BIOLOGI DASAR
JURUSAN BIOLOGI
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
bimbinganNya sehingga Penuntun Praktikum Biologi Dasar ini dapat diselesaikan. Penuntun
Praktikum Biologi Dasar ini digunakan oleh Mahasiswa Layanan dari Program Studi
Matematika, Kimia dan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sam Ratulangi.
Seiring dengan adanya Kurikulum 2018-2023 di FMIPA maka dibutuhkan Penuntun
Praktikum Biologi Dasar yang sesuai dengan kurikulum tersebut. Penyusunan Penuntun
Praktikum Biologi Dasar ini berdasarkan hasil workshop“Workshop Pemantapan Materi
dan Praktikum Biologi Dasar Layanan Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0” yang
dilaksanakan dari tanggal 9-10 April 2019 di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Manado. Penuntun Pratikum ini disusun
berdasarkan tingkatan organisasi kehidupan diawali dari sel, jaringan, organ, sistem organ,
individu, populasi, komunitas hingga ekosistem. Mahasiswa akan mengamati langsung stuktur
dan fungsi dari sel, jaringan dan organisma. Mahasiswa juga melakukan praktikum tentang
bagaimana variasi sebagai dasar terjadinya evolusi, menyusun klasifikasi organisma serta
dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan.
Penuntun Praktikum ini merupakan hasil revisi dari Penuntun Praktikum 2017. Revisi
dilakukan terutama di Praktikum 5 yang semula Mamalia menjadi Amphibia. Revsi lainnya
dilakukan terhadap alat dan bahan yang digunakan yang disesuaikan dengan perkembangan
yang terjadi.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar ini dapat diselesaikan atas dukungan dari Dekan
FMIPA Unsrat, Prof. Dr. Benny Pinontoan, Ketua Jurusan Biologi: Dr. Rooije R.H. Rumnede,
S.Si., M.Kes dan Sekretaris Jurusan: Dr. Hanny Pontororing, S.Si, M.Si
Kerja keras dan kerjasama yang baik telah diberikan oleh semua anggota KBI
(Kelompok Bidang Ilmu) di Jurusan Biologi- FMIPA Unsrat. Praktikum Struktur Sel.
Pembelahan Sel, Genetika Mendel dan Evolusi telah disusun oleh KBI Genetika, Biologi
Molekuler dan Mikrobiologi yaitu Fecky R.Mantiri, Ph.D., Prof. Dr.Trina Tallei, Marhaenus
Rumondor, M.Si., Beivy Kolondam, M.Si., Febby E.F.Kandou, M.Kes., Dr. Johanis Pelealu,
Dr.Stella Umboh, Dr. Agustina Tangapo, S.Si., M.Si dan Marina Singkoh, M.Si.
Praktikum Jaringan Hewan, Morfologi dan Anatomi Hewan serta Enzim telah disusun
oleh KBI Zoologi yaitu Prof. Edwin de Queljoe, M.Sc.,Sp.And., Dr. Rooije R.Rumende,
Marnix L. Langoy, M.Si., Deidy Y.Katili, M.Si., Lalu Wahyudi, MP., Dr. Hanny Pontororing,
Dr. Hanry Lengkong, dan Dr. Eva Baideng.
Praktikum Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Transportasi pada
Tumbuhan telah disusun oleh KBI Botani yaitu Nio Song Ai, Ph.D., Prof. Dr. Dingse
Pandiangan, Dr. Henny L. Rampe, Susan Mambu, Sp., M.Si., Ph.D. dan Parluhutan Siahaan,
M.Si.
Praktikum Klasifikasi Organisma, Faktor-faktor Abiotik dan Biotik, Rantai dan Jaringan
Makanan pada suatu Ekosistem; Interaksi Organisma: Simbiosis, Predasi dan Kompetisi dan
Dampak Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan: Sampah sebagai Hasil Aktivitas Manusia
dan Pengelolaannya telah disusun oleh KBI ekologi yaitu Dr. Roni Koneri, Dr. Ratna Siahaan,
Dr. Saroyo, Dr. Sendy B.Rondonuwu, Dr. Regina Butarbutar dan Pience V.Maabuat, M.Si.
DAFTAR ISI
1 Struktur Sel...................................................................................... 1
2 Pembelahan Sel................................................................................ 7
3 Genetika Mendel............................................................................... 11
4 Jaringan Hewan............................................................................... 17
5 Morfologi dan Anatomi Hewan........................................................... 23
6 Fisiologi Hewan: Enzim..................................................................... 29
7 Morfologi Tumbuhan......................................................................... 32
8 Anatomi Tumbuhan.......................................................................... 39
9 Transportasi pada Tumbuhan............................................................ 45
10 Evolusi............................................................................................. 49
11 Klasifikasi Organisma........................................................................ 54
Faktor-faktor Abiotik dan Biotik, Rantai dan Jaringan Makanan
pada suatu Ekosistem......................................................................
61
13 Interaksi Organisma: Simbiosis, Predasi dan Kompetisi....................... 67
Dampak Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan: Sampah sebagai
Hasil Aktivitas Manusia dan Pengelolaannya.......................................
71
https://www.youtube.com/watch?v=SFt49fvrmFI
PRAKTIKUM 1
5. Cara Kerja
Kegiatan 1. Membedakan sel mati dan sel hidup
Sel mati
a. Ambillah bagian empulur ubi kayu (bagian tengah batang ubi kayu, yang berwarna putih)!
b. Buatlah irisan melintang (usahakan sayatan setipis mungkin). Arah potong dari luar ke
dalam!
c. Letakkanlah di atas kaca objek dan amati dengan mikroskop, dengan perbesaran lemah,
kemudian perbesaran kuat!
d. Amati dan gambarkanlah bagian-bagian sel yang anda amati!
Sel hidup
a. Dengan menggunakan pinset, ambillah selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna
putih dari bawang merah.
b. Letakkan selaput tipis tadi di atas gelas obyek!
c. Tetesilah dengan larutan pewarna dan tutuplah dengan kaca penutup!
d. Amatilah di bawah mikroskop dan gambarlah 2 atau 3 sel pada lembar kerja anda dan
berilah keterangan selengkapnya!
https://www.youtube.com/watch?v=EqyxJPJhefk
a. Lakukanlah kembali langkah yang sama seperti di percobaan sel epidermis umbi bawang
merah dan sel epitel rongga mulut!
b. Amati dan gambarkanlah kembali dan berilah keterangan selengkapnya!
6. Hasil
Kegiatan 1. Membedakan sel mati dan sel hidup
Nama preparat : empulur ubi kayu Nama preparat : umbi bawang merah
Perbesaran : x Perbesaran : x
Keterangan Keterangan
Keterangan Keterangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
Nama preparat : sel epidermis umbi Nama preparat : sel epitel rongga mulut
bawang merah
Perbesaran : x Perbesaran : x
7. Pembahasan
c. Apakah perbedaan antara sel prokariot (Kegiatan 2) dan sel eukariot (kegiatan 2 dan 3)?
Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
PRAKTIKUM 2
2. Tujuan
Mengamati perilaku kromosom selama pembelahan sel.
3. Dasar Teori
Nukleus atau inti sel dibatasi oleh membran ganda. Di sebelah dalam membran inti terdapat
medium semifluida dimana di dalamnya terdapat kromosom. Biasanya kromosom inti nampak
sebagai struktur memanjang seperti benang dan tidak mudah diamati dengan mikroskop cahaya.
Dalam keadaan seperti ini disebut kromatin.
Pada saat sel akan membelah, kromatin mengalami kondensasi sehingga membentuk
struktur yang padat dan pendek. Dengan pewarnaan yang sesuai. Kromosom ini dapat dilihat
dengan bantuan mikroskop cahaya. Fase-fase pembelahan dapat diidentifikasi berdasarkan
perilaku kromosomnya. Secara kimia, kromosom tersusun atas DNA dan protein histon.
Sel yang muda akan aktif melakukan metabolisme, menambah besar dan jumlah material-
material sel sehingga sel bertambah besar dan dewasa, kemudian akan membelah secara mitosis
atau meiosis. Sel-sel anak masing-masing akan mengulangi siklus sel tersebut. Di dalam proses
pembelahan sel dikenal 3 macam pembelahan yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
Proses pembelahan sel secara mitosis terdiri dari dua peristiwa, yaitu pembelahan inti
(kariokinesis) dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Secara garis besar mitosis dibagi menjadi
empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Antara mitosis yang satu dengan
mitosis berikutnya terdapat interfase.
6. Hasil
8. Pembahasan
jumlah pembelahan
Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
PRAKTIKUM 3
W w W w
W WW Ww WW Ww
w Ww ww Ww ww
W WW Ww WW Ww
w Ww ww Ww ww
Ada 3 macam genotip pada generasi F2 yang mengikuti proporsi sebagai berikut :
4 WW : 8 Ww : 4 ww atau 1 : 2 : 1 (perbandingan genotip).
Tanaman kacang dengan genotip WW dan Ww akan memiliki tampilan bunga merah. Kedua
genotip ini identik secara fenotip. Selanjutnya perbandingan genotip merah: putih = 3 : 1.
Perbandingan fenotip 3 : 1 untuk individu-individu yang menyatakan fenotip dominan
dibandingkan dengan fenotip resesif memberi indikasi suatu persilangan monohibrid (gen
tunggal).
5. Cara Kerja
MmBb x MmBb
Gamet:
Jantan: MB Mb mB mb
25
Betina: MB Mb mB mb
b. Tempatkanlah dalam kotak jantan sebanyak masing-masing 25 buah model gen MB, Mb,
mB dan mb. Siapkanlah hal yang sama untuk kotak betina!
c. Kocoklah masing-masing kotak sehingga model gen-gen itu bercampur aduk seluruhnya!
d. Secara serentak (tanpa melihat), ambillah dari kedua kotak itu pasangan model gen dan
catatlah hasil kombinasi pasangan tersebut pada tabel pencatatan! Contoh: bila pada kotak
jantan terambil model gen pasangan mB dan dari kotak betina terambil gen pasangan MB
maka rumus kombinasi adalah MmBB. Lakukanlah sebanyak 96 kali pengambilan!
Perjanjian:
Model gen merah (M) merupakan gen yang mebawa sifat warna merah pada biji dan
bersifat dominan.
Model gen putih (m) merupakan gen yang membawa sifat warna putih dan bersifat
resesif.
Model gen hijau (B) merupakan gen yang membawa sifat bentuk biji yang bulat dan
bersifat dominan.
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 17
Model gen hitam (b) merupakan gen yang membawa sifat biji keriput dan bersifat
resesif.
6. Hasil
Kegiatan 1:
Tabel Hasil F1 pada persilangan Monohibrid
Jumlah seluruhnya 50
Kegiatan 2:
Hasil percobaan pada Kegiatan 2 dapat ditemukan dengan melengkapi papan catur
di bawah ini. Tuliskanlah kombinasi dan frekuensinya!
MB Mb mB mb
Mb
mB
mb
b. Buatlah bagan persilangan dengan satu sifat beda, lalu tentukan rasio genotip dan
fenotip pada F1 dan F2!
c. Bagaimanakah pewarisan gen dengan satu sifat beda menurut Hukum Mendel I?
d. Berdasarkan Kegiatan 2:
Ada berapa kombinasi gen yang muncul dalam persilangan itu?
PRAKTIKUM 4
2. Tujuan
Membandingkan perbedaan berbagai struktur dan fungsi jaringan yang menyusun
tubuh hewan.
3. Teori
Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur serupa yang dikhususkan untuk
melaksanakan fungsi umum bersama. Jaringan tubuh hewan digolongkan ke dalam empat
kelompok jaringan yaitu jaringan epitel, konektif, otot dan saraf.
Jaringan epitel adalah jaringan yang terdiri dari satu atau beberapa lapis sel yang
membatasi permukaan tubuh, menutup bagian luar atau bagian dalam suatu organ seperti
kulit dan bagian dalam saluran pencernaan. Secara struktural, sel-sel epitel dapat berbentuk
skuamosa/pipih, kuboid, silindris/kolumner, bersilia atau berflagella.
Jaringan konektif/jaringan ikat/jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi
untuk mengikat/menghubungkan berbagai jaringan dan organ bersama-sama serta untuk
menyokong tubuh. Jaringan penyokong meliputi tipe-tipe yaitu retikuler, fibrous, adipose,
kartilago, tulang dan pigmen. Macam-macam jaringan ikat yaitu jaringan ikat embrional
(mesenkim, jaringan ikat mukoid/gelatinosa seperti pada tali pusar), jaringan ikat sejati/biasa
(jaringan ikat padat, longgar, retikuler, lemak dan pigmen), dan jaringan ikat khusus (tulang,
tulang rawan, dan darah).
Jaringan otot merupakan jaringan yang dikhususkan untuk menghasilkan gerakan
karena memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Pergerakan hewan dilakukan oleh sel-sel
otot yang mengandung serabut-serabut otot atau miofibril. Secara struktural, otot dapat
dibedakan menjadi otot rangka/lurik/serat lintang, otot polos dan otot jantung. Sedangkan
berdasarkan mekanisme kerja, otot dapat dibedakan menjadi otot volunter yang bekerja di
bawah kendali kesadaran dan otot involunter yang bekerja di luar kendali kesadaran.
Jaringan saraf berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari sumber rangsangan ke
otak dan sebaliknya sebagai tindakan respon untuk rangsangan tersebut. Jaringan saraf
tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Neuron mempunyai badan sel yang besar dengan inti
mencolok dan dua atau lebih serabut saraf. Serabut yang menerima dan mentransmisikan
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 22
stimuli ke badan sel disebut dendrit, sedangkan yang meneruskan stimuli dari badan sel
disebut ganglion.
5. Cara Kerja
a. Amati preparat-preparat awetan berbagai macam jaringan yang disediakan
menggunakan mikroskop!
b. Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya!
6. Hasil
Nama preparat : JAringan epitel silindris Keterangan
Perbesaran : x
1.
2.
3.
4.
Perbesaran : x
1.
2.
3.
4.
Perbesaran : x
1.
2.
3.
4.
Perbesaran : x
https://www.youtube.com/watch?v=zeB3GHHy3ns
7. Pembahasan
a. Sebutkan organ-organ yang dilapisi jaringan epitel silindris!
b. Buatlah tabel perbandingan antara otot serat lintang, otot polos dan otot jantung!
Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
1. Judul:
3. Teori
Mammalia merupakan kelompok hewan vertebrata berdarah panas dengan kulit
ditutupi oleh rambut. Karakteristik mammalia yaitu adanya kelenjar mamae (kelenjar
susu) yang pada hewan betina tumbuh baik untuk menyusui anaknya. Selain itu, terdapat
juga kelenjar keringat dan kelenjar minyak pada kulitnya.
Tubuh mammalia pada umumnya dapat dibedakan dengan jelas antara caput
(kepala), truncus (badan) dan cauda (ekor). Caput dihubungkan dengan truncus oleh
cervix. Pada bagian kepala terdapat mulut, lubang hidung, mata dan telinga. Pada mulut
terdapat bibir, beberapa jenis gigi dan lidah.Telinga biasanya dilengkapi dengan daun
telinga.
Sistem pencernaan terbagi atas saluran pencernaan (mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, caecum, rectum dan anus) dan kelenjar pencernaan
(hati, empedu dan pankreas).Sistem pernafasan dengan organ utama paru-paru. Sistem
sirkulasi darah melalui jantung dengan 4 ruang dan pembuluh darah. Sistem reproduksi
terpisah antara jantan dan betina, dengan testis (pada jantan) dan ovarium (pada betina)
yang berkembang baik, dilengkapi dengan organ untuk kopulasi.
6. Hasil
1. Gambar Morfologi
Gambar hewan jantan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
Jantung
: Alat
pernafasan :
Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
PRAKTIKUM 6
2. Tujuan
a. Mempelajari pengaruh enzim katalase terhadap hidrogen peroksida.
b. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim.
3. Teori
Enzim merupakan senyawa organik yang berfungsi sebagai katalisator reaksi-reaksi
metabolisme dalam tubuh organisma. Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel
tubuh. Salah satu contohnya yaitu enzim katalase yang banyak terdapat di sel hati
hewan. Kegunaan enzim katalase yaitu untuk menguraikan Hidrogen Peroksida (H₂O₂),
dimana bila tidak segera diuraikan maka senyawa tersebut akan bersifat racun dan
b. Bahan
Ekstrak hati ayam segar sebanyak 12 ml NaOH
Hidrogen Peroksida (H₂O₂) HCl
https://www.youtube.com/watch?v=k5qX6jrGkM8
https://www.youtube.com/watch?v=S_3cYvgDJ8I
https://www.youtube.com/watch?v=I5O71N9Tmts
6. Hasil
Perlakuan Gelembung gas Catatan
Ekstrak hati + H₂O₂
H₂O₂
H₂O₂
Keterangan:
+ = gelembung sedikit
++ = gelembung sedang
3. Teori
Morfologi tumbuhan adalah cabang Biologi yang mempelajari bentuk luar organ-
organ tumbuhan yang meliputi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Akar merupakan
bagian tumbuhan yang berada di bawah permukaan tanah. Batang adalah bagian tubuh
tumbuhan yang umumnya terdapat di atas tanah (walaupun ada juga yang terdapat di
bawah permukaan tanah seperti akar) dan merupakan tempat melekatnya daun, bunga,
buah dan biji. Daun adalah bagian tumbuhan yang umumnya tipis dan melebar serta
berperan penting dalam fotosintesis. Daun yang lengkap mempunyai upih/pelepah daun
(vagina), helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Jika salah satu bagian daun
tidak ada maka daun tersebut dinamakan daun tidak lengkap. Bunga merupakan organ
reproduksi generatif yang dapat menghasilkan buah dan biji. Secara umum, bunga terdiri
dari perhiasan bunga dan alat kelamin bunga. Perhiasan bunga meliputi kelopak bunga
(kaliks) yang tersusun dari beberapa daun kelopak (sepala) dan mahkota bunga (korola)
yang terdiri dari beberapa daun mahkota (petala). Alat kelamin bunga meliputi alat
kelamin jantan atau benang sari (stamen) dan alat kelamin betina atau putik (pistillum).
Benang sari tersusun dari tangkai sari (filamen) dan kepala sari (antera) yang berisi serbuk
sari. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium) yang di dalamnya terdapat bakal biji (ovulum),
tangkai putik (stilus) dan kepala putik (stigma).
Perbedaan bagian-bagian tumbuhan monokotil dan dikotil secara morfologis dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.
b. Bahan
Tanaman jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang
lengkap dengan akar, batang dan daun
Bunga tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan kembang coklat
(Zephyranthes candida L.)
Buah dan biji tanaman kacang tanah dan jagung
5. Cara Kerja
Akar https://www.youtube.com/watch?v=dUYxpX9xpto
6. Hasil
a. Tanaman jagung (Zea mays)
Akar Keterangan:
1.
2.
3.
4.
Daun Keterangan :
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Batang Keterangan:
1.
Daun Keterangan:
1.
2.
3.
4.
PRAKTIKUM 8
2. Tujuan
Mengamati jaringan-jaringan penyusun akar, batang dan daun pada tumbuhan
monokotil (Liliopsida) dan dikotil (Magnoliopsida).
3. Teori
Jaringan-jaringan penyusun akar pada tumbuhan itu bervariasi tetapi pada dasarnya
ada 3 sistem jaringan utama yang bisa diamati pada penampang melintang akar, yaitu
sistem jaringan epidermis, sistem jaringan dasar yang disebut juga korteks dan sistem
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 17
jaringan pengangkut yang terdiri dari xilem dan floem (Gambar 1). Sedangkan pada
penampang membujur dapat diamati tudung akar yang terdapat di bagian ujung akar, di
samping ketiga macam sistem jaringan yang telah disebutkan terlebih dahulu. Tudung akar
ini berfungsi untuk melindungi promeristem akar.
Pada umumnya daun tersusun atas epidermis atas dan epidermis bawah, mesofil
(jaringan dasar yang berfungsi untuk fotosintesis) dan jaringan pengangkut yang
membentuk tulang daun. Umumnya, epidermis merupakan selapis sel tetapi ada yang
berupa epidermis ganda dengan beberapa lapis sel. Mesofil terletak di antara epidermis
atas dan bawah. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil, mesofil berdiferensiasi menjadi
jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons). Jaringan pengangkut dengan
tipe yang bervariasi membentuk tulang daun (Gambar 3).
b. Bahan
Akar, batang, dan daun segar tanaman jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah
(Arachis hypogaea L.)
Preparat awetan irisan penampang melintang organ akar, batang dan daun
tanaman jagung dan kacang tanah
Empulur batang ubi kayu (Manihot utilissima L.)
Kertas tissue
Air
5. Cara Kerja
a. Buatlah irisan penampang melintang akar jagung setipis mungkin dengan
menggunakan silet yang tajam
b. Letakkan sayatan organ tersebut pada kaca objek yang telah ditetesi air, lalu tutup
dengan kaca penutup
c. Amatilah preparat yang telah disiapkan tersebut dengan mikroskop yang dimulai
dengan perbesaran lemah dan dilanjutkan dengan perbesaran kuat
d. Gambarlah penampang melintang organ yang diamati, tentukan jaringan-jaringan
penyusun organ tersebut, lalu berilah keterangan.
e. Lakukan langkah a sampai dengan d untuk organ batang dan akar jagung dan kacang
tanah
f. Buatlah juga irisan penampang melintang daun jagung dan kacang tanah dengan cara
menjepitkan daun di tengah-tengah empulur batang ubi kayu, lalu lanjutkan dengan
prosedur yang sama dari b sampai d.
g. Bandingkan hasil irisan organ akar, batang dan daun tanaman jagung dan kacang
tanah dengan preparat awetan yang telah disiapkan
b.
Nama preparat: Penampang melintang batang jagung Keterangan:
Perbesaran :
1.
2.
3.
4.
d.
Nama preparat: Penampang melintang akar kacang Keterangan:
tanah
Perbesaran :
1.
2.
3.
4.
f
Nama preparat: Penampang melintang daun kacang Keterangan:
tanah
Perbesaran :
1.
2.
3.
4.
Batang
Daun
PRAKTIKUM 9
1. Judul : Transportasi pada Tumbuhan
2. Tujuan
Mengamati dan menentukan jaringan tumbuhan yang mengangkut air dan zat-zat
terlarut di dalamnya.
3. Teori
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan, dimana air berfungsi
pada berbagai reaksi biokimia dalam protoplasma yang dikontrol oleh enzim. Fungsi air
bagi tumbuhan yaitu sebagai komponen protoplasma, menentukan turgor pada sel, sistem
angkutan, stabilitas dan pemindahan panas.
Tumbuhan menyerap air dan mineral dari tanah melalui akar dan sebagian besar
terjadi di ujung akar dengan banyak rambut akar yang permeabel terhadap air. Selanjutnya,
air dan zat-zat terlarut akan dialirkan ke batang dengan melawan gaya gravitasi dan
menguapkannya ke udara melalui daun yang dikenal dengan peristiwa transpirasi. Gerakan
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 25
vertikal air dan zat-zat terlarut di dalamnya terjadi melalui pembuluh angkut karena tenaga
pendorong sebagai akibat perbedaan potensial air tanah dan atmosfer, tenaga hidrasi
dinding pembuluh angkut dan gaya kohesi antara molekul-molekul air. Faktor-faktor yang
berpengaruh pada angkutan air dan mineral yaitu suhu, konsentrasi ion hidrogen (pH),
cahaya, pengudaraan tanah, interaksi ion dan pertumbuhan tanaman.
5. Cara Kerja
a. Sediakan larutan safranin yang terdiri dari air dan safranin kira-kira 300 ml dan
tuanglah ke dalam botol air mineral plastik!
b. Siapkan sebuah tumbuhan Impatiens sp. (lengkap dengan akar, batang dan daun)
yang segar dan sudah dibersihkan dari tanah yang melekat pada akarnya!
1. Tanaman lengkap (akar, batang, daun)
2. Tanaman batang dan daun
3. Tanaman Akar dan batang tanpa daun.
c. Masukkan tumbuhan terebut ke dalam botol yang berisi safranin dan biarkan
selama kira-kira 1 jam. Amatilah yang terjadi pada batang, cabang, dan tulang
daun tumbuhan tersebut. Letakan di luar ryangan yang ada cahaya matahari
d. Buatlah sayatan melintang bagian batang, cabang, dan tulang daun tersebut setipis
mungkin dengan silet. Amatilah di bawah mikroskop dan gambarlah.
Pengamatan
6. Hasil
a.batang
Nama preparat: Penampang melintang bagian batang (3 gambar p1, p2 dan P3)
Perbesaran:
b.cabang
Nama preparat: Penampang melintang bagian cabang 3 gbr
Perbesaran:
7. Pembahasan
a. Jaringan apakah pada tumbuhan yang berperan dalam angkutan air dan zat terlarut
dari akar menuju daun?
b. Faktor apakah yang menyebabkan air dapat diangkut oleh tumbuhan dengan
melawan gaya gravitasi? Jelaskan!
PRAKTIKUM 10
1. Judul: Evolusi
2. Tujuan
a. Menentukan distribusi fenotipe dalam suatu populasi.
b. Menentukan tipe seleksi alam terjadi dalam suatu populasi.
3. Teori
5. Cara Kerja
Kegiatan 1. Variasi pada keliling buah jeruk
a. Ambillah 50 buah jeruk!
b. Ukurlah keliling masing-masing buah jeruk!
c. Setelah setiap buah jeruk selesai diukur kelilingnya, pisahkanlah agar tidak
tercampur!
d. Catatlah masing-masing keliling buah jeruk!
e. Amati data dari setiap kelompok!
f. Buatlah distribusi frekuensi yang memperlihatkan kisaran/interval dan frekuensi
keliling buah jeruk dalam sampel tersebut!
4,0; 5,2; 4,2; 5,0; 3,4; 5,5; 6,8; 4,3; 5,2; 4,1;
7,0; 3,5; 6,6; 5,5; 6,8; 4,3; 5,2; 4,1; 5,5; 6,8;
4,3; 5,2; 4,1;5,6; 6,6; 7,1; 8,2; 6,7, 4,2, 4,2,
J= 8,2-3,4 = 4,8
K = 1+3,3 log 30
K= 6,4
C = 4,8/6,4
C = 0,75
3,4 -
6. Hasil
Kegiatan 1. Keliling buah jeruk
a. Tabel pengamatan keliling buah jeruk
Interval Frekuensi Jumlah Nilai Tengah/median
Keliling buah
jeruk
3,8 4,7
7. Pembahasan
a. Bagaimanakah distribusi fenotipe dari keliling buah jeruk dan panjang daun kersen?
Penjelasan sesuai dengan kurva pengamatan!
b. Tipe seleksi alam manakah yang terjadi dari hasil pengamatan anda?
Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
PRAKTIKUM 11
1. Judul
Klasifikasi Organisma
2. Tujuan
a. Mengenal ciri-ciri morfologi utama anggota Kingdom Monera.
b. Mengenal ciri-ciri morfologi utama anggota Kingdom Protista.
c. Mengenal ciri-ciri morfologi utama anggota Kingdom Fungi.
3. Teori
Hingga saat ini, kira-kira 5 juta jenis organisma hidup di bumi. Menurut teori
evolusi, organisma yang ada sekarang ini mempunyai nenek moyang yang sama yakni
organisma prokariotik yang hidup jutaan tahun yang lalu. Berdasarkan bukti-bukti fosil
yang diperoleh ternyata organisma yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi
organisma yang menjadi nenek moyang selama ratusan juta tahun.
Pertambahan jumlah spesies membutuhkan klasifikasi organisma agar lebih mudah
mempelajarinya. Klasifikasi yang dipakai saat ini mengikuti Sistem Liima Kingdom yang
dibuat oleh R.H. Whittaker (1969). Menurut sistem ini, organisma hidup dikelompokkan
menjadi Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
Karakteristik penciri dalam sistem klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah
ini.
No. Kingdom Tipe Sel Organel Sel Tipe Nutrisi Organisasi Reproduksi Motilitas Wakil
Seluler
1. Monera Prokariotik Tidak ada membran Absorptif atau Uniseluler Aseksual Motil dengan Alga biru,
di sekitar organel; fotosintetik dan atau dengan fisi flagela bakteri
tidak ada plastida; koloni
tidak ada
mitokondria
2. Protista Eukariotik Semua organel sel Absorptif, Uniseluler Aseksual dan Non motil Protozoa
ingestif, dan atau seksual atau
fotosintetik koloni menggunaka
n silia atau
flagela
3. Fungi Eukariotik Tidak ada plastida Absorptif Sinsitial Seksual dan Non motil Kapang,
dan pigmen (tanpa sekat aseksual Jamur
fotosintesis antar sel)
4. Plantae Eukariotik Ada tetapi sel-sel Terutama Multiseluler Seksual dan Non motil Tumbuhan
dengan lebih sederhana fotosintetik dengan aseksual tinggi
dinding jaringan
5. Animalia Eukariotik Tidak ada plastida Ingestif Multiseluler Biasanya Motil dengan Beberapa
tanpa dinding dan pigmen dengan seksual menggunaka hewan
fotosintesis jaringan n serabut
kontraktil
a. Alat
Mikroskop
b. Bahan
Berbagai preparat awetan dan segar.
Belalang (Valanga nigricornis) (dapat diganti hewan lain)
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) (dapat diganti tumbuhan lain)
Jamur tempe Rhizopus oryzae yang diperoleh dari tempe yang telah dibusukkan
hingga berwarna kehitaman.
5. Cara Kerja
Kegiatan 1: Kingdom Monera
a. Amatilah preparat awetan bakteri yang telah disediakan yaitu Staphylococcus aureus
atau Bacillus subtilis di bawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai!
b. Tentukanlah bentuk sel bakteri yang anda amati dan gambarlah!
c. Tulislah klasifikasi organisma tersebut!
6. Hasil
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Monera
Divisio/Phylum :
Class :
Order :
Family :
Genus :
Species :
Gambar Klasifikasi
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisio/Phylum :
Class :
Order :
Family :
Genus :
Species :
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio/Phylum :
Class :
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisio/Phylum :
Class :
Order :
Family :
Genus :
Species :
7. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan anda dan studi pustaka, buatlah perbandingan untuk
karakteristik tipe sel (prokariot dan eukariot), mitokondria membran inti, dinding sel,
Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
PRAKTIKUM 12
2. Tujuan
3. Teori
5. Cara Kerja
a. Tentukan lokasi pengamatan anda, hutan hujan tropis (primer/sekunder) atau
suatu padang rumput!
b. Tentukan luas area pengamatan, misalnya 2m x 2m!
c. Catat semua komponen biotik dan abiotik di area pengamatan anda!
d. Catat semua populasi pada komunitas di area pengamatan anda!
e. Hitung kepadatan populasi dari beberapa populasi yang anda amati (no. 4)
dan tentukan pola penyebarannya!
f. Klasifikasikan semua populasi (no. 4) dalam kategori-kategori berikut:
produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier, dan
dekomposer!
g. Amati dan gambarkan rantai dan jaringan makanan di area pengamatan anda!
h. Catat dan gambarkan hasil pengamatan pada lembar hasil pengamatan!
6. Hasil
a. Lokasi :
c. Komponen biotik :
Komponen abiotik :
e. Kepadatan populasi :
f. Klasifikasi populasi :
Produsen :
konsumen primer :
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 47
konsumen sekunder :
konsumen tersier :
dekomposer :
g. Rantai makanan :
Jaring-jaring makanan :
Populasi :
Ekosistem :
a. Kesimpulan
Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
2. Tujuan
3. Teori
Populasi dalam suatu komunitas saling berinteraksi. Interaksi ini ada yang
sangat erat, kurang erat dan tidak jelas terlihat. Sebagian besar interaksi antar
spesies melibatkan makanan, tetapi juga karena faktor lain. Interaksi di antara
populasi yang berbeda sangat bervariasi dan kompleks. Secara umum, interaksi
antar spesies dapat dikategorikan sebagai simbiosis, predasi/predaktori dan
kompetisi. Simbiosis dapat dibedakan menjadi simbiosis mutualisme, komensalisme
dan parasitisme.
Predasi (pemangsaan) adalah memakan organisma hidup, termasuk tanaman
oleh hewan, hewan oleh hewan, bahkan hewan oleh tanaman. Antara hewan yang
memakan (predator/pemangsa) dan hewan yang dimakan (mangsa) terdapat
berbagai strategi. Bagi predator akan mengoptimumkan efektivitas pemangsaan,
sedang bagi mangsa akan meminimalkan pemangsaan. Beberapa strategi untuk
menghindari kesempatan/peluang dimangsa yaitu kamuflase, pertahanan, respon
melarikan diri, mimikri dan lomba senjata.
Kompetisi (persaingan) adalah interaksi antar indivudu-individu dari satu atau
beberapa organisma. Kompetisi dapat terjadi di antara suatu spesies yang sama
(intra spesies) atau di antara anggota-anggota dari spesies yang berbeda
(inter/antar spesies). Berbagai sumber untuk persaingan meliputi makanan, air,
cahaya, atau ruang untuk hidup atau bersarang.
5. Cara Kerja
a. Lokasi penelitian meliputi ekosistem air asin (laut), pantai, ekosistem air tawar (danau
atau kolam atau sungai), dan ekosistem darat (hutan hujan tropis atau padang
rumput). Tentukan area pengamatan anda!
b. Carilah contoh-contoh untuk bentuk-bentuk interaksi berikut:
Simbiosis mutualisme
Simbiosis komensalisme
Simbiosis parasitisme
Preadasi, dan bagaimana strategi mangsa menghindari pemangsa?.
Kompetisi dan sumber penyebab kompetisi (makanan, air,
cahaya, dan sebagainya)!
c. Catat hasil pengamatan anda!
6. Hasil
a. Simbiosis mutualisme
b. Simbiosis komensalisme
c. Simbiosis parasitisme
7. Pembahasan
Kompetisi :
a. Kesimpulan
Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
2. Tujuan
a. Mengidentifikasi jenis-jenis sampah sebagai hasil aktivitas manusia.
b. Mengidentifikasi sumber sampah.
c. Mengelompokkan jenis sampah organik dan organik.
d. Mengusulkan cara pengelolaan sampah yang dapat memberikan nilai ekomomi bagi
masyarakat.
3. Teori
6. Hasil
a. Lokasi :
b. Tabel Pengamatan
7. Pembahasan
a. Uraikanlah dampak sampah yang anda amati terhadap lingkungan dan jelaskan upaya
untuk menanggulangi dampak pencemaran sampah terhadap lingkungan!
Nama sampah Dampak ke lingkungan Upaya pengelolaan
Udara
Tanah
b.Menurut anda bagaimana upaya pengelolaan sampah di lingkungan rumah tangga dan di
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang dapat dapat memberikan nilai ekonomi bagi
masyarakat?
Rumah tangga (rumah/tempat kost anda)
TPA
DAFTAR PUSTAKA
Dolphin WD. 1983. Biology Laboratory Manual. Wm. C. Brown Company Publushers, Lowa .
Jensen WA. 1962. Botanical Histochemistry: Principles and Practice . W.H. Fremaan and
Company.
Rondonuwu SJ, Pangemanan L, Tendean OS, Daniel J, Salaki M, Wungow H. 1999.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Edisi Ketujuh. FMIPA UNSRAT. Manado.
Wrichester AM. 1988. Biology Laboratory Manual. Wm.C. Brown Company Publishers. Lowa.
Klug SK, Cummings MR, Spencer CA, Palladino MA. 2012. Concepts of Genetics. Pearson
Education Inc. Boston.
Rondonuwu SJ, Pangemanan L, Tendean OS, Daniel J, Salaki M, Wungow H. 1999.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Edisi Ketujuh. FMIPA UNSRAT. Manado.
Verna PS, Srivastava PC. 1996. Advanced Practical Zoology. S.Chand & Co., Ltd. New Delhi.
Nugroho LH, Purnomo, Sumardi I. 2010. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan . Penebar
Swadaya. Depok.
Saroyo, Nio SA, Simbala HEI, Kandou FEF. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar I.
Jurusan Biologi FMIPA UNSRAT.
Tjitrosoepomo, G. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Praktikum 12. Faktor-faktor Abiotik dan Biotik, Rantai dan Jaringan Makanan
pada suatu Ekosistem
Kimbal, J.W. 1991. Biologi. Jilid 3. Edisi kelima. Penterjemah H.S.S. Tjitrosomo dan N. Sugiri.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Luria SE, Gould SJ, Singer S. 1998. Diktat Ekologi. Proyek Pembangunan Perguruan Tinggi
Indonesia Timur. Manado.
Rondonuwu-L S. 1998. Diktat Ekologi. Proyek Pengembangan Perguruan Tinggi Indonesia
Timur. Manado.
Simpson GG, Beck WS. Life: an Introduction to Biology. Second Edition. Harcout, Brance and
Word, Inc. New York.
Kimbal, J.W. 1991. Biologi. Jilid 3. Edisi kelima. Penterjemah H.S.S. Tjitrosomo dan N. Sugiri.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Luria SE, Gould SJ, Singer S. 1998. Diktat Ekologi. Proyek Pembangunan Perguruan Tinggi
Indonesia Timur. Manado.
Simpson GG, Beck WS. Life: an Introduction to Biology. Second Edition. Harcout, Brance and
Word, Inc. New York.