2. Krisis Politik
Ditandai dengan adanya kemenangan mutlak Golkar dalam Pemilihan Umum 1997, yang dinilai
penuh kecurangan. Golkar menjadi kendaraan politik Soeharto untuk mendukung kekuasaannya
selama 32 tahun.
3. Krisis Hukum
Ketidakadilan di bidang hukum banyak terjadi pada era Orde Baru, termasuk mengenai kekuasaan
kehakiman. Sesuai Pasal 24 UUD 1945, hakim seharusnya punya independensi dalam mengadili
kasus, lepas dari kekuasaan eksekutif.
4. Krisis Kepercayaan
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah merupakan akibat dari praktik KKN di bidang
parlemen, kehakiman, dunia usaha, perbankan, serta peradilan dalam pemerintahan yang sudah
berlangsung lama.
Peristiwa Penting
Peristiwa Trisakti Kerusuhan Mei 1998
Pemilu 1999 adalah pemilihan umum pertama yang dilakukan pada era reformasi. Pemilu ini
diikuti oleh 48 partai politik yang berkompetisi untuk mendapatkan kursi di DPR, DPRD, dan
MPR. Pemilu ini berlangsung pada tanggal 7 Juni 1999 dengan tingkat partisipasi mencapai
93,3 persen. Hasil pemilu ini menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI-P) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri memperoleh suara terbanyak, yaitu 33,7
persen, diikuti oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin oleh Abdurrahman
Wahid dengan 12,6 persen, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin oleh Amien Rais
dengan 7,1 persen.
Peristiwa Penting
Sidang Umum MPR 1999
Sidang Umum MPR 1999 adalah sidang tertinggi negara yang dilakukan pada tanggal 10-20
Oktober 1999 yang bertujuan untuk menetapkan Presiden dan Wakil Presiden RI periode
1999-2004, serta mengesahkan GBHN dan Tap MPR. Menghasilkan keputusan:
Abdurrahman Wahid terpilih sebagai Presiden RI ke-4 dengan perolehan suara sebanyak
373 suara, mengalahkan Megawati Soekarnoputri yang hanya mendapat 313 suara.
Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Wakil Presiden RI ke-8 dengan perolehan suara
sebanyak 396 suara, mengalahkan Hamzah Haz yang hanya mendapat 284 suara.
GBHN tahun 1999 disahkan dengan beberapa poin penting, seperti penegakan supremasi
hukum, pemberantasan korupsi, pemulihan ekonomi nasional, peningkatan kesejahteraan
rakyat, penyelesaian masalah Timor Timur, dan pelaksanaan otonomi daerah.
Gerakan Separatis
Penumpasan
4 Desember 1976
Penumpasan
Indonesia dalam misi penumpasan GAM diawali dengan operasi TNI-POLRI
untuk menekan GAM. Namun akhirnya pada 22 Juni 2005 dilakukanlah
penyelesaian masalah dengan cara politik yaitu dengan cara berunding,
setelah dilakukan perundingan selama 25 hari, pada tanggal 17 Juli 2005
tercapai kesepakatan damai dengan GAM di Vantaa, Helsinki, Finlandia.
Hasan di Tiro Muchtar Hasbi Ishak Daud
Gerakan Separatis
30 Agustus 1999
Penumpasan