b. Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan, baik secara langsung maupun
operasional (harus jelas dan spesifik) sehingga tidak menimbulkan berbagai macam
penafsiran yang berbeda.
Kajian Pustaka
Kajian pustaka atau survey literatur meliputi identifikasi, lokasi dan analisis dari
dokumen yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian
secara sistematis. Dokumen ini meliputi jurnal, abstrak, tinjauan, buku, data, statistik dan
penelitian yang relevan.
Tujuan utama dari kajian pustaka adalah untuk melihat apa saja yang pernah dilakukan
sehubungan dengan masalah yang diteliti. Kajian pustaka dapat menghasilkan pengertian
atau pandangan yang lebih jauh tentang permasalahan yang diteliti. Melalui langkah ini
penyusunan hipotesis juga lebih baik karena pemahaman permasalahan yang diteliti akan
lebih mendalam.
Untuk menentukan seberapa jauh kajian pustaka, perlu dilakukan hal seperti
- Kajian pustaka yang sedikit dan terorganisasi dengan rapi dan terkait erat dengan
penelitian yang dilakukan adalah lebih baik dari kajian pustaka yang banyak namun
tidak terarah. Kajian pustaka lebih baik terfokus kepada bidang penelitian dan hanya
untuk pustaka yang membahas masalah yang terkait dengan penelitian yang
dilakukan.
- Peneliti yang melakukan penelitian pada bidang yang sering dilakukan penelitian
perlu membatasi diri pada bidang yang lebih sempit namun sangat mendalam.
- Apabila penelitian yang dilakukan pada bidang yang belum atau masih jarang
dilakukan penelitian, pembatasan focus menjadi lebar yang akan membantu dalam
penyusunan analisis atau studi yang bersifat eksploratif dan dapat memperoleh bahan
penyusunan hipotesis yang rasional.
Sumber pustaka dapat berupa buku teks, eksiklopedi, jurnal, berbagai macam artikel
tentang bisnis dan ekonomi lazim digunakan oleh para peneliti. Beberapa data yang
berhubungan dengan perkembangan bisnis yang berupa informasistatistik dapat
diperoleh melalui berbagai lembaga, baik lembaga pemerintahan, universitas, asosiasi
perusahaan maupun media massa.
Hipotesis
1
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Penggunaan sampel dilakukan karena keterbatasam dana, tenaga dan waktu oleh peneliti,
sehingga kesimpulan yang ditarik dapat diberlakukan kepada populasi. Untuk itu sampel
yang diambil harus representative (mewakili).
Sampel yang baik adalah sampel yang memiliki kriteria sebagai berikut:
- Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh dalam
pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus.
- Sampling sistematis
- Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai cirri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Peneliti
mengklasifikasikan populasi menurut kriteria tertentu, menentukan proporsi
2
sampel yang dikehendaki untuk tiap kelas, menetapkan kuota untuk setiap
pewawancara.
- Sampling insidental
Teknik penentuan sampel berdasarkna kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
- Sampling Purposive
- Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan apabila jumlah populasi relative
kecil atau peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil.
- Snowball sampling
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Peneliti
dapat mendapatkan data sekunder dari lembaga-lembaga pemerintahan maupun
lembaga swasta yang memiliki andil dalam pengumpulan data.
Penggunaan data sekunder dalam penelitian bisnis dan ekonomi karena dengan data
sekunder dapat mengefektifkan biaya dan penghematan waktu.
3
Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan
tertentu.
- Pengumpulan data primer pasif yaitu suatu metode riset yang memiliki cirri
mewujudkan penelitian, dikumpulkan dan dicatat secara sistematis serta validitas
dan reliabilitasnya selalu dicek dan dikontrol.
a. Wawancara personal
b. Kuesioner (angket)
c. Observasi
Setelah data dari seluruh responden terkumpul, kemudian proses selanjutnya dilakukan
analisis terhadap data tersebut. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
4
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab perumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua
macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan
statistik non-parametris.
1. Analisis Kuantitatif Deskriptif
Mengenai data dengan statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu
jenis datanya. Jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat
dilakukan adalah mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase),
serta mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan mean (Arikunto,
1993: 363).
Fungsi statistik deskriptif antara lain mengklasifikasikan suatu data variabel
berdasarkan kelompoknya masing-masing dari semula belum teratur dan mudah
diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan informasi tentang
keadaan variabel tersebut. Selain itu statistik deskriptif juga berfungsi menyajikan
informasi sedemikian rupa, sehingga data yang dihasilkan dari penelitian dapat
dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan.
Ciri analisis kuantitatif adalah selalu berhubungan dengan angka, baik angka yang
diperoleh dari pencacahan maupun penghitungan. Data yang telah diperoleh dari
pencacahan selanjutnya diolah dan disajikan dalam bentuk yang lebih mudah
dimengerti oleh pengguna data tersebut. Sajian data kuantitatif sebagai hasil analisis
kuantitatif dapat berupa angka-angka maupun gambar-gambar grafik.
2. Analisis Kuantitatif Inferensial
Pemakaian analisis inferensial bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan yang dapat
digeneralisasikan secara lebih luas ke dalam wilayah populasi. Di sini seorang peneliti
akan selalu berhadapan dengan hipotesis nihil (Ho) sebagai dasar penelitiannya untuk
diuji secara empirik dengan statistik inferensial. Secara garis besar jenis analisis ini
dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk jenis penelitian korelasional dan kedua
untuk komparasi dan/atau eksperimen.
3. Statistik Parametris
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik data
sampel. Penggunaannya harus memenuhi banyak asumsi. Asumsi utama adalah data
yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Jika tidak berdistribusi normal, maka
5
data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik nonparametris atau setidak-
tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal,
sehingga bisa menggunakan analisis data dengan statistik parametris.
4. Statistik Non-parametris
Statistik nonparametris tidak menuntut terpenuhi banyaknya asumsi, misalnya data
yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal (distribution free). Sering
digunakan untuk data berskala nominal dan ordinal.
Organisasi laporan yang baik dapat diperoleh dengan menyusun skema laporan yang
memiliki fungsi menunjukkan urutan penyajian laporan serta menunjukkan bagaimana
bagian-bagian yang ada saling terkait.
Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan tulisan apakah ada tulisan yang salah pengetika
atau tidak. Bahasa yang dipakai harus disesuaikan agar pembaca mampu membaca
gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis.
- Halaman judul meliputi kepada siapa laporan tersebut dibuat, dengan siapa laporan
tersebutdikerjakan dan tanggal presentasi.
- Daftar isi yang mencakup bagian dan sub bagian laporan dengan diberi nomor
halaman.
6
b. Survey literatur atau kajian pustaka yang mengidentifikasi decara cermat semua
teori dan studi empiris sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian.
Proposal penelitian adalah pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh
peneliti untuk melakukan penelitiannya. Rancangan penelitian harus dibuat secara
sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti.
- Halaman judul. Judul penelitian disusun ringkas, padat dan menarik yang
mencerminkan hakikat penelitian dan informative bagi pembaca.
- Ringkasan eksekutif adalah salah satu bentuk lain dari usulan penelitian yang
disajikan secara singkat dan padat sehingga memungkinkan bagi para sponsoratau
pembaca mengetahui maksud dan tujuan secara cepat dan tepat.
- Pendahuluan
1. Latar belakang masalah yang berisi tentang sejarah dan peristiwa yang sedang
terjadi pada suatu objek penelitian dan terjadi penyimpangan dari standard yang
ada.
2. Identifikasi masalah yaitu semua masalah yang terjadi dalam objek, baik yang
akan diteliti maupun yang tidak diteliti.
3. Batasan masalah tentang variabel apa saja yang diteliti serta bagaimana hubungan
variabel satu dengan variabel yang lainnya.
4. Rumusan masalah berisi tentang masalah yang akan dibahas dalam penelitian.
7
5. Tujuan penelitian.
- Prosedur penelitian
3. Instrumen penelitian.
5. Teknik analisis data yang menjabarkan metode yang direncanakan dan dasar teori
maupun studi yang pernah dilakukan.
- Biaya penelitian
8
- Daftar pustaka berisi tentang semua referensi yang dipergunakan oleh peneliti
sehingga tulisan yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan dan menghindari
penjiplakan.
- Lampiran ditujukan untuk memuat hal-hal yang perlu dijelaskan dalam penelitian.
Sitasi adalah menunjukan asal-usul atau suatu kutipan menguntip pernyataan atau
menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkan kedalam suatu karya tulis
yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan
orang lain.
9
10