Anda di halaman 1dari 7

daftar Pustaka untuk agama

Rohmah, Siti Nafsatul (2017) Judul : KONSEP KEBERSIHAN LINGKUNGAN


DALAM PRESPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM. Other thesis, IAIN SALATIGA.

Rahmasari, Bekti (2017) Judul : KEBERSIHAN & KESEHATAN LINGKUNGAN


DALAM PERSPEKTIF HADIS. Jakarta.

https://www.halodoc.com/artikel/pentingnya-
menjaga-lingkungan-untuk-kesehatan
https://binus.ac.id/character-
building/2020/05/mencintai-lingkungan-menurut-
konsep-islam/
https://fpscs.uii.ac.id/blog/2021/02/26/sehat-islami-di-
masa-pandemi/
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/lKYx6Ejk-
tiga-anjuran-menjaga-kebersihan-lingkungan-dalam-
islam
http://indonesiabaik.id/infografis/potong-hewan-
kurban-saat-pandemi-harus-sesuai-aturan
https://minanews.net/kebersihan-dan-kesehatan-
lingkungan-dalam-islam/
https://akurat.co/anjuran-berkurban-dan-hikmah-
dibalik-perintah-kurban
Suara Merdeka, 24 April 2012

NKRI Harga Mati

KRISIS kebangsaan yang melanda sebagian generasi


muda Indonesia menjadi keprihatinan semua pihak.
Karena itu, semangat untuk tetap menjunjung tinggi
dan terus mengamalkan ajaran Pancasila sebagai
ideologi bangsa harus dihargai.
Nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam
Pancasila inilah yang kini juga terus dipegang teguh
oleh Yudo Fistiono Sudiro SH (44), ketua Majelis
Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten
Banyumas, yang baru dilantik kemarin.
Pria kelahiran 23 Mei 1967 itu memahami betul saat ini
tantangan terberat yang dihadapi pemuda Indonesia di
antaranya adanya krisis kecintaan terhadap Pancasila
dan NKRI.
Masih Minim
Itu terjadi karena derasnya pengaruh budaya barat,
gaya hidup yang individualis, pragmatis dan
pemahaman terhadap wawasan kebangsaan yang
masih minim.
''Bagi saya mempertahankan Pancasila sebagai ideologi
bangsa itu harus tetap abadi sampai kapan pun dan
kecintaan terhadap Tanah Air juga harga mati,'' kata
suami Tri Setiati (31) tersebut.
Sehingga dalam mengemban misi kepengurusannya
empat tahun ke depan (2012-2016), keanekaragaman
warna organisasi tersebut ibarat miniatur kebangsaan
yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
Anggota sangat beragam dari berbagai latar belakang,
namun tetap bisa satu karena sudah tertanam sebagai
seorang pancasialis dan nasionalis.
Kecintaan terhadap Tanah Air menurut putra pertama
dari lima bersaudara pasangan Sudiro Bekti (67) dan Sri
Subekti (65) juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Di antaranya, terlihat dari dua nama putranya semua
diselipkan kata-kata nusantara. Putra pertama dinamai
Setia Nusantara Nayakapraja (11) dan putra kedua
Kineta Energik Anura Nusantara (6).
''ibaratnya darah yang mengalir dalam diri saya adalah
darah Pancasila, sehingga apapun akan saya lakukan
demi menjaga kebesaran ideologi bangsa yang
dicetuskan Bung Karno,'' kata warga RT 1/RW 6
Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto
Selatan itu.
Tempaan di berbagai organisasi mulai semasa masih
menjadi mahasiswa, hingga menjadi ketua MPC PP
Banyumas cukup mengembleng mental dan dedikasi
untuk terus mencintai bangsa ini dengan kiprah nyata.
(Agus Wahyudi-17)
ANALISIS:
Memang benar bahwa saat ini generasi muda
mengalami krisis kecintaan terhadap Pancasila,
dikarenakan semakin derasnya pengaruh budaya barat,
gaya hidup yang individualis, pragmatis, dan
pemahaman terhadap wawasan kebangsaan yang
masih minim. Misalnya semakin maraknya
perkembangan geng motor di kalangan pemuda saat
ini. Untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila
yang mulai luntur dapat dilakukan misalnya melalui
pendidikan Pancasila, yang saat ini telah diajarkan
kembali.
Jika suatu organisasi anggotanya memiliki jiwa yang
pancasilais dan nasionalis maka pasti organisasi itu
akan bersatu, begitu pula dengan negara Indonesia
apabila warga negara sudah tertanam jiwa pancasilais
dan nasionalis maka negara tersebut juga akan
bersatu, walaupun berasal dari berbagai latar belakang
yang beragam.
Pancasila yang berkedudukan sebagai ideologi terbuka,
dalam hal ini memang memberi keleluasaan untuk
mengikuti perkembangan jaman menuju
berkembangnya cipta, rasa, dan karsa yang maju dan
mandiri untuk menyongsong dinamika kehidupan.
Keterbukaan bukan berarti perubahan-perubahan itu
mengubah nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi
bangsa, tetapi mengekplisitkan wawasanya secara
lebih kongkrit sehingga memiliki kemampuan yang
lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah yang
baru.
Dalam menjabarkan nilai-nilai Pancasila menjadi
semakin operasional dan dengan demikian semakin
menunjukkan fungsinya bagi bangsa Indonesia dalam
menghadapi berbagai masalah dan tantangan dewasa
ini perlu diperhatikan beberapa dimensi yang
menunjukkan ciri khas dalam orientasi Pancasila yaitu
dimensi teologis bahwa nasib ditentukan oleh ridho
ilahi dan usaha manusia, dimensi etis yang menunjukan
bahwa dalam Pancasila, manusia dan martabat
mempunyai kedudukan yang sentral, selanjutnya
dimensi integral-integratif yang menempatkan manusia
tidak secara individualisme melainkan dalam konteks
struktural. Itulah mengapa mempertahankan Pancasila
sebagai ideologi bangsa itu harus tetap abadi sampai
kapan pun dan kecintaan terhadap Tanah Air juga
harga mati.
Apa yang dilakukan oleh pasangan Sudiro Bekti (67)
dan Sri Subekti (65) dalam berita tersebut patutlah kita
contoh karena begitu cintanya terhadap Pancasila yang
dibuktikannya dalam hidup sehari-hari. Untuk terus
menjaga kebesaran ideologi negara dan untuk terus
mencintai bangsa ini dengan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, misalnya yang
berkaitan dengan sila pertama “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Kita dapat merealisasikannya dengan
menjalankan aturan agama yang dianut masing-masing
individu tanpa mengganggu agama lain. Berkaitan
dengan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab” yaitu dengan menghargai hak-hak asasi
setiap warga negara tanpa merugikan hak orang lain.
Selanjutnya kiprah nyata dari nilai sila ketiga “
Persatuan Indonesia” dapat dilakukan dengan
menghargai perbedaan yang ada dan menjadikannya
sebagai keanekaragaman yang memberi warna
tersendiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sila keempat “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan” yang
dalam hal ini setiap permasalahan yang timbul
haruslah dimusyawarahkan dengan jalan damai tanpa
mementingkan kepentingan individu dan golongan
tetapi harus mengupayakan demi kebaikan bersama.
Sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” bahwa setiap orang Indonesia mendapat
perlakuan yang adil, baik dibidang politik, ekonomi,
sosial, kebudayaan dan bidang-bidang lainnya. Cara
yang dilakukan dalam mencapai tujuan dalam setiap
bidang tersebut juga harus adil.

Anda mungkin juga menyukai