OLEH:
NOFITA AFIANI ARSIH
NIM. P07120419056
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes RI
Tim Penguji:
Tanggal Ujian :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Skripsi pada Program Studi Sarjana
Penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
3. Bapak Aan Dwi Sentana, M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
iii
6. Kedua orang tua dan kakak saya yang telah senantiasa memberikan
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari isi
maupun sistematika penulisan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
Penulis
iv
Efektivitas Kegiatan Kolase dan Finger Painting
Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak
di Taman Kanak-Kanak Bakti Insani
Nofita Afiani Arsih1, Drg. GA Sri Puja Warnis W2, Moh. Arip3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram Jl. Kesehatan V/1 Mataram
Tlp. (0370) 621383
Email : nofitaafiani190@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci : Anak Pra Sekolah, Motorik Halus, Kolase, Finger Painting
v
The Effectiveness of Koladse and Finger Painting
Activities Against Fine Motor Development In Children
at Bakti Insani Kindergarten
Nofita Afiani Arsih1, Drg. GA Sri Puja Warnis W2, Moh. Arip3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram Jl. Kesehatan V/1 Mataram
Tlp. (0370) 621383
Email : nofitaafiani190@gmail.com
ABSTRACT
Background: Kindergarten children's motor skills will not develop without the
maturity of motor control, motor control will not be optimal without physical
fitness, body fitness will not be achieved without physical exercise. Bakti Insani
Kindergarten there are still many students whose fine motor skills are not yet
developed, if stimulation is not given, the child cannot develop. There are still
many children who cannot use pencils properly.
Objective: To find out the effectiveness of collage and finger painting activities on
fine motoric changes in children.
Methods: This study used a pre-experimental research design with the Two
Group Pretest-Posttest approach. The population of this study were all students
aged 4-6 years, with a sample of 40 students using the total sampling method.
Data collection used a questionnaire, analyzed using paired t-test and
independent t-test.
Results: The average fine motor change before being given collage activities was
4.05 and after being given 8.70, while the average change in fine motor before
being given finger painting was 4.30 and after being given 9.00. There is an
influence of collage and finger painting activities on fine motoric changes in
children in Bakti Insani Kindergarten with a value of ρ value = 0.000. While there
is no difference in the effectiveness of the collage and finger painting activities in
the sense that H0 is accepted and Ha is rejected (p-value 0.643) with the
statistical test results p> α = 0.05
Conclusion: From the results of this study it can be said that collage and finger
painting activities are equally effective in increasing fine motor changes in
children.
Suggestion: Teachers can provide education on collage and finger painting
activities to children as a form of increasing fine motor changes.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………….…………. i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….. ii
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. iv
ABSTRAK…………………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………… vii
i
DAFTAR TABEL……………………………………………………………. x
……....
DAFTAR xi
GAMBAR…………………………………………………………………
DAFTAR xii
LAMPIRAN……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1
……...
A. Latar Belakang……………………………………………………. 1
……........
B. Rumusan 4
Masalah……………………………………………………………
C. Tujuan 4
Penelitian…………………………………………………………….
D. Manfaat 5
Penelitian……………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………….…………………….. 6
……..
A. Kerangka 6
Teoritis……………………………………………………………..
B. Kerangka 25
Konsep…………………………………………………………….
C. Hipotesis 26
Penelitian………………………………………………………….
BAB III METODE 27
PENELITIAN…………………………………………………...
vii
A. Tempat dan Waktu 27
Penelitian……………………………………………….
B. Rancangan 27
Penelitian………………………………………………………..
C. Populasi dan Sampel………………. 28
………………………………………..
D. Teknik Pengambilan Sampel…... 29
……………………………………………
E. Variabel 29
Penelitian…………………………………………………………....
F. Definisi 30
Operasional…………………………………………………………..
G Data yang Dikumpulkan.. 30
. …………………………………………………….
H. Cara Pengumpulan Data…………………. 31
………………………………….
I. Teknik Pengolahan dan Analisa Data……………. 32
…………………………
J. Kerangka 35
Kerja………………………………………………………………..
K. Prosedur Penelitian.……………………. 36
…………………………………….
BAB IV HASIL 39
PENELITIAN……………………………………………………..
A. Gambaran Lokasi 39
Penelitian…………………………………………………
B. Karakteristik 40
Responden………………………………………………………
C. Gambaran Khusus Hasil 42
Penelitian…………………………………….........
BAB V PEMBAHASAN……. 48
………………………………………………………..
A. Motorik Halus Sebelum Kegiatan Kolase dan Finger 48
Painting...................
B. Perubahan Motorik Halus Setelah Kegiatan Kolase 50
viii
C. ……………………...… 51
D. Perubahan Motorik Halus Setelah Finger
Painting………………………….. 52
E. Analisis Pengaruh Kegiatan Finger Painting Terhadap Peningkatan
Perkembangan Motorik Halus Pada Anak di TK Bakti 53
Insani……………….
Analisis Pengaruh Kegiatan Finger Painting Terhadap Peningkatan
Perkembangan Motorik Halus Pada Anak di TK Bakti
Insani……………….
F. Efektivitas Kegiatan Kolase dan Finger Painting Terhadap
Peningkatan Perkembangan Motorik Halus pada Anak di Taman
Kanak-Kanak Bakti Insani……………………………………….. 54
……………………………………
G Keterbatasan Penelitian……………………………………………………. 56
.
BAB VI KESIMPULAN DAN 57
SARAN……………………………………………
A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 57
.
B. Saran…………………………………………………………………………. 57
.
DAFTAR 59
PUSTAKA………………………………………………………………..
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
kolase…………………….
kolase………………….
painting………….
Insani…………………………
Desain Penelitian 27
Experiment………………………………...
Insani…….
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7. Dokumentasi
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
motorik merupakan kegiatan gerak pusat saraf dan otot. Akibatnya, anak
motorik kasar dan perkembangan motorik halus adalah dua fase berbeda
sederhana, dan membuat berbagai bentuk dari kertas pada saat mereka
berusia 4-5 tahun. Mereka juga harus bisa melipat mainan menggunakan
1
2
52,9 juta anak dii bawah usia lima tahun pada tahun 2018 : 95% anak
ringan hingga parah. Terdapat sekitar 16% balita di bawah usia lima
atau aktivitas lainnya. Adapaun untuk total anak-anak yang berusia 4-6
tahun sejumlah 40 siswa, dan untuk jumlah siswa dalam penelitian ini
yang akan membuat mereka tetap terlibat dan bersemangat untuk belajar.
& Wahyuni, 2020). Finger Painting adalah permainan atau kegiatan yang
sisi lain, adalah gambar yang dibuat dari potongan kertas atau bahan lain,
sebuah gambar., Kata "kolase" yang artinya merekatkan berasal dari kata
latin "coller" yang berarti kolase. Sebaliknya, kolase adalah karya seni
Insani”.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Insani.
Bakti Insani.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
halus pada anak pra sekolah dengan Intervensi Kegiatan Kolase dan
Finger Painting.”
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak/Keluarga/Masyarakat
maksimal.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
sebagian besar anak-anak (anak kecil), yaitu suatu masa yang sering
di ibaratkan tidak akan ada habisnya ketika anak tidak sabar menanti
menjadi lebih kuat dan lebih berat secara fisik seiring bertambahnya
6
7
penegakan standar sosial dan agama harus dimulai dar masa balita
Indonesia, 2020).
2016).
berdasarkan berat badan dan panjang atau tinggi badan, yang meliputi 4
indikator yaitu berat badan menurut Umur (BB), badan panjang atau tinggi
badan menurut Umur (PB/U) atau TB/U), berat badan menurut panjang
atau tinggi badan (BB/PB atau BB/TB), dan indeks massa tubuh menurut
Indonesia, 2020).”
1. Faktori genetiki
2. Faktori lingkungani
3. Faktori perilakui
11
keadaan lingkungan.
stimulasi anak usia prasekolah (4-5 tahun), baik yang berasal dari
2. Keadaan fisik
yang besar.
yang besar.
berlangsung.
14
keterampilan motorik.
7. Usia
8. Gender
Anak usia dini adalah masa belajar, tetapi bukan hanya belajar
kecil.
4) Masa anak awal mungkin merasa lebih sulit untuk fokus pada
keras.
khususnya.
b. Aspeki sosiali:
darinya.
sayang
(puzzle)
6) Melipat-lipat kertas
b) Model pengembangan motorik halus anak pra sekolah usia > 4-5
tahun
dengan benar.
dan melengkung.
1. Alasani Sosiali
2. Alasan Akademis
3. Alasani iPsikologis/Emosionali
sebagai berikut:
(BSH)”
3. Kolase
karya.
1. Manfaat Kolase
(Mujahid, 2019).
a. Titik, ialah Unit terkecil dari elemen visual yang disebut titik.
dapat dibuat dengan korek api, benang, ranting, dan kawat dapat
dijadikan bahan.
warna kolase.
21
2. Bahan kolase
Keterangan :
1. Daun Kering
2. Bunga Kering
3. Kerang
4. Biji-bijian
kain perca).
Keterangan :
1. Ketas Origami
2. Tutup Botol
3. Kain Perca
potong
pemandangan gunung
menggunakan lem
23
4. Finger Painting
gerakan indahnya sebab jari anak bergerak dan menyentuh alat cat
ialah suatu kegiatan teknis melukis dengan jari di atas kertas, yang
4. Air 3 gelas
24
Keterangan :
1. Pewarna
Primer (biru,
merah dan
kuning)
2. Tepung Kanji
3. Minyak
Goreng
4. Air
yaitu:
Keterangan:
1. Panci
2. Wadah
3. Pengaduk Adonan
25
panci.
adonan.
disiapkan
sebagai berikut :
B. Kerangka Konsep
“Aspek
Kegiatan Kolase perkembangan Peningkatan
dan Finger Painting anak prasekolah :”
perkembangan motorik
- Perubahan halus pada anak.
perkembangan
motorik halus” Penilaian
perkembangan motorik
- “Perkembangan halus berdasarkan skor:
Personal sosial”
1) “Skor 1-3 = Belum
- “Motorik kasar” berkembang (BB)”
- “Bahasa dan 2) Skor 4-6 = Mulai
bicara” berkembang (MB)”
3) Skor 7-9 =
Berkembang
27
Faktor yang
mempengaruhi
tumbuh kembang
anak
1. Faktor Genetik
2. Faktor
Lingkungan
3. Faktor perilaku
Keterangani : : Ditelitii
: Tidak Ditelitii
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Insani.
a. Tempat Penelitiani
Barat.
b. Waktu Penelitian
1) Penyusunani skripsi ini dimulai padai bulani Junii 2023 sampai dengani Juli
2023.
2. Rancangan Penelitian
penelitian yang telah ditetapkan dan berfungsi sebagai petunjuk peneliti pada
K2 O3 X2 O4
Keterangan :
1. Populasi
Populasii dalami penelitiani ini adalah iseluruh siswa/siswi yang berusia 4-6
2. Sampel
a. Besar Sampel
siswa
b. Kriteriai Sampel.
a) Siswa yang tidak hadir pada saat dimulai hingga akhir penelitian.
penelitian ini.
30
hingga akhir
dimana setiap anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan ketika ukuran sampel kecil kurang dari 30. Sensus yang
mengumpulkan sampel dari setiap orang dalam populasi adalah nama lain dari
sampel jenuh.
5. Variabel Penelitian
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan di dallam penelitian desain
6. Definisi Operasional
(Nursalam, 2016).
1. Data Primer
atau organisasii. Berikut ini datai primeri dalami penelitiani ini adalah :
2. Data sekunder
kedua atau pihak lain (Riwidikdo, 2012). Data sekunder dalam penelitian
Bakti Insani.”
1. Data Primer
atau organisasii. Berikut ini datai primeri dalami penelitiani ini adalah :
2. Data sekunder
33
kedua atau pihak lain (Riwidikdo, 2012). Data sekunder dalam penelitian
Bakti Insani.”
1. Pengolahan Data
1. Data Primer
distribusi frekuensi.
1) Usia
keterampilan.
2) Jenis kelamin
a) Laki-laki (L)
b) Perempuan (P)
darii:
34
(SMK).”
𝑃=𝑓
𝑁 ×100%
Keterangan :
35
P = Nilai Persentase
Keterangan :
(BSH)”
2. Data Sekunder
2. Analisia Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Data perubahan motorik halus pada anak pra sekolah sebelum dan
aplikasi SPSS pada komputer dengan taraf signifikan 95% (α=0,05) bila
Populasi
Teknik pengambilan Kegiatan Kolase dan
sampel Finger Painting
(Total sampling)
Pengumpulan Data
“Pengolahan Data”
Penyajian Hasil
a. Pra Kerja
Republik Indonesia.
Insani.
kesehatan seperti :
a) Memakai masker
b) Mencuci tangan
perlakukan satu.
perlakuan kedua.
perca).
c) Alat potong dan bahan perekat : gunting, cutteri lem kertasi, dan
lem fox
pengaduk adonan.
3. Kolase
pemandangan gunung
menggunakan lem
4. Finger Painting
ini.
yang Anda inginkan. Secara khusus, teknik spirali dan titiki 1 jari
HASIL PENELITIAN
sampai dengan 3 Juni dengan jumlah responden 40 orang, maka dalam BAB ini
akan dibahas hasil penelitian yang mencakup gambaran umum lokasi penelitian,
a. Lokasi
c. Tenaga Pengajar
1) Visi
41
42
2) Misi
kurikulum.
holisik.
B. Karakteristik Responden
< 5 tahun 4 20 5 25
5 - 11 tahun 16 80 15 75
Total 20 100 20 100
kategori umur menurut kemenkes no.25 tahun 2015 yaitu masa balita
Laki-Laki 15 75 12 60
Perempuan 5 25 8 40
Total 20 100 20 100
Pendidikan Menengah 11 55 10 50
Pendidikan Tinggi 9 45 10 50
Total 20 100 20 100
Tidak bekerja 7 35 8 40
Bekerja 13 65 12 60
Total 20 100 20 100
painting.
painting
Kolase
Kategori Motorik Halus
n %
BMB 2 10
(Baru Mulai Berkembang)
BSH 11 55
(Berkembang Sesuai Harapan)
BSB 7 35
(Berkembang Sangat Baik)
Total 20 100
responden (55%).
Finger Painting
Kategori Motorik Halus
n %
BMB 2 10
(Baru Mulai Berkembang)
BSH 10 50
(Berkembang Sesuai Harapan)
BSB 8 40
(Berkembang Sangat Baik)
Total 20 100
Kelompok Standar p
Value
No Perlakuan Minima Maksimal Deviasi
Mean
l
47
motorik halus dengan analisis statistik pada α = 0,05 diperoleh hasil skor
hipotesa nol (H0) ditolak atau hipotesa kerja (Ha) diterima, yang artinya
pada anak pra sekolah di Taman Kanak-Kanak Bakti Insani tahun 2023.
Kelompok Standar p
Value
No Perlakuan Minimal Maksima Deviasi
Mean
l
48
SPSS 21, untuk pengaruh kegiatan kolase dan finger painting terhadap
0,05 yang berarti hipotesa nol (H0) ditolak atau hipotesa kerja (Ha)
tabel berikut :
0.936
PEMBAHASAN
BAB ini akan menjelaskan lebih lanjut Efektivitas Kegiatan Kolase dan
tetapi harus distimulasi dan selalu dilatih. Salah satu kegiatan yang dapat
perca, koran, kayu, kertas, dan tumbuhan pada suatu gambar atau bentuk
satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Kegiatan bermain
memerlukan koordinasi dari mata dan tangan serta keterampilan anak dalam
pada aspek yang diamati sebelum kegiatan kolase, kemampuan anak yang
Hasil yang didapatkan sesuai dengan lembar observasi pada aspek yang
diamati sebelum finger painting pada saat kegiatan tersebut ada beberapa
50
51
mata dan tangan masih rendah. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran
motorik halus masih ada anak belum mau mengikuti kegiatan motorik halus.
kegiatan pra tindakan. Dalam pra tindakan peneliti dan guru mengadakan
anak anak PAUD Mandiri yaitu menggambar pada hari jum'at. Pelaksanaan
program keilmuan dimulai di pagi hari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul
anak anak di Paud Mandiri masih terlihat kaku dan kesulitan memegang
pensil saat belajar menulis. Maka dari itu di lakukan kegiatan meningkatkan
motorik halus ini untuk melatih otot otot jari tangan anak anak untuk
motorik halus anak. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran anak
memberikan kegiatan lain yang menarik agar anak dapat belajar dengan
kognitif yang dimiliki anak masih rendah. Hal ini ditandai dari kurang
terampilnya anak dalam menggunakan jari-jemari tangan untuk hal ini dapat
menggunting pola gambar mengikuti garis masih banyak yang belum rapi,
Adapun penerapan tenik kolase masih terpaku pada satu meia saja yaitu
koran bekas. Berdasarkan kenyataan yang ada dan hasil diskusi dengan
hasil penelitian yang saya dapatkan sesuai dengan lembar observasi pada
aspek yang diamati sesudah kegiatan kolase, kegiatan kolase ini dapat
Bhakty Family Kota Bengkulu. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya
klasikal siswa.
responden (40%), dan tidak ada yang belum berkembang pada kelompok
lembar observasi pada aspek yang diamati sesudah finger painting, kegiatan
halus anak menjadi lebih baik. Anak-anak mewarnai dengan cat sesuai
dengan pola.
(95.2%).
Taqwa Cimahi.
Hasil perhitungan dengan uji statistik parametrik yaitu uji paired T-test
< α = 0,05 yang berarti hipotesa nol (H0) ditolak atau hipotesa kerja (Ha)
motorik halus pada anak sekolah di Taman Kanak-Kanak Bakti Insani tahun
Berdasarkan data nilai mean atau rata-rata di atas, ini membuktikan bahwa
ada peningkatan nilai pada kegiatan teknik kolase yang dilakukan selama
enam kali pertemuan dengan tiga kali pertemuan yang belum diberikan
perlakuan dan tiga kali pertemuan yang sudah diberikan perlakuan, adapun
741. Dari perhitungan tersebut hasil konsultasi diketahui bahwa nilai t hitung
menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari t tabel maka dapat disimpulkan
usia 5-6 tahun dengan adanya peningkatan nilai t tersebut. Karena dapat
diterima pada taraf signifikansi 0,05 atau dengan kata lain pada tingkat
kolase.
Hasil perhitungan dengan uji statistik parametrik yaitu uji paired T-test
standar deviasi 2.305 skala perkembangan motorik halus ρ = 0.00 < α = 0,05
yang berarti hipotesa nol (H0) ditolak atau hipotesa kerja (Ha) diterima, yang
halus pada anak pra sekolah di Taman Kanak-Kanak Bakti Insani tahun
terdapat pada tabel didapatkan hasil uji statistik dengan menggunakan t-test
bahwa hanya ada 2 responden saat kegiatan pre test hingga post test
adalah 0,000 (α < 0,05), dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
setelah diberikan kegiatan finger painting. Hal ini berarti bahwa analisis
hipotesis (Ha) diterima yang artinya ada pengaruh kegiatan finger painting
Insani
Insani. Yaitu sama-sama di peroleh nilai p value 0,643 pada kegiatan kolase
Manuaba, 2019). Pada kelompok anak yang belajar dengan teknik finger
deskritif, hasil kemampuan motorik halus anak kelompok finger painting lebih
kolase. Tinjauan ini didasarkan pada rata-rata skor hasil kemampuan motorik
skor hasil kemampuan motorik halus anak kelompok finger painting adalah
dilihat dari nilai rata-rata kedua kelompok, nilai rata-rata kelompok finger
painting lebih besar dari kelompok kolase yaitu 64,28 > 58,33. Berdasarkan
hasil perhitungan uji-t di atas, diperoleh t-hitung yaitu 3,15 sedangkan t-tabel
yaitu 2,04 dengan taraf signifikansi 5% dan db = 31. Hal ini berarti, t-hitung
lebih besar dari t-tabel (t-hitung > t-tabel), sehingga Ho ditolak dan H1
antara anak yang diajarkan dengan teknik finger painting dengan anak yang
motorik halus adalah modal penting yang akan mempengaruhi aktivitas dan
Kemampuan motorik halus yang baik dapat memberikan motivasi pada anak
dengan teknik kolase dengan anak yang diajarkan dengan teknik finger
memperoleh hasil lebih tinggi dan kemampuan motorik halus anak dapat
berpusat pada cara guru mengajar dan kegiatan yang diberikan oleh guru.
perhatian anak. Adanya perhatian inilah yang penting dalam proses belajar.
58
rangsangan pembelajaran.
Hasil dari uji independent t test tidak terdapat pebedaan nilai sig (2-
tailed) diperoleh nilai 0,936 penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada
dengan selisih 0,30. Kegiatan kolase dan finger painting yang dilakukan
G. Keterbatasan Penelitian
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Anak/Keluarga/Masyarakat
pada anak dan bagi orang tua dapat mengajarkan anaknya lebih
59
60
Kemenkes Mataram
meningkat.
4. Peneliti Lain
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Aguss, R. M. (2021). Analisis Perkembangan Motorik Halus Usia 5-6 Tahun Pada
Era New Normal. Sport Science and Education Journal.
Andika, W., & Probosiwi, M. S. (2020). Modul Pembelajaran Seni Rupa Kreasi
Teknik Tempel Kolase, Montase, Mozaik, Aplikas. FKIP UAD.
Arifudin, O., Hasbi, I., Setiawati, E., Lestariningrum, A., Suyatno, A., Puspita, Y.,
Nugroho Catur Saputro, A., Ma, M., Harianti, R., Ahmad Hardoyo Sidik, N.,
61
Brier, J., & lia dwi jayanti. (2020). Metode Pengembangan Motorik Halus Anak
Usia Dini Penulis.
Fatmawati Fitri Ayu, M. P. (2020). Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini.
Ikeu, T., Hadi, U., Agnes, M. I., Nina, F., & Lukitasari Indah. (2020). Profil Anak
Indonesia 2020.
Indriawan, I., & Wijiyo, H. (2020). Pendidikan Anak Pra Sekolah. Jakarta:Rineka.
Mayar Farida, Wahyuni Dwi, Wardani Eka Kususma, Hanifah Nissaul, & Hariyati
Sri Bunga (2021). Kreativitas Seni Rupa Menempel Kolase, Mozaik,
Montase.
Mayasari, M., & Komala, K. (2023). Stimulasi Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalui Kegiatan Kolase Berbasis Bahan Alam Dalam Pembelajaran Daring.
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif).
62
Mutia Mawardah. (2022). Finger Painting: Peningkatkan Motorik Halus Anak Usia
3-5 Tahun Di PAUD Mandiri Desa Suka Negeri Kecamatan Banding Agung.
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bina Darma
McMurray, J. (2018). Finger Painting. Creative Arts with Older People.
Nirva, D., & Mesiono. (2016). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. In
Perdana Publishing.
Oktarina, A., Sa’idy, S., Anggraini, W., & Susilawati, B. (2020). Penggunaan
Media Kolase Dalam Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak
Usia 5-6 Tahun. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini.
Oktiawati, A., Itsna, I. N., Satria, R. P., Ni, J., Bhakti, S., Husada, M., Cut, J., &
Dien, N. (2020). Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan DDST ( Denver
Development Screening Test ) di RA / KBIT.
Puji, L., Insani, Z., Astawa, I. M. S., & Rachmayani, I. (2023). Pengembangan
Metode Finger Painting Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus.
Journal of Classroom Action Research, 5.
Rahim, Musi, & Rusmayadi. (2020). Perkembangan Motorik Halus Melalui Finger
Painting Pada Anak Kelompok Bermain Di TK Advent Tahun Pelajaran
2020/2021. Research and Development Journal of Education.
Samad Sulaiman, & Ilyas Sitti Nurhidayah, (2013). Buku Panduan Model
Pembelajaran Sinektik Melalui Kegiatan Kolase Dengan Media Bahan Alam.
63
Tina, N. S. (2020). Pengembangan Buku Panduan Kolase Untuk Kelas Iii Sdn
Sekaran 02. Joyful Learning Journal.
64
Peneliti
Lampiran 2
jawaban terhadap pertanyaan yang saya ajukan mengenai penelitian ini, saya
mengerti bahwa peneliti dapat menghargai dan menjunjung tinggi hak-hak saya
sebagai responden dan saya memahami bahwa penelitian ini akan sangat
penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi saya dan masyarakat umum.
penelitian ini.
Peneliti Responden,
(_____________________) (_____________________)
65
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk :
1. Isilah identifikasi anda pada kolom yang tersedia dengan cara member
tanda centang () pada kotak yang tersedia sesuai dengan data anda.
2. Periksalah kembali agar jangan sampai ada pertanyaan yang terlewatkan
untuk dijawab.
3. Tanyakan pada peneliti/petugas jika ada kesulitan dalam menjawab
pertanyaan.
4. Apabila sudah diisi, kembalikanlah kepada petugas.
1 Karakteristik Responden
1. Nama (Inisial) :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
Laki-laki Perempuan
4. Pendidikan orang tua :
Tidak sekolah SD SMP SLTA
Diploma/Sarjana
5. Pekerjaan orang tua
Tidak bekerja ( )
Pedagang ( )
Petani ( )
Pegawai Negeri ( )
Swasta ( )
TNI/Polri ( )
66
Lampiran 4
KEGIATAN KOLASE
A. Pengertian Kolase
daun/bahan alam atau material lain yang ditempel. Selain itu, menurut
dapat menyatu menjadi sebuah karya yang utuh, indah dan dapat
membuatnya.
B. Tujuan Kolase
4. Mengenal Bentuk.
5. Mengenal Warna.
67
7. Mengasah Kecerdasan.
8. Melatih Ketekunan.
C. Persiapan Kolase
bekas sintetis (plastik, serat sintetis, logam, kertas bekas, tutup botol,
68
digunakan alat bantu memotong bahan agar lebih rapi.
dengan ukuran pola kolase yang ingin dibuat. Kertas gambar digunakan
sebagai alas dan tempat menggambar pola dasar dari seni kolase.
potong
pemandangan gunung
menggunakan lem
69
Lampiran 5
FINGER PAINTING
jemari anak, dalam kegiatan ini dapat melatih motorik halus dan
Finger Painting
70
Mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan tangan;
disediakan.
71
Mengarahkan siswa untuk membuat huruf diatas buku gambar
kertas gambar
Cara Membuat:
b. Campur tepung kanji dengan 3 gelas air, lalu aduk hingga rata.
sedang.
f. Aduk sampai menjadi pasta kental dan mulai menarik dari sisi.
adonan dari api. Hasil akhir adonan yang benar adalah seperti
adonan fla.
72
untuk diberi warna sesuai dengan kebutuhan anak.
situasi).
tadi.
dibuatnya.
73
Lampiran 6
INSTRUMEN PENILAIAN
Hari/Tanggal :
Nama Anak :
Waktu :
Pengamat :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan skala
kemunculan!
NO Butir Pengamatan √
74
Keterangan :
DOKUMENTASI
1. Kegiatan Kolase
75
2. Finger Painting
76
3. Hasil Kegiatan Finger Painting
77
78
79
80
81
4. Hasil Kegiatan Kolase
82
83
84
85
86
87