Oleh
2117031108
JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
2. Biodata Penulis
a. Nama Lengkap : David Aji Saputra
b. NIM : 2117031108
c. Jurusan : Matematika
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Lampung
e. Alamat Rumah dan No Telp/HP : Housing III, Blok E No.038, Gula
Putih Mataram, Lampung Tengah,
082231774051
f. Email : davidaji305@gmail.com
3. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Muslim Ansori, S. Si., M. Si.
b. NIP : 197202271998021001
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 5
B. Saran ............................................................................................................... 5
iii
BAB I. LATAR BELAKANG
Perkalian adalah salah satu dari empat dasar operasi matematika dari
aritmatika, dengan yang lainnya adalah penambahan, pengurangan dan pembagian.
Perkalian dengan hasil bilangan dua angka merupakan kompetensi dasar yang baru
bagi peserta didik kelas II SD/MI. Konsep perkalian ditanamkan sebagai penjumlahan
berulang, sehingga kemampuan dasar berulang perkalian dua bilangan 1-9 seharusnya
sudah dikuasai, apalagi untuk mahasiswa, karena penguasaan materi tersebut untuk
bekal persyaratan mempelajari materi berhitung selanjutnya. Terkhusus untuk para
mahasiswa perkalian 1-9 seharusnya sudah diluar kepala.
Dengan apa yang telah terjadi dari pernyataan di atas, peneliti mempunyai
solusi untuk mempermudah cara perhitungan 6-9 dan mudah diingat oleh anak anak
yang berada di tingkat sekolah dasar yaitu dengan cara manual menggunakan jari
kedua tangan, sehingga trik cepat ini mudah ditangkap oleh anak anak sekolah dasar.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana cara mempermudah operasi
perkalian dua bilangan dari 6-9 dan mengetahui apakah cara ini mudah dipahami oleh
anak-anak dibawah umur 10 tahun.
1
BAB II. METODE PENELITIAN
B. Prosedur Penelitian
1. Apabila untuk perkalian 6 dan 8, ketiga jari kanan ditekuk dan satu jari kiri
ditekuk, itu karena tekukan diambil yang melebihi 5 sehingga 6 ada satu jari
setelah angka 5 dan 8 ada tiga jari setelah angka lima. Kemudian tekukan jari
tersebut ditambah dan yang tidak ditekuk dikali. Sehingga mendapat hasil 48.
2. Apabila untuk perkalian 7 dan 8,ketiga jari kanan ditekuk dan kedua jari kiri
ditekuk , itu karena 7 ada dua jari setelah 5 dan 8 ada tiga jari setelah 5.
Kemudian tekukan jari tersebut ditambah dan yang tidak ditekuk dikali.
Sehingga mendapat hasil 56.
2
3. Apabila untuk perkalian 8 dan 8, ketiga jari kanan dan kiri sama sama ditekuk,
itu karena 8 ada tiga jari setelah 5. Kemudian tekukan jari tersebut ditambah
dan yang tidak ditekuk dikali. Sehingga hasilnya 64.
4. Apabila untuk perkalian 9, berbeda dengan cara diatas. Perkalian 9 ini lebih
simple. Misal perkalian 1 dan 9, maka satu jari sebelah kiri ditekuk dari yang
hitungan ke satu, sehingga hasilnya adalah yang bukan tekukan yaitu 9.
Untuk perkalian 2 dan 9, maka satu jari sebelah kiri ditekuk dari yang hitungan
ke dua, tekukan tersebut menjadi pemisah antara puluhan dan satuan dimana
yang sebelah kiri puluhan dan sebelah kanan satuan, sehingga hasilnya adalah
18.
3
BAB III. PEMBAHASAN
Berdasarkan caranya, cara ini sangat mudah dilakukan dan dipahami yaitu
hanya dengan menekuk jari yang dipertanyakan, apabila perkalian 6 dan 8 menekuk
jari sebelah kiri satu dan sebelah kanan tiga, apabila 7 menekuk dua jari, begitupun
seterusnya. Cara menentukan hasilnya yaitu, jari yang ditekuk ditambah dan jari yang
tidak ditekuk dikali. Tetapi cara itu berbeda dengan perlakuan perkalian 9, perkalian
9 lebih mudah yaitu dengan cara menekuk satu jari yang dipertanyakan, apabila
perkalian 5 dan 9 maka tekuk satu jari pada urutan kelima dan urutan itu dimulai dari
jari sebelah kiri, kemudian untuk perkalian 7 dan 9 maka tekuk satu jari pada urutan
ke tujuh , begitupun seterusnya. Cara menentukan hasilnya yaitu tekukan tersebut
menjadi pemisah kanan dan kiri dimana sebelah kiri menjadi puluhan dan sebelah
kanan menjadi satuan. Cara ini ternyata mudah dipahami bagi anak-anak di bawah
umur 10 tahun untuk mengerjakan perkalian 6-9 untuk operasi perkalian dua
bilangan.
Cara ini tidak ada kendala sama sekali karena caranya yang mudah dan
konsepnya yang mudah dipahami dikalangan anak sekolah dasar.
4
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ternyata cara ini mudah
dipahami oleh anak-anak dibawah umur 10 tahun untuk mempermudah proses
perkaliannya. Anak- anak dibawah umur 10 tahun sangat terbantu dengan cara ini
untuk mengerjakan operasi perkalian dua bilangan 6-9.
B. Saran
Saran untuk penelitian ini adalah buat cara yang mudah dipahami lagi seperti
cara ini tetapi untuk perkalian puluhan.
5
DAFTAR PUSTAKA