Anda di halaman 1dari 8

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

Volume 17, No 1, Maret 2021


Tersedia Online: https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria

PERADABAN ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH


(PERIODE KEMUNDURAN)
Nuril Fathiha
Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguran, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta e-
mail: nurilfathiha123@email.ac.id
Abstrak- Sesuai hasil penelitian melalui penelusuran literatur ilmiah secara sistematis pada
artikelartikel, buku-buku, dan dokumen yang membahas secara segnifikan dan berkaitan dengan
tema penelitian. Ditemukan beberapa faktor yang melatarbelakangi kemunduran Dinasti
Abbasiyah. Sejarahwan mengklasifikasikan foktor-faktor tersebut menjadi dua, yakni faktor
internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal meliputi Lemahnya Khalifah yang diangkat,
Munculnya dinastidinasti kecil yang memerdekakan diri, Kemerosotan perekonomian, Munculnya
aliran-aliran sesat dan fanatisme keagamaan. Sedangkan yang menjadi faktor eksternalnya yakni
meliputi Perang salib, adanya Serangan Mongolia ke negeri muslim. Dan dampak dari faktor-
faktor tersebut mengakibatkan runtuh dan berakhirnya Dinasti Abbasiyah.
Kata kunci: Dinasti Abbasiyah, Periode Kemunduran

ISLAMIC CIVILIZATION IN THE DYNASTY OF ABBASIYAH


(SETTLEMENT PERIOD)
Abstract- In accordance with the results of research through systematic search of scientific literature on
articles, books, and documents that discuss significantly and are related to the research theme. Several
factors were found behind the decline of the Abbasid dynasty. Historians classify these factors into two,
namely internal factors and external factors. The internal factors include the weakness of the appointed
Caliph, the emergence of small independent dynasties, economic decline, the emergence of heretical sects
and religious fanaticism. Meanwhile, the external factors include the crusade, the Mongolian attack on
Muslim lands. And the impact of these factors resulted in the collapse and end of the Abbasid dynasty.

Kata kunci: Abbasid dynasty, Setback period


2 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah p-ISSN:


1858-2621 e-ISSN: 2615-2150
Pendahuluan Abbasiyah (Priode Kemunduran) yakni
dengan mengkaji dan menganalis hal-hal yang
Telah dituliskan dalam perjalanan
melatar belakangi kemunduran dan
histori bahwasannya Islam berhasil dan
kehancuran Dinasti Abbasiyah. Selanjutnya
berkembang di berebagai aspek selama
setelah dilakukan proses pengumpulan data
bertahun-tahun, Bagaimanapun juga, Muslim
dan analisis, maka peneliti memberikan
pernah merasakan kesusahan dan
kesimpulan akhir sebagai penutup hasil
keterbelakangan. Pemerintahan Abbasiyah,
penelitian ini.
sebagai Dinasti kedua setelah Dinasti
Umayyah, sepanjang seluruh ekskurinya
mengalami tahapan yang sama dengan Bani Hasil dan Pembahasan
Umayyah, khususnya periode kelahiran,
perbaikan, kebesaran, hingga mamasuki Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran
fasefase sulit hingga akibatnya runtuh dan Dinasti Abbasiyah
jatuh. Kebesaran, dan gemerlapanya
Degenerasi & keruntuhan kekuasaan Baghdad sebagai pusat kekusaan Abbasiyah
Abbasiyah yang merupakan benih dari seakan-akan hanyut oleh Sungai Tigris,
kehancuran dunia Islam terjadi dengan siklus setelah kota itu dibakar oleh angkatan
sebab-akibat seperti yang dirasakan oleh bersenjata Mongol di bawah inisiatif Hulagu
Dinasti-Dinasti masa lalu. Perselisihan Khan pada tahun 1258. Semua pemukiman
Internal, seperti kegagalan khalifah untuk termasuk istana emas diratakan dengan tanah
menggabungkan kawasan kewenanganya, oleh tentara Mongol, tidak hanya itu angkatan
tradisi mencari kesenangan yang melanda bersenjata Mongol juga menghancurkan
keluarga kerajaan, dll. Selain itu, ada juga perpustakaan yang menjadi salah satu fasilitas
bahaya dari luar, misalnya masuknya tentara penyimpanan informasi, dan menghabiskan
salib ke zona Islam dan penyerangan terhadap buku-buku di dalamnya. Pada tahun 1400 M
angkatan bersenjata Mongol yang dikomando kota itu juga diserang oleh pasukan Timur
oleh Hulagu Khan. Pada jurnal ini penulis Lenk, dan pada tahun 1508 M kota itu
memamparkan sebab-sebab Degenerasi dan diserang oleh pasukan Samawi (Amin, 2010,
jatuhnya Dinasti Abbasiyah serta pp. 153155). Ada beberapa aspek yang
dinamikanya. Tidak ada gading yang tidak mengakibatkan stagnasi dan kemusnahan
rusak. Pribahasa inilah yang cocok untuk Dinasti Abbasiyah. Biasanya ahli sejarah
menggambarkan keindahan yang dicapai oleh mengkatagorisasikan faktor ini kedalam 2
Abbasiyah. Terlepas dari kenyataan bahwa faktor, yaitu faktor internal dan faktor
Daulah Abbasiyah begitu cemerlang dalam eksternal.
meraih prestasi di hampir semua aspek,
namun pada fase terakhir mulai runtuh dan
pada akhirnya hancur. Faktor Internal
Seperti yang ditemukan dalam
Metode Penelitian periodisasi Khalifah Abbasiyah, unsur-unsur
penyebab stagnasi (kemunduran) tidak
Penelitian ini merupakan analisis
muncul secara tiba-tiba. Benihnya pada saat
pustaka dengan tujuan pustaka. Pengumpulan
itu tampak jelas pada periode sebelumnya,
data dilakukan melalui penelusuran literatur
karena pemimpin pada periode ini sangat
ilmiah secara sistematis pada artikel-artikel,
tangguh, sehingga benih-benih teresebut tidak
buku-buku, dan dokumen yang membahas
memiliki kesempatan untuk berkreasi
secara segnifikan dan berkaitan dengan tema
(berkembang). Dalam sejarah kedaulatan Bani
penelitian. Adapun sasaran pada penelitian ini
Abbas tampak jika penguasa & para menteri
adalah Peradaban Islam Masa Dinasti

Volume 17
Peradaban Islam Masa Dinasti ... 3
Nuril Fathiha

kuat mereka condong akan berperan sebagai yang terbebaskan dari pemerintah pusat
kepala Pegawai Sipil, sebaliknya jika (Mahmudunnasir, 1988 , pp. 275-276).
pemimpin lemah, mereka akan berkuasa Dari informasi di atas, terlihat bahwa
mengendalikan roda pemerintahan. orang Turki dijaring oleh Khalifah
Hal yang mendasari runtuhnya alMuktashim dalam sistem
kekuasaan Abbasiyah pada fase disintegrasi pemerintahan Abbasiyah untuk mendorong
yakni lemah dan tidak berdayanya Khalifah kemajuan Daulah
yang dipilih, sehingga tidak mampu Abbasiyah. Namun yang terjadi setalah
mengentrol wilayah yang dimpimpinya, dan alMuktashim meninggal (842) kekuasaan
berdampak munculnya perselisihan dalam diwariskan kepada pemimpin-pemimpin yang
lingkup politik. Politik pusat pemerintah telah lemah. Seperti al-Mutawakkil (847-861) yang
berpindah ke wilayah-wilayah kecil tidak mampu mengentrol orang-orang Turki
dikarenakan berada digenggaman pemimpin dalam pemerintahan, dan malah yang timbul
yang lemah. Akhirnya eksitensi kedaulatan perselisihan yang berkepanjangan dengan
pusat menjadi hilang perananya, sehingga orang-orang Turki tersebut.
Khalifah sebatas lambang belaka saja (So'yb, Dengan begitu, otoritas
1997, pp. 301-302). orangorang Turki dalam sistem kekuasaan
Perubahan dari masa jayanya menuju Abbasiyah tidak ada seorangpun dari para
masa kemunduran Abbasiyah dimulai dari pemimpin yang bisa mengendalikannya.
perbuatan khalifah al-Makmun (813-833)
Misalnya seperti Khalifah al-Mutawakkil
yang menobatkan saudara
kandungnya al-
(847-861) yang mencoba untuk
Muktashim (833-842) sebagai penerusnya mengedalikan kekuasaan dan dominasi
agar menghindari penguasaan Persia yang orang-orang Turki itu, namun takdir
telah membuat kewalahan pemerintahan berkata lain malah Ia wafat ditangan anak
Daula Abbasiyah. kadungnya sendiri yang bernama
Ketika al-Muktashim menjadi alMuntasir dengan bantuan orang-orang
pemimpin, dia mengalihkan ibu kota Daula Turki.
Abbasiyah dari Baghdad ke kota Samarra Namun pada masa pemerintahan
sekitar 75 km hulu sungai Tigris dengan alRadhi (ke-20) membuat sebuah struktur
membangun kediaman raja-raja dan jabatan yang dikenal dengan istilah Amir
penginapan militer. Pada saat itu Umara yang bertugas sebagai pemilih dan
menghadirkan 250.000 tentara Turki untuk pelantik pegawai pemerintahan. Struktur ini
tinggal di penginapan militer. Demikian juga dibentuk bertujuan agar membatasi
sebagian dari kastil yang dibuatnya diberikan popularitas orang Turki dalam pemerintahan
kepada para pemimpin klan Turki (Hasan, Daulah Abbasiyah. Namun hasilnya sangat
1989 , p. 43). Untuk memperkuat nihil, sehingga popularitas serta dominasi
pemerintahannya, ia merancang angkatan orang turki dalam sistem pemerintahan tidak
bersenjata yang terbentuk dari budak Turki dapat dibatasi. Tidak sampai disitu saja
(Mahmudunnasir, 1988 , p. 275). Khalifah alMustakfi (ke-22) memohon
Orang Turki yang dikenal dengan bantuan kepada
jiwa militernya semakin menunjukkan Bani Buwaihi agar menekan mereka
kegemilangan mereka di lingkup militer. Oleh (Ahmad, 1980 , p. 299).
karena itu, pangkat tertinggi di militer Sambutan yang begitu meriah yang
diberikan kepada mereka sehingga secara dilukukan khalifah pada saat itu dalam rangka
bertahap angkatan bersenjata Timur Tengah menyambut kedatangan Bani Buwaihi. Hal ini
dan Persia didorong mundur dan digantikan tentu dengan harapan agar terjalin kerja sama
oleh angkatan bersenjata Turki, hal ini yang baik antara Bani Buwaihi dengan Bani
menyebabkan komponen angkatan bersenjata Abbasiyah guna memajukan Daulah
Arab dan Persia meninggalkan pemerintahan Abbasiyah serta mengusir dominasi &
pusat dan membangun pemerintah di zona popularitas bangsa Turki pada saat itu. Berkat

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 17


4 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

bantuan dari khalifah Ahmad ibn Buwaihi Islam ketika kekuasaan Abbasiyah dikuasai
mampu menekan dan menyngkirkan oleh Bani Buwaihi.
keberadaan orang-orang Turki dari wilayah Berdasarkan fakta sejarah di atas,
kekuasaan Abbasiyah (Ahmad, 1980 , pp. bisa dilihat bahwa Khalifah Daulah
330301). Abbasiyah yang tidak berdaya kepada Bani
Akan tetapi dengan keberadaan Buwaihi & tidak bisa menangani mereka,
pemimpin Abbasiyah pada masa ini begitu sehingga terjadi perselisihan antara pemimpin
lemah serta ditambah dengan pemimpin Bani Daula Abbasiyah yang tidak kuat dengan
Abbasiyah yang tidak memiliki kekuatan pemimpin Bani Buwaihi yang menyebabkan
untuk menakan pengaruh Buwaihi. Sehingga kemunduran peradaban Islam ketika
harapan untuk mewujudkan Daulah kekuasaan Abbasiyah dikuasai oleh Bani
Abbasiyyah yang maju hanyalah angan-angan Buwaihi.
belaka saja. Diamana pada saat itu pemimpin Bahkan demonstrasi intimidasi oleh
Abbasiyyah yang terlalu berharap kepada Bani Buwaihi terhadap masyarakat untuk
Bani Buawaihi tidak mampu menolong tetap berpegang pada paham Syiah tidak
kekusaan meraka yang sudah lumpuh. dapat dipengaruhi oleh para pemimpin.
Malahan dengan keadaan pemimpin Tughrul Bek dari Turki Saljuk yang
Abbasiyah yang begiu lemah hanya menjadi mengambil sikap Ahlus Sunnah waj Jama'ah
lambang belaka saja yang tak mampu begitu bersemangat untuk menghanguskan
malakukan tindakan tegas terhadap gerakan serta melawan kegiatan & peraturan yang
Bani Buwaihi yang malakukan pemaksaan diterapkan Bani Buwaihi tersebut.
tergadap rakyat agar mengikuti paham Syi’ah Maka Tughrul Bek-pun mengunjungi
(Nasution, 2013 , pp. 218-219). Baghdad guna menyelesaikan permesalahan
Timbul suatu pertanyaan besar keunggulan Bani Buwaihi tersebut atas
dibenak kita, kanapa pada masa Daulah permintaan langsung dari pemimpin
Abbasiyah yang terpilih sebagai calon Abbasiyah al-Qaim (ke-26). Dia mampu
pemimpin adalah khalifah-khalifah yang mengambil alih kembali ibu kota Baghdad
lemah dan tidak ada satu orangpun yang serta meringkus & dan mamasukan Malik
sanggup mengambil posisi dari arRahim (1058) pemimpin terakhir Bani
khalifahkhalifah tersebut untuk menggantikan Buwaihi hingga iapun wafat dalam penjara
posisi mereka sebagai khalifah Abbasiyah. (So'yb, 1997, p. 220).
Ternyata alasannya adalah karena orang- Sama halnya dengan kehadiran Bani
orang Islam pada saat itu menganut suatu Buwaihi, bagitu pula dengan hadirnya Turki
paham yang beranggapan bahwasannya Saljuk dalam sistem kekuasaan Abbasiyah.
kedudukan seorang Khalifah itu merupakan Dengan berhasilnya mengatasi permasalahan
hak suci masyarakat Arab. Sehingga apa bila dengan Bani Buwaihi. Peluang untuk
kedudukan tersebut diambil alih oleh orang menduduki jabatan dalam pemerintah
lain maka dunia akan hancur, matahari tidak Abbasiyah terbuka lebar untuknya. Tidak
akan terbit & hujanpun tidak akan pernah hanya sebatas diangkat sebagai Amir Umara
turun (So'yb, 1997, p. 32). Jadi, sekalipun saja, melainkan pada saat itu juga Tughrul
orang Arab Quraisy tersebut tidak begitu kuat Bek diberi gelar yakni yang berarti penguasa
maka mereka akan tetap dibaiat menjadi timur dan barat (Sulthan wa al-Malik al-
pemimpin Abbasiyah sekalipun hanya sabagai Syarqi wa alGharbi) (Nasution, 2017 , p.
boneka yang tak mampu malukakan apapun. 182).
Dari kenyataan otentik di atas, bisa Khalifah al-Qaim merancang sebuah
dilihat bahwa Khalifah Daulah Abbasiyah strategi yang berbeda dengan para pemimpin
yang tidak berdaya kepada Bani Buwaihi & sebelumnya. Dimana berusaha
tidak bisa menangani mereka, sehingga terjadi menjalin hubungan yang harmonis antara
perselisihan antara pemimpin Daula orang-orang yang membantu memajukan
Abbasiyah yang tidak kuat dan Bani Buwaihi kembali Dinasti Abbasiyah. Dengan tujuan
yang menyebabkan kemunduran peradaban agar mereka mau membantu mamajukan
kembali Dinasti

Volume 17
Peradaban Islam Masa Dinasti ... 5
Nuril Fathiha

Abbasiyah seperti masa kejayaannya dulu. Seperti terbunuhnya tokoh sunni Nizamul
Hal inipun dapat berlangsung dengan baik Muluk. Adapun yang menjadi dasar
pada priode ini. Yakni dengan dibuktikan terjadinya pembunuhan terhadap Nizamul
adanya hubungan yang harmonis antara Muluk dikarenakan dulu Tughrul Bek dari
pemimpin alQaim dengan orang Turki Saljuk. Turki Saljuk yang berhaluan Sunni mampu
Ketika masa kepemimpinan Alp menguasai ibu kota Baghdad dan dia
Arselan, Iya membaiat Nizamul Muluk untuk menahan penguasa Bani Buwaihi hingga ia
menjabat sebagai wazir, sedangkan al-Qaim tewas dalam penjara (Teks Book, 1981/1982
hanya sebagai lambang belaka. Dengan , p. 220).
dipilihnya Nizamul Muluk sebagai Wazir Dari sudut pandang lain, ada yang
mampu mengantarkan kejayaan pada Dinasti beranggapan bahwasannya penyebabnya
Abbasiyah sebagaimana masa kejayaannya adalah dikarenakan beliau menganut paham
dulu (Nasution, 2017 , pp. 182-153). ideologi Asy’ari & bermazhab fiqh Syafii
Salah satu karya Nizamul Muluk berusaha menyebarluaskan ajaran tersebut di
yang diberikan untuk orang Muslim yakni Universitas Nizamiyah, sedangkan penguasa
Universitas Nizamiyah yang terletak di fatimiyah tidak setuju dengan apa yang
Baghdad mampu dijalankan secara maksimal dilakukan oleh Nizamul Mulk. Dan pada
guna menjadi wadah untuk menimba ilmu akhirnya Iya tewas ditangan salah seorang
pengetahuan keislaman. Imam Ghozali pun dari pasukan Hasan ibn Sabbah yang ingin
pernah menjadi Rektor di Universitas ini menyiarkan pemahaman Syi’ah Fatimiyah di
(penulis, 2001, p. 43). Baghdad (penulis, 2001, p. 44).
Tidak sebatas itu saja dengan adanya Pada akhir kepemimpinan
Madrasah-madrasah Nizamiyah alMuktasim (1242-1258) perselisihan
tersebut sangat membantu dalam SunniSyiah masih terus berlanjut. Iya
menyebarkan dan menyiarkan serta yang menganut paham Sunni ikut serta dalam
memperkokoh pandangan Sunni dalam perselisihan dengan menteri al Alqamy yang
teologi Asy’ari dan pandangan Syafi’I dalam menganut Syi’ah. Oleh sebab itu al-Muktasim
bidang fiqih (Aminah, 2009 , p. 114). Namun yang memaksa rakyatnya agar mengikuti
hal ini tidak berlangsung lama, dimana aliran sunni membuat al-Alqamy berapi-api
Nizamul Muluk dibunuh oleh orangorang dan ia meminta pertolongan Khulagu Khan
Syiah yang tidak senang dengan dirinya. Iya guna melawan al-Muktasim.
tewas ditangan pasukan Hasan ibn Sabbah Khulagu Khan datang dengan
ketika iya melakukan perjalanan dari Isfahan pasukannya ke Baghdad bertepatan dengan
ke Baghdad dalam rangka menyiarkan ajaran tanggal 10 Februari 1258. Iya menyuruh
Syiah fatimiyah bertepatan dengan usianya Khalifah agar menyerukan kepada seluruh
yang ke 74 tahun (Teks Book, 1981/1982 , p. lapisan rakyat untuk menyerah. Dan pada saat
44). itu pula terjadi suatu peristiwa yang begitu
Sesuai dengan alur sejarah yang menegangkan yakni terjadinya pembunuhan
dipaparkan di atas dapat dipahami bawa secara besar-besaran terhadap rakyat di ibu
perselisihan yang terjadi antara pemimpin kota Baghdad yang dilakukan oleh Khulagu
penguasa Abbasiyah dengan orang Turki Khan. Berkisaran antara 1.800.000 jiwa tewas
Seljuk tidak berlangsung pada masa ini, di tangan tentaranya, termasuk Al muktasim
berdasarkan hal tersebut membuka peluang & alAlqamy juga tewas pada saat. Dalam
bagi pemimpin Abbasiyah & Turki Seljuk tempo satu minggu kota Baghdad pun hancur
untuk memajukan peradaban Islam pada ada dan rata dengan tanah (Hitti, 1998 , p. 207).
masa Abbasiyah. Hal ini pernah dilakukan Selain dari kelemahan
sebelumnya sebagaimana pada periode awal Khalifah, terdapat faktor internal
yakni pemimpin Abbasiyah melakukan lain yang melatarbelakangi
kerjasama dengan orang Persia. kemunduran Dinasti Abbasiyah, faktor-
Malahan Pada Fase ini terjadi faktor tersebut memiliki keterkaitan satu
konflik antar sekte Syiah dengan Abbasiyah dangan yang lain. Adapun faktor-faktor yang
sebagaimana kasus-kasus sebelumnya. dimaksud, sbb (yatim, 2000 , p. 207):

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 17


6 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

Perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan dipindahkan ke garis salju, Turki pada periode
Khalifah Abbasiyah didirikan oleh keempat (447-590 H) (yatim, 2000 , p. 50).
Bani Abbas yang bersekutu dengan Persia.
Hadirnya dinasti-dinasti kecil yang
Kemitraan itu dibujuk oleh takdir yang
memerdekakan diri.
sebanding dari dua Dinasti tersebut selama
Bani Umayyah memimpin. Keduanya Daerah kekuasaan Abbasiyah dari
dianiaya. Sesudah Khalifah Abbasiyah periode awal hingga keruntuhan sangat luas,
didirikan, Bani Abbas melindungi koalisi. meliputi berbagai negara, misalnya Turki,
Menurut Ibn Khaldun, ada dua tujuan di balik Maroko, Suriah, Irak, Mesir, Persia, , dan
pemerintahan Bani Abbas untuk memilih India. Meskipun sebenarnya banyak zona
orang Persia dari pada Badui. Pertama-tama, tidak dibatasi oleh Khalifah secara asli,
sulit bagi orang Badui untuk gagal mengingat wilayah ini sangat dipengaruhi oleh
Umayyah. Saat itu mereka adalah penghuni perwakilan pemimpin yang dikendalikan.
bintanglima (Ras no satu). Kedua orang Badui Ikatan dengan pemimpin hanya ditandai
itu sendiri dipisahkan oleh kehadiran asabiyah dengan penyetoran upeti
(leluhur). Oleh karena itu, Khalifah (yatim, 2000 , p. 63).
Abbasiyah tidak dilaksanakan di atas asabiyah Bisa dibayangkan bahwa pemimpin
konvensional. Bani Abbas sangat senang dengan pengakuan
Walaupun bagitu, keinginan orang yang nyata dan penyetoran upeti. Alasannya
Persia tidak dapat terpenuhi semua. Mereka bahwa para pemimpin tidak cukup mampu
mendambakan sebuah kerajaan dengan para untuk menundukan mereka, tingkat keyakinan
penguasa dan pekerja dari Persia juga. bersama di antara para penguasa dan kepala
Kemudian orang-orang Badui menganggab otoritas publik begitu minim dan lebih jauh
darah yang ada di tubuh mereka darah suci lagi para penguasa Abbasiyah lebih
(istimewa) dan mereka memandang rendah menekankan pada pembinaan peradaban dan
golongan 'ajam di dunia Islam. budaya di samping masalah-masalah
Ortodoksi publik ini tampaknya pemerintahan dan perluasan wilayah. Selain
diizinkan untuk berkembang oleh pembesar itu, motivasi utama di balik mengapa banyak
pemerintahan. Kemudian, para penguasa kabupaten menjadi otonom adalah terjadinya
mengaktualisasikan pengaturan penaklukan perselisihan atau pertempuran kekuatan di
lainnya. Budak Persia atau Turki dijadikan pemerintahan pusat yang dilancarkan oleh
pekerja atau tentara. Al-Mu'tasim (218-227 Persia dan Turki (al-Isy, 2007 , p. 137).
H) sebagai pemimpin memberi Turki Dampaknya, daerah-daerah tertentu di
kesempatan luar biasa untuk memasuki perbatasan lepas dari tangan penguasa Bani
otoritas publik. Mereka didelegasikan untuk Abbas seperti Thahiriyyah di Khurasan, Yang
menjadi orangorang terkemuka di berbangsa Kurdi: al-
pemerintahan, diberi kastil dan rumah di kota. Barzukani, Yang berbangsa Arab: Idrisiyyah
Mereka juga menjadi dominan dan di
membanjiri tempat mereka tinggal (al-Isy, Marokko, dan Yang mengaku sebagai
2007 , pp. 102-104). Khalifah: Umuwiyah di Spanyol dan
Sesudah al-Mutawakkil (232-247 H), Fatimiyyah di Mesir.
seorang pemimpin yang tidak berdaya, naik
kursi, kekuatan angkatan bersenjata Turki Kemerosotan perekonomian
semakin membumi, mereka Pada periode awal, Bani Abbas
menentukan pilihan untuk mencari tahu siapa adalah pemerintahan yang kaya. Pemasukan
yang ditunjuk sebagai Khalifah. Sejak saat itu uang lebih banyak dari pada yang dipakai,
otoritas Bani jadi Baitul Mal penuh dengan kelimpahan.
Abbas benar-benar tamat. Angkatan Perekonomian rakyat mengalami kemajuan,
digenggam oleh Turki. kedudukan ini khususnya di bidang pertanian, jual beli dan
kemudian diambil oleh Bani Buwaih, Persia industri. Namun demikian, setelah mengalami
pada periode ketiga (334-447), dan kemudian penurunan politik, perekonomian juga

Volume 17
Peradaban Islam Masa Dinasti ... 7
Nuril Fathiha

mengalami penurunan yang luar biasa (yatim, pasukan zindik terus berlangsung hingga
2000 , p. 63). sampai terjadi pertumpahan darah antara
Sesudah khalifah memasuki masa kedua golongan.
keruntuhan ini, penghasilan negara berkurang
sementara konsumsi meningkat lebih banyak. Faktor Eksternal
Penurunan penghasilan negara diakibatkan Oleh ahli sejarah mengklasifikasikan
oleh menyempitnya daerah intensitas, mejadi dua faktor ekternal yang
kegaduhan timbul dimana-mana sehingga mengikabtkan kemunduran Dinasti
berdampak pada perekonomian rakyat, Abbasiyah, yakni adanya perang salib &
dipersedikitnya pungutan dari masyarakat dan adanya penyerangan yang dilakukan bangsa
banyaknya kerajaan-kerajaan kecil yang Mongol (Fu'adi, 2011 , p. 148).
memproklamirkan kemerdekaannya sendiri
dan tidak mau mebayar upeti. Sementara itu, Perang Salib
penggunaan yang begitu banyak hal ini
Pemusnahan angkatan bersenjata
dikarenakan keberadaan khalifah dan otoritas
Romawi menanam benih penghinaan dan
yang selalu bermegah-megahan. Jenis
kebencian Kristen terhadap Muslim.
penggunaan semakin berbeda dan beraneka
Kebencian ini bertambah sehabis Dinasti
ragam dan otoritas menjadi buruk yakni
Seljuk yang mengambil alih Baitul Maqdis
banyaknya pejabat yang korupsi.
merealisasikan beberapa pedoman yang dirasa
Perekonomian yang tidak teratur
sangat berat bagi umat Kristiani yang perlu
diakibatkan oleh keadaan politik yang tidak
melakukan perjalanan kesana. Pada tahun
stabil. Begitupun sebaliknya, melemahnya
1095, Paus Urbanus II memerintahkan pada
politik Abbasiyah diakibatkan oleh kondisi
semua lapisan umat Kristen Eropa untuk
ekonomi yang buruk dan tidak teratur. Kedua
mengadakn perang suci, perang ini dikenal
hal tersebut memiliki keterkaitan dan tidak
dengan Perang Salib.
bisa dipisahkan.
Pertempuran ini banyak menelan
Munculnya aliran-aliran sesat dan fanatisme korban dan meraka berhasil mangusai
keagamaan sebahagian wilayah kekuasaan Islam. Setalah
perang ini usai (1097-1124 M) mereka
Ketidak capaian keinginan Persia mampu menduduki wilayah Nicea, Edessa,
untuk menjadi penguasa yang maksimal, Baitul Maqdis, Akka, Tripoli dan kota Tyre
akhirnya menimbulkan rasa kekesalan yang (Ali, 2003 cet. IV, p. 411).
kemudian memotivasi sebagaian diantara
mereka untuk menyiarkan pemahaman Serangan Mongolia ke Negeri Muslim dan
Mazdakisme Manuisme, dan Zoroasterisme. berakhirnya Dinasti Abbasiyah
Gerkan ini dikenal dengan gerakan zindiq,
Awalnya orang-orang
dengan adanya gerakan ini keyakinan para Mogolia merupakan suku-suku kecil yang
khalifah mulai tergoyahkan. kemudian dirangkul oleh Jengis Khan.
Perjuangan keras yang dilakukan Mereka berasal dari Asia Tengah. Wilayah
Khalifah Al Mansur untuk melenyapkan pelosok di China.
pasukan zindiq, tidak sebatas itu saja Beliau Orang-orang Mongolia mengambil
juga membantai khawarij yang menegakkan alih wilayah-wilayah Asia Tengah khurasan
Negara Shafriyah di Sajalmasah pada tahun dan Persia serta menguasai Asia Kecil
140 H. Al-Mahdi yang menggantikan posisi (alUsyairi, 2003 , p. 258), ini merupakan awal
ayahnya (al-Manshur) sebagai khalifah dari runtuhnya Baghdad dan pemimpin Islam.
berikutnya. Iapun melajutkan misi ayahnya Terdapat seuatu altimatum yang dikirim oleh
untuk memberantas orang-orang zindik. Hulagu Khan kepada Khalifah untuk mundur
Selain itu Ia juga melakukan mihnah guna dan mendesak agar tembok kota sebelah luar
menghilangkan bid’ah. Namun semua itu tak diruntuhkan. Namun khalifah mengabaikan
bisa menghentilkan gerakan mereka. begitu saja hal tersebut. Sehingga pada tahun
Perselisihan diantara orang beriman dengan 1258, Hulagu Khan merobohkan tembok ibu

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 17


8 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

kota. Disamping itu Al-Mu’tashim tunduk al-Usyairi, A. (2003 ). Tarikh al-Islami, terj.
dan berangkat ke base pasukan Mongolia. Samson Rahman . jakarta : Akbar.
Kemudian para fuqaha dan penguasa keluar,
Amin, S. M. (2010). Sejarah perdaban islam.
berselang sepuluh hari merekapun dibunuh.
Jakarta: Amzah.
Kota Baghdad hancur dan dibumihanguskan.
Pembunuhan dan pembantain dilakukan Aminah, S. (2009 ). sejarah peradaban Islam:
kurang lebih selama 40 hari. Khalifah dari masa klasik hingga modern .
AlMu’tashim terbunuh & hal ini mendai akhir yogyakarta : LESVI.
dari Dinasti Abbasiyah. Fu'adi, I. (2011 ). sejarah peradaban Islam .
Yogyakarta : teras.
KESIMPULAN Hasan, H. I. (1989 ). Sejarah dan Kebudayaan
Sebagai mana yang dipaparkan pada Islam . yogyakarta : kota kembang.
jurnal di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwasannya penyebab stagnasi kebudayaan Hitti, P. K. (1998 ). dunia Arab . Bandung:
Islam pada pemerintahan Daulah Abbasiyah Sumur.
karena kekuasan dikendalikan oleh para
Mahmudunnasir, S. (1988 ). Islam konsepsi
pemimpin yang lemah & tak berdaya. Di
dan sejarahnya . Bandung : Rosda
genggaman tangan para penguasa yang tak
Bandung.
berdaya posisi politik sentral tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya, ekonomi tidak Nasution, S. (2013 ). sejarah peradaban
bisa berkembang dan meraka juga tidak Islam . Riau : Yayasan pusaka Riau.
mampu mengatasi perselisihan Sunni Syi’ah Nasution, S. (2017 ). konflik-konflik politik
dan konflik-konflik lainnya yang kemudian dalam sejarah peradaban Islam .
menimbulkan konflik berkepanjangan. Riau : CV Asa Riau.
Walaupun ada yang meranggapan
banyak yang menjadi sebab-musabab dari penulis, T. (2001). Ensiklopedia Islam .
kemunduran Daulah Abbasiyah, seperti Jakarta: PT ichtiar baru van hoeve.
kekuasaan yang begitu luas, atau karena So'yb, Y. (1997). sejarah Daulah Abbasiyah,
minimnya anggaran belanja negara, namun jilid 3. jakarta: Bulan bintang.
yang paling berpengaruh disebabkan oleh
Teks Book, T. p. (1981/1982 ). sejarah dan
diangkatnya pemimpin-pemimpin yang lemah
kebudayaan Islam . Ujung Pandang :
dan tidak berdaya serta banyaknya
IAIN Alauddin.
konflikkonflik yang terjadi. Semua yang
menjadi sebab-musabab kemunduran akan yatim, B. (2000 ). sejarah peradaban Islam
menjadi hilang dan sirna apabila pemimpin dirasah Islamiyah ll . Jakarta : Raja
yang dibaiat merupakan orang yang tangguh Grafindo Persada.
dan mampu menjalankan semua tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, D. (1980 ). Ikhtisar Perkembangan
Islam . Kuala Lumpur: Dewan Bahasa
dan Pustaka Kementerian
dan
Pelajaran Malaysia.
Ali, K. (2003 cet. IV). sejarah Islam Tarikh
pra modern . jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
al-Isy, Y. (2007 ). Tarikh 'Ashr Al-Khalifah
Al-Abbasiyah, Terj Arif Munandar .
Jakarta : pustaka al-Kautsar.

Volume 17

Anda mungkin juga menyukai