PERTEMUAN 10:
AUDITOR INVESTIGASI
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis audit investigasi dan
keterkaitannya dengan sumber informasi . Melalui pembelajaran ini,
diharapkanmahasiswaakan mampu:
10.1Memahami dan menjelaskan pelaku atau auditor investigasi
E. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 10 .1:
Memahami dan menjelaskan pelaku atau auditor Investigasi
Dalam standar audit antara lain ditetapkan bahwa “audit dilaksanakan oleh
auditor yang memiliki keahlian melaksanakan audit yang dibuktikan dengan
sertifikat”. Dalam Modul Etika dan Fraud dalam audit yang dikeluarkan
Pusdiklat BPKP bahwa pemilihan tenaga auditor perlu memperhatikan (i)
idealnya tim audit terdiri dari orang-orang yang memahami budaya
kegiatan/kebiasaan organisasi yang sedang diselidiki, (ii) tenaga auditor adalah
orang-orang yang terlatih dan mengerti ilmu audit/akuntan, dan (iii) dipilih
secara obyektif, tidak ada pilih kasih agar hasil audit maksima.
audit yang kuat, (ii) Mengenal perilaku manusia dan organisasi (human dan
organization behavior), (iii) Pengetahuan aspek pendorong terjadinya fraud
(incentives, pressure, attitude, rationalization, opportunities), (iv) Pengetahuan
tentang hukum dan perundangan terkait standar bukti keuangan dan bukti
hukum, (v) Pengetahuan kriminologi dan viktimologi (profiling), (vi)
Pengetahuan terhadap pengendalian internal dan, (vii) Kemampun “berfikir
seperti pencuri” /think as a theft maupun kemampuan lain yang relevan.
Semakin lengkap kemampuan auditor akan semakin lancar dalam pelaksanaan
tugasnya.
Dalam Summary of General and Specific Standards for the Profesional
Practices of Forensic Accounting yang mencakup hal berikut :
1) Independensi, bahwa Akuntan forencsik tetap independen terhadap seluruh
aktivitas yang direview (i) Laporan dapat dipertanggungjawabkan; (ii)
Objektivitas
2) Standarisasi Professional, mencakup (i) unsur stap; (ii) pengetahuan,
ketrampilan, dan disiplin; (iii) supervisi; (iv) mematuhi standar atau
pedoman; (v) hubungan antar manusia; (vi) komunikasi; (vii) edukasi yang
berkelanjutan; (viii) prinsip kehati-hatian profesional.
3) Ruang lingkup pekerjaan, meliputi (i) keandalan dan integritas informasi,
(ii) mentaati kebijakan, perencanaan, prosedur, perundangan, dan
peraturan, (iii) pengamanan atas aset, (iv) penggunaan sumberdaya secara
ekonomis dan efisien, (v) obyektif menetapkan prestasi dan tujuan
operasional atau program.
4) Performa atas pekerjaan review
Benang merah konklusi atas uraian yang dapat disampaikan bahwa
kedepan peran auditor investigasi sangat dibutuhkan dalam rangka untuk
mendeteksi dan membedah secara efektif terjadinya kecurangan (fraud)
yang dapat memberikan hasil audit berupa alat bukti yang merupakan
rekaman jejak kejadian perkara yang dapat memenuhi syarat ketentuan
KUHAP Pasal 184 ayat (1). Demikian halnya, sekurang-kurangnya
auditor investigasi harus mampu untuk memberikan konstribusi
pemberantasan tindak pidana korupsi atau Korupsi-Kolusi-Nepotisme
F. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Menurut anda Siapa saja yang bisa disebut sebagai auditor investigasi
2. Apa saja kualifikasi yang harus dipenuhi untuk menjadi auditor investigasi
3. Uraikan standar kompetensi dari auditor investigasi
4. Apakah auditor internal dapat melakukan audit investigasi, berikan alasan
saudara
5. Apa perbedaan yang harus diperhatikan oleh seorang auditor saat
melakukan audit laporan keuangan dan audit investigasi