Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN SATU PINTU

KABUPATEN PEMALANG

KONDISI INVESTASI DAN UPAYA STRATEGI PENINGKATAN

INVESTASI KABUPATEN PEMALANG

Disusun Oleh :
Nama : Dewi Pardian Intan Pratama
NIM : 7111417053
Jurusan : Ekonomi Pembangunan

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disahkan oleh Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pemalang dan Jurusan Ekonomi

Pembangunan

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Dwi Rahmayani, S.E., M.Si. Widyo Utomo, S.Kom


NIP.199108202019032023 NIP. 198010182011011007

Mengetahui, An. Kepala


Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Pemalang

Fafurida, S.E., M.Sc. Khaeron, S.H., M.M.


NIP. 198502162008122004 NIP. 196803231990031012

ii
ABSTRAK

Dewi Pardian Intan Pratama


Kondisi Investasi Dan Upaya Strategi Peningkatan Investasi Kabupaten Pemalang

Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi


Universitas Negeri Semarang
Tahun 2020

iii
PRAKATA

Puji dan syukur penyusun sampaikan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat Nya sehingga penyusun dapat menyusun dan menyelesaikan

Laporan Ptaktik Kerja Lapangan (PKL) guna memenuhi syarat untuk menyelesaikan

program studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang dilaksanakan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Pemalang. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini membahas

mengenai “Kondisi Investasi Dan Upaya Strategi Peningkatan Investasi

Kabupaten Pemalang”.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu dimulai dari 14 September 2020 sampai 22 November

2020. Atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan laporan ini,

maka penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Khaeron, SH, MM selaku Kepala DPMPTSP Kabupaten Pemalang

2. Bapak Drs. Heri Yanto, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang

3. Ibu Fafurida, S.E., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Negeri Semarang

4. Bapak Maris Yuli Rianda, S.IP selaku Kasubbag Umum dan Kepegawaian

DPMPTSP Kabupaten Pemalang

iv
5. Bapak Widyo Utomo, S.Kom. selaku Pembimbing Lapangan selama

penyusun menjalani PKL di DPMPTSP Kabupaten Pemalang

6. Ibu Phany Ineke Putri, S.E., M.Si. selaku Gugus PKL Fakultas Ekonomi

dari Jurusan Ekonomi Pembangunan

7. Ibu Dwi Rahmayani, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing PKL

8. Seluruh Jajaran Staf DPMPTSP Kabupaten Pemalang yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama penyusun melaksanakan

kegiatan PKL

9. Kedua orang tua yang selalu mendoakan serta memberikan dukungan dan

semangat yang tidak ternilai selama penyusun melaksanakan PKL

10. Teman-teman EP A 2017 yang senantiasa memberikan semangat selama

pelaksanan PKL

Karena adanya keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman dalam menulis,

penyusun yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh

karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

agar penyusun bias lebih baik lagi kedepannya dalam menyusun laporan.

Pemalang, November 2020


Penyusun

Dewi Pardian Intan Pratama

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DAN JUDUL...........................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................2
ABSTRAK.....................................................................................................................3
PRAKATA....................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
DAFTAR TABEL.........................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................7
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan Laporan..............................................................................4
1.3. Manfaat Penulisan Laporan............................................................................4
1.4. Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan................................................5
1.5. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
KONDISI INVESTASI DAN UPAYA STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI
KABUPATEN PEMALANG........................................................................................7
2.1. Tinjauan Umum Objek PKL...........................................................................7
2.2. Tintaujan Pustaka..........................................................................................13
2.2.1. Definisi Invetasi.....................................................................................13
2.2.2. Teori Investasi.......................................................................................14
2.2.3. Jenis Investasi........................................................................................15
2.3. Analisis dan Pembahasan..............................................................................15
2.3.1. Analisis Kondisi Perkembangan Investasi di Kabupaten Pemalang.....15
2.3.2. Upaya Strategi Peningkatan Investasi Daerah Kabupaten Pemalang....22

vi
BAB III........................................................................................................................25
SIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................27
LAMPIRAN................................................................................................................28

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Investasi Kabupaten Pemalang..........................................3


Tabel 2.1 Realisasi Investasi Kabupaten Pemalang.................................................18
Tabel 2.2 Investasi PMDN Berdasarkan Sektor Kabupaten Pemalang....................20
Tabel 2.3 Investasi PMA Berdasarkan Sektor Kabupaten Pemalang.......................21
Tabel 2.4 Investasi PMA Berdasarkan Negara Investor Kabupaten Pemalang.......21

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Pemalang..................................................................................10

ix
DAFTAR LAMPIRAN

- Foto Kegiatan Selama PKL..................................................................................28

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penanaman modal atau investasi memegang peranan penting dalam

pembangunan suatu negara maupun daerah. Dikarenakan investasi merupakan

salah satu faktor yang dapat digunakan dalam peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Berkembangnya investasi di suatu daerah merupakan salah satu

indikator dari kemajuan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut dan juga dapat

mendukung meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Lahirnya otonomi daerah akan memacu daerah untuk mampu secara mandiri

memajukan perekonomian dengan memanfatkan berbagai postensi yang ada. Hal

tersebut dapat menambah penendapatan yang dapat digunakan untuk mendanai

kebutuhan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu

pemerintah daerah dituntut untuk aktif berinovasi dalam pemanfaatan berbagai

sumber pendapatan dan menciptakan berbagai potensi pada daerah tersebut.

Setiap daerah memiliki berbagai potensi yang dapat menjadi sumber

pendapatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor alam, budaya, dan kebijakan.

Kabupaten Pemalang merupakan salah satu Kabupaten di Provonsi Jawa Tengah

yang berada di jalur utama Pantura yang mempunyai akses untuk menuju ke

daerah-daerah lainnya. Memiliki dua sektor aktivitas yang menonjol yaitu sektor

primer meliputi sektor pertanian, sektor perikanan, sektor peternakan,

1
perkebunan, dan kehutanan, sedangkan sektor sekunder yaitu sektor indutri,

sektor perdagangan dan jasa. Dari potensi-potensi tersebut pemerintah daerah

Kabupaten Pemalang memaksimalkan dalam membangun perekonomian agar

dapat mewujudkan perekonomian yang tangguh dan mensejahterakan masyarakat

Kabupaten Pemalang seluruh lapisan.

Untuk itu dalam mendorong perekonomian di Kabupaten Pemalang,

pemerintah daerah dalam kebijakan penanaman modal daerahnya diarahkan untuk

menciptakan perekonomian dengan daya saing yang tinggi dan berkelanjutan

yang dapat meningkatkan investasi. Datangnya investasi diharapkan akan

membawa banyak modal untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat

Kabupaten Pemalang.

Dalam upaya meningkatkan investasi, pada tahun 2019 perekonomian

Kabupaten Pemalang mencatat meningkat sebesar 5,8 persen dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar 5,7 persen. Dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi

tersebut menjadi nilai tambah untuk menarik investor masuk. Namun hal tersebut

belum bisa secara maksimal untuk mendatangkan investor ke Kabupaten

Pemalang.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi investasi di Kabupaten Pemalang,

yaitu kondusifitas daerah, mekanisme pengajuan perizinan usaha, daya dukung

kebijakan pemerintah dalam memajukan iklim perekonomian di Kabupaten

Pemalang. Untuk mendukung hal tersebut pemerintah daerah Kabupaten

Pemalang merumuskan beberapa kebijakan seperti pemerintah Kabupaten

2
Pemalang melalui inovasi pemotongan jalur birokrasi pengurusan izin usaha serta

penyusunan perda yang mempermudah proses investasi.

Investasi di Kabupaten Pemalang dari tahun 2015 hingga 2019 mengalami

peningkatan, hal tersebut didasarkan data yang tercatat di DPMPTSP Kabupaten

Pemalang (Tabel 1.1).

Tahun Realisasi Investasi


2016 255.359.969.835
2017 28.890.500.000
2018 93.634.691.900
2019 1.753.353.206.637
2020** 16.739.119.674
Tabel 1.1 Perkembangan Investasi Kabupaten Pemalang

Sumber: DPMPTSP Kabupaten Pemalang, 2020

Kondisi investasi yang dialami oleh Kabupaten Pemalang yang belum bisa

konsisten tentunya harus melakukan upaya-upaya yang oleh pemerintah daerah

dengan terus membuat strategi melalui inovasi-inovasi baru dalam meningkatkan

pelayanan perizinan penamanan modal. Strategi investasi yang dilakukan secara

tepat dapat mendukung peningkatan penanaman modal. Strategi dan kebijakan

daerah dalam menciptakan iklim kondusif bagi investasi menjadi salah satu tujuan

bagi investor luar daerah yang berkeinginan menanamkan modalnya di daerah.

Untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam peningkatan investasi di

Kabupaten Pemalang memerlukan beberapa strategi yang dilakukan pemerintah

3
daerah. Maka penelitin ini akan membahas mengenai “Kondisi Investasi Dan

Upaya Strategi Peningkatan Investasi Kabupaten Pemalang”.

1.2. Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan dari penulisan laporan pada instansi adalah:

1. Menganalisis kondisi investasi pemerintah daerah Kabupaten Pemalang

2. Mengetahui dan menganalisis upaya strategi meningkatkan investasi

pemerintah daerah Kabupaten Pemalang.

1.3. Manfaat Penulisan Laporan

Dari penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat untuk banyak pihak

antara lain:

1. Bagi Masyarakat Kabupaten Pemalang, diharapkan laporan ini dapat menjadi

informasi mengenai kondisi investasi guna mendorong tingkat kesejahteraan

masyarakat Kabupaten Pemalang.

2. Bagi Jurusan Ekonomi Pemalang, diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan

referensi pembelajaran terkait peningkatan investasi di daerah.

3. Bagi DPMPTSP Kabupaten Pemalang, diharapkan laporan ini dapat menjadi

salah satu bahan pertimbangan untuk pengkajian dalam meningkatkan

investasi daerah dan inovasi yang akan dilakukan selanjutnya.

4
1.4. Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan di laksanakan di Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pemalang dan ditempatkan pada

Bagian Umum dan Kepegawaian juga bagian Penanaman Modal. Berikut adalah

data instansi tempat Praktik Kerja Lapangan dilakukan:

Nama Instansi : Dinas Penanaman Moal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Pemalang

Alamat : Jalan Kyai Makmur No. 11, Kebondalem, Kecamatan

Pemalang, Kabupaten Pemalang

Telepon/Fax : (0284) 323541

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dimulai pada tanggal 14 September

sampai dengan 13 November 2020, yang bertempat di Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pemalang selama dua

bulan. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan dengan jadwal pada hari Senin

sampai Kamis pukul 07.30 WIB sampai 14.00 WIB dan untuk hari Jumat

dimulai pada pukul 07.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB.

5
1.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumulan data dalam laporan ini menggunakan beberapa modote

antara lain:

1. Metode Wawancara

Wawancara adalah motode pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan langsung kepada Kepala Dinas dan pegawai mengenai sistematika

dalam berinvestasi, kondisi investasi di Kabupaten Pemalang.

2. Metode Kepustakaan

Metode Kepustakaan merupakan modete dengan mengkaji beberapa sumber

dokumen terkait peraturan-peraturan investasi dan isu strategis investasi yang

mendukung guna kebutuhan penelitian, serta akses pustaka online di laman

https://dinaspmptsp.pemalangkab.go.id/.

6
BAB II

KONDISI INVESTASI DAN UPAYA STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI


KABUPATEN PEMALANG
2.1. Tinjauan Umum Objek PKL

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pemalang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor

13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Pemalang, sedangkan uraian tugas jabatan struktural Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pemalang telah dijabarkan

berdasarkan Peraturan Bupati Pemalang Nomor 56 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pemalang.

a. Tugas Pokok

Tugas Pokok Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Pemalang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Pemalang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Kabupaten Pemalang Pasal 3 huruf d point 7 dan

berdasarkan Peraturan Bupati Pemalang Nomor 56 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pemalang

Bab III Pasal 4 adalah melaksanakan urusan pemerintah bidang penanaman

modal, yang meliputi :

7
1. Sub urusan Pengembangan Iklim Penanaman Modal yaitu :

a) Penetapan pemberian fasilitasi/insentif di bidang penanaman

modal yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah;

b) Pembuatan peta potensi investasi.

2. Sub urusan Promosi Penanaman Modal yaitu penyelenggaraan

promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah;

3. Sub urusan Pelayanan Penanaman Modal yaitu Pelayanan Perizinan

dan Non Perizinan secara terpadu satu pintu di bidang penanaman

modal yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah

4. Sub urusan pengendalian pelaksanaan penanaman modal yaitu

pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi

kewenangan Pemerintah Daerah;

5. Sub urusan data dan informasi perizinan dan non perizinan yang

terintegrasi pada tingkat daerah.

b. Visi dan Misi

Visi : Terwujudnya Pelayanan Perizinan yang cepat, mudah, transparan dan

Pasti

Misi :

1. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan yang baik

8
2. Mewujudkan Supremasi Hukum di bidang Pelayanan Perizinan guna

menjamin adanya kepastian hukum

3. Mewujudkan pola informasi dan Sistem pelayanan perizinan yang

transparan

4. Meningkatkan Peluang usaha dalam rangka kesejahteraan masyarakat

5. Mengupayakan Penyelesaian pengaduan Perizinan Dengan Semangat

Musyawarah

6. Mewujudkan Tertib Administrasi Ketatausahaan, keuangan dan

Pengelolaan Rumah Tangga.

c. Fungsi

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pemalang mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;

5. Pelaksanaan Fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya;

d. Struktur Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Struktur Organisasi Perangkat Daerah pada Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pemalang yang terbentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2016

9
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pemalang

dan berdasarkan Peraturan Bupati Pemalang Nomor 56 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pemalang,

terdiri dari :

1. Kepala Dinas PMPTSP

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

mempunyai tugas pokok membantu Bupati melalui koordinasi Sekretaris

Daerah dalam menyelenggarakan perumusan, penetapan,

pengoordinasian dan pengendalian pelaksanaan tugas serta program dan

kegiatan berdasarkan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Gambar 12.1 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Pemalang
10
Daerah dan Tugas Pembantuan pada Bidang Promosi dan Pembinaan

BUMD, Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal, Bidang

Pengendalian Penanaman Modal, serta Bidang Pelayanan.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam

melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan,,

mengoordinasikan, menyelenggarakan, urusan administrasi umum dan

kepegawaian, keuangan dan aset, serta perencanaan evaluasi pelaporan.

3. Kepala Subbagian Bina Program dan Keuangan

Kepala Subbagian Bina Program dan Keuangan mempunyai tugas

merencanakan program dan kegiatan Subbagian Bina Program dan

Keuangan., menyusun usulan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana

Kerja (Renja), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaraan (DPA) urusan pemerintahan bidang Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu, juga mengelola administrasi Bina

Program dan Keuangan sesuai dengan pedoman perencanaan dan

pengelolaan keuangan daerah guna tertib administrasi.

4. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

merencanakan program dan kegiatan Subbagian Umum dan

Kepegawaian, mengelola administrasi umum, ketatalaksanaan, dan

11
administrasi kepegawaian, menyediakan pelayanan informasi public,

menyusun laporan serta mengevalusi pelaksanaan tugas di Lingkungan

Subbagian Umum dan Kepegawaian.

5. Kepala Bidang Penanaman Modal

Kepala Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan

dan menyelenggaran program dan kegiatan Bidang Penanaman Modal,

menyusun rencana kebijakan Pengembangan dan Pengendalikan

Penanaman Modal, menyusun konsep inovasi, dan mengkoordinasikan,

menyusun laporan serta mengevalusi pelaksanaan tugas Bidang

Penanaman Modal.

a) Kepala Seksi Pengembangan Modal mempunyai tugas menetapan

pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang

menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dan pembuatan peta

potensi investasi;

b) Kepala Seksi Pengendalikan Modal mempunyai tugas

mengendalikan pelaksanaan penanaman modal yang menjadi

kewenangan Pemerintah Daerah.

6. Kepala Bidang Pelayanan Perizinan

Kepala Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas merencanakan

dan menyelenggaran program dan kegiatan Bidang Pelayanan Perizinan,

menyusun rencana kebijakan pelayanan perizinan, menyusun kegiatan

dan konsep inovasi pelayanan perizinan, dan mengkoordinasi, menyusun

12
laporan serta mengevalusi pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan

Perizinan.

a) Kepala Seksi Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu 1 (satu)

pintu di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan

Pemerintah Daerah;

b) Kepala Seksi Perizinan mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan data dan informasi perizinan dan nonperizinan yang

terintegrasi pada tingkat Daerah.

2.2. Tintaujan Pustaka

2.2.1. Definisi Invetasi

Menurut Sunariyah (2003) Investasi adalah penanaman modal untuk satu

atau lebih aktiva/aset (sumber daya dalam bentuk harta benda) yang dimiliki

dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

keuntungan di masa-masa yang akan datang. Sedangkan menurut Samuelson

(2004), investasi meliputi penambahan stok modal atau barang disuatu

negara, seperti bangunan peralatan produksi, dan barang-barang inventaris

dalam waktu satu tahun. Investasi merupakan langkah mengorbankan

konsumsi di waktu mendatang. Dari perspektif pemerintah, investasi itu

sendiri juga dapat dilihat sebagai peluang untuk mengembangkan kapasitas

13
atau potensi daerah dengan memicu bentuk dana yang dihasilkan dari

investasi.

2.2.2. Teori Investasi

a. Teori Neo Klasik

Klasik menekankan pentingnya tabungan sebagai sumber investasi. Investasi

dipandang sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan. Makin cepat perkembangan investasi ketimbang laju

pertumbuhan penduduk, makin cepat perkembangan volume stok kapital

rata-rata per tenaga kerja. Makin tinggi rasio kapital per tenaga kerja cendrung

makin tinggi kapasitas produksi per tenaga kerja. Tokoh Neo Klasisk,

Sollowdan Swan memusatkan perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan

penduduk,akumulasi capital, kemajuan teknologi dan output saling

berinteraksi dalam proses pertumbuhan ekonomi (Arsyad, 2010).

b. Teori Harrod-Domar

Teori Harrod-Domar memandang bahwa pembentukan modal dianggap

sebagai pengeluaran yang akan menambah kemampuan suatu perekonomian

untuk menghasilkan barang dan atau jasa, maupun sebagai pengeluaran

yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Dimana

apabila pada suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal,

14
maka pada masa berikutnya perekonomian tersebut mempunyai kemapuan

untuk menghasilkan barang-barang dan jasa yang lebih besar (Sukirno, 2009).

2.2.3. Jenis Investasi

Berdasarkan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal,

investasi dibagi menjadi dua macam, yaitu Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN) merupakan kegiatan penanaman modal yang

melakukan usaha di wilayah Indonesia yang pembiayaanya bersunber

dari dalam negeri; sedangkan Penanaman Modal Asing merupakan

kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Indonesia

yang dilakukan oleh penanam modal asing bersumber dari pembiayaan

luar negeri.

2.3. Analisis dan Pembahasan

2.3.1. Analisis Kondisi Perkembangan Investasi di Kabupaten Pemalang

a. Realisasi Investasi PMDN dan PMA Kabupaten Pemalang


Kondisi investasi di Kabupaten Pemalang pada data Triwulanan tahun 2019

dan 2020 nampaknya mengalami perlambatan, dilihat pada triwulan pertama

tahun 2020 realisasi investasi di Kabupaten Pemalang mencapai Rp. 42

Milyar, namun nilai investasi tersebut menurun dibanding pada Triwulan I

tahun 2019 yang mencapai Rp. 541 Milyar, dengan penurunan investasi

sebesar 92%. Untuk pertumbuhan realisasi investasi PMDN mengacu pada

data Triwulan I tahun 2020 juga mengalami penurunan dibandingkan pada

15
periode yang sama tahun 2019 turun sebesar 92,1%. Hal yang sama juga

terjadi pada Triwulan II 2020 realisasi investasi dengan perlambatan sebesar

88% dibandingkan periode yang sama tahun 2019, dengan nilai investasi

sebesar Rp. 144 Milyar dan Rp. 17 Milyar pada tahun 2020. Melihat

perlambatan tren investasi Triwulan II ini disebabkan oleh beberapa faktor

yang ada pada Kabupaten Pemalang seperti adanya pandemi covid-19

menjadikan berbagai elemen lumpuh tidak terkecuali pada sector ekonomi

khususnya investasi, sangatlah terasa karena beberapa atau sebagian tenaga

kerja dirumahkan oleh para perusahaan yang mana tenaga kerja merupakan

salah satu faktor prokdusi, factor yang menghambat masuknya investasi di

Kabupaten Pemalang ini yaitu masih kurangnya kejelasan dalam landasan

payung hukum investasi yang mana para investor merasa takut untuk

berinvestasi di Kabupaten Pemalang.

Sedangkan di Triwulan III tahun 2020 ini realisasi investasi meningkat

sebesar 0,81% dari Rp. 374 Milyar di Triwulan III tahun 2019 ke Rp. 377

Milyar. Sedangkan, investasi PMA Triwulan III tahun 2020 melambat

dibanding Triwulan I tahun 2019 yang sebesar Rp. 112 Milyar menjadi Rp. 0.

Namun, tren yang cukup baik dilihatkan pada realisasi investasi PMDN pada

Triwulan III tahun 2020 yang tumbuh sebesar 43,89% dari Rp. 262 Milyar di

Triwulan III tahun 2019 ke Rp. 377 Milyar.

16
Dan pada Triwulan IV tahun 2020 dengan data yang masih sangat sementara

ini realisasi investasi mencapai Rp. 5 Milyar yang mana pada periode yang

sama pada tahun 2019 realisasi investasi mencatatkan rekornya sebesar Rp.

932 Milyar yang disokong oleh investasi dalam negeri atau PMDN. Hal

tersebut menjadi tren yang positif bagi investasi di Kabupaten Pemalang,

untuk menjaga tren positif harus dibarengi dengan kebijakan-kebijakan yang

dapat menarik minat investor untuk menanamankan modalnya di Kabupaten

Pemalang.

Secara kumulatif sepanjang periode tahun 2019, kinerja realiasasi investasi

Kabupaten Pemalang tercatat mencapai Rp. 1,99 triliun, terdiri atas PMDN

sebesar Rp. 1,87 triliun dan PMA sebesar Rp. 121 Milyar. Sementara pada

tahun 2020, kinerja investasi Kabupaten Pemalang tercatat hanya sebesar Rp.

441 Milyar yang disumbang oleh PMDN.

Investasi di Kabupaten Pemalang didomonasi oleh investor dalam negeri yang

ditandai dengan kontribusi investasi PMDN yang dalam kurun waktu

Triwulanan tahun 2019 sampai dengan 2020 selalu mencatatkan besarannya,

hal tersebut berbanding terbalik dengan investasi PMA hanya tercatat dua kali

selama kurun waktu tersebut.

Investasi PMA di Kabupaten Pemalang perlu adanya perhatian, karena dalam

kurun waktu satu tahun ini belum adanya investor asing yang berinvestasi,

pemerintah Kabupatrn Pemalang harus memberikan upaya dalam menarik

17
minat investor asing untuk masuk, dengan cara dapat membuat kebijakan

yang jelas dan efisien serta dapat menjamin kegiatan usaha mereka, selain itu

masih lemahnya branding Kabupaten Pemalang. Branding pada sebuah

kota/kabupaten sangat perlu diperlukan karena adanya persaingan antar kota

atau daerah dalam menarik minat baik investor ataupun konsumen potensial.

Branding sebuah kota atau kabupeten bertujuan untuk meningkatkan

investasi, keunggulan kompetitif pasar pariwisata, serta dapat

mempromosikan pembangunan ekonomi pada daerah tersebut. City Branding

sendiri di Kabupaten Pemalang baru diperhatikan pada sekitar tahun 2016

yang mana jauh tertinggal dengan Kota/Kabupaten tetangga. Apabila

menguatnya City Branding Kabupaten Pemalang dan tercipta citra yang

positif, diharapkan para investor asing mulai tertarik dan menanamkan

modalnya di Kabupaten Pemalang.

18
Perkembangan Realisasi Investasi Kabupaten Pemalang
1,000
900
800
700
600
Rp Milyar

500
400
300
200
100
-

Tabel 2.1 Realisasi Investasi Kabupaten Pemalang

Sumber: DPMPTSP Kabupaten Pemalang 2020

Dengan kinerja realasi investasi tersebut membawa dampak terhadap tingat

tenaga kerja. Karena tenaga kerja murupakan salah satu faktor produksi,

otomatis jika tingkat investasi mengalami tren positif maka tenga kerja akan

ditingkatkan penggunaanya. Yang mana tenaga kerja yang dapat terserap di

Kabupaten Pemalang yakni sebanyak 48.415 pekerja dalam periode satu tahun

belakang.

Melihat kondisi investasi yang ada di Kabupaten Pemalang, perlu adanya

inovasi-inovasi yang dapat menarik investor dalam negeri maupun luar negeri.

Dalam hal ini pemerintah daerah telah mengeluarkan kebijakan dalam

mempermudah dalam berinvestasi.

19
b. Realisasi Investasi PMDN dan PMA Berdasarkan Sektor

Berdasarkan sektor realiasi investasi PMDN di Kabupaten Pemalang yang

menjadi lima besar adalah sektor Kehutanan, Industri Tesktil, Industri Karet

dan Plastik, Perdagangan dan Reparasi, dan Pertambangan. Sektor kehutanan

menjadi primadona bagi investor dalam negeri yang mana hal tersebut

disebabkan di Kabupaten Pemalang salah satu potensi keunggulan dengan

hasil kehutanan antara lain Kayu Jati, Kayu Albasia, Kayu Mahoni dan juga

Getah Pinus. Kemudian untuk industri tekstil menjadi sector unggulan yang

paling banyak diminati oleh investor dalam negeri karena industri tekstil di

Kabupaten Pemalang sudah berkembang bahkan telah di eskpor ke luar negeri

dan dapat memenuhi kebutuhan ekspor tekstil Indonesia. Dengan hasil

industri tekstil di Kabupaten Pemalang meliputi pakaian jadi, sarung tenun,

sarung palekat, kaos kaki dan goyor.

20
Tabel 3.2.2 Investasi PMDN Berdasarkan Sektor Kabupaten Pemalang

Sumber: NSWI BKPM 2020


Grafik dibikin ulang

Sementara realiasi investasi PMA berdasarkan sektor yang menjadi 4 besar

adalah Industri Tekstil, Industri Lainnya, Industri Makanan, dan Perdagangan

dan Reparasi. Investor luar negeri cenderung menanamkan modalnya pada

industri tekstil disebabkan di Kabupaten Pemalang. Seperti yang dikatakan

sebelumnya bahwa salah satu sektor unggulan di Kabupaten Pemalang yaitu

industri tekstil, dikatakan sebagai sektor unggulan disebabkan oleh industri ini

jangkauan telah menembus pasaran ekspor dan bahkan telah menjadi salah

satu pemenuh kebutuhan ekspor tekstil Indonesia.

21
Tabel 4 2.3 Investasi PMA Berdasarkan Sektor Kabupaten Pemalang

Sumber: NSWI BKPM 2020

Sedangkan realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara lima besar adalah

Siangapura yang menjadi negara penyumbang tersebar, disusul oleh Jepang,

Hongkong, RRT, India dan Yaman.

Tabel 52.4 Investasi PMA Berdasarkan Negara Investor Kabupaten Pemalang

Sumber: NSWI BKPM 2020

22
2.3.2. Upaya Strategi Peningkatan Investasi Daerah Kabupaten Pemalang

Untuk mendorong pertumbuhan investasi yang diharapkan maka upaya

yang dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Pemalang hal yang perlu

dilakukan, antara lain:

a. Pembaharuan Kebijakan dalam Investasi

Pembaruan regulasi disini mengacu pada penyusunan, penyesuaian atau

penyempurnaan kebijakan dan regulasi perizinan dan non-perizinan

usaha bagi investor agar lebih mudah dalam berinvestasi di Kabupaten

Pemalang. Hal tersebut digunakan guna mearik investor melalui

prosedur pelaksanaan invetasi yang jelas, cepat dan efisien serta

kepastian hukum yang memadai untuk melakukan kegiatan usaha.

Kejelasan dan kepastian dalam berinvestasi di Kabupaten Pemalang

tertuang pada Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang No. 14 Tahun

2009 Tentang Penanaman Modal. Adannya peraturan tersebut

diharapkan bisa menarik investor untuk menanamkan modalnya di

Kabupaten Pemalang sehingga investasi bisa bertambah dan dapat

mensejahterakan masyarakat Kabupaten Pemalang. Pemangkasan

Regulasi

b. Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan salah satu upaya

daerah untuk memfasilitasi investasi, biasanya PTSP diakomodasi dalam

bentuk peraturan daerah. Dengan acuan PTSP yaitu Peraturan Bupati

23
Pemalang No. 30 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi

Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Pemalang, yang didalamnya berisi tentang penyerderhanaan

jenis dan prosedur perizinan. Ditandai dengan adanya Sistem OSS atau

Online Single Submission yang mana OSS menjadi pintu gerbang satu-

satunya untuk semua bentuk perusahaan yang akan mengajukan izin

usaha di Kabupaten Pemalang. Kejelasan peraturan tersebut, penciptaan

iklim kondusif dalam pengembangan usaha dan penciptaan lapangan

kerja. Hal tersebut diwujudkan akan memberikan peluang untuk calon

investor untuk berinvestasi.

c. Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi

Peraturan Bupati Pemalang No. 9 Tahun 2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang No. 14 Tahun 2009

Tentang Penanaman Modal. Peraturan daerah tersebut berisi antara lain

pemberian insentif dengan bentuk pengurangan, keringanan atau

pembebasan pajak daerah, pemberian dana stimulusan, pemberian

bantuan modal. Sementara itu, pemberian kemudahan bentuknya berupa

penyediaan data dan informasi peluang penanaman modal, penyediaan

prasarana dan sarana dasar, penyediaan lahan atau lokasi daerah,

pemberian bantuan teknis, dan percepatan pemberian perizinan. Dengan

pemberian insentif bagi perusahaan yang telah memenuhi kreteria,

seperti telah memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan

24
masyarakat, menyerap banyak tenaga kerja dalam kegiatan usaha,

digunakannya sumberdaya lokal, termasuk dalam skala prioritas tinggi,

dan lainnya.

d. Terjaminnya Kepastian Hukum

Salah satu faktor terpenting guna menarik investor di daerah yaitu

adanya jaminan kepastian hukum dalam kegiatan usaha. Investor dengan

jangka waktu pengembalian modal yang cukup lama dalam kegiatan

usaha, sangat membutuhkan jaminan bahwa peraturan yang telah

ditetapkan akan tetap dipegang walaupun dengan sistem pemerintahan

berubah.

25
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN


2.3. Simpulan

Investasi meruapakan salah satu faktor yang penting bagi perekonomian suatu

negara maupun daerah, karena semua kebutuhan tidak mungkin dapat terpenuhi

dengan anggaran pemerintah saja. Investasi membawa dampak kepada

perekonomian yakni dengan kebutuhan masyarakat dapar terbuhi melalui

terserapnya tenaga kerja dan juga dapat mensejahterakan masyarakat. Oleh

sebab itu pemerintah baik pusat ataupun daerah menyusun rencana strategis

dalam meningkatkan investasi yang ada.

Kondisi perkembangan investasi di Kabupaten Pemalang periode Triwulanan

tahun 2019 sampai dengan 2020 cenderung mengalami, dengan tren yang naik

turun. Dan secara komulatif pada tahun 2019 ke 2020 menunjukan

kecenderungan mengalami pertumbuhan yang lambat, dengan pada 2019

relisasi investasi sebesar Rp. 1.991 Milyar sedangkan tahun 2020 hanya sebesar

Rp. 441 Milyar dengan masih menggunakan data yang sangat sementara pada

Triwulan IV tahun 2020. PMDN di Kabupaten Pemalang mendominasi dalam

investasi, para investor dalam negeri lebih banyak dalam berinvestasi dan hal

tersebut menjadi tren yang baik yang mana Kabupeten Pemalang telah

dipercaya oleh investor dalam negeri. Namun, hal yang berlu diperhatikan

26
yakni pada investasi PMA dalam kurun waktu satu tahun ini belum adanya

investor asing yang berinvestasi, pemerintah daerah pemalang harus berupaya

dalam menarik minat investor asing untuk masuk, dengan cara membuat

kebijakan yang jelas dan efisien serta dapat menjamin kegiatan usaha mereka,

selain itu masih lemahnya branding Kabupaten Pemalang.

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah dengan Pembaharuan

Kebijakan dalam Investasi, Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,

Pemberian Insentif dan Kemudahan, serta Jaminan Kepastian Hukum. Beberapa

upaya tersebut diharapkan dapat menarik minat investor baik dalam negeri

ataupun luar negeri dan meningkatnya investasi di Kabupaten Pemalang.

2.4. Saran

Dengan kondisi investasi di Kabupaten Pemalang yang belum bisa maksimal

dalam penerimaan realisasinya maka pemerindah daerah harus bekerja dengan

optimal yakni instansi perizinan terpadu untuk pengelolaan investasi melalui

tersedianya data dan informasi, dan percepatan perizinan. Perlu adanya faktor

pendukung seperti sistem informasi (IT) yang handal dapat tersedia. Dapat juga

meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana untuk berinvestasi. Kebutuhan

layanan infrastruktur pendukung seperti jalan, air bersih, listrik yang bisa

menjadi salah satu daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di Kabupaten

Pemalang. Dan City Branding harus terus dilakukan guna untuk meningkatkan

daya saing dengan daerah lainnya, percitraan tersebut penting disebabkan

apabila suatu darah memiliki citra yang bagus maka investor akan percaya

27
bahwa daerah tersebut memiliki potensi unggulan dan tertarik untuk

berinvestasi pada daerah tersebut. PDA, tenaga kerja, produktivitas

28
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, L. (2010). Ekonomi pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Badan Pusat Statistik (BPS) https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/1031

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pemalang

https://dinaspmptsp.pemalangkab.go.id/

NWSi (National Single Window for investment)

https://nswi.bkpm.go.id/data_statistik

Sukirno, Sadono. (2009). Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta.

Rajawali Pers.

29
LAMPIRAN

- Foto Kegiatan Selama PKL

Foto Saat Penerjunan PKL

Foto Kegiatan Mengecek Kelengkapan Dokumen THL

30
Foto Kegiatan Membuat A2 Pengeluaran Bagian Umpeg

Foto Kegiatan Penearikan PKL dan Penyerahan Kenang-Kenangan

31
ix

Anda mungkin juga menyukai