Anda di halaman 1dari 1

Muhammad Ihsan Fadillah (21) XMIPA2

Pohon Pengetahuan

Zen adalah seorang pemuda yang sangat menyukai ilmu pengetahuan. Pekerjaannya sebagai
penebang pohon tidak pernah menghalanginya untuk belajar. Terkadang di waktu luangnya ia
membaca buku.

Suatu hari, Zen sangat kelelahan saat bekerja sehingga ia tertidur di bawah pohon besar.
Dalam tidurnya, samar-samar ia mendengar suara memanggilnya. “Hei, bangunlah, siapa kau?
Sedang apa di sini?” Zen terbangun kebingungan dan mencari-cari asal suara itu. Betapa terkejutnya
ia saat melihat pohon besar tempatnya bersandar ternyata bisa berbicara.

“Tenanglah, aku bukan monster, perkenalkan aku John, sekarang perkenalkan dirimu,” ucap
pohon itu. “Namaku Zen,” jawab Zen takut-takut. “Hei Zen, apakah kau menyukai ilmu
pengetahuan?” tanya pohon itu. “Tentu, dengan ilmu pengetahuan, aku bisa mengetahui banyak hal
dan bermanfaat bagi orang lain,” jawab Zen antusias. “Dengar Zen, aku adalah Sang Pohon
Pengetahuan, hanya orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu yang bisa menemuiku,
aku bisa menjadi gurumu dan mengajarimu berbagai hal, apakah kau bersedia?” tanya pohon itu.
Mendengar hal itu, Zen tersenyum senang dan langsung menjawab “Tentu saja, Pak John!”

Sejak hari itu, Zen selalu berguru kepada John. Hari-hari berlalu dengan cepat, kini Zen sudah
menjadi politikus sukses yang berpengetahuan luas. Namun, ilmu pengetahuan yang ia miliki itu
membuat ia menjadi tinggi hati dan lupa diri. Sering kali Zen menyalahgunakan ilmunya untuk
menipu, korupsi, dan mengadu domba.

Melihat hal itu, Sang Pohon Pengetahuan pun menegur muridnya. “Zen, bertaubatlah, kau sudah
melewati batas,” ujar John. “Berisik John, lebih baik kau pergi dari sini, sebelum aku tebang kau, oh
ya pohon mana bisa bergerak, haha” ucap Zen dengan penuh kesombongan. “Kau akan membayar
atas semua perbuatanmu,” ucap John. “Aduh ngeri, haha coba kalau bisa,” ejek Zen.

Tiba-tiba langit menjadi gelap, rintik-rintik air mulai berjatuhan pertanda hujan akan turun.
Zen mengarahkan pandangannya ke langit dan mengambil payung di tasnya. “Duh sudah mau hujan
nih, cabut dulu ya John, hmmm sepertinya hutan ini cocok buat jadi lahan bisnis baru nih, hahaha,”
Zen pun berjalan santai ke luar hutan sambil tertawa meninggalkan John. Setelah beberapa langkah ia
berjalan, tiba-tiba petir menyambar kepalanya. Zen pun mati seketika tanpa sempat bertaubat dan
menyesali segala kesalahannya.

Anda mungkin juga menyukai