Anda di halaman 1dari 16

JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA


TENTANG PERKALIAN BILANGAN DUA ANGKA
MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS
II SDN 2 PUGUH KECAMATAN PEGANDON
KABUPATEN KENDAL

Iswahyudi Joko Suprayitno 0610068203


Matematikawan.mr.joe@gmail.com
Anisa Kusuma Wahdati 822362857
anisa.kusuma.wahdati@gmail.com

ABSTRAK

Proses belajar mengajar harus menggunakan metode yang tepat supaya


mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Metode Jarimatika adalah suatu cara
menghitung matematika dengan menggunakan alat bantu jari. Melalui metode
Jarimatika, interaktif dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa. Dengan asumsi bahwa,
semakin tepat dalam pemilihan metode semakin meningkat Motivasi belajar siswa.
Metode Jarimatika mengandung tahap pengajuan pertanyaan atau permasalahan, tahap
pemusatan pada keterkaitan antara disiplin, tahap penyelidikan otentik, tahap
kerjasama, tahap produksi karya dan peragaan. Melihat tahapan dalam metode
pembelajaran Jarimatika yang mengupayakan peran aktif dalam proses pembelajaran
diharapkan dapat memotivasi siswa khususnya dalam berhitung Jarimatika. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya. Hal
ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada setiap siklusnya yaitu pra siklus siswa
hanya memperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 61. Siklus I mengalami peningkatan
menjadi 76 dan siklus II mengalamai peningkatan lagi menjadi 84. Hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode
Jarimatika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II di SDN 2 Puguh
Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal.

Kata Kunci: Perkalian, Jarimatika, dan Prestasi


JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

I. PENDAHULUAN dengan adanya metode


A. LATAR BELAKANG jarimatika jari-jari kita akan
MASALAH mempunyai suatu fungsi. Dalam
Mata pelajaran di Sekolah perkalian bilangan dimulai dari
Dasar yang membutuhkan banyak jari kelingking sebagai bilangan
pemahaman biasanya adalah terkecil dan ibu jari sebagai
matematika. Dalam jenjang bilangan terbesar
pendidikan sekolah, matematika Contoh perkalian
selalu menjadi hal yang bilangan yang hasilnya bilangan
menakutkan bagi siswa karena dua angka dengan menggunakan
memerlukan banyak konsentrasi perkalian bilangan 6 sampai 9
untuk mendapatkan pemahaman. serta teknik penghitungannya.
Dasar matematika di SD adalah Dalam hal ini yang dilakukan
pada materi perkalian, karena adalah perkalian bilangan 6
akan terus di pakai pada jenjang sampai 9, berikut hal- hal yang
selanjutnya bahkan dalam dapat diperhatikan dalam
kehidupan bermasyarakat. perkalian bilangan 6 sampai 9
Latar belakang dalam serta cara perhingungannya.
penelitian ini dari dimulai dari Berikut ini merupakan langkah-
identifikasi terhadap masalah langkah dari teknik jarimatika.
yang terjadi di lapangan,
menganalisis masalah, dan a. 7 x 8 = ....
menentukan allternatif dan Cara menunjukkan angka 7.
prioritas pemecahan masalah. Jari-jari tangan kiri dilipat
A. METODE JARITMATIKA dua buah. Cara
Menurut Dwi Sunar menunjukkan angka 8. Jari-
Prasetyo, dkk (2008:27) metode jari tangan kanan dilipat
jarimatika adalah suatu cara tiga buah.
menghitung matematika dengan
menggunakan alat bantu jari. Jari
tangan adalah hal yang Gambar 2.1
pertama kali digunakan oleh Jarimatika perkalian 7 x 8
manusia untuk menyatakan
suatu jumlah suatu benda atau Jari-jari yang dilipat
barang yang dimilikinya. dijumlahkan.2 + 3 = 5
Manusia zaman dulu sebagai puluhan nilainya
menggunakan jari tangan untuk 50. Jari-jari yang tak dilipat
melakukan perhitungan. Ketika dikalikan, 3 x 2 =
peradaban belum maju seperti 6.Jumlahkan 50 + 6 = 56.
sekarang, penghitungan masih Jadi 7 x 8 = 56
dilakukan secara sederhana, b. Perkalian 7 x 9 = ….
tetapi seiring dengan semakin Cara pengerjaan dengan
bertambahnya pengetahuan dan menggunakan rumus
bertambahnya jumlah bilangan, jarimatika.
yaitu ketika jumlah semakin A = Jari yang di lipat.
banyak dan tidak mungkin lagi B = Jari yang terbuka atau
dihitung dengan jari sepuluh, tidak di lipat.
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

Rumus = (B1 + B2) + (A1 x siswa yang terdiri dari 13


A2) siswa laki-laki dan 17 siswa
= (20 + 40) + (3 x 1) perempuan.
= 60 + 3 Usia siswa kelas II
= 63 antara 7-9 tahun. Para siswa
mayoritas penduduk desa
Margomulyo dusun
Sumber: Dwi Sunar Prasetyo Sureman, sedangkan yang
(2009) asli penduduk puguh hanya
Gambar 2.2 sebagian kecil saja.
Teknik jarimatika perkalian 7 Pekerjaan orang tua siswa
x 9. berbeda-beda. Profesi orang
tua siswa di SDN 2 Puguh
III. PELAKSANAAN PENELITIAN ini adalah Petani, buruh
PERBAIKAN PEMBELAJARAN tani, wiraswasta, TKW, dan
A. PELAKSANAAN PENELITIAN berbagai pekerjaan lainnya.
DAN PIHAK YANG Dengan berbagai
MEMBANTU latar belakang usia dan
1. Setting Penelitian keluarga yang berbeda-
Penelitian dengan beda, maka para siswapun
judul “Meningkatkan memiliki karakter dan
Prestasi Siswa Tentang kemampuan yang berbeda-
Perkalian Bilangan Dua beda pula. Ada yang mudah
Angka Melalui Metode menerima pelajaran dan ada
Jaritmatika” ini dilakukan yang lambat dalam
di: menerima pelajaran.
Nama Sekolah Bahkan ada 1 siswa yang
: SDN 2 Puguh memiliki keterbelakangan
Status Sekolah mental.
: Negeri 3. Pelaksanaan Penelitian
NPSN/ NSS a. Pra Siklus
: 20321747/ Hari : Sabtu
101032410024 Tanggal : 14 Maret
Alamat Sekolah 2015
: Jl. Puguh No. 20, RT Mata Pelajaran:
01/ RW 03 Matematika
Waktu : 07.00
Kode Pos – 08. 10 WIB
: 51357 b. Siklus 1
Jumlah peserta didik Hari : Senin
: 157 siswa Tanggal : 16 Maret
Jumlah guru dan 2015
karyawan: 11 orang Mata Pelajaran:
2. Karakteristik dan Subjek Matematika
Penelitian Waktu : 07.00
Sebagai subjek – 08.10 WIB
penelitian ini adalah siswa c. Siklus 2
kelas II (dua) SDN 2 Puguh Hari : Rabu
tahun pelajaran 2014/2015 Tanggal : 18 Maret
yang berjumlah 30 orang 2015
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

Mata Pelajaran: b. Perencanaan penelitian


Matematika - Mempersiapkan
Waktu : 07.00 instrumen
– 08.10 WIB penelitian.
4. Pihak yang membantu: - Membuat lembar
a. Supervisor 1 observasi.
: Iswahyudi - Membuat lembar
Joko S, S.Si, M.Pd observasi untuk
b. Supervisor 2 mengamati kinerja
: Sri Windiani, guru dan aktifitas
S. Pd siswa, membuat
c. Kepala Sekolah SDN 2 pedoman
Puguh: Tukiran, wawancara untuk
S.Pd.SD guru dan siswa,
d. Seluruh guru dan dengan tujuan
karyawan SDN 2 Puguh mengetahui segala
Pegandon hal yang terjadi
e. Teman sesama selama proses
mahasiswa Universitas pembelajaran
Terbuka berlangsung.
f. Pengelola Pokjar - Membuat alat
Ngampel Kendal evaluasi yang
B. PROSEDUR PERBAIKAN sesuai untuk
PEMBELAJARAN mengetahui sejauh
Daur ulang dalam mana motivasi yang
penelitian tindakan diawali dengan dialami siswa
perencanaan, tindakan (planning) tentang materi yang
penerapan tindakan (action) dan dipelajari.
mengobservasi dan mengevaluasi 2. Pelaksanaan
proses dan hasil tindakan Pelaksanaan tindakan itu
(observation and evaluation) dan meliputi tahapan sebagai berikut:
melakukan refleksi (reflecting) dan a. Guru menyampaikan
seterusnya. metode pembelajaran
1. Rencana jarimatika kepada siswa.
Tahapan perencanaan tindakan b. Kemudian guru membagi
yang dilakukan peneliti sebagai siswa dalam 6 kelompok.
berikut: c. Guru menyampaikan cara
a. Perencanaan pembelajaran pada
pembelajaran pertemuan hari ini, yaitu
- Membuat RPP diskusi kelompok dengan
sesuai dengan tutor sebaya dan
materi selanjutnya hasil diskusi
pembelajaran. disajikan di depan kelas.
- Mempersiapkan d. Siswa bekerja dalam
media kelompok untuk
pembelajaran. mendiskusikan bahan agar
- Mengkondisikan yang diberikan guru,
siswa kearah sementara guru
pembelajaran yang mengamati kegiatan siswa
kondusif. dalam satu kelompok ke
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

kelompok yang lain. dilakukan untuk


Dalam hal ini guru hanya mengetahui hasil
berperan sebagai belajar siswa. Tes
pengarah saja untuk formatif yaitu tes yang
membantu siswa dilakukan pada akhir
menyelesaikan soal pada satuan pelajaran dan
bahan ajar. bertujuan untuk
e. Setiap kelompok memperoleh umpan
melaporkan hasil balik dari upaya
kegiatan dalam diskusi pengajaran yang telah
kelas, dan kelompok lain dilakukan guru.
memberikan tanggapan b. Non Tes
kritik ataupun saran. Dewa Ketut
f. Secara individu siswa Sukardi (A. Tabrani
mengerjakan soal evaluasi Rusyan, 1996:49)
untuk mengetahui mengemukakan bahwa
pemahaman anak tentang untuk menilai aspek-
materi yang dipelajari aspek tingkah laku,
dalam diskusi kelompok lebih sesuai
dan diskusi kelas. dipergunakan jenis non
3. Pengamatan/ Teknik tes sebagai alat
pengumpulan data/ evaluasi.
instrumen Instrumen
a. Tes pengumpulan data non
Tes adalah tes yang peneliti
suatu cara untuk gunakan dalam
mengadakan penilaian, penelitian yaitu
bisa berbentuk suatu berupa lembar kerja
tugas atau serangkaian observasi dan
tugas yang harus dokumentasi.
dikerjakan oleh peserta a) Observasi
didik sehingga dilakukan untuk
menghasilkan suatu memperoleh
nilai tentang tingkah gambaran
laku atau prestasi langsung
peserta didik tersebut mengenai proses
yang dapat pembelajaran
dibandingkan dengan dalam tiap
nilai yang dicapai siklus, yang
oleh peserta didik berkaitan dengan
lain atau dengan aktivitas siswa
standar yang selama
ditetapkan. (Tabrani pembelajaran
Rusyan, 1996 : 13) berlangsung.
Tes yang Pedoman
digunakan peneliti observasi siswa
adalah tes formatif, dibuat untuk
dilakukan pada akhir melihat aktivitas
pembelajaran untuk siswa mengikuti
tiap siklus. Tes ini pembelajaran
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

dalam tiap siklus. mean atau rerata, dan modus.


Teknik Serta menggunakan penyejian
pengumpulan data data kuantitatif yanga
yang digunakan dipaparkan dalam bentuk
yaitu : Teknik presentase dan alat
observasi pengumpulan data melalui hasil
langsung. tes tes formatif, daftar nilai dan
(B) Dokumentasi analisis nilai.
Dokumentasi Data yang dianalisis
diperoleh dari dijadikan pedoman perbaikan
hasil tes siswa, siklus berikutnya. Data yang
lembar observasi, diperoleh dari pengamatan
daftar kelompo pelaksanaan pembelajaran
siswa dan foto dengan pendekatan kooperatif
siswa selama untuk meningkatkan
proses pemahaman siswa dilakukan
pembelajaran. dengan menggunakan tes
4) Refleksi formatif dalam setiap siklus.
Refleksi adalah
menganalisis kualitas IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran menggunakan A. DESKRIPSI HASIL
format pengamatan PENELITIAN PERBAIKAN
sebagai upaya untuk PEMBELAJARAN
mengkaji apa yang belum 1. Pra Siklus
dan telah terjadi, sehingga Sebelum dilakukan
peneliti menyadari penelitian, perlu diketahui
kekurangannya. Hasil pembelajaran matematika di
observasi hasil tes belajar kelas II dalam materi perkalian
dan hasil pengamatan dikaji dan hasil belajar matematika.
untuk mencari kelemahan Sebelum dilakukan tindakan
dan diguanakan sebagai perbaikan pembelajaran, guru
perbaikan untuk yang juga sebagai peneliti
merumuskan langkah mengajarkan materi tentang
selanjutnya. Tindakan perkalian di kelas II,guru dalam
refleksi tidak hanya penyampaian materi
dilakukan siswa dan pembelajaran belum
lingkungan di dalam kelas. menggunakan alat peraga
C. TEKNIK ANALISIS DATA sehingga hasil belajar siswa jauh
Tahapan selanjutnya dari harapan. Hal ini untuk
adalah tahapan analisis data, memberikan informasi atas
yaitu kegiatan untuk kondisi pembelajaran
mengemukakan kembali apa matematika sebelum
yang sudah dilakukan. menggunakan metode jarimatika
Analisis dalam penelitian ini dan hasil belajar yang dicapai
dilakukan dengan Kuantitatif. siswa kurang memuaskan. hal
Data kuantitatif berupa ini dapat dilihat pada tabel 1
hasil belajar kognitif yang sebagai berikut:
didapat dari tes formatif dengan
menggunakan teknik analisis
deskriptif dengan menentukan
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

Tabel 4.1 dibantu oleh teman sejawat


Hasil evaluasi Pembelajaran Pra sebagai teman diskusi.
Siklus Perencanaan tersebut
Mata Pelajaran Matematika mengacu pada kelemahan-
kelemahan yang
No Indikator Keterangan teridentifikasi dari
1 Nilai 0 pembelajaran pra siklus.
2 terendah 80 Adapun rencana dari
3 Nilai 1833 perbaikan pembelajaran
4 tertinggi 61 siklus I ini adalah dengan
5 Jumlah nilai 10 menyusun rencana perbaikan
6 Nilai rata- 33 % pembelajaran dengan
7 rata 20 skenario pembelajaran yang
8 Banyaknya 67% menyenangkan dengan
siswa penerapan pendekatan
dengan nilai metode Jarimatika.
diatas 75 Sedangkan langkah
Presentase pembelajaran pada siklus I
siswa yang direncanakan adalah
dengan nilai sebagai berikut:
di atas 75 1) Kegiatan Awal
Banyaknya a. Guru memberi
siswa salam
dengan nilai b. Guru
di bawah 75 menyampaikan
Presentase kompetensi dasar
siswa dan indikator
dengan nilai c. Guru memberi
di bawah 75 apersepsi
2) Kegiatan inti
Dari tabel di atas dapat a. Guru memberi
dilihat tingkat klasikal 10 penjelasan bahwa
siswa tuntas belajar dari 30 perkalian adalah
siswa atau 330 %. Sedangkan penjumlahan yang
20 siswa yang belum tuntas berulang.
atau 67 %. Hasil belajar b. Guru menunjukkan
siswa yang masih jauh dari 4 gelas aqua yang
harapan inilah yang dipegang siswa
mendorong penulis untuk isinya sama yaitu
melakukan tindakan masing-masing 3
perbaikan. Berdasarkan pensil. Sehingga
identifikasi masalah maka jumlah pensil 4
penulis menganggap perlu siswa yaitu 12
adanya penelitian tindakan pensil.
kelas dalam PKP ini. c. Guru mengecek
2. Siklus I hafalan siswa
a. Perencanaan tentang perkalian
Perencanaan 1-100
tindakan siklus I ini d. Guru memberi
dilakukan oleh guru dengan contoh cara
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

mengalikan Alat peraga


bilangan dengan yang digunakan
menggunakan untuk pembelajaran
metode jarimatika siklus I adalah jari-
dengan media jari- jari tangan, gelas
jari tangan. aqua, pensil dan
e. Guru membimbing papan tulis. Buku
siswa membentuk sumber sebagai
kelompok belajar bahan pembelajaran
secara heterogen yang dipilih adalah
setiap kelompok buku Senang
terdiri dari 5 siswa. Matematika untuk
f. Guru membagikan SD/MI kelas II,
LKS dan karangan Amin
menjelaskan tugas Mustoha penerbit
masing-masing pusat perbukuan
kelompok. Depdiknas (2008.
g. Perwakilan dari Hlm 135-136).
setiap kelompok Sedangkan unntuk
maju kedepan kelas mengetahui hasil
membahas hasil belajar siswa,
pekerjaan peneliti
kelompok dengan merencanakan
mendemonstrasika memberi tes
n teknik jarimatika. formatif yang
3) Kegiatan Akhir terdiri dari 10 butir
a. Guru memberikan soal isian.
lembar evaluasi b. Pelaksanaan
b. Siswa mengerjakan Pembelajaran
soal-soal evaluasi siklus I dilaksanakan pada
secara individu tanggal 16 Maret 2015
c. Guru dan siswa dengan dibantu oleh teman
mengoreksi hasil sejawat sebagai pengamat
evaluasi pelaksanaan pembelajaran
d. Guru memberikan baik cara guru maupun
penilaian tentang perilaku siswa
dilanjutkan selama pembelajaran.
mengadakan tindak Pembelajaran dimulai
lanjut dengan dengan guru memberi
memberi : salam kepada siswa
1. Perbaikan bagi kemudian mengabsen dan
siswa yang dilanjutkan memberitahu
nilainya kurang kepada siswa tentang
dari 75 kompetensi dasar, indikator
2. Pengayaan bagi dan tujuan pembelajaran.
siswa yang Setelah itu, guru
nilainya lebih memberikan apersepsi
dari 75 berupa pertanyaan yang
e. Guru menutup berkaitan dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan.
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

Masuk pada yaitu dengan mengamati


pembelajaran inti, guru guru saat melakukan
memberi penjelasan tentang pembelajaran dan perilaku
perkalian adalah atau keaktifan siswa selama
penjumlahan yang berulang pembelajaran berlangsung
dan dilanjutkan dengan oleh teman sejawat serta
tanya jawab antar guru dan melalui hasil evaluasi dari
siswa tentang materi yang siswa.
sudah diajarkan. Selesai Adapun data
melakukan tanya jawab, tentang pengamatan siklus I
siswa diminta dapat dilihat dalam
mendemonstrasikan dengan lampiran laporan ini.
alat peraga berupa jari-jari d. Refleksi
tangan secara berkelompok. Refleksi yang dapat
Setelah itu siswa diberi disampaikan setelah
lembar kerja yang melaksanakan perbaikan
dikerjakan secara pembelajaran siklus I
berkelompok. Setelah teridentifikasi kelebihan
mengerjakan, wakil siswa dan kelemahan dalam
dari masing masing melaksanakan perbaikan
kelompok melaporkan hasil pembelajaran. Adapun
kerjanya dan siswa lain kelebihannya adalah:
memberikan tanggapan. 1. Guru telah
Masuk kegiatan melaksanakan
akhir, guru memberi tes pembelajaran sesuai
formatif untuk mengukur dengan rencana
ketuntasan siswa yang 2. Siswa aktif dalam
dikerjakan secara mandiri. proses pembelajaran
Setelah itu guru memberi berjumlah 12 anak
penilaian pada tes formatif 3. Siswa yang
siklus I dan bertanya sebanyak 1
menganalisisnya. Daari anak
hasil tes formatif tersebut, 4. Ketuntasan klasikal
siswa yang sudah mencapai menguat yaitu
nilai 75 ke atas diberi sebanyak 10 anak.
pengayaan melalui Sedangkan
pekerjaan rumah atau PR. kelemahan-kelemahan
Selesai memberi PR guru dari tindakan perbaikan
bersama siswa membuat pembelajaran siklus I
kesimpulan sebagai catatan adalah sebagai berikut:
siswa kemudian guru 1) Masih ada siswa
menutup pelajaran dan yang belum berani
memberi motivasi kepada maju ke depan
siswa untuk lebih giat kelas yaitu 3 anak.
dalam belajar. 2) Masih ada siswa
c. Pengamatan/Pengumpula yang tidak
n data memperhatikan
Pengumpuan proses
data dilakukan selama pembelajaran yaitu
pembelajaran berlangsung 2 anak.
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

3) Masih ada siswa a. Guru memberi


yang belum mampu salam
mengerjakan tugas b. Guru
dengan baik menyampaikan
sebanyak 5 anak. kompetensi
Dari hasil refleksi yang dasar dan
dilakukan setelah indikator
melaksanakan perbaikan c. Apersepsi untuk
pembelajaran siklus I, mengungkapkan
terlihat jelas bahwa pengetahuan
masih banyak siswa awal siswa dan
yang belum tuntas. memotivasi
Untuk itu perlu siswa.
diadakan perbaikan - Guru
pembelajaran pada menunjukka
siklus II dengan n 6 botol
penerapan pendekatn aqua gelas
metode Jarimatika yang isinya
dengan diberi tambahan sama yaitu
alat peraga supaya siswa masing-
lebih bersemangat dan masing 5
senang dalam mengikuti kapur.
pelajaran sehinga hasil - Guru
belajar siswa dapat bertanya
meningkat. kepada
3. Siklus II siswa
a. Perencanaan berapakah
Perencanaan jumlah
tindakan siklus II ini kapur yang
dilakukan oleh guru ibu miliki.
dengan dibantu oleh teman 2) Kegiatan Inti
sejawat sebagai teman a. Siswa
diskusi. Perencanaan menyimak
tersebut mengacu pada penjelasan guru
kelemahan-kelemahan melalui contoh
yang teridentifikasi dari soal tentang
pembelajaran siklus I. mengalikan
Sedangkan bilangan
langkah-langkah menggunakan
pembelajaran pada siklus jari tangan.
II ini diberi tindakan ke b. Guru
arah pembelajaran yang memperlihatkan
menyenangkan sehingga kepada siswa
siswa tidak jenuh dalam video
melaksanakan pembelajaran
pembelajaran. Adapun tentang teknik
skenario pembelajaran jarimatika.
siklus II ini adalah sebagai c. Semua siswa
berikut: mengikuti
1) Kegiatan Awal gerakan teknik
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

jarimatika yang mengadakan


diperagakan tindak lanjut
guru. dengan
d. Guru memberi:
membagikan 1. Perbaikan
LKS dan bagi siswa
menjelaskan yang
tugas masing- nilainya
masing kurang dari
kelompok. 75.
e. Tugas setiap 2. Pengayaan
kelompok bagi siswa
adalah yang
mengalikan nilainya
bilangan- kurang dari
bilangan dengan 75.
cara bersusun d. Guru menutup
pendek dan pelajaran
bersusun Alat
panjang peraga yang
menggunakan akan digunakan
jari-jari tangan untuk
dengan cara pembelajaran
mendiskusikann siklus II adalah
ya sesama jari-jari tangan,
anggota gelas aqua
kelompok. gelas, dan LCD
f. Perwakilan dari Proyektor. Buku
setiap kelompok sumber sebagai
maju kedepan bahan
kelas membahas pembelajaran
hasil pekerjaan yang dipilih
kelompok adalah Senang
dengan Matematika
mendemonstrasi untuk SD/MI
kan teknik kelas II,
jarimatika. karangan Amin
3) Kegiatan Akhir Mustoha
a. Guru penerbit pusat
memberikan perbukuan
lembar evaluasi. Depdiknas
b. Siswa (2008. Hlm
mengerjakan 135-136).
soal-soal Sedang
evaluasi secara kan untuk
mandiri mengetahui
c. Guru hasil belajar
memberikan siswa, peneliti
penilaian merencanakan
dilanjutkan memberi tes
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

formatif yang dikerjakan ssecara


terdiri dari 10 mandiri. Setelah itu guru
butir soal isian. memberikan penilaian dan
b. Pelaksanaan menganalisisnya. Dari
Pelaksanaan hasil tes formatif tersebut,
perbaikan pembelajaran siswa yang belum
siklus II pada hari Rabu, mencapai nilai ketuntasan
18 Maret 2015 dibantu diberi perbaikan dan yang
oleh teman sejawat sebagai sudah mencapai nilai 75
pengamat. Sebagai ke atas diberi pengayaan
kegiatan pembelajaran melalui pekerjaan rumah
awal guru memberi salam atau PR. Selesai
dan dilanjutkan memberikan RP guru
memberitahu kepada siswa bersama siswa membuat
tentang kompetensi dasar, kesimpulan sebagai
indikator dan tujuan dari catatan siswa kemudian
pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pelajaran
guru memberikan dengan member salam.
apersepsi berupa c. Pengamatan/
pertanyaan yang berkaitan pengumpulan Data
dengan materi. Pengamatan
Masuk pada dilakukan selama
pembelajaran inti, guru perbaikan pembelajaran
memberi penjelasan siklus II berlangsung. Data
tentang perkalian adalah diperoleh dari dua macam
penjumlahan berulang dan yaitu dari hasil
dilanjutkan dengan tanya pengamatan yang
jawab antar guru dan dilakukan oleh teman
siswa tentang materi yang sejawat dan data hasil tes
sudah diajarkan. Selesai formatif dari guru atau
melakukan tanya jawab, peneliti.
siswa diminta Adapun data
mendemonstrasikan pengamatan tentang cara
dengan alat peraga mengajar guru,
yangberupa jari-jari penyediaan sarana dan
tangan secara prasarana serta perilaku
berkelompok. Setelah itu siswa yang dilakukan oleh
siswa diberi lembar kerja teman sejawat dapat
yang dikerjakan secara dilihat dakam lampiran
kelompok. Setelah laporan ini.
mengerjakan, wakil dari
masing-masing kelomok d. Refleksi
melaporkan hasil kerjanya Setelah
dan siswa lain melaksanakan perbaikan
memberikan tanggapan. pada siklus II, hasil
Sebagai refleksi yang dapat
kegiatan akhir, guru disampaikan adalah:
memberi tes formatif 1) Setelah menerapkan
untuk mengukur pendekatan metode
ketuntasan siswa yang Jarimatika siswa sudah
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

dapat menerima materi memprihatinkan dan masih


dengan baik. banyak siswa yang belum
2) Guru telah banyak mencapai ketuntasan. Adapun
memberi kesempatan tingkat ketuntasan siswa pada
pada siswa untuk pra siklus dapat dilihat pada
menanyakan yang tabel 2 berikut:
belum jelas. Tabel 4.2
3) Adanya peningkatan Data Tingkat Ketuntasan Pra
penugasan siswa Siklus dapat dilihat pada tabel 2
terhadap materi berikut:
perbaikan
pembelajaran yang Berdasarkan tabel 2
dibuktikan dengan tentang ketuntasan siswa di atas
meningkatnya nilai tes dapat dijelaskan bahwa siswa
formatif siklus II dan yang tuntas pada pembelajaran
dilihat dari nilai rata- pra siklus berjumlah 6 siswa
rata pada siklus I atau baru 40 % dan yang belum
adalah 60 % dan pada tuntas berjumlah 9 siswa atau 60
siklus II ini bisa %.
mencapai 95 % ini 2. Siklus I
terbukti bahwa Siklus I merupakan
pendekatan metode tindakan perbaikan
Jarimatika juga dapat pembelajaran yang mengacu
mempengaruhi pada kelemahan-kelemahan
keberhasilan yang yang teridentifikasi pada
ditunjang dengan pembelajaran sebelumnya.
medianya. Dalam pembelajaran siklus ini
B. PEMBAHASAN HASIL guru sudah menggunakan
PENELITIAN PERBAIKAN metode pembelajaran dengan
PEMBELAJARAN sesuai. Guru selama
1. Pra siklus melaksanakan pembelajaran
Pemahaman siswa sudah ada kemunculan naik
tentang perkalian pada berdasarkan hasil pengamatan.
pembelajaran pra siklus sangat Dari peningkatan
kurang sekali. Hal ini tersebut berdampak pada
dikarenakan dalam peningkatan hasil belajar.
melaksanakan pembelajaran, Adapun untuk mengetahui
guru belum menerapkan tingkat ketuntasan siswa dapat
metode yang sesuai sehingga dilihat seperti pada tabel 3
daya serap siswa kurang berikut:
maksimal. Dengan penerapan Tabel 4.3
metode yang kurang Data Tingkat Ketuntasan Siklus
sesuai, di saat pembelajaran I
berlangsung banyak siswa yang Berdasarkan tabel 3 di
kurang aktif dalam mengikuti atas dapat dijelaskan bahwa
pelajaran. siswa yang sudah mencapai
Hasil tes formatif yag tingkat ketuntasan berjumlah 7
diberikan oleh guru untuk siswa atau 47 % dan yang
mengukur saya serap siswa belum mencapai ketuntasan
terhadap pembelajaran sangat berjumlah 8 siswa atau 53 %.
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

Berarti jika dibandingkan jumlah siswa yang


dengan pembelajaran pra tuntas 10 dan meningkat
siklus, hasil tes formatif siklus I pada siklus I menjadi 19
sudah ada peningkatan siswa. Setelah
sebanyak 13 %. mendapatkan tindakan
Tingkat ketuntasan perbaikan pembelajaran
siswa pada siklus I terlihat pada siklus II dengan
sudah ada peningkatan dari 6 menggunakan metode
siswa yang mencapai ketuntasan Jarimatika, jumlah
pada pra siklus meningkat siswa yang tuntas
menjadi 7 siswa yang tuntas meningkat pesat
pada siklus I ini. menjadi 27 siswa dan
hanya 3 siswa yang
Dari tabel 4 diatas belum tuntas dengan
tentang tingkat nilai di bawah 75.
ketuntasan siswa pada Pembelajaran
pembelajaran siklus II yang dilakukan selama
dapat dijelaskan bahwa penelitian berlangsung
siswa yang tuntas terdapat peningkatan-
berjumlah 27 siswa atau peningkatan ke arah
90 % dan yang belum perbaikan. Pada masing-
tuntas hanya ada 3 siswa masing siklus sudah
atau 10 %. terdapat peningkatan
3. Perbandingan Pra Siklus, hasil belajar siswa.
Siklus I, dan Siklus II
Pembelajaran V. SIMPULAN, SARAN, DAN
yang dilakukan selama TINDAK LANJUT
penelitian berlangsung A. SIMPULAN
terdapat peningkatan- Berdasarkan hasil
peningkatan ke arah penelitian tindakan kelas yang
perbaikan. Secara jelas telah dilaksanakan dalam 2
tentang peningkatan- siklus dengan metode jarimatika
peningkatan jumlah dapat disimpulkan sebagai
ketuntasan siswa dari berikut:
setiap siklus dapat 1. Metode jarimatika dapat
dilihat pada tabel 5 meningkatkan prestasi siswa
berikut. tentang perkalian bilangan
Tabel 4.5 dua angka.
Data Tingkat 2. Pembelajaran matematika
Ketuntasan Masing- dengan menggunakan
Masing Siklus metode jarimatika mampu
meningkatkan pemahaman
Berdasarkan siswa kelas II SDN 2 Puguh
tabel 5 di atas dapat tentang konsep perkalian
dijelaskan bahwa sehingga kemampuan
masing-masing siklus berhitung siswa meningkat.
sudah terdapat Hal tersebut terlihat pada
peningkatan hasil kemampuan berhitung
belajar siswa. Pada perkalian siswa yang terus
pembelajaran pra siklus, meningkat dari data awal
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

pra siklus, siklus I dan 2. Agar Kepala Sekolah lebih


siklus II. intensif dalam memantau
3. Pembelajaran matematika proses pembelajaran
menggunakan metode matematika di kelas
Jarimatika dapat terutama pada materi
memudahkan siswa perkalian, dengan demikian
mengerjakan perkalian yang akan mengetahui fasilitas
merupakan momok siwa yang dibutuhkan dalam
terhadap pelajaran penerapan metode
matematika. Sehingga siswa jarimatika.
menjadi lebih aktif dan 3. Agar pengawas dan penilik
senang belajar tentang sekolah memprogramkan
perkalian. Hal tersebut pelatihan-pelatihan bagi
terlihat pada semangat siswa guru dalam penerapan
dalam menjawab berbagai metode jarimatika secara
pertanyaan perkalian dalam kelompok dan tutor sebaya,
siklus II. Karena sebagian guna meningkatkan kualitas
besar siswa sudah bisa mengajar guru yang
menguasai perkalian gilirannya akan memberi
menggunakan metode pengaruh terhadap
jarimatika. peningkatan pemahaman
B. SARAN DAN TINDAK konsep perkalian oleh siswa.
LANJUT
Berdasarkan hasil DAFTAR PUSTAKA
penelitian menunjukkan bahwa Depdikbud. (2006) . Kamus Besar
dengan penerapat metode Bahasa Indonesia. Jakarta:
jarimatika dapat meningkatkan Balai Pustaka.
prestasi belajar siswa tentang FKIP UT, Tim. (2013). Pemantapan
perkalian bilangan pada siswa Kemampuan Profesional.
kelas II SDN 2 Puguh Jakarta: Universitas Terbuka
Kecamatan Pegandon Karso, dkk. (2008). Pendidikan
Kabupaten Kendal. Oleh karena Matematika. Jakarta: Universitas
itu agar guru membuasakan diri Terbuka.
menerapkan metode jarimatika Muhsetyo, G. (2009). Pembelajaran
maka saran peneliti untuk bisa Matematika SD. Jakarta:
dilakukan tindak lanjut adalah : Universitas
1. Hendaknya model Mustoha, A. (2008). Senang
pembelajaran ini Matematika untuk SD/MI Kelas
disosialisasikan pada para II. Jakarta: Depdiknas
guru melalui forum PKG Sumantri, M, dkk. (2009).
maupun KKG, guna Perkembangan Peserta Didik.
meningkatkan kualitas Jakarta: Balai Pustaka
mengajar bagi guru dalam Sunar, P. (2009). Memahami
menerapkan metode Jarimatika Untuk Pemula.
eksperimen secara Jogyakarta: Diva Pres
kelompok. Hal ini akan Tim Bina Karya Guru. (2005).
mengurangi kendala yang Terampil Berhitung Matematika.
dihadapi oleh guru serta Jakarta: Universitas Terbuka
membuat siswa terbiasa
bersikap ilmiah.
JKPM Volume 1 Nomor 1 2014 ISSN : 2339-2444

Wardani, I.G.A.K., (2009). Teknik


Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai