Anda di halaman 1dari 3

Diet DEBM

Dalam Prinsip Gizi Seimbng terdiri dari 4 (empat) pilar. Prinsip ini merupakan rngkaian
Apa itu Diet DEBM?
Diet DEBM adalah kepanjangan dari Diet Enak Bahagia Menyenangkan. Diet ini dipopulerkan oleh
Robert Hendrik Liembono. Robert, Ia bukanlah seorang dokter, ahli gizi, ataupun tenaga medis
lainnya. Namun, tips diet yang ia cetuskan ini berhasil membuat berat badan banyak orang turun drastis.

Mengutip hasil wawancara yang dilakukan Tempo, Robert sendiri mengaku berhasil menurunkan


puluhan kilogram berat badannya setelah mengikuti diet DEBM. Beberapa tahun lalu, berat badan
Robert pernah melonjak dari 78 kilogram menjadi 107 kilogram. Namun setelah mengikuti metode diet
ini, beratnya turun kembali menjadi 75 kilogram.

Berbekal ilmu hasil berselancar di dunia maya dan pengalaman pribadinya tersebut, Robert
memberanikan diri untuk membagikan kiat suksesnya dalam menurunkan berat di media sosial. Tak
disangka-sangka, metode diet yang ia buat justru mendapatkan respon yang sangat positif. Banyak
orang mengaku berhasil menurunkan berat badannya juga dalam waktu yang singkat.

Saking populernya, pengikut diet di media sosial sudah lebih dari 500 juta orang. Bahkan, buku
mengenai diet ini yang Robert tulis pun sudah dicetak ulang sebanyak 4 kali.

Rendah karbohidrat tapi tinggi protein dan lemak


Tak seperti metode diet lainnya, DEBM memungkinkan Anda makan enak kapan saja tanpa
diharuskan olahraga. Ya, metode diet ini memang tidak akan membiarkan pelakunya sengsara menahan
rasa lapar.

Sebaliknya, para pelaku diet diberi keleluasaan untuk makan makanan favorit sebanyak yang mereka
mau. Namun, tentu saja, jenis makanan yang dikonsumsi ini harus sesuai dengan prinsip-prinsip diet
DEBM, yaitu rendah karbohidrat dan tinggi protein serta lemak.

DEBM menganggap bahwa karbohidrat merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami obesitas
alias kegemukan. Hal ini karena karbohidrat adalah salah satu zat gizi penyumbang kalori yang cukup
besar, apalagi jika dikonsumsi terlalu banyak.

Semakin banyak karbohidrat yang Anda makan, maka semakin banyak pula kalori yang masuk ke tubuh.
Jika Anda salah satu orang yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik, lama-lama penumpukkan kalori
di dalam tubuh bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Itulah sebabnya, diet ini menekankan
pengurangan asupan karbohidrat seminimal mungkin.

Untuk memenuhi kebutuhan energi yang tidak didapatkan dari karbohidrat, pelaku diet diminta untuk
mengonsumsi makanan yang tinggi protein hewani pada pagi dan malam hari. Menariknya, diet ini tidak
melarang Anda untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak. Jadi, makanan yang digoreng sekalipun tetap
bisa Anda konsumsi selama menjalani diet ini.
Tak hanya itu, diet ini ternyata juga tidak melarang penggunaan penyedap rasa seperti garam dan vetsin
(mecin/MSG).

Makanan yang dianjurkan dan dipantang

Pantangan terbesar diet ini adalah gula, entah itu gula murni maupun gula dalam bentuk lain seperti
madu, kecap, atau yang terkandung dalam buah dan sayur. Secara umum, berikut beberapa pantangan
makanan untuk diet DEBM:

 Nasi, pasta, sereal, mi, roti, dan makanan bertepung lainnya

 Pemanis seperti gula, madu, dan sirup maple

 Minuman bergula atau minuman manis misalnya soda, teh manis, susu cokelat, atau jus

 Sayuran yang mengandung pati tinggi seperti kentang, ubi, labu, dan bit

 Buah tinggi karbohidrat seperti pisang, pepaya, melon, dan semangka

Sementara berikut ini beberapa jenis makanan yang dianjurkan ketika menjalani diet DEBM:

 Telur

 Semua jenis ikan, khususnya ikan berlemak tinggi seperti salmon dan tuna

 Daging sapi dan unggas

 Susu dan produk turunannya seperti yogurt, keju, krim, dan mentega

 Sayuran yang tidak mengandung pati tinggi seperti wortel, kembang kol, buncis, brokoli, dan
sayuran hijau lainnya.

 Buah-buahan tinggi lemak seperti alpukat

Efek samping yang terjadi saat menjalankan diet ini

Meski disebut sebagai diet yang ampuh untuk menurunkan berat badan, diet rendah karbo tinggi
lemak sangat mungkin untuk memunculkan efek samping. Karena, tubuh Anda menerima asupan
karbohidrat yang lebih sedikit ketimbang lemak dan protein.

 Sakit kepala

 Mual

 Merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga

 Sembelit

 Kembung

 Kram otot

 Insomnia

 Bau mulut
Selain itu, karbohidrat juga membantu menjaga jumlah protein atau massa otot dalam tubuh. Ketika
asupan karbohidrat rendah, maka tubuh otomatis mengambil protein sebagai sumber energi. Lama-
lama kondisi ini dapat menyebabkan jaringan otot menyut atau bahkan pecah.

Lebih jauh lagi, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan jumlah bakteri baik di dalam ususnya
menurun. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied and Eviromental
Microbioly. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa berkurangnya bakteri yang diperlukan usus akan
memengaruhi produksi asam lemak rantai pendek dan antioksidan di dalam usus. Padahal, kedua
senyawa ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan usus.

Harus tetap berolahraga agar aman dan efektif

Jika dilakukan terus-terusan, tanpa diimbangi dengan pola hidup sehat, diet ini bisa berbahaya bagi
tubuh Anda.

Maka sebaiknya Anda lebih mengutamakan pola makan sehat seimbang dan tetap diiringi oleh rutinitas
olahraga yang memadai. Jika ingin mencoba memulai diet DEBM, dianjurkan untuk konsultasi dulu
dengan dokter atau ahli gizi terpercaya.

Anda mungkin juga menyukai