Anda di halaman 1dari 12

Reformasi

AUDREY KHANSA LARASATI - DENISE AULIA SETIAWAN - MUHAMMAD HASNAN NAWWAF


MUHAMMAD IHSAN FADILLAH - RANGGA PRATAMA TAUFIK - VITRIA ANDINI
Latar Belakang
Pada pertengahan 1997, Indonesia mengalami krisis
ekonomi. Selama Orde Baru praktik korupsi, kolusi,
nepotisme (KKN) merajalela. Sejak awal Februari 1998,
berbagai elemen masyarakat mulai menggelar
demonstrasi, memprotes kebijakan dan menekan
pemerintah melakukan reformasi. Otoritarianisme pada
masa kepemimpinan Soeharto serta krisis ekonomoi dan
politik menjadi penyebab utama aksi massa tersebut.
Puncaknya, pada 21 Mei, Soeharto lengser. Ia menyatakan
berhenti dari jabatannya sebagai presiden pada pukul
09.00 WIB. Lalu, dia menyerahkan kepemimpinannya
kepada wakil presidennya saat itu, B.J. Habibie.
Penyebab utama
1. Krisis Ekonomi
Ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Terjadinya krisis
ekonomi tersebut menyebabkan hancurnya sistem fundamental perekonomian Indonesia.

2. Krisis Politik
Ditandai dengan adanya kemenangan mutlak Golkar dalam Pemilihan Umum 1997, yang dinilai
penuh kecurangan. Golkar menjadi kendaraan politik Soeharto untuk mendukung kekuasaannya
selama 32 tahun.

3. Krisis Hukum
Ketidakadilan di bidang hukum banyak terjadi pada era Orde Baru, termasuk mengenai kekuasaan
kehakiman. Sesuai Pasal 24 UUD 1945, hakim seharusnya punya independensi dalam mengadili
kasus, lepas dari kekuasaan eksekutif.

4. Krisis Kepercayaan
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah merupakan akibat dari praktik KKN di bidang
parlemen, kehakiman, dunia usaha, perbankan, serta peradilan dalam pemerintahan yang sudah
berlangsung lama.
Peristiwa Penting
Peristiwa Trisakti Kerusuhan Mei 1998

Peristiwa Trisakti adalah penembakan Kerusuhan Mei 1998 adalah serangkaian


terhadap mahasiswa Universitas Trisakti kerusuhan sosial yang terjadi di
oleh aparat keamanan pada tanggal 12 berbagai kota di Indonesia pada tanggal
Mei 1998. Peristiwa ini menewaskan 13-15 Mei 1998. Kerusuhan ini ditandai
empat mahasiswa dan melukai puluhan dengan pembakaran, penjarahan,
lainnya. Peristiwa ini memicu kemarahan pemerkosaan, dan pembunuhan terhadap
masyarakat dan memperluas gerakan etnis Tionghoa dan non-Muslim.
reformasi. persen. Kerusuhan ini mengakibatkan lebih dari
1.000 orang tewas dan kerugian materi
mencapai triliunan rupiah.
Peristiwa Penting
Pemilu 1999

Pemilu 1999 adalah pemilihan umum pertama yang dilakukan pada era reformasi. Pemilu ini
diikuti oleh 48 partai politik yang berkompetisi untuk mendapatkan kursi di DPR, DPRD, dan
MPR. Pemilu ini berlangsung pada tanggal 7 Juni 1999 dengan tingkat partisipasi mencapai
93,3 persen. Hasil pemilu ini menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI-P) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri memperoleh suara terbanyak, yaitu 33,7
persen, diikuti oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin oleh Abdurrahman
Wahid dengan 12,6 persen, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin oleh Amien Rais
dengan 7,1 persen.
Peristiwa Penting
Sidang Umum MPR 1999

Sidang Umum MPR 1999 adalah sidang tertinggi negara yang dilakukan pada tanggal 10-20
Oktober 1999 yang bertujuan untuk menetapkan Presiden dan Wakil Presiden RI periode
1999-2004, serta mengesahkan GBHN dan Tap MPR. Menghasilkan keputusan:
Abdurrahman Wahid terpilih sebagai Presiden RI ke-4 dengan perolehan suara sebanyak
373 suara, mengalahkan Megawati Soekarnoputri yang hanya mendapat 313 suara.
Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Wakil Presiden RI ke-8 dengan perolehan suara
sebanyak 396 suara, mengalahkan Hamzah Haz yang hanya mendapat 284 suara.
GBHN tahun 1999 disahkan dengan beberapa poin penting, seperti penegakan supremasi
hukum, pemberantasan korupsi, pemulihan ekonomi nasional, peningkatan kesejahteraan
rakyat, penyelesaian masalah Timor Timur, dan pelaksanaan otonomi daerah.
Gerakan Separatis

26 Juli 1965 – Sekarang

Penumpasan

Dari dahulu sampai detik ini OPM belum benar benar


ditumpas, karena Indonesia melalui tim tindak operasi
khusus gabungan TNI-POLRI terhalang HAM, sehingga
tidak bisa maksimal dalam melakukan tindakan ke OPM.
Goliath Tabuni Nicolaas Jouwe Kelly Kwalik Mako Tabuni

Yusak Pakage Seth Rumkorem Tenny Kwalik Terianus Satto


Gerakan Separatis

4 Desember 1976

Penumpasan
Indonesia dalam misi penumpasan GAM diawali dengan operasi TNI-POLRI
untuk menekan GAM. Namun akhirnya pada 22 Juni 2005 dilakukanlah
penyelesaian masalah dengan cara politik yaitu dengan cara berunding,
setelah dilakukan perundingan selama 25 hari, pada tanggal 17 Juli 2005
tercapai kesepakatan damai dengan GAM di Vantaa, Helsinki, Finlandia.
Hasan di Tiro Muchtar Hasbi Ishak Daud
Gerakan Separatis

30 Agustus 1999

Penumpasan

Penumpasannya tidak bisa dibilang penumpasan karena pada akhirnya Timor


Timur menjadi negara sendiri yaitu Timor Leste dengan kesepakatan
masyarakat nya sendiri dengan jumlah voting ¾ dimenangkan oleh keputusan
untuk memisahkan diri dari Indonesia. Alasan mereka ingin memisahkan diri
yaitu kemiskinan,keragaman etnis, andegradasi sumber daya.
Bagi banyak warga Timor
Leste, Gusmao adalah sosok
legenda yang membantu
pembebasan Timor Leste dari
Indonesia. Lahir dengan nama
lengkap Jose Alexandre
Gusmao, pria berusia 77 tahun
ini dikenal luas sebagai figur
Xanana Gusmao politik Timor Leste.

Anda mungkin juga menyukai