Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM DILLENIIDAE (KELOMPOK 4 PENDIDIKAN BIOLOGI B 2020)

Azka Khoerunisa 2010147


Diana Dwi Pratiwi 2010046
Muhammad Naufal Daffa 2005778
Naresta Putri Karimah 2005144
Vivi Asih Nurajijah 2008482

A. JUDUL
Dilleniidae
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengenal keanekaragaman Dilleniidae
2. Untuk menentukakan ciri umum Dilleniidae
3. Untuk menganalisis hubungan kekerabatan melalui kegiatan taksonomi numerik (fenetika dan kladistika)
4. Untuk menganalisis urutan perkembangan filogenid dari kelompok Dilleniidae primtif sampai kelompok Dilleniidae yang maju melalui kegiatan seriasi
menggunakan sekala filogeni, dan membandingkannya dengan kladogram
5. Untuk mengidentifikasi manfaat dari setiap anggota Dilleniidae

C. ALAT DAN BAHAN


Tabel C.1 Alat Tabel C.2 Bahan
No. Alat Jumlah No. Bahan Jumlah
1. Dilleniaceae Gambar Dillenia spp 1 buah
Handphone/ 2. Malvaceae Gamba Hibiscus spp 1 buah
1. 1 buah Passifloraceae
Laptop 3. Gambar Passiflora spp 1 buah
4. Gambar Sechium spp 1 buah
Cucurbitaceae
Buku catatan 5. Gambar Cucumis spp 1 buah
2. dan alat tulis 1 set 6. Caricaceae Gambar Carica papaya 1 buah
lainnya

D. METODE

Gambar dari
Handphone/ Gambar dari Karakteristik umum Laporan
setiap
Laptop dan setiap familia dan khusus dari Tabel seriasi, fenogram praktikum
familia
alat tulis Dilleniidae setiap familia dan kladogram dibuat Dilleniidae
Dilleniidae
disiapkan disiapkan Dilleniidae dicatat disusun
diamati
E. HASIL PENLITIAN

E.1 Tabel Seriasi


Dilleniaceae Malvaceae Passifloraceae
No Karakter Dillenia sp. Hibiscus sp. Passiflora sp.
Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor
1 Habitus Pohon 1 Perdu 2 Liana 4
2 Pola Percabangan Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5
3 Jenis daun Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1
4 Duduk daun Tersebar 1 Tersebar 1 tersebar 1
5 Pertulangan daun Craspedodromous 1 Acrodromous 3.5 aktinodromous 3
6 Perbungaan Tunggal 1 Majemuk 3 tunggal 1
7 Jenis kelamin bunga Biseksual 1 Biseksual 1 biseksual 1
8 Calyx/Corolla Lepas 1 Salah satu bersatu 2 lepas 1
9 Stamen Lepas 1 Berkelompok 4 bagian dasar bersatu 3
Banyak dan lepas, sebagian
10 Pistilum (Karpel) 2 Stigma bercabang kelipatan 5 4 Stigma bercabang 4
bersatu
11 Ovarium Superum 2 Superum 2 super superum 1
12 Simetri bunga Aktinomorf 1 Aktinomorf 1 aktinomorf 1
13 Kelamin tumbuhan Monoceous 1 Monoceous 1 Monoceous 1
14 Perlekatan karpel Paracarp 3 Syncarp 5 syncarp 5
15 Jenis buah Ganda 1 Tunggal 3 tunggal 3
16 Tipe plasenta Marginalis 1 Aksilaris 3 parietalis 2
17 Umur tumbuhan Tahunan 1 Beberapa tahun 2 beberapa tahun 2
Jumlah Total 25 Total 43.5 Total 39

Curcubitaceae Caricaceae
No Karakter Sechium sp. Cucumis sp. Carica papaya
Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor
1 Habitus Herba memanjat 5 Herba memanjat 5 Pohon Basah 1,5
2 Pola Percabangan Simpodial 5 Simpodial 5 Monopodial 1
3 Jenis daun Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1
4 Duduk daun Tersebar 1 Tersebar 1 Roset 5
5 Pertulangan daun Aktinodromous 3 Aktinodromous 3 Aktinodromus 3
6 Perbungaan Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal (Betina), Majemuk (Jantan) 2
7 Jenis kelamin bunga Uniseksual 5 Uniseksual 5 Biseksual, jantan, betina 3
8 Calyx/Corolla Lepas 1 Lepas 1 Salah satu bersatu 2
9 Stamen Lepas 1 Lepas 1 Epipetal 2
10 Pistilum (Karpel) Stigma bersatu 5 Stigma bersatu 5 Stigma bercabang 4
11 Ovarium Inferum 5 Inferum 5 Superum 2
12 Simetri bunga Aktinomorf 1 Aktinomorf 1 Aktinomorf 1
13 Kelamin tumbuhan Monoceous 1 Monoceous 1 Dioecious 5
14 Perlekatan karpel Syncarp 5 Syncarp 5 Syncarp 5
15 Jenis buah Tunggal 3 Tunggal 3 Tunggal 3
16 Tipe plasenta Basalis 5 Basalis 5 Parietalis 2
17 Umur tumbuhan <1 tahun 5 <1 tahun 5 Beberapa tahun 2
Jumlah Total 53 Total 53 Total 43
E.2 Taksonomi Numerik
Matriks Taksa
Spesimen Karakter yang diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan:
A. Dillenia sp 1. Habitus Perdu
A 0 1 0 0 0 1 0 0 0 = Tidak Ada
B. Hibiscus sp 2. Perlekatan karpel paracarp
C. Passiflora sp 3. Ovarium super superum B 1 0 0 0 0 0 1 1
1 = Ada
D. Sechium sp 4. Kelamin bunga uniseksual C 0 0 1 0 0 1 1 0
E. Carica papaya 5. Tipe plasenta basalis D 0 0 0 1 1 0 1 0
6. Terdapat corona
E 0 0 0 0 0 0 1 1
7. Jenis buah tunggal
8. Perbungaan majemuk

E.2.1 Fenetika
Tabel Koefisien Kesamaan Matriks Kesamaan

A/B 3/8=0,375 A B C D E
A/C 5/8=0,625
A 1
A/D 3/8= 0,375
A/E 4/8=0,5 B 0.37 1
B/C 4/8=0,5 C 0.62 0.5 1
B/D 4/8=0,5 D 0.37 0.5 0,5 1
B/E 7/8=0,875 E 0.5 0.87 0,62 0,75 1
C/D 4/8=0,5
C/E 5/8=0,625
E/D 5/8=0.75

Klastering 1 BE = P

P A C D
P 1
A 0.43 1
C 0,56 0,62 1
D 0,62 0,37 0,5 1
Klastering 2 AC = Q Pohon Fenetika (Fenogram)

Q P D
Q 1
P 0, 49 1
D 0.43 0,62 1

Klastering 3 PD = R

Q R
Q 1
R 0.46 1

E.2.2 Kladistika

Jumlah Perubahan
1 2 3 4 5 6 7 8 Evolusi
Outgroup 0 0 0 0 0 0 0 0
A 0 1 0 0 0 1 0 0 2
B 1 0 0 0 0 0 1 1 3
C 0 0 1 0 0 1 1 0 4
D 0 0 0 1 1 0 1 0 4
E 0 0 0 0 0 0 1 1 2

Skenario-1 Skenario-2 Skenario-3 Skenario-4


A : 01000100 A : 01000100 E : 00000011 E : 00000011
E : 00000011 E : 00000011 A : 01000100 A : 01000100
B : 10000011 B : 10000011 B : 10000011 B : 10000011
C : 00100110 D : 00011010 C : 00100110 D : 00011010
D : 00011010 C : 00100110 D : 00011010 C : 00100110

Dari tabel perubahan evolusi di atas, ditemukan bahwa A paling primitif (2 perubahan evolusi) dan C/D paling maju (4 perubahan evolusi). Maka dari itu digunakan scenario untuk
mengurutkan tingkatan termaju karena memiliki 4 sinapomorf

Interpretasi Kladogram:
1. Dugaan urutan kemunculan (Primitif kemaju): A-E-B-C-D
2. EBCD didukung oleh karakter sinapomorf (ciri umum), yaitu jenis buah tunggal (7), EB didukung oleh karakter bunga majemuk (8)
3. Autapomorf (ciri khas) A adalah perlekatan paracarp dan terdapat korona, B habitus perdu (1), C karakter habitus perdu (3), dan D dengan kelamin bunga uniseksual dan tipe
plasenta basalis (4)(5)

F. PEMBAHASAN

Dilleniidae merupakan subkelas dari kelas Magnoliopsida, memiliki habitus yang beragam. Daun kebanyakan tunggal, beberapa saja yang mejemuk. Bunga polipetal. Beberapa memiliki
perlekatan karpel yang parakarp (ordo Dilleniales), tetapi yang lainnya sudah sinkarp. Ovarium umumnya superum. Tipe plasentasi beragam (marginalis, parietalis, aksilaris, dan basalis).
Subkelas ini tampak jelas berkembang dari Magnoliidae. Tipe karpel yang parakarp pada Dilleniales merupakan penghubung antara Magnoliidae dan Dilleniidae. Ada 13 ordo, 78 familia
dan kurang lebih 25.000 spesies. Untuk kegiatan praktikum kita akan membahas beberapa ordo dan familia yang mudah peroleh sampel tumbuhannya.
Pada Dilleniaceae (Dillenia sp), ciri pengenalnya yaitu habitusnya pohon, pola percabangan simpodial pertulangan daun craspedodromous, tipe plasenta marginalis. Passifloraceae
(Passiflora sp), ciri pengenalnya yaitu habitusnya liana, tipe percabangan simpodial, pertulangan daun aiktnodromous, stamen bagian dasar bersatu, tipe plasenta parietalis. Caricaceae,
(Carica papaya), ciri pengenalnya yaitu habitusnya pohon basah, perbungaannya tunggal pada yang jantan dan majemuk pada yang betina, jenis kelaminnya biseksual (jantan, betina)
kelamin tumbuhan dioecious. Malvaceae (Hibicus sp), ciri pengenalnya yaitu habitusnya perdu, pola percabangan simpodial, pertulangan daun acrodromous, perbungaan majemuk, jenis
buah tunggal dan tipe plasenta aksilaris, dan Cucurbitaceae (Sechium sp), ciri pengenalnya yaitu habitusnya herba memanjat, ovariumnya inferum, pertulangan daun aktinodromous, jenis
buah tunggal dan tipe plasenta basalis. Berdasarkan hasil observasi dan skala filogeni, ditemukan bahwa terdapat beberapa ciri khas yang dimiliki oleh setiap familia pada subkelas Dilleniidae
yang diamati yang mana ciri khas tersebut dapat dijadikan sebagai diskriminator antar familia yang satu dengan yang lain. Ciri khas pada familia Dilleniaceae yaitu perlekatan karpelnya
paracarp, terdapat corona (Corolla tambahan), kaliksnya persisten (tidak ikut luruh ketika dewasa melainkan tetap melekat ketika menjadi buah, bahkan menjadi bagian dari buah), corollanya
valvate (tidak tumpang tindih antara satu petal dengan petal yang lain), tulang daunnya craspedodromous. Lalu, ciri khas pada familia Malvaceae yaitu adanya epikaliks, stamennya
monodelfus, pertulangan daunnya acrodromous dan tipe plasentanya aksilaris. Passifloraceae memiliki ciri khas berupa adanya androginofor, memiliki corona (Corolla tambahan), dan
ovariumnya supersuperum. Kemudian ciri khas pada familia Cucurbitaceae yaitu jenis kelamin bunganya uniseksual, ovariumnya inferum, dan habitusnya herba merambat. Adapun ciri khas
dari familia Caricaceae yaitu bunganya ada yang uniseksual dan biseksual, tangkai daunnya berongga, habitusnya pohon basah, pertulangan daunnya tunggal partitus, dan duduk daunnya
roset.
Tjitrosoedirdjo & Chikmawati (2014) mengatakan bahwa penggolongan tumbuhan berdasarkan skala filogeni mengasumsikan arah evolusi berawal dari organisme yang bentuknya
dianggap primitif (sederhana) menuju bentuk yang paling maju (kompleks). Keragaman yang dihasilkan oleh mekanisme evolusioner tersebut memungkinkan kita untuk mengelompokkan
berbagai organisme pada kelompok tertentu berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki dan mengurutkannya dari kelompok yang paling primitif ke yang paling maju. Berdasarkan tabel tabel
seriasi menggunakan skala filogeni Dilleniidae, diperoleh bahwa kelompok Dilleniidae dari yang paling primitif ke yang paling maju yaitu Dilleniaceae, Passifloraceae, Caricaceae,
Malvaceae, dan Cucurbitaceae. Dilleniaceae dianggap sebagai kelompok Dilleniidae paling primitif karena rata-rata skor total dari skala filogeninya terendah. Karakteristik yang mendukung
keprimitifannya tersebut berupa tipe plasenta marginalis, pertulangan daun craspedodromous, habitus pohon, perlekatana karpelnya parakarp, jenis buah ganda, dan umur tanaman tahunan.
Sebaliknya, Cucurbitaceae dianggap sebagai kelompok Dilleniidae paling maju karena rata-rata skor totalnya tertinggi. Karakteristik yang mendukung kemajuannya tersebut yaitu tipe
plasenta basalis, pertulangan daun aktinodromous, habitusnya herba memanjat, perlekatan karpelnya syncarp, jenis buah tunggal dan umur tanaman kurang dari satu tahun. Berdasarkan
paparan di atas, maka dapat dikatakan bahwa arah evolusi kelompok Dilleniidae dimulai dari Dilleniaceae sebagai kelompok paling primitif menuju ke Cucurbitaceae sebagai kelompok
Dilleniidae paling maju. Hal ini tidak sesuai dengan teori mengenai urutan kemajuan subkelas Dilleniidae, dikarenakan kurangnya karakter yang digunakan untuk mewakili kemajuan yang
seharusnya. Klasifikasi numerik adalah sistem pengelompokkan makhluk hidup menggunakan algoritma numerik dari unit taksonomi yang diuji berdasarkan karakter-karakter yang diamati
(Hidayat, Sriyati & Yudianto, 2020). Klasifikasi numerik meliputi fenetika (jika didasarkan pada kesamaan menyeluruh) dan kladistika (jika didasarkan pada sejarah evolusi taksa yang
diuji) (Hidayat, Sriyati & Yudianto, 2020). Pada praktikum ini dilakukan fenetika dan kladistika terhadap 5 spesimen. Dilleniidae yang mewakili setiap familianya yaitu Dillenia spp.,
Hibiscus spp., Passiflora spp, Sechium spp, dan Carica papaya dengan delapan karakteristik yang digunakan yaitu habitus perdu, perlekatan karpel paracarp, ovarium super superum, kelamin
bunga uniseksual, tipe plasenta basalis, terdapat corona, jenis buah tunggal, serta perbungaan majemuk.
Hasil fenetika menunjukkan hubungan kekerabatan 5 familia subkelas Dilleniidae. Hibiscus sp dan Carica papaya memiliki hubungan kekerabatan sebesar 87%, Hibiscus sp dan Carica
papaya memiliki hubungan kekerabatan dengan Sechium sp sebesar 62%, Dillenia sp dan Passiflora sp memiliki hubungan kekerabatan sebesar 62%, dan Hibiscus sp, Carica papaya, dan
Sechium sp memiliki hubungan kekerabatan dengan Dillenia sp dan Passiflora sp sebesar 46%. Adapun kladogram menunjukkan bahwa urutan kelompok yang paling primitif ke yang paling
maju berdasarkan perubahan evolusinya yaitu Dilleniaceae, Passifloraceae, Caricaceae, Malvaceae, dan Cucurbitaceae
Dilleniidae memiliki banyak manfaat bagi manusia, Kita ambil contoh tanaman pepaya (Carica papaya). Tanaman papaya mempunyai banyak sekali manfaat dan kegunaan. Selain di
konsumsi, pepaya bermanfaat dalam bidang Kesehatan seperti digunakan sebagai obat asma dan infeksi pernapasan, mengobati luka bakar (Starley, Mohammed, & Bickler, 1999), dan
memiliki kandungan antikanker (Nguyen, dkk, 2013). Papain adalah enzim yang terkandung dalam papaya dan telah banyak diteliti manfaatnya. Dalam industri, papain mempunyai banyak
kegunaan antara lain dalam proses penggumpalan susu (rennet), proses penguraian protein, pembuatan bir, mengempukkan daging, proses ekstraksi minyak hati ikan tuna, dan membersihkan
sutra dan wool sebelum pewarnaan. Selain itu, Dilleniidae mengandung banyak nilai-nilai kehidupan. Nilai religius, subkelas Dileniidae dapat menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi
oleh manusia, contohnya adalah buah pepaya. ini membuktikan bahwa Allah SWT telah memberikan nikmat kepada manusia dan kita sebagai manusia harus mensyukuri nikmat yang
diberikan oleh Allah swt. subkelas Dileniidae terbagi menjadi beberapa famili. masing-masing famili ini memiliki banyak spesies. ini membuktikan bahwa Allah memiliki sifat al-khalik
yang artinya pencipta. Nilai sosial politik, spesies Dileniidae memiliki struktur yang lengkap mulai dari batang, daun, bunga, dan buah. masing-masing struktur tumbuhan ini bekerja sama
yang satu sama lain untuk mempertahankan kelangsungan hidup tumbuhan. sama seperti manusia kita harus bekerja sama dan saling membantu untuk kelangsungan hidup. Nilai praktis,
anggota subkelas Dileniidae memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: Dilenia sp dapat digunakan untuk batang korek api dan panel, jika diawetkan dapat digunakan
untuk tiang pancang, bantalan, dan sebagainya. Hibiscus rosasinensis dapat digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah tekanan darah tinggi. Buah pepaya dari famili
Caricaceae dapat dikonsumsi, digunakan sebagai obat asma dan infeksi saluran pernapasan. berbagai spesies dari famili curcubitaceae juga dapat digunakan sebagai bahan makanan. Nilai
Pendidikan, subkelas Dileniidae dibagi menjadi beberapa famili. Subkelas Dileniidae diibaratkan seorang guru yang memiliki banyak ilmu. Familia diibaratkan seorang mahasiswa. dari sini
dapat diketahui bahwa guru adalah seseorang yang memiliki banyak ilmu dan harus dibagikan kepada muridnya dalam berbagai cara mengajar. Nilai intelektual, anggota subkelas Dileniidae
ini telah terbukti memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan, namun kita harus terus menggali manfaat lain dari subkelas Dileniidae ini karena tentunya masih banyak lagi kandungan anggota
Dileniidae yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Nilai ekonomi, beberapa spesies Dileniidae memiliki nilai ekonomis karena menghasilkan buah dan juga tumbuhannya dapat
diperdagangkan sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi yang menjualnya.
G. KESIMPULAN
Terdapat beberapa ciri khas yang dimiliki oleh setiap familia pada subkelas Dilleniidae yanga dapat dijadikan sebagai diskriminator antar familia yang satu dengan yang lain. Ciri khas
pada familia Dilleniaceae yaitu perlekatan karpelnya paracarp, terdapat corona (Corolla tambahan), kaliksnya persisten (tidak ikut luruh ketika dewasa melainkan tetap melekat ketika
menjadi buah, bahkan menjadi bagian dari buah), corollanya valvate (tidak tumpang tindih antara satu petal dengan petal yang lain), tulang daunnya craspedodromous. Lalu, ciri khas pada
familia Malvaceae yaitu adanya epikaliks, stamennya monodelfus, pertulangan daunnya acrodromous dan tipe plasentanya aksilaris. Passifloraceae memiliki ciri khas berupa adanya
androginofor, memiliki corona (Corolla tambahan), dan ovariumnya supersuperum. Kemudian ciri khas pada familia Cucurbitaceae yaitu jenis kelamin bunganya uniseksual, ovariumnya
inferum, dan habitusnya herba merambat. Adapun ciri khas dari familia Caricaceae yaitu bunganya ada yang uniseksual dan biseksual, tangkai daunnya berongga, habitusnya pohon basah,
pertulangan daunnya tunggal partitus, dan duduk daunnya roset. Adapun hasil seriasi, fenogram dan kladogram menunjukkan Dilleniaceae sebagai kelompok paling primitif menuju ke
Cucurbitaceae sebagai kelompok Dilleniidae paling maju. Penempatan familia Cucurbitaceae sebagai yang paling maju tidak dengan teori yang ada, dikarenakan karakter yang digunakan
tidak mewakili karakter familia yang paling maju. Selain itu subkelas Dilleniidae memiliki banyak manfaat dan nilai-nilai kehidupan yang patut untuk dipelajari dandi syukuri.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, T.,Sriyati S.,& Yudianto, S. A. (2020). Penuntun Praktikum Biosistematika Tumbuhan. Bandung: Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Tjitrosoedirdjo, S. S.,& Chikmawati, T. (2014). Sejarah Klasifikasi Perkembangan Taksonomi Tumbuhan. Jakarta: Universitas Terbuka
Nguyen, T. T., Shaw, P. N., Parat, M. O., & Hewavitharana, A. K. (2013). Anticancer activity of C arica papaya: A review. Molecular nutrition & food research, 57(1), 153-164.
Starley, I. F., Mohammed, P., Schneider, G., & Bickler, S. W. (1999). The treatment of paediatric burns using topical papaya. Burns, 25(7), 636-639.

Anda mungkin juga menyukai