Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

MODEL ADAPTASI CALISTA ROY

OLEH KELOMPOK 3 :

Devvi Ramadhani / 11190007


Lia Priatin Ningsih / 11190016
Meiske Astrid / 11190017
Neni Najwa Ramadani / 11190018
Tarisa Tri Wahyuning / 11190024

DIII KPERAWATAN
STIKES PANTI WALUYA MALANG
TAHUN 2019/2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai bagian dari pelayanan masyarakat, tentu saja tugas perawat tidak hanya
berfokus di rumah sakit, tapi juga di lingkungan komunitas salah satunya keluarga atau
yang biasa di sebut keperawatan keluarga. Menurut Deborah (2020) Keperawatan
keluarga adalah seni dan ilmu pengetahuan, filosofi dan cara berinteraksi dengan
keluarga tentang perawatan kesehatan. Keperawatan keluarga merupakan hal penting
dalam unit perawatan kesehatan dimana seorang perawat harus menganggap keluarga
adalah sebagai sebuah unit.

Teori, praktik, dan penelitian keperawatan telah membuktikan bahwa keluarga memiliki
dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan setiap anggota keluarga
dan juga dapat memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap masalah kesehatan yang
dimiliki anggota keluarga. Perawat juga harus mempertimbangkan perawatan yang
berpusat pada keluarga sebagai bagian integral dari praktik keperawatan.

Salah satu model konseptual yang dapat di aplikasikan pada keperawatan keluarga
adalah teori adaptasi Calista Roy . Teori adaptasi Calista Roy merupakan model
keperawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan
dengan cara mempertahankan perilaku adaptif serta mampu merubah perilaku yang
inadaptif. dimana nantinya perawat dapat menganalisis permasalahan yang terjadi dan
meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat atau sakit. Sehingga pasien
mampu memenuhi kebutuhan holistiknya sesuai dengan kemampuan nya .

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Definisi Dari Keperawatan Keluarga Dan Model Adaptasi Calista Roy ?
2. Bagaimanakah Hubungan Antara Keperawatan Keluarga Dengan Model Adaptasi
Calista Roy ?
3. Bagaimanakah Contoh Penerapan Model Adaptasi Calista Roy Pada Keperawatan
Keluarga ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Dari Keperawatan Keluarga Dan Model Adaptasi Calista
Roy
2. Untuk Mengetahui Hubungan Antara Keperawatan Keluarga Dengan Model Adaptasi
Calista Roy
3. Untuk Mengetahui Contoh Penerapan Model Adaptasi Calista Roy Pada
Keperawatan Keluarga
BAB 2

Pembahasan

2.1. Definisi Dari Keperawatan Keluarga Dan Model Adaptasi Calista Roy

 Keperawatan keluarga telah berkembang sejak awal 1980-an. Definisi dan kerangka
kerja dari keperawatan keluarga adalah proses pemenuhan kebutuhan perawatan
kesehatan keluarga yang berada dalam lingkup praktik keperawatan. Asuhan
keperawatan ini dapat ditujukan kepada keluarga sebagai konteks, keluarga secara
keseluruhan, keluarga sebagai sistem, atau keluarga sebagai komponen
masyarakat. Keperawatan keluarga mempertimbangkan keempat pendekatan untuk
melihat keluarga yaitu individu, keluarga, perawat, dan komunitas untuk tujuan
mempromosikan, memelihara, dan memperbaiki kesehatan keluarga (Kaakinen et
al., 2015). KMK RI No 908 tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga
menjelaskan bahwa keperawatan keluarga adalah area kekhususan yang
mengaplikasikan berbagai konsep berbagai konsep dan teori keluarga dalam
keperawatan yang bersinggungan dengan berbagai spesialisasi keperawatan yang
lain. Pelayanan keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang
menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan
anggota keluarga dalam tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
tindakan keperawatan dengan memobilisasi sumber-sumber pelayanan kesehatan
yang tersedia di keluarga dan sumber-sumber dari profesi lain termasuk pemberi
pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas. Pelayanan keperawatan keluarga
dapat diberikan di berbagai tatanan, seperti rumah, rumah sakit, klinik, tempat praktik
perawat, dan unit pemulihan kesehatan (Departemen Kesehatan RI,
2010).Kesehatan keluarga berkaitan dengan seberapa baik keluarga berfungsi
secara bersama sebagai satu kesatuan. Ini tidak hanya menyangkut kesehatan
anggota keluarga dan bagaimana mereka berhubungan dengan anggota keluarga
lain, tetapi juga melihat seberapa baik keluarga berhubungan di masyarakat.
Kesehatan keluarga mengacu pada status kesehatan keluarga tertentu pada suatu
waktu tertentu (Hanson et al., 2005). Ini mencakup semua sikap. keyakinan,
pengetahuan, dan kebiasaan yang digunakan keluarga untuk memperoleh,
mempertahankan, atau mendapatkan kembali kesehatan.

 Teori adaptasi Roy merupakan teori model keperawatan yang menguraikan


bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara
mempertahankan perilaku adaptif serta mampu merubah perilaku yang inadaptif.
Roy menyatakan jika manusia merupakan system yang adaptif.Sehingga mahkluk
biopsikososial, dalam memenuhi kebutuhannya, selalu dihadapkan berbagai
persoalan yang kompleks, sehingga dituntut untuk mampu beradaptasi.Model
Adaptasi dari Roy ini dipublikasikan pertama pada tahun 1970 dengan beberapa
asumsi dasar. Asumsi pertama adalah setiap orang selalu menggunakan koping
yang bersifat positif maupun negatif. Kemampuan beradaptasi seseorang
dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu ; penyebab utama terjadinya perubahan,
terjadinya perubahan dan pengalaman beradaptasi. Asumsi selanjutnya Roy
meyatakan jika manusia selalu berada dalam rentang sehat – sakit, yang
berhubungan erat dengan keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara
kemampuan adaptasi.Dalam penjelasannya Roy mengatakan bahwa setiap manusia
selalu berusaha menanggulangi perubahan status kesehatan dan perawat harus
merespon untuk membantu manusia beradaptasi terhadap perubahan ini.
Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat empat elemen esensial yaitu :

1. Keperawatan :

Menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek.


Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan
menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan
pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu
untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan
menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan praktek
keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat
dan aktifitas perawat.

Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan


lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu
fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan
keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada dalam wilayah dengan
tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan energi dari upaya
koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon
stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan penyembuhan dan
kesehatan.
2. Manusia

Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan adalah individu,


keluarga, kelompok, komunitas atau sosial. Masing-masing dilakukan oleh
perawat sebagai system adaptasi yang holistic dan terbuka. Interaksi yang
konstan antara individu dan lingkungan dicirikan oleh perubahan internal dan
eksternal. Dengan perubahan tersebut individu harusmempertahankan
intergritas dirinya, dimana setiap individu secara kontinyu beradaptasi.Roy
mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai
sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu
kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan
balik.Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan
aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara
adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif mausia digambarkan dalam
istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling
berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit untuk
beberapa tujuan.

3. Kesehatan

Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan
tertinggi sehat. Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan proses
dalam upaya dan menjadikan dirinya secara terintegrasi secara keseluruhan, fisik,
mental dan social. Integritas adaptasi individu dimanifestasikan oleh kemampuan
individu untuk memenuhi tujuan mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi

Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap


rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit
sangat individual dipersepsikan oleh individu. Kemampuan seseorang dalam
beradaptasi (koping) tergantung dari latar belakang individu tersebut dalam
mengartikan dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan,
pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain.

4. Lingkungan
Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan
eksternal, yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku
seseorang dan kelompok. Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun
psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman

Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu
(berupa pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses stressor
biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.manifestasi
yang tampak akan tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan
pemahaman yang baik tentang lingkungan akan membantu perawat dalam
meningkatkan adaptasi dalam merubah dan mengurangi resiko akibat dari
lingkungan sekitar.Sistem adaptasi memiliki empat model adaptasi yang akan
berdampak terhadap respon adaptasi diantaranya, yaitu : Fungsi Fisiologis, konsep
diri, fungsi peran dan interdependen.Sistem adaptasi fisiologis terkait dengan
kebutuhan dasar manusia diantaranya adalah oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas
dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan
endokrin.Konsep diri merupakan bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi
sosial dalam berhubungan dengan orang lain.Fungsi peran adalah proses
penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran seseorang dalam
mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain. Model
adaptasi terakhir adalah interdependen yaitu Kemampuan seseorang mengenal
pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara
interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.

Melalui empat model adaptasi, Roy menyatakan terdapat dua hasil akhir dari respon
adaptasi yaitu respon yang adaptif dimana terminologinya adalah manusia dapat
mencapai tujuan atau keseimbangan sistem tubuh manusia, dan respon yang tidak
adaptif dimana manusia tidak dapat mengontrol dari terminologi keseimbangan
sistem tubuh manusia, atau tidak dapat mencapai tujuan yang akan diraih.

2.2. Hubungan Antara Keperawatan Keluarga Dengan Model Adaptasi Calista Roy

Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan Didalamnya


menggambarkan manusia sebagai sistem adaptif. Adaptasi dipertimbangkan baik
proses koping terhadap stressor dan produk akhir dari koping. Proses adaptasi
termasuk fungsi holistic untuk mempengaruhi kesehatan secara positif dan itu
meningkatkan integritas. Proses adaptasi termasuk semua interaksi manusia dan
lingkungan terdiri dari dua proses. Bagian pertama dari proses ini dimulai dengan
pperubahan dalam lingkungan internal dan eksternal yan gmembutuhkan sebuah
respon. Perubahan-perubahan itu adalah stressor atau stimulus fokal dan ditengahi
oleh factorfaktor konstektual dan residual. Bagian-bagian stressor menghasilkan
interaksi yang biasanya disebut stress. Bagian kedua adalah mekanisme koping
yang merangsang untuk menghasilkan respon adaptif dan inefektif.

Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan lingkungan,


sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat.Komponen-komponen
adaptasi mencakup fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling
ketergantungan.

Proses adaptasi

Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup semua


interaksi individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses, seperti yang
berikut.

1) Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal.


Perubahan ini merupakan stresor atau stimulus fokal. Apabila stresor atau stimulus
tersebut mendapat dukungan dari faktor-faktor konseptual dan resitual maka
akanmuncul interaksi yang biasa disebut stres. Dengan demikian adaptasi sangat
diperlukan untuk mengatasi stres.

2) Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respons adaptif


atau tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu kondisi yang dapat
meningkatkan pencapaian tujuan individu mencakup kelangsungan hidup,
pertumbuhan, reproduksi, dan integritas

Sumber :
Siregar, D., Manurung, E. I., Sihombing, R. M., Pakpahan, M., Sitanggang, Y. F.,
Rumerung, C. L., ... & Triwahyuni, P. (2020). Keperawatan Keluarga. Yayasan Kita
Menulis.

Anda mungkin juga menyukai