Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

ILMU KATEKETIK

Oleh : Philipus Willy Adi Nugroho


NIM: 8620821033

SEKOLAH TINGGI PASTORAL IPI MALANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Jelaskan istilah – istilah berikut dengan menggunakan 3 referensi :
a. Katekese
b. Kateketik
c. Katekumen
d. Katekumenat
e. Neokatekumenat
f. Katekismus
g. Katekis
h. Kateketis
i. Kateket
2. Jelaskanlah (2 referensi) :
a. Sumber Katekese
b. Isi Katekese
c. Tujuan Katekese
3. Jelaskanlah (2 referensi) perbedaan pendekatan dan metode dalam katekese?
4. Jelaskanlah perbedaan Katekese keluarga, Katekese sekolah, Katekese paroki, Katekese
masyarakat ditinjau dari aspek tujuan dan kekhasannya (menggunakan 2 referensi).
5. Jelaskanlah : (menggunakan 2 referensi)
a. Perbedaan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi dalam katekese.
b. Hubungan perencaan pelaksanaan dan evaluasi

JAWABAN
1. a.1. Katekese adalah Usaha pengajaran atau pendidikan agama bagi calon permandian
atau umat. (sumber: Buku Memahami Katekese, oleh: Drs. Jacob Papo)
a.2. Katekse adalah pembinaan anak-anak , kaum muda, dan orang- orang dewasa dalam
iman, yang khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang pada umumnya
diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud mengantar para pendengar
memasuki kepenuhan hidup Kristen. (sumber: https://katolisitas.org/apakah-perbedaan-
evangelisasi-dan-katekese/)
a.3. Katekese adalah Pembinaan iman, praksis atau kegiatan bina iman. Itu arti utama.
Namum dalam sejumlah tulisan, Katekese dimengerti sebagai ilmu, yang di sejajarkan
dengan ilmu pastoral atau ilmu teologi (sumber: Buku Ilmu Kateketik, Hakikat, Metode
& Peserta Katekese Gerejawi, oleh :Dr. Marinus Telaumbanua OFMCap)
b.1. Kateketik adalah Ilmu bina agama, Ilmu pendidikan agama atau ilmu bina Iman,
yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan pembinaan iman. . (sumber:
Buku Ilmu Kateketik, Hakikat, Metode & Peserta Katekese Gerejawi, oleh :Dr. Marinus
Telaumbanua OFMCap)
b.2. Kateketik adalah Pemikiran yang sistematis dan paedagogis, tentang ajaran agama
bagi manusia dalam situasi konkret hidupnya. (sumber: Buku Memahami Katekese, oleh:
Drs. Jacob Papo)
b.3. Kateketik adalah studi ilmiah perihal katekese dengan menggunakan metode dan
sistem yang spesifik. Definisi ini lebih sempit namun lebih trlas. Katekese benar-benar
sebuah “realitas” khas kegerejaan yang harus terus dikaji dan dikembangkan sesuai dengan
keadaan zaman ( Sumber : https://www.academia.edu/28369672/ILMU_KATEKETIK)

c.1. Katekumen adalah calon-calon permandian yang sedang dipersiapkan dengan


pelajaran agama untuk menerima permandian. (sumber: Buku Memahami Katekese, oleh:
Drs. Jacob Papo)
c.2. Katekumen adalah calon baptis, orang orang yang belajar percaya. . (sumber: Buku
Ilmu Kateketik, Hakikat, Metode & Peserta Katekese Gerejawi, oleh :Dr. Marinus
Telaumbanua OFMCap)
c.3. Katekumen adalah istilah yang berasal dari Gereja perdana, diberikan kepada seorang
dewasa yang sedang belajar untuk mengenal, memasuki dan menghidupi iman Katolik
(Sumber: https://www.indonesianpapist.com/2013/04/sekilas-tentang-katekumen-
dan.html)

d.1. Katekumenat adalah masa persiapan atau persiapan masa pendidikan bagi calon
calon permandian. (Sumber: Buku Memahami Katekese, oleh: Drs. Jacob Papo)
d.2. Katekumenat adalah masa persiapan calon baptis, umumnya selama satu tahun.
(sumber: Buku Ilmu Kateketik, Hakikat, Metode & Peserta Katekese Gerejawi, oleh :Dr.
Marinus Telaumbanua OFMCap)
d.3. Katekumenat adalah masa persiapan dengan pelajaran-pelajaran dan upacara-upacara
kecil yang bersifat sakramentali.
(Sumber:https://pendalamanimankatolik.com/tag/katekumenat/)

e.1. Neo katekumenat adalah Katekumenat baru yang ditunjukan kepada mereka yang
dibaptis bayi dan kurang mendapat perhatian rohani, kemudian mengikuti pendidikan
katekumenat (Sumber: KATEKETIK UMUM, Oleh: Intansakti Pius x)
e.2. Neo katekumenat adalah upaya merawat iman Katolik sepanjang perjalanan
hidupnya, dengan kata lain umat Katolik bisa membekali diri demi kesehatan kehidupan
imannya sendiri untuk diamalkan dalam hidup bermasyarakat sebagi bentuk
pertanggungjawaban imannya. ( Hipotilus K.Kewuel)

f.1. Katekismus adalah buuku pelajaran iman yang dikeluarkan secara resmi oleh
pimpinan Gereja. Ada yang bersifat universal, ada juga yang nasional bahkan local.
Isinya lebih menenamkan paham/pengertian dan kerap diurutkan dalam bentuk tanya
jawab. (sumber: Buku Ilmu Kateketik, Hakikat, Metode & Peserta Katekese Gerejawi,
oleh : Dr. Marinus Telaumbanua OFMCap)
f.2.Katekismus adalah buku yang berisikan ajaran- ajaran pokok agama/Gereja yang
penting dalam benntuk tanya jawab. (sumber: Buku Memahami Katekese, oleh: Drs.
Jacob Papo)
f.3. Katekismus adalah Alat yang sah dan legitm dalam pelayanan persekutuan Gereja,
selanjutnya sebagai norma yang pasti untuk ajaran iman.
(Sumber: https://katolisitas.org/toko/buku-katekismus-gereja-katolik/)

g.1. Katekis adalah Guru agama atau orang yang atas nama Gereja mewartakan Sabda
Allah (sumber: Buku Memahami Katekese, oleh: Drs. Jacob Papo)
g.2. Katekis adalah Pembina iman/guru agama (sumber: Buku Ilmu Kateketik, Hakikat,
Metode & Peserta Katekese Gerejawi, oleh : Dr. Marinus Telaumbanua OFMCap)
g.3. Katekis ialah guru agama /orang yang memberi pelajaran agama. Orang atas
nama gereja memberi pelajaran agama dan untuk itu mereka harus dipersiapkan
secara sungguh-sungguh dan perlu mendapat persetujuan dari Gereja.
(Katekese,oleh A.P. Budiyono Hd).

h.1. Kateketis adalah Bersifat pewartaan (Sumber: KATEKETIK UMUM,Oleh:


Intansakti Pius x)
h.2. Kateketis adalah khotbah misisoner demi membangkitkan iman, mencari sebab sebab
untuk beriman, mengalami kehidupan kristen, merayakan sakramen sakramen, diterima
dalam persekutuan Gereja serta memberikan kesaksian apostolik dan misioner. ( Rahardjo
et al.n.d)
h.3. Kateketis adalah relasi dan komunikasi yang dilihat sebagai moment berbagi atau
sharing iman (Haru E 2020)

i.1. Kateket adalah Orang yang ahli dalam bidang katekese (sumber: Buku Memahami
Katekese, oleh: Drs. Jacob Papo)
i.2. Kateket adalah Sebutan untuk para pakar dibidang ilmu katekese (sumber: Buku Ilmu
Kateketik, Hakikat, Metode & Peserta Katekese Gerejawi, oleh: Dr. Marinus
Telaumbanua OFMCap)
i.3. Kateket adalah Orang yang pakar dalam bidang kateketik (Sumber: KATEKETIK
UMUM, Oleh: Intansakti Pius x)

2. A. Sumber katekese
 Kitab Suci adalah sumber utama dalam Katekese sekaligus sumber iman kristen.
Karena sangat bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki tingkah laku dan mendidik orang dalam kebenaran. ( Modul kateketik
umum oleh INTANSAKTI PIUS X).
 Katekese sekarang mendidik pada penghayatan hidup iman yang bersumber pada
Kitab Suci dan liturgi. Dalam usah menghayati hidupnya dengan baik dan sesuai
dengan kehendak Tuhan penciptanya, manusia ingin menemukan sumber sebagai
penerangan eksistensinya. (A.P Budiyono Hd (editor), Bunga Rampai Katekese,2009)
hal 86
 Katekese bersumber dari Sabda Allah, yang di salurkan dalam tradisi suci dan kitab
suci. Sebab tradisi suci dan kitab suci merupakan satu khazanah kudus sabda Allah,
yang di percayakan kepada Gereja seperti dingatkan oleh Konsili Vatikan II, yang
menghendaki agar pelayanan sabda, kotbah pastoral, kateketik dan segala bentuk
pendidikan kristen harus dipupuk secara sehat dan harus mendorong menuju
kekudusan melalui sabda kitab suci (Robert Hardawiryana SJ, 1979)
B. Isi Katekese
 Bidang katekese melewati batas horison pengajaran perihal kebenaran iman, tetapi
mencakup seluruh latihan edukatif dengan mana setiap pribadi menyiapkan diri secara
bertahap untuk ambil bagian secara penuh dalam iman dan hidup orang Kristen. Ilmu
kateketik membahas seluruh permasalahan yang berhubungan dengan inisiasi Kristen,
ilmu kateketik memberi bimbingan dan menunjuk cara yang efektif untuk pengajaran
agama di sekolah - sekolah, ilmu kateketik tidak saja menangani masalah yang
berhubungan dengan pengajaran (dogmatis, biblis, moral, dan liturgis) demi
pendewasaan umat beriman, tetapi juga termasuk tugas mendidik umat beriman
dalam keseharian mereka, seperti : berdoa, menerima sakramen, berbakti bagi
kepentingan umum serta melibatkan diri dalam tugas - tugas sosial kemasyarakatan.
( Marianus Telaumbanua OFMCap , Ilmu Kateketik, 1997)
 Yang di maksudkan mengenai isi Katekese ialah apa yang harus kita sampaikan ,
wartakan, ataau komunikasika dalam katekese, sehingga mampu menerangi eksitensi
manusia sebagai tindakan penyelamatan Allah. Isi Katekes juga ialah rahasia Keristus
yang bangkit, yang menebus manusia sebagai realisasi dar pewahyuan Allah yang
menyelamatkan manusia. (Katekese,oleh A.P. Budiyono Hd, Modul kateketik umum
oleh INTANSAKTI PIUS X).
C. Tujuan Katekese
 Tujuan Katekese adalah supaya dalam terang inil umat semakin meresapi arti
pengalan hidup sehari hari, Pertobatan ( metanoia) kepada Allah dan semakin
menyadari kehadiran Tuhan dalam kenyataan sehari hari, Hidup beriman semakin
sempurna, berharap dan mengamalkan cinta kasih dan hidup kristiani semakin
dikukuhkan ( Sumber Komkat KWI, 1995: 14)
 Membina penghayatan iman umat dalam kehidupan sehari-hari. Yang lebih luasnya
lagi ialah membimbing, membina, mendorong, dan membantu menyiapkan situasi
lingkungan yang memudahkan umat untuk berkembang menjadi manusia Kristen
yang dewasa dalam seluruh hidupnya. ( Modul kateketik umum oleh INTANSAKTI
PIUS X)
3. Perbedaan dan pendekatan metode dalam katekese

 Pendekatan dalam berkatekese itu sendiri dimaksudkan adalah pola dasar tentang
bagaimana menyampaikan pewartaan kristiani yaitu tentang Yesus Kristus Kristus,
sehingga orang lebih mudah mengerti dan menghayati imannya yang kemudia
diwujudnyatakan dalam kehidupannya sehari - hari. ( Intansakti Pius X, Kateketik
Umum, 2011)
 Kekhususan katekese ialah komunikasi iman, di mana dalam proses komunikasi iman
itu saling diteguhkan, saling dikoreksi sehingga terjadi pengembangan iman.
Pengembangan iman ini terjadi melalui komunikasi dari.unsur - unsur katekese, yaitu
iman personal (iman aktual), iman Gereja purba (Kitab suci), dan iman Gereja
sepanjang masa ( tradisi). Berdasarkan unsur - unsur dan proses ini, maka secara garis
besar dapat dibedakan antara dua pendekatan, yaitu pendekatan yang bertitik tolak
dari pengalaman ( pengalaman manusiawi dan religius) peserta dan pengalaman iman
Gereja ( Gereja Purba dan Gereja sepanjang masa). Secara singkat dibedakan antara
antropologis dan biblis teologis. ( A. P Budiyono, Bunga Rampai, 2009)
 Problem metoda dalam penelitian kateketik bersifat menyeluruh dan dapat
menyebabkan berbagai kesulitan bagi kita yang baru menekuninya. Pada umumnya
metode penelitian ilmu kateketik sangat dibatasi oleh problem karakterisktik. Dalam
hal ini, interpretasi yang diberi atas hakikat katekese menentukan sebagian besar
metode penelitian yang harus dipergunakan oleh ilmu kateketik. Konsep yang
diterima oleh para kateket menunjukkan bahwa katekese mencakup seluruh proses
pengajaran, pendalaman, dan pendidikan yang mengarah pada pembentukan manusia
yang mampu dewasa dalam iman serta dalam konteks kultural tertentu. ( Intansakt
Pius X, Ilmu kateketik, 2021)
 Mengenai metode dalam katekese ini hendaknya dipilih secara tepat, yaitu tergantung
dari tujuan, katekis, peserta, besarnya ruang, waktu yang tersedia, fasilitas, tema,
materi, keanekaragaman kepercayaan, dan situasi. Metode sering disebut juga bentuk
kerja didaktis yang dipilih oleh katekis untuk mencapi tujuan. Bentuk kerja didaktis
ini biasanya dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
a) Bentuk ceramah : bentuk yang sifatnya lebih memberi tahu, "menggurui",
informasi, misalnya kuliah mimbar.
b) Bentuk percakapan : bentuk yang bersifat timbal balik dalam mengembangkan
pemahaman, sikap batin, dan sebagainya misalnya percakapan kelas, percakapan
dalam kelompok dan sebagainya.
c) Bentuk demonstrasi : yang bersifat menunjukkan sesuatu, misalnya memberi
contoh, menunjukkan sesuatu, instruksi praktik, dan sebagainya.
d) Bentuk kegiatan : yang mengarah dan berupa pelaksanaan, misalnya permainan
peran, case study, pemberian tugas, meminta peserta melaksanakan sesuatu
dengan mengajukan pertanyaan, dan sebagainya. ( A. P Budiyono Hd ( editor),
Bunga Rampai, 2009)
4. Perbedaan katekese keluarga, katekese sekolah, katekese paroki, katekese
masyarakat ditinjau dari aspek tujuan dan kekhasannya.
 Katekese keluarga adalah segala sesuatu yang terjadi di rumah antara anak
dan orang tua dalam komunikasi iman, dan dengan demikian terwujudlah
“Gereja Keluarga”. Katekese keluarga sendiri memiliki tujuan, yakni
membangkitkan kesadaran dan pandangan lebih jelas tentang tugas orang tua
dalam hal iman terutama dalam hidup sehari-hari untuk perwujudan iman baik
yang terjadi pada mereka atau mereka dengan anak. Katekese sekolah guru-
guru sebagai tenaga pendidikan di sekolah, di samping memberi pendidikan
pada umumnya, juga secara langsung memberi pendidikan iman bagi para
muridnya. Mengajarkan pengetahuan agama bukanlah tujuan akhir dari
katekese atau pelajaran agama. Tetapi alangkah lebih baik lagi jika hal itu
hingga sampai pada mengenal dan mencintai Allah. Katekese paroki lebih
menginatkan tanggung jawab paroki terhadap Gerejanya, maka perlu adanya
usaha untuk saling membina, memperkembangkan imannya mengadakan
komunikasi, seingga komunikasi iman dalam umat pun terjadi yang oleh umat
dan mengarah bagi umat itu sendiri. Katekese Masayarakat pembinaan iman
dalam kehidupan masyarakat bertitik tolak dari berorentasi pada masyarakat
dengan tujuannya masyarakat yakni mau menerangi hidup sehari-hari dalam
masyarakat dengan terang iman (terang Injil ) sehingga hidup seseorang akan
lebih bernilai atau berarti. ( Modul kateketik umum oleh INTANSAKTI PIUS
X).
 Katekese masyarakat bertitik tolak dan berorientasi pada masyarakat, yaitu
sekelompok orang yang ingin mewujudkan imannya atau nilai Injil dalam
masyarakat. Dengan mewujudkan dimensi imannya dalam masyarakat akan
banyak orang tertolong menemukan dimensi imannya dalam hidup konkret
mereka. Dalam menghadapi situasi konkretnya orang berusaha
menghubungkan pengalaman hidupnya sendiri dengan hidup Kristus sendiri
sehingga nilai injil mewarnai seluruh kegiatannya. Nilai iman mendapat
warna lebih mendalam. Disinilah perbedaan dengan konkretisasi pada
umumnya. Perwujudan iman merupakan salah satu kegiatan Gereja, maka
orang akan sungguh - sungguh menjadi anggota Gereja kalau mewujudkan
imannya di dalam masyarakat. Nilai itu sebenarnya sudah terdapat dalam
masyarakat, tetapi sering kurang tampak. Setelah mendapat inspirasi dari
terang injil barulah mantap perwujudannya. Itulah tujuan dari katekese dalam
lingkup masyarakat, yaitu mau menerangi hidupnya akan mempunyai nilai
atau akan lebih berarti. (A. P Budiyono Hd (editor), Bunga Rampai Katekese.)
5. Perbedaan pelaksanaan perencanaan dan evaluasi dalam katekese
a. Dalam perencanaan Katekese harus memperhatikan perencanaan dalam
katekese yang strategis, luasnya perencanaan dalam katekese, siapakah yang
harus bertanggung jawab dalam pembuatan perencanaan katekese, dan juga
tugas utama dan komponen pokok dalam katekese. Ada juga pelaksanaan
katekese harus memperhatikan tempat katekese, pelaksanaan pada umumnya,
peserta katekese, dan juga cara berkatekese. Sedangkan evaluasi itu harus
mengetahui bahan evaluasi, pelaksanaan dalam evaluasi, waktu evaluasi,
kelanjutan dalam evaluasi, cara mengevaluasi. ( Modul kateketik umum oleh
INTANSAKTI PIUS X, Katekese,oleh A.P. Budiyono Hd).
b. Hubungan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

Dalam perencanaan Katekese Ketiga-tiganya saling berkesinambungan


karena semuanya diawali dengan perencanaan, yaitu dimana kita harus
merencanakan tujuan, bahan-bahan katekese dan juga prosesnya setelah
melakukan pelaksanaa. Ada juga pelaksanaan menentukan tempat, pserta,
pelaksanaan, dan cara berkatekese, dan tahap selanjutnya. Sedangkan
evaluasi proses pertimbangan penentuan nilai yang mencakup berbagai aspek
dari sesuatu atau seseorang. ( Modul kateketik umum oleh INTANSAKTI
PIUS X)

Anda mungkin juga menyukai