Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian kemandirian
Dalam kamus besar bahasa indonesia kemandirian memiliki arti hal atau keadaan
dapat berdiri sendiri tidak bergantung pada orang lain.1 kemandirian berasal dari kata
dasar diri yang mendapatkan awalan ke dan akhiran yang kemudian membentuk suatu
kata keadaan atau kata benda karena kemandirian berasal dari kata dasar diri
pembahasan mengenai kemandirian tidak dapat dilepaskan dari pembahasan
mengenai perkembangan diri itu sendiri yang dalam konsep Carl Rogers disebut
dengan istilah self. Karena diri itu merupakan dari kemandirian kalau menelusuri
berbagai literatur sesungguhnya banyak sekali istilah yang berkenaan dengan diri.
Sejumlah istilah yang dikemukakan oleh para ahli yang makna dasarnya relevan
dengan diri yaitu self determinism, autonomous morality, ego integrity, the creative
self, self actualization, self system dsb. Kemandirian merupakan hal yang sangat
penting yang harus di miliki semua individu alasannya adalah sebagai berikut.2
1. Dengan kemandirian seseorang bisa memecahkan masalah yang di hadapinya
dengan membuat keputusannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
sehingga belajar hidup mandiri harus selalu ada selagi masih ada umur.
2. Sifat kemandirian memungkinkan individu tersebut akan memiliki rasa
bahagia terhadap dirinya sendiri yang akan memberikan feedback yang positif
juga bagi kehidupannya.
3. Kemandirian di dalamnya melibatkan penerimaan diri dengan apa adanya dan
percaya diri dan hal inilah yang sangat sering di jumpai di kalangan umum
kehidupan.
4. Sifat kemandirian memberikan nilai yang positif bagi dirinya sendiri dan
orang lain yang ada di sekitarnya karena dengan kemandirian ia akan memiliki
sifat belas kasih.
5. Kemandirian bisa mengarahkan para pelakunya kepada arah yang benar
dengan memberikan perspektif-perspektif pelajaran dalam kehidupan yang
nyata.
Sedemikian banyaknya istilah atau konsep yang berkenaan dengan diri jika dikaji
lebih mendalam ternyata tidak selalu merujuk pada kemandirian konsep yang
seringkali digunakan ataupun berdekatan dengan kemandirian adalah yang sering
disebut dengan istilah autonomy. Apa yang mendefinisikan kemandirian dan proses
perkembangannya ada berbagai sudut pandang yang sejauh perkembangannya dalam
kurun waktu semikian lamanya telah dikembangkan oleh para ahli. Ada yang
mengatakan bahwasanya perkembangan kemandirian berasal dari pada literatur
kehidupan masyarakat. Secara hakiki perkembangan kemandirian individu
sesungguhnya merupakan perkembangan hakikat eksistensial manusia penghampiran
terhadap kemandirian cenderung dengan menggunakan perspektif yang berpusat pada
memandang bahwa lingkungan masyarakat merupakan kekuatan luar biasa yang
menentukan kehidupan individu dari sudut pandang ini seolah-olah individu tidak
memiliki kekuatan apa-apa untuk menentukan perbuatannya itu sendiri pandangan
1
https://kbbi.web.id/mandiri.html di akses pada 13 November 2021
2
Muhammad Ridlo Zarkasyi, Entrepreneurship Intrapreneurship untuk kemandirian dan kelastarian bisnis,
(Jawa Timur : UNIDA Gontor, 2021), hal 2
yang berpusat pada masyarakat akan cenderung memposisikan pendidikan sebagai
proses transmisi budaya yang lebih menekankan pada proses penanaman harapan dan
aturan masyarakat dapat dikatakan juga bahwa pandangan ini lebih bersifat pasif -
reaktif.
Atas dasar kelemahan yang melekat pada pandangan yang berpusat pada
masyarakat maka kemandirian perlu dipahami dengan menggunakan perspektif lain
yakni yang bersifat aktif progresif dalam konteks ini bahwa proses perkembangan
manusia harus dipandang sebagai proses interaksional dinamis dikatakannya bahwa
proses ini mengimplikasikan bahwa manusia berhak memberikan makna terhadap
dunianya atas dasar proses mengalami sebagai konsekuensi dari perkembangan
berpikir dan penyesuaian kehendaknya. Kemandirian yang sehat adalah yang sesuai
dengan hakikat manusia paling dasar perilaku mandiri adalah perilaku memelihara
hakikat eksistensi diri oleh sebab itu kemandirian bukanlah hasil dari proses
internalisasi aturan otoritas melainkan suatu proses perkembangan diri sesuai dengan
hakikat eksistensi manusia dalam konteks ini ada ahli yang menyebutkan bahwa
perilaku ini sebagai hakikat humanistik.
Perkembangan kemandirian merupakan proses yang menyangkut unsur-unsur
normatif ini mengandung makna bahwa kemandirian merupakan suatu proses yang
terarah karena perkembangan kemandirian sejalan dengan hakikat eksistensi manusia.
Arah perkembangan tersebut harus sejalan dan berlandaskan pada tujuan hidup
manusia pada pembahasan yang sebelumnya telah dijelaskan bahwa ego merupakan
inti dari perkembangan kemandirian konsep ini mengandung makna bahwa
perkembangan manusia mengarah kepada penemuan makna diri. Kemandirian
memiliki makna bebas dalam mengambil makna inisiatif, mengambil dan mengatasi
masalah, hambatan, mampu melakukan sesuatu yang terukur dan tepat, memiliki
keseriusan dalam usaha apapun yang di lakukan dengan tidak bergantung pada
bantuan orang lain artinya selaagi ia bisa akan ia lakukan segala halnya dengan
sendiri.3
B. Karakteristik Kemandirian
Sebagai suatu dimensi psikologis yang kompleks kemandirian dalam
perkembangannya memiliki tingkatan tingkatan perkembangan kemandirian
seseorang juga berlangsung secara bertahap sesuai dengan tingkatan perkembangan
kemajuan tersebut. Tingkatan kemandirian serta ciri-cirinya bisa ketahui sebagaimana
berikut ini.
1. kemandirian emosional
Kemandirian emosional merupakan kemandirian yang sifatnya berubahnya
kedekatan hubungan emosional atas individu dengan individu yang lain seperti
hubungan emosional antara guru dengan peserta didik atau peserta didik dengan
peserta didik yang lainnya.
2. Kemandirian tingkah laku

3
Amral, Penerapan Everyone Is A Teacher Here (ETH) Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), (Guepedia,
2020), hal 18
Yaitu kemampuan seseorang dalam membuat keputusan keputusan tanpa
bergantung pada orang lain dan melakukan keputusan tersebut dengan penuh
tanggung jawab.
3. kemandirian nilai
Yaitu kemampuan seseorang dalam memaknai tentang hal-hal yang benar dan
salah serta tentang apa yang paling penting dan apa yang tidak penting.

Kemandirian dalam perkembangannya memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda


perkembangan kemandirian seseorang juga berlangsung secara tahap demi tahap yang
disesuaikan dengan tingkatan tingkatan tersebut sebagaimana berikut ini.

a.Tingkatan pertama, Seseorang memiliki sifat inklusif dan dapat melindungi diri.
b.Tingkatan kedua, seseorang memiliki karakteristik konformistik.
c.Tingkatan ketiga seseorang memiliki kemampuan sadar.
d.Tingkatan keempat seseorang memiliki kemampuan seksama melihat sendiri
sebagai pembuat keputusan dan dapat bertindak. Di dalamnya terdapat :
1) Bertingkah laku dan bertindak atas dasar nilai-nilai internal
2) Bisa menganalisis bahwa dirinya sendiri berperan sebagai pembuat pilihan dan
pelaku tindakan.
3) Bisa melihat keanekaragaman emosional, motif, perspektif diri sendiri bahkan
juga orang lain.
4) Sadar akan tanggung jawab yang ada padanya.
5) Mampu memberikan kritik dan penilaian diri sendiri.4
e. Tingkatan kelima, Yak ni tingkatan yang memiliki karakteristik individualis.
f. Tingkatan ke enam, merupakan tingkatan kemandirian seseorang yang memiliki
tujuan hidup dalam hidupnya yang cenderung berpikir realistis dan dapat berpikir
objektif terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
Karakteristik di atas di mana membentuk suatu karakter seseorang untuk dapat
hidup sendiri dengan lingkungan seorang anak diajarkan untuk mengontrol
karakteristik sedangkan bagi anak berkebutuhan khusus yang secara garis besar
mereka mengalami hambatan dalam hal kemandirian karakteristik kemandirian ini
sangat perlu diberikan kepada anak agar anak dapat bersosialisasi dengan
lingkungan dengan baik seperti halnya di bangku sekolah seorang guru
mengajarkan bagaimana anak berinteraksi dengan temannya bagaimana
berinteraksi dengan guru-gurunya terlebih untuk anak berkebutuhan khusus
seperti anak autis yang mereka cenderung memiliki dunia sendiri sering tidak
memperdulikan lingkungannya hal ini sangat perlu ditekankan pada anak.
Lovinger (dalam Asrori,2007:133-137) mengemukakan tingkatan kemandirian
beserta ciri-cirinyasebagai berikut.
1) Impulsif dan melindungi diri. Ciri-ciri tingkatan ini adalah :
a. peduli terhadap kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dari interaksinya
dengan orang lain.
b. Mengikuti aturan secaraoportunistik dan hedonistik.

4
Dr. Afi Parnawi, Psikologi Perkembangan, ( Sleman : CV. Budi Utama, 2021), hal 94
c. berpikir tidak logis dan tertegun pada cara berpikirtertentu (stereotype)
d. cenderung melihat kehidupan sebagai "zero-sum game".
e. cenderung menyalahkan dan mencela orang lain serta lingkunganny.
2) Konformistik. Ciri-ciri tingkatan ini adalah :
a. Peduli terhadap penampilan diri dan penerimaan sosial,
b. cenderung berpikir stereotypedan klise,
c. peduli akan konformitas terhadap aturan eksternal,
d. bertindakdengan motif yang dangkal untuk memperoleh pujian,
e. menyamakan diri dalamekspresi emosi dan kurangnya introspeksi,
f. perbedaan kelompok didasarkan atasciri-ciri ekstemal,
g. takut tidak diterima kelompok,
h. tidak sensitif terhadapkeindividualan,
i. merasa berdosa jika melanggar aturan.
3) Sadar diri. Ciri-ciri tingkatan ini adalah :
a. mampu berpikir alternatif,
b. melihat harapan danberbagai kemungkinan dalam situasi
c. peduli untuk mengambil manfaat darikesempatan yang ada.
d. menekankan pada pentingnya pemecahan masalah.
e. memikirkan cara hidup.
f. penyesuaian terhadap situasi dan peranan.
4) Seksama (conscientious). Ciri-ciri tingkatan ini adalah :
a. bertindak atasdasar nilai-nilai internal.
b. mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan danpelaku tindakan,
c. mampu melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif dirisendiri maupun orang
lain,
d. sadar akan tanggungjawab,
e. mampu melakukankritik dan penilaian diri,
f. peduli akan hubungan mutualistik,
g. memiliki tujuan jangka panjang,
h. cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial,
i. berpikir lebih kompleks dan atas dasar pola analitis
5) Individualistik. Ciri-ciri tingkatan individualistik adalah :
a. peningkatan kesadaran individualitas,
b. kesadaran akan konflik emosional antarakemandirian dengan ketergantungan,
c. menjadi lebih toleran terhadap diri sendiridan orang lain,
d. mengenal eksistensi perbedaan individual,
e. mampu bersikaptoleran terhadap pertentangan dalam kehidupan,
f. membedakan kehidupaninternal dengan kehidupan luar dirinya,
g. mengenal kompleksitas diri,
h. peduliakan perkembangan dan masalah-masalah sosial.
6) Mandiri. Ciri-ciri tingkatan mandiri adalah :
a. memilikipandangan hidup sebagai suatu keseluruhan,
b. cenderung bersikap realistik danobjektif terhadap diri sendiri maupun orang lain,
c. peduli terhadap faham-faham abstrak, seperti keadilan sosial,
d. mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan
e. toleran terhadap ambiguitas,
f. peduli akan pemenuhan diri (self-fulfilment),
g. ada keberanian untuk menyelesaikan konflik internal,
h. respek terhadap kemandirian orang lain
i. sadar akan adanya saling ketergantungandengan orang lain,
j. mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan dan keceriaan.

Penting kemandirian dari peserta didik

Di pengaruhi juga sebagai kompleks kehidupan yg tertentunya juga berpengaruh pada


perkembangan peserta didik.pengaruh buruk sudah banyak sekali masuk membawa dampak
buruk bagi peserta didik,seperti tawuran,seks bebas narkoba,alcohol dan lain-lainya.selain
perilaku menyimpang tadi,dewasa ini kerusakan moral pun terjadi seperti budaya
mencontek,kurang peka terhadap lingkungan,ketergantungan dan sebagainya.ini semua
tentunya patut menjadi perhatian dunia.dan solusi yang tempat adalah menanam sikap
kemandirian,peserta didik belajar dan berlatih dalam membuat rencana,memilih
alternatif,membuat keputusan, bertintadak sesuai keputusannya sendiri beserta bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang di lakukan.jika kemandirian sudah tertanam di setiap diri
peserta didik tentunya akan berimplikasi pada pendidikan.mereka sebagai subjek pendidikan
dan mempunyai sikap kemandirian tentunya akan membawa dampak baik bagi masa depan
pendidik.maka dari itu,kemandirian peserta didik sangat penting untuk ditanamkan.

Kemandirian peserta didik adalah bakat kecakapan yang di miliki peserta didik,ini sangat
berkaitan dengan pendidik.oleh sebab itu pendidikan di sekolah perlu melakukan upaya
-upaya pengembangan kemandirian peserta didik,diantaranya:

1.Mengembangkan proses belajar mengajar demokratis.

2.Mendorong anak untuk berpatisipasi aktif dalam mengambil keputusan dan dalam berbagai
kegiatan sekolah.

3.Memberi kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungan mendorong rasa ingin
tau mereka.

4.Penerima positif tanpa syarat kelebihan kekurangan anak,tidak membeda bedakan anak
yang satu dengan yang lain.

5.Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak.

Dengan semua itu,maka akan terbentuk pribadi peserta didik yang mandiri.yang juga
implikasi untuk keadaaan dunia pendidikan yang akan semakin berkembang.

Anda mungkin juga menyukai