Oleh :
Bambang sucondro, sh., mh.
K. 4
Pelaksanaan Pancasila & UUD 1945
secara Murni dan Konsekuen
Orde Lama
Merupakan suatu Orde / tatanan kehidupan
lama dan kenegaraan di Indoensia pada
masa Pra G 30 S / PKI
Masa Orde Lama suatu periode tanggal 5
Juli 1959 s.d. 11 Maret 1966
Sebelum Dekrit Presiden 5 Juli 1959 tidak
disebut Orde Lama dan Baru
Ciri – ciri Orde Lama
(1) Dasar / Landasan : Pancasila & UUD
1945
Landasan Idiil : Pancasila
Landasan Konstitusional : Pemerintah
yang stabil sesuai dengan UUD 1945
(2) Tujuan : Tri Kerangka Tujuan Rev.
Indonesia (Negara Kesatuan, Sosialisme
dan Dunia baru)
(3) Cara Pelaksanaan : Penuh
penyelewenangan di segala bidang
kehidupan kenegaraan (Dasar, Landasan
dan Landasan Negara)
Bentuk dan Jenis Penyelewengan Orde Lama
(1) Bidang Ideologi
Pancasila sebagai dasar negara dan
filsafat negara di peras dan di putar
balikkan tata urutannya.
Pemerasan dan pemutar balikkan sila –
sila Pancasila akan menghilangkan arti
dan fungsi Pancasila itu sendiri sebagai
Dasar Negara
(2) Bidang Konstitusi
Timbul peraturan perundangan
penetapan Presiden sedangkan dalam
Hukum Positif / Tertib Hukum di
Indonesi berdasarkan UUD 1945
Tidak dikenal
Presiden membubarkan DPR
Ketua Lembaga Tertinggi dan Ketua –
ketua Lembaga Tinggi di angkat
sebagai Menteri (Pembantu Preiden)
Mereka di bawah kekuasaan
Presiden.
Presiden menjadi pusat segala
kekuasaan sehingga mengaburkan
fungsi wewenang Legislatif, Eksekutif
dan Yudikatif sehingga bertentangan
dengan UUD 1945 Presiden sebagai
Mandataris MPR harus bertanggung
jawab kepada Majelis (kekuasaan
Presiden tidak tak terbatas)
Kepolisian Negara dijadikan anggota
Kepolisian Angkatan IV, Angkatan V
terdiri dari sukarelawan yang unsur –
unsurnya terdiri dari Pemuda Rakyat,
dll
Angkatan Perang RI :
AD – AL - AU
Sikap ABS (Yes Men), dll
bertentangan dengan Tata Negara
Bangsa Indonesia
Presiden Seumur Hidup
bertentangan dengan UUD 1945
bahwa amsa jabatan Presiden selama
5 Tahun.
Adanya Hukum Revolusi
UUD hanya sebagai alat Revolusi
bukan sebagai Landasan Negara
Lembaga Pemimpin Dasar Revolusi
Bahwa segala – galanya berada di
atas Hukum Revolusi mengarah pada
sikap Otoriter dan Diktator (tidak
sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD
1945).
(3) Bidang Sosial dan Politik
Masyarakat Indonesia dibagi dan
dimasukkan dalam kotak – kotak
dengan poros NASAKOM
Golongan Nasionalis
Golongan Agama
Golongan Komunis
Setiap golongan disusun berkompetisi
(tidak sehat) dan secara fisik maka
akibatnya timbul istilah Golongan
Kanan & Kiri (Gol. Revolusioner dan
Kurang Revolusioner)
(4) Bidang Ekonomi
Timbul berbagai penyelewengan di
segala bidang (korupsi, jabatan,
manipulasi, dsb)
Pemerasan terhadap rakyat kecil
dengan dalih dana Revolusi guna
keperluan proyek prestise.
Keadaan ekonomi merosot, sehingga
inflasi dengan kenaikan harga sampai
860%
(5) Bidang Moral / Agama
Berjangkitnya krisis moral,
kemerosotan akhlak masyarakat
kalangan pimpinan dan atasan
Harkat dan Martabat wanita Indonesia
tidak dihargai
Pancasila di peras menjadi Nasakom
Megara hukum yang demokrasi
Otoriter dan Diktator
Masyarakat adil dan Makmur
segelintir orang yang berkuasa dan
korupsi
Politik luar negeri yang bebas aktif
kontradiksi antara kekuatan baru dan
lama Blok sosialis / komunis :
memihak RRC, dengan poros yang
terkenal yaituJakarta – Phon Penn –
Hanoi – Peking _ Pyong Yang
PANCASILA
K. 4