Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan rahmat-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Instrumentasi II oleh bu dosen pembimbing
ibu Nursidah, SKM., M.Ked yang berjudul “Densitometer” ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun agar sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Aamiin.

Kendari, Juli 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Densitometer ..............................................................................................3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Densitometer ..................................................................3
2.3 Prinsip Densitometer ...................................................................................................4
2.4 Komponen yang Ada pada Densitometer ....................................................................4
2.5 Tipe-tipe Densitometer ................................................................................................4
2.6 Cara Penggunaan dan Kalibrasi Densitometer ............................................................7
2.7 Cara Pemeliharaan Densitometer ................................................................................7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................9
3.2 Saran ............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam laboratorium, kita mengenal banyak instrumen yang memiliki fungsi dan
kegunaan yang berbeda-beda. Salah satu alat yang dapat ditemukan yaitu densitometer.
Densitometer adalah alah yang digunakan untuk mengukur density (kerapatan) zat cair secara
langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung menyatakan
massa jenis zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera. Penentuan bobot jenis
dengan densitometer yaitu didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas
tercelup dan skala dibaca tepat pada miniskus cairan.
Keuntungan dari penggunaan densitometer yaitu skala pada densitometer telah
menunjukkan kerapatan dan bobot jenis zat sehingga tidak serumit seperti pada piknometer
sedangkan kerugian dari penggunaan densitometer yaitu diperlukan sampel dengan volume
yang banyak.
Alat densitometer ini digunakan untuk mengukur densitas bahan transparan
(densitometer transmisi), untuk mengukur densitas cahaya yang dipantulkan dari permukaan
(densitometer refleksi), untuk mengukur saturasi warna cetak oleh para profesional dan
kalibrasi peralatan pencetakan, untuk membuat penyesuaian warna sehingga output/hasil
sesuai dengan warna yang diinginkan dalam produk jadi, dan juga untuk pengendalian proses
kepadatan, dot gain (TVI), dot area, dan tinta perangkap (trap). Pembacaan densitometer akan
berbeda untuk berbagai jenis substrat.
1.2 Rumusan Masalah
• Apa pengertian densitometer?
• Apa faktor yang mempengaruhi densitometer?
• Bagaimana prinsip densitometer?
• Apa saja komponen yang ada pada densitometer?
• Apa saja tipe-tipe densitometer?
• Bagaimana cara penggunaan dan kalibrasi densitometer?
• Bagaimana cara pemeliharaan densitometer?

1
1.3 Tujuan
• Untuk mengetahui pengertian densitometer?
• Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi densitometer?
• Untuk mengetahui bagaimana prinsip densitometer?
• Untuk mengetahui komponen yang ada pada densitometer?
• Untuk mengetahui tipe-tipe densitometer?
• Untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan dan kalibrasi densitometer?
• Untuk mengetahui bagaimana cara pemeliharaan densitometer?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Densitometer


Densitometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur derajat kegelapan
(optical density), kerapatan cahaya dari suatu fotografi atau permukaan bias. Densitometer
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur densiti (kerapatan) zat cair secara langsung.
Angka‐angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung menyatakan massa jenis
zatcair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera. Penentuan bobot jenis dengan
densitometer didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas tercelup dan skala
dibaca tepat pada miniskus cairan. Densitometer menentukan derajat kegelapan (kerapatan
cahaya) sampel yang ditempatkan diantara sumber cahaya dan sel fotoelektrik dari
pembacaan yang berbeda. Densitometer modern memiliki komponen yang sama tetapi juga
mempunyai pembacaan yang lebih baik

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Densitometer


Densiti dipengaruhi oleh suhu, dimana semakin naik suhu maka molekul‐molekul zat
akan bergerak, mengembang dan akan menguap, sehingga densiti akan berkurang. Namun
apabila suhu turun, jarak antar molekulnya semakin rapat, sehingga zat akan mengkerut yang
menyebabkan densiti akan bertambah atau semakin kental. Karena dipengaruhi oleh suhu
maka diperlukan suatu faktor koreksi untuk pengukuran suhu selain 20oC.
Faktor koreksi ini dihitung dengan rumus sebagai berikut :
F = (t ukur –20oC) x K
Keterangan :
F= faktor koreksit ukur= suhu pada saat pengukuran (toC)
K= bilangan koreksi pada literatur
Secara normal, bila suatu zat dipanaskan atau didinginkan volumenya akan mengembang
atau mengkerut. Artinya massa dari zattersebut ditempatkan pada volume yang lebih besar
atau lebih kecil, maka berat jenis akan berubah dengan berubahnya temperatur. Misalnya
pada 25o C (sedikit di atas suhu kamar), berat jenis air adalah 0,9970 g/ml, sedangkan pada
suhu 35o C berat jenisnya adalah 0,9956 g/ml. Dapat dilihat bahwa perubahannya tidak begitu
besar dengan berubahnya suhu, namun sangat berguna untuk diingat sedikit kesalahan. Kita
dapat menganggap berat jenis air adalah 1,00 g/ml pada segala macam suhu. Tetapi harus
diingat bahwa kerja yang memerlukan ketelitian yang tinggi, suhu harus diperhitungkan

3
2.3 Prinsip Densitometer
Sinar sampel dari sudut 90o dan pembacaan terlihat pada sudut 45o dari permukaan
sampel untuk menghindari efek glossy. Hasil pembacaan refleksi terbaca oleh detektor
penyaring kemudian dikonversi menjadi suatu fungsi logaritma yang bisa diperbesar dan
ditampilkan pada display.

2.4 Komponen yang Ada pada Densitometer


Beberapa komponen yang dimiliki oleh densitometer diantaranya adalah :
 Optik, untuk memfokuskan sinar jatuh tepat pada sampel
 Penyaring, untuk merespon spectral unit
 Detector, untuk membaca sinar yang direfleksikan/amplifier logarithmic
 Layar display
 Sumber cahaya yang stabil

2.5 Tipe-tipe Densitometer


Ada banyak tipe dan jenis densitometer, beberapa diantaranya adalah
 Manual Densitometer.
Bentuknya hampir mirip dengan urinometer, hanya saja densitometer manual
digunakan untuk mengukur massa jenis berbagai jenis zat cair. Pada alat densitometer,
angka-angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung menyatakan massa jenis
zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera, angka-angka itu dibuat secara
empiris (berdasarkan percobaan-percobaan yang teliti). Jarak antara angka 0,5 ke 0,7
semakin kebawah angka-angka yang tertera semakin besar dan jaraknya semakin rapat.
Batas ukur densitometer biasanya dibagi-bagi misalnya:
Antara 0,5 g/ml sampai dengan 1,0 g/ml,
1,0 g/ml sampai dengan 2,0 g/ml, dst.
Secara umum, penggunaan alat densitometer dalam penentuan bobot jenis didasarkan
pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas yang tercelup dan skala yang dibaca
tepat pada miniskus cairan. Panjang tabung yang tercelup dalam cairan menunjukkan
bobot jenis cairan, semakin rendah bobot jenisnya, semakin rendah pula bagian
densitometer yang tercelup kedalam cairan. Untuk itu alat densitometer harus bebas dan
tegak lurus terapung dalam cairan.

4
Sebelum digunakan untuk menetapkan bobot jenis suatu zat atau sampel, maka
densitometer harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan cara mengukur bobot jenis air,
karena air memiliki bobot jenis yang pasti yaitu 1 (0,9999). Densitometer yang sesuai
dimasukkan pada bejana yang berisi air kemudian skala dibaca tepat pada miniskus
cekungan yang terjadi oleh air.

 Transmission Densitometer.
Densitometer jenis ini digunakan untuk mengukur jumlah cahaya transmitan melalui
material transparan. Densitometer transmisi membaca sinar yang melewati objek
transparan oleh sel fotoelektrik atau detektor/sinar yang ditransmisikan melalui objek.
Biasanya digunakan untuk menentukan perbedaan area pada original transparency pada
proses negative film.

5
 Reflection Densitometer
Densitometer jenis ini digunakan untuk mengukur cahaya yang direfleksikan (bias)
dari permukaan, biasanya original refleksi. Densitometer refleksi membaca sinar yang
direfleksikan oleh permukaan objek oleh sel fotoelektrik atau detektor refleksi yang
dibaca digunakan untuk perhitungan titik yang didapatkan, grayness, dan karakteristik
lain pada hasil print.

 Bone Densitometer
Densitometer jenis ini digunakan untuk mengukur kepadatan tulang.

6
 TLC Scanner (Thin Layer Chromatography)
Densitometer jenis ini digunakan untuk mengukur densitas noda bulatan pada KLT
menggunakan software Tlsee.

2.6 Cara Penggunaan dan Kalibrasi Densitometer


Berikut cara penggunaan dan kalibrasi densitometer :
a) Nyalakan tombol on pada densitometer.
b) Kalibrasi terlebih dahulu densitometer.
c) Kalibrasi dilakukan menggunakan kalibrasi reference yang ada.
d) Atur berapa warna yang akan digunakan dengan mengubah nilai pada tombol
densitometer.
e) Setelah selesai mengkalibrasi, tempatkan densitometer di atas warna yang akan
diukur.
f) Tekan, dan jika bunyi telah selesai, densitas warna akan muncul di layar (display).

2.7 Cara Pemeliharaan Densitometer


Berikut cara pemeliharaan densitometer :
a) Ditempatkan pada permukaan yang datar.
b) Dibersihkan bagian optik setelah digunakan menggunakan kertas lensa atau tissue.
c) Ditempatkan pada keadaan yang kering dan tidak lembap.
d) Jangan terlalu lama membiarkan foto-foto, gel, atau film pada kaca piring, karena
panas dari sumber cahaya di densitometer dapat merusak.
e) Jangan mengoperasikan densitometer ketika suhu lingkungan turun di bawah 5° C
atau naik di atas 40° C.
f) Jangan mengoperasikan densitometer ketika kelembaban lingkungan turun di bawah
25% atau naik di atas 85%.

7
g) Kalau perlu, setiap hari densitometer dibersihkan dari debu dengan menggunakan lap
atau tissue.
h) Jangan sampai alat terendam cairan/air, karena dapat merusak sistem listrik dan
komponen alat.

Alat densitometer kebanyakan digunakan :


 Untuk mengukur densitas bahan transparan (densitometer transmisi).
 Untuk mengukur densitas cahaya yang dipantulkan dari permukaan (densitometer
refleksi).
 Untuk mengukur saturasi warna cetak oleh para profesional, dan kalibrasi peralatan
pencetakan.
 Untuk membuat penyesuaian warna sehingga output/hasil sesuai dengan warna yang
diinginkan dalam produk jadi.
 Untuk pengendalian proses kepadatan, dot gain (TVI), dot area, dan tinta perangkap
(trap). Pembacaan densitometer akan berbeda untuk berbagai jenis substrat.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Densitometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur derajat kegelapan
(optical density), kerapatan cahaya dari suatu fotografi atau permukaan bias. Densitometer
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur densiti (kerapatan) zat cair secara langsung.
Angka‐angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung menyatakan massa jenis
zatcair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera. Prinsip dasar densitometer adalah
Sinar sampel dari sudut 90o dan pembacaan terlihat pada sudut 45o dari permukaan sampel
untuk menghindari efek glossy. Hasil pembacaan refleksi terbaca oleh detektor penyaring
kemudian dikonversi menjadi suatu fungsi logaritma yang bisa diperbesar dan ditampilkan
pada display. Tipe-tipe densitometer diantaranya adalah manual densitometer, transmission
densitometer, reflection densitometer, bone densitometer dan TLC scanner.

3.2 Saran
Alat densitometer harus dijaga dengan baik sesuai dengan prosedur pemeliharaan alat.
Densitometer juga harus selalu dikalibrasi untuk mengurangi kemungkinan kerusakan
software pada alat. Dan juga semoga makalah ini dapat menjadi pedoman bagi seluruh tenaga
laboratorium medik agar dapat lebih memahami tentang penggunaan dan perawatan alat
densitometer.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/tag/densitometer/

http://endrah.blogspot.com/2010/04/turbidimeter.html

http://alamkun1.blogspot.com/

10

Anda mungkin juga menyukai