Anda di halaman 1dari 13

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, ORIENTASI TUJUAN DAN


SELF-EFFICACY TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM
PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT (Study Pada Kantor Akuntan
Publik di Kota Denpasar).
1
Kadek Eta Gasendi, 2Nyoman Trisna Herawati, 2Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja,
S.E., Ak., M.Si.
Jurusan Akuntasi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail:{gasendieta@yahoo.com,aris_herawati@yahoo.co.id,
anantawikramatunggaatmadja@gmail.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh dari kompleksitas tugas
terhadap kinerja auditor dalam pembuatan audit judgment, Mengetahui pengaruh dari
orientasi tujuan pendekatan kinerja terhadap kinerja auditor dalam pembuatan audit
judgment, Mengetahui pengaruh dari orientasi tujuan pembelajaran terhadap kinerja
auditor dalam pembuatan audit judgment, Mengetahui pengaruh dari orientasi tujuan
penghindaran kinerja terhadap kinerja auditor dalam pembuatan audit judgment.
Mengetahui pengaruh dari self-efficacy terhadap kinerja auditor dalam pembuatan audit
judgment Metode penelitian dalam penelitian dengan pendekatan kuantitatif karena data
yang digunakan berbentuk angka – angka. Data primer diperoleh dengan menggunakan
daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan
informasi dari auditor kantor akuntan publik Denpasar. Hasil yan didapat dari penelitian ini
yaitu Kompleksitas tugas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
auditor analisis t test yaitu nilai nilai t hitung = 3.233, Orientasi tujuan pendekatan kinerja
memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung=
0.682, Orientasi tujuan pembelajaran memiliki pengaruh yang positif dan signifika. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai t hitung = 2.896, Orientasi tujuan penghindaran kinerja memiliki
pengaruh yang negatif dan tidak signifikan Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung = -0.133,
Self-Efficacy memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan Hal ini ditunjukkan dengan nilai t
hitung= -4.329

Kata kunci: kompleksitas tugas, orientasi tujuan, self-efficacy, kinerja auditor

Abstract
This study aims to determine the effect of task complexity on the performance of
auditors in making audit judgment, Knowing the influence of goal orientation of performance
approach to auditor performance in making audit judgment, Knowing the influence of
orientation of learning objective to auditor performance in making audit judgment Knowing
influence of orientation The purpose of performance avoidance on auditor performance in
making audit judgment. Know the influence of self-efficacy on auditor performance in making
audit judgment Research method in research with quantitative approach because data used
in form of numbers. Primary data was obtained by using questionnaire (questionnaires) that
have been structured with the aim to collect information from auditors Denpasar public
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

accounting firm. The result of this research is task complexity have positive and significant
influence to auditor performance of t test analysis that is t value value = 3,233, Orientation of
purpose of performance approach have positive and insignificant effect This is indicated by t
value = 0.682, The orientation of learning objectives has a positive and significant influence.
This is indicated by the value of t arithmetic = 2.896, Orientation of objective avoidance
performance has a negative effect and not significant This is indicated by the value of t
arithmetic = -0.133, Self-Efficacy has a negative and significant effect This is indicated by
the value of t arithmetic = 4.329

Keywords: task complexity, goal orientation, self-efficacy, auditor performance


PENDAHULUAN kegagalan audit dalam dekade
Auditor mengumpulkan bukti dalam belakangan ini yang telah menimbulkan
waktu yang berbeda dan krisis kepercayaan masyarakat mengenai
mengintegrasikan informasi dari bukti ketidak mampuan profesi akuntan dalam
tersebut untuk membuat suatu audit melaksanakan tugasnya secara maksimal
judgment. Audit judgment merupakan misalnya dalam mengaudit laporan
suatu pertimbangan yang keuangan. Dengan melihat uraian diatas,
mempengaruhi dokumentasi bukti dan peneliti bermaksud untuk melakukan
keputusan pendapat yang dibuat oleh penelitian untuk mengetahui pengaruh
auditor. Dalam pembuatan judgment ini gender, kompleksitas tugas, orientasi
auditor mempunyai kesadaran bahwa tujuan dan self-efficacy terhadap kinerja
suatu pertanggungjawaban merupakan auditor.
faktor yang cukup penting karena Kenyataannya cara pandang auditor
penilaiannya akan ditinjau dan dimintai dalam menanggapi informasi
keterangan. Judgment mengacu pada berhubungan dengan tanggung jawab dan
aspek kognitif dalam proses pengambilan risiko audit yang akan dihadapi oleh
keputusan dan mencerminkan perubahan auditor sehubungan dengan judgment
dalam evaluasi, opini, dan sikap. yang dibuatnya. Faktor-faktor yang
Kualitas judgment ini menunjukkan mempengaruhi persepsi auditor dalam
seberapa baik kinerja seorang auditor menanggapi dan mengevaluasi informasi
dalam melakukan tugasnya. ini antara lain meliputi faktor pengetahuan,
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku auditor, serta kompleksitas tugas
kinerja seorang auditor dalam pembuatan dalam melakukan pemeriksaan.
audit judgment, baik bersifat teknis Salah satu faktor prilaku auditor yaitu
ataupun non teknis. Salah satu faktor orientasi tujuan. Orientasi tujuan yang
yang banyak mempengaruhi pembuatan merupakan suatu preferensi tujuan dalam
audit judgment misalnya adalah perilaku pencapaian situasi telah menjadi salah
individu yang sekarang ini semakin satu topik yang paling penting dalam
banyak menerima perhatian dari para pendidikan, psikologis, dan literatur
praktisi akuntansi ataupun dari akademisi. penelitian organisasi (Payne et al., 2007).
Namun demikian meningkatnya perhatian Orientasi tujuan memberikan kerangka
tersebut tidak diimbangi dengan mental yang seseorang gunakan untuk
pertumbuhan penelitian di bidang menafsirkan dan menanggapi pencapaian
akuntansi perilaku di mana dalam banyak dan kegagalan situasi (Dweck dan
penelitian tidak menjadi fokus utama Leggett, 1988) dan perbedaan individu
(Meyer, 2001). Didukung dari penelitian yang berguna untuk membangun
Arsanti (2009) yang meneliti tentang pemahaman terhadap pembelajaran,
hubungan antara penetapan tujuan, self- pelatihan, dan hasil kinerja (Zweig dan
efficacy dan kinerja dengan Webster, 2004).
menambahkan beberapa variabel yaitu Selain orientasi tujuan, terdapat
Gender, Kompleksitas tugas dan orientasi sejumlah faktor yang berpengaruh
tujuan sebagai variabel independen. terhadap kinerja seorang auditor dalam
Penelitian ini dimotivasi oleh beberapa mengambil keputusan dan salah satunya
alasan pertama karena banyaknya kasus adalah meningkatnya kompleksitas tugas
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

yang dihadapi. Pengujian pengaruh proses berpikir terhadap informasi yang


sejumlah faktor tersebut terhadap diterima. Hal tersebut mempengaruhi
kompleksitas tugas juga bersifat penting motivasi, sikap, dan perilaku individu.
karena kecenderungan bahwa tugas Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
melakukan audit adalah tugas yang self-efficacy memberi kontribusi
banyak menghadapi persoalan kompleks. signifikan pada pilihan tingkat tujuan
Bonner (1994) mengemukakan ada tiga individual (Locke dan Latham, 1990).
alasan yang cukup mendasar mengapa Selanjutnya hubungan ini berdampak
pengujian terhadap kompleksitas tugas pada pencapaian tujuan dan akan
untuk sebuah situasi audit perlu dilakukan. berhubungan dengan kinerja (Locke dan
Pertama, kompleksitas tugas ini Latham, 1990).
diduga berpengaruh signifikan terhadap Penelitian yang dilakukan oleh
kinerja seorang auditor. Kedua, sarana Sanusi,et al, (2007) dengan judul “Effect
dan teknik pembuatan keputusan dan of Goal Orientation and Task
latihan tertentu diduga telah dikondisikan Complexity on Audit Judgment
sedemikian rupa ketika para peneliti Performance. Penelitian ini menarik untuk
memahami keganjilan pada kompleksitas direplikasi karena penelitian tersebut
tugas audit. Ketiga, pemahaman terhadap berupaya untuk menguji secara eksplisit
kompleksitas dari sebuah tugas dapat interaksi kompleksitas tugas dengan
membantu tim manajemen audit orientasi tujuan yang belum dilakukan oleh
perusahaan menemukan solusi terbaik penelitian sebelumnya. Hasil penelitian
bagi staf audit dan tugas audit. tersebut didukung oleh penelitian Wijayatri
Bagaimanapun juga sedikit penelitian (2010) yang juga membuktikan bahwa
dalam penelitian bidang audit yang telah kompleksitas tugas berpengaruh paling
meneliti bagaimana kompleksitas tugas dominan terhadap audit judgment. Selain
berinteraksi dengan sifat-sifat auditor kompleksitas tugas, Wijayatri juga menguji
untuk mempengaruhi kinerja. Payne et al. variabel tekanan ketaatan dan keahlian
(2007) melakukan penelitian tentang yang memiliki pengaruh signifikan
bagaimana karakteristik tugas seperti terhadap audit judgment.
kompleksitas tugas mungkin memoderasi Penelitian yang dilakukan indhiana,
hubungan kinerja orientasi tujuan dan (2014) yang berjudul pengaruh gender,
dengan mempertimbangkan bukti meta- kompleksitas tugas, orientasi tujuan dan
analitik bahwa orientasi tujuan self-efficacy terhadap kinerja auditor
pendekatan-kinerja yang tidak terkait (Studi Empiris pada Kantor Akuntan
langsung dengan kinerja, diteliti pengaruh Publik di Surakarta dan Yogyakarta)".
moderasi dari kompleksitas tugas pada Hasilnya menunjukan bahwa Hasil dari
hubungan antara orientasi tujuan penelitian ini ternyata hanya mendukung
pendekatan-kinerja dengan kinerja auditor dua dari empat hipotesis yang diajukan
dalam pembuatan audit judgment. yaitu orientasi tujuaan dan self- efficacy
Diketahui bahwa tidak ada studi berpengaruh terhadap kinerja auditor.
sebelumnya yang telah menguji ini secara Sedangkan variabel lain yaitu gender,
eksplisit. Singkatnya, tujuan dari studi ini kompleksitas tugas tidak berpengruh
adalah untuk memeriksa pengaruh secara terhadap kinerja auditor. Hal ini mungkin
langsung maupun pengaruh interaktif disebabkan karena lebih besarnya
orientasi tujuan dan tugas kompleksitas pengaruh variabel- variabel lain yaitu
pada kinerja auditor dalam pembuatan sebesar 75, 3% (hasil uji koefisien
audit judgment. determinasi).
Self-efficacy diturunkan dari teori Hal ini pula ditemukan dalam
kognitif sosial (sosial cognitif theory), hal penelitian sebelumnya yang dilakukan
tersebut dikemukakan oleh Bandura oleh narayana (2015) yang berjudul
(1986). Secara singkat teori tersebut kompleksitas tugas sebagai pemoderasi
menyatakan, sebagian besar pengaruh orientasi tujuan dan self-efficacy
pengetahuan dan perilaku anggota pada audit judgment ditemukan bahwa
organisasi digerakkan dari lingkungan, kompleksitas tugas secara signifikan
dan secara terus menerus mengalami memoderasi pengaruh orientasi tujuan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

dan self-efficacy pada audit judgment, kriteria yang berorientasi hasil,


dengan adjusted R2 sebesar 75,8%. kriteria yang berorientasi proses
Hasil pengujian interaksi orientasi tujuan digunakan ketika keakuratan hasil
dengan kompleksitas tugas (X1 X3 ) tidak dapat ditentukan. Jadi, untuk
menunjukkan tingkat signifikansi sebesar mengevaluasi kualitas keputusan auditor
0,003 dan hasil pengujian interaksi seft- yang dilihat dari kualitas proses auditnya
efficacy dengan kompleksitas tugas (X2X3) dilakukan oleh auditor selama pekerjaan
menunjukan tingkat signifikansi sebesar audit dari awal sampai keputusan yang
0,000. diambil.
Menurut Jamilah, dkk (2007) audit Menurut Wood dalam Nadhiroh
judgment adalah kebijakan auditor dalam (2010), kompleksitas tugas memiliki tiga
menentukan pendapat mengenai hasil dimensi, yaitu kompleksitas komponen
auditnya yang mengacu pada penentuan (jumlah dari isyarat informasi dan
suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tindakan yang berbeda), kompleksitas
tentang suatu objek, status atau peristiwa koordinatif (jenis dan jumlah hubungan
lainnya. Judgment merupakan cara antara tindakan dan isyarat), dan
pandang auditor dalam menanggapi kompleksitas dinamis (perubahan dalam
semua informasi yang berhubungan tindakan dan isyarat dan hubungan di
dengan tanggungjawab dan risiko audit antaranya).
yang dihadapi oleh auditor. Kompleksitas audit didasarkan pada
Bonner dan Sprinkle (2002) persepsi individu tentang kesulitan suatu
menyatakan bahwa ada tiga variabel yang tugas audit (Praditaningrum, 2012). Ada
dapat mempengaruhi kinerja, yaitu: auditor yang mempersepsikan tugas audit
variabel orang, variabel tugas, dan sebagai tugas dengan kompleksitas tinggi
variabel lingkungan. Variabel orang dan sulit, sementara auditor lain ada yang
termasuk atribut yang dimiliki seseorang mempersepsikan sebagai tugas yang
sebelum melakukan tugas seperti mudah.
konten pengetahuan, pengetahuan Menurut Johnson et al. (2000),
organisasi, kemampuan, kepercayaan orientasi pembelajaran memfokuskan
diri, gaya kognitif, motivasi intrinsik, individu pada pengembangan dan strategi
nilai-nilai budaya. tugas. Orang dengan penguasaan atau
Variabel tugas termasuk faktor-faktor orientasi tujuan pembelajaran berfokus
yang bervariasi baik di dalam maupun di pada pengembangan kompetensi mereka
luar tugas, seperti kompleksitas, format dengan mengakuisisi keterampilan baru,
presentasi, pengolahan dan respon menguasai situasi baru, dan belajar dari
modus siaga. Sementara itu, variabel pengalaman mereka dengan orientasi
lingkungan meliputi semua kondisi, tujuan pendekatan-kinerja berfokus pada
keadaan, dan pengaruh di sekitar orang pendemonstrasian kompetensi normatif
yang melakukan tugas tertentu, seperti dan memperoleh penilaian baik dari orang
tekanan waktu, akuntabilitas, tujuan yang lain dan mereka yang berorientasi tujuan
telah ditetapkan dan umpan balik. penghindaran-kinerja berfokus untuk
Kualitas pekerjaan auditor dapat dilihat menghindari situasi yang mungkin
dari kualitas judgment dan keputusan menampilkan rendahnya kompetensi atau
yang diambil. Menurut Edward et al. hasil dalam penilaian negatif dari orang
(1984) dalam Bedard dan Chi (1993), ada lain (VandeWalle, Brown, Cron dan
dua kriteria yang digunakan untuk slocum, 1999; vandewalle, Cron dan
mengevaluasi sebuah keputusan, yaitu Slocum, 2001).
berorientasi hasil dan berorientasi proses. Secara umum, orientasi tujuan
Kriteria berorientasi hasil yang pembelajaran memiliki pengaruh
digunakan ketika keakuratan hasil dapat menguntungkan pada kinerja, dan
ditentukan. Untuk mengevaluasi kualitas pendapat ini didukung oleh teori dan bukti
dari sebuah keputusan yang dipilih empiris. Secara teoritis, karena orang-
dilakukan dengan membandingkan solusi orang dengan orientasi tujuan
dan kriteria hasil standar. Berbeda dengan pembelajaran terfokus pada
pengembangan kompetensi, mereka
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

mempunyai minat intrinsik dalam tugas- Simultan (F test) dan Uji Asumsi Klasik
tugas yang mereka lakukan (Balron dan (Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas). Hasil
Harackiewicz, 2001), karena itu, mereka analisis tersebut selanjutnya di
akan lebih terlibat pada tugas daripada interprestasikan dan diakhiri dengan
mereka yang tidak memiliki orientasi menarik kesimpulan serta memberikan
seperti itu. saran sebagai kontribusi penelitian
Self-Efficacy merupakan salah satu selanjutnya.
kemampuan pengeluaran diri individu. Penelitian ini mempunyai sebuah
Konsep Self-Efficacy pertama kali populasi dan sampel. Dimana Populasi itu
dikemukakan oleh Bandura. Self-Efficacy adalah wilayah generalisasi yang terdiri
mengacu pada persepsi tentang atas objek atau subjek yang mempunyai
kemampuan individu untuk kualitas dan karakteristik tertentu yang
mengorganisasi dan mengimplementasi ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
tindakan untuk menampilkan kecakapan dan kemudian ditarik kesimpulannya
tertentu (Bandura, 1986,). Baron dan Byne (Sugiyono, 2009). Dan sedangkan sampel
(2002) mengemukakan bahwa Self- Sampel adalah bagian dari jumlah dan
Efficacy merupakan penilaian individu karakteristik yang dimiliki populasi
terhadap kemampuan atau tersebut (Sugiyono, 2009). Metode
kompetensinya untuk melakukan suatu pengambilan sampel yang digunakan
tugas, mencapai suatu tujuan, dan dalam penelitian ini adalah dengan
menghasilkan sesuatu. Di samping itu, metode non probability sampling, yaitu
Schultz (1994) mendefinisikan self- convenience sampling method sehingga
efficacy sebagai perasaan kita terhadap anggota populasi yang paling mudah di
kecukupan, efisiensi, dan kemampuan kita akses yang akan dipilih menjadi sampel.
dalam mengatasi kehidupan. S el f -effi Pada penelitian ini terdapat satu
cacy merupakan kepercayaan ataupun variabel dependen yang digunakan dalam
keyakinan seseorang mengenai penelitian ini yaitu audit judgment.
kemampuan dirinya untuk melakukan atau Variabel independen yang digunakan
menghasilkan sesuatu menurut pada penelitian ini sebanyak tiga variabel,
(Trianevant, 2014). yaitu pengaruh kompleksitas tugas,
orientasi tujuan dan self-efficacy.
METODE PENELITIAN Pengujian ini bertujuan untuk
Rancangan penelitian digunakan menunjukkan seberapa jauh pengaruh
sebagai gambaran umum dalam satu variabel penjelas atau independen
pelaksanaan penelitian. Penelitian ini secara individual dalam menerangkan
dilakukan di kantor Akuntan Publik variasi variabel independen.
Denpasar. Penelitian ini termasuk dalam
penelitian dengan pendekatan kuantitatif HASIL DAN PEMBAHASAN
karena data yang digunakan berbentuk Pada bagian hasil penelitian akan
angka – angka. Data yang digunakan disajikan data mengenai pengaruh
dalam penelitian ini adalah data primer kompleksitas tugas, orientasi tujuan dan
dan data sekunder. Data primer diperoleh self-efficacy terhadap kinerja auditor
dengan menggunakan daftar pertanyaan dalam pembuatan audit judgment (study
(kuesioner) yang telah terstruktur dengan pada kantor akuntan publik di kota
tujuan untuk mengumpulkan informasi dari denpasar). Auditor yang menjadi sampel
auditor kantor akuntan publik Denpasar dalam penelitian ini adalah auditor yang
mengenai variabel-variabel dalam bekerja pada kantor akutan public (KAP)
penelitian ini meliputi variabel yang tersebar di wilayah kota Denpasar.
kompleksitas tugas, orientasi tujuan, self- Data penelitian dikumpulkan dengan 70
efficacy dan audit judgment. Uji yang kuesioner secara langsung kepada KAP
digunakan dalam penelitian ini yaitu uji yang menjadi objek penelitian. Penelitian
kualitas data (Uji Validitas, Uji Reliabilitas), dilakukan sejak tanggal pengiriman dan
uji hipotesis (Metode Regresi Berganda, pengumpulan data yang berlangsung
Uji Koefisien Determinasi (R2), Uji Regresi selama kurang lebih 4 minggu.
Parsial (Uji Statistik t), dan Uji Regresi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

Data kuesioner yang diperoleh Uji Reliabilitas yaitu yaitu uji yang
sebanyak 50 kuesioner dari 70 koesioner digunakan untuk mengukur kuesioner
yang disebarkan. Kuesioner yang yang merupakan indikator dari variabel
disebarkan seluruhnya memenuhi kriteria atau kontruk (Ghozali, 2001). Mengenai uji
yang ditentukan, memiliki kelengkapan reliabilitas dapat dilihat bahwa nilai setiap
dan ketuntasan dalam pengisian variable memiliki nilai di atas 0.6 maka
kuesioner. Jadi tingkat pengembalian dapat dinyatakan bahwa variable
kuesioner untuk responden adalah kompleksitastugas, orientasi tujuan
sebesar 71 %. Dari 18 kantor akuntan pendekatan kinerja, orientasi
publik yang ada di wilayah Denpasar (data pembelajaran, orientasi tujuan
website), hanya 5 KAP yang bersedia penghindaran kinerja dan self-efficacy
untuk ikut berpartisipasi menjadi dapat dinyatakan reliabel.
responden dalam penelitian ini. Hal ini Uji normalitas dimana uji ini bertujuan
disebabkan karena pengiriman kuesioner untuk menguji apakah dalam model
pada saat sibuk (tutup buku). Penyajikan regresi, variabel terikat dan variabel bebas
statistik deskriptif variabel penelitian, keduanya mempunyai distribusi normal
dengan nilai yang ditunjukan diantaranya ataukah tidak. Normal P-P Plot untuk Uji
nilai mean untuk kinerja auditor yaitu Normalitas Berdasarkan grafik Normal P-P
36,32, kompleksitas tugas yaitu 31,24, Plot of Regression Standardized Residual
orientasi tujuan pendektan kinerja yaitu menyatakan bahwa memberikan pola
10,54, orientasi tujuan pembelajaran yaitu distribusi yang normal terlihat titik-titik
23,16, orientasi tujuan menghindari kinerja menyebar disekitar garis diagonal, serta
yaitu 18,04, dan self Efficacy yaitu 68,98. penyebarannya mengikuti arah diagonal.
Tabel pula menunjukan nilai standar Uji Heterokedastisitas terlihat pada
deviasi diantaranya kinerja auditor yaitu tampilan grafik scatterplot tersebut bahwa
3,341, kompleksitas tugas yaitu 3,701, tidak terdapat pola tertentu yang teratur
orientasi tujuan pendektan kinerja yaitu dan titik-titik menyebar di atas dan di
2,612, orientasi tujuan pembelajaran yaitu bawah angka 0 pada sumbu Y secara
1,057, orientasi tujuan menghindari kinerja acak, maka tidak terjadi
yaitu 0,968, dan self Efficacy yaitu 5,374. heteroskedastisitas atau model
Uji validitas dilakukan untuk persamaan regresi homoskedastisitas.
mengetahui apakah alat ukur yang telah Uji multikolinearitas adalah
disusun dapat digunakan untuk mengukur pengujian yang bertujuan menguji
apa yang hendak diukur secara tepat apakah model regresi berkorelasi dengan
(Sudarmanto, 2005), Secara ringkas variabel independen (bebas).
hasil uji validitas data dapat diketahui jika Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
butir pertanyaan nilai sig < α=0.05 bahwa toleransi dan nilai VIF (Variance Iinflation
semua butir pertanyaan dapat dinyatakan Factor). Apabila nilai toleransi tidak < 10
valid, namun jika sig > α=0.05 semua % dan nilai VIF < 10, maka terjadi
butir pertanyaan dapat dinyatakan tidak multikolinearitas antarvariabel bebas
valid. Jadi dapat dilihat butir pertanyaan dalam model regresi. Menunjukan bahwa
kompeksitas tugas dinyatakan valid, butir nilai VIF kurang dari 10 yaitu 3.608, 3.567,
pertanyaan orientasi tujuan pendekatan 1.155, 1.055, 1.074 < 10, maka tidak
kinerja terdapat satu soal tidak valid yaitu terdapat gejala multikolinieritas sehingga
butir soal ke tiga (3), butir pertanyaan hasil perhitungan model persamaan
orientasi tujuan pembelajaran dinyatakan regresi akurat untuk memberikan
valid, orientasi tujuan penghindaran interpretasi.
kinerja dinyatakan valid, dan butir
pertanyaan self-efficacy dinyatakan dua
butir pertanyaan tidak valid yaitu butir soal
ke dua dan delapan belas (2, 18).
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

Tabel 4.7
Uji Analisis Regresi Linier
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 18.145 8.039 2.257 .029
Kompleksitas_tugas .464 .143 .514 3.233 .002
Orientasi_tujuan_Pen
.138 .202 .108 .682 .499
dekatan_kinerja
Orientasi_Tujuan_Pe
.822 .284 .260 2.894 .006
mbelajaran
Orientasi_Tujuan_pen
-.040 .296 -.011 -.133 .894
ghindaran_Kinerja
Self_Efficacy -.233 .054 -.375 -4.329 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Auditor

Berdasarkan tabel 4.7, dapat Nilai konstanta dan nilai koefisien regresi
dilihat bahwa nilai konstanta (@) (α, β1, β2, β2, β2, β3) ini dapat dibuat suatu
sebesar 18.145 persamaan koefisien persamaan model regresi linier berganda
β1 = 0,464: β2 = 0,138: β2 = 0,822: β2 = sebagai berikut:
(-0,040): β3 = (-0,233). Y = 18.145 + 0.464 X1 + 0.138 X2 + 0.822
X2 + (-0.40 X2) + (-0.233 X3)+ e

Tabel 4.8
Hasil Uji F untuk variabel kompleksitas tugas, orientasi tujuan dan self-efficacy
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 378.613 5 75.723 19.801 .000a
Residual 168.267 44 3.824
Total 546.880 49
a. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Orientasi_Tujuan_penghindaran_Kinerja,
Kompleksitas_tugas, Orientasi_Tujuan_Pembelajaran,
Orientasi_tujuan_Pendekatan_kinerja
b. Dependent Variable: Kinerja_Auditor

Berdasarkan hasil analisis pada tabel Dapat disimpulkan bahwa variabel


4.8 menunjukan bahwa nilai = kompleksitas tugas, orientasi tujuan dan
self-efficacy berpengaruh terhadap kinerja
19.801 > = 4,74 atau p-value =
auditor dalam pembuatan audit judgment
0,00 < = 0,05 maka H0 diterima. (study pada kantor akuntan publik di kota
denpasar) berpengaruh signifikan untuk
digunakan dalam analisis
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

Tabel 4.9
Uji regresi parsial (uji t)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 18.145 8.039 2.257 .029
Kompleksitas_tugas .464 .143 .514 3.233 .002
Orientasi_tujuan_
.138 .202 .108 .682 .499
Pendekatan_kinerja
Orientasi_Tujuan_
.822 .284 .260 2.894 .006
Pembelajaran
Orientasi_Tujuan_
-.040 .296 -.011 -.133 .894
penghindaran_ Kinerja
Self_Efficacy -.233 .054 -.375 -4.329 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Auditor

≤ α = 0,05.
Berdasarkan hasil uji t table 4.9 Variabel orientasi tujuan
menunjukkan bahwa variabel penghindaran kinerja dari tabel tersebut
kompleksitas tugas berpengaruh diketahui tidak berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kinerja auditor dalam tidak signifikan terhadap variabel kinerja
pembuatan audit judgment (study pada auditor. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
kantor akuntan publik di kota denpasar), = -0.133 < = 1,678 atau p-
karena nilai t hitung = 3.233> t tabel =
1.678 atau p-value = 0.02 < α = 0.05, value = 0.894 > α = 0.05.
maka H0 diterima, yang berbunyi H0 maka H0 diterima, yang berbunyi H0
ditolak bila : ≤ α = 0,05. diterima bila : ≤ α = 0,05.
Variabel orientasi tujuan pendekatan Variabel self-efficacy. Hal ini
kinerja dari tabel tersebut diketahui tidak ditunjukkan dengan nilai = -4.329 <
berpengaruh signifikan terhadap variabel = 1,678 atau p-value = 0.00 < α
kinerja auditor. Hal ini ditunjukkan dengan
=0.05, maka H0 ditolak, yang berbunyi H0
nilai = 0.682 < = 1,678 atau
diterima bila : ≤ α = 0,05
p-value = 0.499 > α = 0.05, maka H0
ditolak, yang berbunyi H0 ditolak bila :
≤ α =0,05.
Variabel orientasi tujuan
pembelajaran dari tabel tersebut diketahui
berpengaruh signifikan terhadap variabel
kinerja auditor. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai = 2.896 > = 1,678 atau
p-value = 0.006 < α = 0.05, maka H0.
diterima, yang berbunyi H0 ditolak bila :
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

Tabel 5.0
Hasil Uji R untuk Variabel kompleksitas tugas, orientasi tujuan dan self-efficacy
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .832a .692 .657 1.956
a.Predictors:(Constant), Self_Efficacy, Orientasi_Tujuan_penghindaran_Kinerja,
Kompleksitas_tugas, Orientasi_Tujuan_Pembelajaran,
Orientasi_tujuan_Pendekatan_kinerja

Koefisien Determinasi Untuk mengetahui variabel Pengaruh kompleksitas tugas,


Pengaruh kompleksitas tugas, orientasi orientasi tujuan dan self-efficacy terhadap
tujuan dan self-efficacy terhadap kinerja kinerja auditor dalam pembuatan audit
auditor dalam pembuatan audit judgment judgment (study pada kantor akuntan
(study pada kantor akuntan publik di kota publik di kota denpasar). secara simultan
denpasar) maka dapat digunakan analisis sebesar 0,692 sehingga sumbangan
koefisien determinasi (Adjusted R pengaruh untuk variabel tersebut sebesar
Square). Besarnya koefisien determinasi 69,2 % dipengaruhi oleh variabel
(Adjusted R Square) tersebut nampak kompleksitas tugas, orientasi tujuan dan
pada tabel 5.0. Berdasarkan hasil analisis self-efficacy sedangkan sisanya sebesar
dengan menggunakan bantuan program 30,8 % dipengaruhi oleh faktor lain yang
komputer SPSS versi 16.0 for Windows tidak termasuk dalam penelitian ini.
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh

PEMBAHASAN untuk menyelesaikan tugas yang


Hasil analisis data dalam penelitian ini diberikan. Pernyataan yang diungkapkan
menunjukkan bahwa variabel oleh Nugraha (2015) memperyegas hasil
kompleksitas tugas memiliki pengaruh yang didapat, menyatakan bahwa
yang positif dan signifikan terhadap kinerja peningkatan kompleksitas tugas dapat
auditor dalam pembuatan audit judgment menurunkan tingkat keberhasilan tugas
(study pada kantor akuntan publik di kota itu. Dengan kerumitan dan kompleksnya
denpasar). Hal ini di dukung oleh oleh suatu pekerjaan dapat mendorong
penelitian yang dilakukan oleh Kasim et al seseorang untuk melakukan kesalahan-
(2013) yang mendapatkan hasil bahwa kesalahan dalam pekerjaannya.
kompleksitas tugas berpengaruh terhadap Pengaruh orientasi tujuan pendekatan
kinerja auditor. Penelitian yang sama kinerja terhadap kinerja auditor dalam
dilakukan oleh Narayana et al (2015) yang pembuatan audit judgment (study pada
ditemukan bahwa kompleksitas tugas kantor akuntan publik di kota denpasar)
secara signifikan memoderasi pengaruh
orientasi tujuan dan self-efficacy pada Variabel orientasi tujuan pendekatan
audit judgment. Praditaningrum, (2012) kinerja dari tabel tersebut diketahui tidak
menyatakan bahwa kompleksitas audit berpengaruh signifikan terhadap variabel
didasarkan pada persepsi individu tentang kinerja auditor. Dengan demikian, variabel
kesulitan suatu tugas audit. Ada auditor orientasi tujuan pendekatan kinerja
yang mempersepsikan tugas audit memiliki pengaruh yang tidak signifikan
sebagai tugas dengan kompleksitas tinggi dan positif terhadap kinerja auditor dalam
dan sulit, sementara auditor lain ada yang pembuatan audit judgment (study pada
mempersepsikan sebagai tugas yang kantor akuntan publik di kota denpasar).
mudah. Semagin mudah tugas yang Orientasi tujuan pendekatan-kinerja
diberikan akan mempermudah auditor rnerupakan bentuk regulasi yang yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

lebih kompleks didasarkan pada motivasi (2002) juga menunjukkan bahwa hasil
prestasi dan takut gagal dan dengan pengujian mengenai pengaruh orientasi
demikian dapat masuk di antara tujuan terhadap transfer pelatihan
pendekatan dan penghindaran fungsi menunjukkan pengaruh yang secara
motivasi (Elliot dan Church,1997). statistik tidak signifikan.
Menurut Johnson et al. (2000), orientasi Pengaruh orientasi tujuan
pembelajaran memfokuskan individu pada pembelajaran terhadap kinerja auditor
pengembangan dan strategi tugas dalam pembuatan audit judgment (study
orientasi tujuan pendekatan-kinerja pada kantor akuntan publik di kota
berfokus pada pendemonstrasian denpasar). Hasil analisis data dalam
kompetensi normatif dan memperoleh penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
penilaian baik dari orang lain. Hasil orientasi tujuan pembelajaran memiliki
penelitian inni didukung pula oleh peneliti pengaruh yang positif dan signifikan
sebelumnya yaitu Penelitian yang terhadap kinerja auditor dalam pembuatan
dilakukan oleh Kustini dan Suharyadi

audit judgment (study pada kantor auditor. Dengan demikian, variabel


akuntan publik di kota denpasar). Menurut orientasi tujuan penghindaran kinerja
Johnson et al.(2000) ,orientasi memiliki pengaruh yang negatif dan tidak
pembelajaran memfokuskan individu pada signifikan terhadap kinerja auditor dalam
pengembangan dan strategi tugas. Orang pembuatan audit judgment (study pada
dengan penguasaan atau orientasi tujuan kantor akuntan publik di kota denpasar).
pembelajaran berfokus pada Hasil pengujian ini selaras dan konsisten
pengembangan kompetensi mereka dengan penelitian sebelumnya Sanusi, et
dengan mengakuisisi keterampilan baru, al (2007) Pekerjaan-pekerjaan yang sudah
menguasai situasi baru, dan belajar dari dianggap sulit dan melampaui
pengalaman mereka. Secara umum, kemampuan seorang auditor akan
orientasi tujuan pembelajaran memiliki membuat mereka merasa malas untuk
pengaruh menguntungkan pada kinerja, mengerjakannya. Hal tersebut akan
dan pendapat ini didukung oleh teori dan sangat menurunkan kinerja yang mereka
bukti empiris. Secara teoritis, karena punya. Orientasi tujuan penghindaran-
orang-orang dengan orientasi tujuan kinerja juga telah terbukti berkaitan
pembelajaran terfokus pada negatif terhadap efektivitas diri
pengembangan kompetensi, mereka (VandeWalle et al.,2001)
mempunyai minat intrinsik dalam tugas- Pengaruh self-efficacy terhadap kinerja
tugas yang mereka lakukan (Balron dan auditor dalam pembuatan audit judgment
Harackiewicz, 2001), karena itu, mereka (study pada kantor akuntan publik di kota
akan lebih terlibat pada tugas daripada denpasar). Hasil analisis data dalam
mereka yang tidak memiliki orientasi penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
seperti itu. Salah satu temuan penelitian Self-Efficacy memiliki pengaruh yang
yang konsisten dalam literatur negatif dan signifikan terhadap kinerja
motivasional adalah bahwa tantangan auditor dalam pembuatan audit judgment
tujuan (challenging goals) yang lebih (study pada kantor akuntan publik di kota
besar menghasilkan kinerja yang lebih denpasar). Penelitian ini berarti tidak
tinggi dibanding tujuan yang rnudah atau konsisten dengan penelitian terdahulu oleh
tujuan yang dilakukan dengan terbaik Wijayantini, et al. (2014) menunjukkan
(Locke dan Latham, 1990). bahwa secara parsial tekanan ketaatan,
Pengaruh orientasi tujuan kompleksitas tugas,dan self-afficacy
penghindaran kinerja terhadap kinerja berpengaruh positif dan signifikan
auditor dalam pembuatan audit judgment terhadap audit judgment sedangkan
(study pada kantor akuntan publik di kota secara simultan baik tekanan ketaatan,
denpasar). Variabel orientasi tujuan kompleksitas tugas, dan self-afficacy
penghindaran kinerja dari tabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap audit
diketahui tidak berpengaruh negatif dan judgment. Hal ini mungkin disebabkan
tidak signifikan terhadap variabel kinerja kinerja auditor lebih dipengaruhi oleh
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

kompleksitas tugas, dan orientasi tujuan, tujuan pembelajaran memiliki pengaruh


sehingga bagaimanapun self-efficacy tidak yang positif dan signifikan terhadap kinerja
berpengaruh terhadap kinerja auditor auditor dalam pembuatan audit judgment
dalam pembuatan audit judgment. (study pada kantor akuntan publik di kota
denpasar).
KESIMPULAN DAN SARAN Orientasi tujuan penghindaran kinerja
KESIMPULAN memiliki pengaruh yang negatif dan tidak
Kompleksitas tugas memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor dalam
yang positif dan signifikan terhadap kinerja pembuatan audit judgment (study pada
auditor dalam pembuatan audit judgment kantor akuntan publik di kota denpasar).
(study pada kantor akuntan publik di kota Hal ini ditunjukkan dengan nilai =-
denpasar). Hal tersebut ditunjukkan dari
0.133 < = 1,678 atau p-value =
hasil analisis t test yaitu nilai nilai t hitung
= 3.233> t tabel = 1.678 atau p-value = 0.894 > α = 0.05, maka H0 ditolak.
0.02 < α = 0.05, maka H0 diterima, yang Dengan demikian, maka dapat
berbunyi H0 ditolak bila : ≤ α = disimpulkan bahwa variabel orientasi
tujuan penghindaran kinerja memiliki
0,05, maka H0 diterima. Dengan pengaruh yang negatif dan tidak signifikan
demikian, maka dapat disimpulkan bahwa terhadap kinerja auditor dalam pembuatan
variabel kompleksitas tugas memiliki audit judgment (study pada kantor
pengaruh yang positif dan signifikan akuntan publik di kota denpasar).
terhadap kinerja auditor dalam pembuatan Self-Efficacy memiliki pengaruh yang
audit judgment (study pada kantor negatif dan signifikan terhadap kinerja
akuntan publik di kota denpasar) sebesar auditor dalam pembuatan audit judgment
7.052. (study pada kantor akuntan publik di kota
Orientasi tujuan pendekatan kinerja denpasar). Hal ini ditunjukkan dengan nilai
memiliki pengaruh yang positif dan tidak
= -4.329 < = 1,678 atau p-
signifikan terhadap kinerja auditor dalam
pembuatan audit judgment (study pada value = 0.00 < α = 0.05, maka H0 ditolak,
kantor akuntan publik di kota denpasar). yang berbunyi H0 diterima bila : ≤
Hal ini ditunjukkan dengan nilai = α = 0,05, maka H0 ditolak. Dengan
0.682 < = 1,678 atau p-value demikian, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Self-Efficacy memiliki pengaruh
=0.499 > α = 0.05, maka H0 ditolak, yang yang negatif dan signifikan terhadap
berbunyi H0 ditolak bila : ≤ α = kinerja auditor dalam pembuatan audit
0,05, maka H0 diterima. Dengan judgment (study pada kantor akuntan
demikian, maka dapat disimpulkan bahwa publik di kota denpasar).
variabel orientasi tujuan pendekatan
kinerja memiliki pengaruh yang positif dan SARAN
tidak signifikan terhadap kinerja auditor Dilihat dari hasil penelitian dari
dalam pembuatan audit judgment (study variabel-variabel yang diuji dalam
pada kantor akuntan publik di kota penelitian ini yaitu kompleksitas tugas,
denpasar). orientasi tujuan pembelajaran,
Orientasi tujuan pembelajaran memiliki pendekatan-kinerja, penghindaran-kinerja,
pengaruh yang positif dan signifikan dan self-efficacy, dan dari keseluruhan
terhadap kinerja auditor dalam pembuatan ternyata hanya satu variable yang
audit judgment (study pada kantor berpengaruh secara signifikan, maka
akuntan publik di kota denpasar). Hal ini sebaiknya untuk penelitian selanjutnya
ditunjukkan dengan nilai = 2.896 > dapat menambah variabel lain seperti
= 1,678 atau p-value = 0.006 < α = pengalaman auditor atau yang lainnya.
Agar hasil penelitian dapat digunakan
0.05, maka H0 diterima, yang berbunyi H0 secara umum, maka cakupan staf akuntan
ditolak bila : ≤ α = 0,05, maka H0 yang digunakan sebagai responden
diterima. Dengan demikian, maka dapat sebaiknya diperbesar sebagai contoh se-
disimpulkan bahwa variabel orientasi Indonesia.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

Pemilihan waktu penyebaran kuesioner


antara bulan Desember hingga Januari, Johnson, D.S., Beauregard, R.S., Hoover,
karena dalam waktu tersebut KAP tidak P.B., and Schmidt, A.M. 2000. Goal
terlalu sibuk. Orientation and Task demand Effects
on motivation, Affect, and
Performance. Journal of Applied
DAFTAR PUSTAKA Psychology, Vol. 85, No. 5, 724-738.
Arsanti,TA.2009. Hubungan Antara
Penerapan Tujuan, Self-Efficacy Kasim Y, Darnawis dan Syukri A. 2013.
Terhadap Kinerja: Jurnal Bisnis dan Pengaruh Akuntanbilitas, Kompetensi
Ekonomi (JBE). 16(2). Diakses 22 dan Kompleksitas Tugas terhadap
September 2016 Kinerja Auditor Pada BPK Perwakilan
Aceh. Jurnal Akuntansi Pasca
Barron, K. E. and Harackiewicz, J. M. Sarjana Universitas Shiah Kuala: Hal
2001. Achievement Goals and 103-116.Volume 2(2).
Optimal Motivation: Testing Multiple
Goal Models. Journal of Personality Mermod, Yuskel Asli, Sugun, Gokhen.
and Social Psychology, 80: 706-722. 2013. Internal Audit Positioning-for
Diakses 22 September 2016 stage model. Journal og busuness
economics & finance volume 2.
Bedard, J. and Chi, MT. 1993. Expertise Marmara University, Turkey.
in auditing. Auditing: Journal of
Practice & Theory 12: 21-45. Diakses Nadhiroh, Siti Asih. 2010.
22 September 2016 Pengaruh Kompleksitas Tugas,
Orientasi tujian, dan Self- Efficacy
Bell, B. S. and Kozlowski, S. W. 2002. Terhadap Kinerja Auditor dalam
Goal Orientation and Ability: Pembuatan\ Audit Judgment (Studi
Interactive Effects on Self-efficacy, Pada Kantor Akuntan Publik di
Performance, and Knowledge. Semarang). Skripsi tidak diterbitkan.
Journal of Applied Psychology, 87: Semarang: Universitas Diponogoro.
497-505. Diakses 22 September 2016
Narayana, A. A. S, dan juliarsa, G. 2015.
Elliot, A. J. and Church, M. A. 1997. A Kompleksitas tugas sebagai
Hierarchical Model of Approach and pemoderan pengaruh orientasi tujuan
Avoidance Achievement Motivation. dan self-efficacy pada audit judgment.
Journal of Personality and Social Vol 11(1). Terdapat pada jurnal ilmiah
Psychology, 72: 218-232. Diakses 22 akuntansi bisnis. Diakses pada 30
September 2016 oktober 2016

Indhiani,T.L. 2014. Pengaruh gender, Pertiwi, Suryani. E, Gunawan. H, &


kompleksitas tugas orientasi Purnamasari, P. 2015. Pengaruh
tujuan dan self-efficacy terhadap Orientasi Tujuan dan Self-Efficacy
klnerja auditor (studi empriris pada terhadap Audit Judgment. Prosiding
kantor akuntan publik di surakarta Penelitian Sivitas Akademika, 8(1) h:
dan Yogyakarta. Program Studi 244-253.
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Septyarini, K.D. (2015) pengaruh
Surakarta pengalaman auditor, tekanan
ketaatan, dan kompleksitas tugas
Jamilah, Siti, Zaenal Fanani, dan Grahita terhadap audit judgment (studi pada
Chandrarin, 2007, Pengaruh Gender, kantor akuntan publik di surakarta dan
Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas semarang). Program Studi Akuntansi
Tugas terhadap Audit Judgment. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Simposium Nasional Akuntansi X Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Unhas Makassar. Terdapat pada
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

http://eprints.ums.ac.id/37569/21/NAS
KAH%20PUBLIKASI.pdf. Diakses
pada 23 oktober 2016.

VandeWalle, D., Brown, S. P., Cron, W. L.


and Slocum, J. W., Jr. 1999. The
Influence of Goal Orientation and Self-
regulation Tactics on Sales
Performance: A Longitudinal Field
Test. Journal of Applied Psychology,
84:249-259.

Wahyuni, P.I, Sujana,E.,dan


Sinarwati,N.K. 2015. pengaruh
kompleksitas tugas, orientasi tujuan,
tekanan ketaatan dan self-efficacy
terhadap kinerja auditor dalam
pembuatan audit judgement ( studi
empiris pada kantor akuntan publik di
bali). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi S1): Vol 3( 1). Terdapat
pada:
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/S1ak/article/view/4643. Diakses
pada 23 oktober 2016.

Wijayantini, K.A.S, yuniarta, G.A, dan


atmadja, A.T. (2014). pengaruh
tekanan ketaatan, kompleksitas tugas,
dan self-efficacy terhadap audit
judgement (studi empiris pada kantor
akuntan publik di bali). JIMAT (Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi S1): Vol
2(1). terdapat pada :
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/S1ak/article/view/2980. Diakses
pada 23 oktober 2016.

Yustrianthe. R. H. 2012. Beberapa Faktor


Yang Mempengaruhi Audit Judgment
Auditor Pemerintah. Jurnal Dinamika
Akuntansi, (Online), Vol. 4, No. 2,).
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.ph
p/j diakses tanggal 26 Oktober
2015

Anda mungkin juga menyukai