5. Apakah perbedaan antara Audit Investigasi (Spesial Audit) dengan Audit Forensik?
Jawaban :
Beberapa Perbedaan antara Audit Investigasi dengan Audit Forensik
a. Dasar pelaksanaan audit investigasi antara lain: kewenangan yang ada pada lembaga
audit,satuan pengawas, permintaan dari DPR, dewan komisaris atau manajer suatu
perusahaan, atau ketentuan lain sebagai dasar pelaksanaan. Sedangkan dasar audit
forensik ialah pasal 120 ayat (1)KUHAP. Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia
dapat meminta pendapat ahli atau orangyang memiliki keahlian khusus.Permintaan
penyidik dapat dikelompokkan dua hal, yaitu:(1) Permintaan menghitung kerugian
negara, yang dilakukan oleh auditor untuk membuatketerangan ahli dan sebagai bukti
kesaksian di sidang pengadilan; (2) Permintaan untuk menjadisaksi ahli di mana
auditor tidak diminta untuk menghitung kerugian negara, melainkan hanyadiminta
pendapat sebagai seorang yang ahli dalam bidang keuangan dan akuntansi
sertamengetahui tentang korupsi.
b. Tanggung jawab pelaksanaan audit investigasi adalah pada lembaga audit atau satuan
pengawas, sedangkan audit forensik berada pada pribadi auditor. Apabila keterangan
yang diberikan kepada penyidik atau keterangan di sidang pengadilan palsu, auditor
akan dikenai sanksi.
c. Tujuan audit investigasi adalah mengadakan audit lebih lanjut atas temuan audit
sebelumnya,serta melaksanakan audit untuk membuktikan kebenaran berdasarkan
pengaduan atau informasidari masyarakat. Sedangkan audit forensik bertujuan
membantu penyidik untuk membuat terang perkara pidana khusus yang sedang
dihadapi penyidik, serta mengumpulkan bukti-bukti dokumenter/surat untuk
mendukung dakwaan jaksa.
d. Prosedur dan teknik audit investigasi mengacu pada standar auditing serta disesuaikan
dengankeadaan yang dihadapi. Sedangkan audit forensik mengacu pada standar
auditing dankewenangan penyidik, dengan demikian, auditor dapat menggunakan
prosedur yang lebih luas.
6. Apa saja masalah yang dapat ditimbulkan dari adanya kecurangan laporan keuangan?
Jawaban:
Masalah-masalah yang dapat timbul yaitu:
Merusak kualitas dan integritas proses pelaporan keuangan.
Mengancam integritas dan obyektifitas profesi audit, terutama auditor dan perusahaan
audit.
Mengurangi kepercayaan pasar modal, serta pelaku pasar, dalam keandalan informasi
keuangan.
Membuat pasar modal menjadi kurang efisien.
Merugikan pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi bangsa.