Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN


KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP PERTIMBANGAN
AUDIT SAMPLING
Juniarso Sihombing, SE., MBA

juniarso@stietribhakti.ac.id
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Bhakti

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat tekanan anggaran waktu dengan
mengetahui dan menganalisis empat (4) indikator, yaitu pemahaman auditor atas
anggaran waktu, tanggung jawab auditor atas anggaran waktu, penilaian kinerja yang
dilakukan oleh atasan, dan penentuan fee auditor. Untuk mengetahui tingkat
kompleksitas tugas dengan mengetahui dan menganalisis dua (2) indikator, yaitu
informasi yang tidak relevan dan ambiguitas yang tinggi, serta untuk mengetahui
tingkat pertimbangan audit sampling dengan mengetahui dan menganalisis empat (4)
indikator,yaitu unit populasi, standar deviasi, tingkat keyakinan atau keandalan, dan
kesalahan sampling. Penelitian ini juga untuk mengetahui pengaruh tekanan
anggaran waktu terhadap pertimbangan audit sampling, untuk mengetahui pengaruh
kompleksitas tugas terhadap pertimbangan audit sampling,dan juga untuk
mengetahui pengaruh tekanan anggaran waktu dan kompleksitas tugas terhadap
pertimbangan audit sampling.

Kata Kunci: Tekanan AnggaranWaktu, Kompleksitas Tugas, Pertimbangan Audit


Sampling
ABSTRACT
This research was conducted to determine the level of time budget pressure
by knowing and analyzing four (4) indicators, which is auditor's understanding of
time budget, auditor's responsibility on time budget, performance appraisal
conducted by supervisor, and determination of auditor fee. The level of task
complexity is known and analyzed by two (2) indicator, which is irrelevant
information and high ambiguity, and the level of audit sampling consideration by
knowing and analyzed four (4) indicators, which is population unit, standard
deviation, confidence or reliability, and sampling error. Moreover this research used
to know the effect of time budget pressure on audit sampling consideration, to know
the effect of task complexity on audit sampling consideration, and to know the effect
of both time budget pressure and task complexity on audit sampling consideration.

Keyword: Time Budget Pressure, Task Complexity, Audit Sampling Consideration

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi, maka untuk
menentukan kewajaran laporan keuangan tersebut auditor harus menguji catatan
akuntansinya. Tekanan anggaran waktu menyebabkan stress individual yang
disebabkan oleh tidak seimbangnya antara tugas dan waktu yang tersedia serta

70 | H a l a m a n
memengaruhi etika profesional melalui sikap, nilai, perhatian, dan perilaku auditor.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan auditor hampir tidak mungkin melakukan audit
terhadap seluruh bukti transaksi karena terbatasnya waktu dan biaya audit serta
kompleksitas dokumen yang dihadapi. Karena itu auditor menggunakan
pertimbangan sampling dengan pengujian atau tes terhadap karakteristik sebagian
bukti untuk membuat kesimpulan mengenai keseluruhan karakteristik bukti.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, maka
dapat di identifikasi permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana tekanan anggaran waktu, kompleksitas tugas, dan pertimbangan audit
sampling pada KAP Gani Sigiro & Handayani menurut persepsi responden.
C. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian yang
berpusat pada tekanan anggaran waktu sebagai variabel independen pertama (X 1 )
dengan indikator pendukung ialah: 1. pemahaman auditor atas anggaran waktu. 2.
tanggungjawab auditor atas anggaran waktu. 3. Penilaian kinerja yang dilakukan oleh
atasan. 4. Penentuan fee auditor.Berpusat juga pada kompleksitas tugas sebagai
variabel independen kedua (X) dengan indikator pendukung ialah: 1. informasi yang
tidak relevan. 2. ambiguitas yang tinggi. Sedangkan pada pertimbangan audit
sampling sebagai variabel dependen (Y) menggunakan indikator pendukung: 1. unit
populasi. 2. standar deviasi. 3. tingkat keyakinan atau keandalan. 4. Kesalahan
sampling.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mencari besarnya pengaruh
tekanan anggaran waktu dan kompleksitas tugas terhadap pertimbangan audit
sampling. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Auditing
Auditing adalah proses yang dilakukan oleh para auditor untuk mencari
kesalahan yang terjadi dalam suatu kegiatan dengan melihat bukti-bukti maupun
dokumen yang tersedia. Auditing juga merupakan pemeriksaan yang dilakukan
secara objektif terhadap laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain
dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan
semua hal material secara wajar dalam posisi keuangan, hasil usaha dan orang yang
melakukan auditing (Junaidi, 2016).

B. Auditor
Auditor merupakan seseorang yang menyatakan pendapat atas kewajaran
dalam semua hal yang material, posisi keuangan hasil usaha dan arus kas yang sesuai
dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia (Arens, Beasley dan Elder,
2015).

C. Tekanan Anggaran Waktu


Tekanan anggaran waktu telah menjadi masalah yang serius bagi auditor
berkaitan dengan penugasan audit. Bahkan, beberapa auditor mengalami tekanan
71 | H a l a m a n
yang cukup besar ketika dihadapkan pada suatu penugasan audit dengan anggaran
waktu yang sangat singkat dan tidak terukur. Tingkat tekanan anggaran waktu yang
tinggi akan mendorong auditor untuk melakukan perilaku disfungsional (Suprianto,
2009).

D. Anggaran Waktu
Menurut Arens, Beasley, dan Elder (2015), anggaran waktu untuk audit
dibuat untuk mengestimasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah dari
program audit. Dari pernyataan tersebut anggaran waktu didefinisikan sebagai waktu
yang dianggarkan untuk melaksanakan langkah-langkah dalam setiap program audit.
Penyusunan anggaran waktu dilakukan pada tahap awal perencanaan (Idris, 2012).

E. Tujuan Penyusunan Anggaran Waktu


Seperti yang diungkapkan Prasita dan Adi mengenai tujuan penyusunan
anggaran waktu, Hill (2005) menyatakan bahwa keuntungan penyusunan anggaran
waktu untuk menjadi metode yang efisien untuk menyusun jadwal staff, petunjuk
yang penting untuk area audit yang berbeda, perangsang bagi staf auditor untuk
mendapatkan kinerja yang efisien dan alat untuk menentukan tagihan bagi klien.

F. Dampak Tekanan Anggaran Waktu


Dezoort dan Lord (1997) mengelompokkan dampak tekanan anggaran waktu
sebagai berikut: Memengaruhi Sikap; Stres, perasaan gagal, ketidakpuasan
pekerjaan, dan kesalahan yang tidak diinginkan termasuk dalam memengaruhi sikap.
Memengaruhi Niat; Pelaporan waktu kerja yang tidak sesuaidan menerima
kelemahan bukti selama proses audit termasuk dalam memengaruhi
niat.Memengaruhi Perilaku; Menghilangkan beberapa prosedur auditdan
mengabaikanstandard akuntansitermasuk dalam memengaruhi perilaku.

G. Kompleksitas Tugas
Seorang auditor selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang kompleks,
banyak, berbeda-berbeda dan saling berkaitan satu dengan yang lain. Menurut
Iskandar (2011) kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstuktur
membingungkan dan sulit. Dalam melaksanakan tugasnya auditor dihadapkan
dengan informasi-informasi yang penting. Dengan adanya tugas yang semakin
kompleks akan berdampak kepada kinerja auditor. Oleh karena itu auditor harus
memiliki professional judgement.

H. Audit Sampling
Dalam menyampaikan opini, auditor harus mendapatkan bukti yang cukup.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 350 paragraf 01 audit
sampling diartikan sebagai : Audit Sampling adalah penerapan prosedur audit
terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok
transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau
kelompok transaksi tersebut.

I. Menentukan Ukuran Sampel


Menurut Glover, Messier dan Prawitt (2014) pertimbangan mendalam dalam
menentukan nilai yang pantas dari masukan-masukan yang akan digunakan untuk
menentukan ukuran sampel. Masukan pertama dalam menetapkan ukuran sampel
adalah tingkat keyakinan yang diinginkan (desired confidence level), tingkat

72 | H a l a m a n
penyimpangan yang dapat diterima (tolerable deviation), dan tingkat penyimpangan
populasi yang diperkirakan (expected population).

J. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba menetapkan hipotesis atau
kesimpulan yang masih di uji, bahwa diduga tekanan anggaran waktu (X1 ) dan
kompleksitas tugas (X2 ) memiliki pengaruh secara simultan terhadap pertimbangan
audit sampling (Y), yang dituangkan dalam persamaan hipotesis bahwa:
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu terhadap
pertimbangan audit sampling
H2: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu
terhadap pertimbangan audit sampling

METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada KAP Gani Sigiro & Handayani yang beralamat
di Sampoerna Strategic Square, South Tower Level 25, Jalan Jend. Sudirman Kav.
45-46, Jakarta Selatan. Fokus penelitian ini membahas tentang tekanan anggaran
waktu, kompleksitas tugas terhadap pertimbangan audit sampling pada kantor
akuntan publik tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor
eksternal pada KAP Gani Sigiro & Handayani.

B. Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini akan melakukan teknik pengolahan data secara kuantitatif
dimana data mentah diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen penelitian
(kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku. Data hasil kuesioner diolah
dengan melakukan tahap-tahap sebagai berikut: Melakukan pengumpulan data yang
diperoleh dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden yang berkaitan
mengenai pernyataan variable X dan variable Y. Melakukan pengelompokkan data
yang diperoleh sesuai kelompok variabel masing-masing. Melakukan pemberian skor
untuk jawaban dari setiap item pernyataan yang diajukan.

C. Metode Analisis Data


Data yang diperoleh dari responden diolah dengan menggunakan software
statistical package social science (SPSS) versi 21 pada analisis statistik. Penilaian
pada skor masing-masing variabel untuk setiap item dalam kuesioner menggunakan
skala likert yang akan memberikan nilai atau bobot skala ada setiap alternatif
jawaban, sehingga akan menghasilkan total skor bagi setiap responden.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan Tekanan Anggaran Waktu
Berdasarkan hasil dari jawaban koresponden bahwa pernyataan yang tertinggi
adalah auditor memahami anggaran waktu (M=4,6250;SD=0,49029), kemudian yang
kedua adalah anggaran waktu disepakati oleh manajer danklien
(M=4,3750;SD=0,49029), dan yang terakhir adalah auditor merasakan tekanan
anggaran waktu yang tinggi (M=4,3250;SD=1,16327). Dengan demikian diperoleh
kesimpulan bahwa pemahaman auditor atas anggaran waktu berada pada tingkat

73 | H a l a m a n
tinggi (M=4,4417;SD=0,71462) yang menunjukkan bahwa selalu dirasakannya
tekanan anggaran waktu oleh auditor.
Tabel 4.1 Pemahaman Auditor atas Anggaran Waktu
No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking
Verbal
1 Saya memahami
tentang anggaran Selalu 1
4,6250 0,49029 Tinggi
waktu audit. Dirasakan

2 Anggaran waktu
saya disepakati Selalu 2
4,3750 0,49029 Tinggi
oleh manajer saya Dirasakan
dengan klien.
3 Saya merasakan
tekanan anggaran Selalu 3
4,3250 1,16327 Tinggi
waktu yang Dirasakan
tinggi.
Rata-rata Selalu
4,4417 0,71462 Tinggi
Dirasakan

B. Tanggungjawab Auditor atas Anggaran Waktu


Berdasarkan hasil dari jawaban responden bahwa pernyataan yang tertinggi
adalah auditor mengetahui proses audit yang dijalankan (M=4,8750;SD=0,33493),
kemudian yang kedua adalah auditor mengetahui tanggungjawab yang harus
diselesaikan (M=4,8500;SD=0,36162), kemudian yang ketiga adalah auditor
mengetahui target dan bertanggungjawab atasnya (M=4,6500;SD=0,48350), dan
yang terakhir adalah auditor dapat mengantisipasi anggaran waktu sebelum proses
audit berjalan (M=4,4750;SD=0,64001). Dengan demikian diperoleh kesimpulan
bahwa tanggungjawab auditor atas anggaran waktu berada pada tingkat tinggi
(M=4,7125;SD=0,45490) yang menunjukkan bahwa selalu dirasakannya
tanggungjawab auditor atas anggaran waktu.

Tabel 4.2 Tanggungjawab Auditor atas Anggaran Waktu


No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking
Verbal
1 Saya mengetahui
tanggungjawab yang Selalu
4,8500 0,36162 Tinggi 2
harus diselesaikan. Dirasakan

2 Saya mengetahui
target-target yang
Selalu
harus dicapai dan 4,6500 0,48305 Tinggi 3
Dirasakan
bertanggungjawab
atasnya.
3 Saya mengetahui
Selalu
proses audit yang 4,8750 0,33493 Tinggi 1
Dirasakan
dijalankan.
4 Saya dapat
mengantisipasi
Selalu
anggaran waktu 4,4750 0,64001 Tinggi 4
Dirasakan
sebelum proses audit
berjalan.

74 | H a l a m a n
Selalu
Rata-rata 4,7125 0,45490 Tinggi
Dirasakan

C. Penilaian Kinerja yang Dilakukan oleh Atasan


Berdasarkan hasil dari jawaban koresponden bahwa pernyataan yang tertinggi
adalah penilaian kinerja berdasarkan sasaran atau target atas anggaran waktu
(M=4,6500;SD=0,53349), kemudianyang kedua adalah penilaian kinerja
memberikan tekanan bagi auditor (M=4,2750;SD=0,87669), dan yang terakhir
adalah penilaian kinerja oleh atas berdampak pada kualitas audit
(M=4,2500;SD=0,77625). Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa penilaian
kinerja yang dilakukan oleh atasan berada pada tingkat sangat baik
(M=4,3917;SD=0,72881) yang menunjukkan bahwa selalu dirasakannya penilaian
kinerja yang dilakukan oleh atasan.

Tabel 4.3 Penilaian Kinerja yang Dilakukan oleh Atasan

No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking


Verbal

1 Penilaian kinerja
oleh atasan
Selalu
menimbulkan 4,2750 0,87669 Tinggi 2
Dirasakan
tekanan bagi
auditor.
2 Penilaian kinerja
oleh atasan dapat Selalu
4,2500 0,77625 Tinggi 3
berpengaruh pada Dirasakan
kualitas audit.
3 Penilaian kinerja
saya berdasarkan
Selalu
sasaran atau target 4,6500 0,53349 Tinggi 1
Dirasakan
atas anggaran
waktu.
Rata-rata Selalu
4,3917 0,72881 Tinggi
Dirasakan

D. Penentuan Fee Auditor


Berdasarkan hasil jawaban koresponden menyatakan bahwa penentuan fee
auditor memiliki nilai tertinggi adalah penentuan fee dari klien berpengaruh terhadap
kualitas audit (M=3,9250;SD=0,34991), dan yang terakhir adalah fee klien
memberikan tekanan bagi auditor (M=3,7750;SD=0,83166). Dengan demikian
diperoleh kesimpulan bahwa penentuan fee auditor berada pada tingkat diatas rata-
rata (M=3,8500;SD=0,59079) yang menunjukkan bahwa penentuan fee audit sering
dirasakan oleh auditor sebagai tekanan dalam kerja.

75 | H a l a m a n
Tabel 4.4 Penentuan Fee Auditor

No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking


Verbal
1 Penentuan fee dari
klien memberikan Sering Diatas rata- 1
3,9250 0,34991
pengaruh terhadap Dirasakan rata
kualitas audit.
2 Fee klien
Sering Diatas rata- 2
memberikan 3,7750 0,83166
Dirasakan rata
tekanan bagi saya.
Rata-rata Sering Diatas rata-
3,8500 0,59079
Dirasakan rata

E. Tekanan Anggaran Waktu


Dari hasil statistik di atas maka dapat dilihat bahwa rata-rata variabel tekanan
anggaran waktu adalah 4,3490 dengan standar deviasi sebesar 0,62228 yang mana
menjawab rumusan masalah pertama, tekanan anggaran waktu selalu dirasakan.

Tabel 4.5 Ranking dari Tekanan Anggaran Waktu

No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking


Verbal
1 Pemahaman
Selalu 2
auditor atas 4,4417 0,71462 Tinggi
Dirasakan
anggaran waktu
2 Tanggungjawab
Selalu 1
auditor atas 4,7125 0,45490 Tinggi
Dirasakan
anggaran waktu
3 Penilaian kinerja
Selalu 3
yang dilakukan 4,3917 0,72881 Tinggi
Dirasakan
oleh atasan
4 Penentuan fee Sering Diatas rata- 4
3,8500 0,59079
auditor Dirasakan rata
Rata-rata 4,3490 0,62228 Selalu
Tinggi
Dirasakan

F. Informasi yang Tidak Relevan


Berdasarkan hasil jawaban koresponden menyatakan bahwa informasi yang
tidak relevan memiliki nilai tertinggi adalah informasi yang tidak relevan
menyulitkan memprediksi hasil akhir dari penugasan audit (M=4,6500;SD=0,48305),
kemudian yang kedua adalah relevansi bukti audit berhubungan dengan pernyataan
manajemen dalam laporan keuangan (M=4,6000;SD=0,59052), dan yang terakhir
adalah relevansi bukti audit harus berkaitan dengan tujuan audit
(M=4,0000;SD=0,45291). Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa informasi
yang tidak relevan berada pada tingkat tinggi (M=4,4167;SD=0,62464) yang
menunjukkan bahwa informasi yang tidak relevan selalu dirasakan sebagai hal yang
perlu diperhatikan auditor dalam memilih informasi yang ada.
76 | H a l a m a n
Tabel 4.6 Informasi yang Tidak Relevan

No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking


Verbal
1 Informasi yang
tidak relevan
menyulitkan saya Selalu
4,6500 0,48305 Tinggi 1
memprediksi hasil Dirasakan
akhir dari
penugasan audit.
2 Relevansi bukti
audit harus
berhubungan Selalu
4,6000 0,59052 Tinggi 2
dengan pernyataan Dirasakan
manajemen dalam
laporan keuangan.
3 Relevansi bukti
audit harus Sering Diatas rata-
4,000 0,45291 3
berkaitan dengan Dirasakan rata
tujuan audit.
Rata-rata Selalu
4,4167 0,62464 Tinggi
Dirasakan

G. Ambiguitas yang Tinggi


Berdasarkan hasil jawaban koresponden menyatakan bahwa ambiguitas yang
tinggi memiliki nilai tertinggi adalah informasi yang tepat membantu auditor
menghasilkan hasil audit yang tepat dengan target (M=4,7500;SD=0,43853),
kemudian yang kedua adalah dalam menyusun program audit harus dihindari
timbulnya respon yang berbeda dari auditor yang berbeda (M=4,6750;SD=0,61550),
kemudian yang ketiga adalah auditor tidak menghadapi ambiguitas informasi jika
audit internal klien menerapkan makna seragam untuk istilah dalam audit
(M=4,5000;SD=0,50637), dan yang terakhir adalah program audit harus berisi
langkah khusu sehingga auditor memahami langkah tersebut tanpa instruksi
(M=4,1000;SD=0,59052). Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa ambiguitas
yang tinggi berada pada tingkat tinggi (M=4,5063;SD=0,53773) yang menunjukkan
bahwa ambiguitas yang tinggi selalu dirasakan auditor dalam pelaksanaan kegiatan
audit.

Tabel 4.7 Ambiguitas yang Tinggi

No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking


Verbal
1 Informasi yang
tepat membantu
saya untuk Selalu
4,7500 0,43853 Tinggi 1
menghasilkan hasil Dirasakan
audit yang tepat
dengan target.

77 | H a l a m a n
2 Dalam menyusun
program audit
harus dihindari
Selalu
timbulnya respon 4,6750 0,61550 Tinggi 2
Dirasakan
yang berbeda dari
auditor berbeda
(ambigu).
3 Program audit
harus berisi
langkah-langkah
khusus sehingga Sering Diatas rata-
4,1000 0,59052 4
auditor langsung Dirasakan rata
memahami
4 langkah-langkah
tanpa instruksi.
Saya tidak akan
menghadapi
ambiguitas
informasi jika audit Selalu
4,5000 0,50637 Tinggi 3
internal klien Dirasakan
menerapkan makna
seragam untuk
istilah dalam audit.
Selalu
Rata-rata 4,5063 0,53773 Tinggi
Dirasakan

H. Kompleksitas Tugas
Tabel 4.8 Ranking dari Kompleksitas Tugas
No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking
Verbal
1 Informasi
yang tidak Selalu 2
4,4167 0,62464 Tinggi
relevan Dirasakan

2 Ambiguitas Selalu
4,5063 0,53773 Tinggi 1
yang tinggi Dirasakan
Rata-rata 4,4615 0,58119 Selalu Tingi
Dirasakan

Dari hasil statistik di atas maka dapat dilihat bahwa rata-rata variabel
kompleksitas tugas adalah 4,4615 dengan standar deviasi sebesar 0,58119 yang mana
menjawab rumusan masalah kedua, kompleksitas tugas selalu dirasakan.

I. Kesalahan Sampling

Berdasarkan hasil jawaban koresponden menyatakan bahwa kesalahan


samplingyang memiliki nilai tertinggi adalah kesalahan sampling terjadi karena
pengambilan sampel dari suatu populasi bukan dari seluruh populasi
(M=5,0000;SD=0,00000), dan yang terakhir adalah kesalahan sampling disebabkan
karena kesalahan non-sampling (M=3,9000;SD=0,30382). Dengan demikian
diperoleh kesimpulan bahwa kesalahan sampling berada pada tingkat tinggi
(M=4,4500;SD=0,15191) yang menunjukkan bahwa kesalahan sampling selalu
dipertimbangkan auditor dalam kegiatan audit.
78 | H a l a m a n
Tabel 4.9 Kesalahan Sampling

No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking


Verbal

1 Kesalahan
sampling
terjadi karena
pengambilan
Selalu
sampel dari 5,0000 0,00000 Tinggi 1
Dipertimbangkan
suatu populasi
bukan dari
seluruh
populasi.
2 Kesalahan
sampling
disebabkan Sering Diatas rata-
3,9000 0,30382 2
karena Dipertimbangkan rata
kesalahan non-
sampling.
Rata-rata Selalu
4,4500 0,15191 Tinggi
Dipertimbangkan

J. Pertimbangan Audit Sampling


Dari hasil statistik di atas maka dapat dilihat bahwa rata-rata variabel
pertimbangan audit sampling adalah 4,3875 dengan standar deviasi sebesar 0,36500
yang mana menjawab rumusan masalah ketiga, pertimbangan audit sampling selalu
dipertimbangkan.

Tabel 4.10 Ranking dari Pertimbangan Audit Sampling


No Pernyataan M SD Deskripsi Interpretasi Ranking
Verbal
1 Unit populasi
Selalu 2
4,4375 0.40691 Tinggi
Dipertimbangkan

2 Standar Selalu
4,4000 0,55623 Tinggi 3
deviasi Dipertimbangkan
3 Tingkat
keyakinan Selalu 4
4,2625 0,34493 Tinggi
atau Dipertimbangkan
keandalan
4 Kesalahan
Sampling Selalu 1
4,4500 0,15191 Tinggi
Dipertimbangkan

Rata-rata 4,3875 0,36500 Selalu Tinggi


Dipertimbangkan

79 | H a l a m a n
Dari hasil statistik di atas maka dapat dilihat bahwa rata-rata variabel
pertimbangan audit sampling adalah 4,3875 dengan standar deviasi sebesar 0,36500
yang mana menjawab rumusan masalah ketiga, pertimbangan audit sampling selalu
dipertimbangkan.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis
mengenai tekanan anggaran waktu dan kompleksitas tugas terhadap pertimbanganan
audit sampling, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pelaksanaan tekanan anggaran waktu di KAP Gani Sigiro &
Handayani berdasarkan persepsi koresponden memiliki nilai M= 4,3490
dan SD= 0,62228, yang berarti tekanan anggaran waktu selalu dirasakan.
2. Tingkat pelaksanaan kompleksitas tugas di KAP Gani Sigiro & Handayani
berdasarkan persepsi koresponden memiliki nilai M= 4,4615 dan SD=
0,58119, yang berarti kompleksitas tugas selalu dirasakan.
3. Tingkat pelaksanaan pertimbangan audit sampling di KAP Gani Sigiro &
Handayani berdasarkan persepsi koresponden memiliki M= 4,3875 dan
SD= 0,36500, yang berarti pertimbangan audit sampling selalu di
pertimbangkan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Auditor perlu membicarakan mengenai kesepakaatan dengan klien
mengenai fee auditor agar tidak terjadi perang tarif yang dapat merusak
kredibilitas publik. Hal ini dilihat dari ranking terendah pada indikator
variable tekanan anggaran waktu (M3,8500;SD=0,62228).
2. Auditor perlu meningkatkan sikap selektif dalam pengambilan informasi
pada saat penugasan audit. Hal ini dapat dilihat dari ranking terendah pada
indicator variable kompleksitas tugas (M=4,4167; SD=0,62464).
3. Auditor perlu meningkatkan tigkat keyakinan atau kendala dalam
menentukan sampel audit dan juga kualitas dari sampel yang diambil.
Auditor harus meningkatkan pengetahuan dan pengalaman agar dapat
menetapkan sampel audit dengan tepat. Hal ini dapat dilihat dari ranking
terendah pada indicator variable pertimbangan audit sampling
(M=4,2625;0,34493).

80 | H a l a m a n
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S.(2012).Auditing:Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik. Buku 1,Edisi 4.Jakarta: Selemba Empat.
Arens, A.A., Beasley, M.S., Elder, R.J (2015). Auditing & Jasa Assurance. Edisi 15,
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Bastian, I. (2014). Auditing Sektor Publik Pemeriksaan Pertanggung Jawaban
Pemerintah. Edisi 3. Jakarta: Selemba Empat.
Dezoort, T., Lord, A. T. (1997). Journal of Accounting Literature. A Riview and
Synthesis of Effect Research in Accounting. 16. University of South
Caroline.
Glover, S. M., Messier, W.F., Prawitt, D.F (2014). Jasa Audit dan Assurance:
Pendekatan Sistematis. Edisi ke 8, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Hill, M. (2005). Auditing and Assurance Services, New York: McGraw Hill
International Edition.
Hutabarat, G. (2012). Jurnal Ilmiah. Pengaruh Pengalaman Time Budget Pressure
dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. Vol.6, No.1
Iskandar, Z.H (2011). Malaysian Accounting Review, Effect of Goal Orientation and
Task Complexity On Audit Judgment (Placeholder 1) Performance.
6(2).December.
Junaidi, N. (2016). Kualitas Audit. Edisi 1. Yogyakarta: Andi
Mranani, M. (2014). Penerapan Metode Sampling Audit dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit Oleh Audit BI di
Yogyakarta. Magelang, Jawa Tengah. Universitas Muhammadiyah Magelang
(Skripsi).
Puspitasari, R. A. (2011). Analisis Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan,
Kompleksitas Tugas dan Pengalaman Auditor Dalam Pembuatan Audit
judgment, Semarang, Jawa Tengah. Universitas Diponegoro. (Skripsi).
Sihotang, R. (2015). Pemilihan Sampling Audit dan Implementasi Audit Berbasis
Risiko Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di
Bandung). Bandung ,Jawa Barat. Universitas Komputer Indonesia. (Skripsi).
Sunyoto, D. (2014). Auditing (Pemeriksaan Akuntansi). Yogyakarta: CAPS
Suprianto, A. (2009). Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Perilaku
Disfungsional Auditor (Audit Quality Reduction Behavior & Underreporting
of Time (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah). 5(1): 57-
65.
Tuanakotta, T.M. (2014). Audit Berbasis ISA. Jakarta: Salemba Empat.
Vegirawati, T. (2011). Jurnal Ekonomi Informasi Akuntansi (Jenius). Penerapan
Metode Sampling Audit dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Metode Sampling Audit. 1(1): 46-56, Januari.

81 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai