Nim : F201801016
Kelas : B1
PRODI S 1 FARMASI
KENDARI
2021
Pengertian Prodrug
Istilah “prodrug” atau “pro-agent” pertama kali diperkenalkan pada tahun 1958. Prodrug
berguna formulasi dengan perubahan sifat fisiokimia obat untuk membuatnyasecara
farmakologis tidak aktif sampai dimetabolisme dalam tubuh menjadi bagian obat yang aktif. [1]
Oleh Secara definisi, prodrug adalah senyawa yang mengalami biotransformasi sebelum
dipamerkan efek terapeutik. [2] Sebenarnya ini adalah turunan bioreversibel dari molekul obat
itumenjalani transformasi enzimatik dan / atau kimiawi in vivo untuk melepaskan induk aktif
obat, yang kemudian dapat memberikan efek farmakologis yang diinginkan.
Pro-drug adalah obat yang diberikan dalam bentuk inaktif yang kemudian dikonversi
menjadi bentuk aktif obat melalui proses metabolisme. Pro-drug dirancang untuk mengubah sifat
fisika – kimia obat. Dengan melindungi gugus asam bebas pada suatu molekul AINS maka
saluran pencernaan dapat terlindungi dari iritasi lokal. Salah satu cara pembuatan pro-drug
adalah dengan pembentukan ester (Kumar, et al, 2010; Hasan dan Elias, 2014; Suryawanshi, et
al., 2014)
Prodrug adalah suatu senyawa farmakologi (obat) yang diberikan dalam bentuk tidak
aktif. Pada saat diberikan, produk dimetabolisme secara in vivo menjai metabolit aktif,
melaluiproses biaktifasi.
Kelarutan bahan obat dapat diperbaiki melalui modifikasi molekul secara kimia dan
pendekatan formulasi. Modifikasi molekul kimia dengan membentuk prodrug telah dilakukan
Hemenway et al. (2010) yaitu dengan menambahkan gugus glisin dan asetil untuk meningkatkan
kelarutan karbamazepin. Selain melalui pendekatan modifikasi kimia, beberapa pendekatan
formulasi telah dilakukan untuk meningkatkan kelarutan karbamazepin di antaranya penggunaan
kosolven atau surfaktan, pembentukan kompleks siklodekstrin, metode kogrinding dengan
menggunakan matriks hidrofilik, pembentukan dispersi padat dengan PEG/campuran polimer,
dan dengan pembentukan kokristal. Metode tersebut mampu meningkatkan kelarutan
karbamazepin (Koester et al., 2004; Jalali et al., 2006; Isadiartuti et al., 2009; Bley et al., 2010;
Shikhar et al.,
2011).
Sekitar 5-7% obat yang disetujui Food and Drug Administration (FDA) dapat
diklasifikasikan sebagai prodrug. Prodrug merupakan molekul yang tidak aktif secara
farmakologi yang membutuhkan transformasi enzimatik dan atau kimia untuk melepaskan
senyawa bentuk aktif dalam tubuh sebelum memberikan efek terapi. Pelepasan senyawa aktif
dan promoeity dapat terjadi sebelum, selama atau sesudah absorbsi atau pada tempat aksi obat.
Proses biokonversi di dalam tubuh dimediasi oleh adanya enzim-enzim yang terdapat di dalam
darah, hati, dan jaringan lain (Stella danNti-Addae, 2007; Rautio a et al., 2008; Rautio bet al.,
2008; Han, 2000).
klasifikasi prodrug
Aplikasi prodrug :
Aplikasi farmasetik :
1. Memperbaiki rasa
2. Memperbaiki bau
3. Perubahan bentuk fisik untuk preparasi sediaan solid
4. Mengurangi rasa sakit pada injeksi
5. Meningkatkan solubilitas obat dan kecepatan
Aplikasi farmakokinetik :
1. Meningkatkan bioavailabilitas (lipofilisitas)
2. Mencegah metabolism presistemik
3. Memperlama duransi aksinya
4. Mengurangi toksisitas
5. Penghantaran obat tertarget