Anda di halaman 1dari 40

IDENTITAS BUKU

A. Ringkasan Buku Pertama (DIKTAT)


1. Identitas Buku
Judul Buku : BAHASA INDONEA
Nama Pengarang :Tri Indah Kusumawati, S.S, M. Hum
Tahun Terbit :2017
Jumlah Halaman : 112 Halaman

Bab 1
Konsep Dasar Ejaan

pengertian ejaan dapat ditinjau dari dua segi,yaitu segi khusus dan umum.secara
khusus,ejaan dapat diartikan sebagai pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf,baik
berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata,kelompok kata,atau
kalimat.secara umum, ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi
bahsa,termasuk pemisahan dan pengembangannya,yang dilengkapi dengan penggunaan tanda
baca.
ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan atau yang lazim disebut EYD dinyatakan
mulai berlaku sejak penggunaannya diresmikan oleh presiden republik indonesia
soeharto,pada tanggal 16 agustus 1972.peresmian yang diumumkan didalam sidang DPR itu
diperkuat dengan keputusn presiden nomor 57 tahun 1972.bersamaan dengan pedoman
umum pembentukan istilah,selanjutnya pedoman umum ejaan bahasa indonesia yang
disempurnakan ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan pada tanggal 31 agustus
1975 dan dinyatakan dengan resmi berlaku diseluruh indonesia.
beberapa kebijaksanaan yang ditetapkan dalam EYD antara lain sebagai berikut:
1. perubahan huruf
misalnya: dj=djika,wdjar menjadi j=jika,wajar
2. huruf f,v,da z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
pemakaiannya.
misalnya: khilaf,fisik,valuta,universitas,zakat,khazanah.
3. huruf q dan x yang lazim digunakn dalam bidang ilmu pengetahuan tetap
digunakan,misalnya pada kata furqon dan xenon.
4. penulisan di-sebagai awalan dibedakan dengan di- yang merupakan kata depan.
5. kata ulang ditulis penuh dengan pengulangan unsur-unsurnya.angka dua tidak
digunakan sebagai penanda perulangan.
misalnya: anak anak,bukan anak2
pemakaian huruf
 huruf abjad
didalam abjad bahasa indonesia ada 26 huruf yang digunakan,yaitu sebagai
berikut:
A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z.
 huruf vokal
hurufyang melambangkan vokal dalam bahasa indonesia terdiri atas lima huruf,
yaitu a,e,i,o, dan u.
 huruf konsonan
huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa indonesia terdiri atas 21 huruf
yaitu: b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z.
 huruf diftong
didalam bahasa indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan
gabungan huruf vokal ai,au,ei,dan oi.
 gabungan huruf konsonan
gabungan huruf konsonan kh,ng,ny,dan sy masing-masing melambangkan satu
bunyi konsonan.
 huruf kapital
 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.misalnya: apa
maksudnya?
 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,termasuk
julukan. misalnya: Amir Hamzah.
 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar,pangkat,atau sapaan.misalnya:S.H.: sarjana hukum.
 huruf miring
 huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku,nama majalah,atau
nama surat surat kabar yang dikutif dalam tulisan,termasuk dalam daftar
pustaka.misalnya:saya sudah membaca buku salah asuhan karangan
abdoel moeis.
 huruf miring dipakai untuk megaskan atau mengkhususkan huruf,bagian
kata,kata,atau kelompok kata dalam kalimat.
misalnya: huruf terakhir kata abad adalah d.
 huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa
daerah atau bahsa asing.
misalnya: upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan
asing yang berkunjung ke aceh.
 huruf tebal
huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tuisan yang sudah ditulis miring.
misalnya: huruf dh,seperti pada kata ramadhan,tidak terdapat dalam ejaan bahasa
indonesia yang disempurnakan.
penulisan kata
1) kata dasar
yang ditulis sebagai satu kesatuan.misalnya:saya pergi kesekolah.
2) kata imbuhan
imbuhan awalan,sisipan,akhiran,serta gabungan awalan dan akhiran,ditulis
serangkaidengan bentuk dasarnya.misalnya:berjalan,berkelanjutan.
3) bentuk ulang
bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara unsur-
unsurnya.misalnya: anak-anak,biri-biri,lauk-pauk,berjalan-jalan.
4) gabungan kata
unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,termasuk istilah
khusus,ditulis terpisah.misalnya:duta besar
5) pemenggalan kata
pemenggalan kata pada dasar dilakukan sebagai berikut:
jika ditengah kata terdapat huruf vokal yang berurutn,pemenggalannya dilakukan
diantara kedua huruf vokal itu.misalnya bu-ah.
6) singkatan akronim
singkatan nama orang,gelar,sapaan,jabatan,atau pangkat diikuti dengan tanda titik
pada setiap unsur singkatan itu.misalnya:A.H.Nasution=Abdul Haris Nasution
7) angka dan bilangan
angka arab atau angka romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor.misalnya: angka arab:0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
angka romawi:I,II,III,IV.V.VI.VII,VIII,IX,X,L
pemakaian tanda baca
 tanda titik (.)
tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.misalnya:mereka duduk disana.
 tanda koma (,)
tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.misalnya:telepon seluler,komputer,atau internet bukan bareng asing
lagi.
 tanda titik koma (;)
tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain didalam
kalimat majemuk.misalnya:hari sudah malam;
 tanda titik dua (:)
 tanda tiktik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.misalnya:mereka memerlukan perabot rumah
tangga:kursi,meja,lemari.
 tanda hubung
tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal leh pergantian
baris.misalnya:di samping cara lama, diterapkan juga cara baru ....
Bab 1
Konsep Dasar Ejaan

pengertian ejaan dapat ditinjau dari dua segi,yaitu segi khusus dan umum.secara
khusus,ejaan dapat diartikan sebagai pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf,baik
berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata,kelompok kata,atau
kalimat.secara umum, ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi
bahsa,termasuk pemisahan dan pengembangannya,yang dilengkapi dengan penggunaan tanda
baca.
ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan atau yang lazim disebut EYD dinyatakan
mulai berlaku sejak penggunaannya diresmikan oleh presiden republik indonesia
soeharto,pada tanggal 16 agustus 1972.peresmian yang diumumkan didalam sidang DPR itu
diperkuat dengan keputusn presiden nomor 57 tahun 1972.bersamaan dengan pedoman
umum pembentukan istilah,selanjutnya pedoman umum ejaan bahasa indonesia yang
disempurnakan ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan pada tanggal 31 agustus
1975 dan dinyatakan dengan resmi berlaku diseluruh indonesia.
beberapa kebijaksanaan yang ditetapkan dalam EYD antara lain sebagai berikut:
6. perubahan huruf
misalnya: dj=djika,wdjar menjadi j=jika,wajar
7. huruf f,v,da z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
pemakaiannya.
misalnya: khilaf,fisik,valuta,universitas,zakat,khazanah.
8. huruf q dan x yang lazim digunakn dalam bidang ilmu pengetahuan tetap
digunakan,misalnya pada kata furqon dan xenon.
9. penulisan di-sebagai awalan dibedakan dengan di- yang merupakan kata depan.
10. kata ulang ditulis penuh dengan pengulangan unsur-unsurnya.angka dua tidak
digunakan sebagai penanda perulangan.
misalnya: anak anak,bukan anak2
pemakaian huruf
 huruf abjad
didalam abjad bahasa indonesia ada 26 huruf yang digunakan,yaitu sebagai
berikut:
A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z.
 huruf vokal
hurufyang melambangkan vokal dalam bahasa indonesia terdiri atas lima huruf,
yaitu a,e,i,o, dan u.
 huruf konsonan
huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa indonesia terdiri atas 21 huruf
yaitu: b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z.
 huruf diftong
didalam bahasa indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan
gabungan huruf vokal ai,au,ei,dan oi.
 gabungan huruf konsonan
gabungan huruf konsonan kh,ng,ny,dan sy masing-masing melambangkan satu
bunyi konsonan.
 huruf kapital
 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.misalnya: apa
maksudnya?
 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,termasuk
julukan. misalnya: Amir Hamzah.
 huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar,pangkat,atau sapaan.misalnya:S.H.: sarjana hukum.
 huruf miring
 huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku,nama majalah,atau
nama surat surat kabar yang dikutif dalam tulisan,termasuk dalam daftar
pustaka.misalnya:saya sudah membaca buku salah asuhan karangan
abdoel moeis.
 huruf miring dipakai untuk megaskan atau mengkhususkan huruf,bagian
kata,kata,atau kelompok kata dalam kalimat.
misalnya: huruf terakhir kata abad adalah d.
 huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa
daerah atau bahsa asing.
misalnya: upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan
asing yang berkunjung ke aceh.
 huruf tebal
huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tuisan yang sudah ditulis miring.
misalnya: huruf dh,seperti pada kata ramadhan,tidak terdapat dalam ejaan bahasa
indonesia yang disempurnakan.
penulisan kata
8) kata dasar
yang ditulis sebagai satu kesatuan.misalnya:saya pergi kesekolah.
9) kata imbuhan
imbuhan awalan,sisipan,akhiran,serta gabungan awalan dan akhiran,ditulis
serangkaidengan bentuk dasarnya.misalnya:berjalan,berkelanjutan.
10) bentuk ulang
bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara unsur-
unsurnya.misalnya: anak-anak,biri-biri,lauk-pauk,berjalan-jalan.
11) gabungan kata
unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,termasuk istilah
khusus,ditulis terpisah.misalnya:duta besar
12) pemenggalan kata
pemenggalan kata pada dasar dilakukan sebagai berikut:
jika ditengah kata terdapat huruf vokal yang berurutn,pemenggalannya dilakukan
diantara kedua huruf vokal itu.misalnya bu-ah.
13) singkatan akronim
singkatan nama orang,gelar,sapaan,jabatan,atau pangkat diikuti dengan tanda titik
pada setiap unsur singkatan itu.misalnya:A.H.Nasution=Abdul Haris Nasution
14) angka dan bilangan
angka arab atau angka romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor.misalnya: angka arab:0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
angka romawi:I,II,III,IV.V.VI.VII,VIII,IX,X,L
pemakaian tanda baca
 tanda titik (.)
tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.misalnya:mereka duduk disana.
 tanda koma (,)
tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.misalnya:telepon seluler,komputer,atau internet bukan bareng asing
lagi.
 tanda titik koma (;)
tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain didalam
kalimat majemuk.misalnya:hari sudah malam;
 tanda titik dua (:)
 tanda tiktik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.misalnya:mereka memerlukan perabot rumah
tangga:kursi,meja,lemari.
 tanda hubung
tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal leh pergantian
baris.misalnya:di samping cara lama, diterapkan juga cara baru ....

BAB II
BAHASA BAKU
Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing
Sebagai suatu bahasa yang hidup dan dipakai oleh rakyat yang terdiri atas berbagai
suku bangsa yang masing-masing mempunyai bahasa daerah, bahasa Indonesia tentu
menerima pengaruh dari bahasa-bahasa daerah, seperti dari bahasa Sunda, Manado, dan
Minangkabau. Dengan demikian, pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing dalam bahasa
Indonesia adalah hal yang lumrah dan sebagai bukti bahwa bahasa Indonesia sedang
bertumbuh dan berkembang. Pengaruh itu diperlukan untuk menambah perbendaharaan kosa
kata bahasa Indonesia. Jadi, sikap menutup diri dari pengaruh bahasa lain justru amat
merugikan perkembangan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa yang modren dan
sempurna.

Disamping kosa kata, pengaruh imbuhan juga masuk ke dalam bahasa Indonesia.
Imbuhan –an pada kata besaran, kecilan, dan ke-anpada kata kebesaran, kekecilan yang
terdapat pada bahasa Indonesia merupakan pengaruh struktur bahasa Jawa.

Ada kecenderungan masyarakat lebih suka mengutamakan bahasa Inggris daripada


bahasa Indonesia. Dalam arti mereka lebih bangga menggunakan bahasa Inggris untuk
mengungkapkan hal-hal tertentu atau untuk memberi nama sesuatu meskipun sebenernya hal
itu dapat dinyatakan dengan bahasa Indonesia.

Sikap yang enggan untuk mendayakan bahasa Indonesia merupakan cermin dari
kurangnya penghargaan sebagai masyarakat terhadap bahasa Indonesia. Menurut pandangan
mereka, penggunaan kata-kata Indonesia tidak sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia
modern. Oleh karena itu, tidak ada rasa bangga dalam bahasa Indonesia. Bahasa Inggris
dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk memenuhi perasaan itu.

Ciri dan Fungsi Bahasa Baku

a)Bahasa Baku
Bahasa baku adalah suatu ragam bahasa yang berkekuatan sanksi sosial dan yang
diterima oleh masyarakat bahasa sebagai acuan atau model.
Bahasa Indonesia telah memiliki bahasa baku. Ragam bahasa ini disusun dengan tujuan
agar bahasa Indonesia dapat berkembang secara teratur, terarah dan terencana. Ini bukan
berarti bahwa kita tidak mengakui adanya bahasa non baku. Kedua ragam bahasa ini telah
hidup dan berkembang dengan fungsinya dalam komunikasi.
Bahasa baku dipergunakan dalam (a). Komunikasi resmi seperti surat-menyurat resmi,
pengumuman resmi, penamaan lembaga-lembaga pemerintahan, perundang-undangan,
peraturan pemerintah, berita-berita dalam radio dan televisi, (b). Wacana teknis seperti
laporan kegiatan,usulan proyek, lamaran pekerjaan, karya ilmiah, dan sebagainya, (c).
Pembicaraan didepan umum seperti pidato, ceramah, khotbah, mengajar, diskusi, rapat dinas,
(d). Berbicara dengan orang yanng dihormati, seperti dengan guru, dosen, orangtua, pejabat
pemerintah, atasan, orang yang belum dikenal. Diluar dari fungsi itu kita dapat menggunakan
bahasa non baku.

Ciri Bahasa Baku


Bahasa baku memiliki 2 ciri, yaitu:
Pertama, ciri kemantapan dinamis kaidah dan aturan yang tetap. Kemantapan itu terbuka
untuk perubahan yang bersistem dibidang kosa kata dan peristilahan dan juga untuk
perkembangan berbagai jenis ragam dan gaya bahasa dibidang kalimat dan makna. Dengan
pengertian lain, bahasa baku harus dimantapkan dengan kodifikasi, tetapi kodifikasi itu harus
luwes untuk memungkinkan penyesuaian dengan perubahan-perubahan cultural.
Kedua, ciri kecendekian artinya mampu mengungkapkan proses pemikiran yang rumit pada
berbagai bidang ilmu, teknologi, dan antar hubungan manusia tanpa menghilangkan kodrat
dan pribadinya.

Fungsi Bahasa Baku

a) Alat Pemersatu

Bahasa baku dapat mengatasi batas-batas kedaerahan. Selain itu, bahsa baku dapat
mengikat suku yang sangat banyak jumlahnya di Indonesia dan mampu menjadi wahana
pengungkap kebudayaan nasional yang berasal dari segala macam tradisi, adat, suku yang
tersebar di seluruh nusantara.

b)Penanda Kepribadian
Bahasa baku menjadi ciri identitas kita sebagai suatu bangsa di tengah pergaulan
dengan bangsa-bangsa Indonesia. Hal ini akan menumbuhkan sikap setia terhadap bahasa
Indonesia.

c)Penambah Wibawa

Bahasa baku dapat menambah wibawa atau prestise pemakainya. Artinya orang yang
mahir berbahasa baku akan memperoleh wibawa dimata orang lain yang pada gilirannya akan
meningkatkan gengsi bahasa itu.

d)Kerangka Acuan

Bahasa baku merupakan acuan atau pedoman berbahasa Indonesia dengan benar. Ia
merupakan ukuran yang disepakati dengan bersama tentang tepat atau tidaknya pemakaian
bahasa pada situasi tertentu.

Kata Baku dan Kata Nonbaku

Contoh kata baku dan non baku

Kata Baku Kata Nonbaku


Aerobik Arobik
Akhlak Ahlak
Analisis Analisa
Batalion Batalyon
Cedera Cidera
Definisi Defenisi
Ekspor Eksport
Februari Pebruari
Gaib Ghaib
Hakikat Hakekat

Pelafalan Singkatan

Mengenai kaidah lafal yang dikutip pendapat Badudu (1985 : 68) beliau mengatakan
bahwa lafal yang baik adalah lafal yang wajar, tidak di buat-buat, dan tidak
memperdengarkan “warna” lafal daerah dan lafal asing. Dari batasan ini, kita dapat menelaah
kesalahan dalam pelafalan yang meliputi kesalahan dalam (1) pelafalan singkatan dan (2)
pelafalan kata.

Kesalahan dalam pelafalan singkatan:


Singkatan Lafal yang Lafal yang salah
benar
AC / a-ce / / a-se /
ABC / a-be-ce / / a-be-se /
TBC / te-be-ce / / te-be-se /

MTQ / em-te-ki / / em-te-kyu /

LNG / el-en-ge / / el-en-ji /

TVRI / te-ve-er-i / / ti-vi-er-i /

IGGI / i-ge-ge-i/ / ay-ji-ji-ay /

Pelafalan Kata

Kesalahan dalam melafalkan kata dominan dipengaruhi bahsa daerah ini dapat
dimaklumi karena lidah penutur sejak kecil telah terbentuk oleh lafal daerahnya.

Contoh pelafalan kata

Kata Lafal yang Lafal yang


benar salah
Gerakan /gerakan/ /gera?an/

Memiliki /memiliki/s /memili?i/

Pendidikan /pendidikan/ /pendidi?kan/

BAB III
KALIMAT EFEKTIF
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat
menyampaikan informasi secara tepat. Sifat kejelasan struktur kalimat dan makna yang
terkandung didalamnya. Sifat lengkap mengandung makna kelengkapan struktur kalimat
secara gramatikal, dan kelengkapan konsep atau gagasan yang terkandung didalam kalimat.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif


1. Keutuhan, kesatuan, kelogisan dan kesepaduan makna dan struktur
2. Kesejajaran bentuk kata, dan struktur kalimat secara gramatikal.
3. Kefokusan pikiran sehingga mudah dipahami
4. Kehematan penggunaan unsur kalimat
5. Kecermatan dan kesantunan
6. Kevariasian kata, dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa.

Kesalahan Kalimat

1. Kesalahan struktur
2. Kesalahan diksi
3. Kesalahan ejaan

BAB IV

PARAGRAF

A. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran yang lebih luas dari kalimat paragraf
merupakan himpunan kalimat yang membentuk suatu rangkaian untuk membangun
sebuah gagasan atau pun ide. Sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan. Setiap
paragraf dalam kalangan adalah sebuah kesatuan yang membicarakan salah satu aspek
dari tema seluruh karangan kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf harus berhubungan
satu sama lain sehingga merupakan kesatuan utuh di dalam menyampaikan suatu maksud
untuk mengulas sesuatu hal yang dijadikan pokok pembicaraan dalam paragraf itu jadi, di
dalam suatu paragraf harus ada satu gagasan pokok yang mempersatukan semua kalimat
dalam paragraf itu.

Paragraf mempunyai peran penting untuk mengorganisasikan dan menyusun pikiran


pembaca dalam kesatuan yang panjang berukuran sedang. Sebagai bagian dari suatu
komposisi (karang mengarang). Paragraf mengandung isi dalam dirinya sendiri serta
kesatuan ide dan hubungannya penguasaan paragraf sangat diperlukan di dalam
menyusun sebuah karangan di samping penerapan ejaan, pemilihan kata yang tepat, dan
penyusunan kalimat yang efektif. Jika kurang menguasai penggunaan paragraf yang
berdaya guna, karangan yang kita susun akan kurang berbobot. Hali ini terjadi karena
kalimat yang kita susun secara efektif itu harus dirangkaian dalam satu kesatuan yang
padu.

Tujuan pembentukan paragraf pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian
seperti di bawah ini :

a) Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan satu


pokok pikiran dengan pokok pikiran yang lain
b) Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal
untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama dari pada perhentian pada akhir
kalimat.
B. Macam dan Jenis Paragraf

Kita menegenal tiga macam paragraf yaitu paragraf pembuka, paragraf penghubung
dan peragraf penutup. Paragraf pembuka merupakan paragraf yang harus dapat menarik
minat dan perhatian pembaca kepada hal-hal yang segera akan diuraikan. Untuk itu ada
beberapa cara yang dapat dipakai misalnya, memulai dengan sebuah kutipan, perinahasa,
anekdot,, memulai dengan membatasi arti gagasan yang akan disampaikan, menunjukkan
pentingnya gagasan atau masalah yang akan diuraikan.

Paragraf penghubung merupakan paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan
paragraf penutup. Paragraf penghubung merupakan paragraf yang menguraikan hal-hal
yang telah diutarakan pada paragraf pembuka. Hal ini berarti bahwa inti persoalan yang
akan dikemukakan di dalam karangan terdapat pada paragraf penghubung. Oleh karena
itu, dalam membentuk paragraf penghubung harus diperhatikan agar hubungan antara
satu paragraf dengan paragraf lainnya teratur dan disusun secara logis.

Paragraf penutup berupa paragraf yang mengandung simpulan dari hal yang telah
diuraikan pada paragraf-paragraf penghubung. Karena paragraf penutup merupakan
simpulan uraian, sebaiknya paragraf penutup disuguhkan dengan kalimat-kalimat
yang tidak bertele-tele, tidak berpanjang-panjang, jelas, dan mudah dipahami oleh
pembaca

C. Syarat Penyusunan Paragraf


Paragraf yang baik dan efektif harus memenuhi tiga persyaratan yaitu kesatuan,
koherensi, kepaduan dan kelengkapan atau pengembangan paragraf. Ketiga syarat ini
saling berkait dan sangat menentukan tindakan sebuah paragraf.

Yang dimaksud kesatuan disini adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu ide
pokok atau satu gagasan. Apabila di dalam menyusun sebuah paragraf timbul pokok
pikiran baru, paragraf baru harus terpusat pada satu ide pokok saja atau pun satu tema
saja. Tanpa ide pokok yang tunggal, sebuah paragraf akan kehilangan alat permesatuan.
Paragraf ini cenderung menjadi tidak tentu ujung pangkalnya dan kesatuan tidak akan
tercapai.

D. Teknik Pengembangan Paragraf

Untuk mengembangkan paragraf ada beberapa teknik yang dapat dipergunakan yaitu
secara alamiah, umum-khusus dan khusus-ke umum, klimaks dan antiklimaksdan ketiga
teknik ini mempunyai kelebihan serta kekurangan masing-masing.

1) Secara alamiah
Paragraf dapat dikembangkan secara alamiah dengan didasarkan
kepada urutan waktu dan urutan. Urutan waktu adalah urutan yang
menggambarkan terjadinya tindakan, peristiwa atau perbuatan. Sedangkan
urutan ruang merupakan urutan yang akan memwa pembaca dari suatu titik ke
titik berikutnya dakam suatu ruang.
2) Umum-khusus dan Khusus-umum.
Paragraf dapat pula dikembangkan dengan mempergunakan bentuk
umum khusus.
3) Klimaks-Antiklimaks.
Penegembangan suatu paragraf dapat dinyatakan dengan peningkatan
kepentinagan atau perhatian terhadap gagasan-gagasan.
 KELEBIHAN BUKU :
 Materinya sangat mudah dipahami
 KEKURANGAN BUKU:
 Halamannya tidak beraturan sehingga membingungkan pembaca.
B. Ringkasan Buku Kedua
2. Identitas Buku
Judul Buku :PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MI/SD
ISBN :978-602-5674-45-7
Nama Pengarang :Junaida, M.Pd., dkk
Penerbit : PERDANA PUBLISHING
Kota Terbit :Medan
Tahun Terbit :2018
Jumlah Halaman : 158 Halaman

Bab I
Hakikat Bahasa Indonesia
A. Hakikat Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia
untuk keperluan sehari-hari, misalnya belajar,bekerja sama, dan berintraksi.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi di Indonesia. Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang menjadi bahasa standar dinegara multilingual karena
perkebangan sejarah, kesepakatan bangsa, atau ketapan perundang-undanagn.
Adapun bahasa resmi yang digunakan dalam komunikasi resmi seprti dalam
perundang-undangan dan surat-menyurat dinas.Dalam hal ini, bahasa Indonesia harus di
gunakan sesuai dengan kaidah, tertib, cermat, dan masuk akal. Bahasa Indonesiayang di pakai
harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuan nya di ukur oleh aturan kebahasaan dan logis
pemakaian.
Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungs- fungsi tertentu yang digunakan berdasakan
kebutuhan pemakainya, yakni:
1. Sebagai alat untuk mengekspresikan diri
2. Sebagai alat untuk berkomunikasi
3. Sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi social dalam
lingkungan atau situasi tertentu ,dan
4. Sebagai alat untuk melakukan kontrol social.
B. Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah sarana komunikasi, untuk saling berbagi pengalaman, saling
belajar dari satu sama yang lain, serta untuk meningkatkan kemapuan intelektual dan
kesusastraan Indonesia.adapun harapan belajar bahasa Indonesia agar para siswa mampu
mengembangkan pengetahuan , keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa
Indonesia, serta menghargai manusia dan nila-nilai kemanusiaan.
Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, secar lisan maupun secara
tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Dalam standart kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a). Berkomunikasih secara efektif dan efesien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun secara tulisan.
b). Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa Negara.
c). Memahami bahasa Indonesia dan menggunakan nya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan.
d). Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemapuan intelektual
e). Menikmati dan memanfaatkan karya satra untuk memperluas budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f) . Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual Indonesia.

C. Nilai Penting Bahasa Indonesia bagi Siswa SD


Bahasa Indonesia sangat penting dipelajari anak-anaksekolah dasar antara lain :

a). Sebagai alat untuk mengembangkankemampuan berkomunikasih dengan lingkungan.


b)Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak
c). Sebagai alat untuk mengembangkan ekspresi anak,
d). Sebagai dasar untuk mempelajari berbagai ilmu dan tingkatan pendidikan selanjutnya
Bahasa Indonesia merupapakan salah satu sarana yang dapat mengakses berbagai
informasi dan kemampuan ilmu pengetahuan. Kemahiran berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia secara lisan dan tulisan harus benar-benar dimiliki dan ditingkatkan dalam
pembelajaran.

BAB II
PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan pembelajaran merupakan hal yanga sangat penting agar prakstisi
pendidikan termasuk pendidik (guru atau dosen). Pembelajaran Bahasa Indonesian berupa
pengembangn pemahaman siswa tentang cara individu dan kelompok hidup bersama dan
berinteraksi denagan lingkungan nya. Penting nya pembelajaran bahasa Indonesi dengan
meliahat masa depan, seseorang semangkin bercita-cita tinggi. Pendidikan merupakan sebuah
ide guna membuka pintu masa depan bangsa yang diperlukan dengan perencanaan .

Ada beberapa definisi tentan perencanaa pembelajaran itu. Menurut Philip. H.


Coombs, perencanaan pembelajaran adalah suatu penetapan yang rasional yang sistemasti
terhadap proses pekembangan pendidikan lebih efektif dan efesien dengan tujuan dan
kebutuhan para murid dan masyarakat. Menurut George, perencanaan pembelajaran adalah
proses yang bertugas untuk menyiapkan keputusan bagi kegiatan dimasa depan dalam bidang
pembangunan pendidikan.

B. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaa Pembelajaraan (RRP) merupakan pegangan bagi guru dalam melakukan
pembelajaran baik dikelas, laboratorium. Ataupun dilapanagan untuk setiap Kompetensi
Dasar.

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang


memayungi Kopetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP nya. Di dalan RPP secara rinci
harus dimuat tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.

1. Komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


2. Langkah-langakah penyusunan perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia
Bab III
Keterampilan Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia

Keterampilan mengajar metupakan kompetensi profesional yang cuckup kompleks


sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Keterampilan
mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajran, yaitu keterampilan
bertanya, memeberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup
pembelajaran, membimbing diskusi kelompok, menegelola kelas, serta mengajar kelompok
kecil dan perorangan.

Bab IV
Strategi Pembelajaran Siswa Aktif ( Active Learning)
Belajar merupakan proses yang disengaja untuk mengubah tingkah laku kearah tujuan
yang ditetapkan. Proses belajar langsung interaksi komponen diri manusia dengan lingkugan
nya. Agar proses belajar dapat berlangsung optimal, perlunya didukung dengan motivasi
yang kuat dari diri siswa, sehingga apa yang dipelajari hendaknya dirasakan sebagai sesuatu
yang sesuai dengan minat dan kepentingan nya.
Kegiatan belajar mengajar bukan lah merupakan proses pemaksaan yang anak didik
harus menuruti kemauan gurunya melainkan dalam proses pengemabangan dan pembinaan
seluruh potensi anak didik, baik intelektual, emosi, pikiran, bakat, minat, dan motivasinya.
Guru perlu memahami dan menentukan stategi belajar yang tepat.

1). Synergetic Teaching ( Pembelajaran Sinergis)


2). Point – Counterpoint
3). Information Search (Mencari Informasi)
4). Card Short ( Sortir Kartu)
5). The power of Two (Kekuatan dua kepala)
6). Jigsaw learning ( Belajar Model Jigsaw)
7). Everyone is a Teacher (Setiap Orang Adalah Guru)

Bab V
Pengertian dan Fungsi Sumber Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
A. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah bahan yang mencakup media belajar dan alat peraga untuk
memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada anak maupun orang dewasa
yang berperan mendampingi anak belajar. Sumber belajar ini dapat berupa tulisan, gambar,
foto, dan lain-lain. Selain itu, sumber belajar dapat berupa ruang belajar sebagai tempat
sejumlah alat/media, artefak/benda-benda budaya, alat peraga dan lain-lain.
B. Fungsi Sumber Belajar Dalam Pembelajaran
Secara umum berfungsi untuk:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi langsung antara murid dengan sumber
belajar
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori dan kinestetiknya
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama
C. Manfaat Sumber Belajar
1) Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada peserta didik.
2) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, kunjungi atau dilihat,
secara langsung dan konkrit.
3) Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada didalam ruang
4) Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
5) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik dalam lingkup makro
maupun pengaryran ruabg yang menarik, simulasi, penggunaan film dan OHP
6) Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.
7) Dapat memberikan suri tauladan yang baik pada para mahasiswa.
D. Sumber Belajar dan Pendekatan Sistem Implikasi
1) Sumber belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
~ Pesan (Message)
Informasi harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian
atau data.
~ Manusia (people)
Orang yang menyimpan inforrmasi atau menyalurkan.
~ Bahan (Materials)
Sesuatu, biasanya disebut media/software yang mengandung pesan untuk
disajikan.
~ Peralatan (device)
Sesuatu, atau disebut dengan media/hardwareyang menyalurkan pesan untuk
disajikan yang ada didalam software.
~ Metode/teknik (Technique)
Prosedur/cara yang disiplin dalam memanfaatkan bahan, peralatan, atau situasi
untuk menyampaikan pesan.
~Lingkungan (Setting)
Situasi sekitar dimana pesan disampaikan.
2) Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
Perkembangan perpustakaan saat ini menunjukkan bahwa perpustakaan bukan
hanya merupakan tempat untuk menyimpan atau mengoleksi buku sebagai benda
mati.
a) Peranan perpustakaan
~ Meningkatkan kecerdasan bangsa
~ Memajukan perkembangan ilmu dan teknologi
~ Melestarikan budaya bangsa
b) Fungsi perpustakaan
~ Menyimpan
~ Pendidikan dan Penelitian
~ Informasi
~ Kultural
3) Lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan yang ada disekitar kita baik perguruan tinggi atau diluar perguruan
tinggi dapat dijadikan sumber belajar.
a) Pengelolaan lingkungan
Iklim belajar berpengaruh pada motivasi belajar anak, maka sedikitnya terdapat
tujuh hal yang perlu diperhatikan, yaitu ruang belajar, pengaturan sarana belajar,
susunan tempat duduk, penerangan, suhu dan bina suasana dalam pembelajaran.
b) Masyarakat sebagai sumber belajar
Masyarakat merupakan salah satu aspek lingkungan yang besar manfaatnya untuk
dijadikan sebagai sumber belajar.
Berdasarkan pengertian tersebut, sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut;
~ Tempat atau lingkungan alam sekitar dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau
proses perubahan tingkah laku
~ Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi
peserta didik
~ Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar
sesuatu
~ Buku, yaitu segala macam jenis buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik
~ Peristiwa atau fakta yang sedang terjadi

Bab VI
Media Pembelajaran
A. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kata media berasal dari bahasa Latin Mediusyang secara harfiah berarti “tengah” ,
“perantara” atau “pengantar”.
Media diartikan sebagai sumber belajar yang dikategorikan menjadi sumber dalam
bentuk manusia (guru/dosen) dan sumber bukan manusia yakni materi ataau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa-siswi mampu memperoleh pengetahuan
keterampilan atau sikap.
Ciri media:
- Ciri fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemaampuan media merekam, meyimpan, melesarikan
dan mengkonstruksikan suatu peristiwa atau objek.
- Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri
manipulatif.
- Ciri distributif (Distributive Property)
Ciri ini mmemungkinkan auau objek atau kejadian ditransformasikan melalui
ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar
siswa-siswi dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Sadiman membagi beberapa jenia media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu:
1. Media Grafis
Media grafis termaauk media visual. Media grafiis berfungsi menyalurkan pesan dari
sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang
akan disampaikan dituangkan ke dalam sinbol-simbol komunikais visual.
Banyak jenis media grafis, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Gambar/foto
b. Sketsa
c. Diagram
d. Bagan/chart
e. Grafik
f. Kartun/kalikatur
g. Poster
h. Peta dan globe
i. Papan flanel
j. Papan buletin
2. Media Audio
Media audio sangan berkaitan dengan indera pendengaran yang menyampaikan pesan
dalam bentuk lambang-lambang auditif baik verbal maupun non verbal. Jenis-jenisnya:
a. Media proyeksi diam, jenisnya diantaranya media transparansi, film, televisi, video
b. Permainan dan simulasi
c. Kamping dan perkemahan sekolah
B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Bahasa Indonesia MI
a. Fungsi Media
Media berfungssi untuk tujuan instruksi dimana informasi yaang terdapat dalam
meddia itu harus melibatkan siswa-siswi baik dalam benak atau mental maupun dalam
bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Levie & Lentz mengemukakan bahwa ada empat fungsi media dalam pembelajaran
yaitu 1) fungsi atensi, 2) fungsi afektif, 3) fungsi kognitif, dan 4) fungsi
kompensatoris
b. Manfaat Media
1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa-siswi sehingga sapat menumbuhkan
motivasi belajar
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya,
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi,
4) Siswa-siswidapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
C. Kelemahan dan Keunggulan Tiap-Tiap Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
MI
a. Media gambar/foto
Kelebihannya:
1. Sifatnya konkret
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
3. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
4. Foto dapat memperjelas suatu masalah dalm bidang apa saja dan untuk tingkat usia
berapa saja
5. Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan
peralatan khusus

Kekurangannya:

1. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata


2. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegatan pembelajaran
3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar
D. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia MI
Beberapa kriteria yang oatut diperhatikan dalam pemilihan media sebagai berikut:
1. Media dipilih berdasarkan tujuan instrulsional dalam pembelajaran
2. Tepat untuk mendukung isi materi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau
generalisasi.
3. Praktis, luwes dan berahan
4. Guru terampil menggunakannya
5. Pengelompokkan sasaran
6. Mutu teknis

Selain pertimbangan yang dikemukakan diatas, ditambahkan beberapa pertimbangan


yang juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan:

1. Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada


2. Biaya
3. Lebih spesifik
E. Langkah-Langkah Pembuatan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia MI
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media peembelajaran
a. Media yang dibuat harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas
pembelajaran.
b. Media yang dibuat harus sesuai dengan kemampuaan mental siswa-siswi
c. Ketersediaaan sarana dan prasarana untuk membuat media tersebut
d. Kesesuaiaan dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada
e. Biaya
f. Secara teknis media yang dibuat dapat digunakan secara efektif oleh guru
2. Prinsip-prinsip pembuatan media
a. Kesederhanaan
b. Kesatuan
c. Penekanan
d. Keseimbangan

BAB VII
FUNGSI PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
A. Pengertian, Lingkup, Fungsi dan Tujuan Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia adalah proses memeberikan atau menentukan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Fungsi dari penilaian
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah :

1. Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan intruksional.


2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.
3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar mahasiswa kepada para orang
tuanya.

Tujuan dari penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu:

1) Mendeskripsikan kecakapan belajar mahasiswa sehingga dapat diketahui kelebihan


dan kekurangannya.
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia.
4) Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
B. Jenis, Teknik, dan Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Adapun jenis-jenis penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia ada beberapa macam, yaitu:
penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia formatif, sumatif, diagnostic, selektif dan
penempatan.

Adapun teknik penilaian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terbagi menjadi dua
macam yaitu: tes dan non tes.
Pelaksanaan penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan dua cara, yaitu:
menggunakan sistem huruf seperti A, B, C, D dan E. Cara kedua menggunakan sistem angka.

C. Prinsip dan Prosedur Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia


Ada beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses
penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu:

1. Merumuskan tujuan pengajaran.


2. Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata
pelajaran.
3. Menyusun alat-alat penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia baik secara tes maupun
non tes.
4. Menggunakan hasil-hasil penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan
tujuan penilaian pembelajaran tersebut.
D. Kualitas Alat Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Suatu alat penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia dikatakan mempunyai kualitas baik
apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi ketepatannya atau validitasnya.validitas
berkenaan dengan ketepatan alat penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap konsep
yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.

Validitas tidak berlaku universal sebab bergantung pada situasi dan tujuan penilaian
pembelajaran. Alat penilaian pembelajaran yang telah valid untuk suatu tujuan tertentu belum
otomatis akan valid untuk tujuan yang lain.

E. Kisi-kisi Penialain Pembelajaran Bahasa Indonesia


Silabus dan sistem penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia disusun berdasarkan prinsip
yang berorientasi pada pencapaian kompetensi. Adapun prinsip-prinsip yang harus dipenuhi
adalah: valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka,
berkesinambungan, menyeluruh, dan bermakna. Langkah–langkah dalam penyusunan silabus
dan sistem penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia MI hampir sama urutannya dengan
tahapan-tahapan penyusunan silabus, yaitu: identifikasi mata pelajaran, perumusan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, penentuan materi pokok, pemilihan pengalaman belajar
perkiraan waktu yang dibutuhkan, dan pemilihan sumber/bahan/alat.

F. Kelemahan dan Keunggulan Tiap-tiap Jenis Penilaian


1. Penilaian tes lisan
Keunggulannya, yaitu:
 Lebih dapat menilai kepribadian dan isi pengetahuan seseorang
 Dapat mengetahui hasilnya secara langsung
 Dapat mengetahui apa yang terirat di samping yang tersurat
Kelemahannya, yaitu:

 Dapat mengganggu obyektivitas hasil tes


 Tidak atau kurang adanya kebebasan bagi si penjawab
 Pertanyaan yang diajukan tidak selalu sama dengan orang yang dites.
2. Penilaian tes tulis
Keunggulannya, yaitu:
 Dapat menilai kelompok sekaligus
 Ada kebebasan dalam memilih dan cara menjawab
 Karena pertanyaan, scope, dan isi pengetahuan yang dinilai tiap-tiap orang pun
sama pula
Kelemahannya, yaitu:

 Tidak dapat benar-bemar menilai individu dan kepribadian seseorang


 Mudah menimbulkan kecurangan dan kepalsuan jawaban
 Mudah menimbulkan spekulasi bagi orang yang dites.
3. Penilaian tes esai
Keunggulannya, yaitu:
 Dalam menyusun tes tersebut sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang
lama
 Penjawab memiliki kebebasan dalam menjawab dan mengeluarkan buah
pikirannya
 Lebih ekonomis dan hemat karena tidak memerlukan kertas yang terlalu banyak
dalam membuatnya.
Kelemahannya, yaitu:

 Kemungkinan jawaban yang heterogen sifatnya menyulitkan pengetes dalam


menskornya.
 Cara membuat pertanyaan dan tuntutan jawabannya dapat menimbulkan salah
pengertian bagi si penjawab.
 Kurang dapat digunakan untuk mengetes pelajaran yang scopennya luas sehingga
kurang dapat menilai isi pengetahuan siswa.

BAB VIII
Evaluasi Pembelajarn Bahasa Indonesia
Berikut ini adalah bentuk-bentuk alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan siswa :
1. Tes
a) Tes Lisan
Dalam tes ini peserta tes langsung berhadapan dengan pemberitahuan tes atau penguji.
Soal di ajukan oleh pengujinya secara lisan dan di jawab secara lisan pula oleh orang-orang
yang di tes.

b) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah bentuk tes yang paling banyak digunakan. Tes tertulis dapat dibagi
menjadi dua bentuk, yaitu tes subjektif dan tes objektif.

c) Tes Subjektif
Di dalam bentuk tes ini jawaban yang diberikan tidak diarahkan, melainkan
sepenuhnya diberikan kebebasan dalam menggunakan kalimat.

d) Tes Objektif
Di dalam tes objektif, jawab sudah diarahkan peserta tes cukup memberi tanda pada
tempat yang sudah disediakan.

2. Non tes
a) Observasi
Teknik merupakan yang terbaik dalam melihat kemajuan dan mengidentifikasi
kebutuhan belajar mahasiswa.

b) Daftar Cek (Checklist)


Teknik dapat digunakan untuk mengakses kinerja kelompok maupun individual.

c) Tema Wicara (Conferences)


Teknik temu wicara ini dapat mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana mereka
melakukan evaluasi terhadap pekerjaannya sendiri, yang sangat penting artinya bagi proses
pengarahan diri (selfie direction)

d) Catatan Harian (Anecdotal Records)


Catatan harian sebagai deskr Bahasa Indonesia berbagai kejadian dan situasi
kehidupan siswa, merupakan koleksi dan sumber yang lengkap mengenai perilaku mahasiswa
dan perubahannya dalam suatu kurun waktu yang tertentu.

e) Hasil Karya Siswa (Works Samples)


Pemilihan contoh (sample) hasil karya mahasiswa untuk keperluan evaluasi harus
dilakukan dengan mengambil sample yang mengindikasikan status mahasiswa pada titik-titik
tertentu dalam kurung waktu tertentu.

f) Rangkuman Pengalaman (Experience Summaries)


Pada dasarnya rangkuman pengalaman ini dikonstruksikan atas kerja sama dosen
dengan kelas. Digunakan untuk mengevaluasi pengalaman tunggal yang terjadi setelah
melakukan kegiatan kelas.

g) Daftar Catatan Harian (Diaries and Logs)


Teknik ini dapat digunakan untuk me-riview dan mencek rencana sebelumnya dan
keputusan yang dibuat sebagai unit kemajuan. Secara prosedural teknik ini dilakukan pada
setiap akhir tahapan pelaksanaan suatu unit tertentu.

3. Penilaian Berbasis Kelas (PBK)


a. Pengantar
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memproleh, menganalis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.

b. Penilaian Berbasis PBK


Penilaian Berbasis Kelas merupakan prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian
berkelanjutan yang akurat dan konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta
pernyataan yang jelas mengenai kemajuan siswa sebagai akuntabilitas public.

c. Keunggulan PBK
Keunggulan PBK yaitu Pengumpulan kemajuan belajar, baik formal maupun
nonformal diadakan secara terpadu, dalam suasana yang menyenangkan, serta senantiasa
memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang di
ketahui, dipahami, maupun dikerjakan siswa.

d. Prinsip dalam PBK


Guru dalam melaksanakan PBK harus memperhatikan hak-hak sebagai berikut yaitu:
Valid,Mendidik,Berorientasi pada Kompetensi,Adil,dan Terbuka.

e. Hal-hal yang harus dinilai


Penilaian dilakukan terhadap hasil belajar siswa berupa kompetensi sebagaimana telah
ditetapkan dalam KBK untuk setiap mata pelajaran. Disamping itu untuk mengukur hasil
belajar siswa sesuai dengan tuntuan kompetensi setiap mata pelajaran di masing-masing kelas
dalam kurikulum nasional penilaian juga dilakukan untuk mengetahui kedudukan atau posisi
siswa dalam 8 (delapan) level kompetensi yang telah ditetapkan secara nasional.

f. Pelaksanaan PBK
Dalam menjaring hasil karya siswa, pelaksanaan PBK dapat berbentuk tes tertulis,
penampilan (performance), penugasan arau proyek, dan portofolio.

g. Pelaporan Kemajuan Belajar


Untuk kepentingan pelaporan kemajuan belajar siswa kepada orang tua dan
kepentingan perencanaan sekolah, guru harus membuat laporan hasil belajar siswa
berdasarkan hasil disetiap mata pelajaran.

h. Pengembangan Instrumen
Penilaian ini ditunjukan, baik terhadap proses maupun hasil belajar. Penilaian yang
dikembangkan bisa dalam bentuk tes tertulis , performance, proyek, produk, maupun
portofolio. Alat yang digunakan bervariasi, bisa berbentuk tes maupun nontes.

4. penerapan penilaian aspek kognitif


Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk di dalamnya
kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis dan
kemampuan mengevaluasi.

5. Penerapan Penilaian Aspek Psikomotor


Penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus mencakup persiapan,
proses dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses belajar (untuk kerja)
berlangsung dengan cara mengetes peserta didik atau bisa juga setelah proses belajar (untuk
kerja) selesai.

6. Penerapan Penilaian pada Aspek Afektif


Penilaian pada aspek afektif dapat dilakukan dengan menggunakan angket, kuesioner,
inventori, dan pengamatan (obeservasi). Prosedurnya sama yaitu dimuali dengan penentuan
definisi konseptual dan definisi operasional. Definisi konseptual kemudian dijabarkan
menjadi sejumlah indikator. Indikator ini menjadi isi pedoman kuesioner, inventori dan
pengamatan.

BAB IX
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KHAS BAHASA INDONESIA

A.Pembelajaran Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Di kelas-kelas yang lebih tinggi (4-6 sekolah dasar),pembelajaran aspek-aspek


keterampilan berbahasa diberikan secara terpadu. Misalnya :

a. Menyimak dan berbicara Contoh :


Guru menceritakan sebuah peristiwa, siswa menyimak cerita tersebut. Setelah selesai,
siswa diberi waktu sejenak, kemudian guru meminta salah seorang siswa menceritakan
kembali isi cerita itu dengan bahasa (kalimat-kalimat) siswa sendiri secara ringkas.

b. Menyimak dan menulis


Guru membacakan atau memperdengarkan rekaman sebuah drama atau sebuah
cerpen. Siswa menyimak berapa kali drama/cerpen itu dibaca/diperdengarkan, bergantung
pada tingkat kesukaran darama/cerpen tersebut. Setelah selesai, siswa diberi waktu untuk
menanyakan hal-hal yang tidak mereka mengerti. Sesudah itu mereka diminta menjawab
pertanyaan-pertanyaan guru tentang darama/cerpen itu, atau siswa diminta menuliskan isi
drama/cerpen secara ringkas dengan kalimat mereka sendiri.

c. Membaca dan Menyimak


Memadukan pembelajaran membaca dan menyimak tidak sukar.

Contoh:
Siswa diberi tugas membacakan suatu wacana. Dalam hal ini ketentuan-ketentuan
membaca untuk orang lain harus dipahami oleh siswa. Siswa yang lain menyimak. Selain itu,
siswa diberikan waktu untuk berpikir, kemudian tugas selanjutnya, mungkin siswa diminta
untuk menceritakan isi yang disimak secara lisan atau mungkin tertulis.

d. Membaca dan Menulis Contoh :


Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca cerita atau tulisan-tulisan yang
lain di luar kelas, dan meminta kepada mereka untuk menuliskan ringkasan hasil bacaan
masing-masing.

e. Menulis dan Bercerita Contoh :


Guru memberikan tugas kepada siswa untuk memuat karangan di luar kelas. Pada jam
yang telah ditentukan, siswa menceritakan isi karangannya, sebelum karangan itu
dikumpulkan.

1. Pembelajaran tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan


beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.

Strategi pembelajaran tematik lebih mengtamakan pengalaman belajar siswa,


misalnya, sebagai berikut.

 Bersahabat, menyenangkan, tetapi tetap bermakna bagi siswa.


 Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan, siswa tidak
harus di-drill, tetapi ia belajar melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahami.
Sesuai dengan perkembangan fisik dan mental siswa sekolah dasar, pembelajaran
pada tahap ini harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1) Berpusat pada siswa


2) Memberikan pengalaman langsung pada siswa
3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran
5) Bersifat fleksibel
6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Pembelajaran tematik memiliki kekuatan/keunggulan, diantaranya sebagai berikut.
a. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan degan tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa
b. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
c. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna
d. Mengembangkan keterampilan berpikir siswa dengan permasalahan yang
dihadapi
Peran tema yaitu:

 Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
 Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
mata pelajaran.
 Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih baik dengan mengingatkan mata
pelajaran lain.
 Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam
konteks tema yang jelas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematik yaitu:

 Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar


menjadi lebih bermakna dan utuh.
 Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu dipertimbangkan antara lain alokasi
waktu setiap tema.
 Pilih tema yang terdekat dengan anak
langkah-langkah menyusun pembelajaran tematik yaitu:

1) pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata
pelajaran
2) pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk
setiap kelas dan semester
3) Buatlah “Matriks” Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema.
2. Pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAKEM/Joyfull Learning)
a. PAKEM adalah strategi pembelajaran yang menciptakan variasi kondisi eksternal dan
internal.
b. Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak
melibatkan aktivitas peserta didik.
c. Pembelajaran kreatif meruapakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru
untuk dapat memotovasi dan memunculkan kreativitas peserta didik.
d. Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru.
e. Pembelajaran menyenangkan meruapakan suatu proses pembelajaran yang
didalamnya terdapat sebuah kohesi yang kuat antara pendidik.
Prosedur pakem yaitu:

1) Pemanasan dan apersepsi


 Mulailah pembelajaran dengan hal-hal yang diketahui dan dipaham peserta didik.
 Memotivasi peserta didik dengan bahan ajaryang menarik.
 Gerakkan peserta didik agar tertarik dan bernafsu untuk mengetahui hal-hal yang
baru.
2) Eksplorasi
a) Perkenalkan materi standar dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta
didik.

b) Kaitkan materi standard an kompetensi dasar yang baru.

c) Pilihlah metode yang paling tepat, dan gunakan secara bervariasi untuk meningkatkan
penerimaan peserta didik.

3. Konsolidasi Pembelajaran yaitu:


 Libatkan peserta didik secara aktif
 Libatkan peserta didik secara aktif dalam proses pemecahan masalah
 Letakkan penekanan pada kaitan structural
4. Pembentukan kompetensi, sikap, dan perilaku
a. Doronglah peserta didik untuk menerapkan konsep
b. Praktekkan pembelajaran didik untuk menerapkan konsep
c. Gunakan metodologi yang tepat agar terjadi perubahan kompetensi, sikap, dan
perilaku peserta didik
5. Penilaian
a) Kembangkan cara-cara untuk menilai hasil pembelajaran peserta didik.

b) Gunakan hasil penilaian tersebut untuk menganalisis kelemahan kekurangan peserta


didik.

c) Pilihlah metode yang paling tetap sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
B.Alternatif Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah salah satu strategi belajar


mengajar yang menekankan pada sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu
diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua
orang atau lebih.

Cooperative learning ini juga memandang bahwa keberhasilan dalam belajar bukan
semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan juga bias juga dari pihak lain yang terlibat
dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya

Beberapa karakteristik pendekatan cooperative learning, antara lain:

 individual accountability
 social skill
Langkah-langkah model pembelajaran cooperative learning sebagai berikut:

1) guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan, dan menetapkan target


pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
2) dalam aplikasi pembelajarannya di kelas, guru merancang lembar observasi kegiatan
siswa dalam belajar.
3) dalam melakukan observasi kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing
siswa baik secara individual maupun kelompok.
4) guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
Pembelajaran keterampilan adalah pembelajaran dengan mengembangkan
keterampilan-keterampilan memproses perolehan sehingga siswa mampu menemukan dan
mengembangkan fakta dan konsep serta menumbuh kembangkan sikap dan nilai.

Langkah-langkah kegiatan keterampilan proses diantaranya mengobservasi atau


mengamati, termasuk di dalamnya: menghitung, mengukur, mengklasifikasi, dan mencari.

Pengertian kecakapan hidup (life skiil) adalah:

1) kecakapan mengenal diri (self awareness)

2) kecakapan berpikir rasional (thinking skills)

3) kecakapan social (social thinking)


4) kecakapan akademik

5) kecakapan vokasional

Desain program kecakapan hidup (life skill) yaitu:

Fokus pembelajaran life skills adalah komunikasi,membantu diri sendiri,kehidupan


mandiri,kemampuan akademik,pendidikan jasmani.

Whode language adalah suatu pendekatan terhadap pembelajaran bahasa secara utuh.
Artinya, dalam pengajaran bahasa kita mengajarkannya secara kontekstual, logis.Waktu
berkomunikasi dengan bahasa terjadi pula penggunaan keterampilan yang beragama, baik
dalam pasangan maupun dalam urutannya seperti:

berbicara mendengar menulis membaca

menulis membaca berbicara mendengar

Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan


materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya.

Langkah-langkah pendekatan kontekstual

Blanchard (2001) mengembangkan strategi pembelajaran pendekatan kontekstual


dengan :

a. menekankan pemecahan masalah


b. menyadari kebutuhan pengajaran dan pembelajaran yang terjadi dalam berbagai
kontekstual.
c. mengajar siswa monitor dan mengarahkan pembelajaran mereka sendiri.
Tujuh komponen pendekatan kontekstual (CTL) dalam pembelajaran di kelas dapat
dilakukan sebagai berikut ini:

1) konstruktivisme (constructivism)
2) bertanya (Questioning)
3) menemukan (inquiry)
4) masyarakat belajar (Learning community)
5) pemodelan (modeling)
6) refleksi (Reflection)
7) penilaian yang sebenarnya (Authentic assessment)
Pemebelajaran salingtemas adalah pembelajaran yang mempokuskan kegiatan belajara
pada muatan sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

Ruang lingkup pembelajaran salingtemas terdiri atas lima domain yaitu: domain
konsep,domain proses,domain aplikasi,domain kreativitas dan domain sikap.

Implikasi model pembelajaran STM dalam pembelajaran meliputi 4 tahapan


yaitu:inbitasi,eksplorasi,penjelasan dan solusi.

 Kelebihan
 Pada buku karyaJunaida, M.Pd., dkk. Pemilihan kata, bahasa, dan ejaan pada
buku ini” Pembelajaran Bahasa Indonesia Di MI/SD“. Penyusunan setiap
kalimat sudah rapi, judul besar dan sub bab menggunakan kalimat bercetak
tebal, di dalam kurung terdapat cara membaca latin inggris dan bergaris miring
untuk kata-kata asing sehingga dapat dibedakan antara sub bab dengan
penjelasannya.
 Kemudian buku ini menjadi pedoman yang baik bagi para pembaca sebagai
bahan untuk memperkuat pengetahuan mengenai cara Pembelajaran Bahasa
Indonesia di MI/SD.
 Kekurangan
 kalimat yang digunakan dalam buku ini masih ada yang salah yang mana di dalam
penulisan yang rapat-rapat (kalimat satu rapat dengan kalimat yang dua)
 terdapat juga kalimat yang kurang huruf yang menggunakan istilah yang banyak,
meskipun istilah-istilah tersebut memang perlu diketahui para pembaca dan
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami materi yang disampaikan
oleh buku ini.
 Saran
Sebagai pembaca dan juga mereview buku ini (PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI MI/SD) Karya Junaida, M.Pd., dkk sejatinya sudah sangat baik, hanya saja
jika boleh menyarankan menurut saya yang perlu ialah ditambahkannya peta konsep
pembahasan setiap bab di awal bab nya.

A. ringkasan buku ketiga


LITERASI

1. Kelebihan buku
 bahasa yang digunakan dalam setiap pembahasan mudah dipahami.
 Memberikan pembahasan yang detail dan menyertakan contoh untuk lebih
memahamkan pembaca.
2. Saran
Seharusnya dalam unit tersebut menyertakan cover agar lebih memahamkan pembaca,
bahwa buku tersebut benar-benar mudah diketahui dari mana diterbitkan serta tahu
siapa penulisnya.
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya berikan setelah membaca buku pertama yang
mana sebagai buku pertama yang mana sebagai buku utama dari karangan Tri Indah
Kusumawati, S.S, M. Hum, pada buku kedua yang mana sebagai buku pembanding
dari karangan Junaida, M.Pd., dkk, dan pada buku ketiga yaitu buku literasi, kita
diharapkan bagi para pembaca dan terlebih kepada saya sebagai selaku penulis critical
book review ini untuk mengetahui isi dari buku dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan kita sehari-hari, seperti contohnya memakai bahasa indonesia yang baik
dan benar.

Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan pada Critical book review ini adalah sebaiknya
penulis baik itu kata-kata ataupun kalimat. Dari Critical book review ini, diharapkan kepada
pembaca agar dapat mengetahui isi dari buku ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
kita sehari-hari dan memakai bahasa indonesia yang baik dan benar.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas “Critical Book Report” ini dengan baik tanpa ada halangan. Laporan
ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, kami
berharap semoga laporan resensi buku yang tiga ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca
dan menjadi referensi untuk menambah pengetahuan umum. Oleh karena itu, saya
mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan laporan ini
jauh lebih baik lagi. Saya mohon maaf setulus-tulusnya atas kesalahan maupun
kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai