Anda di halaman 1dari 1

Pemborosan

Pemborosan, adalah kata bentukan dari suku kata "boros" dan diberi imbuhan awalan
"pem" dan akhiran "an" kata benda. Suku katanya adalah boros berarti tidak hemat atau
memboroskan, artinya suka membuang-buang sesuatu termasuk uang.Dengan demikian,
pemborosan telah terjadi membuang sesuatu atau uang dengan berlebihan, sama dengan
efektif tetapi tidak efesien, berlawanan dengan konsep ekonomi.

Pemborosan tersebut bagi pelaku atau orang yang melakukannya, tentunya tidak
hanya dilakukan begitu saja tanpa tujuan, namun jelas tentu ada tujuannya untuk hal-hal
tertentu, dan nampaknya cenderung berkonotasi negatif, seperti ingin dapat pujian, ingin
terkenal, ingin disebut dermawan dan lain-lain semacamnya lah, yaitu dengan membagi-bagi
barang tertentu atau yang paling banyak uang. Celakanya, negatipnya lagi, yang dibagi-bagi
itu bukan barang atau uangnya sendiri, namun barang atau uang orang lain atau amanah
orang lain dibawah penguasaannya.

Pemborosan artinya suka membuang-buang sesuatu termasuk uang .Dengan


demikian, pemborosan telah terjadi membuang sesuatu atau uang dengan berlebihan, sama
dengan efektif tetapi tidak efesien, berlawanan dengan konsep ekonomi. Kira-kira demikian,
mudah-mudahan betul pengertiannya. Pemborosan tersebut bagi pelaku atau orang yang
melakukannya, tentunya tidak hanya dilakukan begitu saja tanpa tujuan, namun jelas tentu
ada tujuannya untuk hal-hal tertentu, dan nampaknya cenderung berkonotasi negatif, seperti
ingin dapat pujian, ingin terkenal, ingin disebut dermawan dan lain-lain semacamnya lah,
yaitu dengan membagi-bagi barang tertentu atau yang paling banyak uang. Celakanya,
negatifnya lagi, yang dibagi-bagi itu bukan barang atau uangnya sendiri, namun barang atau
uang orang lain atau amanah orang lain dibawah penguasaannya.

Untuk menghindari sifat boros dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut :

1. Membuat analisa
2. Membuat skala prioritas
3. Membedakan antara keinginan dan kebutuhan
4. Membawa uang secukupnya bila berbelanja
5. Membuat anggaran belanja.

Pencapaian pertumbuhan ekonomi saat ini tentu saja mensyaratkan perlunya mengubah
cara produksi dan konsumsi barang dan sumber daya. Peran masyarakat terhadap konsumsi
berkelanjutan dengan upaya efisiensi pemanfaatan energi, air, dan pangan. Ketersediaan air
pada dasarnya dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Apalagi, bersamaan dengan dukungan
lain seperti tenaga kerja dan jaringan transportasi, ketersediaan air telah mendongkrak
pertumbuhan industri maupun perumahan khususnya di perkotaan. Tetapi, pada
perkembangannya tersebut seringkali menimbulkan pencemaran perairan oleh pembuangan
limbah dan sampah. Hal ini akan menurunkan kualitas air di hilir sungai dan menyebabkan
kerugian ekonomi langsung maupun tidak langsung dalam bentuk penurunan produksi
dan/atau peningkatan biaya untuk mendapatkan air bersih (Asdak dan Hilmi, 2006).

Anda mungkin juga menyukai