Rangkuman Sejarah Bab 1 - 5
Rangkuman Sejarah Bab 1 - 5
BAB I
KONSEP DASAR SEJARAH
Pengertian diakronis, sinkronis dan kronologi
Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam
bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronisartinya
memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya.
Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait
peristiwanya.
Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah
Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu
sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses,sejarah
akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai
waktu B.
Contoh:
1. Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
2. Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930
3. Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949
4. Gerakan Zionisme 1897-1948
Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas
dalam ruang.Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu padasaat tertentu, titik tetap
pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan
peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu
kondisi seperti itu.
Contoh: satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan
ekonomi di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi
hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat itu.
Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin
mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang
sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial
menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis
Contoh:
– Peranan militer dalam politik,1945-1999 ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )
– Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )
Konsep Ruang
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.
· Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam
perjalanan waktu.
· Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari
ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
· Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang
menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
Konsep waktu
· Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa
lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
· Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa
lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah
itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita
untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa
mendatang.
· Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk
perencanaan masa yang akan datang
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu
peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah
2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
3. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena
perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana
manusia hidup (beraktivitas).
A. Kronologi dan periodisasi dalam sejarah
Kronologi dan periodisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sejarah. Dengan
periodisasi sejarawan dapat lebih fokus pada penelitian sejarah. Hasil penelitiannya juga akan
lebih sempurna. Kesempurnaan ini juga akan lebih lengkap jika hasil penelitian sejarah di
susun secara kronologis dimana urutan waktu terjadi peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat
dengan baik.
a. Kronologi dalam sejarah
Dalam mempelajari dan menyusun peristiwa sejarah akan selalu terkait dengan waktu.
Waktu adalah sesuatu yang selalu bergerak dari masa lalu masa kini dan masa yang akan
datang. Peristiwa-peristiwa tersebut harus brgerak sehingga melahirkan peristiwa baru yang
saling terkait dan tidak pernah berhenti. Upaya yang dilakukan para sejarawan untuk
menyusun peristiwa sejarah secara teratur menrut urutan waktunya disebut kronologi sejarah.
Hal yang membedakan antara kronologi dan periodisasi hanyalah dalam batasan
waktunya. Periodisasi mengatur pembagian atau pembabakan peristiwa masa lampau dengan
batasan waktu yang terbatas.
Dalam kenyataan sejarah yang sebenarnya, tidak di kenal adanya kronologi ataupun
periodisasi sejarah. Karena pada hakikatnya peristiwa saling berkesinambungan antara yang
satu dengan yang lainnya dan tidak akan terputus dalam satu periodisasi. Tujuan periodisasi
dan kronologi dalam penulisan sejarah bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari
sejarah.
Istilah kronologi di artikan dan dipahami sebagai urutan peristiwa yang disusun
berdasarkan terjadinya. Kronologi berasal dari bahasa yunani yaitu chronos berarti waktu
danlogos berarti ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah berarti ilmu tentang waktu.
Dalam sejarah kronologi adalah ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu
peristiwa dan tempat peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu. Tujuan
kronologi adalah menghindari anakronisme atau kerancuan waktu sejarah.
Dengan memahami konsep kronologi kita juga dapat melihat kaiatan-kaitan peristiwa
yang terjadi di masa lalu dan direkonstruksi kembali secara tepat berdasarkan urutan waktu
terjadinya. Berkat bantuan konsep kronologi kita juga dapat melihat kaitan peristiwa sejarah
yang terjadi di belahan bumi yang lain. Kronologi merupakan ilmu dasar yang sangat penting
dalam ilmu sejarah karena konsep ini menggambarkan proses sejarah. Misalnya bulan, hari
tahun terjadinya suatu peristiwa penting. Catatan tahun terjadinya suatu peristiwa sejarah
biasa di sebut kronik.
Cara terbaik dalam menunjukan suatu peristiwa secara kronologi adalah dengan
menggunakan garis waktu. Garis waktu tersebut menjajarkan peristiwa yang terjadi di masa
lalu urut berdasarkan waktu terjadinya. Mengenai tentang waktu yang di pakai tergantung
ruang lingkup peristiwa yang akan di paparkan. Ada beberapa ukuran waktu atau sistem
penanggalan misalnya masehi isalam dan cina tradisional.
Sebagai bangsa yang besar bangsa indonesia mempunyai perjalanan sejarah yang
panjang. Kronologi sejarah indonesia di mulai pada zaman prasejarah yang terdiri dari zaman
batu dan logam. Zaman batu terdiri dari palaeolithikum atau zaman batu tua, mesolithikum
atau zaman batu tengah, neolithikum atau zaman batu muda dan megalithikum atau zaman
batu besar. Terus zaman hindu-budha zaman islam zaman kolonial belanda, zaman
pendudukan jepang, zaman kemerdekaan, zaman orde lama zaman orde baru dan zaman
reformasi.
b. Periodisasi dalam sejarah
Merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan
waktu. Dalam membuat periodisasi para sejarawan membuat kesimpulan umum mengenai
sebuah peiode.contoh para sejarawan membagi sejarah dalam dua periode:
– Zaman prasejarah yakni zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Babakan ini di
mulai sejak adanya manusia hingga ditemukannya peninggalan-peninggalan tertulis.
– Zaman sejarah yakni zaman ketika manusia sudah mengenal tulisan. Babakan ini di mulai
sejak manusia sudah mengenal tulisan hingga sekarang.
Periodisasi sangat penting dalam penulisan sejarah karena merupakan batang tubuh
cerita sejarah.
Peridisasi dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis penulisan yang dilakukan.
Periodisasi dapat dilakukan berdasarkan perkembangan poltik, sosial, ekonomi, kebudayaan,
dan agama. Berdasarkan perkembangan politik periodisasi dapat dilakukan berdasarkan raja-
raja yang memerintah di suatu daerah seperti kesultanan yogyakarta dan banten. Berdasarkan
perkembangan sosial ekonomi periodisasi dapat dilakukan dengan pembagian sejarah
berdasarkan sistem mata pencaharian masyarakat. Misalnya masa berburu dan
mengumpulkan makanan yang diikuti dengan masa bercocok tanam dan hidup menetap.
Berdasarkan kebudayaan, periodisasi dilakukan dengan mengelompokkan masyarakat dengan
kebudayaan terendah sampai masyarakat dengan kebudayaan tertinggi.
BAB II
Bagi mereka, dengan bercocok tanam dirasakan persediaan makanan akan tercukupi
sepanjang tahun tanpa harus membuka ladang lagi. Selain bercocok tanam juga mereka
mengembangkan hewan ternak untuk dipelihara.
Seni Bangunan
Pengaruh Hindu-Budha secara fisik paling jelas tampak pada bangunan candi.
Dimana, candi merupakan bangunan yang paling banyak didirikan pada masa
pengaruh kebudayaan Hindu-Budha. Candi memiliki arti atau bentuk bangunan
beragam misalnya candi yang berfungsi sebagai tempat peribadatan dan makam,
candi pemandian suci (parthirtan).
Candi terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki bandi (bhurloka, alam dunia fana),
tubuh candi (bhurwaloka, alam pembersihan jiwa), dan puncak candi (swarloka,
alam jiwa suci). Namun, karena ciri akulturasi adalah dengan mempertahankan
kekhasan budaya asalnya, maka terdapat perbedaan arsitektur yang cukup
mencolok, salah satunya candi yang berada di kawasan Jawa Tengah dengan
yang ada ada di Jawa Timur. Adapun perbedaan dari candi-candi tersebut antara
lain :
Kesusasteraan
Pengaruh akulturasi budaya ini paling jelas tampak pada upaya adaptasi yang
dilakukan oleh sejumlah pujangga seperti Mpu Kanwa, Mpu Sedah, Mpu
Dharmaja, dan Mpu Panuluh. Mereka melakukan adaptasi terhadap epic
Mahabharata dan Ramayana disesuaikan dengan kondisi pada masa itu.
Sistem Pemerintahan
Islam datang ke Indonesia ketika pengaruh Hindu dan Buddha masih kuat. Ketika itu,
Majapahit masih menguasai sebagian besar wilayah yang kini termasuk wilayah Indonesia.
Sama seperti ketika berkenalan dengan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat
Indonesia berkenalan dengan agama dan kebudayaan Islam melalui jalur perdagangan.
Melalui aktifitas ekonomi ini masyarakat Indonesia yang Hindu-Buddha lambat laun
mengenal ajaran Islam, terutama masyarakat pesisir laut yang cenderung lebih terbuka
terhadap budaya asing.
1. Teori Mekah, mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung
dari Mekah atau Arab sekitar abad pertama Hijriah. Tokoh yang menperkenalkan teori ini
adalah Haji Abdul Karim Amrullah atau HAMKA
2. Teori Gujarat, mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Sarjana pertama yang mengemukakan teori ini
adalah J. Pijnapel dari Universitas Leiden, Belanda. Teori ini juga dikembangkan oleh J.P.
Moquetta
3. Teori Persia, mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah
Persia. Pencetus teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat yang memberikan analisisnya pada
kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia.
4. Teori Cina, mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari para
perantau Cina. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus Cina-Islam-Jawa menyatakan,
menurut kronik Dinasti Tang (618-960), di daerah Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dam
pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam. Semua teori di atas
masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri.
Tidak ada kemutlakan dan kepastian yang jelas dalam masing-masing teori tersebut. Dalam
perkembanganya, tradisi agama dan kebudayaan bercorak Islam mampu membaur dengan
budaya pribumi Indonesia yang telah juga dipengaruhi agama dan budaya Hindu Buddha.
Dari proses asimilasi tersebut muncullah agama dan budaya Islam yang sinkretis.
Peninggalan-peninggalan bercorak Islam dapat dilihat dari: penggunaan bahasa Arab,
bangunan fisik (candi dan nisan pada makam), khasanah kesusastraan, karya seni kaligrafi,
musik, dan tari. Hingga sekarang tradisi bernilai Islam tersebut masih dipraktikkan oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, perkembangan Islam
di Indonesia mulai abad ke-13 yang menunjukkan intensitas tinggi. Pengaruh Islam terlihat
dari sistem pemerintahan, perilaku keagamaan dan bukti fisik. Sistem pemerintahan
Kemunculan Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam di Indonesia menunjukkan bukti konkrit
pengaruh Islam pada sistem kemasyarakatan, dalam konteks sistem politik dan pemerintahan.
Ditunjukkan dengan penggunaan gelar Sultan untuk raja. Dalam struktur pemerintahan
Kraton Demak juga menunjukkan Islam telah memengaruhi pola dan tatanan pemerintahan
kerajaan-kerajaan di Indonesia, ditandai adanya jabatan penghulu.
Di berbagai tempat di nusantara banyak diadakan upacara adat dengan latar belakang terkait
paham-paham tertentu dalam Islam. Misal, kenduri bubur sura, asan-usen tabut, kanji asura,
dan lain-lain. Di bidang keagamaan, tasawuf memiliki pengaruh cukup penting. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasawuf adalah ajaran untuk mengenal dan
mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar
dengan-Nya.
Bukti fisik Bukti fisik masuknya pengaruh Islam terlihat pda bidang seni bangunan
(arsitektur) dan seni sastra. Berikut ini penjelasannya: Seni bangunan Bukti adanya pengaruh
Islam pada seni bangunan ada pada masjid dan makam. Masjid adalah bangunan tempat
ibadah shalat bagi umat Islam. Dalam bangunan masjid pengaruh Islam terlihat dari seni ukir
di dalam relief di Masjid Mantingan Jepara Jawa Tengah. Selain di masjid juga ada seni ukir
kayu di Cirebon Jawa Barat. Pengaruh Islam pada makam terlihat dari nisan Fatimah binti
Maimun di Leran Gresik Jawa Timur, makam Al Malikussaleh di Beuringen, Samudera,
Aceh Nanggroe Darussalam dan makam Troloyo di Mojokerto, Jawa Timur. Seni sastra
Bukti pengaruh Islam pada seni sastra sangat banyak. Di Sumatera muncul karya sastra yang
berbentuk hikayat, syair, tambo dan silsilah. Di Jawa muncul karya sastra seperti suluk,
babad, tembang dan kitab.
Kerajaan Islam di Indonesia Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia terlihat dari ada
sejumlah kerajaan yaitu: Kerajaan Perlak Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Aceh
Darussalam Kerajaan Ternate dan Tidore Kerajaan Demak Kerajaan Pajang dan Mataram
Kerajaan Banten dan Cirebon Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan
BAB V
PERKEMBANGAN PENJAJAHAN BANGSA EROPA DI INDONESIA
Portugis
Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudra dan sampai di Tanjung Harapan, Afrika
Selatan, pada 1488. Penjelajahan lalu diteruskan Vasco da Gama yang sampai di Gowa
(India) pada 1498, lalu pulang ke Lisboa, Portugal, dengan membawa rempah-rempah.
Portugis pun semakin gigih dalam mencari sumber rempah-rempah. Untuk itu, Portugis
melanjutkan ekspedisi ke timur yang dipimpin Alfonso d’Albuquerque untuk menguasai
Malaka. Ia berhasil menguasai Malaka sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di Asia
Tenggara pada 10 Agustus 1511.
Spanyol
Orang Spanyol yang pertama kali melakukan penjelajahan samudra adalah Christopher
Columbus. Pada 1492, ia berlayar ke arah barat melewati Samudra Atlantik, hingga akhirnya
tiba di benua Amerika. Saat itu, Columbus berpikir kalau dia telah sampai di daerah yang
ditujunya, yaitu India. Karena itulah Columbus lalu menamakan penduduk lokal yang ia
temui sebagai warga Indian.
Belanda
Inggris
Di antara bangsa-bangsa tersebut, Belanda merupakan negara yang cukup lama berada di
Indonesia. Hingga akhirnya mereka membuat perusahaan dagang di Indonesia. Meski telah
bangkrut, sampai sekarang, perusahaan ini tercatat sebagai salah satu perusahaan terkaya di
dunia, lho! Ada yang bisa menebak nama perusahaannya?
Keberadaan VOC tidak hanya sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik.
VOC memiliki hak octrooi, yaitu monopoli perdagangan, mencetak mata uang sendiri,
mengadakan perjanjian, menyatakan perang dengan negara lain, menjalankan kekuasaan
kehakiman, memungut pajak, memiliki angkatan perang, dan mendirikan benteng. VOC pun
memiliki beberapa kebijakan, yaitu:
1. Contingenten: pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan ke VOC.
2. Verplichte leverantie: penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan
VOC. Kebijakan ini berlaku di daerah jajahan yang tidak secara langsung dikuasai VOC,
misalnya Kesultanan Mataram.
Pada tahun 1799, VOC bangkrut karena pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi,
menanggung utang akibat perang, dan kemerosotan moral para pegawai. Dengan
dibubarkannya VOC, maka kekuasaannya di Indonesia kemudian diambil alih oleh
pemerintah kerajaan Belanda yang saat itu dikuasai Prancis.
Kerajaan Belanda dipimpin Louis Napoleon, yang merupakan adik Napoleon Bonaparte,
mengangkat Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada tahun 1808 untuk
mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. Tugas lainnya adalah memperbaiki nasib
rakyat selaras dengan cita-cita Revolusi Prancis. Adapun kebijakan Daendels adalah:
Van den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa (cultuur stelsel) sejak tahun 1830.
Penerapan cultuur stelsel banyak mengalami penyimpangan, seperti waktu tanam yang
melebihi usia tanam padi, tanah yang seharusnya bebas pajak tetap kena pajak, hingga rakyat
harus menyediakan sampai setengah tanahnya. Meski begitu, Tanam Paksa juga berdampak
positif karena rakyat Indonesia mengetahui jenis-jenis tanaman baru dan mengetahui cara
tanam yang baik.
Pada tahun 1870, Tanam Paksa dihapus dan diganti Politik Pintu Terbuka yang tertuang
dalam UU Agraria 1870 yang mengatur tentang kepemilikan tanah pribumi dan pemerintah.
Di sini, mulai diberlakukan politik pintu terbuka, investor asing mulai muncul, terjadi
pengembangan usaha perkebunan di luar Jawa, dan sistem kerja paksa diganti dengan sistem
kerja bebas.
Bab 6
Menurut Van Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
Asia.
Prof. Dr. H. Kern mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Campa.
Moh. Ali mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
bangsa di sebelah utara Formosa, sebelah barat Madagaskar, dan sebelah timur
2. Manusia purba dan Homo Sapiens mempunyai perbedaan tubuh. Terutama volume
otaknya, Homo Sapiens (manusia cerdas) sudah lebih dari 900 cc.
3. Kehidupan sosial masyarakat pada masa awal di nusantara terbagi dalam masa
hidup berkelompok;
hidup mengembara;
gathering).
Hidup di masa bercocok tanam, cirinya:
menaklukkan alam,
mengenal persawahan,
pertukangan, serta
4. Alat-alat batu pada zaman praaksara di Indonesia terbagi atas zaman Paleolitikum,
5. Zaman batu terbagi atas tiga periode atau zaman, yakni zaman Batu tua, zaman Batu