Proses belajar mengajar harus menggunakan metode yang tepat supaya
mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Metode Jarimatika adalah suatu cara menghitung matematika dengan menggunakan alat bantu jari. Melalui metode Jarimatika, interaktif dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa. Dengan asumsi bahwa, semakin tepat dalam pemilihan metode semakin meningkat Motivasi belajar siswa. Metode Jarimatika mengandung tahap pengajuan pertanyaan atau permasalahan, tahap pemusatan pada keterkaitan antara disiplin, tahap penyelidikan otentik, tahap kerjasama, tahap produksi karya dan peragaan. Melihat tahapan dalam metode pembelajaran Jarimatika yang mengupayakan peran aktif dalam proses pembelajaran diharapkan dapat memotivasi siswa khususnya dalam berhitung Jarimatika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada setiap siklusnya yaitu pra siklus siswa hanya memperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 61. Siklus I mengalami peningkatan menjadi 76 dan siklus II mengalamai peningkatan lagi menjadi 84. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode Jarimatika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II di SDN 2 Puguh Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal.
Kata Kunci: Perkalian, Jarimatika, dan Prestasi
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
I. PENDAHULUAN dengan adanya metode
A. LATAR BELAKANG jarimatika jari-jari kita akan MASALAH mempunyai suatu fungsi. Dalam Mata pelajaran di Sekolah perkalian bilangan dimulai dari Dasar yang membutuhkan banyak jari kelingking sebagai bilangan pemahaman biasanya adalah terkecil dan ibu jari sebagai matematika. Dalam jenjang bilangan terbesar pendidikan sekolah, matematika Contoh perkalian selalu menjadi hal yang bilangan yang hasilnya bilangan menakutkan bagi siswa karena dua angka dengan menggunakan memerlukan banyak konsentrasi perkalian bilangan 6 sampai 9 untuk mendapatkan pemahaman. serta teknik penghitungannya. Dasar matematika di SD adalah Dalam hal ini yang dilakukan pada materi perkalian, karena adalah perkalian bilangan 6 akan terus di pakai pada jenjang sampai 9, berikut hal- hal yang selanjutnya bahkan dalam dapat diperhatikan dalam kehidupan bermasyarakat. perkalian bilangan 6 sampai 9 Latar belakang dalam serta cara perhingungannya. penelitian ini dari dimulai dari Berikut ini merupakan langkah- identifikasi terhadap masalah langkah dari teknik jarimatika. yang terjadi di lapangan, menganalisis masalah, dan a. 7 x 8 = .... menentukan allternatif dan Cara menunjukkan angka 7. prioritas pemecahan masalah. Jari-jari tangan kiri dilipat A. METODE JARITMATIKA dua buah. Cara Menurut Dwi Sunar menunjukkan angka 8. Jari- Prasetyo, dkk (2008:27) metode jari tangan kanan dilipat jarimatika adalah suatu cara tiga buah. menghitung matematika dengan menggunakan alat bantu jari. Jari tangan adalah hal yang Gambar 2.1 pertama kali digunakan oleh Jarimatika perkalian 7 x 8 manusia untuk menyatakan suatu jumlah suatu benda atau Jari-jari yang dilipat barang yang dimilikinya. dijumlahkan.2 + 3 = 5 Manusia zaman dulu sebagai puluhan nilainya menggunakan jari tangan untuk 50. Jari-jari yang tak dilipat melakukan perhitungan. Ketika dikalikan, 3 x 2 = peradaban belum maju seperti 6.Jumlahkan 50 + 6 = 56. sekarang, penghitungan masih Jadi 7 x 8 = 56 dilakukan secara sederhana, b. Perkalian 7 x 9 = …. tetapi seiring dengan semakin Cara pengerjaan dengan bertambahnya pengetahuan dan menggunakan rumus bertambahnya jumlah bilangan, jarimatika. yaitu ketika jumlah semakin A = Jari yang di lipat. banyak dan tidak mungkin lagi B = Jari yang terbuka atau dihitung dengan jari sepuluh, tidak di lipat. JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
Rumus = (B1 + B2) + (A1 x siswa yang terdiri dari 13
A2) siswa laki-laki dan 17 siswa = (20 + 40) + (3 x 1) perempuan. = 60 + 3 Usia siswa kelas II = 63 antara 7-9 tahun. Para siswa mayoritas penduduk desa Margomulyo dusun Sumber: Dwi Sunar Prasetyo Sureman, sedangkan yang (2009) asli penduduk puguh hanya Gambar 2.2 sebagian kecil saja. Teknik jarimatika perkalian 7 Pekerjaan orang tua siswa x 9. berbeda-beda. Profesi orang tua siswa di SDN 2 Puguh III. PELAKSANAAN PENELITIAN ini adalah Petani, buruh PERBAIKAN PEMBELAJARAN tani, wiraswasta, TKW, dan A. PELAKSANAAN PENELITIAN berbagai pekerjaan lainnya. DAN PIHAK YANG Dengan berbagai MEMBANTU latar belakang usia dan 1. Setting Penelitian keluarga yang berbeda- Penelitian dengan beda, maka para siswapun judul “Meningkatkan memiliki karakter dan Prestasi Siswa Tentang kemampuan yang berbeda- Perkalian Bilangan Dua beda pula. Ada yang mudah Angka Melalui Metode menerima pelajaran dan ada Jaritmatika” ini dilakukan yang lambat dalam di: menerima pelajaran. Nama Sekolah Bahkan ada 1 siswa yang : SDN 2 Puguh memiliki keterbelakangan Status Sekolah mental. : Negeri 3. Pelaksanaan Penelitian NPSN/ NSS a. Pra Siklus : 20321747/ Hari : Sabtu 101032410024 Tanggal : 14 Maret Alamat Sekolah 2015 : Jl. Puguh No. 20, RT Mata Pelajaran: 01/ RW 03 Matematika Waktu : 07.00 Kode Pos – 08. 10 WIB : 51357 b. Siklus 1 Jumlah peserta didik Hari : Senin : 157 siswa Tanggal : 16 Maret Jumlah guru dan 2015 karyawan: 11 orang Mata Pelajaran: 2. Karakteristik dan Subjek Matematika Penelitian Waktu : 07.00 Sebagai subjek – 08.10 WIB penelitian ini adalah siswa c. Siklus 2 kelas II (dua) SDN 2 Puguh Hari : Rabu tahun pelajaran 2014/2015 Tanggal : 18 Maret yang berjumlah 30 orang 2015 JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
Mata Pelajaran: b. Perencanaan penelitian
Matematika - Mempersiapkan Waktu : 07.00 instrumen – 08.10 WIB penelitian. 4. Pihak yang membantu: - Membuat lembar a. Supervisor 1 observasi. : Iswahyudi - Membuat lembar Joko S, S.Si, M.Pd observasi untuk b. Supervisor 2 mengamati kinerja : Sri Windiani, guru dan aktifitas S. Pd siswa, membuat c. Kepala Sekolah SDN 2 pedoman Puguh: Tukiran, wawancara untuk S.Pd.SD guru dan siswa, d. Seluruh guru dan dengan tujuan karyawan SDN 2 Puguh mengetahui segala Pegandon hal yang terjadi e. Teman sesama selama proses mahasiswa Universitas pembelajaran Terbuka berlangsung. f. Pengelola Pokjar - Membuat alat Ngampel Kendal evaluasi yang B. PROSEDUR PERBAIKAN sesuai untuk PEMBELAJARAN mengetahui sejauh Daur ulang dalam mana motivasi yang penelitian tindakan diawali dengan dialami siswa perencanaan, tindakan (planning) tentang materi yang penerapan tindakan (action) dan dipelajari. mengobservasi dan mengevaluasi 2. Pelaksanaan proses dan hasil tindakan Pelaksanaan tindakan itu (observation and evaluation) dan meliputi tahapan sebagai berikut: melakukan refleksi (reflecting) dan a. Guru menyampaikan seterusnya. metode pembelajaran 1. Rencana jarimatika kepada siswa. Tahapan perencanaan tindakan b. Kemudian guru membagi yang dilakukan peneliti sebagai siswa dalam 6 kelompok. berikut: c. Guru menyampaikan cara a. Perencanaan pembelajaran pada pembelajaran pertemuan hari ini, yaitu - Membuat RPP diskusi kelompok dengan sesuai dengan tutor sebaya dan materi selanjutnya hasil diskusi pembelajaran. disajikan di depan kelas. - Mempersiapkan d. Siswa bekerja dalam media kelompok untuk pembelajaran. mendiskusikan bahan agar - Mengkondisikan yang diberikan guru, siswa kearah sementara guru pembelajaran yang mengamati kegiatan siswa kondusif. dalam satu kelompok ke JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
kelompok yang lain. dilakukan untuk
Dalam hal ini guru hanya mengetahui hasil berperan sebagai belajar siswa. Tes pengarah saja untuk formatif yaitu tes yang membantu siswa dilakukan pada akhir menyelesaikan soal pada satuan pelajaran dan bahan ajar. bertujuan untuk e. Setiap kelompok memperoleh umpan melaporkan hasil balik dari upaya kegiatan dalam diskusi pengajaran yang telah kelas, dan kelompok lain dilakukan guru. memberikan tanggapan b. Non Tes kritik ataupun saran. Dewa Ketut f. Secara individu siswa Sukardi (A. Tabrani mengerjakan soal evaluasi Rusyan, 1996:49) untuk mengetahui mengemukakan bahwa pemahaman anak tentang untuk menilai aspek- materi yang dipelajari aspek tingkah laku, dalam diskusi kelompok lebih sesuai dan diskusi kelas. dipergunakan jenis non 3. Pengamatan/ Teknik tes sebagai alat pengumpulan data/ evaluasi. instrumen Instrumen a. Tes pengumpulan data non Tes adalah tes yang peneliti suatu cara untuk gunakan dalam mengadakan penilaian, penelitian yaitu bisa berbentuk suatu berupa lembar kerja tugas atau serangkaian observasi dan tugas yang harus dokumentasi. dikerjakan oleh peserta a) Observasi didik sehingga dilakukan untuk menghasilkan suatu memperoleh nilai tentang tingkah gambaran laku atau prestasi langsung peserta didik tersebut mengenai proses yang dapat pembelajaran dibandingkan dengan dalam tiap nilai yang dicapai siklus, yang oleh peserta didik berkaitan dengan lain atau dengan aktivitas siswa standar yang selama ditetapkan. (Tabrani pembelajaran Rusyan, 1996 : 13) berlangsung. Tes yang Pedoman digunakan peneliti observasi siswa adalah tes formatif, dibuat untuk dilakukan pada akhir melihat aktivitas pembelajaran untuk siswa mengikuti tiap siklus. Tes ini pembelajaran JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
dalam tiap siklus. mean atau rerata, dan modus.
Teknik Serta menggunakan penyejian pengumpulan data data kuantitatif yanga yang digunakan dipaparkan dalam bentuk yaitu : Teknik presentase dan alat observasi pengumpulan data melalui hasil langsung. tes tes formatif, daftar nilai dan (B) Dokumentasi analisis nilai. Dokumentasi Data yang dianalisis diperoleh dari dijadikan pedoman perbaikan hasil tes siswa, siklus berikutnya. Data yang lembar observasi, diperoleh dari pengamatan daftar kelompo pelaksanaan pembelajaran siswa dan foto dengan pendekatan kooperatif siswa selama untuk meningkatkan proses pemahaman siswa dilakukan pembelajaran. dengan menggunakan tes 4) Refleksi formatif dalam setiap siklus. Refleksi adalah menganalisis kualitas IV. HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran menggunakan A. DESKRIPSI HASIL format pengamatan PENELITIAN PERBAIKAN sebagai upaya untuk PEMBELAJARAN mengkaji apa yang belum 1. Pra Siklus dan telah terjadi, sehingga Sebelum dilakukan peneliti menyadari penelitian, perlu diketahui kekurangannya. Hasil pembelajaran matematika di observasi hasil tes belajar kelas II dalam materi perkalian dan hasil pengamatan dikaji dan hasil belajar matematika. untuk mencari kelemahan Sebelum dilakukan tindakan dan diguanakan sebagai perbaikan pembelajaran, guru perbaikan untuk yang juga sebagai peneliti merumuskan langkah mengajarkan materi tentang selanjutnya. Tindakan perkalian di kelas II,guru dalam refleksi tidak hanya penyampaian materi dilakukan siswa dan pembelajaran belum lingkungan di dalam kelas. menggunakan alat peraga C. TEKNIK ANALISIS DATA sehingga hasil belajar siswa jauh Tahapan selanjutnya dari harapan. Hal ini untuk adalah tahapan analisis data, memberikan informasi atas yaitu kegiatan untuk kondisi pembelajaran mengemukakan kembali apa matematika sebelum yang sudah dilakukan. menggunakan metode jarimatika Analisis dalam penelitian ini dan hasil belajar yang dicapai dilakukan dengan Kuantitatif. siswa kurang memuaskan. hal Data kuantitatif berupa ini dapat dilihat pada tabel 1 hasil belajar kognitif yang sebagai berikut: didapat dari tes formatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
Tabel 4.1 dibantu oleh teman sejawat
Hasil evaluasi Pembelajaran Pra sebagai teman diskusi. Siklus Perencanaan tersebut Mata Pelajaran Matematika mengacu pada kelemahan- kelemahan yang No Indikator Keterangan teridentifikasi dari 1 Nilai 0 pembelajaran pra siklus. 2 terendah 80 Adapun rencana dari 3 Nilai 1833 perbaikan pembelajaran 4 tertinggi 61 siklus I ini adalah dengan 5 Jumlah nilai 10 menyusun rencana perbaikan 6 Nilai rata- 33 % pembelajaran dengan 7 rata 20 skenario pembelajaran yang 8 Banyaknya 67% menyenangkan dengan siswa penerapan pendekatan dengan nilai metode Jarimatika. diatas 75 Sedangkan langkah Presentase pembelajaran pada siklus I siswa yang direncanakan adalah dengan nilai sebagai berikut: di atas 75 1) Kegiatan Awal Banyaknya a. Guru memberi siswa salam dengan nilai b. Guru di bawah 75 menyampaikan Presentase kompetensi dasar siswa dan indikator dengan nilai c. Guru memberi di bawah 75 apersepsi 2) Kegiatan inti Dari tabel di atas dapat a. Guru memberi dilihat tingkat klasikal 10 penjelasan bahwa siswa tuntas belajar dari 30 perkalian adalah siswa atau 330 %. Sedangkan penjumlahan yang 20 siswa yang belum tuntas berulang. atau 67 %. Hasil belajar b. Guru menunjukkan siswa yang masih jauh dari 4 gelas aqua yang harapan inilah yang dipegang siswa mendorong penulis untuk isinya sama yaitu melakukan tindakan masing-masing 3 perbaikan. Berdasarkan pensil. Sehingga identifikasi masalah maka jumlah pensil 4 penulis menganggap perlu siswa yaitu 12 adanya penelitian tindakan pensil. kelas dalam PKP ini. c. Guru mengecek 2. Siklus I hafalan siswa a. Perencanaan tentang perkalian Perencanaan 1-100 tindakan siklus I ini d. Guru memberi dilakukan oleh guru dengan contoh cara JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
mengalikan Alat peraga
bilangan dengan yang digunakan menggunakan untuk pembelajaran metode jarimatika siklus I adalah jari- dengan media jari- jari tangan, gelas jari tangan. aqua, pensil dan e. Guru membimbing papan tulis. Buku siswa membentuk sumber sebagai kelompok belajar bahan pembelajaran secara heterogen yang dipilih adalah setiap kelompok buku Senang terdiri dari 5 siswa. Matematika untuk f. Guru membagikan SD/MI kelas II, LKS dan karangan Amin menjelaskan tugas Mustoha penerbit masing-masing pusat perbukuan kelompok. Depdiknas (2008. g. Perwakilan dari Hlm 135-136). setiap kelompok Sedangkan unntuk maju kedepan kelas mengetahui hasil membahas hasil belajar siswa, pekerjaan peneliti kelompok dengan merencanakan mendemonstrasika memberi tes n teknik jarimatika. formatif yang 3) Kegiatan Akhir terdiri dari 10 butir a. Guru memberikan soal isian. lembar evaluasi b. Pelaksanaan b. Siswa mengerjakan Pembelajaran soal-soal evaluasi siklus I dilaksanakan pada secara individu tanggal 16 Maret 2015 c. Guru dan siswa dengan dibantu oleh teman mengoreksi hasil sejawat sebagai pengamat evaluasi pelaksanaan pembelajaran d. Guru memberikan baik cara guru maupun penilaian tentang perilaku siswa dilanjutkan selama pembelajaran. mengadakan tindak Pembelajaran dimulai lanjut dengan dengan guru memberi memberi : salam kepada siswa 1. Perbaikan bagi kemudian mengabsen dan siswa yang dilanjutkan memberitahu nilainya kurang kepada siswa tentang dari 75 kompetensi dasar, indikator 2. Pengayaan bagi dan tujuan pembelajaran. siswa yang Setelah itu, guru nilainya lebih memberikan apersepsi dari 75 berupa pertanyaan yang e. Guru menutup berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
Masuk pada yaitu dengan mengamati
pembelajaran inti, guru guru saat melakukan memberi penjelasan tentang pembelajaran dan perilaku perkalian adalah atau keaktifan siswa selama penjumlahan yang berulang pembelajaran berlangsung dan dilanjutkan dengan oleh teman sejawat serta tanya jawab antar guru dan melalui hasil evaluasi dari siswa tentang materi yang siswa. sudah diajarkan. Selesai Adapun data melakukan tanya jawab, tentang pengamatan siklus I siswa diminta dapat dilihat dalam mendemonstrasikan dengan lampiran laporan ini. alat peraga berupa jari-jari d. Refleksi tangan secara berkelompok. Refleksi yang dapat Setelah itu siswa diberi disampaikan setelah lembar kerja yang melaksanakan perbaikan dikerjakan secara pembelajaran siklus I berkelompok. Setelah teridentifikasi kelebihan mengerjakan, wakil siswa dan kelemahan dalam dari masing masing melaksanakan perbaikan kelompok melaporkan hasil pembelajaran. Adapun kerjanya dan siswa lain kelebihannya adalah: memberikan tanggapan. 1. Guru telah Masuk kegiatan melaksanakan akhir, guru memberi tes pembelajaran sesuai formatif untuk mengukur dengan rencana ketuntasan siswa yang 2. Siswa aktif dalam dikerjakan secara mandiri. proses pembelajaran Setelah itu guru memberi berjumlah 12 anak penilaian pada tes formatif 3. Siswa yang siklus I dan bertanya sebanyak 1 menganalisisnya. Daari anak hasil tes formatif tersebut, 4. Ketuntasan klasikal siswa yang sudah mencapai menguat yaitu nilai 75 ke atas diberi sebanyak 10 anak. pengayaan melalui Sedangkan pekerjaan rumah atau PR. kelemahan-kelemahan Selesai memberi PR guru dari tindakan perbaikan bersama siswa membuat pembelajaran siklus I kesimpulan sebagai catatan adalah sebagai berikut: siswa kemudian guru 1) Masih ada siswa menutup pelajaran dan yang belum berani memberi motivasi kepada maju ke depan siswa untuk lebih giat kelas yaitu 3 anak. dalam belajar. 2) Masih ada siswa c. Pengamatan/Pengumpula yang tidak n data memperhatikan Pengumpuan proses data dilakukan selama pembelajaran yaitu pembelajaran berlangsung 2 anak. JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
3) Masih ada siswa a. Guru memberi
yang belum mampu salam mengerjakan tugas b. Guru dengan baik menyampaikan sebanyak 5 anak. kompetensi Dari hasil refleksi yang dasar dan dilakukan setelah indikator melaksanakan perbaikan c. Apersepsi untuk pembelajaran siklus I, mengungkapkan terlihat jelas bahwa pengetahuan masih banyak siswa awal siswa dan yang belum tuntas. memotivasi Untuk itu perlu siswa. diadakan perbaikan - Guru pembelajaran pada menunjukka siklus II dengan n 6 botol penerapan pendekatn aqua gelas metode Jarimatika yang isinya dengan diberi tambahan sama yaitu alat peraga supaya siswa masing- lebih bersemangat dan masing 5 senang dalam mengikuti kapur. pelajaran sehinga hasil - Guru belajar siswa dapat bertanya meningkat. kepada 3. Siklus II siswa a. Perencanaan berapakah Perencanaan jumlah tindakan siklus II ini kapur yang dilakukan oleh guru ibu miliki. dengan dibantu oleh teman 2) Kegiatan Inti sejawat sebagai teman a. Siswa diskusi. Perencanaan menyimak tersebut mengacu pada penjelasan guru kelemahan-kelemahan melalui contoh yang teridentifikasi dari soal tentang pembelajaran siklus I. mengalikan Sedangkan bilangan langkah-langkah menggunakan pembelajaran pada siklus jari tangan. II ini diberi tindakan ke b. Guru arah pembelajaran yang memperlihatkan menyenangkan sehingga kepada siswa siswa tidak jenuh dalam video melaksanakan pembelajaran pembelajaran. Adapun tentang teknik skenario pembelajaran jarimatika. siklus II ini adalah sebagai c. Semua siswa berikut: mengikuti 1) Kegiatan Awal gerakan teknik JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
jarimatika yang mengadakan
diperagakan tindak lanjut guru. dengan d. Guru memberi: membagikan 1. Perbaikan LKS dan bagi siswa menjelaskan yang tugas masing- nilainya masing kurang dari kelompok. 75. e. Tugas setiap 2. Pengayaan kelompok bagi siswa adalah yang mengalikan nilainya bilangan- kurang dari bilangan dengan 75. cara bersusun d. Guru menutup pendek dan pelajaran bersusun Alat panjang peraga yang menggunakan akan digunakan jari-jari tangan untuk dengan cara pembelajaran mendiskusikann siklus II adalah ya sesama jari-jari tangan, anggota gelas aqua kelompok. gelas, dan LCD f. Perwakilan dari Proyektor. Buku setiap kelompok sumber sebagai maju kedepan bahan kelas membahas pembelajaran hasil pekerjaan yang dipilih kelompok adalah Senang dengan Matematika mendemonstrasi untuk SD/MI kan teknik kelas II, jarimatika. karangan Amin 3) Kegiatan Akhir Mustoha a. Guru penerbit pusat memberikan perbukuan lembar evaluasi. Depdiknas b. Siswa (2008. Hlm mengerjakan 135-136). soal-soal Sedang evaluasi secara kan untuk mandiri mengetahui c. Guru hasil belajar memberikan siswa, peneliti penilaian merencanakan dilanjutkan memberi tes JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
formatif yang dikerjakan ssecara
terdiri dari 10 mandiri. Setelah itu guru butir soal isian. memberikan penilaian dan b. Pelaksanaan menganalisisnya. Dari Pelaksanaan hasil tes formatif tersebut, perbaikan pembelajaran siswa yang belum siklus II pada hari Rabu, mencapai nilai ketuntasan 18 Maret 2015 dibantu diberi perbaikan dan yang oleh teman sejawat sebagai sudah mencapai nilai 75 pengamat. Sebagai ke atas diberi pengayaan kegiatan pembelajaran melalui pekerjaan rumah awal guru memberi salam atau PR. Selesai dan dilanjutkan memberikan RP guru memberitahu kepada siswa bersama siswa membuat tentang kompetensi dasar, kesimpulan sebagai indikator dan tujuan dari catatan siswa kemudian pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pelajaran guru memberikan dengan member salam. apersepsi berupa c. Pengamatan/ pertanyaan yang berkaitan pengumpulan Data dengan materi. Pengamatan Masuk pada dilakukan selama pembelajaran inti, guru perbaikan pembelajaran memberi penjelasan siklus II berlangsung. Data tentang perkalian adalah diperoleh dari dua macam penjumlahan berulang dan yaitu dari hasil dilanjutkan dengan tanya pengamatan yang jawab antar guru dan dilakukan oleh teman siswa tentang materi yang sejawat dan data hasil tes sudah diajarkan. Selesai formatif dari guru atau melakukan tanya jawab, peneliti. siswa diminta Adapun data mendemonstrasikan pengamatan tentang cara dengan alat peraga mengajar guru, yangberupa jari-jari penyediaan sarana dan tangan secara prasarana serta perilaku berkelompok. Setelah itu siswa yang dilakukan oleh siswa diberi lembar kerja teman sejawat dapat yang dikerjakan secara dilihat dakam lampiran kelompok. Setelah laporan ini. mengerjakan, wakil dari masing-masing kelomok d. Refleksi melaporkan hasil kerjanya Setelah dan siswa lain melaksanakan perbaikan memberikan tanggapan. pada siklus II, hasil Sebagai refleksi yang dapat kegiatan akhir, guru disampaikan adalah: memberi tes formatif 1) Setelah menerapkan untuk mengukur pendekatan metode ketuntasan siswa yang Jarimatika siswa sudah JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
dapat menerima materi memprihatinkan dan masih
dengan baik. banyak siswa yang belum 2) Guru telah banyak mencapai ketuntasan. Adapun memberi kesempatan tingkat ketuntasan siswa pada pada siswa untuk pra siklus dapat dilihat pada menanyakan yang tabel 2 berikut: belum jelas. Tabel 4.2 3) Adanya peningkatan Data Tingkat Ketuntasan Pra penugasan siswa Siklus dapat dilihat pada tabel 2 terhadap materi berikut: perbaikan pembelajaran yang Berdasarkan tabel 2 dibuktikan dengan tentang ketuntasan siswa di atas meningkatnya nilai tes dapat dijelaskan bahwa siswa formatif siklus II dan yang tuntas pada pembelajaran dilihat dari nilai rata- pra siklus berjumlah 6 siswa rata pada siklus I atau baru 40 % dan yang belum adalah 60 % dan pada tuntas berjumlah 9 siswa atau 60 siklus II ini bisa %. mencapai 95 % ini 2. Siklus I terbukti bahwa Siklus I merupakan pendekatan metode tindakan perbaikan Jarimatika juga dapat pembelajaran yang mengacu mempengaruhi pada kelemahan-kelemahan keberhasilan yang yang teridentifikasi pada ditunjang dengan pembelajaran sebelumnya. medianya. Dalam pembelajaran siklus ini B. PEMBAHASAN HASIL guru sudah menggunakan PENELITIAN PERBAIKAN metode pembelajaran dengan PEMBELAJARAN sesuai. Guru selama 1. Pra siklus melaksanakan pembelajaran Pemahaman siswa sudah ada kemunculan naik tentang perkalian pada berdasarkan hasil pengamatan. pembelajaran pra siklus sangat Dari peningkatan kurang sekali. Hal ini tersebut berdampak pada dikarenakan dalam peningkatan hasil belajar. melaksanakan pembelajaran, Adapun untuk mengetahui guru belum menerapkan tingkat ketuntasan siswa dapat metode yang sesuai sehingga dilihat seperti pada tabel 3 daya serap siswa kurang berikut: maksimal. Dengan penerapan Tabel 4.3 metode yang kurang Data Tingkat Ketuntasan Siklus sesuai, di saat pembelajaran I berlangsung banyak siswa yang Berdasarkan tabel 3 di kurang aktif dalam mengikuti atas dapat dijelaskan bahwa pelajaran. siswa yang sudah mencapai Hasil tes formatif yag tingkat ketuntasan berjumlah 7 diberikan oleh guru untuk siswa atau 47 % dan yang mengukur saya serap siswa belum mencapai ketuntasan terhadap pembelajaran sangat berjumlah 8 siswa atau 53 %. JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
Berarti jika dibandingkan jumlah siswa yang
dengan pembelajaran pra tuntas 10 dan meningkat siklus, hasil tes formatif siklus I pada siklus I menjadi 19 sudah ada peningkatan siswa. Setelah sebanyak 13 %. mendapatkan tindakan Tingkat ketuntasan perbaikan pembelajaran siswa pada siklus I terlihat pada siklus II dengan sudah ada peningkatan dari 6 menggunakan metode siswa yang mencapai ketuntasan Jarimatika, jumlah pada pra siklus meningkat siswa yang tuntas menjadi 7 siswa yang tuntas meningkat pesat pada siklus I ini. menjadi 27 siswa dan hanya 3 siswa yang Dari tabel 4 diatas belum tuntas dengan tentang tingkat nilai di bawah 75. ketuntasan siswa pada Pembelajaran pembelajaran siklus II yang dilakukan selama dapat dijelaskan bahwa penelitian berlangsung siswa yang tuntas terdapat peningkatan- berjumlah 27 siswa atau peningkatan ke arah 90 % dan yang belum perbaikan. Pada masing- tuntas hanya ada 3 siswa masing siklus sudah atau 10 %. terdapat peningkatan 3. Perbandingan Pra Siklus, hasil belajar siswa. Siklus I, dan Siklus II Pembelajaran V. SIMPULAN, SARAN, DAN yang dilakukan selama TINDAK LANJUT penelitian berlangsung A. SIMPULAN terdapat peningkatan- Berdasarkan hasil peningkatan ke arah penelitian tindakan kelas yang perbaikan. Secara jelas telah dilaksanakan dalam 2 tentang peningkatan- siklus dengan metode jarimatika peningkatan jumlah dapat disimpulkan sebagai ketuntasan siswa dari berikut: setiap siklus dapat 1. Metode jarimatika dapat dilihat pada tabel 5 meningkatkan prestasi siswa berikut. tentang perkalian bilangan Tabel 4.5 dua angka. Data Tingkat 2. Pembelajaran matematika Ketuntasan Masing- dengan menggunakan Masing Siklus metode jarimatika mampu meningkatkan pemahaman Berdasarkan siswa kelas II SDN 2 Puguh tabel 5 di atas dapat tentang konsep perkalian dijelaskan bahwa sehingga kemampuan masing-masing siklus berhitung siswa meningkat. sudah terdapat Hal tersebut terlihat pada peningkatan hasil kemampuan berhitung belajar siswa. Pada perkalian siswa yang terus pembelajaran pra siklus, meningkat dari data awal JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
pra siklus, siklus I dan 2. Agar Kepala Sekolah lebih
siklus II. intensif dalam memantau 3. Pembelajaran matematika proses pembelajaran menggunakan metode matematika di kelas Jarimatika dapat terutama pada materi memudahkan siswa perkalian, dengan demikian mengerjakan perkalian yang akan mengetahui fasilitas merupakan momok siwa yang dibutuhkan dalam terhadap pelajaran penerapan metode matematika. Sehingga siswa jarimatika. menjadi lebih aktif dan 3. Agar pengawas dan penilik senang belajar tentang sekolah memprogramkan perkalian. Hal tersebut pelatihan-pelatihan bagi terlihat pada semangat siswa guru dalam penerapan dalam menjawab berbagai metode jarimatika secara pertanyaan perkalian dalam kelompok dan tutor sebaya, siklus II. Karena sebagian guna meningkatkan kualitas besar siswa sudah bisa mengajar guru yang menguasai perkalian gilirannya akan memberi menggunakan metode pengaruh terhadap jarimatika. peningkatan pemahaman B. SARAN DAN TINDAK konsep perkalian oleh siswa. LANJUT Berdasarkan hasil DAFTAR PUSTAKA penelitian menunjukkan bahwa Depdikbud. (2006) . Kamus Besar dengan penerapat metode Bahasa Indonesia. Jakarta: jarimatika dapat meningkatkan Balai Pustaka. prestasi belajar siswa tentang FKIP UT, Tim. (2013). Pemantapan perkalian bilangan pada siswa Kemampuan Profesional. kelas II SDN 2 Puguh Jakarta: Universitas Terbuka Kecamatan Pegandon Karso, dkk. (2008). Pendidikan Kabupaten Kendal. Oleh karena Matematika. Jakarta: Universitas itu agar guru membuasakan diri Terbuka. menerapkan metode jarimatika Muhsetyo, G. (2009). Pembelajaran maka saran peneliti untuk bisa Matematika SD. Jakarta: dilakukan tindak lanjut adalah : Universitas 1. Hendaknya model Mustoha, A. (2008). Senang pembelajaran ini Matematika untuk SD/MI Kelas disosialisasikan pada para II. Jakarta: Depdiknas guru melalui forum PKG Sumantri, M, dkk. (2009). maupun KKG, guna Perkembangan Peserta Didik. meningkatkan kualitas Jakarta: Balai Pustaka mengajar bagi guru dalam Sunar, P. (2009). Memahami menerapkan metode Jarimatika Untuk Pemula. eksperimen secara Jogyakarta: Diva Pres kelompok. Hal ini akan Tim Bina Karya Guru. (2005). mengurangi kendala yang Terampil Berhitung Matematika. dihadapi oleh guru serta Jakarta: Universitas Terbuka membuat siswa terbiasa bersikap ilmiah. JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444
Wardani, I.G.A.K., (2009). Teknik
Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka