment)
5) Sebagai wujud nyata komitmen antara Bupati/Walikota dan pimpinan SKPD
untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
aparatur

4. Pengukuran kinerja adalah proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan


dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi
penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan
jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai
seberapa jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud
yang diinginkan, dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan (Robertson, 2002
dalam Mohamad Mahsun, 2006: 25). pengukuran kinerja adalah tindakan
pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada
pada perusahaan
Contoh Penerapannya yaitu:
 Memotivasi kepada pegawai untuk melakukan pelayanan sebaik mungkin
dan menjadikannya sebagai bagian dari mata rantai pelanggan dan pemasok
internal.
 Melakukan identifikasi terhadap berbagai pemborosan sekaligus mendorong
upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut.
 Merancang tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi

Anda mungkin juga menyukai