Anda di halaman 1dari 55

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMHAN RI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKFUNGHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

TENTANG

PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL PERATURAN


PERTANDINGAN TERBARU WTF
(WORLD TAEKWONDO FEDERATION) DAN SEMINAR
ONLINE YANG DI ISI DENGAN WASIT NASIONAL

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

Oleh:

Mariska Halinda
NIP. 199403282019032018

Jakarta, September 2020


`ii

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

TENTANG

PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL PERATURAN PERTANDINGAN


TERBARU WTF (WORLD TAEKWONDO FEDERATION) DAN SEMINAR
ONLINE YANG DI ISI DENGAN WASIT NASIONAL

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

Nama Peserta : Mariska Halinda


NIP : 199403282019032018

Kelas /No. Presensi : A/18

Jabatan : Pengelola Sarana Olahraga


Unit Kerja : Pengelola Sarana Olahraga pada
Subbagian Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Arsip, Bagian
Perencanaan, Sumber Daya
Manusia Aparatur dan Arsip,
Sekretariat Deputi Bidang
Peningkatan Prestasi Olahrga
Kemenpora
Pembimbing : Sobana, S.Sos., M.M.

Mentor :
Laras Fitriana Noviaty Sumarna, S.E.
iii

LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Disusun Oleh:
Mariska Halinda
NIP. 1999403282019032018

Telah disetujui oleh Pembimbing dan Mentor


Pada, September 2020

Pembimbing, Mentor,

Sobana, S.Sos., M.M. Laras Fitriana Noviaty Sumarna, S.E.


Penata Tk.I III/d NIP NIP. 199410242019022002
196406151990031001

Mengetahui:

a.n. Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kapusdiklat Tekfunghan
u.b.
Kabid Opsdiklat,

Slamet Riyadi, S.Sos, M.Si


Kolonel Inf NRP.32592
iv

LEMBAR PENGUJIAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Telah diuji di depan Penguji


Pada, September 2020

Penguji,

Satrijo Pinandojo
Kolonel Inf NR.1920033250870
v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang


Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan baik dan lancar.

Ucapan terimakasih tak lupa penulis sampaikan kepada semua


pihak khususnya kepada pembina dan mentor yang telah membimbing ,
mengarahkan , dan membantu penulis dalam menyusun rancangan
aktualisasi ini. Kemampuan penulis yang terbatas membuat penulis
menyadari banyak kekurangan dalam rancangan aktualisasi ini. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangatlah penulis harapkan sebagai bahan perbaikian untuk kedepannya.
Penulis juga berharap rancangan kegiatan aktualisasi ini dapat berguna
dalam menambah wawasan serta pengetahuan mengenai penerapan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

Demikian saya sampaikan, semoga rancangan aktualisasi ini dapat


bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca.

Jakarta, September 2020

Penulis,

Mariska Halinda
NIP. 199403282019032018
vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................iii
LEMBAR PENGUJIAN.............................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................v
DAFTAR ISI..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
1. Kyorugi....................................................................................3
2. Poomsae.................................................................................3
B. Maksud Dan Tujuan Rancangan Aktualisasi..............................4
C. Ruang Lingkup Rancangan Aktualisasi......................................5

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI...........................................................6


A. Profil Kemenpora........................................................................6
B. Arti Lambang dan Logo Kemenpora...........................................7
C. Visi dan Misi Kemenpora............................................................9
D. Fungsi dan nilai-nilai kemenpora................................................11
E. Tujuan Kementrian Pemuda dan Olahraga................................12
F. Susunan dan Struktur Organisasi ..............................................13
1. Susunan Organisasi...............................................................13
2. Struktur Organisasi Deputi IV Bidang Peningkatan
Prestasi Olahraga...................................................................15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI......................................................18
A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) ............................18
B. Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil (PNS)...................26
C. Matriks Rancangan Aktualisasi...................................................32
D. Timeline Rancangan Aktualisasi.................................................43

BAB IV PENUTUP...................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................46
vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Matriks rancangan aktualisasi...................................................42

Tabel 3.2. Timeline rancangan aktualisasi.................................................58


viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga


RI........................................................................................6

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga


RI.........................................................................................
8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pegawai ASN
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk diserahi
tugas dalam suatu jabatan di pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji oleh negara yang telah diatur dalam peraturan
perundang-undangan. ASN memiliki tugas untuk melaksanakan
kebijakan publik, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pegawai ASN salah satunya terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai
ASN tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan dan PNS diangkat sebagai pegawai tetap oleh
PPK dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.

PNS yang memiliki peranan penting dalam mengelola kondisi


Indonesia saat ini. PNS diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar
bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
diantaranya yaitu membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap Bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Untuk menjadi PNS tentunya kita
harus melewati tahapan menjadi seorang Calon Pegawai Negeri Sipil,
selanjutnya disingkat CPNS, yang harus melewati masa percobaan
selama satu tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan.
2

Pelatihan dasar, selanjutnya disingkat latsar, CPNS adalah pendidikan


dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Dalam latsar CPNS, dikembangkan materi dasar
yang terbagi dalam 5 (lima) point utama yang dikenal dengan sebutan
ANEKA, yaitu Akuntabilias, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Konsep ANEKA ini diperlukan untuk
menghadapi tantangan perkembangan zaman yang saat ini sudah
memasuki tantangan era industri 4.0 bagi ASN. Era revolusi industri
4.0 menekankan pada pola industri berbasis digital.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai salah satu


instansi yang melakukan pengadaan CPNS wajib menyelenggarakan
Pelatihan Dasar (Latsar) sesuai peraturan yang ada, dalam rangka
membentuk PNS professional sesuai yang diamanatkan dalam
peraturan diatas. Berdasarkan peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara No. 12 Tahun 2018 tersebut juga dijelaskan, kompetensi yang
dibangun dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II adalah
kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang professional, yang
diindikasikan dengan kemampuan: 1. Menunjukkan sikap perilaku bela
Negara; 2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya; 3. Mengaktualisasikan kedudukan dan
peran PNS dalam kerangka NKRI; dan 4. Menunjukkan penguasaan
kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

Salah satu cabang olahraga yang ada di Indonesia adalah beladiri


taekwondo. Taekwondo berasal dari Korea Selatan. Secara bahasa
kata taekwondo tersusun atas “Tae”, “Kwon”, dan “Do”. Tae bermakna
kaki, “kwon” merupakan pukulan dengan tangan, dan do berarti seni.
Sehingga disimpulkan bahwa taekwondo adalah seni beladiri yang
3

menggunakan kaki dan tangan sebagai senjata beladiri untuk


menaklukan lawannya.

Secara resmi pertandingan Taekwondo terdiri dari 2 nomor yaitu


kyorugi dan poomsae.
1. Kyorugi
Kyorugi atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan
teknik gerakan dasar, dimana dua orang yang bertarung saling
mempraktikkan teknik serangan dan teknik pertahanan kaki. Nomor
ini cukup popular dan sudah dipertandingkan selama puluhan
tahun di berbagai Negara di dunia. Indonesia pun turut
berpartisipasi aktif dalam mengikuti setiap pertandingan nomor
kyorugi.

2. Poomsae
Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan
dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan
lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap
diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang
menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.

Taekwondo telah diterima dan berkembang pesat diseluruh dunia.


World Taekwondo Federation (WTF) adalah suatu badan federasi
taekwondo dunia yang resmi, sebagai Presiden adalah Kim Un
Yong bermarkas di Kukkiwon (Seoul) Korea Selatan. WTF juga
merupakan organisasi yang mengatur bagaiman keberlanjutan
olahraga taekwondo, baik program pelatihan maupun peraturan
pertandingan dunia yang sifatnya resmi.

Pertandingan resmi biasanya diikuti oleh atlet dari seluruh negara di


dunia. Dalam nomor kyorugi sendiri ,Atlet Indonesia telah lama
berpartisipasi dalam pertandingan tersebut. Namun demikian,
raihan prestasi dari atlet Indonesia masih belum maksimal. Harus
diakui bahwa tidak maksimalnya prestasi dipengaruhi oleh banyak
4

factor salah satunya faktor pengetahuan, penguasaan teknik, fisik


dan mental atlet

Melihat fenomena tersebut maka seorang PNS dengan jabatan


Pengelola Sarana Olahraga dituntut untuk mampu menemukan
pemecahan masalah sebagai bentuk pelayanan publik terhadap
masyarakat. Dengan Membuat Video Tutorial Peraturan
Pertandingan Terbaru WTF (World Taekwondo Federation) Dan
Seminar Online Yang Diikuti Wasit Nasional diharapkan mampu
menjadi salah satu pemecah masalah yang efektif dan efisien
sehingga seiring dengan itu diharapkan prestasi olahraga
khususnya cabang olahraga taekwondo dapat mengalami
peningkatan.

B. Maksud dan Tujuan Rancangan Aktualisasi


Maksud dari rancangan aktualisasi ini adalah memberikan gambaran
mengenai pentingnya pengetahuan tentang peraturan pertandingan
terbaru WTF (World Taekwondo Federation) sehingga mampu menjadi
salah satu pemecah masalah yang efektif dan efisien sebagai bentuk
pelayanan publik dan sebagai perwujudan nilai-nilai dasar dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi).

Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah:


1. Sebagai sarana bagi CPNS dalam memahami dengan baik nilai-
nilai dasar PNS dan nantinya mampu mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS di satuan kerja masing-masing.

2. Untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan


motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang yang dipunyai.
5

3. Untuk menganalisis isu yang terdapat disatuan kerja masing-


masing serta menerapkan gagasan pemecahan isu yang akan
dilakukan.

4. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam proses Pelatihan Dasar


Golongan II di lingkungan Kemenpora RI.

C. Ruang Lingkup Rancangan Aktualisasi


Penulisan ini dbatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu, akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, anti korupsi yang dilaksanakan pada Subbagian Sumber Daya
Manusia Aparatur Dan Arsip, Bagian Perencanaan, Sumber Daya
Manusia Aparatur Dan Arsip, Sekretariat Deputi Bidang Peningkatan
Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda Dan Olahraga RI.
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Profil Kemenpora
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan
kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa
awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim
tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh
negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada
tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki
Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar
Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di
bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan
dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan
untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang-cabang
olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan
kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di
bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik
pada tanggal 14 November 1945.

Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemuda dan
olahraga untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
7

B. Arti Lambang dan Logo Kemenpora

Gambar 2.1 Logo Kementrian Pemuda dan Olahraga

Tangan Kanan Mengepal: Merupakan


wujud Tekad, Semangat, Kokoh,
Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk
menjaga Negara Kesatuan Repubik
Indonesia (NKRI) yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 serta
Bhineka Tunggal Ika.
Tiga pilar pada tangan mengepal mempunyai makna ketiga
peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah
Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku
utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru mempunyai makna lambang / simbolik: Keliasan
Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan
Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu
Pengetahuan, dan Dinamis
Api Obor merupakan perwujudan
semangat/spirit Nasionalisme yang tak
pernah padam sejak dikobarkan oleh Boedi
Oetomo tahun 1908 yang menjadi
momentum Kebangkitan Indonesia sebagai Bangsa (Nation)
Tiga Cincin warna Merah
melambangkan semangat
Kesatupaduan untuk mengembangkan
8

ruang lingkup bidang Olahraga: Olahraga Pendidikan, Olahraga


Rekreasi dan Olahraga Prestasi serta Semangat untuk
mengharumkan dan memperjuangkan kehormatan Bangsa
Indonesia dan mendorong Keolahragaan Nasional yang bertujuan
memelihara dan meningkatkan kesehatam dan kebugaran,
prestasi, kualitas manusia, menanamkan nila moral dan akhlak
mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina Persatuan
dan Kesatua Bangsa, memperkukuh Ketahanan Nasional, serta
mengangkat harkat dan martabat dan kehormatan bangsa.
Lingkaran Oval: Lingkaran adalah bentuk bidang yang sempurna,
ini menggambarkan bahwa Kementerian
Pemuda dan Olahraga adalah Lembaga
Negara yang Solid, Kokoh, Kuat, Smart,
Bernurani, Berdedikasi Tinggi yang
membidangi Pemuda dan Olahraga yang dilandasi oleh rasa cinta
dan tanggungjawab demi bakti kepada Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Warna Merah mempunyai makna kekuatan, kemampuan, dan
semangat yang tidak pernah pudar untuk terus memperjuangkan,
mempertahankan, serta menumbuhkembangkan Potensi Pemuda
dan semangat Olahraga Indonesia untuk terus mengukur prestasi
dalam bidang-bidang pembangunan dan prestasi di bidang
keolahragaan.
Warna Putih mempunyai arti niat suci tulus ikhlas sebagai
landasan pijak dalam semua gerak langkah Kemenpora untuk
berkarya nyata dalam mengemba amanah Bangsa Indonesia untu
menjadi Bangsa yang Besar, Bermartabat, Berbudaya dan Disegani
di Dunia.
9

C. Visi dan Misi Kemenpora


Sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2020-2024, visi
Presiden yang menjadi visi pembangunan nasional untuk tahun
2020-2024 dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045 adalah:
“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
danBerkepribadian Berlandaskan Gotong Royong””

Sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara


pelayanan kepemudaan dan pengelolaan sistem keolahragaan
nasional, Kementerian Pemuda dan Olahraga menjadi aktor utama
yang melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan fasilitasi
pelayanan kepemudaan dan pengelolaan keolahragaan nasional.
Koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi, dan sinergi program dibidang
kepemudaan meliputi penyadaran, pemberdayaan serta
pengembangan secara nasional. Koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi,
dan sinergi dalam program keolahragaan meliputi pembinaan dan
pengembangan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, serta
olahraga prestasi. Peningkatan kualitas tersebut harus didukung
oleh peningkatan kapasitas kelembagaan Kementerian Pemuda
dan Olahraga.

Pernyataan visi dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Pemuda berkualitas:
Pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif,
mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta
memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan
kebangsaan sesuai nilai-nilai Pancasila.

2. Masyarakat berbudaya olahraga:


Masyarakat yang menjadikan olahraga sebagai gaya hidup
guna meningkatkan kebugaran dan menjaga kesehatan dalam
10

berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia


berkualitas dan berdaya saing.

3. Bangsa berprestasi olahraga di tingkat internasional:


Indonesia berprestasi di multievent dan single event olahraga
tingkat regional Asia dan dunia, terutama pada cabang
olahraga Olimpiade baik pada event elite junior maupun elite
senior.

Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2020-2024 merupakan


serangkaian aksi dalam rangka melaksanakan Prioritas Nasional yang
menjadi domain Kementerian Pemuda dan Olahraga dan mendukung
prioritas nasional yang menjadi domain Kementerian/Lembaga lain yang
terkait dengan tujuan pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan
dalam rangka mencapai Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun
2020-2024 yang telah ditetapkan.

Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2020-2024 adalah:


1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pembangunan
kepemudaan dan keolahragaan dalam rangka mewujudkan
pemuda berkualitas, masyarakat berbudaya olahraga dan
peningkatan prestasi olahraga di tingkat internasional.

2. Mengkoordinasikan dan mensinkronkan pelaksanaan kebijakan


untuk mewujudkan pemuda berkualitas, masyarakat berbudaya
olahraga dan peningkatan prestasi olahraga di tingkat
internasional.

3. Mengawasi penyelenggaraan pembangunan bidang


kepemudaan dan keolahragaan guna mendukung pencapaian
pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya
saing.
11

4. Membangun kemitraan, jejaring kerja, peran serta dan kerja


sama bidang kepemudaan dan keolahragaan di tingkat
internasional.

D. Fungsi dan Nilai-Nilai kemenpora


Fungsi Kemenpora
Dalam melaksanakan tugasnya Kementerian Pemuda dan
Olahraga menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan
pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga,
serta peningkatan prestasi olahraga;

2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang


pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda,
pembudayaan olahraga, serta peningkatan prestasi olahraga;

3. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian


dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga;

4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan


urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan pemuda,
pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta
peningkatan prestasi olahraga;

5. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi


tanggung jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan

6. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan


Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Nilai-Nilai Organisasi
Dalam menjalankan sistem pekerjaan pemerintahan di Kemenpora
senantiasa mengamalkan nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman.
12

Nilai-nilai organisasi tersebut adalah APIK (Akuntabel, Profesional,


Integritas, dan Kreatif).
1. Akuntabel
Dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik sumber
inputnya, prosesnya, maupun peruntukan/pemanfaatan
outputnya
.
2. Profesional
Melakukan pekerjaannya sesuai dengan kompetensi dan
keahliannya dan patuh pada kode etik profesi serta berpegang
pada komitmen yang tinggi.

3. Integritas
Nilai yang mengandung makna gabungan dari kejujuran,
obyektivitas, keberanian, konsistensi, dan konsekuensi. Selian
itu, mengerjakan tugas dengan jujur dan konsisten antara
perkataan dan perbuatan, berperilaku terpuji, disiplin, dan
penuh dedikasi berdasarkan norma dan etika.

4. Kreatif
Kemampuan untuk memberikan suatu gagasan baru dalam
menyelesaikan masalah.

E. Tujuan Kementrian Pemuda dan Olahraga


Rumusan tujuan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk
mendukung upaya pencapaian visi dan misi Kementerian Pemuda
dan Olahraga adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif,
inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya
saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan,
kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
13

dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.g

2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran,


prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak
mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan
dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta
mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa.

3. Terwujudnya aparatur Kementerian Pemuda dan Olahraga


yang profesional dan berkinerja tinggi.

F. Susunan dan Struktur Organisasi


1. Susunan Organisasi
Struktur organisasi Kementerian pemuda dan Olahraga terdiri
dari :
a. Sekretariat Kementerian
b. Deputi Bidan Pemberdayaan Pemuda
c. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda
d. Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga
e. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga
f. Staff Ahli Bidang Politik
g. Staff Ahli Bidang Ekonomi Kreatif
h. Staff Ahli Bidang Hukum Olahraga; dan
i. Staff Ahli Bidang Kerjasama Kelembagaan
14

Gambar 1.1 Struktur organisasi Kementrian Pemuda dan Olahraga


15

2. Struktur Organisasi Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi


Olahraga
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pembibitan dan iptek olahraga, peningkatan tenaga dan
organisasi keolahragaan, industri dan promosi olahraga,
olahraga prestasi, serta standardisasi dan infrastruktur
olahraga. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda yang
selanjutnya disebut Deputi IV berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Pemuda dan Olahraga; dan
dipimpin oleh Deputi.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga terdiri atas:


a. Sekretariat Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga;
b. Asdep Pembibitan dan Ilmu Pengetahuan Prestasi
Olahraga;
c. Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan;
d. Asdep Industri dan Promosi Olahraga;
e. Asdep Olahraga Prestasi; dan
f. Asdep Standarisasi dan Infrastruktur Olahraga.
16

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi


Olahraga
17

(Penulis pengelola sarana olah raga sub bagian SDM aparatur dan arsip bag perencanaan
SDM aparatur dan Arsip sekretariat deputi IV Kemenpora, dilanjutkan dengan pembinaan
pelatnas taekwondo di Cibubur provinsi DKI Jakarta)
Gambar 2.6 Struktur Organisasi Deputi IV Kemenpora RI
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Dalam melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat, abdi negara dan aparatur negara,
terdapat nilai-nilai dasar profesi ASN yang wajib diaktualisasikan
oleh ASN dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Nilai-
nilai tersebut terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Setiap ASN dituntut untuk akuntabel dalam pelaksanaan
tugas – tugasnya demi terciptanya pemerintahan yang dipercaya
oleh masyarakat. Adapun akuntabilitas memiliki fungsi diantaranya
menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan, dan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia,
akuntabilitas diartikan sebagai bertanggung jawab atau keadaan
dapat dimintai pertanggungjawaban.

Selain menjadi nilai dasar profesi ASN, akuntabilitas juga menjadi


prinsip dasar good governance dan good corporate governance
dimana dalam good governance dan good corporate governance,
akuntabilitas diartikan sebagai kejelasan fungsi, struktur, sistem
dan pertanggungjawaban organ atau personil sehingga
pengelolaan organ atau personil terlaksana secara efektif.
a. Aspek-aspek akuntabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
19

2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil dimana hasil yang


diharapkan adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif.
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, seperti laporan
kinerja dimana dengan memberikan laporan kinerja berarti
mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah
dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu
memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah
dilakukan.
4) Konsekuensi dari akuntabilitas individu/kelompok/institusi
dapat berupa penghargaan atau sanksi.
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja dimana tujuan utama dari
akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
b. Akuntabilitas memiliki nilai-nilai dasar, antara lain:
1) Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan);
2) Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan);
3) Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang – undang,
kontrak, kebajikan, dan peraturan yang berlaku);
4) Tanggungjawab/Responsibilitas;
5) Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan
dan kredibilitas organisasi);
6) Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal –
hal yang dapat dipercaya);
7) Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas);
8) Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tanggungjawab);
dan
9) Konsistensi (konsistensi menjamin kestabilan).
20

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati
bangsa lain. Pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme
diartikan sebagai paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan
negara sendiri, sifat kenasionalan, serta kesadaran
keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau
aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan
bangsa itu; semangat kebangsaan.
Nasionalisme memiliki nilai-nilai dasar yang berasal dari dasar
negara Republik Indonesia, yaitu pancasila, antara lain:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa (menyatakan keimanan dan
kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan keimanan dan
kepercayaan masingmasing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab).
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan kemanusiaan,
dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa
manusia itu semua sederajat, maka dikembangkan sikap
saling manghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain);
c. Persatuan Indonesia (Bangsa Indonesia menempatkan
persatuan dan kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan. Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka
Tunggal Ika);
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (Bangsa Indonesia
menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan
21

musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk


menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan
penuh tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama
daripada kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan
yang diambil harus menjunjung tinggi nilai keadilan serta
dapat dipertanggungjawabkan);
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Hak dan
kewajiban setiap orang sama kedudukannya dalam
menciptakan keadilan dalam masyarakat sehingga perlu
dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap kegotong
royongan dan kekeluargaan dan kesinambungan antara hak
dan kewajiban untuk menjaga keadilan terhadap sesama).
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan,
perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab manajemen ASN. Terdapat tiga
fokus utama dalam manajemen ASN, yaitu: Pelayanan publik
yang berkualitas dan relevan; Sisi dimensi reflektif, etika publik
berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana
kebijakan publik dan alat evaluasi; Modalitas etika,
menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Indikator etika publik meliputi :
a. Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuanketentuan tertulis.
b. Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain
merasa dihargai dan dihormati.
c. Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada
aspek nilai dan norma saat melayani publik sehingga
meningkatkan kualitas manajemen ASN.
22

d. Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang


dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika ada
sikap saling pengertian dan saling percaya sehingga
memudahkan dalam berkomunikasi.
e. Netralitas, sikap yang tidak memihak atau ikut berkompetisi
dalam kegiatan yang memungkinkan terjadi pertikaian.
Etika publik memiliki nilai-nilai dasar, antara lain :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan manajemen ASN
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
23

komitmen mutu antara lain Mengedepankan komitmen terhadap


kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara. Salah satu standar internasional yang
sering menjadi acuan dalam implementasi manajemen atau
komitmen mutu adalah ISO 9001:2015 Quality Management
System dimana berdasarkan standar tersebut, terdapat 7 (tujuh)
prinsip manajemen mutu, yaitu
a. Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan);
b. Leadership (Kepemimpinan);
c. Engagement of People (Keterlibatan Orang-orang);
d. Process Approach (Pendekatan Proses);
e. Improvement (Pengembangan sistem);
f. Evidence-based Descision Making (Pengambilan keputusan
berbasis bukti);
g. Relaionship Management (Manajemen hubungan dnegan
berbagai pihak)
Komitmen mutu memiliki nilai-nilai dasar antara lain :
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan pelanggan;
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga
dan memelihara agar pelanggan tetap setia;
c. Menghasilkan produk / jasa yang berkualitas tinggi tanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan pelanggan maupun
perkembangan teknologi;
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah daan pengambilan keputusan; dan
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.
24

5. Anti Korupsi
Tindak pidana korupsi sangat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara dan menghambat pembangunan
nasional, sehingga harus diberantas dalam rangka mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, akibat tindak pidana
korupsi yang terjadi selama ini selain merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara, juga menghambat
pertumbuhan dan kelangsungan pembangunan nasional yang
menuntut efisiensi tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut,
ASN wajib mengaktualisasikan nilai anti korupsi dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk


memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dengan menerapkan nilai anti korupsi,
ASN diharapkan dapat terhindar dari tindak pidana korupsi yang
terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001.

Selain itu, aktualisasi nilai anti korupsi juga merupakan salah


satu bentuk implementasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dimana berdasarkan Pasal
5 angka 4 ketentuan tersebut, setiap penyelenggara negara
25

berkewajiban untuk tidak melakukan perbuatan korupsi, kolusi,


dan nepotisme.

Untuk mengaktualisasi nilai tersebut, diperlukan komitmen


penuh dari setiap ASN. Komitmen anti korupsi sendiri adalah
ketika individu telah mencapai kesadaran anti korupsi secara
menyeluruh dan utuh, maka hal tersebut tidak hanya sampai
menjadi semangat, namun akan terus bergerak hingga menjadi
komitmen integritas, Individu akan melangkah lebih jauh, bukan
sekedar menghindar namun mencari solusi terhadap fenomena
korupsi.

Adapun anti korupsi memiliki nilai-nilai dasar, antara lain:


a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
26

B. Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan ASN dalam
sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk
menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun harus jelas.
Berikut beberapa konsep yang ada dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN:
1. Berdasarkan jenisnya, Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri
atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan Warga Negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN
secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah Warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian berdasarkan Perjanjian Kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
2. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan
birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk
menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat
memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang
27

dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir


pegawai.
3. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi
pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan adanya
desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra
daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan
birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut
merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
1. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berperan/berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta
harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
2. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
manajemen ASN yang profesional dan berkualitas. Pelayanan
publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa
dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara manajemen ASN dengan tujuan kepuasan
pelanggan.
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
28

sepenuhnya kepada Pancasila, UUD1945, negara dan


pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN
serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU
ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan.
Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI juga dapat dilihat dari
kemampuan mereka memahami manajemen ASN, manajemen
ASN dan inovasi yang berkaitan dengan Whole of Government
(WoG).
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Sistem merit merupakan kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil
dan wajar tanpa membedakan latar belakang, politik, warna kulit,
dan agama. Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan
memberikan ruang bagi transparansi, akuntabilitas, objektivitas dan
keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk
menerapkan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan yang
berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepada
masyarakat maupun jaminan objektifitasnya dalam pelaksanaan
seleksi. Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan
pegawai akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pembelajaran dan kinerja.
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek
dalam mengelola aspek manusia atau sumber daya manusia dalam
organisasi termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan,
29

mutasi, promosi, pengembangan, penilaian, dan penghargaan.


Undang-undang Nomor 5 tentang ASN secara detail menyebutkan
pengelolaan pegawai ini baik untuk PNS maupun PPPK seperti
yang disebutkan pada merit sistem.
3. Manajemen ASN
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa manajemen ASN adalah kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara manajemen ASN. Terdapat 3 (tiga) unsur
penting dalam manajemen ASN yaitu organisasi penyelenggara
manajemen ASN, penerima layanan (pelanggan), dan kepuasan
yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan (langganan).
Aparatur Sipil Negara perlu memahami berbagai hal yang menjadi
fundamentaal manajemen ASN, antara lain:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar
oleh warga negara
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa
yang akan datang.
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi
berfungsi untuk memberikan perlindungan.
Untuk merubah citra buruk masyarakat terhadap pelayanan,
pemerintah harus menerapkan prinsip pelayanan prima, antara lain;
responsif terhadap pelanggan, membangun visi dan misi
pelayanan, menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja
pelayanan, pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai,
memberikan apresiasi kepada pegawai. Sikap pelayanan bagi
30

pegawai ASN berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja.


Oleh karena itu, budaya pelayanan dalam birokrasi pemerintahan
akan sangat ditentukan oleh sikap pelayanan yang ditunjukkan oleh
pegawai ASN.
4. Whole of Government (WoG)
a. Pengertian Whole of Government
Definisi WoG yang dinyatakan dalam laporan APSC adalah
bagaimana instansi manajemen ASN bekerja lintas batas atau
lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. Untuk
kasus Australia berfokus pada tiga hal yaitu pengembangan
kebijakan, manajemen program dan pemberian layanan.
Dalam pengertian USIP, WoG ditekankan pada pengintegrasian
upaya-upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam
mencapai tujuan-tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai
bentuk kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan
sebaliknya.
Dari dua pengertian di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik
pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip
kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan
mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam
pemerintahan.
b. Pentingnya Whole of Government
Terdapat 3 hal yang membuat WoG menjadi penting dan
tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari
pemerintah, diantaranya:
1) Adanya faktor-faktor eksternal, seperti dorongan publik
dalam mewujudkan integrasi kebijakan.
2) Terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya
nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan, seperti
31

satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor


lain.
3) Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat,
serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya
potensi disintegrasi bangsa.
c. Praktek Whole of Government
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat
dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun
informal, diantaranya:
1) Penguatan koordinasi antar lembaga
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus
3) Membentuk gugus tugas
4) Koalisi sosial
C. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Pengelola sarana dan prasarana olahraga, pada subbagian sumber daya manusia aparatur
dan arsip. Bagian perencanaan Sumber Daya Manusia aparatur dan arsip, Sekretariat
deputi bidang peningkatan prestasi olahraga di KEMENPORA.

Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pengetahuan peraturan pertandingan terbaru WTF (World Taekwondo
Federation) di daerah daerah
2. Kurangnya Teknik tendangan memutar kearah perut pada atlet
3. Kurangnya komponen fisik anaerob pada atlet pelatnas taekwondo Indonesia
4. Kurangnya fasilitas sport sciene terhadap atlet

Isu yang Diangkat: Kurangnya pengetahuan peraturan pertandingan terbaru WTF (World Taekwondo
Federation) di daerah – daerah.

Gagasan Pemecah Isu: Pembuatan Video Tutorial Peraturan Pertandingan Terbaru WTF (World Taekwondo
Federation) Guna Menambah Pengetahuan Peraturan Pertandingan Yang Terbaru Dalam
Upaya Peningkatan Pelayanan Publik
33

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyusunan konsep video a. Berdiskusi dengan pelatih, Sebelum memulai kegiatan AGENDA II Tersusunnya Tersusunnya
peraturan pertandingan terbaru manager,dan wasit saya akan mengawali dengan konsep video konsep video
WTF taekwondo indonesia berdoa (religus) kepada Akuntabilitas : peraturan peraturan
(World Taekwondo Federation) b. Mengumpulkan beberapa Tuhan YME agar agenda Tanggung jawab pertandingan pertandingan
referensi peraturan diskusi dengan terbaru WTF terbaru WTF
pertandingan terbaru WTF pelatih,manager dan wasit Nasionalisme: ( world Taekwondo ( world Taekwondo
(World Taekwondo Federa berjalan dengan baik dan Religius Federation ) dapat Federation )
tion) melalui beberapa lancar memberi kontribusi mememberi
sumber Setelah berdoa Saya akan Etika Publik : terhadap Visi penguatan
c. Menyusun konsep video berdiskusi mengenai referensi Sopan, hormat Kemenpora yaitu terhadap nilai-nilai
d. Mencatat saran dan peraturan bertanding terbaru Kementerian organisasi yaitu
masukkan dari hasil dengan pelatih, manager dan Komitmen Mutu: Pemuda dan Akuntabel,
diskusi wasit pelatnas taekwondo Olahraga yang Profesional,
dengan sopan dan hormat Jelas, teliti, cermat, andal, Integritas dan
(hormat menghormati) efektif profesional, Kreatif
sehingga saya mendapat inovatif, dan
saran dan masukan, Anti Korupsi : berintegritas
Setelah itu saya akan mencari Tanggung jawab dalam
dan mengumpulkan beberapa penyelenggaraan
34

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
referensi peraturan urusan
pertandingan terbaru WTF pemerintahan di
(World Taekwondo Federation) bidang pemuda
melalui sumber yang jelas dan olahraga
setelah mengumpulkan untuk
referensi saya akan Menyusun mewujudkan
konsep pembuatan video Indonesia maju
dengan jelas dan teliti yang berdaulat,
Dengan demikian saya akan mandiri, dan
menyimpulkan hasil diskusi berkepribadian
dengan pelatih,manager dan AGENDA III berlandaskan
wasit taekwondo indonesia Kegiatan ini sejalan gotong-royong
berjalan dengan efektif dan dengan kedudukan Dan Misi
efisien, setelah itu Saya akan dan peran ASN Kemenpora yaitu
mencatat hasil kesimpulan yaitu Manajemen Meningkatkan
diskusi dengan teliti, cermat ASN inovasi dan
dan bertanggungjawab. peningkatan
penggunaan
teknologi sebagai
35

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Output : basis dalam
-Tersusunnya konsep video pembangunan
peraturan pertandingan kepemudaan dan
terbaru WTF ( world keolahragaan
Taekwondo Federation )

2. Pembuatan video peraturan a. Menyiapkan alat untuk Sebelum memulai kegiatan AGENDA II Terbuatnya video Terbuatnya video
pertandingan terbaru WTF pembuatan video pembuatan video tutorial akan peraturan peraturan
( world Taekwondo Federation ) b. Membuat video tutorial berdoa terlebih dahulu kepada Akuntabilitas : pertandingan pertandingan
sesuai dengan konsep Tuhan YME supaya kegiatan Kejelasan terbaru WTF (world terbaru WTF (world
yang telah direvisi oleh berjalan lancar dan sesuai Taekwondo Taekwondo
pelatih,manager dan wasit dengan rencana , Nasionalisme: Federation) dapat Federation)
taekwondo indonesia sebelum membuat video saya Religius memberi kontribusi memberi kontribusi
c. Menyampaikan dan akan menyiapkan alat untuk terhadap Visi terhadap nilai-nilai
menjelaskan video tutorial pembuatan video dengan Etika Publik : Kemenpora yaitu organisasi yaitu
yang sudah dibuat kepada penuh tanggung jawab dan Sopan, hormat Kementerian Akuntabel,
pelatih dan manager beretos kerja, Pemuda dan Profesional,
d. Meminta persetujuan setelah semuanya siap mulai Komitmen Mutu: Olahraga yang Integritas dan
pelatih dan manager terkait dilanjutkan untuk pembuatan Jelas, cermat, andal,
36

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
video tutorial yg dibuat video sesuai dengan konsep efektif, profesional, Kreatif
yang telah direvisi oleh pelatih inovatif inovatif, dan
dan atasan secara efektif dan berintegritas
efisien sebagai bentuk Anti Korupsi : dalam
inovasi, orientasi mutu dan Tanggung Jawab penyelenggaraan
konsisten, urusan
kemudian saya akan pemerintahan di
menyampaikan dan bidang pemu da
menjelaskan video tutorial dan olahraga
yang sudah dibuat kepada untuk
atasan dan pelatih secara AGENDA III mewujudkan
sopan dan hormat, Kegiatan ini sejalan Indonesia maju
setelahnya saya akan meminta dengan kedudukan yang berdaulat,
persetujuan atasan dan pelatih dan peran ASN mandiri, dan
terkait video tutorial yg dibuat yaitu Manajemen berkepribadian
sebagai bentuk intergritas ASN berlandaskan
dan kerja keras gotong-royong
Output/hasil : Dan Misi
Terciptanya video tutorial Kemenpora yaitu
37

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
peraturan pertandingan Meningkatkan
terbaru WTF ( world inovasi dan
Taekwondo Federation ) peningkatan
penggunaan
teknologi sebagai
basis dalam
pembangunan
kepemudaan dan
keolahragaan
3. Mensosialisasikan video a. Berkoordinasi kepada Saya akan berkoordinasi AGENDA II Mensosialisasikan Mensosialisasikan
peraturan pertandingan terbaru atasan dan kepala pelatih kepada atasan dan kepala video peraturan video peraturan
WTF ( world Taekwondo tentang waktu dan media pelatih tentang waktu dan Akuntabilitas : pertandingan pertandingan
Federation ) untuk sosialisasi video tempat sosialisi video dengan - Konsisten terbaru WTF (world terbaru WTF
b. Menyiapkan media untuk homat dan sopan, - Intergritas Taekwondo (World Taekwondo
mensosialisasikan video kemudian saya akan Federation) dapat Federation)
c. Membagikan video menyiapkan media sosialisasi Nasionalisme : memberi kontribusi memberi kontribusi
peraturan pertandingan seperti Whatsapp,Youtube dan - Etos kerja terhadap Visi terhadap nilai-nilai
terbaru WTF (world Instagram Sebagai bentuk - Kerja keras Kemenpora yaitu organisasi yaitu
Taekwondo Federation) Kementerian Akuntabel,
38

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
yang telah dibuat melalui konsisten dan beretos kerja, Pemuda dan Profesional,
media yang sudah selanjutnya setelah Etika Publik : Olahraga yang Integritas dan
ditentukan menyiapkan media untuk - Homat andal, Kreatif
mensosialisasikan video saya - Sopan profesional,
akan membagikan video inovatif, dan
tutorial peraturan Anti Korupsi : berintegritas
pertandingan terbaru WTF - Peduli dalam
(world Taekwondo Federation) - Tanggung jawab penyelenggaraan
melalui media sosialisasi urusan
sebagai bentuk kepedulian pemerintahan di
dan tanggung jawab bidang pemuda
Output/Hasil: AGENDA III dan olahraga
Terlaksanakanya untuk
Mensosialisasikan video Kegiatan ini sejalan mewujudkan
peraturan pertandingan dengan Kedudukan Indonesia maju
terbaru WTF (world dan Peran ASN yang berdaulat,
Taekwondo Federation) yaitu Pelayanan mandiri, dan
publik berkepribadian
berlandaskan
39

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
gotong-royong
Dan Misi
Kemenpora yaitu
Meningkatkan
inovasi dan
peningkatan
penggunaan
teknologi sebagai
basis dalam
pembangunan
kepemudaan dan
keolahragaan
4. Melaksanakan kegiatan seminar a. Mempromosikan seminar Sebelum memulai kegiatan AGENDA II Terlaksananya Terlaksananya
online Bersama wasit online seminar online bersama wasit kegiatan seminar kegiatan seminar
internasional taekwondo b. Pemaparan teori peraturan internasional taekwondo Akuntabilitas : online Bersama online Bersama
Indonesia dengan tema pertandingan terbaru WTF indonesia dengan tema Kejelasan wasit internasional wasit internasional
peraturan pertandingan terbaru (world Taekwondo peraturan pertandingan dengan tema dengan tema
WTF (World Taekwondo Federation) terbaru WTF (World Nasionalisme: peraturan peraturan
Federation) Taekwondo Federation) saya pertandingan pertandingan
40

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
d. Sesi tanya jawab akan berdoa terlebih dahulu Religius terbaru WTF terbaru WTF
e. Evaluasi kepada Tuhan YME supaya (World Taekwondo (World Taekwondo
kegiatan berjalan lancar dan Etika Publik : Federation) dapat Federation)
sesuai dengan rencana Sopan memberi kontribusi memberi kontribusi
Kemudian saya akan terhadap Visi terhadap nilai-nilai
mempromosikan seminar Komitmen Mutu: Kemenpora yaitu organisasi yaitu
online dengan bersemangat Inovatif, Teliti Kementerian Akuntabel,
dan penuh tanggung jawab Pemuda dan Profesional,
Selanjutnya wasit akan Anti Korupsi : Olahraga yang Integritas dan
memaparkan teori peraturan Tanggung Jawab andal, Kreatif
pertandingan terbaru WTF profesional,
(world Taekwondo Federation) inovatif, dan
dengan sopan dan hormat. berintegritas
Setelah itu saya akan dalam
membuka sesi tanya jawab penyelenggaraan
dengan wasit internasional dan AGENDA III urusan
dapat menjawab pertanyaan Kegiatan ini sejalan pemerintahan di
dengan sangat jelas dan dengan kedudukan bidang pemu da
sopan dan peran ASN dan olahraga
41

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Tahapan terakhir saya akan yaitu Pelayanan untuk
mengevaluasi kegiatan Publik mewujudkan
seminar online Bersama wasit Indonesia maju
internasional dengan tema yang berdaulat,
peraturan pertandingan mandiri, dan
terbaru WTF (World berkepribadian
Taekwondo Federation) berlandaskan
dengan teliti dan penuh gotong-royong
tanggung jawab Dan Misi
Output : Kemenpora yaitu
-Terlaksananya seminar Meningkatkan
online Bersama wasit inovasi dan
internasional mengenai peningkatan
peraturan pertandingan penggunaan
terbaru WTF ( world teknologi sebagai
Taekwondo Federation basis dalam
pembangunan
kepemudaan dan
42

Keterkaitan Kontribusi
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
. Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
keolahragaan
D. Timeline Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.2 Rencana Rancangan Aktualisasi

September 2020 Oktober 2020


Kegiatan
Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3
Menyusun dan mencari referensi
mengenai pembuatan video
1 tutorial peraturan pertandingan
terbaru WTF
(World Taekwondo Federation)
Pembuatan video peraturan
pertandingan terbaru WTF ( world
2
Taekwondo Federation )

3 Mensosialisasikan video
peraturan pertandingan terbaru
WTF ( world Taekwondo
Federation )
44

 Melaksanakan kegiatan seminar


online Bersama wasit
internasional dengan tema
4
peraturan pertandingan terbaru
WTF (World Taekwondo
Federation)
BAB IV
PENUTUP

Rancangan aktualisasi nilai-nilai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang


telah disusun dalam rangka Pembuatan Video Tutorial Peraturan
Pertandingan Terbaru WTF (World Taekwondo Federation) Dan Seminar
Online Yang Diikuti Wasit Nasional Guna Menambah Pengetahuan
Peraturan Pertandingan Yang Terbaru, hal ini sesuai dengan peran ASN
yaitu Pelayanan Publik sehingga pelaksanaannya lebih efektif, efisien, dan
inovatif dengan mengacu pada kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
dan berprinsip pada Manajemen Aparatur Sipil Negara, Pelayanan Publik,
dan Whole of Government (WoG). Diharapkan rancangan dari kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana
saat proses habituasi.
46

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan
dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Governement. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara.
Perundang-undangan:
47

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara


(ASN)
Website :
https://id.wikipedia.org/wiki/Taekwondo unduh pada tanggal 9 september
2020 pukul 19.00

Anda mungkin juga menyukai