Anda di halaman 1dari 13

Nama : Elsa Isabel

NIM : 1907531173

Bisnis Internasional

1. Pilih Satu Perusahaan Internasional dan carikan 10 sampel segmen konsumen pasar
yang menjadi target pasar perusahaan tersebut di negara spesifik.
2. Tolong jelaskan masing-masing bagian dari 9P Pemasaran Global.
3. Carikan 5 Contoh perusahaan gagal dalam pemasaran internasional dan jelaskan
kenapa mereka gagal!

Jawaban:

1. Perusahaan Unilever
PT Unilever Indonesia merupakan perusahaan swasta yang sangat terkenal di
Indonesia dan telah memiliki beragam varian produk yang sebagian besar di jual di
dalam negeri. PT Unilever berbasis di Rotterdam, Belanda yang didirikan pada tahun
1930 yang pada awal berdirinya dinamakan Zeepfabrieken N.V. Lever yang
kemudian berganti menjadi PT Unilever Indonesia pada tahun 1980.
Produk-produk unggulan PT Unilever Indonesia Tbk terbagi menjadi 3
segmentasi pasar yang besar, antara lain yaitu Food and Beverages, Home Care serta
Personal Care. Beberapa produk PT Unilever Indonesia Tbk yang cukup terkenal
antara lain yaitu Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso dan
lain sebagainya. PT Unilever Indonesia Tbk hingga saat ini menjadi salah satu
perusahaan swasta dengan kepemilikan aset serta keuntungan yang mampu meraup
untung hingga miliaran dollar setiap tahunnya, perusahaan yang memiliki jumlah
karyawan lebih dari 171.000 ini juga mengembangkan beberapa perusahaan yang
masih berada di bawah manajemennya.
Pada proses ini Unilever menggunakan dasar analisa karakteristik konsumen
dan tanggapannya. Untuk pasar Indonesia misalnya, Unilever mengombinasikan
variabel geografis, demografis dan perilaku konsumen. Perusahaan multinasional
yang memiliki pasar global akan menghadapi karakter pasar berbeda dari negara satu
dengan negara lain. Berbeda negara berbeda pula keadaan penduduknya, seperti daya
beli masyarakat hingga jumlah penduduk suatu negara itu sendiri. Untuk variabel
perilaku, Unilever mengelompokkan konsumennya ke dalam tingkat loyalitas, tingkat
pemakaian hingga tanggapan atas produk itu.
1) Segmentasi secara demografis dengan usia dapat dilihat pada produk
Pepsodent yang ditawarkan bukan hanya untuk konsumen dewasa
melainkan juga konsumen anak-anak seperti Pepsodent Gigi Susu
Orange dan Fruity Susu, Strawberry Fruity khusus untuk gigi susu anak
dengan rasa Orange dan Strawberry diperkaya dengan kandungan
fluoride untuk mencegah gigi berlubang dalam jumlah yang aman untuk
kanak-anak, terutama bila tidak sengaja tertelan, juga mengandung
kalsium susu untuk membantu pertumbuhan gigi anak.
2) Segmentasi secara psikografis dengan konsumen pemerhati produk
dilihat dari produk Pepsodent yang dikhususkan untuk konsumen
tertentu seperti: 1. Pepsodent Sensitive Expert untuk menghilangkan rasa
ngilu dengan cepat pada konsumen dengan gigi dan gusi sensitif. 2.
Pepsodent Complete + Gum Care untuk perawatan terbaik dan
menyeluruh kesehatan mulut keluarga, terutama untuk konsumen yang
sering mengalami gusi berdarah dan menghambat pembentukan karang
gigi.
3) Perilaku membagi kelompok berdasarkan status pemakai, menggunakan
produk untuk loyalitas merek, tingkat penggunaan, status kesetiaan, dan
sikap. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan
awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. Contohnya seperti
yang sudah dikenal yaitu pasta gigi keluarga. Manfaat
mengklasifikasikan pasar berdasarkan atribut (nilai) atau manfaat yang
terkandung dalam suatu produk menjadikan konsumen mencari produk
yang menyediakan manfaat khusus untuk memuaskan kebutuhannya.
Adapun sampel segmen konsumen pasar selain yang tertera di atas:
1) Segmentasi Geografis
a. Lokasi
Unilever membagi pasar menjadi benua, negara dan kota. Dengan
demikian, di negara-negara Eropa dan Amerika produk dijual dalam
banyak varian dan di negara-negara berkembang hanya tersedia varian
dasar. Misalnya, pasta gigi Colgate hadir dalam berbagai varian di AS
dan memiliki rasa dan rasa yang lebih mendasar di Nigeria
b. Kepadatan
Unilever membagi pasar menjadi perkotaan, pedesaan dan metro.
Misalnya, merek roda HUL menangkap pasar semi-perkotaan dan
pedesaan, sementara Surf Excel dan Rin dipromosikan untuk menangkap
segmen metro dan perkotaan.
c. Iklim
Unilever membagi pasar berdasarkan iklim. HUL Pond menawarkan
krim dingin dan losion pelembab untuk iklim dingin dan losion tabir
surya untuk iklim panas.
2) Segmentasi Demografi
a. Usia
Misalnya, LUX dan Dove dipromosikan untuk kaum muda dan
Colgate Total dipromosikan untuk semua kelompok umur.
b. Jenis Kelamin
Merek-merek Unilever cenderung menawarkan produk mereka baik
untuk wanita maupun pria. Jadi, Dove dulu hanya membuat produk
untuk wanita. Namun, kini merek ini menghasilkan produk yang khas
baik untuk wanita maupun pria.
c. Pendapatan
Unilever membagi pasar menjadi beberapa segmen berdasarkan
pendapatan (kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah). Dengan
demikian, Dove dan Pears dijual untuk segmen kelas atas dan Lux dan
Lifebuoy untuk segmen kelas menengah ke bawah.
d. Siklus Hidup Keluarga
Beberapa produk merek Unilever dipromosikan untuk orang lajang
atau keluarga besar. Oleh karena itu, beberapa produk Pears and Dove
ditawarkan untuk satu orang dan pasta gigi Pepsodent diiklankan untuk
seluruh keluarga.
3) Segmentasi Psikografis
a. Gaya Hidup
Seperti banyak perusahaan FMCG, Unilever cenderung melakukan
segmentasi pasar berdasarkan gaya hidup. Dengan demikian, Lipton
dan Brooke Bon dipromosikan untuk konsumen yang mengutamakan
nilai uang. Namun, Teh Taj Mahal diiklankan kepada orang-orang
yang mencari kualitas dan status.
4) Segmentasi Behavioristis
a. Loyalitas Produk
Jika konsumen sudah cocok/puas dengan produk yang ia gunakan maka
ia akan terus membeli produk tersebut. Misalnya, ada konsumen yang
cocok dengan shampoo lifebuoy maka ia akan memakai shampoo
tersebut berkelanjutan. Dengan kata lain, konsumen tersebut loyal
terhadap produk tersebut.
b. Manfaat yang Dicari
Setiap produk pasti memiliki manfaatnya tersendiri. Konsumen biasanya
mencari produk yang bermanfaat bagi mereka. Misalnya, jika rambut
kalian berketombe pastinya kalian lebih memilih shampoo yang
mengandung khasiat anti ketombe seperti lifebuoy anti ketombe,
tresemme scalp care tree tea oil & zpto (anti dandruff dan hair fall), dan
sebagainya.

2. 9P Pemasaran Global
1) Product (Produk)
Produk adalah barang atau jasa yang dapat kamu tawarkan kepada para
konsumen. Produk yang berkualitas yang kompetitif akan memberikan kesan
positif kepada konsumen sehingga mereka tertarik untuk menggunakan produk
yang kamu tawarkan. Para konsumen menggunakan suatu produk demi
mendapat manfaat atas produk yang mereka beli.
Dilain sisi, pengusaha menghasilkan produk untuk memberikan manfaat
kepada konsumen yang menggunakan produknya dan memperoleh laba
sebagai balas jasa. Namun menjadi penting dalam konsep pemasaran masa
kini adalah menghasilkan produk yang bermanfaat dan memberikan kepuasan
konsumen tersendiri. Karna kepuasan konsumen akan berdampak positif
terhadap masa depan perusahaan. Contoh:
 Pada Musim Gugur 2020, dengan musim flu dan pandemi COVID-19,
obat batuk Mucinex Reckitt Benckiser menambahkan ekstensi produk
atau koleksi "Pakaian Sakit". Menjual DTC menggunakan Youtube,
mereka menargetkan konsumen yang lebih muda untuk pakaian dan
aksesoris, menjual seharga $46 hingga $140.
 Target menggunakan pemodelan 3D: Mereka dapat mengambil ide dari
sketsa menjadi prototipe dalam hitungan hari, dilaporkan dalam
Pepatah pada Agustus 2015. Setelah menerima sketsa dari desainer
atau insinyur, mereka dapat membuat model CAD terperinci dari
produk kemudian memasukkannya ke salah satu printer 3D mereka.
Hasil apa yang merupakan representasi fisik dari apa yang
dibayangkan desainer.
2) Price (Harga)
Harga menjadi komponen penting dalam bauran pemasaran setelah
kualitas produk yang baik. Hal tersebut dikarenakan harga menjadi
pertimbangan penting kedua setelah manfaat atas produk yang ditawarkan.
Harga produk yang terlalu tinggi akan berdampak negatif terhadap
pertimbangan konsumen untuk membeli produk yang Anda jual (karena
merasa keberatan).
Sebaliknya, Apabila harga produk terlalu rendah, memang berdampak
positif terhadap pertimbangan konsumen dalam membeli produk yang Anda
tawarkan, namun berdampak negatif terhadap laba yang akan kamu peroleh.
Oleh karena itu, penting bagi seorang executive marketing memahami konsep
supply and demande dalam penentuan harga yang efektif untuk produk yang
Anda tawarkan. Contoh:
 Memadukan asuransi, penargetan, dan harga: Asuransi John Hancock
menawarkan kepada pelanggan yang memegang polis asuransi jiwa
tertentu, diskon harga dan uang kembali untuk belanjaan jika mereka
membeli makanan bergizi.
 Anda sebagai perusahaan dapat membuat produk Anda menonjol
dengan menurunkan harga tetapi jika Anda memotong margin Anda
dan mendapatkan lebih sedikit, itu tidak akan membantu keuntungan
Anda. Ini akan mengecilkannya.
 Untuk pemasaran influencer, buat kode diskon untuk audiens mereka.
3) Place (Tempat)
Aspek ini diartikan sebagai tempat lokasi usaha yang strategis dengan
segala kebutuhan yang berpengaruh dalam aktivitas usaha baik itu kegiatan
produksi, pengadaan, pemasaran, manajerial, dan lain sebagainya. Menjadi
penting bagi sebuah perusahaan mempertimbangkan dan menentukan tempat
yang strategis bagi usahanya.
Lokasi yang strategis di sini dapat dipahami sebagai suatu lokasi yang
dekat dengan segala aspek dalam kegiatan usaha (produksi, pemasaran,
pengadaan, dll) sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya, tenaga, waktu,
dan modal. Dengan lokasi yang strategi ini diharapkan kegiatan usaha dapat
dilaksanakan dengan lancar dan konsumen pun mendapat kepuasan atas
pelayanan yang cepat. Contoh:
 Selama pandemi COVID-19 di musim semi dan musim panas 2020,
ketika pusat perbelanjaan, mal, dan etalase tutup, tidak mengherankan
jika penjualan e-commerce menjadi panas. Penjualan digital tumbuh
lebih dari 100% pada Maret 2020 dan naik 275% pada April 2020.
Penjualan e-niaga tumbuh lebih dari 30% antara Q1 dan Q2, 2020.
Virus corona telah mengubah kehidupan konsumen di seluruh dunia,
dan perubahan dramatis itu meluas tren belanja dan apa yang
diinginkan konsumen dari pengecer. 36% responden berbelanja online
setiap minggu, naik dari 28% sebelum COVID-19.
(www.digitalcommerce360.com; cnbc.com).
 Perusahaan toyota membuka ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek)
atau dealer di setiap kota yang telaknya tepat di tengah kota. Hal
tersebut memperhatikan lokasi dealer yang dekat dengan jangkauan
masyarakat yang banyak berdomisili di wilayah kota dan itu dianggap
sudah sangat strategis.
4) Promotion (Promosi)
Dalam sebuah definisi, promosi diartikan sebagai upaya untuk
memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan
menarik calon konsumen untuk membeli atau mengonsumsinya. Aspek ini
menjadi sangat penting dalam konsep pemasaran dan bauran pemasaran.
Promosi yang baik adalah promosi yang disesuaikan dengan segmen pasar
yang telah ditentukan di awal.
Segmentasi pasar juga akan mempengaruhi strategi promosi dan media
seperti apa yang ditentukan. Seperti contoh, segmen pasar yang ditentukan
adalah kalangan muda milenial yang mengharapkan sebuah design futuristic
dan media digital yang interaktif seperti media sosial. Contoh:
 Dalam tonggak baru, internet akan menyumbang setengah dari semua
pengeluaran iklan pada tahun 2020. Untuk pertama kalinya lebih dari
setengah pengeluaran iklan AS dan seluruh dunia akan ada di internet.
 Teknologi konsumen mengubah hidup kita: TV, perangkat yang dapat
dikenakan, komputer, tablet, layanan telekomunikasi. Masing-masing
mendorong peluang iklan tambahan.
 Tidak asing bagi kita sebagai masyarakat umum akan iklan promosi
toyota avanza di berbagai media seperti tv, media sosial, papan
reklame, dan lain sebagainya. Perusahaan tersebut membuat iklan yang
selalu dapat menarik perhatian para konsumen dengan visualisasi yang
baik dan menawan. Tidak hanya itu, slogan-slogan yang diberikan pun
menyugesti agar kita menggunakan produk tersebut.
5) People (Partisipan)
Aspek ini dapat dikatakan sebagai sumber daya manusia yang berpartisipasi
dalam kegiatan usaha mulai dari pengadaan, produksi, dan pemasaran akhir.
Kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruh penting dalam kesuksesan
atau kegagalan sebuah usaha. Hal tersebut dikarenakan merekalah yang
memiliki kontrol penuh terhadap kinerja suatu usaha.
Oleh karena itu, tidak heran jika sebuah perusahaan mencari kader - kader
bisnis yang berkualitas (loyal, cerdas, tangkas, solutif, kreatif, inovatif, dan
lain sebagainya). Perusahaan rela mengeluarkan banyak uang untuk
memperoleh tenaga kerja yang ahli dan dianggap mampu memberikan
kontribusi positif terhadap perusahaan tersebut.
Hal penting dalam mencari sumber daya manusia adalah tingkat
motivasi kerja, softskill, hardskill, dan attitude dari sumber daya manusia
tersebut. Motivasi kerja, softskill dan lain sebagainya dapat ditinjau seberapa
jauh pemahaman seseorang terhadap bidang kerja yang dia minati dan
seberapa besar kesukaan dia terhadap bidang tersebut. Sedangkan attitude
dapat ditinjau dari segi bagaimana dia berperilaku, bagaimana dia
berpenampilan, dan bagaimana dia berbicara.
6) Partners (Mitra)
Sering kali Pemasar tidak dapat menciptakan nilai pelanggan dan
membangun hubungan pelanggan hanya dengan diri mereka sendiri. Mereka
bekerja erat dengan mitra dan aliansi di luar perusahaan, dan dengan
departemen perusahaan lain (mitra di dalam).
Kemitraan dan tim yang merasakan hubungan dengan pekerjaan dan
tujuan akan berbicara jauh lebih bersemangat bersama dan kepada "orang"
Anda atau mereka, dan dengan pengaruh yang jauh lebih besar.
Kemitraan bersama; hubungan bersama, kemitraan dan aliansi strategis:
Hubungan yang ada antara dua pihak; hubungan yang menyerupai kemitraan
hukum dan biasanya melibatkan kerja sama yang erat antara pihak-pihak yang
memiliki hak dan tanggung jawab khusus dan bersama sebagai perusahaan
bersama. Contoh:
 Di CES di Las Vegas, Toyota meluncurkan e-Palette, kendaraan
konsep self-driving yang bermitra dengan Pizza Hut. Kendaraan untuk
mengantarkan pizza. Pizza Hut adalah bagian dari aliansi lain (aliansi
bisnis layanan mobilitas) yang mencakup Amazon, Mazda, Uber, dan
Didi (saingan Uber China). “Dalam upaya kami yang berkelanjutan
dan tanpa henti untuk memiliki dan mendefinisikan pengalaman pizza
modern, kami berfokus pada solusi berbasis teknologi yang
memungkinkan anggota tim dan pengemudi kami untuk memberikan
pengalaman pelanggan yang lebih baik. Dengan Toyota, kami bermitra
dengan pemimpin yang tak terbantahkan di bidang sumber daya
manusia. mobilitas dengan reputasi inovasi, keandalan, dan efisiensi,
saat kami mendefinisikan pengalaman pengiriman pizza di masa
depan.” (Artie Starrs dari Pizza Hut, presiden AS)
7) Planning (Perencanaan)
Perencanaan termasuk mengamati apa yang harus dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilakukan di pasar. Ini termasuk penelitian dan pengembangan visi
untuk bagian 9P lainnya. Pengambilan keputusan pemasaran yang baik
bukanlah kebetulan. Dibutuhkan perencanaan yang matang. Dengan
perencanaan yang matang, membantu manajer merek, manajer pemasaran,
pengusaha dan lainnya bekerja dalam struktur dengan alat pengamatan
ditambah penelitian dan untuk pengembangan produk baru, layanan
pelanggan, implementasi pasar, mengamankan mitra yang lebih baik, promosi
strategis, presentasi yang lebih baik di pasar dan banyak lagi. Contoh: dalam
buku teksnya yang berpengaruh tahun 1965 Kebijakan Bisnis: Teks dan Kasus
oleh Kenneth R. Andrews, dia tidak berangkat untuk merinci konsep "strategi
apa itu," di bawah "Perencanaan." Sebaliknya dia mengatakan bahwa dia
memilih untuk menghindari masalah menggambar perbedaan antara tujuan,
kebijakan dan program tindakan. Ia akan menempatkan mereka dalam
beberapa kategori tetapi khususnya di bawah "Perencanaan" dan "Eksekusi,"
di 9P Pemasaran.

8) Presentation (Penyajian)
"P" atau "Presentasi" ini adalah tindakan menyajikan secara strategis
komponen 9P yang berbeda kepada pelanggan, pemasok, grosir, pengecer,
tenaga penjualan, perantara pemasaran, klien, karyawan, mitra. Mereka
menyajikan simbol atau gambar yang mewakili sesuatu; akun deskriptif atau
persuasif (sebagai tenaga penjualan produk atau layanan) atau sesuatu yang
ditetapkan untuk perhatian pikiran. Contoh:
 Unilever meluncurkan program tiga bagian untuk menargetkan
penggunaan plastik di AS, termasuk janji untuk 50% kemasan
plastiknya dibuat dari konten daur ulang pasca-konsumen (PCR) pada
akhir '19.
 Kosmetik Lush menandai Hari Laut Sedunia tahun ini dengan 'Sabun
Sirip Hiu' edisi terbatas yang 100% dari hasil penjualannya diarahkan
ke Rob Stewart Sharkwater Foundation.

9) Passion (Semangat/Gairah)
Keinginan yang kuat untuk atau pengabdian untuk beberapa kegiatan;
minat yang mendalam dalam kemitraan / presentasi dari salah satu 9P ke target
atau mitra apa pun.
Menurut psikolog, dengan "gairah," manajemen, manajer merek,
manajer pemasaran dan karyawan lainnya membutuhkan satu atau dua
komponen lain. Perlu memperluas komitmen selama periode waktu tertentu,
tambahkan inspirasi, umur panjang dengan ketekunan untuk meningkatkan
gairah. Ketika Anda menggabungkan inspirasi, gairah dengan ketekunan, tim
mungkin memiliki "grit," dalam memberikan penjualan jangka pendek dan
jangka panjang. Contoh:
 Apple adalah salah satu master dalam menciptakan kegembiraan besar
di sekitar sebuah ide; kategori produk baru atau intervensi produk dan
pengenalan.
 Banyak "Orang" dan pembuat keputusan pemasaran di Las Vegas
menemukan bahwa slogan lama "Apa yang Terjadi di Vegas, Tetap di
Vegas" memiliki efek negatif pada pariwisata, pertemuan dan
konvensi. Las Vegas mengutip penelitian atau Perencanaan bahwa
"88% eksekutif setuju bahwa memiliki acara (presentasi penjualan /
pameran dagang) di Las Vegas membuat pekerjaan mereka lebih
mudah."

3. 5 contoh perusahaan gagal:


1) Walmart di Jerman
Walmart gagal memahami nuansa budaya antara AS dan Jerman, seperti
perbedaan ruang pribadi. Walmart membuka toko pertamanya di Jerman pada
tahun 1997 dan memiliki total hingga 85 toko, tetapi mereka harus berhenti
beroperasi pada tahun 2006, dan mereka harus mengeluarkan biaya satu miliar
dolar. Ada banyak alasan mengapa Walmart mungkin gagal, misalnya, undang-
undang perburuhan dan jam kerja yang rumit, selain itu, mereka tidak
menyesuaikan lini produk mereka dengan baik, dan mendirikan toko mereka di
luar kota, tetapi orang Jerman kurang bersedia. untuk pergi ke toko, bahkan untuk
produk yang lebih murah.
Pelanggan dibuat ketakutan oleh penyambut Walmart dan kebutuhan
mereka untuk mengemas belanjaan pelanggan untuk mereka, keduanya
merupakan praktik yang tidak biasa di Jerman. Pengalaman Walmart di Jerman
membantu mereka menyadari bahwa mereka harus mengubah cara mereka
melakukan internasionalisasi.
2) McDonald’s di Bolivia
McDonald tidak asing dengan bisnis internasional. 2/3 dari total pendapatan
mereka berasal dari luar home base mereka di AS. Namun, mereka menutup
semua lokasi Bolivia mereka pada tahun 2002, menjadikan Bolivia satu-satunya
negara Amerika Latin yang tidak memiliki Lengkungan Emas. Bahkan, menurut
NPR, ini bukan untuk mengatakan bahwa orang Bolivia tidak suka hamburger.
Mereka menyukainya, tetapi mereka lebih suka membelinya dari ribuan wanita
pribumi yang berjualan di jalanan daripada dari perusahaan global. McDonald's
biasanya paham tentang lokalisasi penawaran mereka, tetapi cahaya kuning dari
Lengkungan Emas telah menjadi simbol kekuatan globalisasi (dan
Amerikanisasi). Dalam hal ini, merek mereka mungkin merugikan mereka. Faktor
lainnya adalah harga. Mereka lebih memilih membayar juru masak lokal dengan
harga yang lebih murah ketimbang membeli $3 per makan untuk tarif yang sering
di bawah standar.
3) Starbucks di Israel
Starbucks mempunyai lebih dari 24.000 toko di 70 negara, tentunya tidak
asing dengan bisnis internasional. Namun usaha mereka untuk berekspansi ke
Israel tidak begitu berhasil. Starbucks pertama di Israel dibuka di Tel Aviv pada
tahun 2001. Rencananya adalah membuka 20 toko Israel hanya dalam tahun
pertama. Starbucks mengharapkan konsumen Israel untuk memberi mereka
perlakuan kerajaan, tetapi mereka tidak repot-repot meneliti budaya kopi yang ada
di negara itu secara menyeluruh. Menurut The Jerusalem Post "Di Israel, sajian
kafe Italia seperti espresso dan macchiato hidup berdampingan dengan kopi Turki
yang kuat dan beraroma yang dibuat hanya dengan menyeduh gilingan kopi dalam
air panas dan membiarkannya mengendap menjadi "lumpur" di bagian bawah
cangkir. lihat kopi saring standar Amerika — menurut pengalaman saya rasanya
seperti air panas beraroma lemah".
Starbucks sukses di AS karena mereka membawa versi "budaya kopi"
mereka kepada massa, yang sebagian besar menganggap Folgers "bagian terbaik
dari bangun" dan berhenti begitu saja. Di Israel, sudah ada budaya kafe yang ada
(walaupun minuman kopi berbasis expresso merupakan impor yang relatif baru,
dan baru mulai muncul di awal tahun 90-an). Starbucks gagal mempertimbangkan
bagaimana mereka akan cocok dengannya. Dan kemudian, mereka menolak untuk
menerima saran dari pengusaha lokal tempat mereka bekerja tentang bagaimana
mengadaptasi produk mereka untuk memenuhi selera lokal.
4) Home Depot di China
Home Depot dikenal sebagai tempat tujuan bagi mereka yang mewujudkan
pola pikir DIY dalam hal perbaikan rumah.Pada akhir abad ke-20, Cina mulai
mengomersialkan dan memprivatisasi perumahan umum perkotaan untuk
mendorong kepemilikan rumah. Untuk pertama kalinya sejak tahun 40-an, warga
China bisa memiliki rumah. Sampai saat ini, Home Depot bahkan tidak berpikir
untuk berekspansi ke China. Namun, karena semakin banyak warga China yang
mulai memiliki rumah, permintaan untuk perbaikan rumah dan bahan bangunan
meningkat pesat. Akibatnya, Home Depot mengakuisisi Home Way pada tahun
2006. Sayangnya, pada tahun 2012, Home Depot menutup semua toko Home Way
dan meninggalkan pasar. Alasannya, yaitu pertama, toko Home Way sebagian
besar berlokasi di pinggiran kota Cina. Meskipun berlokasi di pinggiran kota
masuk akal di AS karena di sinilah orang cenderung pindah ketika mereka
mendapatkan kekayaan. Ini tidak terjadi di Cina. Warga negara China yang
memperoleh kekayaan biasanya akan tinggal di kota dan tinggal di apartemen atau
kondominium, yang biasanya tidak memerlukan renovasi. Home Depot
meluangkan waktu untuk memutuskan apakah akan memasuki pasar Cina atau
tidak. Namun, tampaknya mereka masih kurang persiapan dan pemahaman sosial
yang diperlukan untuk berhasil menavigasi pasar baru dan asing.
5) Kellogg’s di India
Raison d'être di balik kegagalan awal Kellogg tidak menerapkan 4 P dari
Pemasaran (Marketing-Mix) dengan benar, penempatan yang salah, kekurangan
produk kustomisasi dan ketidakmampuan untuk menganalisis perbedaan budaya
dan preferensi orang India konsumen menuju sarapan siap santap cornflake
(Vignali, 2001).
 Produk
Alasan utama kegagalan Kellogg adalah fakta bahwa rasa produknya tidak
cocok dengan budaya dan selera preferensi konsumen India. Di lain
bangsa, kebiasaan makan kurang lebih sama tetapi di India itu berubah
setelah setiap 100 kilometer dari idli-dosa di selatan ke parathas-kachori di
utara. Kedua, Kellogg tidak menyesuaikan produk menurut konsumen
India preferensi dan kebiasaan makan dan langsung mendistribusikan
produk yang sama yang ditawarkan di AS dan negara-negara Eropa
lainnya (Vignali, 2001).
 Harga
Ketika Kellogg memasuki India pasar, harganya hampir dua kali lipat dari
Cornflake Kellogg dibandingkan dengan solnya pesaing domestik Mohan
Meakin's Cornflakes merek Mohun di India. Konsumen India sangat
tidak mau mengeluarkan uang dengan harga tinggi untuk produk yang
cukup baru dipasar dan juga Kellogg tidak memperkenalkan ukuran paket
yang berbeda sesuai dengan kebutuhan diferensial dari konsumen yang
bervariasi kelompok di India.
 Tempat
Selama awal berdirinya fase pada tahun 1994 di pasar India Kellogg's
strategi distribusi gagal total dan menjadi salah satu alasan utamanya
kegagalan karena hanya terkonsentrasi di metro kota. Mereka
mengabaikan fakta bahwa menjaga produknya di toko kelas atas hanya
akan melarang sebagian besar orang India populasi karena berada di luar
jangkauan mereka
untuk membeli produk dari toko tersebut.
 Promosi
Kellogg's mengiklankan dirinya sebagai makanan kesehatan dan
menunjukkan bahwa sarapan India tidak alternatif yang sehat. Dengan
melakukan itu mereka pindah jauh dari konsep utama mereka tentang
'menyenangkan-dan-rasa' dan membuat citra 'kesehatan produk' dan secara
tidak langsung menunjuk ke kebiasaan makan orang India, yang tidak
hilang
baik dengan konsumen di sini.

Anda mungkin juga menyukai