(Skripsi)
Oleh
SITI NURAZIZAH
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
ABSTRAK
Oleh
SITI NURAZIZAH
By
SITI NURAZIZAH
The results of this study indicate that the disaster mitigation program in the form
of: 1) Counseling and information dissemination in Maja Village was not
successful in Maja Village, Marga Punduh District, Pesawaran Regency. 2). The
disaster management planning document has been successfully implemented in
Maja Village, Marga Punduh District, Pesawaran Regency. 3). The appeal to the
community has been successfully implemented in Maja Village, Marga Punduh
District, Pesawaran Regency. 4) Village regulations were not implemented and
were successfully used as a reference for non-structural flood disaster mitigation
programs in Maja Village, Marga Punduh District, Pesawaran Regency. 5).
Disaster training has been successfully implemented and accepted in Maja
Village, Marga Punduh District, Pesawaran Regency.
Oleh
SITI NURAZIZAH
1713034004
Skripsi
Pada
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi
Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Geografi,
1. Tim Penguji
Siti Nurazizah
1713034004
RIWAYAT HIDUP
Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka (Q.S. Ar Ra’d : 11).
Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman (Q.S. Al-
Imran :39).
PERSEMBAHAN
Bapak (Kaminto ) dan Ibu (Jariah) yang telah membesarkanku dengan penuh
kasih sayang, menuntun, menyayangi dan selalu mendoakan keberhasilanku
terimakasih atas ketulusan, kesabaran dan pengorbananya untukku.
Para Pendidik
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat serta rahmat-Nya, dimana atas izin dan ridha-Nya yang
diberikan kepada penulis sehingga skripsi dengan judul “Evaluasi Program
Mitigasi Bencana Banjir di Desa Tangguh Bencana (Studi Deskriptif Desa Maja
Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran Tahun 2020)” dapat
diselesaikan. Sholawat teriring salam selalu terlimpah kepada Rasulullah
Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan umat manusia. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Terselesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Ibu Irma Lusi
Nugraheni, S.Pd., M.Si. selaku Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan, nasihat, dan saran dalam proses perkuliahan
dan penyelesaian skripsi, Ibu Annisa Salsabilla ,S.Pd.,M.Si. selaku Pembimbing II
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,nasihat, motivasi
dan pengarahan selama penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan, dan Dra.
Nani Suwarni, M.Si. selaku penguji utama yang telah memberikan masukan,
kritik, saran dan motivasi selama proses penyusunan skripsi. Tidak ada yang dapat
diberikan kepada beliau, kecuali doa yang tulus dan ikhlas. Yang telah diberikan
akan menjadi amal ibadah dan selalu dianugerahkan limpahan rahmat, hidayah
dan kesehatan lahir dan batin oleh Allah SWT. Dengan segala kerendahan dan
ketulusan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih juga
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
5. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
6. Bapak Dr. Sugeng Widodo, M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Seluruh dosen dan staff Program Studi Pendidikan Geografi umumnya
yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menyelesaikan
studi.
8. Kedua orang tuaku, Ibu tercinta Ibu Jariah dan Bapak Kaminto yang
senantiasa menuntun, menyayangi dan selalu mendoakan keberhasilanku
terimakasih atas ketulusan, kesabaran dan pengorbananya untukku.
9. Kedua kakakku, Endang Winarsih dan Ali Mashar, S.Pd. yang senantiasa
mendukung dan menyemangati.
10. Kepada Tomy Erwansyah terimakasih kasih telah sabar menemani,
menyemangati dan membantu penyelesaian studi ini.
11. Sahabat-sahabatku yang selalu mendengarkan keluh kesah, menyemangati,
mendukung dan membantu selama menempuh pendidikan di Pendidikan
Geografi Universitas Lampung, Yosi Dwi Winaya, Izzati Salsabilla Putri,
Dessy Febriyanti, Syafri Khumairoh, Umu Nurfaizatunnisa, Ratri Rahma
Cahayani dan Hanisa Amalia.
12. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Lampung
Angkatan 2017 yang telah berbagi cerita dan senantiasa mendukung.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga dengan bantuan dan
dukunganya yang diberikan mendapat balasan pahala dari Allah SWT.
Siti Nurazizah
DAFTAR ISI
i
E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................35
F. Teknik Analisis Data ..................................................................................36
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian .......................................................38
1. Kondisi Fisik Desa Maja .....................................................................38
2. Kondisi Demografi Desa Maja ............................................................44
B. Hasil Analisis Data .....................................................................................47
C. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................50
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................63
B. Saran ......................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian .......................................................................30
2. Peta Administrasi Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
Tahun 2020 ......................................................................................39
3. Struktur Anggota Desa Tangguh Bencana Desa Maja Kecamatan Marga
Punduh Kabupaten Pesawaran ...............................................................................79
4. Wawancara Penelitian Dengan Responden Desa Maja Kecamatan Marga
Punduh Kabupaten Pesawaran ...............................................................................79
5. Pelatihan Desa Tangguh Bencana di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh
Kabupaten Pesawaran ......................................................................................80
6. Penebangan Pohon Liar Untuk Lahan Pertanian di Desa Maja .............................
iv
1.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banjir merupakan salah satu dari jenis bencana alam hydrometeorologi yang
sering terjadi karena Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim
dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca dan suhu dan arah angin ekstrim. Banjir
adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan yang biasa kering karena
volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang
berlebihan disuatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya
bendungan sungai. (Yuliani, 2013:54).
Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu daerah yang sering terjadi bencana
banjir. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Pesawaran dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sejak 2015-2019 sebanyak 144
kejadian yang terjadi di kecamatan yang ada. Kejadian paling tinggi terjadi pada
tahun 2017 yaitu sebanyak 62 kejadian, sedangkan kejadian bencana banjir
paling rendah terjadi pada tahun 2015 sebanyak 3 kejadian. Salah satu
Kecamatan yang sering mengalami bencana banjir yaitu Kecamatan Marga
Punduh tepatnya di Desa Maja.
Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian di Desa Maja Kecamatan Marga
Punduh Kabupaten Pesawaran mengingat desa tersebut merupakan sebuah desa
yang rawan terjadinya bencana banjir. Peneliti tertarik untuk mengevaluasi
program mitigasi bencana banjir non struktural di Desa Tangguh Bencana studi
deskriptif Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran dengan
judul: Evaluasi Program Mitigasi Bencana Banjir Non Struktural Di Desa
Tangguh Bencana (Studi Deskriptif Desa Maja Kecamatan Marga Punduh
Kabupaten Pesawaran Tahun 2020).
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi rujukan serta
sumber informasi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan evaluasi
program mitigasi bencana banjir non struktural di Desa Tangguh Bencana studi
kasus Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran.
3. Hasil penelitian ini diharapkan menambah hasanah pengetahuan dan bahan
perkuliahan pada mata kuliah Mitigasi Bencana di Program Studi Pendidikan
Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
1. Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah anggota desa tangguh bencana di
Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran.
2. Ruang lingkup objek dari penelitian ini yaitu evaluasi program mitigasi
bencana banjir non struktural di Desa Tangguh Bencana studi deskriptif Desa
Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran.
3. Ruang lingkup lokasi penelitian ini adalah Desa Maja Kecamatan Marga
Punduh Kabupaten Pesawaran.
4. Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun 2020.
5. Ruang lingkup ilmu yang digunakan adalah geografi dan mitigasi bencana
a. Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji bumi dan segala
sesuatu yang ada diatasnya: seperti penduduk, flora, fauna, iklim, udara,
dan segala interaksinya (Bintarto dan Surastopo Hadisumarno, 1982:12).
b. Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana adalah suatu rangkaian upaya yang dilakukan untuk
meminimalisir resiko dan dampak bencana, baik melalui pembangunan
8
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Geografi
Berdasarkan hasil seminar dan lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di
Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1988 diperoleh kesimpulan mengenai
pengertian geografi. Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
perbedaan dan persamaan fenomena geosfer dengan sudut pandang lingkungan
dan kewilayahan dalam konteks keruangan. J.W.Alexander mengemukakan
pengertian geografi yaitu “Geography is the study of spatial variation on the
earth’s surface”. Artinya geografi adalah ilmu yang mempelajari keberanekaan
permukaan bumi secara keruangan (N.Daldjoeni,1987:7).
berkembang karena suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain, oleh karena
itu terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut (R.Bintarto dan
Surastopo Hadikusumo, 1979:20).
Menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) tahun 1990 dalam Sumadi (2003:42)
terdapat 10 konsep dasar geografi yaitu :
a) Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal
pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan
geografi, dan merupakan jawaban atas pertanyaan pertama dalam geografi,
yaitu “dimana?”.
b) Konsep jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya pemenuhan
kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan, pengangkutan barang dan
penumpang.
c) Konsep keterjangkauan atau accessability tidak selalu berkaitan dengan jarak,
tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan
atau komunikasi yang dapat dipakai.
d) Konsep pola atau agihan berkaitan erat dengan susunan bentuk atau persebaran
fenomena dalam ruang di muka bumi.
e) Konsep morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai
hasil pengangkatan atau penurunan wilayah.
f) Konsep aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling
menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala maupun adanya faktor-
faktor umum yang menguntungkan.
g) Konsep nilai kegunaan merupakan nilai kegunaan fenomena atau sumber-
sumber di muka bumi bersifat relative, tidak sama bagi semua orang atau
golongan penduduk tertentu.
h) Konsep interakasi atau interdependensi merupakan peristiwa saling
mempengaruhi daya-daya objek atau tempat satu dengan yang lain.
i) Konsep deferensiasi areal yaitu suatu tempat atau wilayah mempunyai corak
individualitas tersendiri sebagai suatu region yang berbeda dari tempat atau
wilayah yang lain.
11
2. Mitigasi Bencana
Menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dijelaskan
bahwa mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana. Dalam melakukan tindakan mitigasi
bencana, langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan kajian risiko
bencana terhadap daerah tersebut. Dalam risiko bencana sebuah daerah, harus
mengetahui bahaya (hazard), kerentanan (vulnerability) dan kapasitas (capasity)
suatu wilayah berdasarkan pada karakteristik kondisi fisik dan wilayahnya.
Mitigasi bencana dibedakan menjadi dua yaitu mitigasi bencana struktural dan
mitigasi non struktural. Adapun penjelasan mitigasi struktural maupun mitigasi
non struktural (Coppola, 2007:179-189) yaitu :
a. Mitigasi struktural merupakan mitigasi yang memiliki wujud fisik seperti
pembangunan atau kebaikan infrastuktur. Mitigasi struktural lebih fokus pada
tindakan pembangunan fisik, dengan memanfaatkan teknik-teknik yang telah
dikembangkan sebelumnya yang berguna untuk mengurangi dampak yang
ditimbulkan dari bencana.
b. Mitigasi non struktural merupakan bentuk mitigasi yang menjadikan manusia
sebagai objek dari mitigasi tersebut. Mitigasi non struktural merupakan upaya
yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana dengan meningkatkan
kapasitas lembaga dan masyarakat, sehingga pihak-pihak tersebut mampu
untuk menyiapkan diri dan mampu waspada terhadap ancaman bencana yang
akan datang. Kegiatan dalam mitigasi bencana sosial biasanya ditandai dengan
melakukan perencanaan tata ruang dan wilayah, memberikan pendidikan
mengenai kebencanaan, penyuluhan, pembuatan Standart Operating Procedur
(SOP), serta rencana-rencana kontijensi lainya yang berkaitan dengan rencana
tanggap darurat bencana. Dalam mitigasi non struktural lebih difokuskan
12
4. Pengertian Bencana
Menurut UU No.24 Tahun 2007,bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulanya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
5. Banjir
5.1 Pengertian Banjir
a. Barkonas, 2007:20 terdapat dua pengertian banjir yaitu:
Aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga
melimpas dari palung sungai menyebabkan adanya genangan padalahan
rendah disisi sungai. Aliran air limpasan tersebut yang semakin meninggi,
15
mengalir dan melimpasi muka tanah yang biasanya tidak dilewati aliran
air.
b. Gelombang banjir berjalan kearah hilir sistem sungai yang beriteraksi
dengan kenaikan muka air di muara akibat badai.
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan yang biasa kering
karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang
berlebihan disuatu tempat akibat hujan besar,peluapan air sungai atau pecahnya
bendungan sungai (Yuliani, 2013:54). Banjir menjadi bencana apabila
menimbulkan kerugian materi dan kerugian non materi. Kerugian materi meliputi:
kerusakan sarana dan prasarana, serta hilangnya harta benda. Sedangkan, kerugian
non materi seperti: menimbulkan korban jiwa dan kekacauan perekonomian.
d. Drainase Lahan
Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantuan
banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit
banjir.
e. Bendung dan Bangunan Air
Bendungan dan bangunan air lain seperti pilar jembatan dapat
meningkatkan elevasi muka air banjir karena meningkatkan elevasi muka
air karena efek aliran balik.
f. Kerusakan Bangunan Pengendalian Banjir
Pemeliharaan yang kurang memadai dari bangunan pengendali banjir
sehingga menimbulkan kerusakan dan tidak dapat berfungsi.
g. Perencanan Sistem Pengendalian Banjir tidak Tepat
Beberapa sistem pengendalian banjir memang dapat mengurangi
kerusakan banjir kecil sampai sedang, tetapi mungkin dapat menambah
kerusakan selama banjir-banjir yang besar. Sebagai contoh bangunan
tunggal yang tinggi. Limpasan pada tanggul pada waktu terjadi banjir yang
melebihi banjir rencana yang dapat menyebabkan keruntuhan tanggul, hal
ini menimbulkan kecepatan aliran air menjadi sangat besar yang melalui
bobolnya tanggul sehingga menimbulkan banjir yang sangat besar.
Dibawah ini disajikan penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Hasil
penelitian yang dimaksud adalah hasil penelitian evaluasi program desa tangguh
bencana.
Tabel Lanjutan
Tabel Lanjutan
Tabel Lanjutan
C. Kerangka Pikir
Parameter
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang efektif untuk tujuan
mendiskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah maupun fenomena hasil rekayasa (Sukmadinata,
2005:74). Dasar pemikiran digunakanya metode ini adalah karena peneliti ingin
mengetahui fenomena yang ada dan dalam kondisi alamiah, bukan dalam kondisi
terkendali, laboratoris atau eksperimen sehingga penelitian deskriptif lebih tepat
untuk digunakan.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk menurut dusun di Desa Maja Tahun 2021
No Dusun Frekuensi Penduduk (KK)
1. Maja Induk 208
2. Maja Pasar 130
3. Way Awi 127
4. Umbul Rejo 136
Jumlah 601
Sumber: Monografi Desa Maja Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.1diketahui bahwa dari 7 dusun yang terdapat di Desa Maja
Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran yaitu Dusun Maja Induk,
Dusun Marga Pasar, Dusun Sidodadi, Dusun Way Awi, Dusun Umbul Rejo dan
Dusun Tanggang terdapat 4 dusun yang terdampak bencana banjir yaitu Dusun
Maja Induk, Dusun Maja Pasar, Dusun Way Awi dan Dusun Umbul Rejo.
Sehingga diperoleh populasi masyarakat di dusun yang terdampak banjir tersebut
yaitu 601 kepala keluarga.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan.
Sebuah sampel haruslah dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer
mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih dan besarnya
peluang tersebut tidak boleh sama dengan 0. Selain itu, sampel juga harus dapat
mewakili populasi (Nursid Sumaatmaja, 1981:112). Pengambilan responden
dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling.
(2010:112) yaitu jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil
semuanya, sebaliknya jika subjeknya besar lebih dari 100 orang dapat diambil
10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Berikut ini merupakan sampel dalam
penelitian ini yaitu:
Berdasarkan pada tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 601 kepala keluarga
di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran diambil sebanyak
10% dari jumlah kepala keluarga sehingga diperoleh sampel dalam penelitian
sebanyak 28 responden.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2014:38). Berdasarkan pengertian
tersebut maka variabel dalam penelitian ini yaitu evaluasi program mitigasi
bencana banjir non struktural.
3) Himbauan Masyarakat
Himbauan masyarakat adalah pernyataan yang diungkapkan untuk mendorong
masyarakat. Adapun definisi operasional variabel untuk menentukan himbauan
masyarakat di desa/kelurahan tangguh bencana yaitu:
1. Berhasil apabila himbauan masyarakat dilaksanakan dan diterima pada saat
terjadi bencana banjir.
35
4) Peraturan Desa
Peraturan desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh kepala
desa bersama badan permusyawaratan desa. Adapun definisi operasional variabel
untuk menentukan peraturan desa di desa/kelurahan tangguh bencana yaitu:
1. Berhasil apabila masyarakat melaksanakan dan menerima peraturan desa
mengenai program mitigasi bencana banjir
2. Tidak berhasil apabila masyarakat tidak melaksanakan dan menerima
peraturan desa mengenai program mitigasi bencana banjir
5) Pelatihan Kebencanaan
Pelatihan kebencanaan yaitu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan
untuk memberikan keterampilan atau penguasaan pengetahuan dibidang teknis
penanggulangan bencana. Adapun definisi operasional variabel untuk menentukan
pelatihan kebencanaan di desa/kelurahan tangguh bencana yaitu:
1. Berhasil apabila masyarakat melaksanakan dan menerima pelatihan
kebencanaan mengenai program mitigasi bencana banjir
2. Tidak berhasil apabila masyarakat tidak melaksanakan dan menerima
pelatihan kebencanaan mengenai program mitigasi bencana banjir
yang didapat meliputi peta administrasi Desa Maja Kecamatan Marga Punduh
Kabupaten Pesawaran.
2) Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan dengan maksud untuk
memperoleh data yang bersifat sekunder, yaitu berupa data mengenai bencana
banjir dari BPBD Kabupaten Pesawaran, data mitigasi bencana perkecamatan dari
BPBD Kabupaten Pesawaran dan data jumlah desa tangguh bencana di Kabupaten
Pesawaran. Data tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi program
mitigasi bencana banjir non struktural di desa tangguh bencana studi deskriptif
Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran.
3) Wawancara
Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi (Irawati Singarimbun
dan Sofian Effendi, 1995:192). Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh
beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan panduan
wawancara serta catatan-catatan wawancara tertutup.
NP = ×100
Keterangan:
NP : Nilai dalam %
n : Jumlah nilai responden yang diperoleh
N : Jumlah seluruh nilai/Jumlah seluruh data
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Wilayah Administrasi
Desa Maja memiliki luas wilayah 1.715 Ha. Jumlah dusun dan RT yang ada
sebanyak 7 dusun dan 36 RT. Secara administratif Desa Maja berbatasan langsung
dengan beberapa wilayah berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Padang Cermin.
2).Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Penyandingan.
3). Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Way Ratai.
4). Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukajaya Punduh dan Desa Tajur.
b. Kondisi Topografi
Menurut kondisi topografi sebagian besar Desa Maja berada pada ketinggian 0-
500 mdpl dengan topografi daerah dataran, sedangkan sebagian wilayah dusun
Umbul Rejo, Talang Inim dan Tanggang berada pada ketinggian 500-700 mdpl
dengan topografi perbukitan. Topografi tiap-tiap wilayah Desa Maja adalah
sebagai berikut:
1) Wilayah dataran terdapat di Dusun Maja Induk, Dusun Maja Pasar, Dusun
Sidodadi dan Dusun Way Awi.
2) Wilayah perbukitan terdapat di Dusun Umbul Rejo, Dusun Talang Inim dan
Dusun Tanggang.
c. Penggunaan Lahan
Luas wilayah Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran yaitu
1.715 ha yang terdiri dari perkebunan, permukiman, persawahan, dan perkantoran
yang terbagi menjadi 7 dusun yakni Dusun Maja Induk, Dusun Maja Pasar, Dusun
Sidodadi, Dusun Way Awi, Dusun Umbul Rejo, Dusun Talang Inim dan Dusun
Tanggang dengan luasan sebagai berikut:
1. Perkebunan : 828 ha.
2. Permukiman : 630 ha.
3. Persawahan : 26 ha.
4. Perkantoran : 2 ha.
5. Kuburan, Jalan dan lain-lain : 229 ha.
e. Kondisi Hidrologi
Secara hidrologi Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
dialiri oleh satu aliran sungai yaitu sungai Way Punduh. Daerah hulu sungai Way
41
Punduh terdapat di Gunung Bundar. Sungai Way Punduh ini mengalir dan
melewati 4 dusun di Desa Maja yaitu Dusun Talang Inim, Dusun Sidodadi, Dusun
Maja Pasar dan Dusun Maja Induk. SungaiWay Punduh ini dimanfaatkan oleh
masyarakat untu mengairi lahan pertanian khususnya lahan sawah di Desa Maja
Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran.
f. Iklim
Iklim adalah rata-rata udara diwilayah yang luas dan waktu yang lama (±30 tahun,
akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan rentan waktu selama 10 tahun).
Iklim di Desa Maja dapat ditentukan dengan membandingkan rata-rata curah
hujan bulan kering dan bulan basah. Rumus yang digunakan untuk menentukan
iklim adalah rumus yang dikemukakan oleh Schmidth-Ferguson sebagai berikut:
Q=
Tabel 4.1. Data Curah Hujan Bulanan Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des BK BL BB
2016 149 308 302 191 240 109 207 179 195 118 219 127 0 0 12
2017 55 355 80 221 305 145 144 157 138 235 193 192 1 1 10
2018 113 197 281 172 110 135 0 26 100 159 602 285 2 1 9
2020 410 359 308 139 304 233 200 88 474 89 307 192 0 2 10
Jumlah 32 11 77
Berdasarkan pada Tabel 4.1 dapat diketahui jumlah bulan kering di Desa Maja
Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran adalah 32 dengan rata-rata 3,2
dan jumlah bulan basah adalah 77 dengan rata-rata 7,7. Berdasarkan rumus
Schmidth-Ferguson jumlah rata-rata bulan kering dan bulan basah dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Q=
Q = 41,5
Penentuan tipe iklim mengacu pada zona yang dikemukakan oleh Schmidth-
Ferguson (Subarjo, 2004:25:). Schmidth-Ferguson membagi tipe iklim menjadi 8
yaitu sangat basah, basah, agak basah, sedang, agak kering, kering, sangat kering
dan luar biasa kering. Adapun pembagian iklim menurut Schmidth-Ferguson
dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Berdasarkan data profil desa Maja tahun 2021, pada tahun 2021 Desa Maja
memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.513 jiwa yang menempati wilayah seluas
1.715 ha dan tersebar kedalam 7 dusun.
=263,148/km
b. Komposisi Penduduk
Menengah 50 14,45
Tinggi 46 13,29
Berdasarkan pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan paling
tinggi penduduk Desa Maja pada tahun 2021 adalah pada jenjang pendidikan
dasar sebanyak 250 jiwa (72,25%), sedangkan sisanya pada jenjang pendidikan
menengah sebanyak 50 jiwa (14,45%) dan pada jenjang pendidikan tinggi
sebanyak 46 jiwa ( 13,29 %).
PNS 12 0,28
Pedagang 63 1,50
Peternak 72 1,72
Nelayan 31 0,81
Bidan 4 0,09
Mekanik 13 0,31
TNI/Polri 2 0,04
Guru 16 0,38
Tukang 17 0,40
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa masyarakat di Desa Maja yang tercatat
sudah memiliki pekerjaan berjumlah 4.173 jiwa dari total jumlah penduduk di
Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran yang berjumlah
4.513 jiwa. Masyarakat di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran paling banyak bekerja sebagai lain-lain sebanyak 2.696 jiwa dengan
presentase 64,60 diikuti oleh sebagai buruh sebanyak 807 jiwa dengan presentase
47
19,34% dan paling sedikit masyarakat di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh
Kabupaten Pesawaran yang bekerja pada sebagai TNI/Polri yaitu sebanyak 2 jiwa
dengan jumlah presentase 0,04%.
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa Maja Kecamatan
Marga Punduh Kabupaten Pesawaran yang berjumlah 28 responden yang tersebar
kedalam 7 dusun yaitu Dusun Maja Induk, Maja Pasar, Sidodadi, Way Awi,
Umbul Rejo, Talang Inim dan Tanggang. Adapun karakteristik responden sebagai
berikut:
a) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terdapat pada tabel 4.5
berikut:
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian di Desa
Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran lebih banyak responden
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 responden (82,14%) sedangkan responden
yang berjenis kelamin perempuan hanya berjumlah 5 responden (17,86%).
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden relatif
pada kelompok umur 36-45 tahun sebanyak 14 responden (50%) dan sisanya
berada pada kelompok umur 25-35 sebanyak 13 responden (46,42%) dan sisanya
kelompok umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (3,58%). Merujuk pada
indikator yang ditetapkan peneliti, dapat disimpulkan bahwa rata-rata penduduk
yang menjadi responden pengukuran evaluasi program mitigasi bencana banjir
non struktural di Desa Maja dikategorikan pada penduduk dengan kelompok usia
36-45 tahun yaitu yang lebih paham program mitigasi bencana banjir non
struktural di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran.
Berdasarkan pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tempat tinggal responden
dalam penelitian ini tersebar di Dusun Maja Induk, Dusun Maja Pasar, Dusun
Way Awi dan Dusun Umbul Rejo di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh
Kabupaten Pesawaran yaitu paling banyak dari Dusun Maja Pasar dan Dusun
Way Awi sebanyak 8 responden (28,57%) dan paling sedikit di Dusun Maja
Induk sebanyak 5 responden (17,86%). Hal ini dikarenakan responden yang dipilih
yaitu responden yang paham mengenai terdampak bencana banjir di Desa Maja
Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran.
Dasar 14 50
Menengah 9 32,14
Tinggi 5 17,86
Jumlah 28 100
Berdasarkan pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan paling
tinggi responden adalah pada jenjang pendidikan dasar sebanyak 14 responden
(50%) hal ini dibuktikan dengan banyaknya responden yang hanya menyelesaikan
pendidikan SD, sedangkan sisanya pada jenjang pendidikan menengah sebanyak 9
responden (32,14%) hal ini dibuktikan oleh responden hanya menyelesaikan
pendidikan SMP dan SMA dan pada jenjang pendidikan tinggi sebanyak 5
responden ( 17,86%).
Berdasarkan pada Tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan penyuluhan
dan penyebaran informasi tidak berhasil terlaksana di dusun terdampak bencana
banjir di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Sebanyak
21 responden (75%) memberikan jawaban terlaksana dan sebanyak 7 responden
(25%) memberikan jawaban kurang terlaksana dikarenakan kurangnya kesadaran
masyarakat mengenai adanya penyuluhan dan penyebaran informasi yang
diberikan oleh anggota desa tangguh bencana di Desa Maja Kecamatan Marga
Punduh Kabupaten Pesawaran. Program penyuluhan dan penyebaran informasi
juga didukung dengan adanya praktek secara langsung oleh anggota desa tangguh
bencana setelah adanya teori dengan dibantu oleh kepala desa di Desa Maja
Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Sehingga diperlukan evaluasi
program penyuluhan dan penyebaran informasi di Desa Maja Kecamatan Marga
Punduh Kabupaten Pesawaran.
52
Berdasarkan pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sikap masyarakat yang perduli
lingkungan setelah adanya program penyuluhan dan penyebaran informasi di
Desa Maja yaitu masyarakat tidak lagi membuang sampah di Sungai Way Punduh
yaitu sebanyak 15 responden (53,57%) memberikan jawaban terlaksana namun
masih ada responden yang membuang sampah yaitu 8 responden (28,57%)
memberikan jawaban kurang terlaksana dan 5 responden(17,86%) memberikan
jawaban tidak terlaksana.
53
Dokumen perencanaan berupa peraturan desa di Desa Maja ini berisi mengenai
larangan agar masyarakat tidak menebang pohon secara liar yang berada disekitar
Sungai Way Punduh dan larangan bagi masyarakat untuk tidak membuang
sampah di Sungai Way Punduh yang merupakan penyebab terjadi bencana banjir
di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Apabila
masyarakat di Desa Maja melanggar peraturan desa tersebut maka masyarakat
akan mendapatkan sanksi dari pemerintah desa yaitu berupa denda uang sejumlah
500.000 rupiah.
yang ditimbulkan akibat bencana banjir terjadi. Himbauan Masyarakat ini sudah
berjalan baik yaitu dari kepala dusun memberitahukan kepala dusun lainnya
dengan alat bantu HT ketika bencana banjir terjadi dikarenakan susahnya sinyal
handphone dan kepala dusun memberikan himbauan kepada masyarakat dengan
pengeras suara di masjid untuk naik ketempat yang lebih tinggi dikarenakan lebih
efektif dan tersedia di dusun di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran.
Dalam pembagian kerja himbauan ini sesuai dengan yang telah diberikan oleh
BPBD Kabupaten Pesawaran. Bentuk koordinasi yang dilakukan dengan
menggunakan bentuk koordinasi vertikal. Koordinasi vertikal (Vertical
Coordination) adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan
oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada dibawah
wewenang dan tanggung jawabnya (Hasibuan, 2006:6). Hal ini dikarenakan
ketika bencana banjir terjadi yaitu dengan memberitahukan dari kepala dusun ke
kepala dusun lainya dengan menggunakan alat bantu berupa HT kemudian kepala
dusun menyebar luaskan kepada masyarakatnya bahwa telah terjadi bencana
banjir dan menghimbau agar masyarakat naik ke Gunung Bundar. Untuk
pengkoordinasi anggota desa tangguh bencana dalam program mitigasi bencana
banjir non struktural di Desa Maja dengan memberitahukan kepada anggota desa
tangguh bencana pada saat pertemuan anggota desa tangguh bencana dalam
mengurangi dampak bencana banjir non struktural di Desa Maja Kecamatan
Marga Punduh Kabupaten Pesawaran.
Berdasarkan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa pelaksanaan peraturan desa
belum berhasil terlaksana dan dijadikan sebagai acuan program mitigasi bencana
banjir non struktural di Desa Maja yaitu sebanyak 20 responden (71,42%)
memberikan jawaban terlaksana, sebanyak 8 responden (28,58%) memberikan
jawaban kurang terlaksana sehingga perlu dilakukan evaluasi pada program
peraturan desa dijadikan sebagai acuan program mitigasi bencana banjir non
struktural oleh seluruh dusun yang terdampak bencana banjir di Desa Maja
Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran agar sesuai dengan program
desa tangguh bencana sesuai dengan Perka BNPB No.1 Tahun 2012.
Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa dengan adanya
peraturan desa di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran
58
Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa sikap masyarakat dalam
pelaksanaan peraturan desa tentang larangan membuang sampah di Sungai Way
Punduh di Desa Maja tidak berhasil terlaksana di Desa Maja yaitu sebanyak 21
responden (75%) memberikan jawaban terlaksana dan 7 responden (25%)
memberikan jawaban kurang terlaksana.
Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada
tabel 4.14 berikut:
Berdasarkan pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa sikap masyarakat dalam
pelaksanaan peraturan desa tentang menebang pohon secara liar di Sungai Way
Punduh di Desa Maja tidak berhasil terlaksana di Desa Maja yaitu sebanyak 20
responden (78,58) memberikan jawaban terlaksana dan 6 responden (21,42)
memberikan jawaban kurang terlaksana.
menimbulkan bencana banjir walaupun Desa Maja merupakan salah satu desa
tangguh bencana di Kabupaten Pesawaran.
Saat terjadi bencana banjir di Desa Maja para anggota desa tangguh bencana
menyediakan tempat-tempat pengungsian pada daerah yang lebih tinggi seperti
Gunung Bundar. Pengkoordinasian pembentukan tempat pengungsian di Desa
61
Bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana banjir
di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran juga hanya berasal
dari desa dan kecamatan seperti contohnya yaitu makanan untuk masyarakat yang
terkena dampak banjir di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran. Alokasi bantuan di Desa Maja Kecamatan Marga Punduh Kabupaten
Pesawaran dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:
Berdasarkan pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa alokasi dana bantuan pada
saat terjadi bencana banjir di Desa Maja belum berhasil terlaksana di Desa Maja
yaitu sebanyak 24 responden (85,71%) memberikan jawaban kurang terlaksana
dan 4 responden (14,29%) memberikan jawaban tidak terlaksana.
saat pembentukan program desa tangguh bencana di Desa Maja yaitu pada tahun
2019 dan bertempat di kantor sekertariat desa tangguh bencana di Desa Maja
Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran.
V.KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Abdi, Usman Riance. 2012. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori dan
Aplikasi. Buku. Alfabeta. Bandung. 300 hlm.
Anggriani, Merryna dan Estuning Tyas Wulan Mei. 2017. Partisipasi Masyarakat
Dalam Program Desa Tangguh Bencana Mulyodadi Kabupaten Bantul.
Jurnal Universitas Gadjah Mada. 11 hlm.
Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten Pesawaran Dalam Angka 2019. Buku.
BPS Kabupaten Pesawaran. 137 hlm.
Badan Pusat Statistik. 2019. Kecamatan Marga Punduh Dalam Angka. Buku.
BPS Kabupaten Pesawaran. 137 hlm.
Bawoleh, Meike dkk. 2017. Evaluasi Mitigasi Struktur Bencana Gempa Bumi di
Wilayah Pulau Doom Kota Sorong. Jurnal Rancang Bangun 2 (2)37-44.
2017. 8 hlm.
Prasetya, Agung Budi dan Okta Ainita. 2021. The Urgency Of Regional
Regulations In Realizing Disaster Resilient Villages In South Lampung
District. Journal Of Law ISSN 1907-560x. 13 hlm.
Salwa, Rimala dan Zikri Alhadi. 2019. Evaluasi Program Kelurahan Tangguh
Bencana di Kota Padang. Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol. 2 No. 1
Maret 2019. 10 hlm.
Susanti, Evi dan Nurul Khotimah. 2016. Partisipasi Masyarakat Dalam Mitigasi
Bencana di Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi Desa Mranggen.
Jurnal Geomedia Vol. 14 No. 1 Mei 2016. 11 hlm.
Yuliani. 2013. Modul Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Buku. Graha Pustaka.
Surakarta. 61 hlm.
Zahara, Meilida. 2020. Mitigasi Non Struktural Bencana Banjir Di Kecamatan
Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Tahun 2020. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Geografi. Universitas Lampung.
Zulkarnain, Diar Azmi Arsyad. 2019. Evaluasi Program Desa Tangguh Bencana
( Destana) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Bojonegoro Dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana Banjir. Skripsi.
Universitas Airlangga.