Anda di halaman 1dari 10

K3 KONSTRUKSI

BANGUNAN
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No.13 Tahun 2013
tentang Ketenagakerjaan
3. Undang-Undang No.2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi
4. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan SMK3 (Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja)
5. Permenaker No.01/MEN/1980 tentang
K3 Konstruksi Bangunan
6. SKB Menaker dan Menteri PU
No.174/MEN/1986 dan
No.104/KPTS/1986 tentang K3 pada
Kegiatan Konstruksi
KARAKTERISTIK PROYEK
KONSTRUKSI
• Melibatkan banyak tenaga kerja
kasar berpendidikan relatif
rendah (kesadaran K3 rendah)
• Memiliki masa kerja terbatas
(kejar target)
• Memiliki intensitas kerja yang
tinggi
• Bersifat multi disiplin
Menggunakan peralatan kerja
beragam (jenis, teknologi,
kapasitas dan kondisinya)
LATAR BELAKANG
1. Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam
pembangunan.
2. Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak
yang tidak diinginkan, antara lain yang menyangkut
aspek keselamatan kerja dan lingkungan.
3. Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja Meningkat
TAHUN JUMLAH - Konstruksi : 31,9 %
- Industri : 31,6 %
KASUS - Transport : 9,3 %
- Pertambangan : 2,6 %
2017 127.041 - Kehutanan : 3,8 %
- Lain-lain : 20 %
2018 173.105
Pemilik Proyek
Pekerja Proyek

Proyek
Konstruksi
Konsultan Kontraktor

Sub Kontraktor
Pekerja Subkon Masyarakat Instansi Teknis

Pemasok dll
SEBAB KECELAKAAN KERJA
1. Faktor Manusia
➢ Melalui Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action)
• Sangat dominan di CARA PENCEGAHAN :
lingkungan konstruksi. • Pemilihan tenaga kerja
• Pekerja heterogen, • Pelatihan sebelum
tingkat skill dan edukasi mulai kerja
berbeda, pengetahuan
tentang keselamatan • Pembinaan dan
rendah. pengawasan selama
kegiatan berlangsung
• Perlu penanganan
khusus.
SEBAB KECELAKAAN KERJA
2. Faktor Teknis
➢ Peralatan, Material dan Kondisi Lingkungan Kerja
Berkaitan dengan kegiatan CARA PENCEGAHAN :
kerja proyek seperti • Perencanaan kerja yang
penggunaan peralatan baik.
dan alat berat, • Pemeliharaan dan
penggalian, perawatan peralatan
pembangunan, • Pengawasan dan
pengangkutan dsb. pengujian peralatan kerja
Disebabkan kondisi teknis • Penggunaan metoda dan
dan metoda kerja yang teknik konstruksi yang
aman
tidak memenuhi standar
keselamatan • Penerapan Sistim
Manajemen Mutu
PROGRAM K3

Pengendalian Penangulangan
Pencegahan - Engineering - Sistem Tanggap Investigasi
- Safe Design Darurat
- Human Rehabilitasi
- Hazard Identification - Prasarana
- Administratives

Pra Insiden Insiden Pasca Insiden


1. Penerapan Sistem Manajemen K3.
2. Pembiayaan K3 yang cukup.
3. Keterlibatan seluruh pihak.
4. Fokus pada kegiatan yang berisko tinggi
(Contoh bekerja diketinggian, di ruang
terbatas, pekerjaan dengan angkatan berat,
dll)
5. Pengendalian dan Pengawasan Sub
Kontraktor / Supplier melalui Contractor
Safety Manajemen System (CSMS).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai