Anda di halaman 1dari 39

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN

LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA WATES
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN

Disusun oleh:

1. Eltari Riantiarni 4301170071


2. Asaddullah Basit Al Mashuri 1302170300
3. Dea Erninda Putri 1302170797
4. Alfatika Nurfitriani 1302171154
5. Wilis Adiratna 1302170372

Tahun 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA WATES


DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN

Disusun oleh:

1. Eltari Riantiarni 4301170071


2. Asaddullah Basit Al Mashuri 1302170300
3. Dea Erninda Putri 1302170797
4. Alfatika Nurfitriani 1302171154
5. Wilis Adiratna 1302170372

Telah Disetujui dan Disahkan


Pada Tanggal: 03 April 2020

Pembimbing Praktik Kerja Lapangan

Haiban Syadad
NIP 19730913 199402 1 001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Praktik Kerja
Lapangan Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Wates”. Laporan ini
penulis susun sebagai salah satu aspek penilaian dalam pelaksanaan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) yang menjadi salah satu syarat kelulusan Pendidikan Program
Studi Diploma III di Politeknik Keuangan Negara STAN. Kegiatan PKL penulis
laksanakan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Wates pada 10
Februari 2020 hingga 3 April 2020.

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai


praktik dalam dunia kerja di lingkungan Kementerian Keuangan dan membandingkan
serta menerapkan teori yang telah dipelajari dengan praktik di lapangan.

Laporan ini dapat diselesaikan karena adanya arahan, nasihat, dan dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Sugiyana selaku Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Wates
2. Bapak Yohannes Duwiatmaja selaku Kepala Seksi Verifikasi Akuntansi dan
Kepatuhan Internal serta pernah menjabat sebagai Plt Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Wates
3. Bapak Haiban Syadad selaku Kepala Subbagian Umum sekaligus selaku
Pembimbing Kelompok 1 PKL di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Wates
4. Semua pejabat dan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Wates
5. Teman-teman Praktik Kerja Lapangan yang telah meluangkan waktunya
dalam membantu menyelesaikan laporan ini

ii
Besar harapan penulis semoga laporan ini dapat dipahami dan memberikan
manfaat manfaat kepada pembaca terutama bagi diri penulis sendiri. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan
yang mungkin terjadi akibat keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan yang
penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak demi perbaikan di masa yang akan datang.

Wates, 2 April 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................I

KATA PENGANTAR...................................................................................................II

DAFTAR ISI................................................................................................................IV

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................2

C. Tujuan......................................................................................................................2

D. Manfaat....................................................................................................................2

BAB II............................................................................................................................4

PEMBAHASAN............................................................................................................4

A. Profil KPPN Wates..................................................................................................4

B. Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)..........................................14

C. Hambatan...............................................................................................................28

BAB III.........................................................................................................................30

SIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................30

A. Simpulan................................................................................................................30

B. Saran.......................................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................33

LAMPIRAN.................................................................................................................34

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk implementasi
program pendidikan dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat
keahlian tertentu. Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan oleh mahasiswa
Politeknik Keuangan Negara STAN sejatinya merupakan bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk
berpartisipasi dengan tugas langsung di instansi pemerintahan setempat. Praktek
Kerja Lapangan (PKL) memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengabdikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di kampus.
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai syarat
kelulusan pendidikan. Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengenalkan, memberikan gambaran, dan memberikan wawasan mengenai
dunia kerja. Adanya praktik kerja lapangan mendukung pencapaian relevansi
antara dunia pendidikan dan dunia kerja, sehingga tidak terjadi perbedaan yang
signifikan antara keduanya, mengingat setelah pendidikan selesai ditempuh,
mahasiswa akan langsung terjun ke dunia kerja.
Dunia kerja memiliki lika-liku yang sangat pelik bagi setiap manusia yang
menggelutinya. Pada kenyataannya, untuk menjadi profesional dalam suatu
pekerjaan tertentu, dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk terus mempelajari
dan mengambil setiap kesempatan atas pengalaman yang didapatkan. Seorang
profesional pasti memiliki soft skill atas pekerjaannya, maka dari itu, untuk
menumbuhkan soft skill tersebut, dibutuhkan berbagai jenis pelatihan, salah
satunya adalah dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
Praktik Kerja Lapangan merupakan mata kuliah yang berjumlah dua SKS
bagi Mahasiswa Program Reguler Diploma III Politeknik Keuangan Negara

1
STAN. Selain dalam rangka memenuhi syarat kelulusan, kegiatan Praktik Kerja
Lapangan ini dimaksudkan sebagai sarana bagi mahasiswa dalam rangka
mencapai kesiapan, menambah wawasan dan lingkungan kerja, serta memberikan
dukungan baik fisik maupun mental untuk memasuki dunia kerja.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana visi, misi, motto layanan, budaya organisasi, serta tugas dan fungsi
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Wates?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Wates?
3. Apa hambatan yang ditemukan selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Wates?

C. Tujuan
1. Menjadi salah satu syarat kelulusan mahasiswa tingkat akhir Politeknik
Keuangan Negara STAN
2. Menyediakan sarana mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja di
lingkungan Kementerian Keuangan sebelum memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya serta menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang
diperoleh di lapangan
3. Menerapkan dan membandingkan teori yang telah dipelajari dengan praktik di
lapangan
4. Mengetahui gambaran mengenai jenis-jenis pekerjaan yang sesuai tugas dan
fungsi di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Wates

D. Manfaat
1. Politeknik Keuangan Negara STAN menjalin komunikasi dan hubungan
kerjasama langsung dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Wates
2. Mahasiswa memiliki kemampuan yang lebih mendalam mengenai instansi
yang dijadikan sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan.

2
3. Mahasiswa memiliki wawasan tentang dunia kerja yang sesungguhnya, baik
dari segi alur kerja maupun budaya organisasi dalam dunia kerja.
4. Mahasiswa dapat meningkatkan sikap profesional sebagai bekal untuk terjun
ke lapangan pekerjaan yang sebenarnya.
5. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari di PKN STAN.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil KPPN Wates


Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Wates adalah instansi
vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan. KPPN Wates
memiliki satu wilayah kerja, yaitu kabupaten Kulon Progo, dan memiliki kantor yang
berlokasi dijalan KHA. Dahlan KM. 2,2 Wates Kulon Progo Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Wates
bertanggungjawab secara langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Propinsi D. I. Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala
Kantor setingkat Eselon IIIA. KPPN Wates bertindak sebagai entitas pelaporan
tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA).

1) Visi dan Misi KPPN Wates


Dalam menjalankan tugasnya, KPPN Wates memiliki visi dan misi sebagai
berikut :
a. Visi
Menjadi pengelola perbendaharaan negara yang unggul di tingkat regional.
b. Misi

1. Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien, dan


optimal
2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan
akuntabel
3. Mewujudkan akuntasi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel,
transparan, dan tepat waktu
4. Mewujudkan pembinaan yang berkesinambungan

2) Motto Layanan KPPN Wates

4
KPPN Wates juga memiliki motto layanan, yaitu SMART. SMART adalah
singkatan dari :
 Semangat
 Melayani
 Amanah
 Ramah
 Tulus.

3) Struktur Organisasi KPPN Wates


KPPN Wates menjalankan tugasnya dengan dipimpin oleh seorang Kepala
Kantor yang membawahi 4 orang Kepala Seksi dan pegawai lainnya. Struktur
organisasi di KPPN Wates adalah sebagai berikut.
4) Budaya Organisasi KPPN Wates

5
Dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai kementerian keuangan,
KPPN Wates membangun budaya organisasi yang baik dan mampu menambah
kualitas kinerja dan pelayanan KPPN kepada satuan kerja dan masyarakat sekitar
khususnya di Kabupaten Kulon Progo. Budaya organisasi di KPPN Wates, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a) Salam Pagi
Salam pagi merupakan kegiatan rutin harian yang dilaksanakan setiap
hari Senin sampai Kamis pukul 07.30-08.00. Kegiatan ini dilaksanakan di
lingkungan KPPN Wates dan diikuti oleh seluruh pegawai. Kegiatan salam
pagi ditujukan sebagai sarana berbagi informasi terkait pelaksanaan tugas dan
fungsi masing-masing seksi dan subbagian, termasuk kendala yang dihadapi.
Melalui kegiatan ini diharapkan tercipta kondisi transparansi kerja dan
hubungan saling mendukung dan mengevaluasi dalam rangka perbaikan kinerja
menuju kesempurnaan.
b) Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan kegiatan sosialisasi dan
penyaluran informasi dari seksi/subbagian terkait kepada seluruh pegawai
KPPN Wates apabila terdapat informasi dan ketentuan baru terkait dengan
fungsi pelayanan perbendaharaan yang harus diketahui oleh seluruh pegawai.
c) Olahraga Bersama
Olahraga bersama dilaksanakan setiap Jumat pagi di dalam lingkungan
KPPN Wates. Olahraga bersama ini diikuti oleh seluruh pegawai KPPN Wates
dalam rangka menjaga kebugaran tubuh dan penyegaran pikiran sebelum
kembali bertugas melayani satuan kerja.
d) Pembacaan Kode Etik Pegawai
Pembacaan kode etik pegawai dilaksanakan sebagai salah satu bentuk
impelementasi pelaksanaan fungsi kepatuhan internal. Pembacaan kode etik
pegawai dilaksanakan setiap hari Kamis. Melalui kegiatan ini diharapkan
seluruh pegawai KPPN Wates mampu menjaga dan menerapkan kode etik

6
pegawai dalam pelaksanaan tugas di kantor maupun dalam kehidupan sehari-
hari.
e) Membangun Kemitraan dengan Satuan Kerja
Selain memberikan pelayanan terkait perbendaharaan negara, KPPN
Wates juga membangun kemitraan yang harmonis dengan satuan kerja diluar
pelayanan formal. Salah satu contoh upaya pembangunan kemitraan dengan
satuan kerja adalah pemberian pengahargaan kepada satuan kerja secara
berkala atas prestasinya dalam pemenuhan pelaksanaan kewajiban
perbendaharaan negara dalam lingkungan kerjanya.

5) Tugas dan Fungsi KPPN Wates


Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, KPPN Wates diharapkan dapat
memberikan pelayanan terbaik kepada satuan kerja dan masyarakat sekitar di
wilayah Kabupaten Kulon Progo sehingga penyaluran pembiayaan atas beban
APBN, penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara, penyelenggaraan
rekonsiliasi dan transaksi keuangan, serta tugas pokok dan fungsi lainnya dapat
memberikan manfaat yang optimal bagi penatausahaan keuangan negara di
Kabupaten Kulon Progo.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
KPPN Wates selaku KPPN tipe A2 memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut.
a. Tugas

Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum


negara, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan
penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi

a) Pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan


perundang-undangan;

7
b) Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kas negara atas
nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) ;
c) Penyaluran pembiayaan atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN);
d) Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari
Kas Negara;
e) Penyusunan laporan pelaksanaan pendapatan dan belanja negara\
f) Pelaksanaan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi serta
pertanggungjawaban bendahara
g) Pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP);
h) Pelaksanaan tugas kepatuhan internal;
i) Pelaksanaan manajemen mutu layanan;
j) Pelaksanaan manajemen hubungan pengguna layanan (customer
relationship management);
k) Pelaksanaan tugas dan penyusunan laporan Pembina Pengelola
Perbendaharaan (treasury management representative);
l) Pelaksanaan dukungan penyelenggaraan sertifikasi bendahara;
m) Pengelolaan rencana penarikan dana;
n) Pengelolaan rekening pemerintah;
o) Pelaksanaan fasilitasi Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Daerah;
p) Pelaksanaan layanan bantuan (helpdesk) penenmaan negara;
q) Pelaksanaan sistem akuntabilitas clan kinerja;
r) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kredit program;
s) Pelaksanaan Kehumasan dan layanan Keterbukaan Informasi Publik
(KIP);
t) Pelaksanaan administrasi Kantor Perbendaharaan Negara (KPPN).

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, KPPN Wates menggunakan beberapa


aplikasi keuangan negara dalam pelayanan kepada satuan kerja. Aplikasi
keuangan negara yang digunakan adalah sebagai berikut.

8
Aplikasi Pendukung:
 SAKTI
 SPAN
 Aplikasi PIN PPSPM;
 Aplikasi cek data supplier;
 Aplikasi OM SPAN;
 Aplikasi konversi penerimaan negara;
 Aplikasi Saiba;
 Aplikasi Sprint;
 Aplikasi SIMAK BMN;
 Aplikasi e-rekon&LK G2;
 Aplikasi SAS.

6) Tugas dan Fungsi Seksi dan Sub Bagian di KPPN Wates


KPPN Wates memiliki 4 seksi dimana setiap seksi memiliki tugas dan fungsi
masing-masing sebagai berikut.

a) Subbagian Umum
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Seksi Umum pada KPPN mempunyai tugas:
1. Melakukan pengelolaan organisasi;
2. Melakukan pengelolaan kinerja;
3. Melakukan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM);
4. Melakukan pengelolaan keuangan;
5. Melakukan penatausahaan akun pengguna (user) Sistem Perbendaharaan
6. dan Anggaran Negara (SPAN);
7. Melakukan penatausahaan akun pengguna (user) Sistem
AplikasiKeuangan Tingkat Instansi (SAKTI);
8. Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep Rencana Strategis;
9. Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep Rencana Kerja;

9
10. Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep Rencana Kinerja
11. Tahunan (RKT);
12. Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep Penetapan Kinerja
13. (PK)
14. Melakukan penyusunan bahan masukan dan konsep Laporan Kinerja
15. (LAKIN) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);
16. Melakukan urusan tata usaha;
17. Pengelolaan rumah tangga;
18. Melakukan penyusunan dan pelaporan beban kerja;
19. Implementasi budaya organisasi;
20. Melakukan urusan kehumasan dan layanan Keterbukaan Informasi
Publik (KIP).

b) Seksi Pencairan Dana & Manajemen Satker (PDMS)

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-262/PMK.05/2016,


Tugas Seksi Pencairan Dana pada KPPN terbagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu:
Tugas Seksi Pencairan Dana pada KPPN Tipe A1:
1. Melakukan pengujian resume tagihan dan Surat Perintah Membayar
(SPM)
2. Pengujian Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja Badan
Layanan Umum (BLU)
3. Penerbitan Surat Tanggapan Koreksi
4. Melakukan pengelolaan data kontrak, data pemasok (supplier), dan
belanja pegawai satuan kerja
5. Melakukan pengesahan hibah langsung dalam bentuk uang,
6. Melakukan monitoring dan evaluasi penyerapan satuan kerja;

Tugas Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker pada KPPN Tipe
A2:
1. Melakukan pengujian resume tagihan dan SPM

10
2. Pengujian Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
3. Penerbitan Surat Tanggapan Koreksi
4. Melakukan pengelolaan data kontrak, data pemasok (supplier), dan
belanja pegawai satuan kerja
5. Melakukan pengesahan hibah langsung dalam bentuk uang
6. Melakukan monitoring dan evaluasi penyerapan satuan kerja, bimtek
pengelolaan perbendaharaan,
7. Supervisi teknis SPAN dan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi
(SAKTI)
8. Asistensi Teknologi Informasi (TI) dan Komunikasi eksternal,
9. Penyelenggaraan fungsi manajemen hubungan pengguna layanan,
10. Pelaksanaan tugas Pembinaan Pengelolaan Perbendaharaan dan rencana
penarikan dana
11. Melakukan koordinasi penyelenggaraan manajemen mutu layanan
12. Fasilitasi sertifikasi bendahara
13. Fasilitasi kerjasama dengan pemerintah daerah dan pihak lainnya
14. Melakukan monitoring penerimaan dana transfer.

Fungsi Manajemen Satuan Kerja baik pada Seksi MSKI maupun


PDMS berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, mempunyai tugas:
1. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan
perbendaharaan;
2. Supervisi teknis Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)
dan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI);
3. Asistensi teknologi informasi dan komunikasi eksternal;
4. Melakukan penyelenggaraan fungsi manajemen hubungan pengguna
layanan (customer relationship management);

11
5. Melakukan pelaksanaan tugas Pembina Pengelola Perbendaharaan
(treasury management representative);
6. Pengelolaan layanan perbendaharaan dan rencana penarikan dana;
7. Fasilitasi sertifikasi bendahara;
8. Fasilitasi kerjasama dengan pemerintah daerah dan pihak lainnya;
9. Monitoring penerimaan dana transfer.

c) Seksi Bank
Sesuai ketentuan dalam Pasal 30 ayat (4) dan Pasal 34 ayat (3)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016, Seksi Bank
mempunyai tugas :
1. Melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana;
2. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
3. Fungsi pengelolaan kas (cash management);
4. Penerbitan Daftar Tagihan;
5. Pengelolaan rekening pemerintah;
6. Penatausahaan penerimaan negara;
7. Penyelesaian retur;
8. Pengujian permintaan pengembalian penerimaan negara;
9. Konfirmasi dan koreksi data transaksi penerimaan;
10. Fungsi layanan bantuan (helpdesk) penerimaan negara;
11. Monitoring dan evaluasi bank/pos persepsi;
12. Pengelolaan dokumen sumber dan analisis data Penerimaan Fihak Ketiga
(PFK);
13. Pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP);
14. Supervisi implementasi Sistem Pengelolaan Kas (Cash Management
System) pada rekening bendahara;
15. Monitoring dan evaluasi kredit program;
16. Pembina penyaluran UMI (Ultra Mikro) dan UMKM

12
17. Penyaluran dana desa dan dana alokasi khusus fisik (DAKF dan DD)

d) Seksi Verifikasi Akuntansi dan Kepatuhan Internal


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Seksi Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas sebagai
berikut:
1. Melakukan verifikasi dokumen pembayaran,
2. Rekonsiliasi data laporan keuangan,
3. Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN)
tingkat Unit Akuntansi Kuasa Bendahara Umum Negara (UAKBUN)-
Daerah,
4. Pelaporan realisasi dan analisis kinerja anggaran,
5. Pembinaan pertanggungjawaban bendahara,
6. Rekonsiliasi data rekening pemerintah,
7. Penyusunan laporan saldo rekening pemerintah,
8. Pencatatan pengesahan hibah langsung dalam bentuk barang, serta
9. Penerbitan dokumen pengembalian penerimaan.

Pelaksanaan fungsi Kepatuhan Internal berdasarkan Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai tugas:
1. Melakukan pemantauan pengendalian intern
2. Pengelolaan risiko
3. Pengelolaan pengaduan
4. Pengelolaan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin
5. Tindak lanjut hasil pemeriksaan
6. Melakukan perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis
7. Koordinasi pemberian keterangan saksi/ahli keuangan Negara

13
8. Pelaksanaan program Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani (WBK/WBBM).

B. Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sejak tanggal 10 Februari 2020 sampai
tanggal 03 April 2020, setiap hari Senin sampai Jumat pukul 07.30 sampai 17.00. Saat
kegiatan Praktik Kerja Lapangan berlangsung, dilaksanakan hal-hal sebagai berikut
dalam masing-masing subbagian dan seksi:
1. Subbagian Umum
a. Melaksanakan scan terhadap dokumen-dokumen yang ada di gudang
arsip
Pelaksanaan scan ditujukan untuk membuat file yang berupa hard copy
menjadi soft copy dan kemudian dapat digunakan untuk berbagai kepentingan
selanjutnya seperti pengarsipan, penatausahaan, dan/atau dikirimkan kepada
pihak lain yang berkepentingan atas dokumen tersebut. Proses scan
dilaksanakan menggunakan scanner yang dihubungkan pada komputer untuk
memperoleh hasil berupa file foto atau file dokumen terkait.

b. Melaksanakan pengarsipan dan penginputan data ke aplikasi Digi Arsip

Pelaksanaan scan terhadap dokumen-dokumen yang terletak di gudang


arsip digunakan untuk proses arsip berbasis digital pada aplikasi Digi Arsip.
Proses ini membuat seluruh arsip yang ada di gudang dengan masa simpan 5
tahun dapat terus disimpan pada aplikasi Digi Arsip. Jadi seluruh arsip dari
tahun sebelumnya masih dapat dibuka walaupun sudah lebih dari 5 tahun masa
manfaat yang seharusnya. Proses ini memberikan manfaat berupa minimalisasi
tempat penyimpanan arsip dan jangka waktu pemanfaatan dokumen yang
lama. Sehingga seluruh arsip data harus discan dan diunggah pada aplikasi
Digi Arsip untuk menjaga agar tetap bisa digunakan sampai bertahun - tahun

14
selanjutnya. Selain itu, kami juga membuat tutorial untuk melaksaakan proses
scan dan melaksanakan pengarsipan melalui Digi Arsip.
Proses input hasil scan arsip adalah sebagai berikut:
a. Membuka aplikasi Digi Arsip

b. Setelah terbuka, melakukan pencarian dokumen berdasarkan nama dan


tahun label kotak arsip.

c. Melakukan klik pada Import Citra.

d. Melakukan input dan simpan atas arsip dokumen yang ingin diarsipkan
pada aplikasi Digi Arsip.

e. Mengulangi langkah tersebut untuk dokumen lain yang ingin diarsipkan.

c. Membuat Label Kotak Arsip

Label kotak arsip merupakan label yang berisi kode dan kelengkapan
data dari suatu kotak dokumen. Label dibuat dalam rangka memudahkan
peletakan arsip di gudang arsip, sehingga akan mempermudah proses
pencarian dokumen yang dibutuhkan di masa mendatang mengingat
banyaknya dokumen yang disimpan pada gudang arsip. Label kotak arsip
terdiri atas tahun kotak arsip, nama kotak arsip, isi dokumen dari kotak arsip,
dan urutan nomor kotak arsip. Format label tersebut sudah ditentukan oleh
KPPN Wates sehingga akan memudahkan proses pembuatan label.

2. Seksi Bank
a. Melaksanakan entri capaian output Penyaluran Dana Desa pada Aplikasi
SMART BUN
Pelaksanaan entri ini ditujukan dalam rangka monitoring dan evaluasi
Penyaluran Dana Desa melalui aplikasi SMART BUN. Pelaporan melalui
SMART BUN dilaksanakan untuk mendukung prinsip paperless yang sedang
dicanangkan pemerintah. Pelaksanaan input atas capaian output dari

15
Penyaluran Dana Desa dilaksanakan setelah penyaluran dilaksanakan
sebelumnya. Berikut adalah prosedur entri capaian output Penyaluran Dana
Desa:
a. Mengisi seluruh Target Pencapaian Output (TPO) untuk setiap
bulan
1. Mengisi seluruh Target Pencapaian Output (TPO) untuk setiap bulan;
2. Klik tombol Simpan.
b. Melaksanakan Konfirmasi Surat Masuk di Aplikasi Nadin
Dalam rangka mendukung pelaksanaan go green dan paperless dari
Kementerian Keuangan, maka pelaksanaan persuratan internal kantor
dilaksanakan melalui Aplikasi Nadin. Aplikasi Nadin merupakan aplikasi
yang mendukung adanya pembuatan surat, nota dinas, dan berbagai
format lain yang dapat langsung dikirimkan kepada pegawai kantor lain
untuk dilaksanakan isi dari surat tersebut. Konfirmasi surat pada aplikasi
Nadin dimaksudkan untuk mengkonfirmasi isi surat yang telah diterima
dari pengirim. Aplikasi Nadin mempermudah adanya disposisi dan
pengiriman surat sehingga tidak perlu adanya pembuatan format secara
manual dari komputer.
c. Menginput survey keekonomian debitur ultra mikro
Proses input survey keekonomian debitur ultra mikro dilaksanakan dalam
rangka pendataan dan penatausahaan. Selain itu, survey ini dilaksanakan
untuk mengetahui seberapa besar dampak pembiayaan ultra mikro pada
masyarakat umum. Sistem Ultra Mikro atau biasa disebut UMi ini
dimaksudkan untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi
kesenjangan sosial dan ekonomi.
d. Melakukan rekonsiliasi rekening dengan bank
Rekonsiliasi rekening dengan bank adalah proses di mana dilaksanakan
pencocokan transaksi sejumlah nominal yang dicatat pada pembukuan
atau rekapitulasi KPPN Wates, dengan pencatatan yang dilaksanakan oleh
Bank Mitra KPPN Wates.

16
e. Merekap jumlah SP2D selama bulan Desember 2019 dan Januari-
Februari 2020
Rekapitulasi SP2D dilaksanakan dalam rangka pengecekan untuk
selanjutnya digunakan sebagai bukti pencairan dana di KPPN Wates.
SP2D didata sesuai dengan arsip pada aplikasi SPAN dan/atau SAKTI,
sehingga dapat diketahui dengan pasti berapa jumlah SP2D per satuan
kerja selama bulan tertentu. Dalam hal ini kami melaksanakan
rekapitulasi SP2D dari Desember 2019 sampai dengan Januari dan
Februari 2020.

3. Seksi VeraKI
a. Mempelajari referensi peraturan dan PMK tentang tugas dan fungsi
VERAKI yang diberikan
Referensi peraturan dan PMK tentang tugas dan fungsi VeraKI yang diberikan
diantaranya:
1) PMK Nomor 104/PMK.05/2017 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam
Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan
K/L
2) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No 20/PB/2016 tentang Tata
Kelola Pelaksanaan UKI di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
3) PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
4) PMK Nomor 190/PMK.01/2018 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku
PNS di Lingkungan Kemenkeu
5) Dasar hukum dan peraturan-peraturan yang dipelajari digunakan untuk
dasar dalam mahasiswa mempelajari lebih dalam mengenai tugas dan
fungsi seksi VERAKI. Agar dalam pelaksanaan PKL dapat berjalan
dengan baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang ada.
b. Melakukan scan dokumen kegiatan VERAKI tahun 2019 dan 2020

17
 Nota dinas
 Undangan
 WBK/WBBM
 GKM
 Monitoring piket harian
 Monitoring penyelesaian SP2D 1 jam
 Hakordia
 Laporan Kegiatan Selapanan

Proses scanning dilakukan supaya dokumen-dokumen yang ada dapat diproses


lebih lanjut secara digital melalui alat elektronik yang ada. Selain itu, agar
berkas-berkas yang penting dapat tersimpan dengan baik.
c. Mengklasifikasikan dokumen kegiatan oleh VERAKI ke dalam masing-
masing oudner
Proses klasifikasi atau pengelompokan dokumen berdasarkan syarat dan
ketentuan yang ada berguna dalam menyederhanakan suatu dokumen,
sehingga dokumen atas kegiatan tersebut menjadi lebih terstruktur, mudah
untuk diproses, dan dapat digunakan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan
dengan cepat.
d. Print dan mencocokkan jumlah SP2D harian per satker dari OMSPAN,
serta mengklasifikasikan dokumen fisik resume tagihan ke dalam box
arsip Vera KI
Jumlah SP2D harian per satker harus sesuai dengan SP2D yang terekam di
aplikasi OM SPAN, dokumen fisik resume tagihan sesuai tanggal approved
SP2D bulan Mei-Desember 2019 dan Januari-Februari 2020. Kemudian
dokumen tersebut dikelompokkan kemudian diarsipkan untuk dapat diproses
ke tahap selanjutnya.
e. Membuat berita acara serah terima dokumen arsip resume tagihan dan
dokumen kasi vera yang ditujukan ke subbagian umum

18
Dokumen yang telah dikelompokkan dan diarsip di box VERAKI kemudian
diserahkan ke subbagian umum dengan membuat berita acara serah terima,
yang nantinya dokumen-dokumen tersebut akan diproses ke tahap selanjutnya
di subbagian umum.
f. Melihat aplikasi e-rekon dan mempelajari proses bisnis e-rekon,
hubungan antara SPRINT, SPAN, dan SAIBA

e-Rekon-LK adalah aplikasi berbasis web yang dikembangkan dalam rangka


proses rekonsiliasi data transaksi keuangan dan penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga tahun 2016. Dalam pelaksanaan
rekonsiliasi, KPPN Wates berhubungan dengan tiga jenis aplikasi, yaitu
aplikasi SAIBA untuk penyusunan laporan keuangan satuan kerja, aplikasi
SPRINT untuk rekonsiliasi laporan pertanggungjawaban bendahara dan
rekonsiliasi rekening pemerintah, serta aplikasi E-Rekon&LK G2.

Dengan adanya e-Rekon-LK, diharapkan :

 Proses rekonsiliasi menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan oleh


satker secara mandiri dari lokasi mana saja, tidak perlu ke KPPN;

 Terbentuk single database yang berisi data seluruh satker di seluruh


kementerian lembaga sehingga sangat membantu KL dalam
menyusun/mengkompilasi laporan keuangan.;

 Data yang dikirim oleh satker/UAKPA ke KPPN sama dengan data yang
dikonsolidasi oleh UAPPA-W, UAPPA-E1, dan UAPA untuk menyusun
laporan keuangan;

 Menciptakan keseragaman laporan di tiap level unit akuntasi dan


mempercepat penyusunan Laporan Keuangan KL.

 Dengan adanya e-Rekon-LK tentunya mengakibatkan tidak diperlukannya


lagi rekonsiliasi tingkat atas dan Aplikasi Saiba tingkat atas.

 e-Rekon dijadwalkan untuk dilaksanakan pertama kali pada bulan Juni


2016 untuk transaksi bulan Januari s.d Mei 2016.

19
g. Visit gudang BMN
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara (BMN), BMN adalah semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah. BMN yang merupakan bagian dari
aset pemerintah pusat harus dikelola dengan baik sehinga dapat menunjang
pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan BMN meliputi
perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan
pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, penghapusan, penatausahaan,
pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.Salah satu upaya pemerintah untuk
mewujudkan nilai aset BMN yang akuntabel adalah dengan melakukan
revaluasi. Mengunjungi gudang BMN bertujuan agar kita dapat mengetahui
tata kelola BMN yang baik.
h. Membuat label box arsip dokumen VeraKI
Labeling dilakukan untuk memberikan tanda atau identitas dari sebuah
dokumen yang ada sesuai dengan kelompok-kelompok yang telah dibuat. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses arsip dokumen
i. Mengajukan bon ATK dari seksi VERAKI ke Subbagian Umum dan
mengambil ATK sesuai bon yang diajukan
Menurut KBBI arti bon itu adalah mengambil atau meminjam barang atau
uang yang akan dikembalikan atau dibayar kemudian dengan menyerahkan
surat berisi keterangan pengambilan atau peminjaman, artinya proses dari hal
kecil khususnya ATK tetap perlu adanya dokumen bukti sebagai bagian dari
wujud akuntabilitas dan transparansi proses.
j. Membaca kode etik pegawai DJPb

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan
kehidupan sehari-hari setiap Pegawai Negeri Sipil wajib bersikap dan
berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan
pemerintahan dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serts terhadap diri

20
sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil. Disiplin pegawai negeri sipil diatur
dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

k. Menginput data rekonsiliasi internal


Rekonsiliasi internal sangat diperlukan dalam proses pencocokan pos-pos
tertentu dari masing-masing akun atau hal yang mempunyai hubungan satu
dengan yang lainnya
l. Print dan memilah dokumen rekonsiliasi internal utang dan piutang
m. Memberi cap pada dokumen review manajemen risiko dan mengarsip
dalam komputer dengan scanning
n. Melakukan penataan karwas penyampaian hardcopy LPJ Bendahara
o. Input LPHP dan LP2P

4. SEKSI PDMS
1) Melaksanakan prosedur pencairan dana dari spm gaji, up, ls, dana desa
dari front office, middle office, kepala seksi PDMS sampai di seksi bank
1) Pelaksanaan Tugas FO Konversi memiliki kegiatan utama:
a) Pengujian Umum yang harus dilakukan untuk setiap SPM

b) Pengujian terhadap SPM UP/TUP

c) Pengujian terhadap SPM GUP/PTUP

d) Pengujian terhadap SPM LS Belanja Pegawai

e) Pengujian terhadap SPM LS Non Gaji Non Kontraktual

f) Pengujian terhadap SPM LS Non Gaji Kontraktual

g) Pengujian terhadap SPM-KP/SPM IB

h) Pengujian terhadap SPM Pengesahan Hibah (SP2HL/SP4HL)

21
2) Pelaksanaan Tugas FO Validasi memiliki kegiatan rutin:

a) Kegiatan rutin harian penyelesaian tagihan/SPM

b) Kegiatan rutin pendaftaran supplier

c) Kegiatan rutin perubahan data supplier terkait retur akibat kesalahan

nomor rekening penerima

d) Kegiatan rutin pendaftaran data kontrak

e) Kegiatan rutin addendum data kontrak

f) Kegiatan Rutin Koreksi data SPM

3) Pelaksanaan Tugas MO/Reviewer memiliki kegiatan rutin

a) Kegiatan rutin harian penyelesaian tagihan/SPM

b) Kegiatan Pendaftaran data Kontrak/addendum data kontrak

menggunakan ADK

c) Kegiatan Pendaftaran Supplier

d) Kegiatan addendum data kontrak menggunakan user Kepala Kantor

e) Kegiatan Pembatalan/penutupan kontrak

Selain kegiatan rutin, juga terdapat laporan berkala sebagai berikut:


1) Laporan Pengesahan BLU;
2) Laporan Penerbitan SP2HL

4) Pelaksanaan Tugas Kepala Seksi Pencairan Dana / Pencairan Dana dan


Manajemen Satker memiliki kegiatan rutin:
a) Kegiatan rutin harian penyelesaian Tagihan/SPM

b) Kegiatan rutin Pendaftaran Supplier

22
c) Kegiatan Pendaftaran data Kontrak/addendum data kontrak
menggunakan ADK

d) Kegiatan addendum data kontrak menggunakan user Kepala


Kantor

e) Kegiatan Pembatalan/Penutupan Kontrak

f) Kegiatan Koreksi data SPM

Proses pencairan dana melalui beberapa tahap, antara lain :


1. Satker datang ke KPPN dengan membawa SPM, KIPS dan ADK ke
pegawai di bagian Front Office
2. Pegawai di FO akan melakukan konversi (memeriksa ADK SPM/Kontrak,
memeriksa SPM secara formal, memeriksa SPM secara substantif,
mengonversi dan menyimpan data tagihan)
3. Pegawai di FO selanjutna akan melakukan proses validasi (mengunggah
validasi dan persetujuan awal, pembatalan invoice bila perlu), apabila
tidak memenuhi syarat akan dilakukan pembatalan dengan laporan
penolakan formal substantif
4. Proses beralih ke Middle Office sebagai reviewer, yang akan melakukan
review terhadap tagihan yang masuk, memberikan catatan apabila SPM
tidak sesuai ketentuan, dan melakukan persetujuan pertama
5. Tahap selanjutnya adalah di Kasi PDMS, proses approval dilakukan
dengan review, persetujuan akhir, penolakan substantif bila perlu, dan
penerbitan SPPT
6. Setelah mendapat approval dari kasi PDMS, maka proses beralih ke seksi
Bank

Aplikasi Pendukung
1) SAKTI
2) SPAN
3) Aplikasi PIN PPSPM;

23
4) Aplikasi cek data supplier;
5) Aplikasi OM SPAN;
6) Aplikasi konversi penerimaan negara;
7) Aplikasi SAS.
8) Aplikasi ME Budgeting.

b. Mengetahui jenis jenis SPM


• SPM Belanja Pegawai

• SPM Uang Persediaan

• SPM Pengesahan

• SPM Langsung (SPM LS)

• SPM Langsung (SPM LS)

• Transfer

• Transfer (SPM RK Pengganti)

• SPM Transfer

• SPM Langsung Potongan GOI Valas

• SPM Pembayaran Langsung (PL)

• Surat Kuasa Pembebanan (SKP)

• Surat Kuasa Membayar (SKM)

• SPM Pengembalian Pendapatan (SPM PP)

• SPM Pengembalian Penerimaan

c. Mengetahui sistem manajemen satker


Fungsi Manajemen Satuan Kerja baik pada Seksi MSKI maupun PDMS
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang

24
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, mempunyai tugas:
1) Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan perbendaharaan
2) Supervisi teknis Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)
dan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI);
3) Asistensi teknologi informasi dan komunikasi eksternal;
4) Melakukan penyelenggaraan fungsi manajemen hubungan pengguna
layanan (customer relationship management);
5) Melakukan pelaksanaan tugas Pembina Pengelola Perbendaharaan
(treasury management representative);
d. Mengetahui sistem sertifikasi bendahara
KPPN selaku Tempat Uji Kompetensi (TUK) dalam kegiatan Sertifikasi
Bendahara melaksanakan prosedur atau kegiatan sebagai berikut:
1) Menyebarkan informasi jadwal pelaksanaan Ujian Sertifikasi berdasarkan
rencana pelaksanaan/jadwal Ujian Sertifikasi yang telah ditetapkan oleh
Unit Penyelenggara
2) Menerima pendaftaran calon peserta Ujian Sertifikasi
3) Membantu pelaksanaan Ujian Sertifikasi
4) Melakukan verifikasi administratif pendaftaran peserta Ujian Sertifikasi
5) Menyampaikan daftar calon peserta Ujian Sertifikasi yang lulus verifikasi
administratif kepada Unit Penyelenggara
6) Memastikan lokasi pelaksanaan Ujian Sertifikasi telah sesuai dengan
kondisi lingkungan kerja profesi Bendahara
7) Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan Ujian Sertifikasi
kepada Unit Penyelenggara
8) Menyampaikan hasil Ujian Sertifikasi kepada peserta Ujian Sertifikasi
berdasarkan hasil Ujian Sertifikasi yang telah ditetapkan oleh Unit
Penyelenggara
e. Menggunakan aplikasi SPAN dan OMSPAN dalam manajerial satker

25
SPAN menjadi komponen terbesar modernisasi pengelolaan
perbendaharaan negara dengan memfasilitasi kebutuhan proses pelayanan
mulai dari sisi hulu (penganggaran) hingga hilir (penyusunan laporan
keuangan pemerintah pusat). SPAN adalah sistem aplikasi yang ada di
lingkungan Kemenkeu dan untuk mendukung otomatisasi sistem dari
pengguna anggaran yang ada di setiap Kementerian Negara/Lembaga. SPAN
mengembangkan konsep database yang terintegrasi dengan otomatisasi
proses bisnis untuk meminimalisir kesalahan input manual SPAN terbagi
menjadi enam modul, yaitu: Modul Manajemen DIPA (Spending Authority),
Modul Manajemen Komitmen (Budget Commitment), Modul Pembayaran
(Payment), Modul Penerimaan (Government Receipt), Modul Manajemen
Kas (Cash Management), dan Modul Akuntansi dan Pelaporan (General
Ledger & Accounting).
OM SPAN (online monitoring SPAN) adalah Aplikasi berbasis WEB
yang dapat diakses melalui jaringan Intranet dan Internet yang digunakan
untuk melakukan monitoring transaksi SPAN dan menyajikan reporting
sesuai kebutuhan.
Memindahkan data dari server SPAN sesuai kebutuhan, penarikan
data bersifat incremental baik dilakukan dengan menjalan batch dalam setiap
jam maupun batch pada akhir hari. Dengan Aplikasi ini user pada KPPN /
Satker tidak perlu melakukan akses langsung ke sistem SPAN tapi dapat
menggunakan komputer lain/mobile device. Aplikasi ini dikembangkan
secara inhouse oleh Tim pada Direktorat DTP, sehingga jika dibutuhkan
pengembangan kedepannya dapat dilakukan secara cepat.
f. Menggunakan aplikasi konversi untuk mengonversi adk satker
Proses pengubahan format data transaksi keuangan pada ADK
menjadi data yang dapat diterima oleh SPAN melalui aplikasi Konversi.
g. Mengunggah ADK satker ke aplikasi SPAN
Arsip data dalam bentuk softcopy yang disimpan dalam media
penyimpanan digital

26
h. Memeriksa data supplier
Data supplier adalah suatu informasi terkait dengan pihak yang
berhak menerima pembayaran atas beban APBN yang terdiri dari informasi
pokok (nama, NPWP, Kode Satker, NRS), informasi lokasi (nama site, kode
negara, kode KPPN, alamat, kota provinsi, kode pos dan kode tipe supplier)
dan informasi rekening (nama pemilik rekening, nomor rekening, kode
Negara asal bank, kode bank, nama bank, nama cabang bank dan kode
SWIFT dan/ atau IBAN). Semua informasi tentang supplier tersebut
dibutuhkan sebelum melakukan proses pencairan dana.
i. Mendaftarkan dan menghapus data supplier pada aplikasi SPAN
Tipe Supplier dalam Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
(SPAN) terdiri dari:
1) Tipe Supplier 1/Satuan Kerja : untuk transaksi yang dibayarkan kepada
bendahara pengeluaran/transaksi terkait pelaksanaan pembayaran dengan
UP dan pengesahan;
2) Tipe Supplier 2/Penyedia Barang dan jasa : untuk transaksi yang
dibayarkan dengan mekanisme langsung kepada pihak ketiga;
3) Tipe Supplier 3/Pegawai : untuk transaksi belanja pegawai yang
dibayarkan kepada satu atau beberapa penerima yang merupakan
pegawai dari satuan kerja yang mengajukan tagihan;
4) Tipe Supplier 4/Penerima Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara
(BABUN): untuk transaksi terkait pengelolaan BABUN, kecuali yang
dikelompokan ke dalam tipe 5 dan 6;
5) Tipe Supplier 5/Penerima Transfer Daerah : untuk transaksi belanja
transfer daerah yang dibayarkan kepada satu atau beberapa penerima;
6) Tipe Supplier 6/Penerima Penerusan Pinjaman : untuk transaksi
penerusaan pinjaman, pembayaran konsorsium, dan bantuan sosial yang
dibayarkan kepada satu atau beberapa penerima, pembayaran secara
langsung kepada penerima yang bukan pegawai satuan kerja yang

27
mengajukan tagihan (dengan menggunakan rekening selain yang dipakai
untuk pembayaran gaji/honor lembur sebagaimana tipe 3;
7) Tipe Supplier 7/Lain lain : untuk transaksi terkait pengembalian belanja,
pengembalian pendapatan, dan tipe lainnya yang tidak termasuk dalam
tipe sebelumnya. Contoh SPM-Kelebihan Pajak (SPM-KP) dan SPM-
Imbal Bunga (SPM-IB) TANPA kompensasi, SPM-IB dengan
kompensasi kepada wajib pajak yang bersangkutan, khusus untuk SPM-
KP dengan kompensasi menggunakan tipe supplier 6. Pendaftaran data
supplier pada aplikasi SPAN dapat dilakukan bersamaan dengan
pendaftaran data kontrak dan atau bersamaan dengan penyampaian SPM
selain SPM LS Kontraktual. Data supplier yang didaftarkan kedalam
aplikasi SPAN adalah data hasil konversi ADK SPM/ADK Kontrak
dengan nama file BCSR.
j. Mencetak kartu pengawasan
Proses mecetak kartu yang dipakai untuk pengawasan realisasi belanja
dibandingkan pagu anggaran yang tersedia.
k. Membuat SK Penghentian Pembayaran
SKPP dilakukan dengan melalui beberapa prosedur, yaitu :
1) Kepala Kantor menerima permohonan pengesahan SKPP dan
penonaktifan data supplier
2) Pelaksana seksi PDMS akan memeriksa SKPP dengan kartu pegawai,
menonaktifkan data pegawai pada aplikasi GPP dan membuat daftar
pengantar
3) Kepala seksi PDMS melakukan pengesahan SKPP dan menandatangani
daftar pengantar
l. Melakukan sortir berkas yang berasal dari proses pencairan dana
Sortir atau pemisahan berkas dari proses pencairan dana
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu untuk keperluan kantor KPPN itu
sendiri yang nantinya akan diproses di seksi VERAKI dan bagian yang lain
akan diserahkan kembali kepada satker yang bersangkutan

28
C. Hambatan
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di KPPN Wates, seluruh
pejabat dan pegawai KPPN Wates mengayomi dan bersedia membagikan ilmu
khususnya terkait dengan pelaksanaan fungsi pelayanan perbendaharaan kepada kami.
Dengan keterbukaan dan perhatian seluruh pejabat serta pegawai KPPN Wates dalam
membimbing kami, kami tidak menemui hambatan yang berarti selama bersosialisasi
di KPPN Wates dan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
Salah satu hambatan yang muncul berasal dari dalam internal mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan. Akibat keterbatasannya pengetahuan
kami terkait dengan pelaksanaan fungsi pelayanan perbendaharaan dalam dunia kerja
yang sesungguhnya, kami merasa kurang maksimal dalam menyelami setiap aspek di
KPPN Wates, baik dalam pelaksanaan alur kerja KPPN secara umum maupun
pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing seksi/subbagian secara khusus. Dalam
menggali pengetahuan di KPPN Wates, kami hanya terbatas menanyakan pada bidang
dan materi yang kami rasa familiar dalam teori yang telah kami pelajari. Sedangkan
bidang dan materi lain yang belum pernah kami pelajari tidak menjadi bagian dari
fokus keingintahuan kami.
Selain itu, kekhawatiran atas menyebarluasnya virus COVID-19 juga cukup
menghambat pelaksanaan PKL. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang seharusnya
dijadwalkan berlangsung secara tatap muka selama 8 minggu (10 Februari 2020
hingga 3 April 2020), hanya dapat dilaksanakan secara tatap muka selama 5 minggu
(10 Februari 2020 hingga 13 Maret 2020). Hal tersebut menyebabkan waktu kami
belajar dan mencari pengalaman di KPPN Wates berkurang sehingga ilmu yang dapat
diserap dan dibawa kembali ke kampus PKN STAN menjadi kurang maksimal.

29
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Berdasarkan pengalaman melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Wates, kami mendapatkan
wawasan mengenai dunia kerja yang sesungguhnya sebagai bekal kami kelak
bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Keuangan.
Kegiatan PKL memberikan ruang bagi kami untuk membandingkan dan
menerapkan ilmu serta teori yang kami terima di bangku perkuliahan dalam
praktik di dunia kerja. Kami mendapatkan kesimpulan bahwa KPPN Wates telah
menerapkan teori pelayanan perbendaharaan sesuai dengan peraturan dan tata
aturan kerja yang ditetapkan Kementerian Keuangan secara efektif. KPPN
melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, menyalurkan
pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan
pengeluaran anggaran melalui dana kas negara berdasarkan peraturan perundang-
undang  yang berlaku.
KPPN Wates memiliki budaya organisasi yang baik sebagai penunjang
kualitas kerja pegawai dalam memberikan pelayanan prima kepada satuan kerja.
Sinergi dan keterkaitan antarseksi berjalan dengan maksimal sesuai dengan
prosedur kerja instansi vertikal menurut Direktorat Jenderal Perbendaharaan
sehingga kegiatan pelayanan perbendaharaan di KPPN Wates berjalan dengan
lancar. Eratnya atmosfer kekeluargaan yang dibangun dalam lingkungan kerja
menciptakan kenyamanan kerja bagi pegawai.
B. Saran
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan, kami memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat

30
berguna bagi peningkatan pelayanan perbendaharaan di KPPN Wates. Adapun
saran yang diberikan penulis ialah sebagai berikut.
1. Penyerahan Arsip Masing-Masing Seksi Ke Subbagian Umum
Dilaksanakan Dengan Lebih Teratur

Berdasarkan pengamatan kami saat melaksanakan Praktik Kerja


Lapangan, penyerahan dokumen arsip oleh masing-masing seksi di KPPN
Wates belum dilaksanakan secara rutin per bulan. Hal tersebut memberatkan
proses pengarsipan akibat penumpukan dokumen arsip di Subbagian Umum
dalam satu waktu.
2. Pembacaan Kode Etik Pegawai Oleh Unit Kepatuhan Internal Secara
Rutin

Pembacaan kode etik pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan di


KPPN Wates merupakan salah satu budaya organisasi yang sangat baik.
Kegiatan tersebut dapat menguatkan karakter pegawai KPPN Wates sebagai
pribadi maupun sebagai aparatur sipil negara sehingga selalu bersikap sesuai
dengan ketentuan ASN di lingkungan Kementerian Keuangan. Akan lebih
baik apabila budaya pembacaan kode etik pegawai ini dilakukan secara rutin
setiap hari Kamis sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh KPPN
Wates.
3. Pengaktifan Media Sosial KPPN Wates

Pada era global dan sarat dengan teknologi seperti saat ini, fungsi
media sosial menjadi sangat penting. Untuk KPPN Wates, media sosial seperti
facebook, twitter, maupun instagram tidak hanya berfungsi sebagai media
publikasi, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai media edukasi masyarakat,
khususnya terkait pelayanan perbendaharaan keuangan negara. Media sosial
yang aktif memberikan informasi terkait pelayanan perbendaharaan
diharapkan mempu membantu membuka wawasan masyarakat umum terkait
dengan fungsi-fungsi pelayanan keuangan negara.
4. Pembaharuan Informasi di Website KPPN Wates

31
Informasi terkini di website sebagai salah satu sumber informasi utama
bagi suatu instansi bersifat krusial, Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan
satuan kerja maupun masyarakat umum yang membutuhkan informasi
mengenai KPPN Wates dapat memeroleh informasi terbaru dengan mudah
dalam satu kali mengujungi website.
5. Pembukaan Layanan Pengaduan dan Kepuasan Pelayanan Secara Online

Pengadaan layanan pengaduan dan kepuasan pelayanan secara online


memudahkan satuan kerja dalam memberikan penilaian atas pelayanan yang
diberikan KPPN Wates. Penilaian tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai
tolok ukur kualitas pelayanan dan pertimbangan dalam mengusahakan
perbaikan pelayanan menuju kesempurnaan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 2017. Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi


Verifikasi dan Akuntansi. Jakarta
Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 2017. Pedoman Pelaksanaan Tugas Manajemen
Satker & Kepatuhan Internal. Jakarta
Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 2017. Pedoman Pelaksanaan Tugas Pencairan
Dana. Jakarta
Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 2017. Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Bank.
Jakarta
Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan. Jakarta
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/wates/id/profil/sejarah/114-profil.html
(diakses pada 30 Maret 2020)

33
LAMPIRAN

34

Anda mungkin juga menyukai